Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS RATIO KEUANGAN GUNA MENGUKUR


TINGKAT LIKUIDITAS PADA PT. ABC

Dosen Pengampu : Dedy Husrizal Syah, S.E., M.Si.

Diajukan :
Sebagai Tugas Mata Kuliah
Analisis Laporan Keuangan

Oleh :
Mia Andini (7191220008)

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayahnya yang diberikan

kepada penulis sehingga proposal penelitian dengan judul “Analisis Ratio Keuangan Guna

Mengukur Tingkat Likuiditas Pada PT. ABC” dapat diselesaikan dengan baik.

Penyusunan proposal penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis

Laporan Keuangan semester VI Akuntansi.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa apa yang telah disusun dalam proposal penelitian ini

masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat berharap kritik dan saran dari

pembaca.

Medan , 21 Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ........................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................... 2
1.4 Manfaat ..................................................................................... 2
1.5 Hipotesis .................................................................................... 3
BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................... 4
2.1 Analisa Laporan Keuangan ........................................................... 4
2.2 Analisa Rasio Keuangan ............................................................... 4
2.3 Rasio Likuiditas .......................................................................... 6
2.4 Penilaian Likuiditas ..................................................................... 7
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 10
3.1 Obyek Penelitian ......................................................................... 10
3.2 Instrumen Penelitian ................................................................... 10
3.3 Analisis Data .............................................................................. 10
3.4 Jadwal Pelaksanaan ..................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada proses penafsiran laporan keuangan dikomunikasikan kepada berbagai pihak

yang berkepentingan untuk mendapatkan informasi mengenai posisi keuangan dan

keberhasilan yang dicapai perusahaan untuk keperluan tersebut maka diperlukan kegiatan

mengambil kesimpulan terhadap laporan keuangan yang lazim kita sebut Analisa Laporan

Keuangan.

Laporan Keuangan yang dibuat oleh perusahaan meliputi Neraca dan laporan

Laba/Rugi. Dari sekian macam laporan keuangan yang dibut oleh perusahaan dalam

analisis laporan keuangan yang sangat diperlukan adalah laporan L/R dan Neraca. Neraca

dapat menunjukkan keberhasilan perusahaan, dengan melihat besar kecilnya laba yang

diperoleh, yang kemudian dapat menunjukkan tingkat keberhasilan, jika jumlah tersebut

dikaitkan dengan sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan.

Dengan menggunakan laporan keuangan yang diperbandingkan, termasuk data

tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam jumlah rupiah, prosentase serta trendnya,

penganalisa menyadari bahwa beberapa ratio secara individu akan membantu dalam

menganalisa dan menginterpretasikan posisi keuangan suatu perusahaan.

Ratio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu

dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa ratio ini akan dapat

menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik buruknya keadaan

atau posisi keuangan suatu perusahaan serta untuk mengukur likuiditas perusahaan

terutama apabila angka ratio tersebut dibandingkan dengan angka retio pembanding yang

digunakan standart.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah analisa ratio keuangan dapat digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas?

2. Apakah aktiva lancar, hutang jangka pendek, dan biaya operasi dapat menunjukkan

penilaian tingkat likuiditas?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan pada proposal penelitian ini

sebagai berikut :

1. Untuk menunjukkan apakah analisa ratio keuangan dapat digunakan untuk mengukur

tingkat likuiditas

2. Untuk mengetahui apakah aktiva lancar, hutang jangka pendek, dan biaya operasi dapat

menunjukkan penilaian tingkat likuiditas

1.4 Manfaat

Dari hasil penelitian diharapakan akan mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan :

Memberikan informasi bagi perusahaan yang diamati yaitu dapat mengetahui

sejauh mana perusahaan mampu membayar hutang-hutang jangka pendeknya.

2. Bagi Akademis :

Untuk memberikan nilai tambah pada khasanah ilmu pengetahuan

2
3. Bagi Penulis :

Memberikan dorongan terhadap peneliti yang lain untuk mengadakan penelitian

selanjutnya yang diharapkan mampu menggali lebih banyak aspek-aspek dalam studi

tentang Analisa Ratio keuangan.

1.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan rumusan jawaban sementara terhadap suatu permasalahan

yang dipakai sebagai penuntun sementara dalam penelitian guna mencari jawaban yang

sebenarnya.

Berdasarkan pada rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka hipotesis yang

dapat penulis kemukakan adalah sebagai berikut : “ Di duga analisis ratio keuangan dapat

digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas pada PT. ABC “

3
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Analisa Laporan Keuangan

Laporan keuangan menyediakan data yang relativf ‘mentah’. Manajer keuangan

membutuhkan informasi (data mentah yang diolah). Informasi apa yang dibutuhkan

tergantung dari tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang ingin dicapai akan tergantung dari

siapa yang membutuhkan informasi, dan kapan informasi tersebut dibutuhkan.

Pada waktu menganalisis laporan keuangan, beberapa hal perlu diperhatikan.

1. Manajer keuangan perlu melihat trend atau perkembangan dalam laporan keuangan.

Laporan keuangan lima atau enam tahun kebelakang bisa digunakan untuk melihat

adanya trend-trend tersebut.

2. Angka-angka yang berdiri sendiri akan sulit ditentukan baik tidaknya. Angka

pembanding diperlukan untuk melihat apakah angka tertentu baik atau tidak baik.

3. Dalam analisis perusahaan, membaca dan menganalisis laporan keuangan dengan hati-

hati adalah penting.

4. Manajer keuangan memerlukan informasi tambahan yang tidak tersedia di laporan

keuangan. Informasi tambahan tersebut bisa membuat analisis menjadi lebih tajam.

(Mamduh M.Hanafi :36)

2.2 Analisa Ratio Keuangan

Ratio-ratio keuangan dihitung dengan menggabungkan angka-angka di neraca

dengan/atau angka-angka pada laporan laba-rugi.

Ada lima jenis ratio keuangan yang sering digunakan :

1. Ratio Likuiditas : rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban

jangka pendeknya.

4
2. Ratio Aktivitas : rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menggunakan asetnya

dengan efisien.

3. Ratio Utang/Leverage : rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi total

kewajibannya.

4. Ratio Keuntungan/profitabilitas : rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan profitabilitas.

5. Ratio Pasar : rasio yang mengukur prestasi pasar relatif terhadap nilai buku, pendapatan

atau dividen. (Mamduh M.Hanafi :37)

Suatu ratio tertentu tidak membeikan gambaran yang lengkap mengenai suatu

perusahaan. Seperti data statistic yang lain (Arithmetic average, mean, median, dan lain-

lain), maka rasio rasio ini dimaksudkan untuk mengarahkan perhatian pada suatu keadaan

( dalam hal ini suatu hubungan ) tertentu yang memerlukan penelitian lebih lanjut.

Selanjutnya rasio rasip itu hanya ada artinya jika terdapat patokan patokan yang

dapat dipakai sebagai dasar menilainya. Kennedy dan Mc Mullen menyebutkan 4 patokan

yang dibawah ini :

1. Patokan mental dari pemeriksa yang di dapat dari pengalamannya.

2. Patokan berdasarkan angka-angka di waktu yang lampau pada perusahaan yang

bersangkutan.

3. Patokan berdasarkan angka-angka pada perusahaan perusahaan lain yang menjadi

saingan dari perusahaan yang bersangkutan.

5
4. Patokan berdasarkan angka-angka dari perusahaan perusahaan industri yang sama.

Perlu dicatat bahwa dalam batas prinsip-prinsip akuntansi yang lazim yang dipakai

sebagai dasar untuk menyusun laporan keuangan, terdapat tidak saja fakta-fakta dan

kebiasaan-kebiasaan, tetapi juga asumsi dan taksiran-taksiran yang subjektif. Kesemua ini

merupakan batasan-batasan (limitations) yang harus disadari jika kita melakukan analisis

rasio. (Hartanto : 264)

2.3 Ratio Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya. Rasio likuiditas mengukur tingkat kemampuan likuiditas jangka pendek

perusahaan dengan melihat besarnya aktiva lancar relatif terhadap utang lancarnya. Utang

dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan (Mamduh M. Hanafi : 37)

Analisis dari sisi likuiditas lebih sulit pengkuatifikasiannya. Apa manfaat bagi

perusahaan kalau perusahaan tersebut dinilai baik likuiditasnya? Kemungkinan sekali

perusahaan akan mampu meminjam dengan suku bunga yang murah. Sebagai misal

perusahaan Toyota motor mampu menghimpun dana sejumlah 1,5 milyar dengan jalan

menerbitkan obligasi yang menawatkan coupon rate sebesar 5,625% pertahun, dan obligasi

tersebut ditawarkan dengan kurs 103,333 (Corporate Finance Desember 1993) ini berarti

bahwa nilai nominal sebesar misalnya 1.000.000 bila terjual denagn harga 1.033.333 yang

berarti bahwa bunga yang dibayar oleh Toyota lebih kecil dari 5.625% per tahun.

Penurunan bunga hutang ini pada akhirnya akan menurunkan biaya modal perusahaan.

6
Dengan kata lain, perusahaan yang likuiditasnya terjaga dengan baik, memungkinkan untuk

memperoleh kredit dengan tingkat bunga yang lebih rendah karena dimata para kreditur

perusahaan tersebut dimulai lebih aman. Penggunaan hutang dengan tingkat bunga yang

lebih rendah pada akhirnya akan menurunkan biaya modal perusahaan (Suad Husnan : 348)

2.4 Penilian likuiditas

Dengan likuiditas dimaksudkan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar

hutang-hutangnya pada waktunya. Hutang-hutang perusahaan terdiri dari hutang jangka

pendek dan hutang jangka panjang. Dalam hubungan penilaian likuiditas, maka yang

disoroti adalah kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang jabgka pendek.

1. Perbandingan aktiva lancar dengan hutang jangka pendek (current ratio)

Suatu patokan umum menganggap bahwa current ratio 2 : 1 adalah cukup baik.

Namun perlu sekali ditandaskan bahwa hal diatas hanya merupakan keadaan umum dan

bahwa rasio tersebut menunjukkan suatu keadaan statis, artinya rasio tersebut bias

berubah-ubah setiap saat, jika perusahaan mengadakan pembelian-pembelian dan

menambah persediaan, melakukan penjualan, menerima tagihan-tagihan, membayar

hutang-hutang dan seterusnya.

Dengan demikian maka syarat perbandingan 2 : 1 bukan suatu syarat mutlak.

Ada perusahaan yang mempunyai current ratio kurang dari 2 : 1, tetapi yang dilihat

secara keseluruhan posisinya baik, dan sebaliknya ada perusahaan yang mempunyai

rasio lebih dari2 : 1 tetapi toh berada dalam penelitian. Rumus untuk menghitung

current ratio adalah sebagai berikut :

Aktiva Lancar
CR =
Hutang Lancar

7
2. Perbandingan aktiva yang dapat cepat diuangkan dengan hutang jangka pendek (acid

test ratio/quick ratio)

Aktiva yang dapat cepat diuangkan meliputi kas, bank, surat-surat berharga dan

tagihan-tagihan. Dengan kata lain kelompok ini adalah aktiva lancar dikurangi dengan

persediaan-persediaan bahan dan barang dan biaya-biaya yang dibayar lebih dahulu.

Kedua aktiva yang terakhir ini dikeluarkan dari kelompok karena sifatnya kurang

likuid, artinya untuk merubahnya menjadi uang tunai masih dibutuhkan waktu.

Jika dibandingkan dengan current ratio, acid test ratio ini merupakan ukuran

yang lebih “ketat” mengenai likuidasi suatu perusahaan, dan biasanya rasio 1 : 1 dapat

dianggap cukup memuaskan.

Suatu rasio yang hampir sama dengan Acid test ratio dan yang terutama

dipergunakan untuk menilai likuiditas dari suatu bank adalah Cash ratio. Dengan Cash

ratio dimaksudkan perbandingan antara kas/bank dengan kewajiban-kewajiban jangka

pendek (terutama rekening giro yang sewaktu-waktu dapat diminta kembali dan kredit-

kredit yang telah dijanjikan)

Menurut undang-undang yang berl;aku, cash ratio pada bank swasta tidak boleh

kurang dari 30%. Karena perhitungan rasio tersebut lazimnya hanya dilakukan pada

akhir bulan, maka terdapat banyak kemungkinan untuk melakukan window-dressing,

ialah dengan meminjam suatu jumlah tertentu pada akhir bulan (jika perlu dengan

bunga yang tinggi) untuk memperbesar saldo kas/bank, dan dengan demikian

memperbaiki cash ratio sampai mencapai jumlah 30%. Setelah pemeriksaan selesai,

maka pinjaman tadi dapat segera dikembalikan. Rumus untuk menghitung Acid test

ratio adalah sebagai berikut :

Aktiva Lancar - Persediaan


QR =
Hutang Lancar

8
3. Perbandingan antara kas dan biaya operasi

Suatu perusahaan membutuhkan kas untuk membayar biaya-biaya operasi dan

hutang lain. Oleh karena itu maka saldo kas harus selalu mencukupi (dengan istilah kas

juga tercakup rekening giro di bank). Dilain pihak saldo kas yang terlalu besar

(melebihi kebutuhan) juga tidak sehat, karena ini mengurangi keuntungan. Oleh karena

itu, besarnya saldo kas harus menunjukkan suatu keseimbangan yang wajar, cukup

untuk memenuhi kebutuhan, tetapi juga tidak terlalu besar sehingga ada uang yang

menganggur. Rumus untuk menghitung Cash Ratio adalah sebagai berikut : (Hartanto

: 268)

Kas + Efek
Cash Ratio =
Hutang Lancar

9
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang ingin mencari informasi mengenai

apakah analisis ratio keuangan dapat mengukur tingkat likuiditas perusahaan pada PT.

ABC. Dalam hal ini yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan

perusahaan PT. ABC itu sendiri.

3.2 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara/interview sebaai

instrument penelitian serta mengadakan observasi secara langsung, observasi tidak

langsung maupun observasi partisipasi.

3.3 Analisis Data

Untuk menguji apakah analisis ratio keuangan dapat mengukur tingkat

likuiditas perusahaan pada PT. ABC, maka terlebih dahulu harus diketahui apakah antara

analisis ratio keuangan dan likuiditas perusahaan mempunyai hubungan atau keterkaitan.

Untuk meneliti apakah analisis ratio keuangan memang dapat mengukur tingkat likuiditas

perusahaan, digunakan rumus regresi linear sederhana dan rumus-rumus dalam mencari

likuiditas perusahaan.

10
3.4 Jadwal Penelitian

Minggu ke
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penyusunan proposal
2 Survey lapangan
3 Menentukan focus penelitian
4 Menilai penelitian
5 Pengumpulan data
6 Uji keabsahan data
7 Analisis data
8 Penyempurnaan laporan
9 Pengadaan laporan penelitian

11
DAFTAR PUSTAKA

Hartanto. D 1981, Akuntansi Untuk Usahawan, penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, Jakarta

Mamduh M Hanafi 2004, Manajemen Keuangan, penerbit BPFE, Yogyakarta

Husnan Suad 2000, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka

Panjang) penerbir BPFE, Yogyakarta

Nasir M 2005, Metode Penelitian, penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta

12

Anda mungkin juga menyukai