PEKERTI
Disusun Oleh
TOMY RIZKY IZZALQURNY, S.E., M.S.A.
NIP 199504102020121017
Departemen Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Negeri
Malang
Tahun 2022
Akuntansi Syariah
SCPL
Menguasai konsep teoritis akuntansi keuangan secara mandiri dan komprehensif melalui
pemikiran logis, kritis dan sistematis sehingga memiliki kemampuan optimal untuk
menyusun dan mengintepretasikan Laporan Keuangan sesuai standar akuntansi berdasarkan
norma agama dan etika profesi dengan memanfaatkan perkembangan pengetahuan dan
teknologi sehingga dapat memberikan kontribusi bagi kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.
CPMK
Instrumen Penilaian
Aktivitas Partisipatif (30%)
Pada setiap pertemuan akan ada kasus di setiap bab, nilai keaktifan minimal 2 kali disetiap
pertemuan (Total 13 pertemuan), untuk mendapatkan nilai optimal. Keaktifan itu dapat berupa
bertanya, menjawab, menyanggah
Pada setiap pertemuan akan ada kewajiban mengupulkan resume, total resume ada 13 resume
(karena total ada 13 pertemuan), untuk mendapatkan nilai optimal.
Penilaian Kognitif Berupa UTS (15%)
Penilaian UTS berupa pilihan ganda untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa sehingga mampu
memahami konsep akuntansi Syariah secara komprehensif. Total ada 20 pertanyaan dengan nilai
maksimal 100
1. CV Sehat menyerahkan 5 ton tempe tidak sesuai akad salam kepada PT Aneka Rasa. Nilai
wajar tempe Rp180.000.000, nilai akad Rp200.000.000. Perlakuan akuntansi yang tepat jika
PT Aneka Rasa tidak menolak penyerahan tersebut
a. PT aneka rasa mencatat Tempe (D) Rp180.000.000, Kerugian salam (D)
Rp20.000.000 Piutang salam (K) Rp200.000.000
b. PT aneka rasa mencatat Tempe (D) Rp200.000.000, Piutang salam (K) Rp200.000.000
c. PT aneka rasa mencatat Tempe (D) Rp180.000.000, Piutang salam (K) Rp180.000.000
d. PT aneka rasa mencatat Tempe (D) Rp200.000.000, Keuntungan salam (K)
Rp20.000.000 Piutang salam (K) Rp180.000.000
2. Karakterisik transaksi syariah memiliki ketentuan sebagai berikut, kecuali
a. Universalisme
b. tidak mengandung unsur maysir
c. uang hanya digunakan sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai
d. tidak mengandung prinsip time value of money
3. Sasaran Hukum islam memiliki tiga sasaran, antara lain:
a. penyucian jiwa, penegakan keadilan dalam masyarakat, perwujudan kemaslahatan
manusia
b. kebersihan jiwa, penegakan prinsip kemaslahatan umat, perwujudan rasa saling
membantu antarmanusia
c. kebersihan jiwa, penegakan keadilan dalam masyarakat, perwujudan kemaslahatan
manusia
d. penyucian jiwa, penegakan prinsip kemaslahatan umat, perwujudan rasa saling
membantu antarmanusia
4. Komponen laporan keuangan entitas asuransi syariah berdasarkan PSAK 101 (2016)
a. laporan posisi keuangan, laporan surplus defisit dana tabarru, laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas,
laporan sumber dan penyaluran dana zakat, laporan sumber dan penggunaan dana
kebajikan, catatan atas laporan keuangan
b. laporan posisi keuangan, laporan surplus defisit dana tabarru, laporan surplus defisit
underwriting dana tabarru, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain,
laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, laporan sumber dan penyaluran dana
zakat, laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan, catatan atas laporan
keuangan
c. laporan posisi keuangan, laporan surplus defisit dana tabarru, laporan perubahan
dana, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan
ekuitas, laporan arus kas, laporan sumber dan penyaluran dana zakat, laporan
sumber dan penggunaan dana kebajikan, catatan atas laporan keuangan
d. laporan posisi keuangan, laporan surplus defisit underwriting dana tabarru, laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, laporan
arus kas, laporan sumber dan penyaluran dana zakat, laporan sumber dan
penggunaan dana kebajikan, catatan atas laporan keuangan
5. BMT Sahdan membeli tunai mobil box Rp425.000.000 yang akan dijual kembali kepada
catering melati berbasis akad murabahah. BMT memperoleh diskon Rp25.000.000 setelah
akad, tidak perjanjian antara BMT Sahdan dan catering melati terkait diskon. perlakuan
akuntansi yang tepat
a. BMT sahdan mencatat Kas (D) Rp25.000.000 pada Pendapatan operasonal lain (K)
Rp25.000.000
b. BMT sahdan mencatat Kas (D) Rp25.000.000 pada utang murabahah (K)
Rp25.000.000
c. BMT sahdan mencatat Kas (D) Rp400.000.000 pada Pendapatan Margin Murabahah
(K) Rp400.000.000
d. BMT sahdan mencatat Dana Kebajikan-Kas (D) Rp400.000.000 pada Dana Kebajikan-
Diskon (K) Rp400.000.000
6. Pada transaksi murabahah biaya perolehan aset Rp800, keuntungan Rp200, serta
pembayaran diangsur setiap tahun selama tiga tahun. jika perusahaan menggunakan
perhitungan keuntungan secara proporsional dan besaran angsuran pertama sebesar Rp500,
keuntungan yang boleh diakui di tahun pertama senilai
a. Rp66,67
b. Rp200
c. Rp1000
d. Rp100
7. penurunan nilai aset karena usang, rusak, atau kondisi lain sebelum diserahkan ke nasabah
murabahah pesanan tidak mengikat diakui sebagai
a. kerugian penurunan nilai dan mengurangi nilai asset
b. beban penurunan nilai dan mengurangi nilai asset
c. kerugian penurunan nilai dan tidak mengurangi nilai asset
d. beban penurunan nilai dan tidak mengurangi nilai aset
8. BMT Ihda membayar denda keterlambatan pembayaran hutang pada akad murabahah
sebesar Rp1.000.000. perlakuan akuntansi yang tepat
a. BMT Ihda mencatat Kas (D) Rp1.000.000 pada Dana kebajikan (K) Rp1.000.000
b. BMT Ihda mencatat kerugian-denda (D) Rp1.000.000 pada Kas (K) Rp1.000.000
c. BMT Ihda tidak perlu melakukan pencatatan
d. BMT Ihda mencatat Dana Kebajikan (D) Rp1.000.000 pada Kas (K) Rp1.000.000
9. BMT Salam menjual tangguh rotavator senilai Rp670.000.000 (margin Rp20.000.000).
Pelunasan dilakukan tiga bulan kemudian. Perlakuan akuntansi yang tepat bagi BMT Salam
a. Piutang murabahah (D) Rp 670.000.000 Pendapatan Marjin murabahah (K)
Rp20.000.000 Rotavator (K) Rp650.000.0000
b. Piutang murabahah (D) Rp 670.000.000 Marjin murabahah tangguh (K)
Rp670.000.000
c. Piutang murabahah (D) Rp 670.000.000 Marjin murabahah tangguh (K)
Rp20.000.000 Rotavator (K) Rp650.000.0000
d. Piutang murabahah (D) Rp 670.000.000 Pendapatan Marjin murabahah (K)
Rp670.000.000
10. Berikut pernyataan yang tepat terkait penyajian akun pada akuntansi murabahah
a. Keuntungan murabahah tangguh disajikan dalam laporan laba rugi
b. Keuntungan murabahah tangguh disajikan sebagai contra account piutang
murabahah
c. Keuntungan murabahah disajikan sebagai contra account piutang murabahah
d. Keuntungan murabahah tangguh disajikan sebagai contra account utang murabahah
11. Berdasarkan ketentuan PSAK 103, salam paralel dapat dilakukan dengan syarat
a. salam paralel dilakukan dengan persetujuan dan sepengetahuan masing- masing
pihak
b. akad antara entitas (sebagai pembeli) dan produsen (penjual) terikat dengan akad
antara entitas (sebagai penjual) dan pembeli akhir; dan kedua akad saling
bergantung
c. akad antara entitas (sebagai pembeli) dan produsen (penjual) terpisah dari akad
antara entitas (sebagai penjual) dan pembeli akhir, atau kedua akad tidak saling
bergantung
d. akad antara entitas (sebagai pembeli) dan produsen (penjual) terpisah dari akad
antara entitas (sebagai penjual) dan pembeli akhir; dan kedua akad tidak saling
bergantung
12. PT Aneka memesan 10 ton tempe kepada CV Sehat dengan akad salam. Harga tempe
Rp4000/kg. PT Aneka membayar pesanan tsb. Perlakuan akuntansi yang tepat
a. PT Aneka mencatat Kas (D) Rp400.000.000 pada Piutang Salam (K) Rp400.000.000
b. PT Aneka mencatat Piutang (D) Rp400.000.000 pada Kas (K) Rp400.000.000
c. PT Aneka mencatat Kas (D) Rp400.000.000 pada Piutang (K) Rp400.000.000
d. PT Aneka mencatat Piutang salam (D) Rp400.000.000 pada Kas (K) Rp400.000.000
13. PT Aneka rasa meminta jaminan mobil kepada CV Sehat senilai Rp500.000.000, nilai wajar
mobil Rp400.000.000. perlakuan akuntansi yang tepat
a. tidak ada pencatatan
b. CV Sehat mencatat Mobil (D) Rp400.000.000, Kerugian (D) Rp100.000.000, Dana
Syirkah Temporer (K) Rp500.000.000
c. CV Sehat mencatat Mobil (D) Rp400.000.000, Dana Syirkah Temporer (K)
Rp400.000.000
d. PT Aneka mencatat Mobil (D) Rp400.000.00, Kerugian (D) Rp100.000.000, Dana
Syirkah Temporer (K) Rp500.000.000
14. Pernyataan yang tepat terkait akuntansi salam
a. Modal salam dapat diberikan dalam bentuk kas dan aset non kas. kas diukur sebesar
jumlah yang dibayarkan. aset non kas diukur sebesar nilai buku
b. jika barang pesanan berbeda kualitasnya maka diukur sesuai nilai wajar saat
diterima dan selisihnya diakui sebagai kerugian jika nilai wajar barang pesanan lebih
rendah dari nilai barang pesanan yang tercantum dalam akad
c. Modal salam hanya dapat diberikan dalam bentuk kas. kas diukur sebesar jumlah
yang dibayarkan.
d. jika barang pesanan berbeda kualitasnya maka diukur sesuai nilai wajar saat
diterima dan selisihnya diakui sebagai keuntungan jika nilai wajar barang pesanan
lebih tinggi dari nilai barang pesanan yang tercantum dalam akad
15. BMT Mashur menerima 50 kw jahe merah senilai Rp90.000.000 dari kelompok tani dengan
kualitas sesuai akad. jahe ini digunakan BMT Mashur untuk memenuhi pesanan CV JM, yang
sebelumnya menyerahkan modal salam kepada BMT Mashur senilai Rp100.000.000.
Perlakuan akuntansi yang tepat pada saat penyerahan jahe tsb ke CV JM
a. BMT Mashur mencatat Utang salam (D) Rp90.000.000 Aset salam (K) Rp90.000.000
b. BMT Mashur mencatat Utang salam (D) Rp100.000.000 Aset salam (K)
Rp90.000.000 Keuntungan salam (K) Rp10.000.000
c. BMT Mashur mencatat Utang salam (D) Rp100.000.000 Penjualan (K) Rp90.000.000
Keuntungan salam (K) Rp10.000.000
d. BMT Mashur mencatat Utang salam (D) Rp100.000.000 Aset salam (K)
Rp100.000.000
16. BMT Mashur menerima 50 kw jahe merah senilai Rp90.000.000 dari kelompok tani dengan
kualitas sesuai akad. jahe ini digunakan BMT Mashur untuk memenuhi pesanan CV Jamu
sehat, yang sebelumnya menyerahkan modal salam kepada BMT Mashur senilai
Rp100.000.000. Perlakuan akuntansi yang tepat pada saat penyerahan uang dari CV Jamu
sehat ke BMT Masyur adalah
a. CV JM mencatat Aset salam (D) Rp100.000.000 Kas (K) Rp100.000.000
b. CV JM mencatat Piutang salam (D) Rp100.000.000 Kas (K) Rp100.000.000
c. CV JM mencataT Aset salam (D) Rp90.000.000 Kas (K) Rp90.000.000
d. CV JM mencatat Piutang salam (D) Rp90.000.000 Kas (K) Rp90.000.000
17. Nilai kontrak pembangunan gedung selama 1 tahun disepakati Rp2.500.0000.000.
pengeluaran yang dilakukan
tanggal 30 Maret Rp 600.0000.000
tanggal 30 Juni Rp 500.0000.000
tanggal 30 September Rp 400.0000.000
tanggal 30 Desember Rp 500.0000.000
persentase penyelesaian kontrak pada akhir September sebesar
a. 60%
b. 16%
c. 75%
d. tidak bisa dihitung
18. Biaya perolehan Rp1.000 Margin keuntungan Rp200
Nilai tunai saat penyerahan Rp1.200
Nilai akad karena tangguh Rp1.500, diangsur selama tiga tahun
Perlakuan akuntansi yang tepat untuk pengakuan selisih nilai tunai dan akad adalah
a. Piutang istishna (D) Rp300, Pendapatan istishna tangguh (K) Rp300
b. Pendapatan istishna (D) Rp300 Pendapatan istishna tangguh (K) Rp300
c. Pendapatan istishna tangguh (D) Rp300 Pendapatan istishna (K) Rp300
d. Kas (D) Rp300, Pendapatan istishna (K) Rp300
19. Biaya perolehan Rp1.000 Margin keuntungan Rp200
Nilai tunai saat penyerahan Rp1.200
Nilai akad karena tangguh Rp1.500, diangsur selama tiga tahun Perlakuan akuntansi yang
tepat untuk pembayaran tagihan
a. Utang istishna (D) Rp500 Kas (K) Rp500, Beban istishna (D) Rp100, Beban istishna
tangguh (K) Rp100
b. Utang istishna (D) Rp500 Kas (K) Rp500, Beban istishna tangguh (D) Rp100 Beban
istishna (K) Rp100
c. Utang istishna (D) Rp500 Kas (K) Rp500, Beban istishna (D) Rp500, Beban istishna
tangguh (K) Rp500
d. Utang istishna (D) Rp500 Kas (K) Rp500, Beban istishna tangguh (D) Rp500 Beban
istishna (K) Rp500
20. Nilai kontrak pembangunan gedung selama 4 tahun disepakati Rp2.500.0000.000.
pengeluaran yang dilakukan
tahun 1 Rp 600.0000.000
tahun 2 Rp 500.0000.000
tahun 3 Rp 400.0000.000
tahun 4 Rp 500.0000.000
perlakuan akuntansi yang tepat pada akhir tahun kedua
a. Beban istishna Rp1.100.000.000 Aset istishna dalam penyelesaian Rp275.000.000
Pendapatan istishna Rp1.375.000.000
b. Beban istishna Rp500.000.000 Aset istishna dalam penyelesaian Rp125.000.000
Pendapatan istishna Rp625.000.000
c. Beban istishna Rp500.000.000 Aset istishna dalam penyelesaian Rp875.000.000,
Pendapatan istishna Rp1.375.000.000
d. Beban istishna Rp1.100.000.000 Pendapatan
UAS berupa project dengan tujuan mahasiswa mampu secara kreatif dan analitis menyusun laporan
keuangan sesuai Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK-Syariah) yang berlaku. Dengan demikian
mahasiswa wajib membuat laporan dengan standar artikel yang dipublikasikan pada forum seminar
atau jurnal. Proyek ini dengan ketentuan:
1. Melakukan studi lapangan ke salah satu instansi, yang berbasis syariah atau berpotensi
untuk berbasis syariah
2. Melaporkan standar akuntansi yang sudah dilakukan
3. Membandingkn dengan SAK Syariah
4. Merekontruksi laporan keuangan sesuai dengan SK Syariah
5. Progress dilaporkan setiap 3 mingguan
6. Similarities maksimal 25%
7. Format disusun dalam bentuk artikel, dan minimal dipublikasikan ke prosiding ber ISSN.
Kriteria penilaian: