Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

DAMPAK NASIONAL GERAKAN SOSIAL KEAGAMAAN GLOBAL


Disusun untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Gerakan Sosial
Dosen Pengampu : Dr. Siti Badi’ah, S.Ag., M.Ag.

Disusun Oleh:

Kelompok 10
1. Risa Mulyani 1931090170
2. Rizqi Angga Saputra 1931090174
3. Tri Romi Distanto 1931090212
4. Wisnu Arifan Difangga 1931090222

JURUSAN SOSIOLOGI AGAMA


FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan berlangsungnya perubahan sosial yang begitu cepat dan kemudian
bergerak secara simultan dengan makin kompleks serta lengkapnya kebutuhan
masyarakat, maka hal ini berdampak pada munculnya beragam kelompok yang
memiliki latar belakang serta tujuan yang berbeda. Kondisi seperti ini semakin terasa
dalam beberapa dekade terakhir ini terutama sejak terjadinya beragam konflik serta
pertikaian baik pada tingkat kelompok dan organisasi maupun konflik yang terjadi
antar Negara yang ternyata hal tersebut berdampak besar bagi lahirnya aneka rupa
gerakan sosial dan perilaku kolektif lainnya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa
kelihatannya semakin maju, heterogen dan modern suatu masyarakat maka semakin
terbuka ruang yang lebih bebas bagi terbentuknya gerakan sosial.
Apabila kita mengamati fenomena kehidupan umat manusia, akan kita dapati
suatu kenyataan bahwa mereka adalah pemeluk dari suatu agama tertentu, dalam
kenyataan yang demikian itu terlihat bahwa agama menempati kedudukan yang
penting dalam kehidupan manusia.
Pada saat yang sama ketika realitas menunjukan bahwa agama diperlukan dan
dianut oleh hampir seluruh umat manusia maka dapat dikatakan bahwa agama
merupakan sebuah fenomena universal, banyak dan beragamnya agama yang
dipercayai dan dianut oleh manusia mulai dari masyarakat yang kehidupanya primitif
sampai pada masyarakat yang memiliki kehidupan modern. Agama merupakan
kebutuhan mendasar bagi setiap manusia. Manusia beragama bukan hanya terbatas
pada mereka mempercayai adanya Tuhan namun bagi mereka yang mempercayai
adanya kekuatan lain yang tidak terlihat secara kasap mata, dapat dikatakan sebagai
manusia yang beragama. Agama meliputi berbagai bidang kehidupan manusia seperti
ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Mengatur dari hal sederhana sampai pada hal
yang komplek. Agama merupakan patokan manusia dalam bertindak dalam
kehidupannya. Agama yang mencakup berbagai aspek kehidupan dalam masyarakat
dapat menjadi dasar dalam suatu pergerakan yang muncul dalam masyarakat.
Perubahan zaman yang semakin hari kian pesat dengan membawa berbagai
dampak pada kehidupan yang mulai menjauh dari nilai-nilai agama memicu
bermunculannya gerakan sosial dengan basis agama untuk melakukan pembaharuan.
Gerakan sosial keagamaan bermunculan untuk menjadi kontrol sosial masyarakat
secara umum atau pemeluk agama tersebut secara khususnya. Dari sini dapat terlihat
hubungan atau keterkaitan antara agama dan gerakan sosial yang notabenya agama
bisa menjadi salah satu faktor atau latar belakang munculnya suatau gerakan sosial di
masyarakat. Gerakan sosial ini ada yang bersifat positif dan ada juga yang bersifat
negatif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Gerakan Sosial?
2. Apa Pengertian dari Gerakan Sosial Keagamaan?
3. Apa Dampak dari Gerakan Sosial Keagamaan?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gerakan Sosial

Gerakan sosial dapat didefinisikan sebagai gerakan yang dilakukan sejumlah


orang dengan tujuan untuk menciptakan perubahan atau mungkin ingin
mempertahankan sesuatu unsur yang dinilai sudah mapan dikalangan individu dalam
masyarakat.Selain itu, munculnya gerakan sosial ini pada dasarnya didorong oleh
adanya ketidakpastian yang diresahkan sekelompok orang terhdap berbagai aspek
kehidupan manusia selama ini dengan melalui serangkaian tahap misalnya mulai dari
tahap kegelisahan, kegusaran, formalisasi hingga tahap kelembagaan.

Dalam kaitannya dengan jenis gerakan sosial maka pada umumnya tipe
gerakan ini dapat dibagi kedalam kategori, umpamanya gerakan sosial yang bersifat
regresif, progresif, reformis, alternative, revolusioner, redemif, otopian dan gerakan
sosial imigrasi. Oleh karena itu, begitu bervariasinya tipe gerakan sosial ini sehingga
secara sosiologi dapat dijelaskan kalau cepat lambatnya muncul gerakan itu dapat
dipengaruhi pada kuat tidaknya frekuensi intensitas interaksi sosial diantaranya
individu dan membangun gerakan itu yang selanjutnya berdampak luas bagi
pencapaian target, tujuan dan sasaran sesuai dengan misi masing-masing jenis
gerakan sosial.

B. Pengertian Gerakan Sosial Keagamaan

Secara sosiologis gerakan keagamaan adalah bagian dari gerakan sosial.


Artinya bahwa perilaku-perilaku kolektif keagamaan dapat dikelompokan dan
dianalisis dalam kerangka konseptual yang sama dengan semua perilaku sosial.
Artinya di dalam memahami tentang pengertian dari gerakan keagamaan kita perlu
terlebih dahulu melihat secara sosiologi pengertian tentang gerakan sosial.

Dalam ilmu sosial berbicara tentang gerakan berarti suatu aktifitas atau
kegiatan di mana adanya interaksi antara manusia dengan manusia yang lain. Garner
mendefenisikan bahwa gerakan adalah suatu respon inidividu atau seseorang terhadap
seseorang yang lain. Gerakan tidak terpisahkan atau terkotak-kotak dalam interaksi
terhadap ‘sesuatu’ tetapi melibatkan pikiran manusia dan tindakan dalan interaksi
tersebut.

Dalam kamus sosiologi, gerakan sosial merupakan istilah yang mencakup


tindakan sosial dengan tujuan melakukan reorganisasi sosial. Tujuan dari gerakan
sosial dalam pengertian sangat luas diantaranya menggulingkan suatu pemerintahan
dan yang sempit seperti membersihkan lingkungan sekitar. Suatu bentuk tindakan
sosial dari agen yang berinteraksi satu dengan yang lain dalam suatu grup, kelompok
atau dalam komunitas. Dengan tujuan melakukan sebuah perubahan sosial.

Gerakan sosial keagamaan yang merupakan dinamika keagamaan masyarakat


terorganisasi dalam rangka mencapai tujuan kehidupan yang relevan dengan nilai-
nilai agama. Beragamnya agama dan aliran keagamaan dalam masyarakat
menyebabkan beragam pula bentuk, strategi dan orientasi gerakan. Klaim kebenaran
(truth claim) sangat menentukan dinamika gerakan sosial keagamaan. Gerakan sosial
keagamaan bisa terjadi dalam konteks apa pun dalam masyarakat dan harus mampu
berinovasi dan berkreasi dalam rangka adaptasi dengan situasi sosial masyarakat yang
kompleks. Inovasi dan kreasi menjadikan sosial keagamaan bisa berlangsung dalam
ruang sosial dan kelembagaan yang beragam.

C. Dampak dari Gerakan Sosial Keagamaan

Munculnya gerakan-gerakan sosial keagamaan di berbagai negara tidak serta


merta muncul dengan sendirinya, melainkan disebabkan oleh faktor-faktor tertentu
yang melatar belakanginya.

Secara umum dan teoritis faktor terbentuknya gerakan sosial keagamaan


tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Ketegangan struktural dan politik

b. Sumber Daya dan Struktur Mobilisasi

c. Kesempatan dan Hambatan Dinamika Sosial

d. Ideasional dan Proses Pembingkaian (Framing)


Dampak positif dari gerakan gerakan sosial keagamaan adalah munculnya nilai dan
norma baru, adanya struktur dan hubungan sosial baru, terjadinya diferensiasi
struktural, munculnya budaya ilmuan, serta terbukanya mobilitas. Sedangkan dampak
negatifnya yaitu perubahan tingkah laku serta munculnya konflik.

Contoh Gerakan Sosial Keagamaan

1. Gerakan Sosial Keagamaan Dalam Agama Islam

Gerakan itu di Indonesia dimulai pada tahun 1901 ketika kelompok


masyarakat keturunan Arab membentuk gerakan sosial Jami’at Al Khair → Syarikat
Dagang Islam (1905) → Syarikat Islam (SI) pada tahun 1912. selanjutnya muncul
gerakan islam yang paling menonjol dengan berdirinya Muhammadiyah dan NU

2. Gerakan Sosial Keagamaan Dalam Agama Hindu

Gerakan Brahma Samay (berarti masyarakat Brahman) tampil sebagai gerakan


yang sangat teistik. Gerakan ini menolak politeisme, pemujaan patung-patung, korban
Binatang, menganjurkan dihapuskannya praktek sati (pembakaran janda), perkawinan
anak-anak dan menolak praktek poligami. Tokoh-tokonnya yang sangat terkenal
adalah Ram Mohan Roy (1774-1833), Devendranath Tagore (1817-1905), dan
Keshab Chandra Sen (1838-1884).

3. Gerakan Sosial Keagamaan Dalam Agama Kristen

Gerakan yang sangat dikenal adalah gerakan Oikoumene, Gerakan yang peduli
pada relasi-relasi antar denominasi gereja (keKristenan) antar agama Kristen dengan
agama-agama lain, ideologi-ideologi bahkan tentang lingkungan hidup dan seluruh
ciptaan Allah.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Agama adalah suatu ciri kehidupan sosial manusia yang universal dalam arti bahwa
semua masyarakat mempunyai cara-cara berpikir dan pola-pola perilaku yang
memenuhi syarat untuk disebut sebagai agama.
2. Agama memiliki nilai-nilai bagi kehidupan manusia sebagai orang per orang maupun
dalam hubungannya dengan kehidupan bermasyarakat.
3. Selain itu agama juga member dampak bagi kehidupan sehari-hari. Dengan demikian
secara psikologis agama dapat berfungsi motif intrinsic (dalam diri) dan motif
ekstrinsik (luar diri).
4. Motif yang didorong keyakinan agama dinilai memiliki kekuatan yang mengagumkan
dan sulit ditandingi oleh keyakinan non agama, baik sulit didefinisikan secara tepat dan
memuaskan.
5. Gerakan sosial merupakan suatu kolektivitas yang melakukan kegiatan dengan kadar
kesinambungan tertentu untuk menunjang atau menolak perubahan yang terjadi dalam
masyarakat atau kelompok yang mencakup kolektivitas itu sendiri, gerakan sosial
sesungguhnya berangkat dari kesadaran sekelompok orang atas kepentingannya.
Bagi mereka, kehidupan masyarakat seperti yang ada pada saat ini dirasakan semakin
tidak mampu menciptakan kesejahteraan, karena itu perlu diganti dengan tatanan sosial
baru yang lebih baik. Tatanan sosial baru tersebut harus bersumber pada salah satunya
adalah nilai-nilai keagamaan.
6. Banyak sekali faktor pembentuk gerakan sosial keagamaan di dunia ini. Namun secara
umum gerakan sosial keagamaan terbentuk karena adanya ketegangan struktural dan
politik, sumber Daya dan Struktur Mobilisasi, kesempatan dan Hambatan Dinamika
Sosial dan ideasional dan Proses Pembingkaian (Framing). Dari faktor-faktor tersebut,
maka lahirlah gerakan-gerakan sosial keagamaan yang berfariatif di dalam setiap
agama.
7. Dampak positif dari gerakan gerakan sosial keagamaan adalah munculnya nilai dan
norma baru, adanya struktur dan hubungan sosial baru, terjadinya diferensiasi
struktural, munculnya budaya ilmuan, serta terbukanya mobilitas. Sedangkan dampak
negatifnya yaitu perubahan tingkah laku serta munculnya konflik.
DAFTAR PUSTAKA

Syafi'i Mufid, Ahmad. Kuasa Jibril dan Sufisme Perenial Salamullah hingga Spiritualitas
Eden, dalam Martin Van Bruissen dan Julia Day Howell, a Day Howell, Urban
Sufisme . Jakarta: Rajawali Pers, 2008.
Krishna, Anand. Sanyas Dharma: Mastering the Art and Science of Discipleship. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2012.
Krishna, Anand. Neospiritual Hypnotherapy. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012.
http://pakrizqon.blogspot.co.id/2015/04/lia-eden-agama-kontroversial.html

Anda mungkin juga menyukai