S DENGAN DIAGNOSA
MEDIK “CITOMEGALOVYRUS (CMV)” DI RUANG INFECTION
CENTER RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
Disusun Oleh:
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
A. Defenisi
keluarga virus herpes. CMV adalah infeksi oportunistik yang menyerang saat
CMV sering disebut sebagai virus paradoks karena bila menginfeksi seseorang
dapat berakibat fatal, atau dapat juga hanya diam di dalam tubuh penderita
setelah beberapa waktu virus akan menetap dalam cairan tubuh penderita
seperti darah, air liur, urin, sperma, lendir vagina, ASI, dan sebagainya.
Penularan CMV dapat terjadi karena kontak langsung dengan sumber infeksi
tersebut, dan bukan melalui makanan, minuman atau dengan perantaraan
2002).
B. Etiologi
yang lahir dari wanita yang menderita CMV selama kehamilan juga akan
terinfeksi CMV. Bentuk paling berat dari infeksi ini adalah penyakit inklusi
sito megalik.
2. Akut - didapat: didapat selama atau setelah kelahiran sampai dewasa.
sekuela, terutama pada anak-anak yang masih kecil, dan dapat terjadi akibat
tranfusi.
C. Patofisiologi
dan in vitro. Tanda patologi dari infeksi CMV adalah sebuah pembesaran sel
dengan tubuh yang terinfeksi virus. sel yang menunjukan cytomegaly biasanya
polymerase chain reaction (PCR) di dalam semua keturunan sel atau dan
sistem organ didalam sistem tubuh. Pada permulaannya, CMV menginfeksi sel
epitel dari kelenjar saliva, menghasilkan infeksi yang terus menerus dan
pertahanan virus. Infeksi dari sistem genitif memberi kepastian klinik yang
atau reaktivasi dari ibu. Namun, penyakit yang diderita janin atau bayi yang
baru lahir dikaitkan dengan infeksi primer ibu. Infeksi primer pada usia anak
atau dewasa lebih sering dikaitkan dengan respon limfosit T yang hebat.
Tanda khas infeksi ini adalah adanya limfosit atipik pada darah tepi.
menetap pada jaringan induk semangnya. Tempat infeksi yang menetap dan
laten melibatkan bermacam sel dan organ tubuh. Penularan transfusi darah atau
tempat terdapat infeksi yang laten. Stimulasi antigen kronis (seperti yang
2. Hepatosplenomegali.
6. Prematuritas.
Gejala lain dapat terjadi pada bayi baru lahir atau pada anak yang lebih besar:
1. Purpura.
2. Hilang pendengaran.
3. Korioretinitis; buta.
4. Demam.
5. Pneumonia.
7. Kerusakan otak.
4. Uji serologis
F. Komplikasi
2. IQ rendah.
3. Gangguan penglihatan.
4. Mikrosefali.
5. Gangguan sensorineural.
G. Penatalaksanaan
terganggu). Vaksin CMV hidup sedang diuji coba pada pasien transplantasi
kewaspadaan umum.
H. Prognosis
Prognosis tergantung pada seberapa parah infeksi CMV atau penyakit
yang mendasari orang tersebut. Pemberian obat antivirus pada orang yang
A. Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan
2. Pemeriksaan fisik
eritripoiesis kulit.
3. Pemeriksaan Penunjang
d. Uji serologis
B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi infeksi b.d. penurunan system imun, aspek kronis penyakit.
muntah.
C. Intervensi Keperawatan
sebagai berikut:
1. Dx I : Resiko tinggi infeksi b.d. penurunan system imun, aspek kronis
penyakit.
Kriteria hasil:
2. Jarang
3. Kadang-kadang
4. Sering
5. Selalu
2. Dx II: Pola nafas tidak efektif b.d. penurunan energi dalam bernapas.
Kriteria hasil:
a. Ekspansi dada simetris 5
2) Jarang menunjukkan
3) Kadang menunjukkan
4) Sering menunjukkan
5) Selalu menunjukkan
muntah.
Kriteria hasil:
2) Ringan
3) Sedang
4) Kuat
5) Adekuat total
NIC : Nutririon Management
gizi).
NOC : Thermoregulation
Kriteria hasil:
2) Jarang menunjukkan
3) Kadang menunjukkan
4) Sering menunjukkan
5) Selalu menunjukkan
d. Berikan antipiretik.
2) Jarang
3) Kadang-kadang
4) Sering
5) Selalu
c. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit dengan
Resiko tinggi
CMV infeksi
DAFTAR PUSTAKA