Anda di halaman 1dari 5

MUTHIA KINTAN FAIS

C011171319
KELAS A 2017

Skenario

Seorang anak berumur 10 tahun datang bersama ibunya ke RSGM


Unhas dengan keluhan luka pada pipi kiri dan lidah sejak 3 hari yang
lalu. Luka tersebut sering berulang pada lokasi yang berbeda didalam
rongga mulut pasien tampak lemah dan pucat.

TUGAS :

1. Tentukan diagnosis dan diagnosis banding yang paling memungkinkan


pada kasus diatas.
2. Tentukan informasi tambahan yang dibutuhkan untuk menentukan
diagnosis dan penatalaksanaan pada kasus diatas.

JAWAB
1. Diagnosis : SAR (Stomatitis Aftosa Reccurent).
Diagnosis Banding : Lichen planus, keganasan oral, infeksi virus, erythema
multiforme, stomatitis alergi, traumatik ulser.
2. Informasi tambahan :
 Jumlah luka
 Ukuran luka
 Riwayat trauma
 Riwayat alergi
 Riwayat infeksi
 Pemeriksaan penunjang : pemeriksaan darah lengkap, biopsi, sitologi, dan kultur
 Penatalaksanaan (Sesuai frekuensi SAR) :
o Tipe A : Durasi hanya beberapa hari, kekambuhan setahun hanya 1-2 kali,
cari faktor predisposisi, motivasi, edukasi dan instruksi mempertahankan
OH
o Tipe B : Durasi 3-10 hari, kekambuhan 3 sampai 6 kali setahun sangat
menyakitkan, kompleks faktor pencetus, motivasi, edukasi, instruksi
diberikan obat
o Tipe C : Durasi lebih dari 2 minggu, satu ulser sembuh, timbul yang baru,
sangat menyakitkan, kompleks faktor pencetus, rujuk ke dokter spesialis
oral medicine
Pertanyaan Teori Singkat SAR

1. Sebutkan macam – macam kelainan pada pipi dan lidah yang berulang ?
Jawab : Sariawan (Stomatitis), Peradangan lidah (Glossitis), Bercak putih pada
lidah (Leukoplakia)

2. Apa yang dimaksud dengan SAR !


Jawab : Stomatitis aftosa rekuren atau yang dikenal dengan istilah sariawan adalah
suatu peradangan yang terjadi pada jaringan lunak rongga mulut yang tidak
diketahui penyebabnya.

3. Sebutkan faktor penyebab terjadinya SAR


Jawab : Penyebab utama stomatitis ini belum diketahui, tetapi beberapa faktor
predisposisi yang memegang peranan penting antara lain : trauma, gangguan
hormonal, alergi, defisiensi nutrisi, stress, faktor genetik, infeksi mikroba,
gangguan pencernaan, gangguan sistem imun

4. Bagaimana gambaran klinis SAR


Jawab : Gejala klinis diawali dengan rasa sakit dan terbakar selama 24-48 jam
sebelum terjadi ulser. Ulser ini berbatas jelas, dangkal, bulat atau oval, tertutup
selaput pseudomembran kuning keabu-abuan dan dikelilingi oleh eritema.
Terdapat tiga kategori sesuai dengan ukuran, jumlah, dan lama penyakit.
a) SAR tipe minor merupakan keluhan yang paling umum dari penyakit
SAR, mewakili dari 70-85% dari semua kasus. SAR tipe minor biasanya
muncul 1-5 ulser dalam waktu bersamaan dan berukuran <1 cm, biasanya
berdiameter 2-5mm dengan batas jelas, tidak mengakibatkan jaringan
parut meskipun ulser sering berulang dan cenderung sembuh sendiri dalam
4-14 hari.
b) SAR tipe mayor merupakan keluhan utama yang mewakili 10% dari
semua kasus SAR. Ukuran ulser >1 cm, lebih dalm dan cenderung muncul
pada bibir, palatum molle, dan faring. Lesi muncul selama lebih dari 14
hari dan dapat meniggalkan jaringan parut.
c) SAR Herpetiformis merupakan ulser paling jarang terjadi, ditentukan
hanya 5-100 ulser secara bersamaan. Setiap mukosa mulut yang tidak
berkeratin dapat terlibat temasuk pada bagian margin lateral dan
permukaan ventral lidah dan dasar mulut: Setiap ulser bisa berlangsung
selama 7-14 hari dan sembuh tanpa meninggalkan jaringan parut.

5. Bagaimana pathogenesis terjadinya SAR


Jawab : Tahapan perkembangan SAR dibagi kepada 4 tahap yaitu :
a) Tahap pre-monitore
 Perkembangan lesi SAR pada 24 jam pertama
 Terasa sensasi mulut terbakar pada tempat dimana lesi akan muncul
Pada gambaran mikroskopi, sel-sel mononklear akan menginfeksi
epitelium dan edema akan mulai berkembang
b) Tahap pre-ulserasi
 Perkembangan lesi SAR pada 18-72 jam pertama
 Makula dan papula akan berkembang dengan tepi eritematous
 Terjadi peningkatan intensitas rasa nyeri
c) Tahap Ulseratif
 berlangsung beberapa hari hingga 2 minggu
 Papula-papula akan berulserasi dan ulser itu akan diliputi oleh lapisan
fibromembranous
 Intensitas nyeri akan berkurang
d) Tahap Penyembuhan
 Berlangsung dari hari ke-4 hingga ke 35
 Ulser tersebut akan ditutupi oleh epitelium
 Penyembuhan luka terjadi dan tidak atau akan meninggalkan jaringan
parut ( tergantung pada jenis SAR-nya)

6. Jelaskan pemeriksaaan klinis yang terdapat dilakukan


Jawab : Pada pemeriksaan fisik dapat dilakukan inspeksi dan palpasi. Pada
pemeriksaan fisik ini dapat ditemukan ulser pada bagian mukosa oral dengan
bentuk oval dengan lesi kurang lebih 1 cm yang jumlahnya sekitar 2-6.

7. Jelaskan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan


Jawab : Pemeriksaan sitologi, biopsi dan kultur bila ulser tidak kunjung sembuh

8. Jelaskan penatalaksaan SAR


Jawab :

 Edukasi : Bertujuan untuk memberikan informasi mengenai penyakit yang


dialami yaitu SAR
 Instruksi : Bertujuan agar SAR dapat dilakukan tindakan pencegahan
dengan menghindari faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya SAR
 Pengobatan : Bertujuan untuk mengurangi gejala yang dihadapi agar
pasien mendapatkan kualitas hidup yang menyenangkan
Topikal
- Salep dexametason diaplikasikan 3 kali sehari selama 5 hari untuk
mengurangi ukuran ulser dan rasa sakit
- Aplikasi asam amino salisilat 5% 3 kali sehari selama 2 minggu
Sistemik
Pemberian antibiotik sistemik seperti kalium fenisilin dengan dosis 50mg
tablet diberikan empat kali sehari selama 4 hari, hal ini membutuhkan
ukuran ulser dan rasa sakit berkurang. Perawatan yang paling efektif yaitu
penggunaan kortikostroid.
Dalam mengobati SAR minor dan mayor, penggunaan obat kumur
tetrasiklin dan minosiklin (180ml/air) sebagai anti bakteri diharapkan dapat
mengurangi ukuran ulser, dan nyeri karena memiliki kemampuan membatasi
aktivitas kolagenase tetapi tidak dapat mencegah berulangnya ulser .

9. Jelaskan diagnosis banding SAR


Jawab :
Diagnosis SAR biasanya ditegakkan berdasarkan riwayat dan manifestasi klinis.
Namun, penting untuk membedakan SAR dengan penyakit mukokutaneus
stomatologi yang lainnya yang memiliki manifestasi ulseratif. Biasanya, kondisi-
kondisi ini dapat dibedakan dengan SAR dengan memperhatikan lokasi dari lesi
atau adanya gejala-gejala tambahan.
1. HSV ; Infeksi HSV mungkin memiliki lesi yang tampak sama, namun HSV
primer didahului oleh eritema gingiva difus dan demam lalu muncul vesikel
atau ulkus pada mukosa mulut. Selain itu, lesi HSV berulang ditemukan
terutama pada mukosa keratin yang melekat khususnya di palatum durum atau
gingiva. SAR tidak didahului demam atau vesikel, dan muncul pada mukosa
yang dapat bergerak seperti mukosa di bukal, labial, atau palatum molle.
2. Herpes Zooster; SAR dapat dibedakan dengan infeksi akibat Herpes Zoster
berdasarkan manifestasi klinis. Lesi herpes zoster memiliki pola distribusi
ekstraoral dan intraoral unilateral mengikuti saraf trigeminal, dan gejala
klinisnya yaitu rasa terbakar dan nyeri prodromal sebelum erupsi lesi.
3. Herpangina ; Infeksi oral karena virus yang kurang umum, seperti
Herpangina dan hand-foot-and-mouth disease, juga harus dipertimbangkan
dalam diagnosis banding SAR ketika gejala awal muncul.
4. Eritema Multiformis ; Eritema multiformis memiliki manifestasi klinis ulkus
oral yang sangat sakit, tapi tidak seperti SAR, eritema multiform muncul pada
baik mukosa yang melekat maupun mukosa yang dapat bergerak (moveable)
dan biasanya terjadi bibir pecah-pecah.
5. Lichen Planus
6. Phempigus Vulgaris
7. Ulkus traumatikus adalah salah satu lesi pada mukosa mulut yang sering
terjadi. Penyebab ulkus traumatikus adalah adanya trauma mekanik, seperti
kimia, elektrik atau suhu, selain itu dapat pula terjadi karena fraktur, malposisi
atau malformasi gigi.
8. Karsinoma sel skuamosa adalah jenis kanker kulit yang sering terjadi pada
bagian tubuh yang terpapar sinar ultraviolet (UV) matahari seperti kepala,
leher, telinga, bibir, tangan, dan kaki. Kanker kulit ini pertumbuhannya
termasuk lambat.

10. Bagaimana prognosis kelainan ini ?


Jawab :
Prognosis untuk kesembuhan stomatitis tergantung pada penyebab
masalah. Banyak faktor lokal dapat dimodifikasi, dirawat, atau dihindari.
Penyebab infeksius stomatitis biasanya dapat diatasi dengan obat-obatan, atau jika
masalahnya disebabkan oleh obat-obatan tertentu, dengan mengganti agen
penyebab tersebut. SAR tipe minor biasanya dapat sembuh dalam 7-10 hari.
Untuk tipe mayor dapat sembuh dalam beberapa minggu dan meinggalkan
jaringan parut. Sedangkan tipe herpetiformis dapat sembuh dalam 10-14 hari.
Namun kekambuhan dapat terjadi tergantung tipenya.

Anda mungkin juga menyukai