Anda di halaman 1dari 5

Tugas Individu

Tugas Pekerti

“Project Based Learning”

PEKERTI

Disusun Oleh

Tomy Rizky Izzalqurny, S.E., M.S.A. (FE)

199504102020121017

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


2022

Buatlah 1 masalah masing2 untuk pembelajaran dengan case method, problem based
learning, dan team based project sesuai matakuliah yang di ampu saat ini
Mata Kuliah Akuntansi Syariah

Pembelajaran Case Method


Terdapat kasus dibawah ini:
PT Bank Jawa Barat dan Banten (BJB) Syariah masih terlilit kasus dugaan kredit
fiktif yang merugikan perseroan senilai Rp548 miliar. Ternyata, kredit fiktif yang melibatkan
Plt Direktur Utama Yocie Gusman bukan satu-satunya kasus di perseroan. Berdasarkan
laporan Good Corporate Governance (GCG) 2018 yang diterbitkan perseroan, tercatat ada 4
kasus penyimpangan (internal fraud) yang memengaruhi kegiatan operasional bank dan
kondisi keuangan secara signifikan pada tahun lalu. Baca Juga : NPF Capai 4,5 Persen,
BJB Syariah Jaga Kualitas Pembiayaan Dampak penyimpangan atau kerugian yang
ditimbulkan akibat internal fraud ini masing-masing senilai lebih dari Rp100 juta. Hingga
laporan itu dirilis, keempat kasus tersebut masih dalam proses penyelesaian di internal BJB
Syariah. "Kecurangan yang dilakukan mempengaruhi kondisi keuangan bank secara
signifikan dengan dampak penyimpangan atau kerugian lebih dari Rp100 juta," tulis laporan
GCG tersebut yang dikutip Bisnis, Selasa (23/4/2019).
Selain empat kasus itu, BJB Syariah juga masih menyisakan satu kasus fraud yang
belum diselesaikan. Kasus ini terjadi pada 2017. Keseluruhan kasus internal fraud ini
melibatkan pegawai tetap perusahaan. Baca Juga : Bareskrim Polri Kantongi Nama Calon
Tersangka Kasus Bank BJB Syariah Hanya saja, perseroan tidak merinci dengan detail
informasi mengenai internal fraud tersebut. Permintaan tanggapan yang disampaikan Bisnis
kepada Pemimpin Desk Sekretaris Perusahaan Bank BJB Syariah Roby Asmana hingga
berita ini ditulis belum terjawab. Termasuk, pertanyaan apakah salah satu dari temuan
tersebut merupakan kredit fiktif senilai Rp548 miliar yang saat ini masih disidik oleh
Bareskrim mabes Polri. Sehingga, perseroan harus melaporkan action plan perbaikan GCG
sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.: 13/5/PBI/2011 tentang Batas Maksimum
Penyaluran Dana Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
Dari kasus tersebut maka:
1. Analisa kasus penyimpangan yang terjadi, dana apa penyebabnya
2. Hasil dari kasus didiskusikan dalam kelompok terdiri 5 orang
3. Hasil diskusi 5 orang dipresentasikan dan didiskusikan di depan kelas.
Pembelajaran Problem Based Learning
Bacalah permasalahan dibawah ini:
Minat masyarakat yang besar terhadap perbankan syari’ah, masih menyisakan
problem berat yaitu ketimpangan pemahaman masyarakat baik pengelola maupun nasabah
terhadap prinsip, produk, istilah dan akad akad yang ada pada perbankan syari’ah. Kondisi
demikian berpotensi terdapat penyimpangan pada bank syari’ah, yang kemudian kita tidak
bias menyalahkan pada sebagian masyarakat yang menganggap bahwa bank syari’ah sama
dengan bank konvensional.
Para bankir bank syari’ah, jajaran eksekutif, termasuk komisaris, bahkan dewan
pengawas syari’ah masih dalam perspektif ideologi kapitalis. Potensi penyimpangan pada
bank syari’ah menimbulkan kegelisahan sebagian umat Islam. Pertanyaan mendasar yang
sering muncul adalah apakah sistem perbankan syari’ah sudah sesuai dengan kaidah
syari’ah (shariah compliance) atau belum? Sebagian masyarakat masih mengalami
kesulitan membedakan secara substansial antara akad di bank syari’ah dengan bank
konvensional, sehingga publik menganggap bahwa tidak ada perbedaan antara bank
syariah dan bank konvensional. Jika perbedaan tersebut hanya diletakkan pada akad
semata.
Perbankan syari’ah menggunakan akad sebagai dasar transaksi, namun hanya
tersebut baru pada taraf formal. Substansinya justru sama sebagaimana terjadi pada bank
syari’ah, yang mana implementasinya masih mirip dengan bank konvensional. Artinya akad
tersebut dilanggar oleh bank syari’ah itu sendiri, sehingga terdapat potensi penyimpangan
pada akad tersebut. Misalnya, pada akad wadi’ah, sebagaimana istilah pada bank
konvensional disebut tabungan dan deposito.
Dalam kamus keuangan dan perbankan syari’ah, wadiah adalah penempatan
sesuatu di tempat yang bukan pemiliknya untuk dipelihara. Sedangkan menurut figh Madzah
Hanafi wadiah adalah “mengikutsertakan orang lain dalam memelihara harta, baik melalui
ungkapan, tindakan, maupun melalui isyarat”. Sementara konsep wadi’ah yang digunakan
pada bank syari’ah adalah wadiah yad ad-dhamanah (titipan dengan risiko ganti rugi).
Apakah dana wadi’ah tidak ditanam di capital market yang penuh dengan unsur
spekulasi dan gharar (ketidakjelasan sumbernya dan penuh unsur manipulasi)? Apakah
investasi bank syariah halal atau tidak? Apabila bank syari’ah tersebuat adalah unit usaha
syari’ah (cabang) dari bank konvensional apakah dana wadi’ah tidak disimpan atau ditanam
pada kantor pusat bank induk? Apabila bank syari’ah menanamkan dananya pada bank
induknya yang konvensional maka hal ini jelas melanggar syari’ah compliance karena bank
konvensional sudah jelas menggunakan unsur riba dan mencampur-adukan produk antara
transaksi yang halal dengan yang haram.
Selain sebagian dana deposito yang bisa jadi dimainkan ke dalam pasar modal yang
berunsur judi, juga kenapa uang dari penabung dan deposan digunakan akad wadiah?
Bukankan sebaiknya digunakan akad mudharabah. Karena titipan tersebut berupa uang
yang akan diproduksi oleh bank untuk pembiayaan usaha. Jika demikian akad wadi’ah
mestinya mudharabah
Dari kasus tersebut maka:
1. Terdapat masih banyak kasus penyimpangan dalam bank syariah, jadi temukan
beberapa penyimpangan yang ada dalam bank syariah sesuai dengan masalah
yang dijelaskan diatas.
2. Temukan beragam penyebab mengapa kasus itu terjadi
3. Penyebab masalah tersebut maka kuatkan dengan berbagai referensi pada kasus
yang sejenis
4. Hasil penemuan fakta tersebut akan didiskusikan dalam kelompok kecil berjumlah 5
orang.
5. Hasil diskusi 5 orang dipresentasikan dan didiskusikan di depan kelas.

Pembelajaran Team Based Project


Bacalah permasalahan dibawah ini:
Minat masyarakat yang besar terhadap perbankan syari’ah, masih menyisakan
problem berat yaitu ketimpangan pemahaman masyarakat baik pengelola maupun nasabah
terhadap prinsip, produk, istilah dan akad akad yang ada pada perbankan syari’ah. Kondisi
demikian berpotensi terdapat penyimpangan pada bank syari’ah, yang kemudian kita tidak
bias menyalahkan pada sebagian masyarakat yang menganggap bahwa bank syari’ah sama
dengan bank konvensional.
Berdasarkan pernyataan tersebut maka buatlah proyek secara berkelompok dengan
kriteria sebagai berikut:
1. Carilah instansi berbasis syariah, atau kasus pada instansi syariah yang tidak
menerapkan prinsip syariah (penyimpangan)
2. Kasus ini akan ditelaah dengan menggunakan beberapa aspek yang perlu dibahas
a. Temukan permasalahan penyimpangan yang ada dalam instansi tersebut
b. Temukan alasan mengapa kondisi itu terjadi
c. Temukan solusi atau mekanisme untuk meminimalkan kasus tersebut terjadi
kembali
d. Ujilah solusi tersebut dengan metode eksperimen untuk menunjukkan
seberapa efektif metode tersebut
e. Hasil dari pengujian akan ditarik kesimpulan
3. Beragam tahapan diatas maka akan dibentuk laporan yang dikerjakan bersama
dalam 1 kelompok yang berisi 5 orang
4. Setiap tahapan akan dibahas setiap 3 pertemuan, untuk dipresentasikan sekilas,
dan juga akan diberikan feedback
5. Laporan akhir serta mekanisme yang ideal akan menjadi hasil laporan akhir proyek
ini.

Anda mungkin juga menyukai