Abstrak
Pengaturan posisi persalinan merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah lama proses
persalinan. Beberapa posisi yang dapat dipilih oleh ibu bersalin diantaranya posisi tegak (berdiri,
jongkok, duduk) dan posisi berbaring (miring kiri). Penelitian sebelumnya mengenai pengaturan posisi
persalinan membantu dalam proses percepatan persalinan dan memperbaiki posisi persalinan seperti
hasil penelitian yang menyatakan bahwa sebagian besar lama kala I yaitu ≤ 6 jam sebanyak 19
responden (79.2%), dan >6 jam sebanyak 5 responden (20,8%). Hasil analisis menunjukkan ada
hubungan antara posisi miring kiri dengan proses mempercepat penurunan kepala janin (Nikmah,
2017). Penelitian exsperimental case study dengan pendekatan observasional. Tehnik pengambilan
sampel yaitu non probality sampling dengan metode accidental sampling dan yang memenuhi kriteria
pemilihan. Hasil uji analisis dengan menngunakan uji-T didapatkan hasil ada perbedaan lama
persalinan kala II pada ibu bersalin primipara dengan posisi miring kiri dan jongkok, posisi jongkok
lebih efektif dibandingkan posisi miring kiri (p value 0,001).
Kata kunci: Kala II, Posisi Persalinan, Primipara
Abstract
Position of labor is one solution to overcome the old problems of labor. Some positions that can be
chosen by the mother include upright position (standing, squatting, sitting) and lying position (left
tilt). The research conducted by Nikmah regarding the regulation of labor position helped in the
process of accelerating labor and improving the position of labor as the results of the study stated that
the majority of the first time period was ≤ 6 hours by 19 respondents (79.2%), and> 6 hours by 5
respondents (20.8% ). The analysis shows that there is a relationship between the left tilt position and
the process of accelerating the decline of the fetal head (Nikmah 2017: 53). Experimental case study
research with an observational approach. The sampling technique is non probality sampling with
accidental sampling method and that meets the selection criteria. The results of the analysis test using
the T-test showed that there was a difference in the length of the second stage of labor in primiparous
mothers with a left tilted and squatting position, squatting was more effective than the left tilted
position. (p = 0.001).
Keywords: Second Stage Labor, Labor Position, Primipara
Tabel 2 Rata-Rata Lama Kala II Pada rata-rata lama kala II 81,88. Posisi
Ibu Bersalin Primipara Dengan berbaring miring kiri merupakan posisi
Posisi Miring Kiri dan Jongkok yang baik bagi ibu jika kelelahan karena
Posisi Waktu Waktu Selisih
Persalinan
Selisih
Mean p
minimum maksimum waktu ibu bisa beristirahat dengan mudah
Kala II (menit) (menit) (menit)
Miring 81,88 57,50 0,001 15 210 195 diantara kontraksi dan membantu rotasi
Kiri
Jongkok 22,13 8 41 33 kepala bayi kearah oksiput anterior karena
adanya pergerakan sakrum posterior pada
Tabel 2 dapat diketahui bahwa dari 16 kala II. Posisi miring kiri merupakan
ibu bersalin kala II dengan posisi miring gravitasi netral sehingga dapat mengurangi
kiri mengalami lama kala II rata-rata 81,88 percepatan pada kala II yang sangat cepat.
menit dengan waktu minimum 15 menit Penelitian ini sesuai dengan teori yang
dan maksimum 210 menit dengan selisih disampaikan oleh Fitriana (2018) yang
waktu 195 menit. Berbeda halnya dengan menyatakan bahwa posisi berbaring miring
16 ibu bersalin kala II dengan posisi kekiri merupakan posisi santai yang sangat
jongkok mengalami lama kala II rata-rata baik, memudahkan relaksasi diantara
22,13 dengan waktu minimum 8 menit dan meneran, memperlancar aliran oksigen dari
waktu maksimum 41 menit dengan selisih ibu ke janin, memungkinkan pergerakan
waktu 33 menit. Selisih mean posisi sakrum posterior pada kala II dan
miring kiri dan jongkok 57,50 dengan nilai mengurangi percepatan pada kala II yang
p value 0,001. Hal tersebut menunjukkan terlalu cepat.
ada perbedaan perbedaan lama persalinan Hasil penelitian ini tidak sejalan
kala II pada ibu bersalin primipara dengan dengan penelitian yang dilakukan oleh
posisi miring kiri dan jongkok di RSUD Nikmah (2017) dalam penelitiannya yang
Dokter Rubini Mempawah. berjudul “Hubungan Posisi Persalinan
dengan Kemajuan Persalinan Kala I pada
DISKUSI Primipara” yang menyatakan ada
Berdasarkan hasil penelitian hubungan antara posisi miring kiri dengan
menunjukkan bahwa dari 32 responden kemajuan persalinan kala I fase aktif
menunjukkan bahwa hampir seluruh dari dengan p value < 0,05.
responden yaitu 26 orang (81,35%) dalam Zainiyah (2015) dalam penelitiannya
kategori usia reproduksi sehat. Pada ibu yang berjudul “Perbedaan Kemajuan
dengan usia reproduksi sehat organ Persalinan Kala II Pada Ibu bersalin Yang
reproduksi masih elastis, berfungsi dengan Diberikan Posisi Miring Kiri Dan Posisi
baik dan dari segi fisik dan mental lebih Berdiri” menyatakan bahwa posisi berdiri
siap menghadapi proses persalinan mengalami kemajuan persalinan yang lebih
sehingga proses persalinan dapat cepat (56,25%), dibandingkan posisi
berlangsung normal. Dan sangat sedikit berbaring kiri (87,5%). Hal ini sesuai
dari respoden yaitu 6 orang (18,75%) dengan penelitian yang dilakukan oleh
dalam kategori usia reproduksi tidak sehat, peneliti.
karena pada usia ini organ reproduksi Berdasarkan hasil penelitian diatas
belum berfungsi maksimal dan secara fisik maka peneliti berpendapat bahwa lama
dan mental belum siap menghadapi proses persalinan kala II dengan posisi miring kiri
persalinan sehingga bisa mempersulit dan mengalami kemajuan persalinan kala II
menimbulkan komplikasi saat melahirkan. yang tidak cepat dengan nilai rata-rata
Dari hasil penelitian yang telah (mean) 81,88.
dipaparkan dapat dilihat bahwa lama Sedangkan dengan posisi jongkok
persalinan kala II pada ibu bersalin mengalami kemajuan persalinan kala II
primipara dengan posisi miring kiri yang lebih cepat dengan waktu tercepat
didapatkan waktu tercepat adalah 15 menit 8 menit dan paling lama 41 menit,
dan yang terlama adalah 210 menit dengan dengan lama kala II rata-rata 22,13 menit.
Secara anatomi posisi tegak (berdiri, responden yang diberi posisi miring kiri
jongkok, duduk) merupakan posisi yang mengalami kala II yang tidak terlalu cepat
paling sesuai untuk melahirkan, karena karena posisi miring kiri tidak berada pada
sumbu panggul dan posisi janin berada arah gravitasi sehingga dapat mengurangi
pada arah gravitasi, memudahkan percepatan kala II yang sangat cepat.
penurunan kepala janin, memperluas Perbedaan percepatan proses
rongga panggul, dan memperkuat persalinan antara posisi miring kiri dan
dorongan untuk meneran sehingga dapat jongkok ini sejalan dengan penelitian yang
mempersingkat kala II sehingga dapat dilakukan oleh zainiyah (2015 : 40) dalam
mencegah terjadinya komplikasi pada ibu penelitiannya yang berjudul “Perbedaan
(kelelahan, atonia uteri dan ruptur uteri) Kemajuan Persalinan Kala II Pada Ibu
dan mencegah bayi lahir asfiksia. Bersalin Yang Diberikan Posisi Miring
Hasil penelitian ini sesuai dengan Kiri Dan Posisi Berdiri” menyatakan
teori yang disampaikan oleh Fitriana bahwa posisi berbaring kiri, mengalami
(2018) yang menyatakan bahwa secara kemajuan persalinan yang normal. Dan
anatomi posisi tegak (berdiri, Jongkok, dalam posisi berdiri mengalami kemajuan
duduk) merupakan posisi yang paling persalinan yang cepat. Analisis data
sesuai untuk melahirkan, Karena sumbu menunjukan bahwa nilai (p < 0,05)
panggul dan posisi janin berada pada arah menunjukan bahwa ada perbedaan
gravitasi. Posisi jongkok membantu kemajuan persalinan tahap 1 fase aktif
mempercepat kemajuan persalinan dan tenaga kerja untuk ibu yang bekerja disisi
mengurangi rasa nyeri, dapat membantu kiri-berbaring dan dalam posisi berdiri.
memudahkan penurunan kepala janin, Hasil penelitian yang dilakukan oleh
memperluas bidang panggul sebesar 28% Sulistiawati (2013) dalam penelitiannya
lebih besar pada pintu bawah panggul dan yang berjudul “Penerapan Posisi
memperkuat dorongan untuk meneran. Persalinan Dalam Asuhan Kebidanan Pada
Penelitian ini juga sejalan dengan Ibu Bersalin” menyebutkan bahwa posisi
penelitian yang dilakukan oleh Zainiyah telentang selama kehamilan dan kelahiran
(2015) yang menyatakan dalam posisi memberikan dampak negative bagi suplai
berdiri mengalami kemajuan persalian oksigen ke janin fetus. Oleh karena itu
yang cepat (87,5%) dengan nilai p value pemilihan posisi melahirkan alternatif
<0,05 (0,01). harus dibuat untuk posisi melahirkan ibu
Berdasarkan hasil penelitian yang selain supine, berbagai posisi diberikan
telah dipaparkan diatas maka peneliti agar ibu bersalin dapat memilih alternatif
berpendapat bahwa lama persalinan kala II posisi yang dianggap ibu bersalin merasa
dengan posisi jongkok mengalami durasi aman dan nyaman.
kala II yang lebih singkat dengan rata -rata Lawrence (2014) dalam penelitianya
(mean) 22,13 menit. dengan judul ”what affects women
Hasil analisis menunjukan bahwa nilai Movements and use of various positions
rata-rata (mean) dari posisi jongkok 22,13, during labor and birth : prevew protocol”
sedangkan nilai rata-rata (mean) dari posisi menyatakan bahwa ada perbedaan yang
miring kiri 81,88, dengan selisih mean signifikan antara posisi tegak dan posisi
57,50 dan p value< 0,05 (0,001). terlentang pada kala II persalinan dengan
Berdasarkan hasil penelitian responden kala II lebih cepat 1 jam pada posisi
yang diberi posisi jongkok mengalami kala tegak.
II yang lebih singkat karena secara anatomi Berdasarkan hasil penelitian dan teori
posisi sumbu panggul dan posisi janin yang telah dipaparkan diatas maka peneliti
berada pada arah gravitasi, memperluas berpendapat bahwa ada perbedaan lama
bidang panggul sebesar 28%, memperkuat persalinan kala II dengan posisi miring
dorongan untuk meneran. Sedangkan kiri dan jongkok. Dari hasil analisis