Anda di halaman 1dari 6

URGENSI PANCASILA BAGI MAHASISWA

LATAR BELAKANG

Di era globalisasi saat ini, komunikasi dan teknologi berkembang pesat khususnya media
elekronik yang dapat mempengaruhi sikap dan tindakan generasi muda yang cenderung tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Munculnya fenomena yang dapat mengancam
ideologi negara saat ini. Selain itu, kurangnya sikap motivasi tinggi mahasiswa dalam
mengerjakan sesuatu, kurang ingin melakukan kegiatan yang menambah kompetensi, kurang
bersemangat, kurang berorganisasi, kurang berprestasi, kurang empati terhadap kegiatan
sosial dan kurang kreatif merupakan cerminan dari rendahnya pengetahuan mahasiswa
dalam memahami dan mengimplementasikan nilai nilai bela Negara dalam kehidupan sehari
hari.

URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA

Pendidikan Pancasila bertujuan untuk memberikan pemahaman benar akan Pancasila.


Tidak disadari, sering Pancasila yang diajarkan akan Pancasila yang tidak benar, yang
merupakan bentuk tersamar dari ideology yang justru bertentangan dengan Pancasila. Oleh
sebab itu Pancasila yang diajarkan dalam Pendidikan Pancasila adalah Pancasila yang dapat
dipertanggungjawabkan secara juridis-konstitusional dan obyektif-ilmiah. Secara yuridis
konstitusional Pancasila adalah dasar Negara yang merupakan dasar dalam penyelenggaraan
pemerintahan Negara. Secara obyektif-ilmiah Pancasila adalah paham filsafat yang dapat
diuraikan dan diterima secara rasional. UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yang diejawantahkan dalam PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan menetapkan kurikulum tingkat Satuan Perguruan Tinggi wajib memuat mata
kuliah pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia serta bahasa
Inggris. Pendidikan kewarganegaraan memuat pendidikan Pancasila sebagai landasan
pengenalan mahasiswa terhadap ideologi negara. Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti)
kemudian, dalam SK No.43/DIKTI/Kep/2006 memutuskan tentang rambu-rmbu Pelaksanan
Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, termasuk di
dalamnya Pendidikan Pancasila.

TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA


Tujuan pendidikan pancasila dapat dilacak keterkaitannya dengan tujuan nasional dan
tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan pancasila adalah agar subjek didik memiliki
moral yang sesuai dengan nilai pancasila moralitas itu mampu itu terwujud dalam kehidupan
sehari-hari (UUNo.2 Tahun 1989). Perilaku moral adalah perilaki keimanan dan ketakwaan
terhadap tuhan yang maha esa dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai agama, perilau
kemanusian yang adil dan beradap, perilaku yang mendukung persatuan bangsa indonesia.
Adapun tujuan pendidikan pancasila diperguruan tinggi adalah agar mahasiswa:
1) Dapat memahami dan mampu melaksanakan jika pancasila dan UUD 1945 dalam
kehidupan sebagai warganegara indonesia
2) Menguasai pengatahuan tentang beragam masalah dasar berkehidupan bermasrakat,
berbangsa dan bernegara yang hendak diatasi dengan penerapan pemikiran yang sesuai
dengan nilai – nilai dan norma pancasila
3) Membantu mahasiswa dalam proses belajar, proses berpikir, memecahkan masalah
dan mengambil keputusan dengan menerapkan strategi heuristik terhadap nilai-nilai
TIGA LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
a) LANDASAN HISTORIS
b) LANDASAN SOSIOLOGIS
c) POLITISI PENDIDIKAN PANCASILA

1. LANDASAN HISTORIS
Landasan historis adalah landasan-landasan fakta sejarah yang dijadikan dasar bagi
pengembangan pendidikan pancasila, baik menyangkut formulasi tujuan, pengembangan
materinya, rancangan modal pembelajaranya, dan evaluasinya. Formasi pendidikan pancasila
tentu saja tidak hanya memiliki prespektif waktu kebelakang yang berisi alasan-alasan
historis perlunya perilaku tertentu bagi generasi muda. Pada dasarnya, tujuan pendidikan
pancasila memformulasikan apa yang penting dari masa lampau, masalah yang dihadapi pada
sekarang, dan cita-cita tentang kehidupan ideal dimasa lampau.

2. LANDASAN SOSIOLOGIS

Sosiologi adalah ilmu tentang kehidupan antarmanusia. Didalamnya mengkaji, antara


lain latar belakang, susunan dan pola kehidupan sosial dari berbagai golongan dan kelompok
masyarakat, disamping juga mengkaji masalah-masalah sosial, perubahan dan pembaharuan
dalam masyarakat Melalui pendekatan sosiologis ini pula, Anda diharapkan dapat mengkaji
struktur sosial, proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial, dan masalah-masalah
sosial yang patut disikapi secara arif dengan menggunakan standar nilai-nilai yang mengacu
kepada nilai-nilai Pancasila.

3. POLITISI PENDIDIKAN PANCASILA


Salah satu sumber pengayaan materi pendidikan Pancasila adalah berasal dari
fenomena kehidupan politik bangsa Indonesia. Tujuannya agar Anda mampu
mendiagnosa dan mampu memformulasikan saran-saran tentang upaya atau usaha
mewujudkan kehidupan politik yang ideal sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Bukankah Pancasila dalam tataran tertentu merupakan ideologi politik, yaitu
mengandung nilai-nilai yang menjadi kaidah penuntun dalam mewujudkan tata tertib
sosial politik yang ideal.

PENGARUH PENDIDIKAN PANCASILA TERHADAP BERBAGAI MASALAH DI


INDONESIA
Pendidikan Pancasila tidak hanya merupakan sebuah teori yang dipelajari dari
tingkat Sekolah Dasar hingga ke Perguruan Tinggi saja, melainkan diperlukan
pengamalannya pada kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat dan berbangsa. Banyaknya
masalah yang terjadi di Indonesia sedikit banyak berpengaruh terhadap pemahaman
seseorang pada Pendidikan Pancasila yang telah dipelajari. Berikut beberapa masalah yang
seringkali terjadi di Indonesia :
- Kasus sara yang merajalela
Indonesia adalah negara dengan suku bangsa, agama, dan budaya yang
beragam. Dilingkungan tempat tinggal kita, mungkin telah memiliki rasa
toleransi yang tinggi terhadap perbedaan-perbadaan tersebut. Tapi, dibeberapa
tempat masih banyak yang tidak dapat menerima adanya perbedaan dan
melakukan diskriminasi terhadap kaum minoritas. Sebut saja beberapa masalah
yang terjadi belakangan ini terkait sara seperti, penolakan pemimpin yang
memiliki agama yang berbeda dengan mayoritas penduduknya, pembakaran
tempat ibadah, terorisme, pertikaian antar suku, saling ejek agama dimedia
sosial, dan masih banyak lagi. Kita sebagai bangsa Indonesia harusnya dpat
menyadari persamaan latar belakang, tujuan, dan nasib. Sehingga dapat tercipta
rasa persatuan yang kuat.
- Korupsi
Seperti yang sudah kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu negara yang
terkenal dimata dunia karena tingginya tingkat korupsi yang terjadi. Korupsi
tidak hanya dilakukan oleh pejabat kelas atas didaerah pusat saja, tapi juga oleh
pejabat didaerah kecil. Hal ini menyebabkan kerugian negara yang amat besar
yang menyengsarakan rakyat dan menimbulkan berbagai masalah sosial seperti
kemiskinan, kesenjangan sosial, kualitas pendidikan yang rendah, tingkat
kriminalitas yang tinggi, pengangguran, dan banyaknya daerah tertinggal yang
tidak mendapat fasilitas yang layak. Sebenarnya, negara kita memiliki dana yang
cukup untuk mensejahterakan rakyatnya, tetapi karena ulah para koruptor, uang
negara menjadi terbuang sia-sia dan menyengsarakan penduduk. Namun,
penanganan terhadap para koruptor di Indonesia kurang tegas. Jika kita melihat
tindakan yang diambil negara Arab Saudi yang memberlakukan potong tangan,
ataupun negara Tiongkok yang menghukum mati para Koruptor di negaranya, di
Indonesia tidak dapat diberlakukan hal yang demikian dikarenakan adanya
HAM. Namun, apakah mencuri uang rakyat bukan merupakan pelanggaran
HAM?
- Penegakan Hukum yang Lemah
Indonesia merupakan negara hukum. Namun, seperti kasus yang sudah-
sudah, kebanyakan dari mereka yang dihukum adalah rakyat kecil. Ini
dikarenakan hukum di Indonesia yang tidak adil, yang lancip terhadap rakyat
kecil, tumpul kepada masyarakat kelas atas. Hukum seringkali disalahgunakan
oleh para praktisi hukum yang dapat disuap, sehingga rakyat kecil yang tidak
mempunyai uang, tidak dapat berbuat apa-apa, dan pasrah untuk dihukum
bersalah.
- Pengelolaan Sumber daya yang Buruk

Indonesia dengan segala kekayaan alamnya mulai dari daratan hingga lautan,
merupakan negara yang sangat potensial dan memiliki kekayaan yang tak
terhingga. Karena itulah, banyak dari negara asing yang melirik Indonesia, dan
mulai melakukan eksploitasi terhadap alam Indonesia. Sayangnya, banyak dari
kita sebagai masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, yang kurang
menyadari bahkan cenderung mengabaikan hal ini.
Tidak hanya sumber daya alamnya saja, dengan banyaknya jumlah penduduk di
Indonesia, seharusnya Indonesia tak perlu lagi memikirkan masalah Sumber daya
manusia lagi untuk mengelola negara. Akan tetapi, sebagian besar perusahaan
justru mempekerjakan tenaga kerja asing, yang menyebabkan tingginya angka
pengangguran di Indonesia.

MAKNA PANCASILA BAGI MAHASISWA


Mahasiswa kini adalah generasi penerus melalui pendidikan pancasila tapi tidak bisa
kita pungkiri , bahwa pemuda sekarang kurang begitu memahami akan makna serta
meresapi nilai – nilai yang terkandung dalam ideolgoi kita . Tanpa ada proses sosialisasi
nilai – nilai pancasila kepada generasi muda , maka nilai – nilai luhur Pancasila tidak akan di
kenalnya bahkan akan di abaikannya .Bila hal ini dibiarkan , maka akibatnya dalam diri
generasi muda terjadi kegelisahan , kegalauan dan kegoyahan karena tidak mantapnnya
kepribadian mareka . Melalui pendidikan Pancasila diharapkan nilai – nilai Pancasila
tersebut dapat tersosialisasi bahkan teinternalisasi dalam diri pribadi generasi muda.
Dalam Undang – undang nomor 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional
dan juga termuat dalam SK Dirjen Dikti . No.38/DIKTI/Kep/2003, di jelaskan bahwa tujuan
Pendidikan Pancasila mengarahkan perhatian pada moral yang di harapkan terwujud dalam
kehidupan sehari – hari , yaitu perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai golongan agama ,
kebudayaan , dan beraneka ragam kepentingan , perilaku yang mendukung kerakyatan yang
mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan golongan sehingga
perbedaan pemikiran diarahkan pada perilaku yang mendukung upaya terwujudnya keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Contoh – contoh pentingnya pancasila bagi mahasiwa :
1. Melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa diharapkan mempu memahami, menganalisis,
dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

2. Melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa dapat berpartisipasi dalam upaya mencegah dan
menghentikan berbagai tindak kekerasan dengan cara cerdas dan damai.

3. Melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa menjadi warga negara yang memiliki


pandangan yang benar terhadap nilai-nilai demokrasi dan HAM.

4. Melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa berpikir kritis dan objektif terhadap


persoalan kenegaraan, HAM, dan demokrasi.

Kesimpulan
Adanya pendidikan Pancasila ini tidak lain karena ingin menciptakan generasi
yang berkarakter dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Hal ini jelas seperti
yang disebutkan dalam landasan pendidikan Pancasila. Kita tentu tidak ingin
masalah-masalah di Indonesia yang berhubungan dengan Pendidikan Pancasila ini
kembali terjadi di masa depan. Pastinya kita berharap Indonesia menjadi lebih baik
nantinya. Tidak ada lagi masalah sosial seperti kemiskinan dan kualitas pendidikan
yang rendah, banyaknya kasus sara, korupsi yang merajalela, dan daerah-daerah
yang semakin tertinggal dan diabaikan oleh pemerintah pusat. Jadi, butuh partisipasi
dari masyarakat khususnya mahasiswa sebagai bagian dari pendidikan tinggi negeri
ini untuk dapat mengamalkan pembelajaran yang dipelajari dari pendidikan
Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai