Anda di halaman 1dari 4
VIII. STABILITAS BENDUNG 1. Umum Salah satu persyaratan keamanan bendung yaitu harus stabil terhadap geser, guling dan piping. Untuk itu harus dihitung gaya-gaya yang bekerja pada bangunan yaitu: + berat sendiri bangunan, + tekanan air normal setinggi bendung dan setinggi muka air banjir desain, * tekanan lumpur, + gaya gempa, tekanan air di bawah bendung atau uplift. Selanjutnya gaya-gaya yang bekerja pada bangunan itu dianalisis dan dikontrol stabilitasnya terhadap faktor-faktor keamanannya. Perhitungan dilakukan dengan tinjauan panjang satu meter. 2. Langkah Perhitungan Hitung berat sendiri bangunan yaitu: + bagian yang dihitung hanys tubuh bendung saja, dun selanjut- nya dibagi dalam bentuk tertentu. + hitung gaya yang bekerja yaitu luas penampang dikalikan berat jenis pasangan batu = 2,2 ton/ nm, « hitung momen gaya-gaya tersebut terhadap suatu titik yaitu perkalian gaya dengan jaraknya, + jumlahkan seluruh gaya-gaya bekerja dan momennya an yang ditinjau. Pengaruh gempa; dihitung “ dengan cara mengalikan koefisien gempa dengan besarnya gaya Selanjutnya hitung pula momen- momen gaya tersebut. Tekanan air normal; tekanan air setinggi mercu bendung terhadap tubuh bendung. Di hilir bangunan dianggap kosong, tanpa ada air. Untuk memudahkan ~@pr perhitungan gaya horizontal dan g 8.1. Gaya-gaya yang bekerja ya pada bangunan 127 Desain Hidvanltk BENDUNG TETAP vertikal dikerjakan secara terpisah. Selanjutnya hitung gaya-gaya tekanan air dan momen gaya. ‘Tekanan air banjir; yaitu tekanan air setinggi muka air banjir pada debit banjir desain. Di hilir bangunan terdapat aliran setinggi muka air banjir pula. Selanjutnya lakukan langkah perhitungan yang sama dengan air normal Tekanan lumpur; yaitu tekanan lumpur terhadap bangunan di udik bendung. 3. Contoh Perhitungan 1) Stabilitas bangunan (1) Hitung berat sendiri bangunan, yaitu bagian per bagian vw lume, berat, jarak titik berat terhadap sumbu y, sumbu x dan momen tahanan (Gbr. 3.8.1). (2) Tentukan koefisien gempa dari peta gempa Indonesia dan hitung gaya gempa serta momen gulingnya. (3) Hitung gaya hidrostatis pada keadaan air normal dan keadaan air banjir. Dalam perhitungan ini dihitung jumlah gaya-gaya horizontal, vertikal, momen guling dan momen tahanannya (4) Hitung gaya tekanan lumpur serta momen tahanannya. (5) Hitung gaya tekanan uplift disetiap titik untuk keadaan air normal dan banjir, yang dapat dihitung dengan rumus: Ly=Ly+ 1B Ly dimana: U, = gaya tekanan ke atas di titik x, kg/m Hy =tinggi diudik bendung, m Ly. = jaraksepanjang bidang kontak dari udik sampai titik x,m L =panjang total bidang kontak, m AH= beda tinggi energi, m L, = panjang bidang vertikal, m L,, = panjang bidang horizontal, m (6) Periksa stabilitas bangunan untuk keadaan air normal dan keadaan air banjir. Pemeriksaan dilakukan terhadap bahaya: a) guling : faktor keamanan (Fk) = MT / MG 2 1,5 b) geser : koefisien geser (f) =tg gaya tahan =f.v=x ton gaya tahan Vv faktor keamanan (Fk) = © gaya horizontal 128 Bendung Tetap untuk Irgast dimana: |= MT = momen tahanan MG =momen guling eksentrisitas pembebanan atau jarak dari pusat gravitasi dasar sampai titik potong resultante dengan dasar; resultante gaya-gaya harus masuk daerah kern (galih) yang dapat dinyatakan dengan c rumus: MT - MG e= %B-(————_)< 1B =v dimana: ¢ = eksentrisitas lebar dasar momen tahanan momen guling = jumlah gaya vertikal «==5 x Gbr .2. Pemeriksaan stabilitas bangunan (7) Periksa terhadap daya dukung tanah pada keadaan air normal dan keadaan air banjir. (a) Hitung tegangan izin=o (b) Hitung tegangan tanah yang terjadi yang dapat dihitung dengan rumus: v 6e S12 = Ce ) dimana : = tegangan tanah gaya-gaya vertikal lebar dasar e = eksentrisitas (c) Persyaratannya yaitu bila. o, <6 dan o, > 0 oi Vv B 2) Panjang lantai udik (1) Periksa dan tentukan harga weighted creep ratio, C 129 Desain Hidraulik BENDUNG TETAP (2) Hitung perbedaan antara tinggi muka air udik dan hilir, Ah, pada keadaan air normal dan banjir dan ambil untuk keadaan tekaiian yang lebih besar. (3) Hitung panjang garis rayapan yang dapat dihitung dengan cara Lane: Lw perlu = © Ly + 1/3 LH dimana: Lw = panjang garis rayapan total Lv = panjang garis rayapan dalam arah vertikal LH. = panjang garis rayapan dalam arah horizontal (4) Periksa; panjang garis rayapan hasil perhitungan harus lebih besar dari pada panjang bidang kontak yang ada. 3) Tebal lantai hilir (1) Ambil tebal lantai hilir untuk potongan yang paling tebal dan paling kecil, t. ‘ (2) Tentukan berat jenis bahan, misalnya untuk pasangan batu kali, ton/m3 (3) Tentukan tekanan uplift; yang dihitung dengan rumus seperti disebut pada pasal 1) bagian (5). (4) Periksa syarat keseimbangan, bila : Ux < t, maka ketebalan lantai yang ditentukan memadai. 2. 5 Gor. 3.8.3. Pemeriksaan tebal lantai hilir 130 ‘Bendung Tetap untuk Trigast

Anda mungkin juga menyukai