Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

FUNGSI PENGEMBANGAN KURIKULUM


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI
Oleh Dosen Iffah Mardi Yati, S.Pd, M.Si.

Disusun Oleh :
1. Muhammad Ulul Irfan - 1119059
2. Wahyuni Fitriana - 1119064

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI


JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah suatu program untuk mencapai sejumlah tujuan
pendidikan. Tujuan itulah yang dijadikan arahan atau acuan segala
kegiatan. Berhasil atau tidaknya program pengajaran disekolah dapat
diukur dari seberapa jauh dan seberapa banyak pencapaian tujuan-tujuan
tersebut. Dalam setiap kurikulum sekolah dicantumkan tujuan-tujuan
pendidikan nasional yang harus dicapai oleh sekolah yang bersangkutan.

Dalam dunia pendidikan selalu mengalami adanya perubahan-


perubahan untuk beradaptasi, menyesuaikan kondisi maupun
mempersiapkan diri dengan masa yang akan datang. Perubahan-perubahan
yang terjadi semata-mata bertujuan untuk memperbaiki pendidikan,
dengan mempertahankan kebaikan konsep lama dan menambah konsep
baru yang lebih baik lagi.

Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki kedudukan


sentral dalam seluruh proses pendidikan, sebagai arahan terhadap segala
aktivitas pendidikan demi tercapainya suatu tujuan. Selain itu, kurikulum
Pendidikan Agama Islam (PAI) juga sebagai sebuah rencana pendidikan
dan pedoman/pegangan dalam jenis, lingkup, dan urutan isi serta strategi
proses pendidikan.Fungsi lainnya adalah sebagai sumber konsep dan
landasan teoritis bagi pengembangan kurikulum dalam pendidikan.

Jadi dikarenakan pendidikan islam ini menjadi subsistem dari


pendidikan nasional, maka ketika penidikan nasional mengalami
pengembangan kurikulum, secara otomatis pendidikan Islam akan
menyesuaikan dengan kurikulum terbaru. Jadi, dari latar belakang inilah
penulis akan memaparkan dalam makalah tentang berbagai fungsi yang
terdapat dalam pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI).

2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah :
1. Bagaimana fungsi pengembangan kurikulum!

C. Maksud dan Tujuan


Maksud dan Tujuan dalam rumusan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa saja dan bagaimana fungsi pengembangan
kurikulum

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Fungsi Pengembangan Kurikulum


Efektifitas dalam pelaksanaan pendidikan harus berdasarkan
kurikulum, hal ini karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara pada
kurikulum. Dan pada dasarnya kurikulum ini memiliki fungsi sebagai
pedoman dan acuan bagi penggunanya, artinya kurikulum bagi seorang
pendidik, berfungsi sebagai pedoman dalam mengajar dan melaksanakan
kegiatan pembelajaran. Sedangkan fungsi sebuah kurikulum dalam proses
pendidikan yaitu sebagai sarana prasarana dalam mengukur kemampuan
pribadi dan konsumsi pendidikan. Kurikulum tidak lepas dengan
mengerjakan target yang membuat peserta didik dapat memahami berbagai
materi dengan mudah. Selain itu juga peserta didik bisa melakukakan proses
pembelajaran setiap harinya.

Dalam aktifitas belajar mengajar, kedudukan kurikulum sangatlah


krusial, karena dengan kurikulum anak didik akan memperoleh mafaat.
Namun disamping mendapatkan manfaat, kurikulum juga memiliki banyak
fungsi. Fungsi kurikulum secara lengkap diartikan sebagai manfaat bagi
pihak-pihak yang terlibat dalam aktifitas pendidikan sebagai berikut :

1. Fungsi Kurikulum Dalam Pencapaian Tujuan Pendidikan


Kurikulum pada suatu sekolah merupakan suatu alat/usaha dalam
mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan. Sehingga salah satu
langkah yang perlu dilakukan adalah meninjau kembali tujuan yang
dianggap selama ini digunakan oleh sekolah yang bersangkutan.
Maksudnya adalah bila tujuan-tujuan yang diinginkan belum tercapai,
maka sekolah tersebut cenderung untuk meninjau kembali kurikulumnya.1

1
Muslam, Pengembangan Kurikulum PAI, Teoritis & Praktis, (Semarang : PKPI2, 2008), hlm. 70

4
Kurikulum pada suatu sekolah merupakan suatu alat atau usaha
dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan oleh sekolah
tertentu yang dianggap cukup tepat dan krusial untuk dicapai.Ada empat
tujuan pendidikan yang utama yang secara hierarkis dapat di kemukakan
yaitu: Tujuan Nasional, Tujuan Institusional, Tujuan Kurikuler dan Tujuan
Instruksional.

Tujuan-tujuan pendidikan tersebut harus dicapai secara bertingkat.


Tingkat paling bawah harus mendukung untuk tercapainya tujuan
pendidikan diatasnya sampai pada tujuan pendidikan nasional. Jadi, fungsi
kurikulum disini adalah sebagai suatu alat atau jembatan untuk tercapainya
tujuan. Oleh sebab itu hasilnya harus dapat memenuhi tujuan yang
dikehendaki. Dalam pencapaian tujuan pendidikan yang dicita-citakan,
tjuan-tujuan tersebut mesti dicapai secara bertingkat yang saling
mendukung, sedangkan keberadaan kurikulum disini adalah sebagai alat
untuk mencapai tujuan pendidikan.2

2. Fungsi Kurikulum Bagi Peserta Didik


Kurikulum sebagai organisasi belajar tersusun disiapkan untuk
murid atau siswa sebagai salah satu konsumsi pendidikan mereka. Dengan
demikian maka diharapkan mereka akan mendapatkan sejumlah
pengalaman baru yang kemudian hari dapat dikembangkan seirama
dengan perkembangan siswa, guna melengkapi bekal hidupnya.3 Bagi
siswa itu sendiri, kurikulum berfungsi sebagai pedoman belajar. Melalui
kurikulum siswa akan memahami apa yang harus dicapai, isi atau behan
pelajaran yang harus dikuasai, dan pengalaman belajar apa yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan. Berkaitan dengan fungsi kurikulum, itu
ada enam fungsi kurikulum bagi siswa, yaitu :4

2
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori & Praktek, (Jakarta : Rajawali Pers, 2016), hlm.
164
3
Muslam, Op. Cit. hlm. 71
4
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajarannya, Teori dan Praktek Pengebangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta : Kencana,2008), hlm. 14-16

5
a. Fungsi penyesuaian, kurikulum harus dapat mengantar siswa
agar mampu menyesuaikan diri dalam kehidupan social
masyarakat.
b. Fungsi Integrasi, kurikulum harus dapat mengembangkan
pribadi siswa secara utuh (kemampuan kognitif, afektif,
Psikomotor).
c. Fungsi diferensiasi, kurikulum harus dapat melayani setiap
siswa dengan segala keunikannya.
d. Fungsi persiapan, kurikulum harus dapat memberikan
pengalaman belajar bagi anak baik untuk melajutkan
pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, maupun untuk
kehidupan di masyarakat.
e. Fungsi pemilihan, kurikulum yang dapat memberikan
kesempatan kepada setiap siswa untuk belajar sesuai dengan
bakat dan minatnya.
f. Fungsi diagnostik, kurikulum untuk mengenali berbagai
kelemahan dan kekuatan siswa.

Kalau kita kaitkan dengan pendidikan Islam, pendidikan mesti


diorientasikan kepada kepentingan peserta didik, dan perlu diberi bekal
pengetahuan untuk hidup pada zamannya kelak. Sebagai alat pencapaian
tujuan pendidikan, kurikulum diharapkan mampu menawarkan program-
program pada anak didik yang hidup pada zamannya, dengan latar
belakang sosio historis dan kultural yang berbeda dengan zaman dimana
kedua orang tuanya berada.5 Misalnya pembelajaran yang dilakukan diluar
kelas,hal ini dapat mengubah persepsi siswa terhadap lingkungan dan
meningkatkan kepekaan siswa terhadap lingkungan. Pemanfaat sumber
belajar akan dapat membantu dan memberikan kesempatan belajar yang
berpartisipan serta dapat memberikan pengalaman belajar yang konkrit,
sehingga tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai secara efektif.

5
Aries Tika Damayani, Muchamad Nur Arifin, Fungsi dan Pengembangan Kurikulum, (Prosiding
Seminar Nasional), hlm. 62

6
3. Fungsi Kurikulum Bagi Pendidik (Guru)
Guru merupakan pendidik professional, yang secara implisit telah
merelakan dirinya untuk memikul sebagian tanggung jawab pendidikan
yang ada di pundak para orang tua. Tatkala menyerahkan anaknya
kesekolah, berarti orang tua sudah melimpahkan sebagian tanggung jawab
pendidikan anaknya kepada guru/pendidik, tentunya orang tua berharap
agar anaknya menemukan guru yang baik, kompeten dan juga berkualitas.6
Ada beberapa fungsi kurikulum bagi guru/pendidik, antara lain:
a. Sebagai pedoman kerja dalam menyusun atau mengorganisasikan
pengalaman belajar siswa
b. Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan
anak didik dalamrangka menyerap sejumlah pengalaman yang
dibutuhkan

Sebagai pedoman disini bermaksud bahwa kurikulum dijadikan


alat yang berfungsi untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Kurikulum
sebuah sekolah memuat uraian mengenai jenis-jenis program yang
dilaksanakan disekolah tersebut, bagaimana menyelenggarakan setiap
jenis program itu, siapa yang bertanggung jawab dalam pelaksanaanya,
dan perlengkapan apa saja yang dibutuhkan. Atas dasar ini, sekolah dapat
merencanakan secara lebih tepat mengenai jenis tenaga apa yang masih
dibutuhkan sekolah, keterampilan-keterampilan apa yang masih
diperlukan dikalangan para petugas yang ada sekarang, perlengkapan apa
yang masih perlu diadakan, dan lain sebagainya.7

Jadi dengan adanya kurikulum, tugas seorang guru sebagai


pengajar dan pendidik menjadi lebih tertata dan terarah serta lebih mudah
dievaluasi sejauh mana tingkat keberhasilan yang dicapai. Karna pada
dasarnya guru merupakan faktor yang sangat penting dalam proses
pendidikan dan merupakan salah satu komponen yang berinteraksi secara
aktif dengan anak didik dalam pendidikan.

6
Ibid, hlm.62
7
Abdullah Idi, Op. Cit. hlm. 165

7
4. Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah dalam hal ini memiliki tugas ganda yaitu:
sebagaiseorang administrator dan supervisor yang mempunyai tanggung
jawab terhadap kurikulum. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah dan para
pembina lainnya, antara lain:8
a. Sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi yaitu
memperbaiki situasi belajar
b. Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam
menciptakan situasi untukmenun jang situasi belajar anak ke arah
yang lebih baik
c. Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam
memberikan bantuan kepadaguru untuk mempernaiki situasi mengajar
d. Dapat dijadikan pedoman untuk mengembangkan kurikulum lebih
lanjut
e. Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi kemajuan belajar
mengajar.

Jadi, pada intinya bagi kepala sekolah kurikulum berfungsi sebagai


perencanaan dan program sekolah. Dengan demikian, penyusunan
kalender sekolah, pengajuan sarana prasarana sekolah kepada dewan
sekolah, penyusunan berbagai kegiatan sekolah baik yang menyangkut
kegiatan ekstrakulikuler dan kegiatan-kegiatan lainnya, semuanya harus
didasarkan pada kurikulum.

5. Fungsi Kurikulum Bagi Orang Tua


Kurikulum bagi orang tua siswa mempunyai fungsi agar orang tua
siswa dapat berpartisipasi membantu usaha sekolah dalam memajukan
putra putrinya. Bantuan dapat berupa konsultasi langsung dengan sekolah
atau guru mengenai masalah-masalah yang menyangkut anak-anak
mereka. Bantuan yang berupa materi dapat melalui lembaga komite
sekolah atau dewan pendidikan. Dengan membaca dan memahami
kurikulum sekolah ,para orang tua tersebut dapat memahami pengalaman

8
Abdullah Idi, Op. Cit. hlm. 165-166

8
belajar yang di perlukan anak-anak mereka, dengan demikian partisipasi
orang tua ini pun tidak kalah pentingnya dalam menyukseskan peroses
belajar mengajar di sekolah. Tidak akan mungkin sebuah tujuan
pendidikan akan berhasil secara optimal ketika semuanya dibebankan pada
guru atau sekolah. Dalam hal ini orang tua perlu mamahami tujuan serta
proses pembelajaran yang ada disekolah. Dengan demikian fungsi
kurikulum bagi orang tua adalah sebagai pedoman untuk memberikan
bantuan baik bagi penyelenggaraan program sekolah, maupun membantu
putra/putri mereka belajar dirumah sesuai dengan program sekolah.9

6. Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah Tingkat Atasnya


Selain berfungsi bagi sekolah yang bersangkutan, kurikulum suatu
sekolah berfungsi pula bagi sekolah pda tingkat atasnya. Ada dua jenis
fungsi, antara lain:

a. Pemelihara Keseimbangan Proses Pendidikan


Dengan mengetahui kurikulum digunakan disekolahan tertentu,
sekolah pada tingkat atasnya dapat mengadakan penyesuaian di dalam
pengembangan kurikulumya bisa mengurangi atau menambahi sesuai
dengan kebutuhan. Pengadaan penyesuaian kurikulum ini, sebagai
berikut :10
1) Bila sebagian dari kurikulum sekolah tersebut telah digunakan
pada sekolah yang berada dibawahnya, maka sekolah dapat
meninjau kembali perlu tidaknya bagian tersebut diajarkan lagi.
2) Bila kecakapan-kecakapan tertentu yang dibutuhkan untuk
mempelajari kurikulum suatu sekolah yang belum diajarkan pada
sekolah dibawahnya, maka sekolah dapat mempertimbangkan
untuk memasukkan program mengenai kecakapan-
kecakapantersebut ke dalam kurikulum.

9
Wina Sanjaya, Op. Cit. hlm.14
10
Muslam, Op. Cit. hlm.73

9
b. Penyiapan Tenaga Baru
Kurikulum juga berfungsi untuk menyiapkan tenaga
pengajar. Bila sekolah berfungsi menyiapkan tenaga baru bagi guru
sekolah yang berada dibawahnya, maka sekolah perlu mengetahui
kurikulum sekolah yang berada di bawahnya yang meliputi
pengetahuan isi, susunan (organisasi maupun cara mengajarnya).
Dengan harapan hal itu akan membantu sekolah dan pendidik dalam
melakukan revisi-revisi dan penyesuaian kurikulum.11

7. Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat Dan Pemakai Lulusan Sekolah


Selain berfungsi bagi sekolah yang bersangkutan dan sekolah pada
tingkat atasnya, ada juga fungsi kurikulum bagi masyarakat dan pihak
pemakai lulusan sekolah. Pada umumnya sekolah disiapkan untuk terjun di
masyarakat atau untuk bekerja sesuai dengan keterampilan profesi yang
dimiliki seseorang. Oleh karena itu kurikulum sekolah haruslah
mengetahui atau mencerminkan hal-hal yang menjadi kebutuhan
masyarakat atau para pemakai tamatan sekolah. Untuk keperluan itu, perlu
adanya kerja sama antara pihak sekolah dengan pihak luar dalam hal
pembenahan kurikulum yang diharapkan. Dengan demikian, masyarakat
atau pemakai lulusan sekolah dapat memberikan bantuan, kritikan atau
saran yang berguna bagi penyempurnaan program pendidikan di sekolah.12

Dengan ini, kesesuaian antar program kurikulum dengan


kebutuhan masyarakat harus benar-benar diusahakan.Hal itu mengingat
bahwa seringnya terjadi kenyataan bahwa lulusan sekolah belum siap
pakai atau tidak sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan dalam lapangan
pekerjaan.Akibatnya walaupun semakin menumpuk tenaga kerja yang ada,
kita tidak dapat mengisi lapangan pekerjaan yang tersedia karena
keterampilan yang dimilikinya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan pada
lapangan pekerjaan.

11
Abdullah Idi, Op. Cit. hlm.167
12
Syarifah, Active Learning Teach Finland (Sebuah Telaah Kurikulum 2013), Jurnal Qiro’ah, Vol. 9
No. 1 (2019), hlm.89-90.

10
Dengan mengetahui suatu kurikulum sekolah, masyarakat pemakai
lulusan dapat melakukan sekurang-kurangnya duahal, yaitu :13
a. Ikut memberikan bantuan guna memperlancar program pendidikan
yang membutuhkan kerjasama dengan pihak orang tua atau
masyarakat.
b. Ikut memberi kritikan atau saran yang membangun dalam rangka
menyempurnakan program pendidikan di sekolah agar lebih serasi
dengan kebutuhan masyarakat dan lapangan kerja.

Berbagai jenis kurikulum sekolah di Indonesia hubungannya


dengan harapan masyarakat dapat dipaparkan sebagai berikut:

a. Pendidikan umum, kurikulumnya mengutamakan perluasan


pengetahuan dan peningkatan keterampilan dengan pengkhususan
yang diwujudkan pada tingkat-tingkat akhir masa pendidikan.
b. Pendidikan kejuruan, kurikulumnya mempersiapkan peserta didik
dapat bekerja bidang tertentu di masyarakat.
c. Pendidikan luar biasa, kurikulumnya disediakan bagi peserta didik
yang menyandang kelainan untuk disiapkan agar dapat menyesuaikan
dalam kehidupan masyarakat.
d. Pendidikan kedinasan, kurikulumnya disiapkan oleh suatu
Departemen pemerintahan atau Lembaga Pemerintahan non-
Departemen dengan maksud untuk meningkatkan kemampuan dalam
pelaksanaan tugas kedinasan di masyarakat nantinya.
e. Pendidikan keagamaan, kurikulumnya menyiapkan penguasaan
pengetahuan khusus pendidikan agama yang bersangkutan, dengan
harapan, lulusnya dapat menjadi Pembina agama yang baik di
masyarakat.
f. Pendidikan akademik, kurikulumnya menyiapkan penguasaan ilmu
pengetahuan agar lulusannya dapat menjadi pioner-pioner
pembangunan atas dasar konsep yang tangguh.

13
Abdullah Idi, Op. Cit. hlm.167-168

11
g. Pendidikan profesional, kurikulumnya menyiapkan penerapan
tertentu, dengan harapan, lulusannya dapat bekerja secara profesional
di masyarakat.14

Dari beberapa fungsi yang telah dipaparkan, pengembangan


kurikulum sangatlah berpengaruh dan berkonstribusi terhadap
pertumbuhan dan perkembangan belajar. Begitu juga dalam pendidikan
agama Islam, pengalaman dan kebiasaan sangat mempengaruhi terhadap
kesadaran individu bahwa Pendidikan Agama Islam (PAI) juga
membutuhkan adanya sebuah pengembangan.

14
Dakir, Op. Cit. Hlm. 14-15.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas maka dapat dipahami bahwa pada dasarnya
kurikulum ini memiliki fungsi sebagai pedoman dan acuan bagi
penggunanya, artinya kurikulum bagi seorang pendidik, berfungsi sebagai
pedoman dalam mengajar dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Sedangkan fungsi sebuah kurikulum dalam proses pendidikan yaitu
sebagai sarana prasarana dalam mengukur kemampuan pribadi dan
konsumsi pendidikan.

Fungsi kurikulum secara lengkap diartikan sebagai manfaat bagi


pihak-pihak yang terlibat dalam aktifitas pendidikan sebagai berikut :

1. Fungsi Kurikulum Dalam Pencapaian Tujuan Pendidikan


2. Fungsi Kurikulum Bagi Peserta Didik
3. Fungsi Kurikulum Bagi Pendidik (Guru)
4. Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah
5. Fungsi Kurikulum Bagi Orang Tua
6. Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah Tingkat Atasnya
7. Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat Dan Pemakai Lulusan Sekolah

Dari beberapa fungsi yang telah dipaparkan, pengembangan


kurikulum sangatlah berpengaruh dan berkonstribusi terhadap pertumbuhan
dan perkembangan belajar. Begitu juga dalam pendidikan agama Islam,
pengalaman dan kebiasaan sangat mempengaruhi terhadap kesadaran individu
bahwa Pendidikan Agama Islam (PAI) juga membutuhkan adanya sebuah
pengembangan.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan
dan Jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah
tersebutdengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat di pertanggung
jawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai
pembahasan makalah dalam kesimpulan diatas.

13
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Idi. 2016. Pengembangan Kurikulum Teori & Praktek, Jakarta :


Rajawali Pers.
Aries Tika Damayani, Muchamad Nur Arifin, Fungsi dan Pengembangan
Kurikulum, (Prosiding Seminar Nasional)
Dakir, 2010, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, Jakarta : Rinek Cipta.
Muslam. 2008. Pengembangan Kurikulum PAI, Teoritis & Praktis, Semarang :
PKPI2.

Syarifah. 2019.Active Learning Teach Finland (Sebuah Telaah Kurikulum 2013),


Jurnal Qiro’ah, Vol. 9 No. 1.

Wina Sanjaya. 2008. Kurikulum dan Pembelajarannya, Teori dan Praktek


Pengebangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta :
Kencana.

14

Anda mungkin juga menyukai