Tugas Esai Pertemuan 10
Tugas Esai Pertemuan 10
1. Deskripsi
Penulis adalah satu-satunya pekerja magang di kantor B&B Toronto. Selama lima
tahun terakhir, pekerja magang akan diberikan pelatihan awal di Chicago, Illinois
selama 2 minggu. Pada 2 minggu pertama sebagai pekerja magang, Penulis
diberikan pelatihan perbankan investasi di Chicago, Illinois. Pelatihan ini bertujuan
untuk memahami teknik dasar penilaian dan metode analisis laporan keuangan
yang cukup rumit yang pelaksanaannya sebagian besar adalah materi kuantitatif
dan cukup intense.
Penulis juga mendapat satu tugas yang diserahkan langsung kepada Page
Page, yang kemudian dia serahkan kepada Richard untuk mendapat review.
Ketika Richard menganggap bahwa pekerjaan yang dikumpulkan adalah
hasil perbaikan Page, Penulis meminta saran dari Page tentang hal apa
yang harus dilakukan. Page mengatakan bahwa tidak ada yang bisa Penulis
lakukan atas perlakuan ini. Penulis harus tetap bekerja dan melewati hal
semacam ini selama beberapa tahun kedepan, karena Page juga pernah
mendapat perlakuan yang sama.
Penulis merasa bahwa Petterson dari awal sudah tidak suka dengan
Penulis, bisa diketahui dari review pertama Petterson tentang Penulis.
Petterson menganggap bahwa Penulis arogan, lambat dan tidak tepat waktu
dalam bekerja, serta terlalu akrab dengan Page.
Penulis merasa bingung pada hari pertama bekerja, karena Richard hanya
menunjukkan tempat kerja Penulis dan tidak menepati janjinya untuk
menindaklanjuti hari itu. Tanpa pengarahan dari Richard, Penulis tidak
mengerti betul apa yang harus dilakukannya ketika langsung mendapat
pekerjaan dari Petterson.
3. Evaluasi
Setelah menjabarkan pikiran dan perasaan Penulis atas setiap pengalaman yang
didapatkan selama menjalani program magang di B&B kantor Toronto, Penulis menilai
pengalaman-pengalaman tersebut sebagai hal-hal yang belum berjalan dengan baik.
Pengalaman yang tidak berjalan dengan baik pertama menyangkut pekerjaan sebagai
analis junior di B&B Toronto yang disebabkan tidak adanya informasi atau instruksi
terkait dengan pekerjaan yang harus Penulis lakukan dari senior-senior di B&B Toronto
untuk dapat menghasilkan suatu pekerjaan yang baik bagi B&B Toronto.
4. Analisis
Setelah melakukan evaluasi atas pengalaman selama magang yang belum berjalan
dengan baik, selanjutnya Penulis akan melakukan analisis terhadap pengalaman-
pengalaman tersebut. Analisis dilakukan dengan mencari tahu penyebab atau faktor
pendukung dari hal-hal yang Penulis rasa belum berjalan dengan baik selama magang.
Selama magang di B&B penulis merasa tidak nyaman dan tertekan dalam bekerja serta
selalu mendapat ulasan negatif dari tim proyeknya. Penulis merasa cukup berkompeten
untuk menyelesaikan pekerjaan sebagai analis junior di perusahaan B&B karena latar
belakang pengalaman Penulis selama berkuliah di Ivey cukup membantu pekerjaan
Penulis. Penulis pernah menjadi Asisten Peneliti Profesor Keuangan untuk
menyediakan data untuk lebih dari 300 perusahaan, memperbaiki anomali informasi,
juga menyusun, menganalisis, dan menarik kesimpulan dari data yang dikumpulkan,
yang mana hal ini merupakan pengalaman yang berguna untuk menjadi seorang analis.
Di bidang audit dan keuangan, Penulis memiliki pengalaman sebagai Audit &
Assurance Summer Analyst di Ernst & Young dan sebagai Summer Financial Planning
Analyst, Customer Finance di perusahaan Kraft Foods Inc. Selain itu, Penulis juga
sudah menyelesaikan intensive financial valuation and modeling course di Wall Street
Prep Course. Penulis juga mengelola club budget, bank account, dan club audits.
Penulis sebenarnya tidak kesulitan mengerjakan pekerjaan sebagai analis. Namun,
pemberian ulasan negatif dan gaya kepemimpinan yang terlalu memberi tekanan dari
Petterson, kemungkinan hanyalah cara B&B menguji mental calon pegawainya, sesuai
dengan jargon “work hard, play hard”. Page juga mengatakan mendapat perlakuan yang
sama seperti yang Penulis alami, jadi pemberian tekanan kerja kepada pegawai
magang adalah hal yang selalu dilakukan B&B. Karena perlakuan perusahaan kepada
pegawai magang tidak bisa diubah, maka sikap penulis yang harus menyesuaikan
keadaan yang ada. Gaya kepemimpinan Petterson yang selalu menyalahkan pekerjaan
Penulis tanpa memberikan penjelasan seperti apa perbaikan yang seharusnya
membuat Penulis bingung atas kemauan Petterson. Penulis sudah berusaha
menjelaskan argumen untuk pekerjaan yang Penulis buat, namun Petterson tidak
memberikan kesempatan. Petterson juga sering memberikan deadline atas pekerjaan
yang tidak masuk akal misalnya dengan memberi deadline pekerjaan hari Rabu pukul 3
a.m, padahal sebenarnya hasil pekerjaan tersebut baru dibutuhkan untuk hari Jum’at.
Selain itu, Penulis juga mengalami masalah dengan Richard yang selalu menempatkan
Penulis pada tim yang sama dengan Petterson meskipun sudah mengajukan
permintaan penggantian project manager untuk proyek selanjutnya. Richard juga
mengetahui kecenderungan Petterson yang lebih keras pada analis wanita daripada
analis pria, tetapi tidak berusaha untuk mengubah pendekatan Petterson ini. Selain itu,
Penulis juga merasa bahwa Petterson mempermainkan Penulis ketika memberikan
tugas dengan membuat deadline sendiri yang tidak sesuai dengan yang seharusnya.
Namun ketika Penulis menyampaikan keluhan tersebut kepada Richard, Richard malah
meminta Penulis untuk menyelesaikan masalah ini sendiri. Masalah ini timbul karena
keterbatasan dari Richard yang tidak memiliki wewenang yang cukup sebagai HR
Employee, seperti CHRP certification yang sangat bermanfaat untuk mengatasi
permasalahan yang dialami oleh penulis.
5. Kesimpulan
Hal pertama yang Penulis perlu benahi adalah menangani tingkat stres yang penulis
alami ketika magang. Meskipun penulis mengalami tekanan yang selalu muncul dari
Petterson selaku project manager Penulis. Penulis harus bisa mengontrol emosinya agar
tetap bisa fokus melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, Penulis perlu
mengembangkan kemampuan untuk menjaga kestabilan emosinya sehingga dapat
mengerjakan tugasnya tanpa terganggu dengan emosi pribadi Penulis.
Hal selanjutnya yang perlu Penulis benahi adalah terkait dengan manajemen waktu.
Meskipun tenggat waktu dari suatu tugas sebenarnya masih beberapa hari lagi. namun
ketika tenggat waktu yang diberikan kepada Penulis menjadi lebih cepat, Penulis harus
tetap menyelesaikan tugas tersebut sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan
kepada Penulis. Hal ini bertujuan untuk melatih Penulis untuk mengatur alokasi waktu
yang ada untuk menyelesaikan tugas tersebut. Semakin cepat waktu penyelesaian suatu
tugas maka Penulis dapat menyelesaikan tugas selanjutnya lebih cepat juga. Pada
akhirnya, penulis memiliki waktu luang yang lebih banyak untuk beristirahat atau
melakukan relaksasi sebelum melanjutkan ke tugas selanjutnya. Untuk mengatasi
manajemen waktu ini Penulis perlu menjadwalkan kegiatan-kegiatan yang diperlukan
untuk menyelesaikan tugas Penulis.
Setelah menjalani proses magang sebagai junior analyst, Penulis tetap yakin untuk
terjun berkarir di bidang finance. Meskipun banyak permasalahan yang timbul ketika
magang. Selama melaksanakan magang Penulis dapat bekerja dengan rajin dan penuh
dengan semangat. Selain itu penulis juga memiliki komitmen yang kuat untuk
menyelesaikan kegiatan magangnya dengan penilaian yang memuaskan. Penulis dapat
menjadikan pengalaman magang ini sebagai persiapan ketika benar-benar bekerja
nantinya. Meskipun suasana kerjanya memiliki tekanan yang cukup tinggi, hal tersebut
bukan lagi menjadi penghambat bagi Penulis.
6. Tindak Lanjut
Sebagai tindak lanjut dari evaluasi yang telah dilakukan, Penulis berkomitmen untuk
menerapkan perbaikan diri untuk mencegah terulangnya pengalaman buruk. Poin yang
menjadi fokus perbaikan Penulis adalah melatih dan mengembangkan potensi diri.
Penting untuk selalu mengidentifikasi cara untuk melatih diri setiap hari. Berikut adalah
kebiasaan yang dapat diterapkan dalam rangka mengembangkan potensi diri yang lebih
baik.
Mencapai kesuksesan dalam karier dan kehidupan pribadi tidak hanya diperlukan
kecerdasan intelektual, pandai dalam membangun dan mengelola relasi yang positif
dengan orang lain juga sangat diperlukan. Kecerdasan emosional juga perlu dilatih
secara berkala dan dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari. Ada beberapa prinsip
utama yang perlu dipenuhi untuk melatih kecerdasan emosional yaitu mengenali
emosi yang sedang dirasakan, meminta pendapat orang lain, mengamati setiap
perubahan emosi yang dirasakan, menulis jurnal harian, berpikir sebelum bertindak,
menggali akar permasalahan, berintrospeksi saat dikritik, memahami tubuh diri
sendiri, dan terus melatih kebiasaan tersebut. Penulis akan berusaha melakukan
prinsip-prinsip tersebut pada setiap kejadian yang dialami, baik pengalaman yang
tidak menyenangkan ataupun pengalaman yang baik.
1) Menyusun to-do-list
Menyusun to-do-list setiap hari akan membantu Penulis untuk lebih fokus
terhadap apa yang akan dikerjakan dan diselesaikan pada hari itu. Penulis
juga akan menuliskan to-do-list berdasarkan skala prioritas, mana pekerjaan
yang harus diselesaikan lebih awal.
3) Istirahat
Saat istirahat, Penulis akan melakukan hal-hal yang dapat membuat senang
dan kembali fresh seperti bermain game, berbincang dengan rekan kerja,
atau sekedar melihat pemandangan lewat jendela. Penulis juga akan
menerapkan rules 20-20-20 untuk menghindari Computer Vision Syndrome,
dengan melakukan istirahat setiap 20 menit sekali, dengan memandang
objek yang berjarak 20 kaki (6 meter) selama 20 detik.
- Melatih mindfulness