Anda di halaman 1dari 28

TUGAS REPORT

SISTEM POMPA HIDROLIK PADA UNIT KOMATSU

Untuk memenuhi Tugas Report mata kuliah Mesin Konversi Energi yang
dibimbing oleh Marsius.F.S.T.,M.S

DISUSUN OLEH
Hanif Surya Hermawan
197023121

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
2021/2022
BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Dalam menjalankan suatu sistem tertentu atau untuk membantu
operasional dari sebuah sistem, tidak jarang kita menggunakan rangkaian
hidrolik. Sebagai contoh, untuk mengangkat suatu rangkaian kontainer
yang memiliki beban beribu-ribu ton, untuk mempermudah pengangkatan
maka digunakanlah sistem hidrolik.
Sistem hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair, seperti
oli, untuk melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini bekerja
berdasarkan prinsip Pascal, yaitu jika suatu zat cair diberikan tekanan,
tekanan itu akan merambat ke segala arah tanpa menambah atau
mengurangi kekuatanya.
Prinsip dalam rangkaian hidrolik adalah menggunakan fluida kerja
berupa zat cair dipindahkan dengan pompa hidrolik untuk menjalankan
suatu sistem tertentu (Anonim, 2009).
Pompa hidrolik menggunakan energi kinetik dari cairan yang
dipompakan pada suatu ruang dan energi tersebut diberikan pukulan, dari
hal tersebut maka terbentuklah energi tekanan. Pompa ini berfungsi untuk
mentransfer energi mekanik menjadi energi hidrolik. Pompa hidrolik
bekerja dengan cara menghisap oli dari tangki hidrolik dan mendorongnya
kedalam sistem hidrolik dalam bentuk cairan (Flow). Aliran ini yang
dimanfaatkan dengan cara merubahnya menjadi tekanan. Tekanan
dihasilkan dengan cara menghambat aliran oli dalam sistem hidrolik.
Hambatan ini disebabkan oleh orifice, silinder, motor hidrolik, dan aktuator.
Pompa hidrolik yang biasa digunakan ada dua macam yaitu positif dan
nonpositif displacement pump (Aziz,2009). Ada dua macam peralatan yang
biasanya digunakan dalam merubah energi hidrolik menjadi energi mekanik
yaitu motor hidrolik dan aktuator. Motor hidrolik mentransfer energi
hidrolik menjadi energi mekanik dengan cara memanfaatkan aliran oli
dalam sistem merubahnya menjadi energi putaran yang dimanfaatkan untuk
menggerakan roda, transmisi, pompa, dan lain-lain.
(https://www.academia.edu/37154168/SISTEM_kontrol_POMPA_HIDR
OLIK)
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu pompa hidrolik ?
2. Apa saja klasifikasi dan jenis-jenis pompa hidrolik sesuai dengan
klasifikasinya ?
3. Apa saja komponen-komponen hidrolik ? terutama pada pompa hidrolik
?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui basic pompa hidrolik
2. Mengetahui klasifikasi dan jenis-jenis pompa hidrolik sesuai dengan
klasifikasinya
3. Mengetahui komponen-komponen pompa hidrolik
BAB 2

Tujuan Pustaka

2.1 Pompa Hidrolik

Istilah pompa hidrolik juga dikenal dengan hydraulic pump. Secara umum,
pompa hidrolik dapat berfungsi sebagai tenaga yang memulai mekanisme hidrolik pada
sistem hidrolik. Pompa bergerak untuk menimbulkan pergerakan pada fluida. Sehingga
sifat fluida berubah menjadi bertekanan sehingga aktuator dapat bergerak sesuai
tekanan pada fluida.

Mekanisme hydraulic pump dengan cara menghisap oli dari tangki hidrolik dan
mendorongnya kedalam sistem hidrolik dengan menimbulkan aliran (flow). Aliran
fluida dimanfaatkan dengan mengubah menjadi tekanan. Setelah menjadi tekanan,
barulah hidrolik mendapatkan gaya untuk mengangkat beban.(
https://hydraulichose.id/pompa-hidrolik/)

Semua pompa menimbulkan aliran (flow). Prinsipnya operasinya disebut “


DISPLACEMENT “ dimana zat cair atau fluida diambil dan dipindahkan ke tempat
lain. Secara umum pompa mengubah tenaga mechanical menjadi tenaga fluida
hidrolik. Sedangkan yang dimaksud dengan DISPLACEMENT adalah volume zat cair
yang dipindahkan tiap cycle (putaran) dari pompa. (Basic Mechanic course PT United
Tractors Tbk: Hydraulic System,2005)

2.2 Klasifikasi Pompa

Pada dasarnya pompa hidrolik diklasifikasikan menjadi :

a. Non positive displacement

Yang dimaksud dengan pompa NON POSITIVE DISPLACEMENT


ialah bila pompa mempunyai karakteristik :
1. Internal leakage besar.

2. Perubahan tekanan mempunyai pengaruh yang besar terhadap


kapasitasnya.

Gambar 2.1 Kincir Angin

Contoh: pompa jenis ini adalah pompa Sentrifugal dan pompa Propeller.

b. Positif displacement

Yang dimaksud dengan pompa POSITIVE DISPLACEMENT ialah


bila pompa mempunyai karakteristik :

1. Internal leakage kecil (untuk mendapatkan ini dibuat SEAL atau presisi).

2. Perubahan tekanan berpengaruh kecil terhadap kapasitasnya (dengan


dibuatnya presisi / SEAL, akan melawan kebocoran pada saat tekanan
naik).
Gambar 2.2 Pompa positive displacement

Contoh: pompa jenis ini adalah pompa piston (Plunger), Pompa Vane dan
Pompa Gear.

2.2.1 Jenis-jenis Pompa positive displacement

Secara umum pompa hidrolik dibagi menjadi dua tipe, yaitu:

1. Fixed Displacement Pumps

Artinya setiap putaran pompa menghasilkan volume oli yang sama dan tidak
dapat berubah-ubah.
Gambar 2.3 Fixed Displacement

2. Variable Displacement Pumps

Artinya volume yang dihasilkan setiap putaran pompa (cycle) divariasikan.

Gambar 2.4 Variable Displacement


a. Gear Pump

Pompa roda gigi (gear pump) banyak sekali dipergunakan pada sistem
karena pompa ini sangat sederhana dan ekonomis. Pompa ini tergolong pompa
fixed displacement.

Gear pompa digolongkan menjadi dua yaitu:

1. Internal Gear Pump

Konsturksi inernal gear pump atau trochoid pump

Gambar 2.5 Interal Gear Pump Gambar 2.6 Internal Gear Pump

2. External Gear Pump

Untuk unit-unit Komatsu sistem hidroliknya banyak memakai jenis


eksternal gear pump ini. Konstruksi eksternal gear pump terlihat pada
gambar.
Gambar 2.7 Eksternal Gear Pump

Secara garis besar, eksternal gear pump dapat dibagi dalam dua jenis:

1. Fixed Side Plate Type Gear Pump

Side plate pompa ini tidak dapat bergeser-geser. Konstruksinya


ada yang menjadi satu housing, dan ada pula yang terpisah tetapi diikat
terhadap housingnya. Pompa ini mempunyai discharger pressure antara
30Kg/Cm² sampai dengan 125Kg/Cm². Komatsu menanamkan pompa
jenis ini tipe FAL/R dan GAL/R.

2. Movable Side Plate Type (Pressure Balancing Type Gear Pump)

Side pompa ini dapat bergeser semakin mejepit gear apabila


tekanan naik. Dengan demikian maka eksternal leakage diperkecil
sebab side clearance juga kecil. Specific Discharger Pressure nya lebih
besar dari 140Kg/Cm².

Gear pump yang dipergunakan dalam unit-unit Komatsu berbeda-beda


jenisnya disesuaikan dengan fungsinya. Untuk itulah eksternal gear pump
diklasifikasikan dalam 5 (lima) jenis yaitu:

a. FAL/R dengan tekanan 30Kg/Cm²

b. GAL/R dengan tekanan 125Kg/Cm²

c. PAL/R dengan tekanan 140Kg/Cm²

d. KAL/R dengan tekanan 175Kg/Cm²

e. SAL/R dengan tekanan 210Kg/Cm²

Perhitungan Volumetric Efficiency dan Daya untuk menggerakkan pompa


Daya untuk menggerakkan pompa (NP)

Gambar 2.8 Pompa tipe FAL/R


Gambar 2.9 Pompa tipe GAL/R
Gambar 2.10 PAL 056 to 250 (series 3,4, dan 5)
Gambar 2.11 Pompa tipe KAL/R
Gambar 2.12 Pompa tipe SAL/R
Internal oil leakage pada eksternal gear pump

Kebocoran oli dari tempat bertekanan tinggi ke tempat yang mempunyai


tekanan rendah kebocoran ini melalui gap atau clearance. Pada pompa roda
gigi (gear pump) pasti ada clearance yakni antara roda gigi dengan case,
antara gear dan side plate yang memungkinkan oli bocor dan ini juga
dimanfaatkan untuk pelumasan.

Gambar dibawah ini menunjukan tempat-tempat yang memungkinkan


oli bocor. Kebocoran ini menyebabkan sejumlah oli yang di delivery
berkurang. Semakin tinggi tekanan discharge, semakin banyak oli yang
bocor. Semakin besar clearance juga menyebabkan semakin banyaknya oli
yang bocor. Demikian pula bila oli yang digunakan semakin encer.

Gambar 2.13 tempat kebocoran oli


Adapun sumber internal leakage tersebut adalah:

1. Antara ujung gigi dengan rumahnya, disebut top clearance

2. Antara sisi gigi dengan sisi plat, disebut side clearance

3. Antara gigi yang satu dengan gigi yang lainya, disebut backlash

Berdasarkan Internal Leakage tersebut dan berdasarkan konstruksinya,


maka eksternal gear pump digolongkan menjadi dua yaittu:

1. Fixed side plate gear pump

Pompa jenis ini mempunyai tekanan antara 30-125Kg/Cm², dan


volumetric efficiency 75%-80%.

2. Pressure Balancing Type gear pump

Pompa jenis ini direncanakan untuk tekanan tinggi (lebih dari


140Kg/Cm²). Dengan menggunakan side plate untuk mengurangi side
clearance nya. Adapun volumetric efficiency pompa jenis ini adalah
93% pada maksimum rpm dan sekitar 88% pada setengah maksimum
Rpm dengan tekanan yang maksimum.

Terjadinya perubahan clearance disebabkan oleh gaya


pendorong gigi gear pump

Gaya yang mendorong gear pump:

Pada gambar dibawah ini menunjukan arah gaya-gaya yang


mendorong gigi-gigi gear pump. Dimana gaya yang terjadi adalah pada
sisi discharge dan akan memaksa gigi bertahan ke sisi suction.
Gambar 2.14 gear pump

V Groove

Agar pompa tahan lama, maka gaya dorong di sisi discharge


tersebut harus diimbangi dengan gaya dorong lain yang berlawanan.
Untuk keperluan ini ada beberapa jalan yang ditempuh antara lain V
groove, balancing line dan sebagainya.

High Pressure Oil Introduction Hole

Selain gaya tersebut, juga diperlukan gaya pada bagian belakang


pompa untuk menekan bushing agar side clearance tidak membesar
pada saat tekanan tinggi di sisi discharge. Hal ini dilakukan dengan
menyalurkan oli yang bertekanan tinggi di sisi discharge ke cover untuk
mendorong bushing atau side plate. Nama saluran ini adalah High
pressure oil introduction hole. Bagian yang perlu tekanan terbesar
adalah sisi output pada bushing, sedang sisi suction kecil saja untuk
menyalurkan balancing pressure.

Entrapment relief groove

Sewaktu gigi-gigi pompa bertemu (mesh), ada sebagian oli yang


terjebak di sela-sela gigi pompa. Ketika ruanganya menyempit dan oli
terjebak di sela-selanya akan menyebabkan tekanan naik. Tekanan
tinggi ini akan mendorong gigi-gigi pompa dan merusak bagian-bagian
pompa. Untuk melepaskan tekanan ini dibuatlah entrapment relief
groove yang terdapat pada side plate atau bagian bushing. Ada juga
yang menyebut entrapment relief groove ini sebagai relief notch.
b. Piston Pump

Piston pump sering kali dipakai pada sistem hidrolik yang modern,
dimana digunakan kecepatan tinggi (high speeds) dan tekanan tinggi (high
pressure). Bagaimanapun, piston pump adalah lebih rumit dan lebih mahal
dibandingkan pompa hidrolik lainya. Piston dapat direncanakan fixed atau
variable displacement. Pada dasarnya piston dibagi menjad dua tipe yaitu axial
piston pump dan radial piston pump.

1. Axial piston pump

Axial piston pump artinya piston dipasang berbaris parallel (in


lines parallel) dengan shaft pompa (pump’s axis). Berdasarkan
konstruksinya, axial piston pump dibagi menjadi dua yaitu:

a. In Line Axial Piston

In line axial piston berdasarkan terjadinya dibagi menjadi dua


tipe:

- In line axial piston variable displacement pump

Pada pompa tipe ini langkah piston dapat berubah,


karena SWASH PLATE dimana piston ditumpu, dapat
bergerak sehingga menentukan langkah piston. Dengan
demikian pompa ini dapat dikategorikan pompa positive
variable displacement.
Gambar 2.15 In line axial piston variable displacement
pump

b. In line axial piston pump-fixed displacement

Pompa axial tipe ini kemiringan swash plate dibuat tetap


(fixed), sehingga langkah selalu tetap. Dengan demikian
konstruksi pompa lebih sederhana, karena tidak dilengkapi
SERVO DIVICE (alat yang mengatur sudut swash plate)
Gambar 2.16 In line axial piston pump-fixed displacement

c. Bent-Axis Axial Piston Pump

Konstruksi pompa ini sudah dibikin menyudut


sedemikian rupa dan sudutnya tetap, maka digolongkan ke
dalam pompa Fixed Displacement.

Gambar 2.17 Bent-Axis Axial Piston Pump


2. Radial Piston Pump

Radial piston pump mudah dibuat dibandingkan dari semua


pompa-pompa lainya. Pompa ini direncanakan tekanan tinggi,
volume yang besar, kecepatan tinggi dan variable displacement.
Radial piston pump dibuat dalam dua cara :

a. Radial Piston Pump-Rotating Cam

Pompa tipe ini, untuk mendapatkan langkah piston, cam


yang diputar.

Gambar 2.18 Radial Piston Pump-Rotating Cam Type

b. Radial Piston Pump-Rotating Piston Type

Radial piston pump rotating type adalah pompa piston yang


pistonya diputar oleh drive shaft, sedangkan cam-nya tetap
(tidak berputar)
Gambar 2.19 Radial Piston Pump-Rotating Piston Type

c. Vane Pump

Vane pump digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu:

a. Balanced vane pump

b. Unbalanced vane pump


Gambar 2.20 Balanced Vane Pump

Gambar 2.21 Unbalanced Vane Pump


2.3 Hasil dan Pembahasan

Istilah pompa hidrolik juga dikenal dengan hydraulic pump. Secara umum,
pompa hidrolik dapat berfungsi sebagai tenaga yang memulai mekanisme hidrolik pada
sistem hidrolik. Pompa bergerak untuk menimbulkan pergerakan pada fluida. Sehingga
sifat fluida berubah menjadi bertekanan sehingga aktuator dapat bergerak sesuai
tekanan pada fluida.

Semua pompa menimbulkan aliran (flow). Prinsipnya operasinya disebut “


DISPLACEMENT “ dimana zat cair atau fluida diambil dan dipindahkan ke tempat
lain. Secara umum pompa mengubah tenaga mechanical menjadi tenaga fluida
hidrolik. Sedangkan yang dimaksud dengan DISPLACEMENT adalah volume zat cair
yang dipindahkan tiap cycle (putaran) dari pompa. (Basic Mechanic course PT United
Tractors Tbk: Hydraulic System,2005)
BAB 3

Penutup

Kesimpulan

Pompa hidrolik secara umum dapat berfungsi sebagai tenaga yang memulai
mekanisme hidrolik pada sistem hidrolik. Pompa bergerak untuk menimbulkan
pergerakan pada fluida. Sehingga sifat fluida berubah menjadi bertekanan sehingga
aktuator dapat bergerak sesuai tekanan pada fluida.

Sistem hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair, seperti oli, untuk
melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini bekerja berdasarkan prinsip
Pascal, yaitu jika suatu zat cair diberikan tekanan, tekanan itu akan merambat ke segala
arah tanpa menambah atau mengurangi kekuatanya.

Prinsip dalam rangkaian hidrolik adalah menggunakan fluida kerja berupa zat
cair dipindahkan dengan pompa hidrolik untuk menjalankan suatu sistem tertentu
(Anonim, 2009).

Kebocoran oli dari tempat bertekanan tinggi ke tempat yang mempunyai


tekanan rendah kebocoran ini melalui gap atau clearance. Pada pompa roda gigi (gear
pump) pasti ada clearance yakni antara roda gigi dengan case, antara gear dan side plate
yang memungkinkan oli bocor dan ini juga dimanfaatkan untuk pelumasan.

Saran

Dalam hal menjaga pompa hidrolik agar tidak rusak maka disarankan untuk
rutin dalam pengecekan oli pada pompa, tidak memakai oli yang lebih encer dari oli
yang seharusnya direkomendasikan, tidak menghidupkan pompa tanpa oli, menjaga
kebersihan pompa, melakukan flashing tool secara berkala, dan mengganti pompa
hidrolik jika pompa tersebut sudah berumur lebih dari 10 tahun.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/37154168/SISTEM_kontrol_POMPA_HIDROLIK

https://hydraulichose.id/pompa-hidrolik/

BASIC MECHANIC COURSE: Hydraulic System, 2005

Anda mungkin juga menyukai