Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL KULIAH KERJA NYATA Program Pengolahan Ikan lele, Sosialisasi Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) serta

pelatihan Jarimatika Dalam Rangka mendukung program POS DAYA di Kelurahan NongkoSawit Kecamatan Gunung Pati Kabupaten Semarang. Oleh: Fauziah Putri S. 4150408004 Mufidatul Ulya 4150408012 Raras Setya A. 4150408005 Ririn Dwi H. 4150408022 Angreswari Ayu D. 4150408018 Vinda Khasmarawati 4150408020 Danny Pratiwi 4150408048 Henry Putra I.W 4150408009 Tito Prasetyo R 4250408003 Lucky Radita Alma 6450408070 Heru Septiawan 6450408106 Estriana Herawati 6450408080 Erni Wijayanti 8150408173 Tia Reza Indriani 8150408128 Dents Kumala Sari 8150408149

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

Matematika/FMIPA Matematika/FMIPA Matematika/FMIPA Matematika/FMIPA Matematika/FMIPA Matematika/FMIPA Matematika/FMIPA Matematika/FMIPA Fisika/FMIPA Kesehatan Masyarakat/FIK Kesehatan Masyarakat/FIK Kesehatan Masyarakat/FIK Ilmu Hukum/FH Ilmu Hukum/FH Ilmu Hukum/FH

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

HALAMAN PENGESAHAN USULAN KEGIATAN Judul Kegiatan : Program Pengolahan Ikan lele, Sosialisasi Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) serta pelatihan Jarimatika Dalam Rangka mendukung program POS DAYA di Kelurahan NongkoSawit Kecamatan Gunung Pati Kabupaten Semarang. : Fauziah Putri S : 4150408004 : FMIPA/Matematika : 15 0rang : Ir. Kuntoro Budiyanto : 12 September- 26 Oktober 2011 : Kelurahan NongkoSawit, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang

Ketua Pelaksana kegiatan Nama lengkap NIM Fakultas/jurusan 1. Anggota pelaksana 2. Dosen pendamping 3. Waktu pelaksanaan 4. Lokasi kegiatan

5. Biaya yang diperlukan Bahan : Rp 800.000,00 Peralatan : Rp 1.670.000,00 Operasional : Rp 1.255.000,00+ Rp 3.725.000,00 Semarang, 8 Juni 2011 Mengetahui, Ketua Tim KKN Alternatif,

Pembimbing KKN,

Ir. Kuntoro Budiyanto NIP 19560703 199002 1001

Fauziah Putri S NIM 4150408004

Menyetujui, Ketua LPPM UNNES

Drs.Bambang Budi Raharjo, M.Si NIP 196012171986011001

JUDUL PROGRAM PENGOLAHAN IKAN LELE, SOSIALISASI PEDOMAN UMUM GIZI SEIMBANG ( PUGS ) SERTA PELATIHAN JARIMATIKA DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM POS DAYA DI KELURAHAN NONGKOSAWIT KECAMATAN GUNUNG PATI KABUPATEN SEMARANG. A. ANALISIS SITUASI Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu program pengabdian mahasiswa pada masyarakat. Sebagai prasarana pengembangan masyarakat, KKN bertujuan untuk membentuk masyarakat yang sadar akan lingkungan dimana masyarakat bisa mengolah potensi yang dihasilkan oleh lingkungan tersebut. Pelaksanaan KKN juga diharapkan dapat mengembangkan kemampuan praktis mahasiswa dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta displin ilmu lain yang dipelajari selama kuliah. Kelurahan NongkoSawit merupakan salah satu rintisan kelurahan unggulan di kecamatan gunung pati yang berbatasan langsung dengan kelurahan pongangan di sebelah utara, dengan kelurahan gunung pati di sebelah selatan, dengan kelurahan cempoko di sebelah barat, dan dengan kelurahan ngijo di sebelah timur.. Wilayah Kelurahan Sumurrejo terdiri dari 5 RW dan 21 RT dengan luas wilayah 190.906 Ha. Menurut Data monografi Kelurahan NongkoSawit, penduduknya berjumlah 4.882 jiwa. Dimana mayoritas dari warganya bermata pencaharian sebagai buruh konveksi, peternak sapi, dan petani singkong. Berdasarkan keterangan dari Kepala Kelurahan NongkoSawit, kelurahan ini sedang menggalakkan berbagai kegiatan yang mendukung program dari pemerintah, yaitu Program Terpadu Penanganan Kemiskinan, Kesehatan, Ekonomi, Pendidikan, Infrastruktur dan Lingku ngan atau Gerdu Kempling. Untuk mendukung program POS DAYA. Sehingga TIM memutuskan untuk melaksanakan beberapa program yang dapat mendukung Program POS DAYA tersebut seperti: Program Pengolahan Ikan lele, Sosialisasi Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) serta pelatihan Jarimatika Dalam Rangka mendukung program POS DAYA di Kelurahan NongkoSawit Kecamatan Gunung Pati Kabupaten Semarang. Sebagai Kelurahan yang notabene mempunyai banyak lahan pembudidayaan ikan lele dan beberapa pendudu k kelurahan tersebut bermata pencaharian sebagai peternak ikan lele. Dengan ba nyaknya ketersediaan sumber daya ikan lele maka akan ada beberapa masalah yang ditim Berdasarkan permasalahan itu, TIM mempunyai ide untuk memberikan pelatihan dan praktik kepada penduduk di wilayah ini untuk membuat pupuk kompos

dengan metode dengan memanfaatkan sisa sampah rumah tangga sehingga mereka bisa memperoleh dan menggunakan pupuk yang terjangkau, berkualitas dan ramah lingkungan untuk tanaman pertanian mereka. Harapannya dengan adanya program pupuk ini masyarakat akan lebih mudah mendapatkan pupuk kompos yang terjangkau, berkualitas dan ramah lingkungan dengan mudah. Serta agar masyarakat di wilayah tersebut terampil dalam mengolah sampah sisa rumah tangga yang ada di sekitar masyarakat menjadi pupuk kompos yang lebih berkualitas sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian. Dan mendukung program Gerdu Kempling yang sedang dicanangkan oleh pemerintah. Selain itu, pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pemilihan makanan yang baik untuk mencapai hidup yang sehat cukup kurang. Padahal Pendidikan gizi merupakan salah satu unsur yang terkait dalam meningkatkan status gizi masyarakat jangka panjang. Setiap keluarga mempunyai masalah gizi yang berbeda-beda tergantung pada tingkat sosial ekonominya. Pada keluarga yang kaya dan tinggal diperkotaan, masalah gizi yang sering dihadapi adalah masalah kelebihan gizi yang disebut gizi lebih. Anggota keluarga ini mempunyai risiko tinggi untuk mudah menjadi gemuk dan rawan terhadap penyakit jantung, darah tinggi, diabetes dan kanker. Pada keluarga dengan tingkat sosial ekonominya rendah atau sering disebut keluarga miskin, umumnya sering menghadapi masalah kekurangan gizi yang disebut gizi kurang. Risiko penyakit yang mengancamnya adalah penyakit infeksi terutama diare dan infeksi saluran pernafasan atas (SPA), rendahnya tingkat intelektual dan produktifitas kerja. Apabila ke dua masalah gizi tersebut dalam jumlah yang besar, akan menjadi masalah masyarakat dan selanjutnya menjadi masalah bangsa. Masyarakat yang terdiri dari keluarga yang menyandang masalah gizi, akan menyandang masalah sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas rendah. Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan tantangan berat dalam menghadapi persaingan bebas di era globalisasi. Untuk mencapai sasaran global dan perkembangan gizi masyarakat, perlu meningkatkan daya dangkal dan daya juang pembangunan kesehatan yang merupakan modal utama pembangunan nasional melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Sehingga melalui sosialisasi dan penyampaian pesan-pesan gizi yang praktis akan membentuk suatu keseimbangan bangsa antara gaya hidup dengan pola konsumsi masyarakat. Dapat menjadi salah satu strategi dalam mencapai perubahan pola konsumsi makanan yang ada di masyarakat dengan tujuan akhir yaitu tercapainya status gizi masyarakat yang lebih baik. Dan untuk membantu anak- anak Kelurahan Sumurrejo khususnya dalam belajar matematika, maka TIM pun berinisiatif untuk memberikan pelatihan Jarimatika.Jika dibandingkan dengan metode lain metode Jarimatika lebih menekankan pada penguasaan konsep terlebih dahulu baru ke cara cepatnya,

sehingga anak-anak menguasai ilmu secara matang. Selain itu metode ini disampaikan secara fun, sehingga anak-anak akan merasa senang dan gampang bagaikan tamasya belajar (http://www.jarimatika.com) Metode Jarimatika mempunyai keistimewaan yaitu : memberikan visualisasi proses berhitung, menggembirakan anak saat digunakan, tidak memberatkan memori otak, dan alatnya gratis, selalu terbawa kemana-mana serta tidak dapat disita. Anak- anak SD dikelurahan Sumurrejo pada awalnya menggunakan lidi dan jari saat menyelesaikan berhitung soal Matematika, namun jari yang dimaksud bukanlah Jarimatika. Dengan menggunakan lidi, selain lambat terkadang anak-anak juga ada yang ketinggalan tidak membawa lidi (mesin hitungnya), sehingga dari pengamatan TIM bahwa anak anak ini masih banyak yang mengalami kesulitan belajar khususnya berhitung penjumlahan dan pengurangan, sehingga hasilnya pun belum maksimal atau belum sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal yang diharapkan. Oleh sebab itu, metode Jarimatika diharapkan dapat membantu anak yang mengalami kesulitan belajar berhitung, sehingga hasil belajar anak dapat meningkat sesuai dengan harapan.

Selain dari ketiga program unggulan diatas TIM juga memiliki program tambahan yaitu : y Ekonomi 1. Pembuatan pupuk organik dengan metode Takakura (1) Alat :  Keranjang plastik dengan tutup berventilasi / berlubang-lubang kecil  Kardus kertas warna coklat bekas mie instant  Cetok  Sekam/serabut kelapa  Kain tipis/kain kasa warna hitam

(2) Bahan :  Sisa sayuran. Idealnya sisa sayuran tersebut belum basi. Namun bila telah basi, cuci sayuran tersebut terlebih dahulu, peras, lantas buang airnya.  Sisa nasi.  Sisa ikan, ayam, kulit telur dll.  Sampah buah yang lunak (anggur, kulit jeruk, apel, dan lain-lain). Hindari memasukkan kulit buah yang keras seperti kulit salak. 1) Program pembuatan pupuk Langkah Kerja pembuatan pupuk kompos dengan metode takakura dengan terlebih dahulu membuat Keranjang atau Komposter dengan langkah sebagai berikut : (1) Cari keranjang berserta tutupnya berukuran 50 liter berlubang-lubang kecil (supaya tikus, serangga tidak bisa masuk). Minimal berukuran 30 cm x 40 cm x 50 cm. (2) Cari doos bekas wadah air minum kemasan, atau bekas wadah super mi, dengan syarat doos/kardus bisa masuk ke dalam keranjang. Dus/kardus berfungsi untuk wadah langsung dari bahan-bahan yang akan dikomposkan. (3) Letakkan bantal dari kain kasa berisi gabah dibagian dasar keranjang ( bantal 1 ). Bantal ini berfungsi untuk menyerap cairan yang dihasilkan selama proses pembuatan kompos. (4) Isikan kompos yang sudah jadi ke dalam doos. Bila tidak punya kompos jadi bisa meminta atau membeli. Lapisan kompos yang sudah jadi ini berfungsi sebagai starter proses pengomposan, karena di dalam kompos yang sudah jadi tersebut mengandung banyak sekali mikroba-mikroba pengurai. Setelah itu masukkan doos tersebut ke dalam keranjang plastik. Tebarkan kompos ke dalam doos setebal kurang lebih 5 25 cm. (5) Kembali letakkan bantal berisi gabah diatas kompos

jadi 6. Tutup dengan kain kasa hitam bersama tutup keranjang 2) Setelah membuat keranjangnya maka kita buat komposnya dengan langkah sebagai berikut : (1) Bahan-bahan yang sebaiknya dikomposkan antara lain: sisa makanan dari meja makan: nasi, sayur, kulit buah-buahan. Sisa sayuran mentah dapur: akar sayuran, batang sayuran yang tidak terpakai. Sebelum dimasukkan ke dalam keranjang, harus dipotongpotong kecil-kecil sampai ukuran 2 cm x 2 cm. (2) Sampah-sampah rumah tangga berupa sisa makanan atau sisa dapur dapat ditiriskan dulu agar bebas dari air/cairan dan bila ada bekas sayuran yang masih panjang-panjang diranjang terlebih dahulu. (3) Setelah dikumpulkan sampah rumah tangga tadi dimasukkan kedalam keranjang yang telah disiapkan serta dicampurkan dalam kompos jadi, dalam keranjang diaduk menggunakan cetok sampai rata. Aduk-aduklah setiap selesai memasukkan bahanbahan yang akan dikomposkan. Bilamana perlu tambahkan lagi selapis kompos yang sudah jadi. Kemudian letakkan kembali bantal gabah diatasnya dan tutup kembali keranjang tersebut. (4) Sampah-sampah rumah tangga sisa makanan dapur/sampah organik dimasukkan setiap hari ke dalam keranjang . (5) Bahan-bahan dalam doos tadi mengempis/menipis/memapat, sehingga keranjang ini lama penuhnya, tidak sampai luber isinya. Terkadang kompos ini beraroma jeruk, bila kita banyak memasukkan kulit jeruk. (6) Bila kompos sudah berwarna coklat kehitaman dan suhu sama dengan suhu kamar (suhu udara biasa tidak hangat), maka kompos sudah dapat dimanfaatkan. Setelah penuh dan cukup umur, kompos yang sudah matang dari dikeluarkan untuk kemudian dijemur sampai kering kemudian diayak menjadi

kompos jadi. Untuk calon kompos yang belum matang dikembalikan ke keranjang . Digunakan untuk keperluan pemupukan dihalaman rumah

2. Inovasi pangan pembuatan nata de soya dengan bahan baku limbah cair tahu

Selama ini air limbah tahu belum pernah dimanfaatkan sehingga dapat mencemari lingkungan sekitar khalayak mitra. Air limbah tahu adalah air sisa penggumpalan tahu (whey) yang dihasilkan selama proses pembuatan tahu. Jika ditinjau dari komposisi kimianya, ternyata air limbah tahu mengandung nutrien-nutrien (protein, karbohidrat, dan bahan-bahan lainnya) yang jika dibiarkan dibuang begitu saja ke sungai justru dapat menimbulkan pencemaran. Tetapi jika dimanfaatkan akan

menguntungkan pemilik mitra tahu atau masyarakat yang berminat mengolahnya. Whey tahu mempunyai prospek untuk dimanfaatkan sebagai media fermentasi bakteri. Menurut Darsono (2007) Limbah cair yang dihasilkan oleh industri tahu merupakan limbah organik yang degradable atau mudah diuraikan oleh mikroorganisme secara alamiah. Pemanfaatan air limbah industri tahu untuk produk pangan yang digemari masyarakat merupakan alternatif terbaik yang dapat ditawarkan kepada pengusaha tahu. Selama ini mereka hanya memproses kedelai menjadi tahu dan membuang seluruh limbah

pabrik. Pada umumnya mereka berpendapat bahwa limbah tersebut tidak bernilai ekonomis sama sekali. Padahal pemanfaatan bisa meningkatkan pendapatan dari khalayak itu sendiri berupa

pemanfaatan limbah tahu menjadi Nata de Soya. Proses Pembuatan Nata De Soya Nata adalah biomassa yang sebagian besar terdiri dari selulosa, berbentuk agar dan berwarna putih. Massa ini berasal

pertumbuhan Acetobacter xylinum pada permukaan media cair yang asam dan mengandung gula. Nata dapat dibuat dari bahan baku air kelapa, dan limbah cair pengolahan tahu (whey). Nata yang dibuat dari air kelapa disebut dengan Nata de Coco, dan yang dari whey tahu disebut dengan Nata de Soya (dapat dilihat pada Gambar 3). Bentuk, warna, tekstur dan rasa kedua jenis nata tersebut tidak berbeda (Rizka dan Ninda, 2008). Menurut hasil analisi gizi, Nata de Soya tergolong produk pangan yang bergizi tinggi terutama pada kandungan karbohidrat, protein dan serat kasar. Data tersebut membuktikan bahwa

bakteriAcetobacter xylinum mampu mengubah air limbah tahu yang tidak bernilai menjadi suatu produk bernilai gizi tinggi (Basrah Enie & Supriatna, 1993). Kandungan Gizi Nata de Soya dan Air Limbah Tahu dalam 100 gr (Basrah Enie & Supriatna, 1993) Zat Gizi (satuan) Nata de Soya Air Limbah Tahu

Karbohidrat (g) Protein (g) Lemak (g)

20 2,35 1,68

2 1,75 1,25

Serat kasar (g) Kalsium (mg)

3,2 4,6

0,001 4,5

Salah satu produk pangan yang berasal dari air limbah tahu yang mempunyai prospek baik adalah pembuatan nata. Limbah tahu juga memiliki peluang ekonomis dan potensi gizi yang baik bila diolah menjadi produk pangan Nata de Soya. Selama ini yang dikenal masyarakat hanya Nata de Cocotetapi masih belum banyak yang mengetahui tentang produk nata yang berasal dan air limbah tahu yaitu Nata de Soya. Pengembangan model usaha Nata de Soya perlu dilakukan guna mengatasi pencemaran lingkungan di wilayah pemukiman sekaligus meningkatkan pendapatan dari khalayak mitra itu sendiri. Kegiatan ini bertujuan untuk membina pengusaha tahu dalam masyarakat di sekitar industri tahu dalam hubungannya dengan proses produksi, pengemasan, dan pemasaran Nata de Soya. Proses pembuatan Nata de Soya banyak macamnya ada yang menggunakan bahan kimia murni seperti (NH4)2SO4 (Amonium sulfat); MgSO4 (Magnesium sulfat); K2HPO4 (Kalium dihidrophosphat) dan ada juga yang menggunakan bahan pengganti bahan kimia seperti ZA (Zinc ammonium), NPK ataupun urea. Tujuan bahan pengganti tersebut adalah untuk meminimalkan biaya produksi sehingga harga jual Nata de Soya lebih murah. Menurut Wahyudi (2003), Keberhasilan dalam pembuatan nata dipengaruhi oleh viabilitas(kemampuan hidup) bakteri, kandungan nutrisi media pertumbuhan dan lingkungannya. Viabilitasbakteri yang baik akan menghasilkan nata yang baik dan cepat. Kandungan nutrisi yang cukup terutama gula sebagai sumber karbon untuk bahan baku pembentukan nata sangat diperlukan. Demikian pula ketersediaan sumber nitrogen dan mineral, walaupun tidak digunakan langsung

pembentuk

nata,

sangat

diperlukan

untuk

pertumbuhan

bakteri Acetobacter xylinum. Adapun macam dari proses pembuatan Nata de

Soya diantaranya: A. Proses Pembuatan Nata de Soya Menggunakan Bahan Kimia Murni Bahan yang dibutuhkan untuk membuat Nata de Soya yaitu: - Limbah cair tahu, untuk media pertumbuhan bakteri A.xylinum. - Starter Nata (Kultur A.xylinum), bakteri yang berperan membentuk nata atau bacterial cellulose. - Gula pasir, sebagai sumber karbohidrat bagi pertumbuhan bakteri nata dan juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi metabolisrne sel bakteri tersebut. (NH4)2SO4, sebagai sumber nitrogen (N) akan membantu

pertumbuhan bakteri dan merangsang terbentuknya struktur nata yang tebal kompak. MgSO4, sebagai sumber mineral (Mg) yang akan membantu

pertumbuhan bakteri dalam membentuk nata. - K2HPO4, berfungsi sebagai buffer pada medium, sehingga pH akan konstan yaitu sekitar 3-4. - Asam asetat glasial, berfungsi untuk menurunkan pH menjadi 3-4. Kertas koran steril, untuk menutup wadah fermentasi karena

bakteri A.xylinum aerob dapat tumbuh baik pada kondisi aerob. - Karet, untuk mengikat kertas koran pada wadah fermentasi.

Sedangkan alat yang digunakan adalah baskom plastik, timbangan, kain saring halus, panci perebus, sendok pengaduk, pisau, talenan, pipet volume 10 ml, bola hisap, gelas ukur 1 lt, bak plastik ukuran 23 x 15 cm. Berikut dijelaskan cara pembuatan Nata De Soya : 1. Pengambilan limbah cair tahu di area produksi sebanyak 1 Liter. Limbah cair tahu yang diambil sudah mengandung sedikit cuka sisa dari proses pengendapan. 2. Limbah cair yang telah diambil disaring menggunakan kain saring berukuran sedang yang sudah dipersiapkan dalam keadaan bersih. 3. Limbah cair yang sudah disaring tadi dipindahkan ke dalam panci, kemudian ditambahkan bahan bahan tambahan. 4. Campuran cairan tadi kemudian direbus sampai mendidih, setelah itu didinginkan dan dipindahkan ke dalam wadah plastik kotak dengan ketinggian 6 cm.

5. Setelah dingin, ditambahkan asam cuka glasial sebanyak 25 mL. Fungsi dari cuka glasial disini adalah untuk mengatur pH agar medium ini jadi memiliki pH optimum untuk kultur bermetabolisme. Setelah pH sudah mencapai pH optimum, kultur A.xylinum ditambahkan asebanyak 10% atau sebanyak 100 mL dengan menggunakan pipet volume yang telah di aseptis sebelumnya. 6. Selanjutnya wadah plastik tadi ditutup dengan menggunakan kertas koran yang telah disterilisasi sebelumnya. Alasan digunakan kertas koran sebagai penutup wadah adalah sifat dari bakteri A.xylinum yang anaerob fakultatif atau hanya membutuhkan sedikit oksigen untuk bermetabolisme.

7. Kemudian dilakukan inkubasi pada suhu ruang yaitu sekitar 24-250C selama 12 hari. Kondisi ruang inkubasi tidak boleh lembab karena dikhawatirkan akan terjadi kontaminasi oleh jamur. 8. Setelah 12 hari, nata dipanen. Nata yang sudah jadi harus direndam dalam air matang selama 3 hari dan air diganti setiap hari. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan aroma dan rasa asam dari cuka glasial yang digunakan dalam pembuatan. 9. Nata yang sudah bebas dari aroma asam bisa langsung dipotong berukuran kecil. Kemudian nata tersebut direbus dalam air sirup gula yang ditambah essense untuk memperkuat aroma dan menambah warna.

B. Proses Pembuatan Nata de Soya Menggunakan Bahan Kimia Pengganti Proses pembuatan Nata de Soya yang menggunakan bahan pengganti tidak jauh berbeda dengan proses pembuatan Nata de Soya yang menggunakan bahan kimia murni. Perbedaannya hanya pada formula/komposisi bahan yang ditambahkan untuk pertumbuhan bakteri A.xylinum. Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat Nata de Soya pada formula ini adalah: - Limbah cair tahu, untuk media pertumbuhan bakteri A.xylinum - Starter Nata (Kultur A.xylinum), bakteri yang berperan membentuk nata atau bacterial cellulose.

- Gula pasir, sebagai sumber karbohidrat bagi pertumbuhan bakteri nata dan juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi metabolisrne sel bakteri tersebut. - NPK, sebagai bahan pengganti Mg2SO4 dan K2PO4 yang berfungsi sebagai makanan dan membantu pertumbuhan

bakteri A.xylinum karena NPK mengandung unsur Nitrogen (N), Phosphate (P), dan Kalium (K). - ZA, sebagai bahan pengganti (NH4)2SO4 yaitu sebagai sumber nitrogen (N) akan membantu pertumbuhan bakteri dan merangsang terbentuknya struktur nata yang tebal kompak. Penggunaan ZA (Zwavelzuur Ammonium) dalam pembuatan nata adalah sebagai sumber nutrisi bagi pertumbuhan Acetobakter xylinum. Pemakaian ZA dalam pembuatan nata yaitu 0,3 persen dari volume media. Syarat-syarat ZA dalam pembuatan nata yaitu berbentuk kristal atau butiran, berwarna putih dan bersih dari kotoran. Pemilihan ZA yaitu dipilih ZA yang berbent uk kristal, berwarna

putih, dan mudah larut dalam air, bergaris tengah kurang lebih 1 mm, mempunyai kadar nitrogen 45-46 persen (Lingga,1992). Pupuk ZA dan NPK apabila terkena panas mudah menguap dan cepat larut. Jadi penggunaan pupuk ZA ini tidak berbahaya untuk kesehatan (Saragih, 2004). - Asam sitrat, untuk membantu menurunkan pH dan menghambat pertumbuhan kapang. - Asam asetat glasial, berfungsi untuk menurunkan pH menjadi 3-4. - Kertas koran steril, untuk menutup wadah fermentasi karena bakteri A.xylinum aerob dapat tumbuh baik pada kondisi aerob.

- Karet, untuk mengikat kertas koran pada wadah fermentasi. Sedangkan alat yang digunakan adalah baskom plastik, timbangan, kain saring halus, panci perebus, sendok pengaduk, pisau, talenan, pipet volume 10 ml, bola hisap, gelas ukur 1 lt, bak plastik ukuran 23 x 15 cm. Analisis Kandungan Gizi Nata dari air rebusan kedelai (Nata de Soya) dan Nata de Coco ternyata memiliki kandungan gizi yang tidak jauh berbeda. Hasil uji proksimat menunjukkan kandungan utamanya adalah air (98%) dan serat kasar (10%) (dapat dilihat pada Tabel 5). Sebagai makanan, nata memiliki nilai gizi dan nilai kalori yang rendah. Meskipun demikian, sehubungan dengan kandungan seratnya maka nata dapat dijadikan sebagai makanan alternatif untuk penderita masalah gizi lebih, untuk rnencegah terjadinya sembelit atau menghindari konstipasi dan emperlancar pencernaan (Sutriah dan Sjahriza, 2000). Hasil Uji Proksimat Nata de Soya dan Nata de

Coco (Sutriah dan Sjahriza, 2000).

Analisis Kadar Air Kadar Abu Kadar Lemak Serat Kasar Kadar Protein

Nata de Soya 97,25 % 0,31 % 1,20 % 10,60 % 0,00 %

Nata de Coco 98,27 % 0,20 % 1,06 % 8,51 % 1,53 %

0,00 % Kadar Karbohidrat 0,09 %

Sumber:http://lordbroken.wordpress.com/2010/07/16/penanganan-limbahcair-pada-proses-pembuatan-tahu-dan-pembuatan-nata-de-soya/

3. Kerjainan aksesoris wanita berbahan dasar sampah plastic Dalam rangka untuk meminimalisir sampah plastik yang ada dan jumlahnya banyak maka bisa dilakukan proses antisipasinya seperti pembuatan aksesoris wanitas dan bahan bahan bernilai jual lainnya seperti lampion dari botol bekas, tas dari sampah plastik, dan masih bnanyak lagi. y Pendidikan 1. Pelatihan jarimatika untuk anak SD Peralatan : Media ajar, Meja, Kursi, Konsumsi, Whiteboard, Alat Tulis Yang akan dilakukan oleh TIM adalah : (1) Tim mendata anak-anak usia sekolah dasar yang belum mengetahui tentang jarimatika. (2) Tim mengusahakan tempat untuk dilaksanakannya pendidikan jarimatika. (3) Tim melaksanakan proses pendidikan jarimatika untuk anak usia sekolah dasar dengan media ajar yang telah disiapkan. 2. Perpustakaan mini Peralatan : Tempat kosong ( Rumah tak terpakai, Gudang, Dll) , Rak buku, Meja, Kursi, Alat Tulis, Buku Bacaan. Yang akan dilakukan oleh TIM : (1) Tim akan membersihkan ruangan kosong tak terpakai dan akan mengubahnya menjadi ruang layak pakai yang bisa digunakan sebagai perpustakaan mini.

(2) Tim akan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat. (3) Tim akan memberdayakan kegiatan sadar membaca sejak dini. 3. Internet masuk desa Tim akan berusaha memperkenalkan teknologi Internet kepada masyarakat desa agar masyarakat dapat mengakses data yang diinginkan secara mudah dan cepat tanpa harus keluar dari desa, dan akan menjadikan masyarakat menjadi masyarakat yang lebih cerdas terhadap teknologi. y Infrastruktur 1. Penyediaan alat kebersihan 2. Renovasi pos keamanan desa 3. Renovasi masjid desa y Lingkungan 1. Pengolahan sampah rumahan 2. Reboisasi lingkungan desa 3. Bersih-bersih desa

B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan analisis situasi di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah pada KKN Alternatif ini adalah: 1. Bagaimana memanfaatkan sampah organik untuk dijadikan pupuk yang ramah lingkungan dengan metode takakura? 2. Bagaimana mengajarkan metode jarimatika pada anak- anak usia sekolah dasar untuk mempermudaah mereka dalam belajar matematika? 3. Bagaimana mengajak masyarakat untuk sadar akan pentingnya pedoman umum gizi seimbang?

C. TUJUAN Tujuan dan target kegiatan KKN alternatif ini adalah :

1. Memanfaatkan sampah organik untuk dijadikan pupuk yang ramah lingkungan. 2. Anak- anak usia sekolah dasar di Kelurahan Sumurrejo dapat mengerti dan mengaplikasikan metode jarimatika. 3. Masyarakat sadar akan pedoman umum gizi seimbang. D. MANFAAT KEGIATAN Beberapa manfaat kegiatan ini antara lain: 1. Bagi pemerintah, ikut mensukseskan program Gerdu Kempling menuju Semarang Setara, melalui penyuluhan dan pelatihan yang diberikan kepada masyarakat. Khususnya dalam pengolahan sampah dan pemanfaatannya. Selain itu juga dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang pemanfaatan sampah menjadi produk yang bernilai guna dan bernilai jual sehingga dapat mengatasi permasalahan yang pernah ada mengenai sampah. 2. Bagi masyarakat, masyarakat memiliki skill dapat mengolah sampah organik menjadi barang yang lebih bernilai untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Selain itu pendidikan anak sekolah dasar terperhatikan dan pengetahuan masyarakat meningkat. 3. Bagi akademisi, membantu meberikan saran implementasi ilmu, kemampuan, keahlian, dan sikap dari hasil studi yang telah ditempuh. Selain itu, KKN Alternatif ini juga membantu mengembangkan kreativitas mahasiswa dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat. . E. KHALAYAK SASARAN KEGIATAN Sasaran kegiatan dari program ini adalah warga Kelurahan Sumurrejo Kecamatan Gunung Pati Kabupaten Semarang. Diharapkan, melalui program ini warga bisa mengolah sampah organik menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat dan bernilai sehingga menjadi sumber penghasilan tambahan yang dapat mencukupi kebutuhan hidup keluarga. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pedoman umum gizi seimbang. Selain itu, sasaran KKN Alternatif ini adalah anak- anak usia sekolah dasar serta masyarakat Kelurahan Sumurrejo pada umumnya. F. METODE PELAKSANAAN Kegiatan ini dilaksanakan selama enam minggu mulai dari tanggal 12 September sampai tanggal 26 Oktober 2011. Sebelum pelaksanaan program kerja, terlebih dahulu disusun pembagian wilayah kerja dan rencana kegiatan selama enam minggu. Langkah-langkah tersebut digunakan untuk

mempermudah dan merapikan pelaksanaan program kerja. Pelaksanaan program KKN ini melalui langkah-langkah sebagai berikut : 1. Persiapan a. Sosialisasi program Sosialisasi program diadakan untuk memberikan informasi tentang program KKN Alternatif yang dilaksanakan di Kelurahan Sumurrejo dengan sasaran anak-anak usia sekolah dasar dan masyarakat Kelurahan Sumurrejo secara umum. Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan meliputi : 1.) Menjelaskan maksud dan tujuan tentang KKN Alternatif di Kelurahan Sumurrejo yaitu untuk memberikan program pengabdian masyarakat antara lain pembuatan pupuk dengan metode takakura, penyuluhan akan pentingnya pedoman umum gizi seimbang, serta pelatihan jarimatika bagia anak usia sekolah dasar. 2.) Memberikan penjelasan tentang pembuatan pupuk dengan memanfaatkan sampah organik, penyuluhan tentang PUGS, serta pelatihan jarimatika bagi anak usia sekolah dasar. b. Pengumpulan data Pengumpulan data diawali dengan pendataan jumlah warga Kelurahan Sumurrejo, lalu dilanjutkan dengan pendataan jumlah anakanak usia sekolah dasar, kemudian pengukuran awal terhadap pengetahuan masyarakat Kelurahan Sumurrejo tentang pentingnya pedoman umum gizi seimbang dengan metode wawancara. c. Penyediaan alat, bahan, dan modul 2) Program pembuatan pupuk (1) Alat :  Keranjang plastik dengan tutup berventilasi / berlubang-lubang kecil  Kardus kertas warna coklat bekas mie instant  Cetok  Sekam/serabut kelapa  Kain tipis/kain kasa warna hitam (2) Bahan :  Sisa sayuran. Idealnya sisa sayuran tersebut belum basi. Namun bila telah basi, cuci sayuran

tersebut terlebih dahulu, peras, lantas buang airnya.  Sisa nasi.  Sisa ikan, ayam, kulit telur dll.  Sampah buah yang lunak (anggur, kulit jeruk, apel, dan lain-lain). Hindari memasukkan kulit buah yang keras seperti kulit salak. 3) Program penyuluhan PUGS Peralatan: (1) Meja (2) Kursi (3) Undangan (4) MMT (5) Konsumsi 4) Program JARIMATIKA Peralatan : (1) Media ajar (2) Meja (3) Kursi (4) Konsumsi (5) Whiteboard (6) Alat Tulis 5) Pelaksanaan 3) Program pembuatan pupuk Langkah Kerja pembuatan pupuk kompos dengan metode takakura dengan terlebih dahulu membuat Keranjang atau Komposter dengan langkah sebagai berikut : (6) Cari keranjang berserta tutupnya berukuran 50 liter berlubang-lubang kecil (supaya tikus, serangga tidak bisa masuk). Minimal berukuran 30 cm x 40 cm x 50 cm. (7) Cari doos bekas wadah air minum kemasan, atau bekas wadah super mi, dengan syarat doos/kardus bisa masuk ke dalam keranjang. Dus/kardus berfungsi untuk wadah langsung dari bahan-bahan yang akan dikomposkan.

(8) Letakkan bantal dari kain kasa berisi gabah dibagian dasar keranjang ( bantal 1 ). Bantal ini berfungsi untuk menyerap cairan yang dihasilkan selama proses pembuatan kompos. (9) Isikan kompos yang sudah jadi ke dalam doos. Bila tidak punya kompos jadi bisa meminta atau membeli. Lapisan kompos yang sudah jadi ini berfungsi sebagai starter proses pengomposan, karena di dalam kompos yang sudah jadi tersebut mengandung banyak sekali mikrobamikroba pengurai. Setelah itu masukkan doos tersebut ke dalam keranjang plastik. Tebarkan kompos ke dalam doos setebal kurang lebih 5 25 cm. (10) Kembali letakkan bantal berisi gabah diatas kompos jadi 6. Tutup dengan kain kasa hitam bersama tutup keranjang 4) Setelah membuat keranjangnya maka kita buat komposnya dengan langkah sebagai berikut : (7) Bahan-bahan yang sebaiknya dikomposkan antara lain: sisa makanan dari meja makan: nasi, sayur, kulit buah-buahan. Sisa sayuran mentah dapur: akar sayuran, batang sayuran yang tidak terpakai. Sebelum dimasukkan ke dalam keranjang, harus dipotong-potong kecil-kecil sampai ukuran 2 cm x 2 cm. (8) Sampah-sampah rumah tangga berupa sisa makanan atau sisa dapur dapat ditiriskan dulu agar bebas dari air/cairan dan bila ada bekas sayuran yang masih panjang-panjang diranjang terlebih dahulu. (9) Setelah dikumpulkan sampah rumah tangga tadi dimasukkan kedalam keranjang yang telah disiapkan serta dicampurkan dalam kompos jadi, dalam keranjang diaduk menggunakan cetok sampai rata. Adukaduklah setiap selesai memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan. Bilamana perlu tambahkan lagi selapis kompos yang sudah jadi. Kemudian letakkan kembali bantal gabah diatasnya dan tutup kembali keranjang tersebut. (10) Sampah-sampah rumah tangga sisa makanan dapur/sampah organik dimasukkan setiap hari ke dalam keranjang . (11) Bahan-bahan dalam doos tadi mengempis/menipis/memapat, sehingga keranjang ini lama penuhnya, tidak sampai luber isinya. Terkadang kompos ini beraroma jeruk, bila kita banyak memasukkan kulit jeruk. (12) Bila kompos sudah berwarna coklat kehitaman dan suhu sama dengan suhu kamar (suhu udara biasa tidak hangat), maka kompos sudah dapat dimanfaatkan. Setelah penuh dan cukup umur, kompos yang

sudah matang dari dikeluarkan untuk kemudian dijemur sampai kering kemudian diayak menjadi kompos jadi. Untuk calon kompos yang belum matang dikembalikan ke keranjang . Digunakan untuk keperluan pemupukan dihalaman rumah 5) Program penyuluhan PUGS (1) Tim mengusakan tempat untuk dilaksanakan penyuluhan PUGS. (2) Tim KKN mendatangi pertemuan rutin kelompok-kelompok masyarakat (PKK, Remaja Masjid, Kelompok Tani dll) yang ada di Kelurahan Sumurrejo untuk menginformasikan pentingnya PUGS. 6) Program JARIMATIKA (4) Tim mendata anak-anak usia sekolah dasar yang belum mengetahui tentang jarimatika. (5) Tim mengusahakan tempat untuk dilaksanakannya pendidikan jarimatika. (6) Tim melaksanakan proses pendidikan jarimatika untuk anak usia sekolah dasar dengan media ajar yang telah disiapkan. G. KESINAMBUNGAN KEGIATAN Hasil yang diperoleh dari program ini adalah pupuk berbahan dasar sampah organik sehingga lebih bermanfaat. Bagi anak- anak usia sekolah dasar di Kelurahan Sumurrejo memperoleh pendidikan jarimatika dan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang PUGS. H. INDIKATOR KEBERHASILAN 1. Pelatihan dan pembuatan pupuk kompos. 2. Peningkatan pengetahuan masyarakat Kelurahan Sumurrejo tentang pentingnya PUGS. 3. Terlaksananya pelatihan JARIMATIKA untuk anak- anak usia sekolah dasar. I. RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN Kegiatan KKN Alternatif ini akan dilakukan selama 6 minggu, dengan rincian sebagai berikut. No. Kegiatan 1 Koordinasi Kegiatan 2 Persiapan Koordinator Ketua Tim

a. Perkenalan mahasiswa KKN Alternatif, penyampaian tujuan dan manfaat b. Penyuluhan tentang program KKN Alternatif c. Penentuan tempat pelaksanaan d. Penyediaan alat dan bahan e. Pembuatan modul penelitian Sosialisasi dan pelaksanaan program a. Pembentukan kelompok binaan b. Bersih desa bersama masyarakat c. Penyuluhan dan pelatihan pembuatan alat pembuatan pupuk dengan metode takakura dan daur ulang sampah. d. Penyuluhan kesehatan kepada masyarakat

Angres Ulya Danny Lucky Heru, Erni Raras Dents, Tia Heru Ulya, Danny

Lucky, Estriana

Rencana Jadwal Kegiatan KKN Alternatif (12 September 26 Oktober 2011 ) Minggu keNo. Jenis Kegiatan 1 2 3 4 5 1. Koordinasi kegiatan X 2 Persiapan a. Perkenalan mahasiswa KKN Alternatif, X penyampaian tujuan dan manfaat b. Penyuluhan tentang program KKN X Alternatif X X c. Penentuan tempat pelaksanaan X d. Penyediaan alat dan bahan e. Pembuatan modul pelatihan 3 Sosialisasi dan pelaksanaan program X a. Pembentukan kelompok binaan X b. Bersih desa bersama masyarakat X c. Penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk dengan metode takakura X d. Penyuluhan kesehatan kepada masyarakat X X X X X e. Senam Pagi X f. Program Jarimatika X g. Lomba Matematika

4. 5.

Evaluasi Kegiatan Penyusunan laporan

X X

J. PERSONALIA DAN BIODATA TIM PELAKSANA Kegiatan ini dilaksanakan oleh 15 orang mahasiswa yang terdiri dari: 1. Nama : Fauziah Putri Sasmitaasih NIM : 4150408004 Jenis Kelamin : Perempuan Tempat Tanggal Lahir : Malang, 5 Agustus 1990 Fakultas : MIPA Jurusan : Matematika Alamat Semarang : Jalan Sekaran Raya no.1,Sekaran, Gunung Pati Alamat Asal : Perum.BinaGriya Blok B1 no.61 Pekalongan No.Hp : 085640315662 2. Nama NIM Jenis Kelamin Tempat Tanggal Lahir Fakultas Jurusan Alamat Semarang Alamat Asal No.Hp 3. Nama NIM Jenis Kelamin Tempat Tanggal Lahir Fakultas Jurusan Alamat Semarang Alamat Asal No.Hp : Mufidatul Ulya : 4150408012 : Perempuan : Kediri, 25 Juli 1990 : MIPA : Matematika : gang nangka, Sekarang , Gunung Pati : Jalan Citarum no.19, Kebondalem, Pemalang : 085641143166 : Erni Wijayanti : 8150408173 : Perempuan : Kudus, 17 September 1988 : Hukum : Ilmu Hukum : Gang Cendana, Sekaran, Gunung Pati : Burikan RT/ RW 01/03 Kudus : 085740657738

4. Nama NIM Jenis Kelamin Tempat Tanggal Lahir Fakultas Jurusan Alamat Semarang Alamat Asal No.Hp 5. Nama NIM Jenis Kelamin Tempat Tanggal Lahir Fakultas Jurusan Alamat Semarang Alamat Asal No.Hp 6. Nama NIM Jenis Kelamin Tempat Tanggal Lahir Fakultas Jurusan Alamat Semarang Alamat Asal No.Hp 7. Nama NIM Jenis Kelamin

: Angreswari Ayu Damayanti : 4150408018 : Perempuan : Grobogan, 3 Juni 1989 : MIPA : Matematika : Jalan Taman siswa , Sekarang , Gunung Pati : Jalan ahmad yani 185, Gubug Grobogan : 08562692832 : Lucky Radita Alma : 6450408070 : Perempuan : Kudus, 16 November 1989 : Ilmu Keolahragaan : Kesehatan Masyarakat : Jl.Taman siswa no.3, sekaran, Gunung Pati : KELURAHAN Prambatan lor Rt/Rw 01/03 Kudus : 085294720111 : Ririn Dwi Hardianti : 4150408022 : Perempuan : Semarang, 6 Mei 1990 : MIPA : Matematika : Jalan Taman siswa no.3 Sekaran , Gunung Pati : Jalan Pedurungan Kidul IX no.22 RT/RW 02/03 Semarang : 085641104055 : Heru Septiawan : 6450408106 : Laki- Laki

Tempat Tanggal Lahir Fakultas Jurusan Alamat Semarang Alamat Asal No.Hp 8. Nama NIM Jenis Kelamin Tempat Tanggal Lahir Fakultas Jurusan Alamat Semarang Alamat Asal No.Hp 9. Nama NIM Jenis Kelamin Tempat Tanggal Lahir Fakultas Jurusan Alamat Semarang Alamat Asal No.Hp 10. Nama NIM Jenis Kelamin Tempat Tanggal Lahir Fakultas Jurusan Alamat Semarang Alamat Asal No.Hp

: 21 September 1990 : Ilmu Keolahragaan : Ilmu Kesehatan Masyarakat : BSB Mijen : Sendang Mulya, Sluke, Rembang : 085740017856 : Estriana Herawati : 6450408080 : Perempuan : Banjarnegara, 20 Maret 1990 : Ilmu Keolahragaan : Kesehatan Masyarakat : Jalan Taman siswa , Sekaran , Gunung Pati : Banjarnegara :085740390020 : Vinda Khasmarawati : 4150408020 : Perempuan : Pekalongan, 13 Desember 1990 : MIPA : Matematika : Jalan Raya Banaran, Gang Goda , Gunung Pati : Jalan Jawa 13/48 RT/RW 06/07 Pekalongan : 085640732602 : Dents Kumala Sari : 8150408149 : Perempuan : Wonogiri, 6 Januari 1991 : Hukum : Ilmu Hukum : Gang Sirandu,banaran, gunung pati : Dunglumbu Rt/Rw 01/03 Wonogiri : 085742416285

11. Nama NIM Jenis Kelamin Tempat Tanggal Lahir Fakultas Jurusan Alamat Semarang Alamat Asal No.Hp 12. Nama NIM Jenis Kelamin Tempat Tanggal Lahir Fakultas Jurusan Alamat Semarang Alamat Asal No.Hp 13. Nama NIM Jenis Kelamin Tempat Tanggal Lahir Fakultas Jurusan Alamat Semarang Alamat Asal No.Hp

: Raras Setya Astuti : 4150408005 : Perempuan : Kudus, 12 Februari 1990 : MIPA : Matematika : Jalan Taman siswa no.11, Sekaran, Gunung Pati : Dukuh Gamboran Rt/Rw 06/04 Kudus : 085641822631 : Tia Reza Indriani : 8150408128 : Perempuan : Semarang, 21 Juni 1990 : Hukum : Ilmu Hukum : Jalan Tawes II no.2 Ungaran : Jalan Tawes II no.2 Ungaran : 085640880027 : Danny Pratiwi : 4150408048 : Perempuan : Grobogan, 21 Januari 1990 : MIPA : Matematika : Jalan Taman siswa no.3, Sekarang , Gunung Pati : Dusun Manggian RT/RW 01/02 Godong, Grobogan : 085640523459

K. ESTIMASI DANA A. Pemasukan 1. Dana Sponsor 2. Dana Motivasi LPM

Rp Rp

500.000,00 1.500.000,00

3. Dana Mahasiswa Jumlah Pemasukan B. Pengeluaran 1. Bahan Pengelolaan sampah a. Keranjang Sampah b. Stater c. Pupuk Kandang d. Sekam e. Kain Kassa Jumlah 2. Peralatan Penunjang Kegiatan a. Sekop b. Cangkul c. Gunting d. Benang e. Jarum Jahit f. Kerdus g. MMT Jumlah 3. Konsumsi 4. Biaya Pengelolaan a. Brosur b. Pemateri c. Materi Penyuluhan d. Lembar Evaluasi Jumlah 5. Dekorasi dan Dokumentasi 6. Transportasi 7. Kesekretariatan a. Kertas 2 rim X 35.000,00 b. Amplop c. Tinta print hitam

Rp Rp.

1.725.000,00 + 3.725.000,00

Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

500.000,00 50.000,00 100.000,00 100.000,00 50.000,00 + 800.000,00

Rp 30.000,00 Rp 100.000,00 Rp 15.000,00 Rp 15.000,00 Rp 10.000,00 Rp. 15.000,00 Rp 300.000,00 + Rp 470.000,00 Rp 600.000,00

50 X 5000

Rp 15.000,00 Rp 500.000,00 Rp 175.000,00 Rp 10.000,00 + Rp 700.000,00 Rp 500.000,00 Rp 450.000,00

Rp 70.000,00 Rp 30.000,00 Rp 25.000,00

d. Tinta Print warna e. Pengarsipan Jumlah 8. Lain-Lain a. Kenang-kenangan Jumlah Pengeluaran

Rp 30.000,00 Rp 50.000,00 + Rp 205.000,00

Rp 300.000,00 Rp 3.725.000,00

L. PENUTUP Demikian proposal ini dibuat untuk dapat disetujui dan digunakan sebagaimana mestinya. Semarang, Mei 2011 Mengetahui, Ketua Tim KKN Alternatif,

Pembimbing KKN,

Ir. Kuntoro Budiyanto NIP 19560703 199002 1001

Fauziah Putri S NIM 4150408004

Menyetujui, Ketua LPPM UNNES

Drs.Bambang Budi Raharjo, M.Si NIP 196012171986011001

Anda mungkin juga menyukai