Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KOMPOSIT
KHARISMA NUR CAHYANI, S. ST., MT.
ELEMEN STRUKTUR KOMPOSIT
Pendahuluan
• Elemen struktur komposit merupakan struktur yang terdiri dari 2 material
atau lebih dengan sifat bahan yang berbeda dan membentuk satu
kesatuan sehingga menghasilkan sifat gabungan yang lebih baik.
• Komposit baja dengan beton didasarkan pada pemikiran bahwa beton
mempenyai perilaku yang menguntungkan ketika menerima beban tekan
dan perilaku yang kurang menguntungkan ketika menerima beban tarik.
Sedangkan baja mempunyai kemampuan bahan yang sama baik untuk
beban tarik dan tekan tetapi harus diwaspadai terhadap bahaya tekuk
ketika menerima beban tekan.
• Elemen strukrut komposit yang menerima beban lentur disebut dengan
balok komposit.
• Elemen struktur komposit yang menerima beban tekan, atau tekan dan
lentur disebut dengan kolom komposit.
• Contoh Balok Komposit :
• Contoh Kolom Komposit :
• Elemen struktur komposit dapat menahan beban sekitar 33% - 50% lebih
besar daripada beban yang dapat dipikul oleh balok baja saja.
• Perilaku komposit hanya akan terjadi jika potensi terjadinya slip antara baja
dan beton dapat dicegah. Hal ini dapat diatasi dengan memasang penghubung
geser (shear connector).
Lebar Efektif Balok Komposit
dimana
• Balok komposit adalah balok non homogen, oleh karena itu rumus tersebut
tidak bisa langsung digunakan. Penampang Elemen beton harus
ditransformasikan terlebih dulu.
• Jika pelat beton dihubungkan secara kaku terhadap profil baja, maka diagram
regangan akan mempunyai bentuk seperti pada gambar dibawah :
c = s atau atau
Dimana :
Ec = modulus elastisitas beton fc’ = kuat tekan beton umur 28 hari (Mpa)
Es = modulus elastisitas baja M = momen lentur yang harus dipikul
c = regangan beton Itr = momen inersia terhadap sumbu netral
s = regangan baja yt = jarak sumbu netral ke serat atas profil baja
fc = tegangan beton yb = jarak sumbu netral ke serat bawah profil
fs = tegangan baja
n = Es / Ec = rasio modulus
w = berat jenis beton (2400 kg/m3)
• Untuk mentransformasikan luas beton, Ac, maka lebar efektif pelat beton
dapat dibagi dengan n, sedangkan tebal beton tidak perlu diubah.
• Prosedur ini hanya tepat/efektif untuk pembebanan dimana elemen beton
mengalami gaya tekan karena kemampuan tarik beton sangat kecil.
Contoh :
Hitunglah momen inersia (I) dan modulus penampang (S) untuk penampang
komposit berikut ini, jika diketahui mutu beton pelat adalah fc’ = 25 MPa dan
jarak antar profil baja 300 cm serta tebal pelat 12 cm
Jawab :
• Lebar efektif :
beff = L/4 = 600/4 = 150 cm (menentukan)
beff = b0 = 300 cm
• Nilai n :
Ec = 4700 √fc’ = 4.700 x √25 = 23.500 MPa
Es = 200.000 MPa
n = Es/Ec = 200.000/23.500 = 8,51 ≈ 8
Pelat beton ditransformasikan ke penampang baja :
beff / n = 150 / 8 = 18,75 cm
• Menentukan letak garis netral
beton : Ac = 18,75 . 12 = 225 cm2 yc = 6 cm
Ac . yc = 225 . 6 = 1.350 cm3
baja : As = 119,8 cm2 ys = 27 cm
As . ys = 119,8 . 27 = 3.234,6 cm3
= (1.350 + 3.234,6)/(225 + 119,8) = 13,2964 cm
Tsr
d’
Asr t
Ts d1
g.n regangan
d d2
g.n profil baja
Cs d3
Vh
Vh
N
Qn
1. Selimut lateral minimum = 25
mm, kecuali ada dek baja
2. Diameter maksimum = 2,5 x
tebal flens profil baja
3. Jarak longitudinal minimum =
6 x diameter penghubung
geser
4. Jarak longitudinal maksimum
= 8 x tebal pelat beton
5. Jarak minimum dalam arah
tegak lurus sumbu
longitudinal = 4 x diameter
6. Jika digunakan dek baja
gelombang, jarak minimum
penghubung geser dapat
diperkecil menjadi 4 x
diameter
Dek Baja Gelombang
rm = r > 0,3 . b
Dengan : r = jari-jari girasi profil baja dalam bidang tekuk
b = dimensi terluar kolom beton dalam bidang tekuk