Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

BAHAN BATUAN / AGREGAT ALAM PONDASI

Untuk memenuhi tugas Mata kuliah Teknologi Bahan Kontruksi


Dibimbing oleh Dr.Eng, ir Adiwijaya S.ST.,M.,T

DISUSUN
OLEH:
KELOMPO
K5
NAMA :
Muh. Eriansa /
41121070 Zakinah Akier
/ 41121086
Novrian Yonesia Senga / 41121077
KELAS :
1 C D4 PBG

PROGRAM STUDI D4 PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Bahan Batuan / Agregat Alam Pondasi" dengan
tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknologi Bahan Kontruksi. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.Eng,ir.Adiwijaya S.ST.,M.,T selaku


Dosen Mata Kuliah teknologi bahan kontruksi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, Oktober 2021


BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu bangunan tentu tidak dapat berdiri tanpa adanya suatu pondasi. Pondasi
bangunan adalah kontruksi yang paling penting pada bangunan. Karena pondasi
berfungsi sebagai penahan seluruh beban baik beban hidup maupun beban mati yang
berada diatasnya dan gaya-gaya dari luar. Pondasi merupakan bagian dari stuktur yang
berfungsi meneruskan beban menuju lapisan tanah pendukung dibawahnya, oleh
karena itu suatu pondasi harus diperhitungkan dengan benar agar dapat menjamin
kestabilan suatu bangunan.
Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butir-butir batu pecah,
kerikil, pasir atau mineral lain, baik yang berasal dari alam maupun buatan yang
berbentuk mineral padat berupa ukuran besar maupun kecil atau fragmen-fragmen.
Batuan umumnya diklasifikasikan berdasarkan komposisi mineral dan kimia, dengan
tekstur partikel unsur dan oleh proses yang membentuk mereka. Ciri–ciri ini
mengklasifikasikan batuan menjadi beku, sedimen, dan metamorf. Mereka lebih
diklasifikasikan berdasarkan ukuran partikel yang membentuk mereka. Transformasi
dari satu jenis batuan yang lain digambarkan oleh model geologi.
Batu adalah benda padat yang tebuat secara alami dari mineral dan atau
mineraloid. Lapisan luar padat Bumi, litosfer, terbuat dari batu. Dalam batuan
umumnya adalah tiga jenis, yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. Dalam
bangunan batu biasanya dipakai pada pondasi bangunan untuk bangunan dengan
ketinggian kurang dari 10 meter, Batu juga dipakai untuk memperindah fasade
bangunan dengan memberikan warna dan tekstur unik dari batu alam.
Dari beberapa penjelasan di atas maka dapat disimpukan batu merupakan suatu
hal yang sangat penting, untuk itu di perlukan pemahaman yang lebih mengena batuan
alam yang di gunakan pada bangunan supaya menghasilkan suatu bangunan yang
berkualitas dan baik.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengetian dari batuan dan pondasi?
b. Bagaimana jenis-jenis batuan alam pondasi?
c. Bagaimana fungsi batuan alam pondasi secara umum?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian batuan dan pondasi
b. Untuk mengetahui jenis-jenis batuan alam pondasi
c. Untuk mengetahui fungsi batuan alam pondasi secara umum

1.4 Manfaat
a. Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui pegertian batuan dan pondasi
b. Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis batuan alam pondasi
c. Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui fungsi batuan alam pondasi secara
umum
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi Batuan Alam dan Pondasi
Pondasi dapat didefenisikan sebagai bangunan yang berada dalam tanah yaitu
bagian yang berdekatan dengan elemen bagian bawah tanah serta bangunan.
Sedangkan teknik pondasi atau rekayasa pondasi dapat didefenisikan sebagai ilmu
pengetahuan dan seni yang memakai prinsip mekanika tanah dan konstruksi secara
sama – sama. Pondasi adalah sebuah awal dari berdirinya suatu kontruksi bangunan
sehingga pondasi ini sangat penting karena tanpa podasi tidak mungkin sebuah
kontruksi bangunan dapat berdiri kokoh
Faktor yang mempengaruhi pondasi yaitu : 
 Bangunan itu sendiri. 
 Kondisi tanah yang ditempati.
Dalam pengerjaan pondasi tembok penahan tanah factor yang
bsrpsngaruh yakni kondisi tanah yang ditempati,bila dilakukan
pengerjaan tanah seperti penanggulangan atau pemotongan tanah. 
Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butir-butir batu pecah,
kerikil, pasir atau mineral lain, baik yang berasal dari alam maupun buatan yang
berbentuk mineral ppadat beruppa ukuran besar mauppun kecil atau fragmen-
fragmen. Agregat adalah sekumpulan butir- butir batu pecah, kerikil, pasir, atau
mineral lainnya baik berupa hasil alam maupun buatan (SNI No: 1737-1989-F).
Agregat adalah material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah yang dipakai
bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton semen
hidraulik atau adukan. 
Purwandi (2019) mengemukakan bahwa agrerat merupakan campuran dari
pasir, gravel, batu pecah, slag atau material lain dari bahan mineral alami atau buatan.
Agrerat merupakan bagian terbesar dari campuran aspal. Material agraret yang
digunakan untuk kontruksi perkerasan jalan utamanya untuk menahan beban lalu
lintas. Agraret dari bahan batuan pada umumnya masih diolah lagi dengan mesin
pemecah batu (stone crusher) sehingga didapatkan ukuran sebagaimana dikehendaki
dalam campuran. Agar dapat digunakan sebagai campuran aspal, agrerat harus lolos
dari berbagai uji yang telah ditetapkan.
Pengertian batu alam adalah batuan yang berasal dari alam, dan biasa dipakai
sebagai bagian dari konstruksi bangunan. Batu ini bisa dipakai sebagai pondasi
rumah, bagian dari interior, atau bagian dari eksterior. Semua jenis batuan adalah
batu alam, akan tetapi tidak semua jenis dapat dipakai untuk kebutuhan konstruksi,
atau hiasan di suatu bangunan. Batuan yang dipakai biasanya memiliki karakteristik
yang kuat. Selain itu keindahan serta corak dari batuan tersebut juga menjadi hal yang
menjadi penilaian.
Secara geologis, batu didefinisikan sebagai suatu substansi padat yang
tercipta akibat efek dari tiga proses geologis, yaitu : pembekuan magma, proses
sedimentasi melalui penguburan, pemampatan, dan modifikasi secara kimiawi, serta
proses metamorphosis. Batuan yang tercipta akibat proses pembekuan magma
disebut batuan beku, contohnya basalt, andesit, dan rhiolit. Batuan yang tercipta
akibat proses sedimentasi adalah batuan sedimen, contohnya adalah batu kapur.
Batuan yang tercipta akibat suhu serta tekanan yang tinggi mempengaruhi batuan
yang sudah ada, disebut batuan metamorf, contohnya marmer.
Batu merupakan bahan yang luar biasa-tahan lama serta estetika. Di antara
batu alam yang disebutkan di sini adalah granit, marmer, travertine dan batu pasir.
Batu alam dapat digunakan untuk di luar maupun di dalam ruang, dari bangunan
publik yang terbuka hinggai bangunan daerah tertutup swasta, dari kamar mandi
hingga perabotan dapur, dari perapian hingga air mancur, dari teras ke tangga.
Granit, marmer, travertine dan batu pasir sangat baik digunakan tidak hanya di
modern tetapi juga di pedalaman tradisional dan arsitektur eksterior- dekorasi lantai,
dinding, kusen jendela, fasad, plinths dan pagar, dll
Secara geologis, batu dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu batuan beku (igneous
rock), batuan sedimen (sedimentary rock), dan batuan metamorf (metamorphic rock).
Ketiga penggolongan tersebut dilakukan berdasarkan penyebab terjadinya batuan akibat
proses-proses geologis dasar yang mencakup pembekuan magma, proses pengendapan
atau sedimentasi, dan pemberian suhu dan tekanan yang intens oleh alam pada suatu
batuan yang telah ada (Harvey 1997).
Batuan beku merupakan batu yang tercipta akibat proses pembekuan magma
(Symes 2011). Magma dapat membeku di bawah maupun di atas permukaan bumi. Bila
magma membeku di dalam permukaan bumi, maka batuan beku tersebut disebut batuan
beku dalam atau batuan beku intrusif atau plutonik, namun jika magma membeku saat
berhasil keluar ke permukaan bumi (menjadi lava), maka batuan beku tersebut disebut
batuan beku luar atau batuan beku ekstrusif. Contoh dari batuan beku intrusif adalah
granit, diorite, gabbro, dan peridot, sedangkan contoh dari batuan beku ekstrusif adalah
obsidian, riolit, andesit, dan basalt.
Batuan sedimen atau batuan endapan merupakan batuan yang terbentu melalui
proses sedimentasi suatu material yang berada di permukaan bumi dan di dalam air
(Symes 2011). Proses sedimentasi ini dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu: pelapukan
batuan lain (clastic); pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenik; dan
pengendapan (precipitation) dari larutan. Berdasarkan proses pembentukannya, batuan
sedimen diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu : batuan sedimen klastik, batuan
sedimen akibat proses biokimia, batuan sedimen akibat proses kimia, dan batuan sedimen
golongan lain.
Batuan sedimen klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan
kembali detritus atau pecahan batuan asal. Pecahan batuan asal itu disebabkan oleh
pelapukan mekanik, kimiawi, erosi dan sebagainya, kemudian pecahan-pecahan tersebut
mengalami lithifikasi atau pembatuan. Contoh dari batuan sedimen klastik adalah batu
konglomerat, breksi, sandstones, dan mudrock.
Tabel klasifikasi Umum Batuan
Batuan induk Kelompok Batuan Nama Batuan
Batuan sedimen Karbonat Batu Gamping
Dolomit
Silika Pasir kelempung
Batu Pasir
Batuan Metamorpik Batuan Foliasi Gneiss
Skista/sekis
Ampibolit
Batuan Non Faliasi Kwarsa
Pualam
Serpentinit
Batuan Beku Batuan Beku Dalam Granit
Sienit
Diont
Gabro
Batuan Beku Luar Obsidian
Pumis
Tuffa
Riolit
2.3 Fungsi Batu Alam
Batu alam/agregat pondasi berfungsi sebagai material utama pembuatan pondasi
dangkal, bentuk dan ukurannya yang bervariasi memudahkan perencanaan dan
metode pemasangan. Selain itu, karakteristik batu itu sendiri kuat sebagai pondasi
penahan konstruksi atas(dinding) harganya juga relatif lebih murah. Fungsi lain
material diatas adalah dapat dimanfaatkan sebagai kebutuhan statika dan visual
bangunan.
2.4 Jenis-jenis batuan alam pondasi
Berikut ini jenis batu yang dapat di jadikan pondasi
a. Batu Kali
Sesuai dengan namanya batu ini berasal dari kali/sungai disetiap daerah yang
ada di dalam Indonesia. Pada umumnya batu ini berukuran tidak terlalu besar
dengan diamenter 25cm dan berwarna abu-abu kehitaman atau dikenal
memiliki ciri-ciri yang sangat keras dan sangat baik untuk kontruksi pada
pondasi bangunan.

Gambar 2.1

b. Batu membelah atau kerikil


Kerukil atau batu split adalah batu yang berasal dari letusan gunung berapi
atau batu yang ada di aliran sungai. atau jenis ini diperoleh dengan cara
pengiriman atau memecah batuan yang berukuran besar jadi batu yang
berukural kecil-kecil atau biasa disebut kerikil.
Gambar 2.2
c. Batu Marmer
Batu Marmer adalah batu alam yang relative mudah dikerjakan atau di bentuk
dan terdiri dari berbagai macam warna yang berbeda seperti merah, putih dan
merah mudah. Batu marmer ini memiliki sifat keras, namun mudah dibentuk,
mengkilap dan bertekstur sehingga membuat kesan yang mewah dan layak
jual tinggi.

Gambar 2.3
d. Batu Andesit
Batu andesit adalah salah satu jenis batu beku yang terbentuk dari proses beku
lelehan larva gunung merapi yang meletus. Atau jenis ini biasa berwarna abu-
abu, hijau, merah atau jinggah serta memiliki tekstur dan permukaan yang
halus namun tidak massive atau memiliki lubang udara. Pada zaman dahulu
orang-orang membuat candi hanya dengan memakai batu andesit, karena
dikenal sangat kuat.
Gambar 2.4
e. Batu Kapur
Batu kapur adalah batuan sedimen yang tersusun oleh kalsium karbonat dalam
bentuk mineral kalsit. Umumnya berwarna putih abu-abu namun ada juga
yang berwarna merah, kuning, hitam atau keabu-abuan gelap.

Gambar 2.5

2.3 fungsi batuan alam pondasi secara umum


Keuntungan Batu alam adalah pertama-tama bahan dekoratif yang berarti dapat
dengan mudah dipoles serta diproses. Ini termasuk dalam kelompok tengah ketegasan
dengan rasio kompresi 25 Mpa. Batu alam juga serbaguna karena memiliki daya tahan
100-150 tahun. Tangga di rumah- rumah pribadi akan tetap stabil selama lima ratus
tahun. Karakteristik lain batu alam yang lebih penting lagi adalah ketahanan terhadap
air yang baik yaitu 1%. Batu ini juga dapat digunakan untuk dekorasi baik interior
maupun eksterior, interior klasik atau modern. Terlebih lagi, penggunaannya dalam
jangka p
anjang sebagai hiasan untuk pemeliharaannya adalah 5-8 kali lebih murah karena
tidak ada kebutuhan untuk mengecat kembali, dll
a. Fungsi Batu Kali
Fungsi batu kali di gunakan atau diaplikasikan pada ekstrerior bagunan seperti
dinding, pagar, kolam, serta taman kering karena memiliki sifat alami dan tidak
memerlukan parawatan secara khusus.
b. Fungsi Batu kerikil
Fungsi Batu kerikil ini adalah sebagai bahan campuran beton, kontruksi pada
jalan, dan sebagai komponen dari rel kereta api.
c. Fungsi Batu Marmer

Fungsi dari batu marmer ini adalah untuk diaplikasikan pada interor karena
fakta bahwa efek negatif dari lingkungan seperti hujan asam, sinar ultraviolet
matahari berpengaruh pada struktur serta warna dari batu tertentu. Penting untuk
menyebutkan bahwa marmer adalah 4-5 kali lebih lembut dari granit, sehingga
dapat lebih mudah diproses. Marmer digunakan untuk elemen interior seperti
kusen jendela, permukaan meja dan elemen perapian dekorasi. Namun, ketika
datang ke lantai interior, marmer kurang cocok daripada granit karena fakta
bahwa marmer lebih lembut dan memiliki resistensi yang lebih kecil untuk
dikenakan, sedangkan karakteristik absorbansinya relatif tinggi.

Jika hanya Anda menumpahkan segelas anggur atau secangkir kopi, pandangan
estetika lantai dapat sepenuhnya rusak. Karena karakteristik ini, dianjurkan
untuk pergi untuk impregnasi marmer. Padahal, jika Anda ingin membangun
lantai batu alam, granit adalah pilihan yang lebih direkomendasikan. Marmer
dapat ditemukan dalam berbagai jenis. Terlepas dari apakah marmer dipoles
atau kasar, itu membuka momok macam warna. Ketika datang ke warna
marmer, marmer dapat dibagi ke yang terang (putih mereka) dan yang berwarna.
Marmer berwarna memiliki karakteristik venasi lebih, apa yang lebih, ia juga
dilengkapi dalam nuansa berbeda yang dikenal sebagai urat batu. Salah satu
komponen tak tergantikan dalam bangunan dihancurkan marmer. Pemilihan
marmer harus dipertimbangkan dengan cermat. Sementara memilih marmer
untuk dekorasi interior, Anda dapat membuat rumah Anda hangat atau dingin,
terang atau besar, mahal atau mewah, terang atau gelap. Marmer bukan hanya
warna putih. Ini adalah campuran sifat dari merah muda, abu-abu, hijau, es biru,
merah, coklat, bahkan hitam. Dengan demikian, marmer adalah jaminan
kemewahan, orisinalitas dan fleksibilitas yang tetap bahkan dalam gelombang
perubahan mode.

d. Fungsi Batu Andesit

Fungsi batu andesit adalah untuk batu tempel/ornament-ornamen pada dinding


di bagian luar bangunan, sebagai lantai pada pinggir kolam, dan kap/cungkup
lampu tanam. Sifat batu yang padat dan tahan terhadap cuaca serta lumut,
membuat batu ini menjadi favorit untuk mempercantik suatu bangunan dan
cocok dipakai di segala ruangan.

e. Batu Kapur

Fungsi dari batu kapur ini secara umum digunakan sebagai bahan baku semen.
Namun bias juga dibuat menjadi batu pecah yang dapat digunakan sebagai
materi kontruksi pada jalan dan campuran pada beton karena sifatnya yang kuat
dan padat dan mudah untuk di tambang.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
batu alam adalah batuan yang berasal dari alam, dan biasa dipakai sebagai bagian
dari konstruksi bangunan. Batu ini bisa dipakai sebagai pondasi rumah, bagian dari
interior, atau bagian dari eksterior. Dalam bangunan batu biasanya dipakai pada
pondasi bangunan untuk bangunan dengan ketinggian kurang dari 10 meter, Batu juga
dipakai untuk memperindah fasade bangunan dengan memberikan warna dan tekstur
unik dari batu alam. Suatu bangunan tentu tidak dapat berdiri tanpa adanya suatu
pondasi. Pondasi bangunan adalah kontruksi yang paling penting pada bangunan.

Fungsi
Batu alam/agregat pondasi berfungsi sebagai material utama pembuatan pondasi
dangkal, bentuk dan ukurannya yang bervariasi memudahkan perencanaan dan metode
pemasangan. Selain itu, karakteristik batu itu sendiri kuat sebagai pondasi penahan
konstruksi atas(dinding) harganya juga relatif lebih murah. Fungsi lain material diatas
adalah dapat dimanfaatkan sebagai kebutuhan statika dan visual bangunan.

Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/28448067/Makalah_batu_alam
https://id.scribd.com/document/385487549/BATUAN-UNTUK-PONDASI
https://sci-geoteknik.blogspot.com/2011/10/pengertian-pondasi-secara-umum.html
https://www.klopmart.com/article/detail/4-jenis-batu-untuk-pondasi-rumah

Anda mungkin juga menyukai