Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH AGAMA

Disusun Oleh:
Aisyah Tusaddiyah 2010070100131
Nadia Nurisma 2010070100132
Rifka Bunda Amelia 2010070100133

Kelompok 12

PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG MEI 2022
PENDIDIKAN ANAK
A. Menjelaskan Pendidikan Anak Prakonsepsi

B. Menjelaskan Pendidikan dalam Kandungan

Islam memandang pendidikan sebagai suatu proses dalam rangka


mempersiapkan manusia untuk mampu mengemban amanah sebagai khalifah dimuka
bumi. Oleh karena itu, manusia diciptakan dengan diberi bekal berupa potensi akal
dan kemampuan belajar yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Salah
satu pendidikan yang sangat penting adalah pendidikan dalam kandungan. Salah satu
ayat Al-Qur’an yang membahas tentang pendidikan dalam kandungan, antara lain
yaitu surat Al-A’raf: 172:
‫ك ِم ۢ ْن بَنِ ْٓي ٰا َد َم ِم ْن ظُهُوْ ِر ِه ْم ُذرِّ يَّتَهُ ْم َواَ ْشهَ َدهُ ْم عَل‬
َ ُّ‫َواِ ْذ اَخَ َذ َرب‬

َ‫ْت بِ َربِّ ُك ۗ ْم قَالُوْ ا بَ ٰل ۛى َش ِه ْدنَا ۛاَ ْن تَقُوْ لُوْ ا يَوْ َم ْالقِ ٰي َم ِة اِنَّا ُكنَّا ع َْن ٰه َذا ٰغفِلِ ْي ۙن‬
ُ ‫اَ ْنفُ ِس ِه ۚ ْم اَلَس‬

Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam


dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau
Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari
kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-
orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”.

Pertumbuhan dan perkembangan manusia menurut islam


- Hindari hal-hal negatif

 Sebagian besar proses pertumbuhan janin tersebut sangat bergantung pada


kondisi internal sang ibu, yaitu kondisi fisik dan kondisi psikisnya. Ibu dan
janin merupakan satu kesatuan. Semua kebutuhan dari ibu dan bakal anak,
dicukupi melalui proses fisiologis yang sama. Apapun yang yang diperoleh
dari ibu mengalir pula ke dalam jasad janinnya.
 Hal ini tidak hanya meliputi proses-proses kehidupan yang positif saja, akan
tetapi juga menyangkut segi-segi negatif. Tegasnya, maka dari itu,
kesejahteraan ibu, baik secara jasmani maupun rohani, akan melimpahkan
kesejahteraan dan mengalir bagi janinnya.
 Akan tetapi sebaliknya, apabila terdapat hal-hal negatif ataupun gangguan-
gangguan yang terdapat pada seorang diri ibu, baik yang bersifat fisik maupun
psikis (misalnya suatu penyakit yang parah atau gangguan emosional yang
serius), akan mengganggu pula kondisi janinnya.
 Berdasarkan uraian di atas maka dapatlah disimpulkan bahwasannya anak
dapat dididik ketika masih dalam kandungan dan pendidikan itu sudah bisa
dilaksanakan ketika bayi berada di dalam kandungan. Pendidikan yang
dimaksud disini adalah pendidikan yang didalamnya terjadi interaksi anak
sebagai manusia yang sempurna dengan orang yang berada disekitar anak
yang masih dalam kandungan. Akan tetapi pendidikan tidak langsung dalam
arti kondisi psikologis kedua orang tua dapat mempengaruhi calon bayi yang
akan dilahirkan oleh seorang ibu dapat saja terjadi.

- Keluarga menentukan pribadi anak dimasa mendatang

Seorang ibu semestinya harus memiliki pemahaman dan keimanan agama Islam
yang kuat. Karena seorang anak mulai proses dalam kandungan, dilahirkan
kedunia sampai ia dewasa selalu berada dalam lingkungan keluarganya yaitu ayah
ibunya. Karena itulah keluarga sangat menentukan pribadi anak dimasa yang akan
datang.

Walaupun Islam menegaskan bahwa anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, tetapi
fitrah itu akan berubah menjadi tidak baik bila ia dibesarkan dalam lingkungan
yang buruk dan fitrah itu akan berkembang baik apabila ia tumbuh dalam
lingkungan yang mendukung perkembangannya kearah yang positif.

Hal ini dapat dipahami karena mulai dalam kandungan anak sudah berinteraksi
dengan kedua orang tua sampai ia dewasa. Interaksi itu, setiap saat mempengaruhi
dirinya sehingga terbentuk pribadinya. Maka dapat dipahami keluarga merupakan
pusat dan tempat pendidikan pertama bagi anak, tempat anak berinteraksi dan
memperoleh kehidupan emosional, sehingga membuat keluarga mempunyai
pengaruh yang dalam terhadap anak.

Pendidikan sejak dalam kandungan

Keluarga merupakan lingkungan alami yang tentunya memberi perlindungan dan


keamanan serta memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok anak. Keluarga juga
merupakan lingkungan pendidikan yang penting, tempat anak memulai hubungan
dengan dunia sekitarnya serta membentuk pengalaman-pengalaman yang
membantunya untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Adapun langkah-langkah pendidikan yang dapat dilakukan oleh seorang Ibu yang
sedang hamil adalah sebagai berikut:

 Pertama, menjauhi makanan yang haram. Makanan haram yang


dikonsumsikan oleh Ibu, akan menjadi makanan bagi janinnya, ini berarti sang
ibu telah memberi makanan yang tidak sehat kepada anaknya.
 Kedua, menjauhi maksiat dan dosa. Seorang ibu hamil hendaknya
memperhatikan dan komitmen terhadap syari’at serta menjauhi maksiat dan dosa,
karena hal tersebut akan mempunya dampak yang besar dan langsung terhadap
janin yang dikandungnya.
 Ketiga, menghindari emosi yang berlebihan. Ibu yang mengandung
diharapkan menghindari emosi dan kesedihan yang berlarut-larut. Apabila wanita
hamil sering merasakan kesedihan, emosi, jiwa dan syarafnya, khususnya timbul
dari hal-hal yang remeh dan sederhana yang tercermin dari problema-problema
kehidupan keseharian dari situasi rumah tangga, maka kehidupannya pada
gilirannya akan berpengaruh kepada aktivitas janin yang berada dalam
kandungannya.
C. Menjelaskan Pendidikan Anak 0-7 Tahun
1. Pendidikan anak usia 0-3 tahun
Pendidikan anak usia 0-3 tahun adalah sebagai berikut:
a. Berdoa untuk anak ketika masih dalam sulbi ayahnya
Rasulullah bersabda, “Jika seseorang di antara kamu apabila hendak
menggauli istrinya dia membaca”:
ِ ِّ‫بِس ِْم اهللاِ اَللَّھُ َّم َجنِّبْنا َ ال َّش ْیطَانَ َو َجن‬
َ ‫ب ال َّش ْیطَانَ َما َر َز ْقتَنا‬
“Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan
dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada
kami.” (Muttafaqun ‘Alaih).
Dalam hadist ini terkandung anjuran bahwa sebaiknya permulaan yang
dilakukan dalam hal ini bersifat rabbani, bukan syaithani. Apabila
disebutkan nama Allah pada permulaan senggama, berarti hubungan
yang dilakukan oleh suami istri tersebut berlandaskan ketaqwaan
kepada Allah dan dengan izin-Nya anaknya nanti tidak akan diganggu
setan.
b. Kumandangkan adzan di telinga bayi saat bayi lahir
Setelah bayi lahir kemudian di telinganya dikumandangkan adzan dan
iqamat. Hal ini berarti pendidikan pertama anak lahir adalah
diperkenalkannya kalimat tauhid. Menurut Ibnul Qayyim bahwa,
hikmah adzan dan iqamah di telinga bayi yang baru lahir adalah agar
suara pertama yang didegar oleh sang bayi adalah seruan adzan.
Seruan yang mengandung makna keagungan dan kebesaran Allah serta
syahadat yang menjadi syarat utama bagi seseorang yang baru masuk
Islam. Jadi tuntunan pengajaran ini menjadi perlambang Islam bagi
seseorang saat dilahirkan ke dunia.
c. Mentahnik bayi dengan kurma dan mendoakannya
Mentahnik bayi yang baru lahir yang disyariatkan oleh Allah melalui
petunjuk Rasul-Nya dengan cara menyuapi sedikit buah kurma yang
sudah dikunyah dan dibasahi akan meningkatkan kadar gula yang
disukai oleh sang bayi. Selain dianjurkan, mentahnik juga membuat
bayi akan merasa tenang dan aman atas kelangsungan makanannya
sehingga ia akan merasa mendapatkan perhatian dari orang tua.
d. Aqiqah
Setelah pada hari pertama kelahiran bayi diperdengarkan kalimat
tauhid, maka hari ketujuh anak diaqiqahi sebagai bukti kasih sayang
orang tua dan sekaligus sebagai penebus gadaian yang berbentuk
ibadah. Bahwa anak pada hakikatnya tergadai dan tebusan satu-satunya
adalah dengan aqiqah.
e. Memberi nama baik untuk anak
Islam selalu menginginkan kemudahan dan tidak menginginkan
kesulitan dalam hal memberi nama. Hal ini dapat dilihat dengan jelas
melalui larangan Nabi memakai nama harb (perang). Beliau bersabda:
“Nama yang paling disenangi Allah adalah Abdullah dan Hamam,
sedangkan nama yang paling buruk adalah Harb dan Murrah.”
f. Menanamkan kejujuran dan tidak suka berbohong
Anak-anak senantiasa memperhatikan perilaku orang dewasa dan
meniru perbuatan mereka. Oleh karena itu, jangan sekali-kali orang tua
berbohong terhadap anak dengan cara apapun.
g. Tidak mengajarkan kemungkaran kepada anak
Diantara kasih sayang Allah terhadap anak ialah Dia membebaskan
mereka dari beban taklif pada masa kecil mereka. Meskipun anak
masih kecil dan belum baligh, orang tua bertanggung jawab agar tidak
membiarkan anak melakukan perbuatan haram. Karena, hal itu akan
menjadi suatu kebiasaan dan akhirnya sulit untuk dihilangkan.
2. Pendidikan anak usia 4-10 tahun
a. Mengajarkan akhlak mulia
Aspek yang sangat perlu diperhatikan dalam pendidikan anak adalah
persoalan akhlak. Sebab anak akan tumbuh sesuai dengan kebiasaan
yang ditanamkan oleh pendidik di masa kecilnya, misalnya suka
marah, keras kepala, terburuburu, ceroboh, dan cepat naik darah. Bila
sudah demikian, orang tua akan sulit menghilangkan kebiasaan
tersebut ketika anak telah dewasa. Semua akhlak buruk itu akan
berubah menjadi sifat dan karakter yang tertanam dalam dirinya.
b. Mengajarkan etika makan
Umar bin Abu Salamah berkisah, “Ketika masih kecil aku berada
dipangkuan nabi dan tanganku menjalar ke mana-mana di atas nampan.
Rasulullah bersabda kepadaku, “Hai bocah, sebutlah nama Allah,
makanlah dengan dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan
yang ada di dekatmu.” (HR. Bukhori) Dari hadits di atas terkandung
ajaran bahwa ketika makan hendaknya dimulai dengan doa dan
didahului dengan tangan kanan dan memakan makanan yang terdekat.
c. Mengajari adzan dan shalat
Mengenai shalat, Rasulullah memerintahkan agar para ayah
mengajarkannya kepada anak-anak sejak mereka berusia 7 tahun
danmemukul mereka bila meninggalkannya saat mereka berusia 10
tahun. Nabi saw juga memerintahkan agar anak-anak meluruskan shaf
dalam shalat.
d. Mengajari anak sopan santun dan keberanian
Di antara keberanian yang beretika ialah anak tidak dibiarkan berbuat
sesuatu dengan sembunyi-sembunyi. Seorang anak yang melakukan
sesuatu dengan sembunyisembunyi, baik dari pengetahuan ayah, ibu
atau dari pendidiknya biasanya karena ia berkeyakinan bahwa apa
yang dilakukannya itu buruk dan tidak boleh dikerjakan.
D. Menjelaskan Contoh Luqman dalam Mendidik Anak
ُ‫( َواِ ْذ قَ||ا َل لُ ْقمٰ ن‬١٢) ‫َولَقَ ْد ٰاتَ ْينَا لُ ْقمٰ نَ ْال ِح ْك َمةَ اَ ِن ا ْش ُكرْ هّٰلِل ۗ‌ِ َو َم ْن يَّ ْش ُكرْ فَاِنَّ َما يَ ْش ُك ُر لِنَ ْف ِس ٖ ۚ‌ه َو َم ْن َكفَ َر فَا ِ َّن هّٰللا َ َغنِ ٌّى َح ِم ْي | ٌد‬
‫ص ْينَا ااْل ِ ْن ٰس|نَ بِ َوالِ| َد ْي ِۚ‌ه َح َملَ ْت|هُ اُ ُّمهٗ َو ْهنً||ا ع َٰلى‬َّ ‫( َو َو‬١٣ )‫ك لَـظُ ْل ٌم َع ِظ ْي ٌم‬ َ ْ‫ى اَل تُ ْش ِر ْك بِاهّٰلل ِ ۗ اِ َّن ال ِّشر‬ َّ َ‫اِل ْبنِ ٖه َوهُ َو يَ ِعظُهٗ ٰيبُن‬
‫ك بِ ٖه ِع ْل ٌم‬ َ َ‫ْس ل‬ َ ‫ك بِ ْي َما لَي‬ ٰ
َ ‫ َواِ ْن َجاه َٰدكَ عَلى اَ ْن تُ ْش ِر‬١٤ ‫ص ْي ُر‬ ِ ‫ي ْال َم‬
َّ َ‫ك اِل‬ ۗ
َ ‫صلُهٗ فِ ْي عَا َم ْي ِن اَ ِن ا ْش ُكرْ لِ ْي َولِـ َوالِ َد ْي‬ ٰ ِ‫َو ْه ٍن َّوف‬
١٥ َ‫ي َم||رْ ِج ُع ُك ْم فَ|اُنَبُِّئ ُك ْم بِ َم||ا ُك ْنتُ ْم تَ ْع َملُ||وْ ن‬ َّ َ‫ي ۚ‌ ثُ َّم اِل‬ ۖ
َ |َ‫اح ْبهُ َما فِى ال ُّد ْنيَا َم ْعرُوْ فًا‌ وَّاتَّبِ ْع َسبِ ْي َل َم ْن اَن‬
َّ َ‫|اب اِل‬ ِ ‫ص‬ َ ‫فَاَل تُ ِط ْعهُ َما‌ َو‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬ ‫ْأ‬ ُ َ‫ي اِنَّهَ ۤا اِ ْن ت‬
‫|ف‬ ٌ |‫ت بِهَ||ا ُ‌ۗ اِ َّن َ لَ ِط ْي‬ ِ |َ‫ض ي‬ ِ ْ‫ت اَوْ فِى ااْل َر‬ ِ ‫الس|مٰ ٰو‬ َّ ‫ص ْخ َر ٍة اَوْ فِى‬ َ ‫ك ِم ْثقَا َل َحبَّ ٍة ِّم ْن َخرْ َد ٍل فَتَ ُك ْن فِ ْي‬ َّ َ‫ٰيبُن‬
١٧ ‫ك ِم ْن ع َْز ِم ااْل ُ ُم||وْ ِ‌ر‬ ٰ
َ ِ‫ك اِ َّن ذل‬ ۗ
‌َ َ‫صاب‬ ۤ ٰ ْ
َ َ‫ف َوا ْنهَ َع ِن ال ُم ْن َك ِر َواصْ بِرْ عَلى َما ا‬ ْ ‫ْأ‬ ٰ
ِ ْ‫ي اَقِ ِم الصَّلوةَ َو ُمرْ بِال َم ْعرُو‬ َّ َ‫ ٰيبُن‬١٦ ‫خَ بِ ْي ٌر‬
‫هّٰللا‬
َ‫ص | ْد فِ ْي َم ْش |يِك‬ ِ ‫ َوا ْق‬ ١٨ ‫|ال فَ ُخ||وْ ۚ ٍر‬ ٍ |َ‫ض َم َر ًح||ا ۗ اِ َّن َ اَل ي ُِحبُّ ُك | َّل ُم ْخت‬ ِ ْ‫ش فِى ااْل َر‬ ِ ‫اس َواَل تَ ْم‬ ِ َّ‫ص |عِّرْ خَ | َّدكَ لِلن‬ َ ُ‫َواَل ت‬
١٩ ‫ت ال َح ِمي ِْر‬ ْ ُ ْ‫صو‬َ َ‫ت ل‬ ِ ‫ك اِ َّن اَ ْن َك َر ااْل َصْ َوا‬ ۗ
‌َ ِ‫صوْ ت‬ َ ‫ؑ َوا ْغضُضْ ِم ْن‬
1. Terjemahan surah Luqman 12-19
- Dan Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, Yaitu:
“Bersyukurlah kepada Allah. dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah),
Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang
tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji”.
- Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar”.
- Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku dan
kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
- Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang
tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya,
dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang
kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka
Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
- (Luqman berkata): “Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan)
seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya
Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha
Halus[1181] lagi Maha mengetahui.
- Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan
cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa
yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang
diwajibkan (oleh Allah).
- Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
- Dan sederhanalah kamu dalam berjalan[1182] dan lunakkanlah suaramu.
Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

2. Isi kandungan surat luqman


- Keimanan:  Al Qur’an merupakan petunjuk dan rahmat yang dirasakan benar-
benar oleh orang-orang yang beriman; keadaan di langit dan di bumi serta
keajaiban-keajaiban yang terdapat pada keduanya adalah bukti-bukti atas keesaan
dan kekuasaan Allah; manusia tidak akan selamat kecuali dengan taat kepada
perintah-perintah Allah dan berbuat amal-amal yang soleh; lima hal yang ghaib.
yang hanya diketahui oleh Allah sendiri; ilmu Allah meliputi segalanya baik yang
lahir maupun yang batin.
- Hukum-hukum: Kewajiban patuh dan berbakti kepada kedua orang tua selama
tidak bertentangan dengan perintah-perintah Allah; perintah supaya
memperhatikan alam dan keajaibannya untuk memperkuat keimanan dan
kepercayaan akan ke-Esaan Tuhan; perintah supaya selalu bertakwa dan takut
akan pembalasan Tuhan pada hari kiamat di waktu seseorang tidak dapat di tolong
baik oleh anak atau bapaknya sekalipun.
Kisah-kisah: Kisah Luqman, ilmu dan hikmah yang didapatnya.
- Lain-lain: Orang-orang yang sesat dari jalan Allah dan selalu memperolok-
olokkan ayat-ayat Allah; celaan terhadap orang-orang musyrik karena tidak
menghiraukan seruan untuk memperhatikan alam dan tidak menyembah
Penciptanya; menghibur hati Rasulullah Saw. terhadap keingkaran orang-orang
musyrik, karena hal ini bukanlah merupakan kelalaiannya; nikmat dan karunia
Allah tidak dapat dihitung.
a. Nasihat Luqman
- Jangan mempersekutukan Allah SWT
- Berbuat baik kepada kedua orang tua
- Sadar akan pengawasan Allah SWT
- Dirikan shalat
- Berbuat kebajikan
- Jauhi kemungkaran
- Sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan
- Jangan sombong

Keutamaan Luqman adalah beliau menggabungkan hikmah dan syukur menjadi


karakter pendidik yang unggul. Karakter di mana ketika seorang hamba yang
pandai berhikmah maka dia akan menjadi pribadi yang tenang akan setiap
masalah karena tinggi ilmu yang dimiliki sehingga mudah saja memikirkan jalan
keluar yang terbaik, bukan karena melupakannya. Syukur merupakan perilaku
yang senantiasa meningkatkan kapasitas diri ketika nikmat di beri atasnya dan
akan terus meningkatkan kapasitasnya dalam segi ibadah maupun muamalah
ketika nikmat itu di tambah oleh Allah Swt.

Luqman dalam pendidikan anak-anaknya mengutamakan pendidikan aqidah, di


mana itulah penyelamat anak-anaknya ketika suatu tidak dapat menolongnya
selain pertolongan Allah Swt dikarenakan sangat sayang kepada hamba-hamba-
Nya yang bertaqwa. Allah Swt sangatlah pencemburu terhadap hamba-hamba-
Nya apabila seorang manusia berbuat zhalim seperti syirik, yaitu menempatkan
sifat ketuhanan Allah bukan pada tempatnya, manusia menyembah kepada selain
Allah. Jangankan berbuat syirik, kita menunda-nunda waktu shalat pun kita sudah
menduakan Allah. Seperti pesan Luqman terhadap anak-anaknya dalam surat
Luqman ayat 13, “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di
waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-
benar kezhaliman yang besar”.

Pendidikan akhlak pun tak luput dari pengajaran Luqman terhadap anak-anaknya,
seperti dalam surat Luqman ayat 14, yaitu “Dan Kami perintahkan kepada
manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang
ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”. Pada ayat ini Allah mengisahkan
pembelajaran oleh Luqman terhadap anak-anaknya tentang keutamaan
berbaktinya seorang anak karena kesusahan ayah dan ibunya saat anak masih
dalam kandungan, terlebih ibu yang susah yang bertambah-tambah dan kita
diwajibkan bersyukur kepada Allah dan kedua orang tua dengan berbakti kepada
keduanya. Berbakti kepada orang tua termasuk meminta izin terhadap apa yang
ingin kita lakukan dalam skala makro, seperti ingin menikah, bekerja, maupun
pindah ke tempat baru.

Adapun pada ayat setelahnya yaitu Luqman ayat 15 , “Dan jika keduanya
memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali
kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. Poin yang terpenting di ayat ini adalah
jika orang tua mengajak kepada kemaksiatan maka tidak boleh mengikuti, namun
kita tetap berkewajiban bergaul dengan baik terhadap orang tua. Contoh terbaik
untuk menggambarkan aplikasi ayat ini adalah kisah nabi Ibrahim ketika
menasihati ayahnya yang pembuat patung untuk disembah oleh masyarakatnya,
beliau tidak mengikuti langkah ayahnya dan tetap memberi nasihat dan berdiskusi
dengan ayahnya mengenai perbuatan maksiat yang ayahnya lakukan. Mungkin
kita sering bertanya, kenapa masih banyak anak yang perilakunya tidak baik.

Pendidikan konsekuensi terhadap tindakan pun menjadi penting agar tidak


sembarangan dalam melakukan suatu tindakan, dalam surat Luqman ayat 16,
yaitu “(Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu
perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam
bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya
Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui”. Dalam ayat ini terdapat konsep
keimanan pada hari akhir. Dari konsep tersebut butuh dua pemahaman untuk
menjalankannya dengan baik. Pertama adalah Ihsan, yaitu sikap muraqabatullah
di mana manusia itu berada, maka Allah akan mengetahui apa yang dia lakukan
maupun niat yang ada dalam hatinya. Kedua adalah tanggung jawab Ilahiyah, di
mana seseorang harus bertanggung jawab akan tindakannya selama di dunia di
hadapan Allah kelak.

Menjadi shalih/shalihah bukanlah hal yang biasa jika dia saja yang menjadi
shalih/shalihah tanpa merubah lingkungan sekitarnya. Terdapat dalam surat
Luqman ayat 17, “Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia)
mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan
bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu
termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. Kewajiban ini merupakan
konsep tanggung jawab secara konstitusi antara Allah dengan hamba-Nya yang
bertaqwa. Konsep pertama yaitu, seorang hamba yang bertaqwa senantiasa
melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar, namun melakukan ini pada zaman
sekarang butuh berjamaah karena selain godaan banyak tapi juga fitnah akan
deras mengalir ke orang yang melakukan nahi munkar.

Bagian terakhir dalam pendidikan akhlak yang diajarkan Luqman kepada kita
terdapat dalam ayat ke 18 dan 19, “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu
dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi
dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong
lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah
suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai”. Sikap
sombong di sini adalah merendahkan orang lain dan tidak mau mendengarkan
kebenaran, alangkah kasihan orang tersebut karena Allah akan mengazabnya
dengan siksa yang pedih karena yang patut sombong hanya Allah SWT.

“Perilaku seorang muslim yaitu apabila ia berkata maka kata-kata yang keluar
adalah kata-kata yang baik lagi menyejukkan dan apabila bertindak maka
tindakannya tepat pada sasaran dan tidak terburu-buru”.

DAFTAR PUSTAKA
Agus Halimi. 2001. Mendidik Anak dalam Kandungan Perspektif Islami. Ta’dib: Jurnal
Pendidikan Islam. Vol. 1. No. 1. 
Hery Noer Aly dan Munzir. S. 2000. Watak Pendidikan Islam. Jakarta: Friska Agung Insani.
Abdurrahman, Jamal. 2013. Islamic Parenting (Pendidikan Anak Metode Nabi). Solo:
AQWAM.
Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Pers

Anda mungkin juga menyukai