Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nim : 732094202015
RESUME
Pemindahan risiko ( risk transfer ) adalah perusahaan memindahkan/ mentransfer resiko ke pihak lain
yang biasanya mempunyai kemampuan lebih baik dalam hal mengendalikan resiko, baik karena skala
ekonomi yang lebih bagus, atau karena mempunyai keahlian untuk melakukan manajemen resiko yang
lebih baik. Alat/cara yang dapat digunakan untuk pendekatan ini yaitu berupa Asuransi. Dalam
pemindahan risiko kepada perusahaan asuransi yaitu risiko dipidahkan dengan usaha saling melindungi
dan tolong menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan atau
tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad
(perikatan) yang sesuai. Kemudian premi dalam asuransi merupakan sejumlah dana yang dibayarkan
oleh peserta yang terdiri dari dana tabungan dan tabarru’ . Dana tabungan adalah dana titipan dari
peserta asuransi dan akan mendapat alokasi bagi hasil dari pendapatan investasi bersih yangdiperoleh
setiap tahun. Dana tabungan beserta alokasi bagi hasil akan dikembalikan kepada peserta apabila
peserta yang bersangkutan mengajukan klaim, baik berupa klaim nilai tunai maupun klaim manfaat
asuransi.
B. Pengertian Asuransi
Asuransi bukanlah satu-satunya peralatan dasar manajemen risiko. Meskipun begitu ia merupakan
sarana yang paling penting dan merupakan dasar dari kebanyakan program manajemen risiko,
membandingkan asuransi dengan perjudian dan dengan bonding, menguji manfaat dan ganti
kerugiannya, menggambarkan batasan- batasannya mencari pertumbuhannya dan menjalankan
bagaimana kemungkinannnya digunakan bersama dengan metode lainnya. Menurut KUHP pasal 246
disebutkan bahwa "asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang
penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk
penggantian kepadanya karena suatu kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang
mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu. Pengertian asuransi yang lain adalah
merupakan suatu pelimpahan risiko dari pihak pertama kepada pihak lain. Dalam pelimpahan dikuasai
oleh aturan -aturan hukum dan berlakunya prinsip-prinsip serta ajaran yang secara universal yang dianut
oleh pihak pertama maupun pihak lain. Dari segi ekonomi, asuransi berarti suatu pengumpulan dana
yang dapat dipakai untuk menutup atau memberi ganti rugi kepada orang yang mengalami
kerugian.Asuransi dapat didefinisikan dari dua sudut pandang. Pertama asuransi sebagai perlindungan
terhadap risiko keuangan yang disediakan pihak insurer. Kedua, asuransi alat penggabunga risiko dari
dua atau lebih orang-orang atau perusahaan perusahaan melalui sumbangan aktual atau yang dijanjikan
untuk membentuk dana guna membayar klaim. Dari sudut pandang orang yang di asuransikan asuransi
merupakan peralatan retensi risiko dan kombinasi risiko. Risiko adalah hal yang selalu dihadapi oleh
manusia dan bersifat tidak menentu ( unpredictable). Asuransi memandang risiko sebagai suatu
ketidakpastian ( uncertainty) . Ciri–ciri khusus asuransi sebagai sarana transfer risiko adalah bahwa ia
memerlukan penyatuan (pooling) risiko; yaitu insurer menggabungkan risiko-risiko dari banyak
tergantung. Melalui gabungan/ kombinasi ini insurer meningkat kemampuannya untuk meramalkan
kerugian–kerugian harapan ( expented losses ). Walaupun kebanyakan insurer mengumpulkan premi
yang dibayar dimuka yang cukup untuk membayar semugai kerugian–kerugian harapannya beberapa
diantara insurer paling tidak percaya sebagian pembebanan atas seluruh pihak tertanggung setelah
terjadinya kerugian.
Maka dapat diketahui bahwa premi adalah salah satu unsur penting dalam asuransi karena
merupakankewajiban utama yang wajib dipenuhi oleh tertanggung kepada penaggung. Dalam hubungan
hokum asuransi, penaggung menerima pengalihan risiko dari tertanggung dan tertanggung membayar
sejumlah premi sebagai imbalannya. Agar risiko beralih kepada penanggung, maka tertanggung harus
membayar uang premi lebih dahulu, kecuali apabila diperjanjikan lain. Jika premi tidak dibayar dalam
waktu 10 (sepuluh) hari kerja terhitung mulai tanggal permulaan asuransi atau tanggal perpanjangan
asuransi, berlakunya asuransi ditunda oleh penanggung tanpa pemberitahuan lebih dahulu. Jika
sewaktu-waktu terjadi suatu kerugian/ kerusakan atas kendaraan bermotor yang diasuransikan,
tertanggung tidak berhak atas suatu penggantian kerugian. Penundaan tersebut akan berakhir 24 (dua
puluh empat) jam sesudah premi diterima oleh penanggung atau asuransi batal demi hukum. Apabila
premi tidak dibayar setelah lewat 90 (sembilan puluh) hari kalender terhitung mulai tanggal berlakunya
asuransi. Atas pembatalan ini penanggung berhak atas premi untuk jangka waktu yang sudah berjalan
sebesar 20% (dua puluh persen) dari premi setahun (Muhammad, 2011: 182).Berdasarkan uraian diatas,
maka dapat dipahami bahwa premi asuransi merupakan syarat mutlak untuk menentukan perjanjian
asuransi dilaksanakan atau tidak. Kriteria premi asuransi sebagai berikut
D. Manfaat Asuransi
Asuransi seperti kebanyakan lembaga lembaga lainnya, menyajikan kepada masyarakat, manfaat dan
biaya. Manfaat asuransi yang sebenarnya adalah mengganti kerugian bagi mereka yang menderita
kerugian tak diharapkan. Mereka – mereka ini dipulihkan atau setidaknya untuk mengubah posisi
ekonomi yang sebelumnya. Keuntungan bagi individu - individu ini jelas. Masyarakat juga memperoleh
keuntungan karena orang – orang ini di pulihkan untuk berproduksi kembali, pendapatan pajak
ditingkatkan dan dana kesejahtraan yang harus dibayar pemerintah berkurang. Mengurangi
ketidakpastian ( reduction of uncertainty). Manfaat yang lebih berarti tapi kurang nyata dari asuransi
muncul dari kenyataan bahwa asuransi itu dapat :
1. Menghilangkan risiko, ketidakpastian, dan reaksi pribadi terhadap risioko bagi pihak tertanggung
individual.
2. Mengurangi total risiko, ketidakpastian dan reaksi sebaliknya terhadap risiko dalam masyarakat.
Bagaimana hal ini terlaksana adalah sangat penting yakni dengan mengetahui manfaat sebelum
pembelian asuransi. Setiap insured yang potensil mempunyai risiko. Setiap orang tahu bahwa risiko ini
ada ( maka dari itu ketidakpastiannya adalah tinggi), dan setiap orang di cemaskan tentang apakah ia
menderita kerugian finansial. Mengetahui pembelian asuransi, setiap insured memindahkan risikonya
kepada insurer. Dengan demikian ketidakpastian dan lebih jauh hilang pula kekhawatiran tentang
kerugian finansial. Insurer menanggung sejumlah besar risiko, tetapi iya bergantung terhadap
pengalama banyak insurer , kerugian aktual kemungkinan besar tertutup oleh kerugian yang
diharapkan.Insurer memperhatiakan hukum bilangan besar. Oleh karena itu ketidakpastian insurer
adalah kecil pula. Penanggung risiko yang professional tidak akan banyak diganggu oleh risiko kecil yang
masih ada, karenanya risiko ketidakpastian dan reaksi perlawanan terhadap risiko dala masyarakat pada
pokoknya dapat dikurangi melalui pembelian asuransi. Dengan singkat dapat disimpulkan bahwa
manfaat yang di tawarkan perusahaan asuransi adalah:
Meskipun manfaat yang ditimbulkan oleh keberadaan perusahaan asuransi cukup besar, tetapi
asuransi juga menimbulkan biaya-biaya. Berikut beberapa biaya yang ada di asuransi :
1. Biaya Operasi
Biaya yang kedua terdapat dalam industry asuransi adalah terciptanya moral hazard. Moral hazard
adalah keadaan dimana meningkatkannya orang pribadi dengan sengaja menyebabkan kerugian atau
peningkatan keparahannya. Orang-orang yang tidak mengindahkan moral atau mereka percaya bahwa
mereka bisa mendatangkan laba melalui penciptaan kerugian. Sebagai contoh orang melakukan
pembakaran secara sengaja didorong oleh adanya kemungkinan untuk memperoleh santunan asuransi.
Adapula yang melakukan penyalahgunaan perlindungan asuransi dengan jalan melalui :
(1) Membuat klaim yang tidak dibenarkan dengan maksud membebankan melalui system asuransi
kerugian seharusnya dipikul sendiri,
(2) Pemanfaatan pelayanan secara berlebihan misalnya tetap tinggal di hospital diluar masa
pengobatan,
(3) Membebankan ongkos yang melebihi biaya pelayanan misalnya pelayanan dokter atau biaya
bengkel,
(4) Pembebanan ganti rugi yang lebih besar dalam kasus pertanggungjawaban, karena merasa terdakwa
diasuransikan. Beberapa penyimpangan tersebut ada yang berupa kecurangan, yang lainnya
menunjukan perbedaan kode etik dimana asuransi dilibatkan.
3. Morale Hazard
Biaya lain yang berhubungan yakni menciptakan morale hazard. Morale hazard adalah suatu keadaan
yang menyebabkan orang menjadi kurang berhati-hati dibandingkan dengan pada keadaan lain. Orang
tidak sadar menciptakan kerugian, tetapi kenyataan karena mereka telah diasuransikan menyebabkan
mendapat lebih banyak peluang untuk melakukannya. Perbedaan kecil yang terdapat antara moral
hazard dan morale hazard diciptakan oleh bidang asuransi, tetapi semua setuju bahwa tindakan orang
dipengaruhi oleh sikap mereka masing-masing dan morale hazard lebih umum dari moral hazard.
F. Jenis-Jenis Risiko dalam Asuransi
Dunia asuransi mengenal risiko yang diklasifikasikan menjadi 4 jenis risiko utama, yaitu:
Karakteristik dari pure risk adalah risiko yang jika terjadi pasti menimbulkan kerugian. Apabila risiko ini
tidak terjadi maka tidak ada kerugian maupun keuntungan yang akan dihasilkan. Contoh dari risiko ini
adalah kebakaran, kecelakaan, pailit, dan lain sebagainya.
b. Risiko Spekulatif ( Speculative Risk)
Risiko spekulatif adalah risiko yang diakibatkan dari pertaruhan keberuntungan. Jika risiko terjadi, hal
itu akan menimbulkan tiga kemungkinan, yaitu memberikan keuntungan, menyebabkan kerugian, atau
tidak memberikan keuntungan atau menyebabkan kerugian sama sekali. Contoh dari risiko ini adalah
ketika berinvestasi saham di bursa efek.
c. Risiko Khusus ( Particular Risk)
Risiko khusus adalah suatu risiko yang sebab maupun akibatnya hanya mempengaruhi lingkungan
lokal (pribadi), baik secara kuantitas maupun kualitas. Contohnya seorang pengangguran ataupun
pencuri. Ketika seseorang mencuri maka risiko yang ditimbulkan hanya akan mempengaruhi individu
tersebut.
d. Risiko Fundamental ( Fundamental Risk)
Kebalikan dari risiko khusus, risiko fundamental akan menimbulkan dampak yang sangat luas yang
dapat disebabkan oleh faktor atau pihak tertentu, seperti bencana alam, kebijakan pemerintah, dan lain
sebagainya.