Anda di halaman 1dari 5

Peran/Respon arsitektur dalam menghadapi pandemi covid-19

Nama: Sabilina Azzahra


Nim: 1804104010063
Dosen Pengampu: Dr. Abdul Munir, S. T

JURUSAN ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN


PRODI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2022
Peran/Respon arsitektur dalam menghadapi pandemi covid-19

A. Pendahuluan
Dalam masa pandemi virus corona yang juga melanda Indonesia,
pembangunan dan pengembangan sebuah fasilitas kesehatan seperti rumah menjadi
bagian penting dalam penanganan pasien Covid-19. Virus ini bermula Pada
pertegahan Desember 2019, ketika itu ditemukan sebuah kasus pneumonia
misterius yang mana pertama kali dilaporkan di Wuhan, Provinsi Hubei. Sumber
penyakit tersebut belum diketahui secara pasti, tetapi kasus pertama dikaitkan
dengan pasar binatang di Wuhan. Memasuki tanggal 18-29 Desember 2019,
terdapat lima pasien yang dirawat dengan Acute Respiratory distress Syndrom
(ARDS). Kasus tersebut semakin bertambah semenjak 31 Desember 2019 hingga 3
Januari 2020. Laporan mengungkapkan bahwa 44 kasus baru dan mulai menyebar
hingga kebeberapa negara tetangga seperti Thailand, Jepang, dan Korea Selatan.
Mulai sejak itu, penyebaran virus corona terus berlanjut hingga menyebar ke
penjuru dunia tak terkecuali Indonesia. Semenjak kasus pertama di Indonesia
membuat masyarakat menjadi panik dan menimbulkan beberapa permasalahan
yang terjadi. Namun pada fungsi bangunan juga berpengaruh

B. Pemaparan Masalah

Virus dapat menyebar melalui beberapa media seperti udara, air, dan
bendabenda yang berinteraksi dengan suatu virus. Saat ini dunia sedang dilanda
virus menular yang cukup berbahaya dan penyebarannya sangat cepat yaitu
COVID-19. Virus ini tidak hanya berhenti di daerah asalnya yaitu china, tetapi
virus ini menyebar hingga penjuru dunia sehingga disebut pandemi COVID-19.
Tak terkecuali di Indonesia. Ihsanuddin (2020) menjelaskan bahwa, Indonesia
menjadi negara positif virus corona ketika warga depok yang tertular oleh
rekanya sendiri yang merupakan warga negara Jepang. Maka otomatis ada
beberapa aspek dari bangunan pun berubah dikarenakan oleh kebiasaan yang
berubah pula akibat covid – 19. Covid-19 juga salah satu hal yang dapat
mempengaruhi produk arsitektur di masa mendatang. Kebijakan di rumah saja
dan pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat juga berimplikasi pada desain-
desain rumah di masa mendatang.

1. Bagaimana memanfaatkan ruang-ruang arsitektur baik di dalam atau di luar


bangunan secara efisien sesuai dengan ruang gerak yang makin dinamis dan
berkembang di tengah pandemic?
2. Bagaimana mengembangkan usaha arsitektur, ingin memotivasi untuk
mengatasi problem pandemic?
3. Bagaimana cara pemberlakuan protocol kesehatan pada desain – desain
rumah di masa mendatang?

C. Pembahasan

1. Struktur tatanan kota kedepannya perlu disiapkan dengan membuat


beberapa aturan di setiap tempat. Misal di tempat ibadah harus diberi
tanda jarak fisik antar pribadi dengan tanda yang berbentuk lingkaran,
kotak, silang, maupun yang lainnya. Tempat makan, perlu dibuat rumah-
rumahan mini yang terdapat kursi dan meja yang hanya dapat diisi oleh
dua orang saja berhadap-hadapan. Ruang pembelajaran diatur dengan
dibuatnya jarak antar meja dan kursi
2. Setiap bisnis memiliki beberapa kekuatan dan kelemahan. Biasanya
bisnis sangat kuat di bidang kompetensi intinya dibandingkan dengan
bidang lain. Untuk itu, ini adalah waktu yang tepat untuk berkolaborasi
dengan perusahaan lain untuk melengkapi kelemahan dan membantu
membangun produk layanan atau penawaran baru untuk pelanggan. Jadi
inilah saatnya untuk mengindentifikasi dengan siapa bisnis dapat
membuat kemitraan untuk menghasilkan pendapatan atau melakukan
pekerjaan kemanusiaan. Namun dikarenakan banyak orang yang
melakukan WFH kebanyakan minat masyarakat akan coffeeshop
meningkat di masa kini terutama mereka yang mencari kenyamanan dan
keindahan estetika, banyak para pengusaha muda yang beralih profesi
menjadi barista Karena peminatnya yang kian meningkat pula.

3. Anjuran untuk mencuci tangan dengan sabun juga sangat mempengaruhi


desain ruang-ruang publik. Jika dulu wastafel adalah barang yang hanya
bisa ditemukan di restoran atau warung makan, kini hampir setiap lantai
di gedung menyediakan wastafel untuk keperluan cuci tangan. Dan
hunian rumah tinggal pun juga ikut menyediakan tempat mencuci tangan
atau wastafel

D. Kesimpulan

Inilah tantangan ke depan. Seorang arsitek berada di dalam zaman yang


berubah, tidak hanya teknologi yang mendorong perubahan tapi juga virus
covid yang mendorong orang untuk melakukan pola dan cara baru dalam
berinteraksi. Hal ini harus dibahas secara serius teman-teman di Prodi
Arsitektur
Daftar Pustaka

https://www.uii.ac.id/menata-ulang-ruang-publik-yang-tahan-pandemi/

https://www.beritasatu.com/ekonomi/682371/menelisik-peran-dan-peluang-
arsitek-di-masa-pandemi

https://money.kompas.com/read/2020/09/22/114000026/simak-5-strategi-
menjaga-dan-mengembangkan-bisnis-di-era-pandemi?page=all

Anda mungkin juga menyukai