Skripsi
LUBUKLINGGAU
2015
i
PENGARUH PENERIMAAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI
DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)
KABUPATEN MUSI RAWAS
Skripsi
LUBUKLINGGAU
2015
ii
PERNYATAAN
NPM : 03111100071
iii
Fakultas Ekonomi
Universitas Musi Rawas
Mengetahui,
Deka Fakultas Ekonomi
iv
Fakultas Ekonomi
Universitas Musi Rawas
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
v
Motto:
vi
PRAKATA
Puji syukur kepada Yesus Kristus, atas segala Kasih dan Karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan proposal pengajuan untuk
menyusun Skripsi Pada Program Strata Satu Fakultas Ekonomi Unviersitas Musi
Rawas ini dengan judul “Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Musi Rawas (Studi
Empiris pada DPPKAD Kab Musi Rawas)”
Proposal ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyusun
Skripsi Pada Program Strata Satu Fakultas Ekonomi Unviersitas Musi Rawas.
Penyusunan Proposal ini banyak mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak baik berupa saran, motivasi maupun bimbingan, oleh karena itu
perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada:
9. Kedua Orang Tua penulis, yang tak henti-hentinya memberikan doa dan
dukungan, baik secara formil maupun non formil.
vii
10. Sanak Saudara, Abang, dan Adek yang memberi suport baik secara materi
maupun doa.
12. Dan pihak – pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu – persatu.
Penulis sangat menyadari penulisan proposal ini masih jauh dari sempurna,
telah dikerjakan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang Penulis
miliki, karena itulah kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan Penulis
agar menjadi lebih baik. Mudah-mudahan karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi
pembaca.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
ix
D. Data yang Diperlukan ..................................................................... 37
1. Data yang berdasarkan jenisnya ................................................. 37
2. Data yang berdasarkan sumbernya ............................................. 37
3. Data menurut sifatnya ................................................................. 38
E. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 39
F. Teknik Analisis dan Analisis Data ................................................. 40
1. Analisis Data .............................................................................. 40
2. Teknik Analisis ........................................................................... 40
BAB. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................ 45
1. Gambaran Objek Penelitian ........................................................ 45
a. Letak geografis Kabupaten Musi Rawas ............................. 45
b. Kecamatan yang berada di Kabupaten Musi Rawas ........... 46
2. Struktur Organisasi ..................................................................... 46
3. Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi .......................................... 50
4. Kelompok Jabatan Fungsional ................................................... 55
5. Tata Kerja ................................................................................... 55
6. Komponen PAD Kabupaten Musi Rawas .................................. 56
7. Sumber-Sumber PAD Kabupaten Musi Rawas .......................... 57
B. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 60
1. Analisis Deskriptif ...................................................................... 60
2. Uji Normalitas 61
3. Uji Hipotesis 62
a. Uji Regresi Sederhana ......................................................... 62
b. Uji Regresi Berganda .......................................................... 67
c. Analisis Determinasi (R2) .................................................... 68
d. Uji F (Fisher) 69
e. Uji T 70
BAB. V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 72
B. Saran ................................................................................................... 72
x
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 75
LAMPIRAN – LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel IV. 6 Perolehan Nilai Sig Pada Variabel Pajak Daerah .................. 63
xii
Tabel IV. 10 Perolehan Nilai Sig Pada Variabel Retribusi Daerah .......... 66
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
PENGARUH PENERIMAAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI
DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)
KABUPATEN MUSI RAWAS
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaru penerimaan pajak daerah dan
retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Populasi penelitian ini
adalah Kabupaten Musi Rawas. Penelitian ini menggunakan data realisasi
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang diambil selama kurun waktu
4 tahun, mulai tahun 2011 sampai dengan 2014. Data-data tersebut diperoleh
dari kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Musi Rawas.
Kata Kunci: Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan Pendapatan Asli Daerah.
xvi
BAB. I. PENDAHULUAN
besar, sehingga peran pajak begitu sentral. Untuk itu pemerintah selalu
1
berlakukannya otonomi daerah di indonesia sejak mulai tanggal 1 januari
2001.
dan retribusi daerah menjadi sumber penerimaan yang berasal dari dalam
tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. Hal ini
daerah.
2
Pengertian dari retribusi daerah adalah pembayaran wajib dari
penduduk kepada negara karena adanya jasa tertentu yang diberikan oleh
Jadi dalam retribusi daerah jasa dan adanya retribusi daerah langsung dapat
2010:7). Hal ini menunjukan bahwa pajak adalah suatu pembayaran yang
dihindari bagi yang berkewajiban dan bagi mereka yang tidak mau
baik dalam kegiatan pasar, kegiatan usaha kecil menengah, wisata, maupun
3
Menurut data yang diperoleh dalam penerimaan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah dalam kurun waktu 4 tahun terakhir ini selalu dalam
Tabel I. 1
Realisasi Dan Target Pendapatan Pajak Daerah Kabupaten Musi Rawas
Tabel I. 2
Realisasi Dan Target Pendapatan Retribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas
penerimaan diatas rata-rata 100%. Dengan itu pajak dan retribusi daerah
4
Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
B. Rumusan Masalah
melebar, dan menyimpang dari tema, maka penulis hanya menitik beratkan
pada data realisasi pendapatan asli daerah kabupaten Musi Rawas, yang
terdapata pada laporan DPPKAD kabupaten Musi Rawas pada periode 2011
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yang dapat penulis uraian adalah sebagai
berikut;
5
1. Untuk mengetahui bagaimana tingkat pengaruh penerimaan Pajak
Rawas?
Musi Rawas?
D. Manfaat Penelitian
kemukakan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi pihak-
pihak berikut;
6
perekonomian daerah guna tercapainya kesejahteraan masyarakat
7
BAB. II. KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Sebelumnya
Tabel II. 1 Penelitian Sebelumnya
Judul,
No Nama Hasil Perbedaan/persamaan
1 Pengaruh (1) Pajak daerah Peneliti terdahulu menggunakan
Pajak mempunyai pengaruh metode kuantitatif dengan tehnik
Daerah dan yang signifikan analisis data yang digunakan dalam
Retribusi terhadap pendapatan penelitian ini yaitu analisis regresi
Daerah asli daerah, (2) linear berganda dengan menggunakan
Terhadap Retribusi daerah tidak program Statistical Package for the
Pendapatan mempunyai pengaruh Social Sciences (SPSS) for windows
Asli Daerah yang signifikan versi 16. sedangkan penulis
(PAD) Pada terhadap pendapatan menggunakan analisis kuantitatif.
Pemerintah asli daerah, Dan (3) menggunakan rumus-rumus statistik
Kabupaten Pajak daerah dan untuk perhitungan angka-angka dalam
Buleleng. retribusi daerah secara rangka menganalisis data yang
(Komang bersama-sama diperoleh. dengan analisis deskriptif,
Hendri berpengaruh uji normalitas, uji hipotesis. Dengan
Mastrianaw signifikan terhadap menggunakan program Statistical
ati. 2014) pendapatan asli Package for the Social Sciences
daerah. (SPSS) for windows versi 16.
2 Pengaruh terdapat pengaruh Penulis terdahulu menggunakan
Pajak antara pajak daerah Metodologi Penelitian
Daerah Dan dan pendekatan kuantitatif. Yaitu teknik
Retribusi retribusi daerah pengolahan data dimana data-data
Daerah terhadap pendapatan yang berbentuk angka
Terhadap asli daerah. Hal ini diklasifikasikan, dibandingkan dan
Pendapatan menunjukkan pajak dihitung dengan rumus-rumus yang
Asli Daerah daerah relevan. Prosesnya berupa
Jawa dan retribusi daerah mendiskripsikan dengan cara
Tengah. memiliki kontribusi menginterpretasi data yang telah
(Rika, yang cukup besar diolah. Sedangkan penulis
Wijayanti. terhadap peningkatan menggunakan analisis kuantitatif.
2013) pendapatan asli menggunakan rumus-rumus statistik
daerah. untuk perhitungan angka-angka dalam
rangka menganalisis data yang
diperoleh. dengan analisis deskriptif,
uji normalitas, uji hipotesis. Dengan
menggunakan program Statistical
Package for the Social Sciences
(SPSS) for windows versi 16.
8
3 Pengaruh pajak daerah dan Penulis terdahulu menggunakan
Pajak retribusi daerah metode pengumpulan data adalah
Daerah dan berpengaruh terhadap dengan metode dokumentasi yaitu
Retribusi Pendapatan Asli mengambil data penerimaan
Daerah Daerah Sendiri Pendapatan Asli Daerah Sendiri
Terhadap (PADS) kabupaten (PADS) di Dinas pendapatan,
Pendapatan Pati baik secara pengelolaan keuangan dan aset daerah
Asli Daerah parsial yaitu sebesar kabupaten Pati . Analisis data yang
Sendiri 21,3% untuk pajak digunakan dalam penelitian ini adalah
Kabupaten daerah dan 47,3% analisis deskriptif. Sedangkan penulis
Pati. untuk retribusi menggunakan analisis kuantitatif.
(Nhur daerah,maupun secara menggunakan rumus-rumus statistik
Wendhah simultan yaitu sebesar untuk perhitungan angka-angka dalam
Pramukti. 50%. Pengaruh pajak rangka menganalisis data yang
2012) dan retribusi yang diperoleh. dengan analisis deskriptif,
cukup dominan dalam uji normalitas, uji hipotesis. Dengan
mendukung menggunakan program Statistical
pendapatan asli daerah Package for the Social Sciences
sendiri membuat (SPSS) for windows versi 16.
pemerintah perlu
untuk terus menggali
dan mengoptimalkan
sumber daya yang
dimiliki agar
kesejahteraan
masyarakat kian
meningkat.
Kesimpualn dari
penelitian ini adalah
penambahan pajak
dan retribusi akan
menambah
pendapatan asli daerah
sendiri.
Sumber: berbagai sumber
9
B. Landasan Teori
a. Definisi Pajak
publieke uintgaven.”
kepada kas negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh wajib
pemerintah.
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
10
tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk
b. Fungsi Pajak
fungsi yaitu;
pengeluaran-pengeluarannya.
11
c. Pengelompokan Pajak
1) Menurut golongan
2) Menurut sifatnya
12
Contohnya: pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai
daerah.
kendaraan bermotor.
penerangan jalan.
1) Stelsel Pajak
13
ini adalah pajak yang dikenakan lebih realitas. Sedangkan
c) Stelsel campuran
14
2) Cara Pemungutan Pajak
pajak tersebut.
b) Asas sumber
15
c) Asas kebangsaan
Ciri-cirinya;
16
Ciri-cirinya:
Wajib pajak.
sebagai berikut:
17
sebenarnya, juga berguna untuk menjaga ketertiban dalam
mengadakan pembukuan.
18
2) Hak-hak Wajib pajak
wajib pajak.
kemampuan.
19
f) Wajib pajak berhak melakukan permohon pembetulan
keberatannya.
Jendral Pajak.
20
membayar pajak maupun yang dibebaskan dari pajak.
pembayaran retribusi.
ditunjuk.
untuk membayar atau tidak. Hal ini berbeda dengan pajak, sifat
21
g. Manfaat Pajak
Masyarakat jelas perlu melihat apa manfaat nyata dari pajak yang
bukan tidak mungkin akan terasa jauh lebih ringan dipundak wajib
pajak.
masyarakatnya.
22
berdasarkan peraturan daerah yang sesuai dengan peraturan perundang-
daerah tidak dibiayai oleh dari subsidi atau dari pihak ketiga atau
pinjaman daerah.
3. Pajak Daerah
dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan
23
perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai
sanksi kepada pemerintah daerah yang tidak mematuhi aturan pasal 138
ayat 1 dan 2 serta pasal 139 ayat 1 dan ayat 5 RUU Pajak Daerah dan
2. Bea balik nama kendaraan bermotor dan kendaraan diatas air 10%
24
3. Pajak Hiburan 35%
Air, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan diatas Air,
25
3. Objek dan dasar pengenaan pajak tidak bertentangan dengan
kepentingan umum,
5. Potensial memadai,
berbeda, yaitu subjek pajak dan wajib pajak. Dalam beberapa jenis
subjek pajak identik dengan wajib pajak, yaitu setipa orang atau badan
26
e. Tata Cara Pembayaran dan Penagihan
(tiga puluh) hari setelah saat terutangnya pajak. Surat ketetapan Pajak
dan harus dilunasi dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak
SPTPD.
27
2) System Official Assesment
pada sumbernya,
daluwarsa dari pajak daerah adalah 5 tahun, kecuali wajib pajak daerah
ditangguhkan jika:
2) Ada pengakuan utang pajak dari wajib pajak baik secara langsung
1) Keberatan
28
b) Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia
atau pemungutan,
Wajib Pajak,
dipertimbangkan.
2) Banding
29
keputusan diterima, dilampiri salinan dari surat keputusan
keberatan tersebut,
pajak. Cara perhitungan ini digunakan untuk setiap jenis pajak daerah,
yang juga merupakan dasar perhitungan untuk semua jenis pajak pusat.
4. Retribusi Daerah
a. Pengertian Retribusi
30
sebagai pembayaran atas jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah
badan.
Ada beberapa ciri yang melekat pada retribusi daerah yang saat ini
31
4) Retribusi terutang apabila ada jasa yang diselenggarakan oleh
daerah.
32
barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna
bersangkutan,
bersangkutan,
daerah tidak boleh bekerja sama dengan pihak ketiga. Dengan sangat
33
ketiga adalah kegiatan perhitungan besarnya retribusi yang terutang,
bunga sebesar 2% setiap bulan dan retribusi yang terutang yang tidak
Daerah (STRD).
34
Jika wajib retribusi tidak atau kurang membayar akan ditagih
dipersamakan.
orang pribadi atau badan yang menggunkan jasa atau perizinan tertentu
berikut ini:
35
Tingkat penggunaan jasa dapat dinyatakan sebagai kuantitas
penggunaan jasa sebagai dasar alokasi beban biaya yang dipikul daerah
kali masuk tempat rekreasi, berapa kali / berapa jam parkir kendaraan.
Akan tetapi ada pula pengguna jasa yang tidak dapat dengan mudah
diukur. Dalam hal ini tingkat penggunaan jasa mungkin perlu tingkat
penggunaan jasa dapat ditaksir dengan rumus yang didasarkan atas luas
penggunaan bangunan.
dipersamakan,
2) Bentuk, isi dan tata cara penerbitan SKRD atau dokumen lain
36
2) Retribusi yang terutang dilunasi selambat-lambatnya 15 (lima
ditangguhkan jika:
C. Hipotesis
retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Musi Rawas.
37
BAB. III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada
penelitian, analisis bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian secara holistik, dengan cara deskripsi dan dengan
retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah dengan metode yang telah
B. Lokasi Penelitian
penelitian pada kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
38
C. Operasionalisasi Variabel
variabel dependent.
Dalam hal ini pajak daerah dan retribusi daerah menjadi variabel
39
D. Data yang Diperlukan
sebagai berikut;
a. Data Kauntitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai
objek yang akan diteliti. Data ini bersifat nyata atau dapat diterima oleh
panca indera sehingga peneliti harus benar-benar jeli dan teliti untuk
b. Data Kualitatif
objek yang akan diteliti. Data ini bersifat abstrak sehingga peneliti harus
a. Data Internal
Data internal adalah data yang diperoleh dari objek penelitian yang
40
dibutuhkan oleh peneliti. Data internal ini disajikan menjadi dua yaitu,
b. Data Eksternal
Data eksternal terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer
Data time series adalah data yang datanya menggambarkan suatu dari
Data cross section adalah data yang menunjukan titik waktu tertentu.
Adapun data yang diperlukan penulis dalam penelitian ini adalah data
internal yaitu laporan Realisasi dan Target pajak dan retribusi daerah selama 4
(empat) tahun yang menujukan pada pendapatan atau perolehan pajak dan
retribusi daerah Kabupaten Musi Rawas. Data ini berbentuk data kuantitaf dan
41
E. Metode Pengumpulan Data
data kepustakaan. Dalam penulisan skripsi ini penulis mengumpulkan data dengan
metode kuantitatif.
1. Wawancara
atau variabel apa yang harus diteliti. Untuk mendapatkan gambaran yang
2. Obervasi
3. Metode Kepustakaan
Untuk memperoleh landasan atau kajian dan konsep yang kuat agar dapat
perpajakan, data dari internet, dan bacaan yang berkaitan dengan penelitian
42
F. Teknik Analisis dan Analisis Data
1. Analisis Data
a. Analisis kualitatif
b. Analisis kuantitatif
yang diperoleh.
2. Teknik Analisis
a. Analisis Deskriptif.
43
Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran secara umum
b. Uji Normalitas
dengan taraf signifikansi 0,05 (5%). Apabila signifikasinya lebih dari 0,05
c. Uji Hipotesis
sederahana yaitu:
Y=a+bX
44
Dimana:
peningkatan
independent.
Bila b (+) maka berpengaruh, dan bila (-) maka tidak berpengaruh.
berganda yaitu:
Y= a + b1X1 + b2X2 + et
Dimana:
a = konstanta
e = error
45
berdasarkan pada variabel independent
R2 = r2 X 100%
4) Uji F (Fisher)
5) Uji t
dependent yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 (5%), dan untuk
46
Untuk Uji t, penelitian ini membandingkan antara t hitung dengan t
– Jika t hitung ≤ -t tabel atau t hitung > +t tabel maka Ho ditolak dan
Ha diterima.
47
BAB. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
00” – 1030 40’ 10” Bujur Timur dan 20 20’ 30” – 30 38’ 00” Lintang
Musi Banyuasin. Dalam skripsi atau karya ilimah ini penulis membahas
bulan kering. Wilayah ini berada diketinggian 129 M dpl, terdiri dari
66,5% dataran rendah yang subur dengan struktur 62,75% tanah liat.
48
potensial, sawah, ladang, kebun karet, cadas dan kebun lainya. Di
Kuning Lakitan Ulu berubah nama menjadi Suku Tengah Lakitan Ulu.
dari Kecamatan Muara Kelingi. Pada Bulan Mei Tahun 2009, terjadi
desa/kelurahan.
2. Struktur Organisasi
49
Halam ini Gambar struktur organisasi
50
Adapun uraian tentang Struktur Organisasi serta uraian tugas pokok dan
b. Sekretariat Membawahi:
c) Seksi Penagihan.
membawahi:
51
c) Seksi Pelaporan.
a) Seksi Verifikasi;
oleh Sekretaris.
52
f) Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada
aset daerah.
b. Sekretariat
administrasi kepegawaian;
hubungan masyarakat;
DPPKAD;
53
4) Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan
dan
Sekretariat membawahi :
menyelenggarakan fungsi :
5) Penerbitan surat peringatan, teguran dan paksa kepada wajib pajak dan
54
6) Penerimaan dan pemprosesan usul keberatan dan banding atas materi
pengelolaan PAD
menyusun rencana dan upaya peningkatan pendapatan daerah yang berasal dari
penerimaan lain-lain;
55
4) Pengkoordinasian dengan instansi terkait dalam rangka penerimaan
penerimaan lain-lain;
3) Seksi pelaporan
f. Bidang Anggaran
56
1) Seksi Belanja Tidak Langsung
g. Bidang Perbendaharaan
2) Seksi Inventarisasi
1) Seksi Verifikasi
2) Seksi Pembinaan
57
4. Kelompok Jabatan Fungsional
kerja.
perundang-undangan.
5. Tata Kerja
dinas/instansi lainnya.
58
6. Komponen Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Musi Rawas
Daerah (APBD) merupakan elemen yang cukup penting peranannya, baik untuk
diterima pada periode 2011 sampai dengan 2014 dapat dilihat pada tabel sebagi
berikut:
Tabel. IV.1
Sumber Tahun
Pendapatan
Asli Daerah 2011 2012 2013 2014
Hasil
Retribusi 2.747.586.139,00 3.408.464.484,93 4.167.862.309,00 3.121.948.390,00
Daerah
Hasil
Pengelolaan
Kekayaan 7.404.227.888,01 7.416.997.975,86 3.850.760.207,78 453.024.345,80
Daerah yang
Dipisahkan
Lain-lain
PAD yang 46.779.716.449,96 48.258.776.653,61 49.533.131.147,02 67.864.335.828,19
Disahkan
59
Dilihat dari tabel.5. Pendapatan Asli Daerah mengalami peningkatan jumlah
noniminal yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, hal ini
sumber diluar pendapatan asli daerah. Karena Pendapatan Asli Daerah dapat
Rawas
a. Pajak daerah
sebagai berikut:
1) Pajak Restoran
2) Pajak Hiburan
3) Pajak Reklame
60
4) Pajak Penerangan Jalan
6) Pajak Parkir
b. Retribusi Daerah
61
c) Retribusi Terminal
1) Pajak daerah
B. Pembahasan Penelitian
1. Analisis Deskriptif
62
Tabel IV. 2 Hasil Analisis Deskriptif
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Pajak Daerah 4 8.50 45.85 21.6145 16.63363
Hasil Retribusi Daerah 4 2.75 4.17 3.3608 .60179
Pendapatan Asli
4 65.43 117.23 82.8518 23.32891
Daerah
Valid N (Listwise) 4
Sumber: Output SPSS
Tabel IV. 2 dapat dijelaskan bahwa jumlah data (N) yang di uji sebanyak 4.
Selain itu diperoleh gambaran nilai minimum, maksimum, nilai rata-rata, serta
Penerimaan Pajak Daerah dalam kurun waktu 4 tahun terkhir ini yaitu
penerimaan terkecil terdapat pada tahun 2011 sebesar Rp. 8,50 Miliyar.
ini yaitu pada tahun 2011 sampai tahun 2014, yang menunjukan
penerimaan terbesar terdapat pada Tahun 2013 sebesar Rp. 4.17 milyar,
63
2,75 Miliyar. Rata-rata penerimaan hasil retribusi daerah adalah sebesar
Selama kurun 4 tahun terakhir ini yaitu pada tahun 2011 sampai tahun
2014 dapat diketahui bahwa jumlah PAD terbesar terdapat pada Tahun
2. Uji Normalitas
Uji Normalitas yang digunakan dalam pnelitian ini adalah dengan uji
64
Tabel IV. 3 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pajak Retribusi
Daerah Daerah PAD
N 4 4 4
Normal Parametersa Mean 21.6145 3.3608 82.8518
Std. Deviation 16.63363 .60179 2.33289E1
Most Extreme Absolute .332 .219 .370
Differences Positive .332 .219 .370
Negative -.215 -.160 -.228
Kolmogorov-Smirnov Z .663 .437 .740
Asymp. Sig. (2-tailed) .771 .991 .645
Monte Carlo Sig. (2- Sig. .663c .969c .537c
tailed) 95% Confidence Lower
.654 .965 .527
Interval Bound
Upper
.672 .972 .547
Bound
a. Test distribution is Normal.
Nilai signifikansi pada variabel pajak daerah sebesar 0,771 lebih besar
dari 0,05 (5%). Maka dapat disimpulkan bahwa data pada variabel pajak
0,05.
Nilai signifikansi pada variabel pajak daerah sebesar 0,991 lebih besar
dari 0,05 (5%). Maka dapat disimpulkan bahwa data pada variabel
65
retribusi daerah terdestribusi secara normal karena nilai signifikansinya
diatas 0,05.
c. Variabel PAD
Nilai signifikansi pada variabel pajak daerah sebesar 0,645 lebih besar
dari 0,05 (5%). Maka dapat disimpulkan bahwa data pada variabel PAD
3. Uji Hipotesis
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Pajak Daeraha . Enter
menjadi variabel bebas, sedangkan variabel Y atau Pendapatan Asli Daerah adalah
variabel terikat.
Tabel IV. 5 Hasi Korelasi Regresi Sederhana Pajak Daerah dan PAD
66
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .998a .996 .993 1.90799
a. Predictors: (Constant), Pajak Daerah
Sumber: Output SPSS
Tabel IV.5 menampilkan nilai R yang merupakan simbol dari nilai
koefisien korelasi, dengan nilai korelasi 0,998. Nilai ini dapat diinterprestasikan
bahwa hubungan kedua variabel penelitian ada dikategori korelasi sangat kuat.
Melalui tabel ini juga diperoleh nilai R Square atau koefisien determinasi
(KD) yang menunjukan sebarapa bagus model regresi yang dibentuk interaksi
variabel bebas dan variabel terikat. Nilai KD yang yang diperoleh adalah 99,7%.
terhadap variabel Y.
Tabel IV.6 menunjukan perolehan nilai Sig.= 0,002 yang berarti < kriteria
linieritas.
67
Tabel IV.7 Perolehan Persamaan Regresi Sederhana
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 52.605 1.720 30.580 .001
Pajak Daerah 1.399 .066 .998 21.130 .002
a. Dependent Variable: PAD
Sumber: output SPSS
koefesien konstanta dan koefesien varaibel yang ada pada kolom Unstandardized
1,399X.
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Retribusi
. Enter
Daeraha
a. All requested variables entered.
68
Tabel IV.8 menunjukan variabel X2 atau Hasil Retribusi Daerah yang
menjadi variabel bebas, sedangkan variabel Y atau Pendapatan Asli Daerah adalah
variabel terikat.
Tabel IV.9 Hasi Korelasi Regresi Sederhana Retribusi Daerah dan PAD
Sumber:
Model Summary
Output SPSS
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate Tabel
1 .089a .008 -.488 28.45844
IV.9
a. Predictors: (Constant), Retribusi Daerah
menampilkan nilai R yang merupakan simbol dari nilai koefisien korelasi, dengan
nilai korelasi 0,089. Nilai ini dapat diinterprestasikan bahwa hubungan kedua
Melalui tabel ini juga diperoleh nilai R Square atau koefisien determinasi
(KD) yang menunjukan sebarapa bagus model regresi yang dibentuk interaksi
variabel bebas dan variabel terikat. Nilai KD yang yang diperoleh adalah 0,08%.
terhadap variabel Y.
69
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 12.948 1 12.948 .016 .911a
Residual 1619.766 2 809.883
Total 1632.713 3
b. Dependent Variable: PAD
Sumber: Output SPSS
Tabel IV. 10 menunjukan perolehan nilai Sig.= 0,911 yang berarti > kriteria
penelitian adalah tidak signifikan artinya, model regresi linier tidak memenuhi
kriteria linieritas.
koefesien konstanta dan koefesien varaibel yang ada pada kolom Unstandardized
3,452X.
70
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Retribusi
Daerah, . Enter
Pajak Daeraha
a. All requested variables entered.
X2 atau Hasil Retribusi Daerah yang menjadi variabel bebas, sedangkan variabel
Model Summaryb
Change Statistics
R
R Adjusted Std. Error of Square F Sig. F
Model R Square R Square the Estimate Change Change df1 df2 Change
1 1.000a .999 .997 1.22020 .999 547.797 2 1 .030
a. Predictors: (Constant), Retribusi Daerah, Pajak Daerah
Pajak Daerah dan Hasil Retribusi Daerah dapat menjelaskan variabel Pendapatan
Asli Daerah Kabuparen Musi Rawas. Nilai ini merupakan nilai yang tinggi dan
71
mencerminkan terjadinya hubungan kuat antara variabel bebas X 1 dan X2 dan
variabel terikat Y, dan nilai Adjusted R Square juga menunjukan nilai yang tinggi
yaitu 0,997.
Hasil uji Determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel pada tabel dibawah ini:
72
Model Summaryb
Change Statistics
R
R Adjusted Std. Error of Square F Sig. F Durbin-
Model R Square R Square the Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
1 1.000a .999 .997 1.22020 .999 547.797 2 1 .030 3.122
a. Predictors: (Constant), Retribusi Daerah, Pajak Daerah
b. Dependent Variable: PAD
Tabel IV. 15 Hasil Analisis Determinasi
Sumber: Output SPSS
Tabel IV.15 dapat diketahui bahwa hasil Adjusted R Square adalah 0,997
atau 99,7%. Hal ini menunjukan bahwa Pendapatan Asli Daerah dapat dijelaskan
oleh variabel pajak daerah dan retribusi daerah sebesar 99,7% , sedangkan sisanya
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan Lain-lain PAD yang
Disahkan.
Hasil uji F untuk penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel IV. 16 Hasil Uji F
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1631.225 2 815.612 547.797 .030a
Residual 1.489 1 1.489
Total 1632.713 3
a. Predictors: (Constant), Retribusi Daerah, Pajak Daerah
b. Dependent Variable: PAD
Sumber: Output SPSS
73
Tabel IV.16 menunjukan hasil uji F sebesar 547,797 dengan tingkat
signifikansi 0,030. Karena nilai probabilitasnya 0,030 lebih kecil dari 0,05 dapat
variabel independent yaitu variabel Pajak Daerah dan Retribusi Daerah secara
f) Uji t
Tabel IV.17 Uji t dilakukan untuk menyelidiki lebih lanjut, mana diantara
74
Uji t dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel, taraf signifikansi
5%:2=2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) = n-k-1 atau 4-2-1=1 (n
pengujian 2 sisi (Signifikan = 0,025), maka hasil yang diperoleh untuk t tabel
(1) Variabel pajak daerah memiliki t hitung sebesar 32,968 dengan taraf
tabel pada kedua variabel bebas, yaitu nilai uji t pada variabel pajak daerah
(32,968 > 12,70620) dan retribusi daerah (-1,972 < 12,70620) maka hipotesis
ditolak maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel secara parsial memiliki
dari tabel IV.17 dapat disimpulkan bahwa Pajak Daerah secara parsial
75
Daerah secara parsial mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah secara tidak
signifikan.
A. Kesimpulan
Daerah dan Hasil Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Daerah Kabupaten Musi Rawas. Sampel data yang diambil dalam penelitian
Asli Daerah (PAD) ini dibuktikan pada hasil nilai t hitung (32,968) >
76
2. Hasil Retribusi Daerah tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) ini dibuktikan pada hasil uji
B. Saran
berikut:
77
PendapatnAsli Daerah (PAD) diharapkan meningkatkan kesejahteraan
baik dari segi jumlah data yang hanya terbatas 4 tahun, serta
hasil yang diperoleh bisa saja berbeda apabila dilakukan pada daerah
Asli Daerah.
78
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Iqbal. (2013), Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Bumi Aksara.
Jakarta.
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMusiRawas-9-
2006.pdf. (diakses 14 Januari 2015.)
Kumpulan Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Tentang Pajak Daerah Dan
Retribusi Daerah. 2011.
79
Margono. (2010). Metodolgi Penelitian. Jakarta: Rineka cipta.
Peraturan Bupati Musi Rawas Tahun 2011 Pemungutan Pajak Daerah kabupaten
Musi Rawas. 2011. Musi Rawas: DPPKAD Musi Rawas.
Siahaan. Marihot.P. (2010). Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. Edisi revisi-cet.
2. Jakarta. PT Grafindo Persada.
80