Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PSIKOTERAPI

“Konsep Dasar dalam Terapi Kelompok”

disusun oleh:

kelompok 9

Indah Oktavianti Siregar 1815050035

Nurmaliza 1915040003

Khairunnisa 1915040015

Fhaturrahman Alvi 1915040044

Dosen pengampu:

Dr. Mai Tiza Husna, M, Psi

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

IMAM BONJOL PADANG

1443 / 2022
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam
juga disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Serta sahabat dan
keluarganya, seayun langkah dan seiring bahu dalam menegakkan agama Allah. Dengan
kebaikan beliau telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang berilmu
pengetahuan.

Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Psikoterapi yang membahas tentang
“Konsep Dasar dalam Terapi Kelompok”.Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 23 Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

PENDAHULUAN......................................................................................................1

1. Latar Belakang...............................................................................................1
2. Rumusan Masalah..........................................................................................1
3. Tujuan Masalah..............................................................................................1
PEMBAHASAN........................................................................................................2

1. Konsep Dasar Terapi Kelompok....................................................................2


2. Unsur-Unsur Terapi Kelompok......................................................................3
3. Teknik-Teknik Terapi Kelompok..................................................................4
PENUTUP..................................................................................................................6

1. Kesimpulan....................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terapi kelompok adalah sebuah tritmen yang dilakukan dengan cara menyertakan
beberapa orang dalam sebuah kelompok kecil yang didampingi oleh satu terapis
atau lebih yang terlatih dalam proses terapi kelompok. Desain terapi ini dapat
meningkatkan kemampuan psikologis dan memperbaiki permasalahan-
permasalahan psikologis dengan cara pendekatan kognitif dan afektif yang
dieksplorasi dari interaksi antar anggota kelompok dan terapis. Terapi kelompok
yang dilakukan ini

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep dasar dari terapi kelompok ?

2. Apa saja unsur-unsur terapi kelompok ?

3. Bagaimana teknik-teknik dari terapi kelompok ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui konsep dasar dari terapi kelompok

2. Untuk mengetahui Apa saja unsur-unsur terapi kelompok

3. Untuk mengetahui teknik-teknik dari terapi kelompok

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Terapi Kelompok (Group Therapy)


Manusia memang tercipta di dunia sebagai makhluk sosial. Maka, tidak heran
jika manusia lebih suka hidup berkelompok. Kebutuhan untuk berinteraksi pada
manusia memang merupakan naluri dasar setiap manusia. Bahkan, kebutuhan untuk
hidup berkelompok ini ditangkap oleh psikolog dan dijadikan sebagai salah satu jenis
terapi dalam psikologi. Terapi kelompok dalam psikologi akhirnya menjadi metode
khusus yang memberi kesempatan bagi para individu dan kelompok untuk tumbuh
dalam setting-setting fungsional pekerjaan, sosial, rekreasi, hingga pendidikan.
Pada tahun 1910 Jacob Mareno (Psikiater Austria) menggunakan teknik teater
untuk mengembangkan interaksi dan spontanitas pasien dengan membawa
problemnya pada setting kelompok, psikodrama (terapi kelompok). Harleigh B.
Trecker mengatakan bahwa terapi kelompok merupakan suatu metode khusus yang
memberikan kesempatan kepada individu-individu dan kelompok-kelompok untuk
tumbuh dalam setting-setting fungsional pekerjaan sosial, rekreasi serta pendidikan.
Karena banyaknya pasien yang datang pada terapis, maka terapis menggunakan
perawatan dalam kelompok. Faktor dinamik yang berkembang dalam situasi
kelompok itu sendiri menampilkan faktor-faktor yang baru yang oleh beberapa terapis
menganggap suatu kelebihan terhadap terapi individual.
Pada dasarnya, setiap jenis terapi pasti memiliki kelebihan dan kekurangan
tersendiri. Maka, jenis terapi tersebut pasti disesuaikan dengan keadaan atau kondisi
pasien yang akan menjalani terapi. Untuk terapi kelompok sendiri memiliki kegunaan
dalam menghilangkan perasaan sendiri atau terisolasi pada diri pasien sehingga bisa
membantu menghilangkan kecemasan yang dia rasakan dan mendorongnya untuk
mau membicarakan isi hatinya. Terapi Aktivitas Kelompok, orientasinya adalah
upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang
lain, lingkungan/ tempat, dan waktu. Klien dengan gangguan jiwa psikotik,
mengalami penurunan daya nilai realitas (reality testing ability). Klien tidak lagi
mengenali tempat, waktu, dan orang-orang di sekitarnya. Hal ini dapat mengakibatkan
klien merasa asing dan menjadi pencetus terjadinya ansietas pada klien. Untuk
menanggulangi kendala ini, maka perlu ada aktivitaas yang memberi stimulus secara

2
konsisten kepada klien tentang realitas di sekitarnya. Stimulus tersebut meliputi
stimulus tentang realitas lingkungan, yaitu diri sendiri, orang lain, waktu, dan tempat.
Terapi Kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok
pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau
diarahkan oleh seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih. Terapi
kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk memberikan
stimulasi bagi klien dengan gangguan interpersonal. Keuntungan yang diperoleh
individu melalui terapi aktivitas kelompok ini adalah dukungan (support), pendidikan,
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, meningkatkan kemampuan hubungan
interpersonal dan meningkatkan uji realitas sehingga terapi aktivitas kelompok ini
dapat dilakukan pada karakteristik gangguan seperti : gangguan konsep diri, harga diri
rendah, perubahan persepsi sensori halusinasi, klien dengan perilaku kekerasan atau
agresif dan amuk serta menarik diri/isolasi sosial. Selain itu, dapat mengobati klien
dalam jumlah banyak, dapat mendiskusikan masalah-masalah secara kelompok,
menggali gaya berkomunikasi, belajar bermacam cara dalam memecahkan masalah,
dan belajar peran di dalam kelompok.
Biasanya, kelompok bertemu selama satu atau dua jam setiap minggu. Terapi
ini juga berfokus pada peningkatan keterampilan sosial, membantu individu untuk
mengatasi berbagai masalah seperti kemarahan, rasa malu, kesepian dan harga diri
yang rendah. Kelompok juga sering membantu individu yang telah mengalami
peristiwa kehilangan, entah itu pasangan, anak atau seseorang yang meninggal karena
bunuh diri.
Terapi kelompok memberikan perawatan psikoterapi yang melibatkan satu
terapis dan 6-12 peserta dengan masalah yang sama atau terkait. Seorang terapis
terkadang dapat merekomendasikan terapi kelompok dibandingkan psikoterapi
individual karena berbagai alasan, misalnya karena terapi kelompok dianggap lebih
efektif untuk berbagai kasus klinis. Orang-orang dalam terapi kelompok tidak hanya
melakukan intervensi dari terapis, tapi juga mengamati orang lain dalam kelompok
dan menerima umpan balik dari anggota kelompok.
B. Unsur-unsur Terapi
1. Munculnya gangguan
Muncul dua aliran yang berbeda yang mencakup gambaran tentang proses
terapi kelompok. Satu aliran memusatkan pada peraturan para anggota dan

3
pemimpin, sementara aliran lainnya memeriksa dengan menggunakan kerangka
kerja teoritis untuk memimpin kelompok.
2. Tujuan Terapi
a. Menjadi lebih terbuka dan jujur terhadap diri sendiri dan orang lain.
b. Belajar mempercayai diri sendiri dan orang lain
c. Berkembang untuk lebih menerima diri sendir
d. Belajar berkomunikasi dengan orang lain
e. Belajar untuk lebih akrab dengan orang lain
f. Belajar untuk bergaul dengan sesama atau lawan jenis
g. Belajar untuk memberi dan menerima
h. Menjadi peka terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain
i. Meningkatkan kesadaran diri, sehingga akan merasa lebih bebas dan tegas
dalam memilih.
3. Peran Terapis
Yang terpenting dalam konseling/terapi kelompok adalah konselor/terapis
harus mempunyai dasar teori dan terlatih untuk memimpin kelompok, karena
dikuatirkan membuat lebih buruk keadaan.
C. Teknik-Teknik Terapi
Gerald Corey menawarkan beberapa teknik yang biasanya dipakai dalam
terapi kelompok (Group Therapy) yaitu:
1. Permainan Dialog
Teknik ini dilakukan dengan cara klien dikondisikan untuk mendialogkan dua
kecenderungan yang saling bertentangan yaitu, kecenderungan top dog (adil,
menuntut, dan berlaku sebagai majikan) dan under dog (korban, bersikap tidak
berdaya, membela diri, dan tak berkuasa). Disini ada permainan kursi kosong,
yaitu klien diharapkan bermain dialog dengan memerankan top dog maupun under
dog sehingga klien dapat merasakan keduanya dan dapat melihat sudut pandang
dari keduanya.
2. Teknik Pembalikan
Teori yang melandasi teknik pembalikan adalah teori bahwa klien terjun ke
dalam suatu yang ditakutinya karena dianggap bisa menimbulkan kecemasan, dan
menjalin hubungan dengan bagian-bagian diri yang telah ditekan atau
diingkarinya. Gejala-gejala dan tingkah laku sering kali mempresentasikan
pembalikan dari dorongan-dorongan yang mendasari. Jadi konselor bisa meminta

4
klien memainkan peran yang bertentangan dengan perasaanperasaan yang
dikeluhkannya atau pembalikan dari kepribadiannya.
3. Bermain Proyeksi
Memantulkan pada orang lain perasaan-perasaan yang dirinya sendiri tidak
mau melihat atau menerimanya.
4. Terapi dengan Perasaan
Teknik ini bisa digunakan pada saat klien menunjuk pada perasaan atau suasana
hati yang tidak menyenangkan yang ia sangat ingin menghindarinya. Terapi
mendesakklien untuk tetap atau menahan perasaan yang ia ingin hindari itu.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Terapi Kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien
bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan
oleh seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih. Terapi kelompok
adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk memberikan stimulasi
bagi klien dengan gangguan interpersonal. Keuntungan yang diperoleh individu
melalui terapi aktivitas kelompok ini adalah dukungan (support), pendidikan,
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, meningkatkan kemampuan hubungan
interpersonal dan meningkatkan uji realitas sehingga terapi aktivitas kelompok ini
dapat dilakukan pada karakteristik gangguan seperti : gangguan konsep diri, harga diri
rendah, perubahan persepsi sensori halusinasi, klien dengan perilaku kekerasan atau
agresif dan amuk serta menarik diri/isolasi sosial. Selain itu, dapat mengobati klien
dalam jumlah banyak, dapat mendiskusikan masalah-masalah secara kelompok,
menggali gaya berkomunikasi, belajar bermacam cara dalam memecahkan masalah,
dan belajar peran di dalam kelompok.
Munculnya gangguan, Muncul dua aliran yang berbeda yang mencakup gambaran
tentang proses terapi kelompok. Satu aliran memusatkan pada peraturan para anggota
dan pemimpin, sementara aliran lainnya memeriksa dengan menggunakan kerangka
kerja teoritis untuk memimpin kelompok. Tujuan Terapi menjadi lebih terbuka dan
jujur terhadap diri sendiri dan orang lain.
Peran Terapis Yang terpenting dalam konseling/terapi kelompok adalah
konselor/terapis harus mempunyai dasar teori dan terlatih untuk memimpin kelompok,
karena dikuatirkan membuat lebih buruk keadaan. Teknik-teknik dalam terapi
kelompok ada 5 macam permainan dialog, Pembalikan Bermain Proyeksi Terapi
dengan Perasaa

6
DAFTAR PUSTAKA

Sihotang, L. (2011). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Terhadap


Kemampuan Mengontrol. Medan: Tidak diterbitkan.

Susilawati, Luh Kadek Pande Ary., dkk. 2017. Bahan Ajar Materi Kuliah Psikoterapi I.
Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran. Universitday Udayana.

Trimurni, Sitti. Teknik Terapi Kelompok (Group Theraphy). Jurusan Bimbingan Penyuluhan
Islam. Fakultas Dakwah dan Komunikasi. UIN Alauddin Makassar. Al-Irsyad Al-Nafs, Jurnal
Bimbingan Penyuluhan Islam Volume 8, Nomor 1 Mei 2021 : 22-35.

Trinurmi, Sitti.2021.Teknik Terapi Kelompok .jurnal.UIN Alauddin: Makassar

Anda mungkin juga menyukai