Anda di halaman 1dari 10

MINI RISET

“PENGELOLAAN PERALATAN DAN BAHAN PRAKTEK”

Mata Kuliah

“Manajemen Laboratorium”

Dosen Pengampu:
Drs. Jongga Manullang, M.Pd

Disusun Oleh:

1. Ristiani Aprilia Simanjuntak (5192431005)


2. Oscar Josqueline Serpara (5193131017)
3. Perdana Manurung (5193131006)

FAKULTAS TEKNIK
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai


kompetensi yang diharapkan bagi siswa. Untuk meningkatkan efesiensi dan
efektifitas, laboratorium harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Sebagus
dan selengkap apapun suatu laboratorium tidak akan berarti apa-apa bila tidak
ditunjang oleh manajemen yang baik. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan
fungsi laboratorium perlu dikelola secara baik untuk kelancaran proses belajar
mengajar. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013 sebagai
pengganti PP No 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, bahwa
laboratorium merupakan sarana prasarana yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran.
Salah satu fungsi laboratorium adalah sebagai prasarana pendidikan atau
wadah proses pembelajaran. Laboratorium terdiri dari ruang yang dilengkapi
dengan berbagai perlengkapan dengan bermacam-macam kondisi yang dapat
dikendalikan, khususnya peralatan untuk melakukan percobaan. Dan tentunya
laboratorium harus dikelola dengan baik untuk mengoptimalkan fungsi
laboratorium. Pengelolaan Laboratorium (Laboratory Management) adalah usaha
untuk mengelola Laboratorium.
Laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa
faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa alat-alat lab yang
canggih, dengan staf propesional yang terampil belum tentu dapat beroperasi
dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya manajemen laboratorium yang baik.
Oleh karena itu manajemen lab adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari kegiatan laboratorium. Suatu manajemen lab yang baik memiliki sistem
organisasi yang baik, uraian kerja (job description) yang jelas, pemanfaatan
fasilitas yang efektif, efisien, disiplin, dan administrasi lab yang baik pula.
MAN 2 Model Medan memiliki 3 jenis laboratorium IPA yaitu fisika,
kimia, dan biologi. Setiap laboratorium memiliki fungsi dan cara pengelolaan
yang berbeda – beda. Pengelolaaan laboratorium merupakan suatu proses
merancang kegiatan, mengoperasikan, memelihara dan merawat peralatan dan
bahan, fasilitas dan segala objek fisiknya secara efektif dan efisien.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah pada laporan
ini adalah :
1. Bagaimana sistem perancangan kegiatan pada laboratorium IPA di
MAN 2 Model ?
2. Bagaiamana sistem pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan di
laboratorium IPA di MAN 2 Model Medan ?
3. Bagaimana sistem pemeliharaan laboratorium IPA di MAN 2 Model
Medan ?
4. Bagaimana sistem pengevaluasian sistem kerja laboratorium IPA MAN
2 Model Medan ?
5. Bagamana cara pengembangan kegiatan laboratorium IPA di MAN 2
Model ?

1.3. Tujuan Mini Riset


Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan mini riset ini adalah berupaya
untuk :
1. Mengetahui sistem perancangan kegiatan di laboratorium IPA di MAN 2
Model.
2. Mengetahui sistem pengoperasian alat dan bahan pada laboratorium IPA
di MAN 2 Model Medan.
3. Mengetahui sistem pemeliharaan laboratorium IPA di MAN 2 Model
Medan.
4. Mengetahui sistem pengevaluasian sistem kerja di laboratorium IPA di
MAN 2 Model Medan.
5. Mengetahui cara pengembangan pada laboratorium IPA di MAN 2
Model Medan.

1.4. Manfaat Mini Riset


Manfaat dari mini riset ini adalah :
1. Bagi dosen untuk menambah informasi tentang kekurangan alat dan
bahan serta pengevaluasian sistem pengelolaan lab alat ukur.
2. Bagi mahasiswa untuk menambah pengetahuan tentang pentingnya
sistem pengelolaan lab yang baik agar lab dapat dijalankan sesuai
dengan fungsinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Laboratorium

Laboratorium di Perguruan Tinggi adalah tempat melakukan praktik atau


praktikum bagi Mahasiswa dalam rangka proses pembelajaran, kegiatan uji coba
atau validitasi model praktikum bagi dosen dalam rangka persiapan, kegiatan
penelitian bagi dosen dan kegiatan pelatihan dan uji bagi industri. Jadi fungsi
Laboratorium di Perguruan Tinggi merupakan Implementasi dari tridharma
perguruan tinggi dimana sasarannya adalah mahasiswa, dosen dan industri.
Secara etimologi kata ”laboratorium” berasal dari kata latin yang
berarti”tempat bekerja” dan dalam perkembangannya kata
”laboratorium”mempertahankan arti aslinya yaitu ”tempat bekerja”, akan tetapi
khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. Ketika IPA/sains merasa perlu
mengadakan ruang-ruang siswa melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan saing. Sains merupakan suatu ilmu empiris, yaitu ilmu yang didasari atas
pengamatan dan eksperimentasi merupakan bagian dari pendidikan sains.
Laboratorium yangdigunakan untuk kegiatan ini disebut sebagai laboratorium
sains sekolah (school science laboratory).
Laboratorium diartikan sebagai tempat yang dapat berbentuk
ruanganterbuka, ruang tertutup, kebun sekolah, rumah kaca atau lingkungan lain
untukmelakukan percobaan atau penelitian. Ruang atau kamar yang dimaksud
adalahgedung yang dibatasi dinding, atap, atau alam terbuka. Pengertian
laboratoriumyang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada laboratorium yang
berupa ruangtertutup. Laboratorium merupakan suatu wadah atau tempat untuk
melakukaneksperimen-eksperimen sebagai pembuktian kebenaran teori-teori yang
diberikandalam kelas, merangsang percobaan tertentu secara terpimpin, atau
menemukansendiri sekaligus meningkatkan daya nalar siswa.
2.2. Fungsi Laboratorium
Fungsi laboratorium yaitu sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai
metode pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana pendidikan atau
sebagai wadah dalam proses belajar mengajar. Laboratorium sebagai tempat
kegiatan riset, penelitian, percobaan, pengamatan, serta pengujian ilmiah memiliki
banyak fungsi. Berikut beberapa fungsi laboratorium yang paling utama :
1. Menyeimbangkan antara teori dan praktek dan menyatukan antara teori
dan praktek,
2. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi para peneliti dan berbagai
kalangan.
3. Memberikan dan memupuk keberanian para peneliti untuk mencari
hakikat kebenaran ilmiah dari sustu objek keilmuan dalam lingkungan
alam dan lingkungan sosial.
4. Menambah keterampilan dan keahlian para peneliti dalam
mempergunakan alat media yang tersedia di dalam laboratorium untuk
mencari dan menentukan kebenaran ilmiah sesuai dengan berbagai
macam riset ataupun eksperimentasi yang akan dilakukan.
5. Memupuk rasa ingin tau kepada para peneliti mengenai berbagai macam
keilmuan sehingga akan mendorong mereka untuk selalu mengkaji dan
mencari kebenaran ilmiah dengan cara penelitian, uji coba, maupun
eksperimentasi.
6. Laboratorium dapat memupuk dan membina rasa percaya diri para
peneliti dalam keterampilan yang diperoleh atau terhadap penemuan
yang di dapat dalam proses kegiatan kerja di laboratorium.
2.3. Pengelolaan Laboratorium
Pengelolaan laboratorium merupakan suatu proses pendayagunaan sumber
daya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan
secara optimal dengan memperlihatkan keberlanjutan fungsi sumber daya. Pada
dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik
pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus
memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara dan
mengusahakan keselamatan kerja, mengatur dan memelihara laboratorium
merupakan upaya agar laboratorium selalu berfungsi sebagai mana mestinya.
Sedangkan upaya menjaga kedamaian kerja mencakup usaha untuk selalu
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium
Rahmatsyah dkk (2013 : 2) Pengelolaan laboratorium dijalankan meliputi
perancangan, pengoperasian, pemeliharaan, pengevaluasian dan pengembangan
laboratorium.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Mini Riset


3.1.1.Lokasi Mini Riset
Mini riset ini dilakukan di laboratorium IPA MAN 2 Model Medan.

3.1.2.Waktu Mini Riset


Mini riset ini dilakukan pada hari selasa, 21 Maret 2017.

3.2. Populasi dan Sampel


3.2.1. Populasi
Populasi dalam mini riset ini adalah setiap sub laboratorium IPA MAN 2
Model Medan.

3.2.2. Sampel
Sampel pada mini riset ini adalah lab IPA MAN 2 Model Medan yang
diambil dengan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel
dengan sengaja atau maksud tertentu dengan melakukan pertimbangan tertentu
tanpa dilakukan secara acak.

3.3. Instrumen Mini Riset


Teknik pengambilan data pada mini riset ini menggunakan istrumen berupa
wawancara dengan ketua Laboratorium IPA dengan mengajukan beberapa
pertanyaan untuk mengetahui sistem administrasi di Laboratorium IPA MAN 2
Model Medan.

3.4. Analisis Data


Teknik analisis data yang dilakukan pada mini riset ini yaitu dengan
penarikan kesimpulan sesuai hasil observasi dan wawancara.
BAB IV

HASIL MINI RISET DAN PEMBAHASAN

4.1. Perancangan Kegiatan Laboratorium IPA di MAN 2 Model Medan


Berdasarkan hasil miniriset yang telah dilakukan, perancangan kegiatan
yang terdapat di dalam laboratorium meliputi beberapa kegiatan, diantaranya
adalah :
1). Perancangan proram kegiatan tahunan
Berdasarkan data yang diperoleh, kegiatan penggunaan laboratorium di
MAN 2 Model telah disusun diawal masuk ajaran baru. Setiap hari laboratorium
difungsikan untuk menunjang pembelajaran. Berdasarkan jadwal, setiap hari rata
– rata ada 5 kelas yang menggunakan lab setiap harinya. Penjadwalan disusun
secara sistematis dan teratur.
2). Perancangan kebutuhan peralatan dan bahan laboratorium
Berdasarkan data yang diperoleh, setiap tahunnya dilakukan pendataan
mengenai peralatan laboratorium yang dibutuhkan oleh sekolah. Guru mata
pelajaran yang bertanggungjawab dalam praktikum harus melaporkan mengenai
alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum selama 1 semester kedepan guna
menghindari ketidaktersediaan alat yang dibutuhkan dalam praktikum.
Pembenahan ataupun penggantian alat atau bahan yang mengalami kerusakan juga
harus dilaporkan kepada ketua Lab. Peralatan laboratorium yang dimaksud
berupa fasilitas – fasilitas yang terdapat di dalam laboratorium (meja, kursi,
lemari, dsb) serta alat dan bahan bahan yang digunakan saat praktikum.

4.2. Pengoperasian Peralatan Dan Penggunaan Bahan


Laporan daftar peralatan dan bahan praktikum di laboratorium di arsipkan
setahun sekali. Alat – alat yang tersedia di laboratorium dimanfaatkan sefektif dan
seefisien mungkin sesuai kebutuhan. Dalam melakukan praktikum setiap guru
bertanggung jawab untuk mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Setelah
melakukan praktikum, siswa juga diminta untuk membuat laporan dari hasil
praktikum yang mereka lakukan ke guru bidang studi yang bersangkutan..

4.3. Pemeliharaan / Perawatan Peralatan dan Bahan


Tanggungjawab untuk pelaksanaan pemeliharan/perawatan peralatan dan
bahan di laboratorium dilaksanakan bersama – sama antara siswa, guru serta
ketua Laboratorium.
 Setiap guru harus melaporkan alat dan bahan yang digunakan dalam
praktikum selama 1 semester kedepan guna menghindari
ketidaktersediaan alat yang dibutuhkan dalam praktikum, mengarahkan
peserta didik untuk mematuhi tata tertib yang ada di laboratorium,
merapikan dan membersihkan ruangan laboratorium setelah
berpraktikum, memeriksa alat dan bahan praktikum dan

Anda mungkin juga menyukai