Anda di halaman 1dari 4

Tugas Individu

Identifikasi Kasus Etika-Moral di Lingkungan Kampus

PEKERTI

Disusun Oleh
TOMY RIZKY IZZALQURNY, S.E., M.S.A.
NIP 199504102020121017
Departemen Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Negeri
Malang
Tahun 2022
Identifikasi Kasus Etika-Moral di Lingkungan Kampus

Pelanggaran Kode etik


 Melakukan kebohongan
Tindakan kebohongan ini merupakan tindakan pelanggaran etika yang pernah
dilakukan oleh semua pihak, baik dari sisi mahasiswa, tendik, dosen maupun
beragam pihak lain. Tindakan kebohongan yang dilakukan oleh mahasiswa
seperti mencontek, beralasan dengan bohong ketika tidak masuk atau telat
kuliah, dan beragam tindakan bohong lain. Tindakan kebohongan oleh tendik
dan dosen ini juga dilakukan dalam beragam hal, seperti bohong kepada
mahasiswa atau dosen lain ketika telat, dan beragam hal lain. Kebohongan ini
merupakan pelanggaran etik yang harus diminimalkan, karena kebohongan
kecil akan melahirkan beragam kebohongan kebohongan lain, dengan
demikian akan merugikan banyak pihak.
 Tidak melakukan pekerjaan dengan optimal
Pekerjaan seharusnya dilakukan dengan maksimal dan optimal, hal ini juga
sering tidak dilakukan. Hal ini ditunjukkan dengan tidak maksimalnya
pekerjaan yang dilakukan oleh mahasiswa, tendik maupun dosen. Hal yang
tidak optimal ini maka akan memberikan dampak negatif dengan akan
berpengaruh pada pekerjaan orang lain yang juga terganggu.
 Plin-plan dan tanpa mempertimbangkan keputusan secara matang
Membuat keputusan yang plinplan dan juga tidak mempertimbangkan dengan
baik, akan memberikan dampak yang besar, karena akan membuat kita tidak
professional, serta akan menghasilkan keputusan yang tidak optimal juga
 Tidak disiplin
Sikap tidak disiplin ini juga merupakan hal yang sering terjadi, seperti telat
masuk kelas atau masuk kantor, telat dalam pengumpulan pekerjaan maupun
tugas, dan lain sebagainya.
 Tidak hormat dan tidak sopan
Tindakan tidak hormat maupun tidak sopan, pada saat ini sering terlihat dari
pergeseran sikap yang dilakukan mahasiswa maupun tendik dan dosen. Hal
yan paling terlihat dari tata cara pengiriman pesan dari mahasiswa ke dosen
yang tidak sopan serta jamnya tidak menyesuaikan dengan jam yang masih
lazim.
 Tidak menghargai mahasiswa
Dosen juga adakalanya melakukan tindakan tidak etis dengan tidak
menghargai mahasiswa, baik ketika mahasiswa memberikan pendapat maupun
ketika mahasiswa tersebut tidak disukai, sehingga sikap dosen menjadi tidak
professional.

Tindakan mencegah:
 Jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi.
Dalam melakukan beragam tindakan juga harus dilandasi oleh prinsip
kejujuran. Hal ini sangat harus untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
baik dengan keluarga lingkungan, maupun pada dunia kerja. Apabila
seseorang dapat dihargai apabila mereka dapat dipercaya, karena kepercayaan
apabila sudah dicederai, maka kita akan sulit mengembalikan hal tersebut.
Kejujuran juga merupakan dasar yang utama di dalam pengajaran,
pembelajaran, penelitian, dan pelayanan. Kejujuran merupakan prasyarat
untuk dapat merealisasikan keempat aspek di dalam integritas akademik yang
lain, yaitu kepercayaan, keadilan, hormat, dan tanggung jawab. Semua
kebijakan akademik dan praktik komunitas harus mampu mengirimkan pesan
yang jelas yang menyatakan bahwa tindakan pemalsuan data, kebohongan,
kecurangan, pencurian, atau perilaku tidak jujur lainnya adalah perilaku yang
tidak dapat diterima.
 Cermat dan disiplin
Sebagai seorang seorang akademisi maka kita harus melakukan bergam
tindakan yang cermat dan disiplin. Hal ini karena ketika kita menjadi seorang
akademisi maka perlu dapat berpeliku yang cermat, cerdas dan awas terhadap
lingkungan. Tindakan cermat ini akan mendorong akademisi menjadi pihak
yang bisa menjadi ‘role model’ bagi mahasiswa, serta mampu memberikan
keputusan yang terbaik,
Tindakan disiplin wajib dimiliki oleh seorang akademisi, apabila akademisi
tidak disiplin, maka tidak aka nada kepercayaan dari berbagai pihak. Dosen
juga harus disiplin karena mereka akan menjadi cerminan mahasiswa. Dengan
demikian maka dosen harus selalu melakukan tindakan disiplin.
 Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
Dalam melayani, kita harus menghormati orang lain, sopan dan tanpa tekanan.
Kita sebagai akademisi akan menghormati berbagai macam pihak, baik rekan
kerja, mahasiswa serta lingkungan. Sikap menghargai orang lain merupakan
nilai manusia yang terbaik di dunia, tak ternilai harganya. Dimanapun dan
kemanapun kita bepergian, jika kita selalu bersikap menghormati dan
menghargai orang lain, maka hati orang lain akan terbuka dan akan berbalik
menghormati kita
Sikap sopan harus dilakukan oleh akademisi, karena pada saat bekerja apalagi
dilingkungan baru, kita akan bertemu dengan senior, meskipun ada yang
jabatannya dibawah kita, maka kita harus tetap memperlakukan dengan sopan.
Tindakan perlakukan yang sopan akan menimbulkan lingkungan yang positif,
sehingga akan mendorong kita untuk nyaman, dan diterima di ligkungan kerja.
Pada saat bekerja saya juga akan melakukan sesuatu pekerjaan dengan tanpa
tekanan dan ikhlas, tanpa banyak perhitungan. Insya Allah, Allah tidak akan
menukar rejeki orang lain. Sikap tanpa tekanan ini juga saya lakukan dengan
membuat schedule yang harus saya kerjakan tiap harinya. Hal ini agar kita
tidak kebingungan dalam menyusun kebutuhan pekerjaan kita.
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
Pada saat saya melakukan pekerjaan saya, saya akan melakukan dengan
menaati norma hukum yang berlaku, selain norma hukum juga norma agama
dan norma sosial. Hal ini karena, menurut saya, akan jadi merugi apabila
seseorang tidak menjadi orang yang bermanfaat bagi banyak orang. Sikap
menjalanankan segala norma yang berlaku akan membentuk lingkungan yang
baik. Hal ini karena peraturan atau tata tertib, dibuat memang untuk dipatuhi
dengan tujuan menciptakan suatu keamanan dan kenyamanan. Dengan
mematuhinya, kita turut menjaga kenyamanan dan keteraturan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai