Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KARAKTERISTIK DIODA
Disusun oleh :
Rima (1802299)
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkatlimpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun laporan Praktikum
Dasar Elektronika dan Digital ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam laporan ini kami
membahas mengenai Dioda.
Praktikum ini kami laksanakan untuk meneliti komponen dioda. Dengan melakukan
beberapa percobaan dan memberi perlakuan yang maka kita akan mengetahui lebih jauh tentang
komponen dioda.
Laporan ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak
untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan laporan ini. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada laporan ini. Oleh
karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
laporan ini pada laporan penelitian kami selanjutnya.
Penulis
A. JUDUL
Karakteristik Dioda
B. Tujuan Percobaan
1. Menentukan kurva lengkung ciri statik dioda penyearah.
C. Dasar Teori
1. Pengertian Dioda
Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam
satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda.
Karena itu, dioda dapat dimanfaatkan sebagai penyearah arus listrik, yaitu piranti elektronik
yang mengubah arus atau tegangan bolak-balik (AC) menjadi arus atau tegangan searah (DC).
Dioda jenis VACUUM tube pertama kali diciptakan oleh seorang ilmuwan dari Inggris yang
bernama Sir J.A. Fleming (18491945) pada tahun 1904. Dioda daya umumnya digunakan sebagai
penyearah arus/tegangan (rectifier) dengan karakteristik puncak tegangannya maksimum dan
arus maju maksimum. Dioda daya pada umumnya terbuat dari bahan silikon. Dioda daya
merupakan salah satu komponen semikonduktor yang banyak digunakan dalam rangkaian
elektronika daya seperti pada rangkaian penyearah, freewheeling (bypass) pada regulator-
regulator penyakelaran, rangkaian pemisah, rangkaian umpan balik dari beban ke sumber, dan
lain-lain. Dalam penerapannya, seringkali dioda daya dianggap sebagai saklar ideal walaupun
dalam prakteknya ada perbedaan. Dalam berbagai rangkaian elektronika komponen
semikonduktor dioda sering kita jumpai jenis dan type yang berbeda beda tergantung dari
model dan tujuan penggunaan rangkaian tersebut dibuat. Dioda merupakan komponen
semiconductor yang paling sederhana. Kata dioda berasal dari pendekatan kata yaitu dua
elektroda yang mana (di berarti dua) mempunyai dua buah elektroda yaitu anoda dan katoda.
2. Konstruksi Dioda
Dioda terbentuk dari bahan semikonduktor tipe P dan N yang digabungkan. Dengan
demikian dioda sering disebut PN junction. Dioda adalah gabungan bahan semikonduktor tipe N
yang merupakan bahan dengan kelebihan elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron
sehingga membentuk Hole. Hole dalam hal ini berfungsi sebagai pembawa muatan. Apabila
kutub P pada dioda (anoda) dihubungkan dengan kutub positif sumber maka akan terjadi
pengaliran arus listrik dimana elektron bebas pada sisi N (katoda) akan berpindah mengisi hole
sehingga terjadi pengaliran arus. Sebaliknya apabila sisi P dihubungkan dengan negatif
baterai/sumber, maka elektron akan berpindah ke arah terminal positif sumber. Didalam dioda
tidak akan terjadi perpindahan elektron.
Konstruksi dioda daya sama dengan dioda-dioda sinyal sambungan PN. Bedanya adalah
dioda daya mempunyai kapasitas daya (arus dan tegangan) yang lebih tinggi dari dioda-dioda
sinyal biasa, namun kecepatan penyaklarannya lebih rendah. Dioda daya merupakan komponen
semikonduktor sambungan PN yang mempunyai dua terminal sebagaimana dioda pada
umumnya, yaitu terminal anoda (A) dan katoda (K).
Simbol Dioda Konstruksi Dioda Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N)
disebut Katoda. Lambang dioda seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya
ini mengingatkan kita pada arus konvensional dimana arus mudah mengalir dari sisi P ke sisi N.
2.3. Prinsip Kerja Dioda Hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus searah.
Penyearah digunakan untuk mendapatkan arus searah dari suatu arus bolakbalik. Arus atau
tegangan tersebut harus benar-benar rata tidak boleh berdenyut-denyut agar tidak
menimbulkan gangguan bagi peralatan yang dicatu.
Dioda semikonduktor hanya dapat melewatkan arus pada satu arah saja, yaitu pada saat
dioda memperoleh catu arah/bias maju (forward bias). Karena di dalam dioda terdapat junction
(pertemuan) dimana daerah semikonduktor type-p dan semi konduktor type-n bertemu. Pada
kondisi ini dioda dikatakan bahwa dioda dalam keadaan konduksi atau menghantar dan
mempunyai tahanan dalam dioda relative kecil. Sedangkan bila dioda diberi catu arah/bias
mundur (Reverse bias) maka dioda tidak bekerja dan pada kondisi ini dioda mempunyai tahanan
dalam yang tinggi sehingga arus sulit mengalir. Apabila dioda silicon dialiri arus AC, maka yang
mangalir hanya satu arah saja sehingga arus output dioda berupa arus DC. Dari kondisi tersebut
maka dioda hanya digunakan pada beberapa pemakaian saja antara lain sebagai penyearah
setengah gelombang (Half Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifier),
rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda tegangan
(Voltage Multiplier).
3. Karakteristik Dioda
Dioda sebagai salah satu komponen aktif sangat popular digunakan dalam
rangkaianelektronika, karena bentuknya sederhana dan penggunaannya sangat luas. Ada
beberapa macamrangkaian dioda, diantaranya : penyearah setengah gelombang (Half-
Wave Rectifier), penyearahgelombang penuh (Full-Wave Rectifier), rangkaian pemotong
(Clipper), rangkaian penjepit(Clamper) maupun pengganda tegangan (Voltage
Multiplier).
Dioda Germanium
Dioda Silikon
Dioda Selenium
Dioda Zener
Dioda Cahaya (LED)
Sumber : https://nindin.wordpress.com/2011/05/25/dioda-semikonduktor/
Ketika dioda diberi tegangan positif maka potensial positif yang ada pada
plate akan menarik elektron yang baru saja terlepas dari katoda oleh karena
emisi thermionic, pada situasi inilah arus listrik baru akan terjadi. Seberapa
besar arus listrik yang akan mengalir tergantung dari pada besarnya tegangan
positif yang dikenakan pada plate. Semakin besar tegangan plate akan
semakin besar pula arus listrik yang akan mengalir.
Oleh karena sifat dioda yang seperti ini yaitu hanya dapat mengalirkan
arus listrik pada situasi tegangan tertentu saja, maka dioda dapat digunakan
sebagai penyearah arus listrik (rectifier).Pada kenyataannya memang dioda
banyak digunakan sebagai penyearah tegangan AC menjadi tegangan DC
Sebagai karakteristik dioda, pada saat reverse, nilai tahanan diode tersebut
relative sangat besar dan diode ini tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Nilai-nilai yang didapat, baik arus maupun tegangan tidak boleh dilampaui
karena akan mengkibatkan rusaknya dioda.
b. Dioda Diberi Tegangan Negatif (Reverse Bias)
Ketika dioda diberi tegangan negatif maka potensial negatif yang ada pada
plate akan menolak elektron yang sudah membentuk muatan ruang sehingga
elektron tersebut tidak akan dapat menjangkau plate sebaliknya akan
terdorong kembali ke katoda, sehingga tidak akan ada arus yang mengalir.
4. Jenis – Jenis Dioda
Ada beberapa jenis dari diode pertemuan yang hanya menekankan perbedaan
pada aspek fisik baik ukuran geometrik, tingkat pengotoran, jenis elektrode ataupun jenis
pertemuan, atau benar-benar peranti berbeda seperti diode Gunn, diode laser dan diode
MOSFET.
a. Dioda biasa
Beroperasi seperti penjelasan di atas. Biasanya dibuat dari silikon terkotori
atau yang lebih langka dari germanium. Sebelum pengembangan diode
penyearah silikon modern, digunakan kuprous oksida (kuprox)dan selenium,
pertemuan ini memberikan efisiensi yang rendah dan penurunan tegangan
maju yang lebih tinggi (biasanya 1.4–1.7 V tiap pertemuan, dengan banyak
lapisan pertemuan ditumpuk untuk mempertinggi ketahanan terhadap
tegangan terbalik), dan memerlukan benaman bahan yang besar (kadang-
kadang perpanjangan dari substrat logam dari dioda), jauh lebih besar dari
diode silikon untuk rating arus yang sama.
b. Dioda bandangan
Dioda yang menghantar pada arah terbalik ketika tegangan panjar mundur
melebihi tegangan dadal dari pertemuan P-N. Secara listrik mirip dan sulit
dibedakan dengan diode Zener, dan kadang-kadang salah disebut sebagai
diode Zener, padahal diode ini menghantar dengan mekanisme yang berbeda
yaitu efek bandangan. Efek ini terjadi ketika medan listrik terbalik yang
membentangi pertemuan p-n menyebabkan gelombang ionisasi pada
pertemuan, menyebabkan arus besar mengalir melewatinya, mengingatkan
pada terjadinya bandangan yang menjebol bendungan. Dioda bandangan
didesain untuk dadal pada tegangan terbalik tertentu tanpa menjadi rusak.
Perbedaan antara diode bandangan (yang mempunyai tegangan dadal terbalik
diatas 6.2 V) dan diode Zener adalah panjang kanal yang melebihi rerata jalur
bebas dari elektron, jadi ada tumbukan antara mereka. Perbedaan yang mudah
dilihat adalah keduanya mempunyai koefisien suhu yang berbeda, diode
bandangan berkoefisien positif, sedangkan Zener berkoefisien negatif.
c. Dioda Cat's whisker
Ini adalah salah satu jenis diode kontak titik. Dioda cat's whisker terdiri
dari kawat logam tipis dan tajam yang ditekankan pada kristal semikonduktor,
biasanya galena atau sepotong batu bara[5]. Kawatnya membentuk anode dan
kristalnya membentuk katode. Dioda Cat's whisker juga disebut diode kristal
dan digunakan pada penerima radio kristal.
d. Dioda arus tetap
Ini sebenarnya adalah sebuah JFET dengan kaki gerbangnya
disambungkan langsung ke kaki sumber, dan berfungsi seperti pembatas arus
dua saluran (analog dengan Zener yang membatasi tegangan). Peranti ini
mengizinkan arus untuk mengalir hingga harga tertentu, dan lalu menahan
arus untuk tidak bertambah lebih lanjut.
e. Esaki atau diode terobosan
Dioda ini mempunyai karakteristik resistansi negatif pada daerah
operasinya yang disebabkan oleh quantum tunneling, karenanya
memungkinkan penguatan isyarat dan sirkuit dwimantap sederhana. Dioda ini
juga jenis yang paling tahan terhadap radiasi radioaktif.
f. Dioda Gunn
Dioda ini mirip dengan diode terowongan karena dibuat dari bahan seperti
GaAs atau InP yang mempunyai daerah resistansi negatif. Dengan panjar yang
semestinya, domain dipol terbentuk dan bergerak melalui dioda,
memungkinkan osilator gelombang mikro frekuensi tinggi dibuat.
g. Demodulasi radio
Penggunaan pertama diode adalah demodulasi dari isyarat radio modulasi
amplitudo (AM). Dioda menyearahkan isyarat AM frekuensi radio,
meninggalkan isyarat audio. Isyarat audio diambil dengan menggunakan tapis
elektronik sederhana dan dikuatkan.
h. Pengubahan daya dibuat dari dioda, dimana diode digunakan untuk mengubah
arus bolak-balik menjadi arus searah. Contoh yang paling banyak ditemui
adalah pada rangkaian adaptor. Pada adaptor, diode digunakan untuk
menyearahkan arus bolak-balik menjadi arus searah. Sedangkan contoh yang
lain adalah alternator otomotif, dimana diode mengubah AC menjadi DC dan
memberikan performansi yang lebih baik dari cincin komutator dari dinamo
DC.
5. Penggunaan diode dalam elektronika
a. Dioda Sebagai Penyearah Setengah Gelombang (Half Wave Rectifier)
Penyearah setengah gelombang (half wave rectifer) hanya menggunakan 1
buah diode sebagai komponen utama dalam menyearahkan gelombang AC.
Prinsip kerja dari penyearah setengah gelombang ini adalah mengambil sisi sinyal
positif dari gelombang AC dari transformator. Padasaat transformator
memberikan output sisi positif dari gelombang AC maka diode dalam keadaan
forward bias sehingga sisi positif dari gelombang AC tersebut dilewatkan dan
pada saat transformator memberikan sinyal sisi negatif gelombang AC maka
dioda dalam posisi reversebias, sehingga sinyal sisi negatif tegangan AC tersebut
ditahan atau tidak dilewatkan seperti terlihat pada gambar sinyal output penyearah
setengah gelombang berikut.
E. Prosedur Kerja :
Eksperimen 1 :
1) Lakukan pengukuran kuat arus dan beda tegangan dioda penyearah dengan
menggunakan amperemeter dan voltmeter DC pada papan rangkaian, untuk setiap
perubahan 0,05 V pada pembacaan voltmeter
2) Lakukan langkah (1) diatas dengan membalikkan arah dioda.
Eksperimen 2 :
1. 0,05 0
2. 0,10 0
3. 0,15 0
4. 0,20 0
5. 0,25 0
6. 0,30 0
7. 0,35 0
8. 0,40 0
9. 0,45 0
10. 0,50 0
11. 0,60
12. 0,65
13. 0,70
14. 0,75
b) Reverse Bias
1. 0,05
2. 0,10
3. 0,15
4. 0,20
5. 0,25
6. 0,30
7. 0,35
8. 0,40
9 0,45
10. 0,50
c) Grafik
Vs Id
No.
(volt) (A)
1. 0,10 0,001
2. 0,15 0,001
3. 0,20 0,001
V s−V d
Id =
R
Id
R Vs Vd (A)
(ohm) (volt) (volt) Hasil Hasil
Perhitungan Praktikum
0,10 0 0,001
0,20 0 0,001
a) Forward Bias
Data hasil praktikum :
No Vs Id
. (volt) (A)
1. 0,60 0,003
2. 0,65 0,008
3. 0,70 0,023
V s−V d
Id =
R
Id
R Vs Vd (A)
(ohm) (volt) (volt) Hasil Hasil
Perhitungan Praktikum
0,6 – 0,5
Id =
100
0,60 0,003
= 0,001
0,65 – 0,5
Id =
100
100 0,65 0,55 0,008
= 0,0015
0,7 – 0,5
Id =
100
0,70 0,023
= 0,002
Analisis Data
Pada dioda penyearah reverse bias baik hasil perhitungan maupun hasil
praktikum, keduanya menghasilkan nilai Id yang mendekati nol. Hal ini
karena tegangan dengan hubungan arah balik menyebabkan timbul medan
listrik yang arahnya menolak elektron, sehingga dioda tidak
menghantarkan arus listrik atau arus nya terlampau kecil sehingga tidak
dapat dilihat di multimeter analog oleh jangkauan mata.
Data kuat arus hasil praktikum cenderung lebih besar dari data hasil
perhitungan
G. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan terlihat bahwa dioda berguna
menyearahkan arus pada satu arah, yang searah tegangan (Forward bias),
sedangkan pada arah balik (Reverse Bias) arus yang di lewatkan sangat kecil,
sehingga dapat diabaikan atau dianggap 0. Praktikum ini mempelajari hubungan
perubahan tegangan dan arus listrik sehingga semakin besar tegangan dioda maka
semakin besar pula arus diodanya, namun dari grafik terlihat hubungan antara
tegangan dioda dan arus dioda tidak semuanya membentuk grafik dengan fungsi
eksponensial, hal ini disebabkan karena adanya potensial penghalang (Potensial
Barier). Ketika tegangan dioda lebih kecil dari tegangan penghambat tersebut
maka arus dioda akan kecil, ketika tegangan dioda melebihi potensial penghalang
maka arus dioda akan naik.