0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan puasa dalam mengembangkan kecerdasan rohani. Puasa dapat membantu mengembangkan kecerdasan rohani melalui beberapa cara seperti membantu mengendalikan pikiran dan sikap, menumbuhkan sifat-sifat seperti sabar, rendah hati, dan bersyukur, serta membantu menjalin hubungan sosial yang lebih baik. Puasa juga dapat membantu mendekatkan diri
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan puasa dalam mengembangkan kecerdasan rohani. Puasa dapat membantu mengembangkan kecerdasan rohani melalui beberapa cara seperti membantu mengendalikan pikiran dan sikap, menumbuhkan sifat-sifat seperti sabar, rendah hati, dan bersyukur, serta membantu menjalin hubungan sosial yang lebih baik. Puasa juga dapat membantu mendekatkan diri
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan puasa dalam mengembangkan kecerdasan rohani. Puasa dapat membantu mengembangkan kecerdasan rohani melalui beberapa cara seperti membantu mengendalikan pikiran dan sikap, menumbuhkan sifat-sifat seperti sabar, rendah hati, dan bersyukur, serta membantu menjalin hubungan sosial yang lebih baik. Puasa juga dapat membantu mendekatkan diri
NPM : 218330023 Matkul : Pendidikan Agama Islam Kelas : Akuntansi - A1
“RESUME HUBUNGAN PUASA DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN
ROHANI” Tentunya didalam kecerdasan rohani, itu tidak lepas dari kita membahas yang Namanya Spiritual Person, Kecerdasan jiwa yang membentuk ataupun yang membantu diri kita seorang manusia untuk mengembangkan diri kita secara utuh dan menrapkan nilai-nilai keislaman. Bagaimana diri kita bisa berdamai dengan sikap kita,baik masalah,musibah, disini kita dilatih atau diasah bagimana pola pikir kita bisa seimbang dengan segala bentuk kehidupan yang ada dalam ruang lingkup kehidupan kita. Di dalam surah al-hujarat ayat 2, disini menjelaskan yang artinya “wahai orang-orang yang beriman,jauhilah kebanyakan dari sifat berburuk sangka,dari sifat mencurigai”jadi di kalimat ini ada 2 kata penting yang harus kita terapkan, yaitu jangan kita membiasakan diri kita untuk berprilaku berburuk sangka,mencurtigai ataupun berghibah, dan yang paling penting jangan kita mencirtakan sesuatu yang mengada-ngada, apalagi iri dengki,dsb, jadi di ayat ini kita dianjurkan agar jangan terjerumus dan jatuh melampui Batasan yang kita pedomani, Mengenai kecerdasan spiritual, kecerdasan ini berhubungan logis atau secara langsung. Lalu pada kalimat “apabila kita tidak melihat Allah,ingatlah bahwa allah terus melihat kita” Jangan mentang-mentang kita bisa melepas hak dan kewajiban kita sebagaimana ketentuan yang sudah diterapkan Allah, ini harus kita pahami, jadi Ketika kita katanya berprilaku baik insya allah akan baik, kenapa seperti itu? Karena allah itu maha pengasih lagi maha penyayang,Jadi kita tolong Allah untuk menjalani kasih dan sayangnya di muka bumi, melalui tangan tangan yang allah berikan kepada kita,dan yang allah percayakan kepada kita , maka harus diterpkan bagaimana kita berbalas kasih kepada orang yang lebih membutuhkan dari kita,seperti filosofi berkata “berbuat baik kepada orang itu sama saja berbuat baik kepada diri kita sendiri” Jadi jika Allah sangat baik, kita juga harus baik, Allah itu pemaaf, kita juga harus pemaaf, supaya kitab isa membantu allah untuk menjalankan tugas kita di muka bumi, bukan malah mempersulit keadaan. Lalu kecerdasan dalam ilmu pengetahuan, perlu kita pahami dalam berpuasa dann makna berpuasa itu artinya menahan apa apa saja yang harus kita tahan, sebernanya tidak, masih banyak yang harus kita tahan, seperti prilaku tercela, ini semuanya harus kita hapus secara perlahan, ciptakan komunikasi yang komunikatif yang mendatangkan keharmonisan, jadi sifat ini adalah sifat yang cerdas dalam ilmu pengetahuan, Lalu yang ketiga adalah sifat cerdas dalam bersyukur, bagaimana kitab isa menjadi orang yang cerdas dalam bersyukur, Allah sudah meluangkan waktu kepada kita, dimana kita diberikan ribuan manfaat di bulan Ramadhan ini, kata allah apapun yang kita minta di bulan ini,niscaya akan allah kabulkan. Kita harus berempati Yang keempat adalah cerdas dalam bersosial, tidak perlu kita mengupdate semua yang kita lakukan, cukup kita dan Allah yang mengetahuinya, begitu juga jika kita cerdas dalam bersosial, banyak dampak negative nya jika kita mengupload kegiatan pamer kita di sosial media Kemudian yang terakhir adalah mendapat petujuk dari Allah, kita harus berbangga hati jika kita diberi petunjuk oleh Allah, rasa syukur itu harunys tetaplah kita syukuri, jangan kita sombong jika Allah memberi sesuatu yang lebih dari orang lain, dan ini adalah rasa tingkat dimana rasaa tingkat tingginya sudah memenuhi tingkat kecerdasan rohani. Lalu demikian diantara semuanya harus kita syukir dan jangan kita sombong dan angkuh terhadap pemberian allah swt Yang perlu kita terapkan adalah bagimana supaya kita mengkaji kehidupan ini kita di dunia ini hanyalah sifatnya bersinggah sementara , maka dari itu kita harus berbuat baik dan menciptakan hal hal yang berlandaskan nilai nilai keislaman.