Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di negara berkembang, sekitar 10 juta bayi mengalami kematian, dan

sekitar 60% dari kematian tersebut seharusnya dapat ditekan salah satunya

adalah dengan menyusui, karena Air Susu Ibu (ASI) sudah terbukti dapat

meningkatkan status kesehatan bayi sehingga 1,3 juta bayi dapat diselamatkan.

Untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian anak, United Nation

Children Found (UNICEF) dan World Health Organization (WHO)

merekomendasikan agar anak sebaiknya disusui hanya ASI selama paling

sedikit 6 bulan. Makanan padat seharusnya diberikan sesudah anak berumur 6

bulan, dan pemberian ASI seharusnya dilanjutkan sampai umur dua tahun

(Umami & Margawati, 2015).

Keluarga merupakan kelompok atau sekumpulan manusia yang hidup

bersama, terikat sebagai suatu kesatuan yang juga merupakan bagian terkecil

dalam pembentukan struktur masyarakat (Carr et al., 1998). Ikatan tersebut

membawa pengaruh adanya sikap saling berharap (mutual expectation) yang

sesuai dengan keyakinan, perspektif hukum, serta secara individual saling

mempunyai ikatan batin (Wahyu & Suhendi, 2000). Keluarga memiliki

peranan sangat penting dalam upaya mengembangkan perilaku anak. Proses

pengembangan perilaku anak secara positif digambarkan melalui kondisi

keluarga yang harmonis, sehingga mampu memunculkan kondisi aman dan


nyaman bagi anak untuk mengembangkan segala aspek perilakunya (Jamiah,

2012). Hal itulah yang menjadi salah satu fungsi dari keluarga yang secara luas

ialah memberikan pengayoman dan penjaminan, sehingga ketika salah seorang

anggota keluarga yang mengalami masa-masa kritis perkembangan dapat

melaluinya dengan baik. Remaja awal hingga remaja madya merupakan

tahapan perkembangan manusia yang memiliki frekuensi tinggi (Irani &

Laksana, 2018).

Pengetahuan tentang komplikasi hipertensi akan meningkatkan

kepatuhan terhadap terapi antihipertensi.6 Penelitian Mesmer juga

membenarkan hal tersebut, dimana pada penelitian tersebut penderita yang

tingkat kepatuhan pengobatannya baik kebanyakan memiliki pengetahuan yang

baik tentang pengobatan hipertensi (76,2%, p < 0,05), komplikasi tekanan

darah tinggi (69,2%, p = 0,0003), dan keparahan hipertensi (90,2%, p=0,001).

(Fitri, Sihombing, & Artini, 2017).

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

E. Keaslian Penelitian
DAFTAR PUSTAKA

Fitri, T., Sihombing, H., & Artini, I. G. A. (2017). Tingkat pengetahuan mengenai

hipertensi. E-Jurnal Medika, 6(12), 164–169.

Irani, L. C., & Laksana, E. P. (2018). Konsep Diri dan Keterbukaan Diri Remaja

Broken Home Yang diasuh Nenek. Jurnal Pendidikan, 3(5), 685–692.

Umami, W., & Margawati, A. (2015). Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian

ASI. Jurnal Kedokteran DIponegoro, 7(4), 1720–1730.

Anda mungkin juga menyukai