Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN OBSERVASI

RUSUNAWA PUTRI UNNES

Anggota kelompok 4 :

Desi Andini (7101420043)

Amanda Mei Anggraiani (7101420113)

Alif Viana Rachmawati (7101420075)

Ambar Wahyu Rahmawati (7101420133)

Andrea Trisna Wahyu Ananda (7101420194)

Maghfirotaw Warahmah (7101420224)

Nur Cahyati (7101420092)

Pendidikan Ekonomi Admninistrasi Perkantoran

Universitas Negeri Semarang

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................................... I

BAB I Pendahuluan ........................................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................... 1

BAB II Tinjauan Pustaka ................................................................................................................ 2

2.1 Pengertian Manajemen Strategi ............................................................................................ 2

2.2 Tujuan Manajemen Strategi .................................................................................................. 3

2.3 Manfaat Manajemen Strategi ........................................................................................... 4

2.4 Proses Manajemen Strategi ................................................................................................... 5

BAB III Metode Penelitian ........................................................................................................... 10

3.1 Metode Penelitian Kualitatif ............................................................................................... 10

3.2 Subjek Penelitian ................................................................................................................. 11

3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................................................................. 11

BAB IV Hasil dan Pembahasan .................................................................................................... 13

4.1 Profil Asrama Rusunawa Putri UNNES......................................................................... 13

4.2 Visi Misi Asrama Rusunawa Putri UNNES ................................................................... 14

4.3 Analisis SWOT .............................................................................................................. 14

4.4 Analisis Strategi SWOT ................................................................................................. 16

BAB V Simpulan dan Saran ......................................................................................................... 17

5.1 Kesimpulan.......................................................................................................................... 17

5.2 Saran .................................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 18

LAMPIRAN OBSERVASI .......................................................................................................... 19

I
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asrama rusunawa putri UNNES adalah rumah susun sederhana sewa yang
diperuntukan untuk kebutuhan akomodasi mahasiswa UNNES. Asrama bisa dijadikan
alternatif tempat tinggal selama kuliah di UNNES. Beberapa fasilitas yang ditawarkan oleh
asrama sangat menarik untuk menjadi pilihan tempat tinggal seperti harga yang terjangkau,
lingkungan belajar, sarana prasarana seperti sarana berolahraga, tempat beribadah, serta
tempat parkir yang luas serta beberapa program yang ditawarkan oleh asrama rusunawa putri.

Asrama rusunawa putri berlokasi di Kelurahan Kalisegoro, Kecamatan Gunungpati,


Kota Semarang. Lokasi ini berada relatif agak jauh dari kampus sehingga dalam kegiatan
berpergian salah satunya ke kampus perlu menggunakan kendaraan transportasi seperti
angkutan umum, sepeda motor maupun sepeda. Hal ini juga yang menjadi salah satu faktor
yang menyebabkan asrama ini kurang diketahui oleh mahasiswa.

Beberapa alasan kami melakukan observasi ke asrama rusun UNNES tidak terlepas
dari beberapa hal diatas yaitu kami melihat potensi dari adanya pembuatan rusun UNNES,
tetapi beberapa mahasiswa masih minim mengetahui informasi mengenai asrama rusunawa
ini. Dengan analisis SWOT, kami dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan serta peluang
dan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan asrama rusunawa sehingga dapat
membentuk strategi yang baik untuk meningkatkan kualitas serta bisa berfungsi dan
digunakan secara maksimal.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen Strategi


Istilah manajemen strategi merupakan gabungan dari kata manajemen dan
strategi. Menurut John F. Mee manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang
maksimal dengan usaha yang minimal, demikian pula mencapai kesejahteraan dan
kebahagiaan maksimal baik bagi pemimpin maupu para pekerja serta memberikan
pelayanan yang sebaik mungkin kepada masyarakat.
Management is the art of securing maximum result with minimum of effort as to
secure maximum prosperity and happiness for both employer and employee and give the
public the best posible service.
Menurut George R. Terry, manajemen diartikan sebagai proses yang khas yang
terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian yang masing-masing bidang tersebut digunakan baik ilmu pengetahuan
maupun keahlian dan yang diikuti secara berurutan dalam rangka usaha mencapai sasaran
yang telah ditetapkan semula.
Management is distinct process consisting of planning, organizing, actuating,
controling, utilizing in each both science and art and follow in order to accomplish
predetermined objectives.
Dari definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen strategi adalah
proses mencapai tujuan organisasi melalui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengendalian.
Istilah strategi bersal dari kata Yunani strategos atau strategus dengan kata jamak
strategi. Strategos berarti jendral tetapi dalam Yunani kuno sering berarti perwira negara
(state officer) dengan fungsi yang luas.

2
Pengertian strategi menurut Alfred Chandler, strategi adalah penetapan sasaran
dan tujua jangka panjang sebuah perusahaan dan arah tindakan serta alokasi sumber daya
yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu.
Sedangkan menurut Kenneth Andrew, strategi adalah pola sasaran, maksud atau
tujuan dan kebijakan, serta rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan itu, yang
dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang dianut atau yang akan dianut oleh
perusahaan dan jenis atau akan menjadi jenis apa perusahaan ini.
Porter mendefinisiskan strategi sebagai penciptaan posisi unik dan bernilai yang
mencakup perangkat kegiatan yang berbeda.
Menurut Mudrajad Kuncoro, manajemen strategi terdiri dari analisis, keputusan
dan aksi yang diambil organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan
kompetitif.
Menurut Wahyudi, manajemen stratrgi adalah suatu seni dan ilmu dari pembuatan
(formulating), penerapan (implementing), dan evaluasi (evaluating) tentang keputusan-
keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai
tujuan-tujuan masa mendatang.
Hunger dan Wheelen mendefinisikan manajemen strategi merupakan serangkaian
daripada keputusan manajerial dan kegiatankegiatan yang menentukan keberhasilan
perusahaan dalam jangka panjang.
Strategic management is that set of managerial and actions that determine the
long term performance of coporation. It includes strategy formulation, strategy
implementation and evaluation.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat didefinisikan manajemen strategi adalah
serangkaian keputusan dan tindakan untuk memformulasikan, mengimplementasikan dan
mengevaluasi keputusan antar fungsi-fungsi yang dirancang untuk mencapai tujuan suatu
organisasi/perusahaan.

2.2 Tujuan Manajemen Strategi


Bahwa dalam strategi terdapat tujuan jangka pendek maupun panjang. Tujuan
jangka pendek (short term objectives) merupakan hasil terukur yang dapat di capai atau
dimaksudkan untuk dicapai dalam waktu satu tahun/ kurang. Dengan adanya tujuan

3
jangka pendek diharapkan dapat membantu menerapkan strategi yang biasanya disertai
rencana tindakan, paling tidak dalam tiga cara :
a. Rencana tindakan biasanya mengidentifikasikan taktik dan aktivitas fungsional
yang akan dilaksanakan dalam mingguan, bulanan, atau kuartal depan sebagai
bagian dari usaha untuk membangun keunggulan yang kompetitif.

b. Tujuan jangka pendek membantu mengangkat masalah dan konflik potensial


dalam suatu organisasi yang biasanya memerlukan koordinasi guna menghindari
konsekuensi yang bersifat disfungsional. Untuk itu, kerangka waktu penyelesaian
yang jelas kapan usaha/kegiatan tersebut akan dimulai dan kapan hasil akan
diperoleh.

c. Tujuan jangka pendek dapat membantu mengimplementasikan strategi


denganmengidentifikasi hasil-hasil terukur dari rencana tindakan atau aktivitas
fungsional, yang dapat digunakan untuk membuat umpan balik, koreksi, dan
evaluasi menjadi lebih relevan dan dapat diterima.

d. Tujuan jangka panjang memiliki kaitan dengan jangka pendek karena dengan
adanya jangka pendek dapat menambah cakupan dan kekhususan dalam
mengidentifikasi apa yang harus diselesaikan guna mencapai tujuan-tujuan jangka
panjang. Kaitan antara tujuan jangka pendek dan jangka panjang harus
menyerupai penurunan jangka panjang yang bersifat dasar menjadi tujuan jangka
pendek yang spesifik di bidang-bidang operasi kunci. Penurunan tersebut
memiliki keunggulan tambahan yaitu menyediakan referensi yang jelas untuk
komunikasi dan negoisasi, yang mungkin diperlukan untuk mengintregasikan dan
mengoordinasikan tujuan dan aktivitas pada tingkat operasi.

2.3 Manfaat Manajemen Strategi


Manajemen strategi memegang peranan penting dan bermanfaat dalam
menghasilkan banyak hal, diantaranya sebagai berikut :

a. Menghayati keseluruhan sistembisnis secara utuh

4
b. Mengkomunikasikan kepada para pemegang kepentingan perusahaan tentang
tujuan dan arah yang hendak ditempuh serta cara mencapainya.

c. Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan

d. Meminimalkan implikasi akibat adanya perubahan kondisi dan menunjukkan


kinerja finansial yang lebih baik

e. Menghubungkan lingkungan tempat perusahaan melakukan kegiatan dengan


sumber daya yang dimiliki yang siap untuk

Dari uraian di atas jelas sekali terlihat bahwa peranan atau manfaat manajemen
strategi sudah dimulai dan sudah dirasakan sejak proses penyusunan progam,
implementasi dan pengendaliannya. Dengan demikian memahami proses manajemen
strategik senantiasa menjadi suatu hal yang harus dikembangkan dalam mengendalikan
organisasi.

2.4 Proses Manajemen Strategi


Proses untuk merumuskan dan mengarahkan aktivitas manajemen bervariasi antar
bisnis. Proses dalam manajemen strategi meliputi sejumlah tahapan yang saling berkaitan
dan berurutan. Tahapan utama proses manajemen strategi umumnya mencakup :

a. Menentukan arah perusahaan

Penentuan arah ini meliputi perumusan visi, misi dan tujuan perusahaan.
Visi perusahaan merupakan deskripsi tentang apa yang dicapai oleh perusahaan
setelah perusahaan tersebut mengimplementasikan strateginya dan mencapai
potnsi sepenuhnya. Pernyataan visi merupakan suatu pernyataan yang
komprehensif, meliputi apa yang diinginkan oleh pimpinan perusahaan, mengapa
perusahaan berdiri, apa yang diyakininya dan akan menjadi apa, apa yang hendak
dicapai dan apa yang akan dihasilkan yang menjadi gambaran masa depan
perusahaan. Misi perusahaan merupakan pernyataan tentang keunikan perusahaan
yang membedakan suatu perusahaan dari perusahaan yang lain yang sejenis yang
berada dalam satu kelompok industri tertentu dan mengidentifikasikan linkup
operasinya dalam hal produk, pasar, serta teknologi yang digunakan.

5
b. Analisis lingkungan

Salah satu proses dalam manajemen strategi adalah penilaian lingkungan


organisasi melalui proses analisis lingkungan organisasi. Yang dimaksudkan di
sini meliputi kondisi, situasi, keadaan, peristiwa dan pengaruh-pengaruh di dalam
dan disekeliling organisasi yang berdampak pada kehidupan organisasi berupa
kekuatan internal, kelemahan internal, peluang eksternal dan tantangan eksternal.

1) Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal terdiri dari fungsi-fungsi manajemen


dan fungsi-fungsi bisnis ( pemasaran, keuangan, produksi dan operasional,
dan sumber daya manusia).

Fungsi pemasaran diartikan sebagai proses pendefinisian,


pengantisipasian, penciptaan dan pemenuhan kebutuhan dan keiinginan
pelanggan untuk produk dan jasa. Terdapat tujuh fungsi pemasaran yaitu
analisis konsumen, menjual produk/jasa, perencanaan produk/jasa,
perencanaan produk/jasa, penentuan harga, distribusi, riset pasar dan
analisis peluang. Fungsi keuangan terdiri atas tiga keputusan yaitu
keputusan investasi, keputusan pembiayaan dan keputusan deviden.
Fungsi Produksi dan Operasional mencakup semua aktivitas yang
mengubah input menjadi barang atau jasa. Fungsi tersebut terdiri dari lima
area pengelolaan yaitu proses, kualitas, kapasitas, invebtory dan angkatan
kerja.

Fungsi Sumber Daya Manusia adalah kebijakan, praktek dan sistem


yang mengatur perilaku, sikap dan sumber daya manusia terdiri dari 6
fungsi yaitu seleksi, pelatihan dan pengembangan, manajemen kinerja,
struktur pembayaran, insentif dan benefit dan hubungan karyawan.

2) Lingkungan Eksternal

Analisis faktor eksternal digunakan untuk mengidentifikasi


kesempatan dan ancaman yang mungkinterjadi, analisis lingkungan

6
industri menggunakan model lima kekuatan Porter (Porter’s five-forces)
yang meliputi persaingan antar perusahaan saingan, potensi
masuknyapesaing baru, potensi pengembangan produk pengganti,daya
tawar pemasok, daya tawar konsumen. Michael Porter menjelaskan lima
kekuatan yang mempengaruhi persaingan dalam industri. Kerangka
acuannya membantu para manajer strategi untuk mengaitkan pengaruh
faktor-faktor lingkungan jauh beserta akibatnya atas lingkungan
operasional perusahaan.

Kekuatan yang mempengaruhi industri masuknya pendatang baru


menimbulkan dampak bagi usaha bisnis yang sudah ada, misalnya
kapasitas menjadi bertambah, terjadinya perebutan bagian pasar serta
perebutan sumber daya produksi yang terbatas. Produk pengganti yaitu
produk yang dapat memberikan fungsi produk perusahaan dan dapat
mempengaruhi perolehan laba perusahaan. Kekuatan tawar menawar
pembeli terjadi apabila pembeli mampu mempengaruhi perusahaan untuk
memotong harga. Pemasok mempengaruhi industri melalui kemampuan
mereka menaikkan harga atau pengurangan kualitas produk. Persaingan
antar industri membuat setiap perusahaan untuk berlomba berkompetisi
berebut posisi pasar. Untuk melakukan suatu analisis situasi lingkungan
eksternal dibentuk dari kondisi-kondisi luar perusahaan yang
mempengaruhi kinerja perusahaan. Analisis lingkungan harus
mempertimbangkan dampak-dampak. lingkungan umum terhadap
perusahaan vokal. Setelah itu, harus menganalisis trend-trend lingkungan
pesaing dan industri. Lingkungan internal terdiri dari kekuatan dan
kelemahan internal perusahaan yang mempengaruhi daya saing
strategisnya. Tujuan melakukan analisis terhadap lingkungan internal
perusahaan adalah untukmengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya.

c. Formulasi Strategi

Fomulasi strategi adalah hal yang paling penting,dimana tahap ini akan
menentukan keberhasilan strategi perusahaan. Tujuan utama dalam formulasi

7
strategi adalah agar perusahaan mampu melihat secara objektif kondisikondisi
internal dan eksternal perusahaan. Penggunaan dimensi analisa SWOT (Strenght,
Weaknesses, Opportunities, Threats) dalam pengambilan keputusan ,yang
didasari dengan analisa lingkungan internal daneksternal akan meningkatkan
strategi perusahaan termasuk dalam perusahaan, namun juga melihat peluang
yangselama ini belum dimanfaatkan oleh perusahaan.

1) Analisis SWOT

Menurut Freddy Rangkuti, analisis SWOT adalah identifikasi


berbagai faktor secara sistematif untuk merumuskan strategi perusahaan.
Analiss ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antar unsurinternal,
yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal, yaitu
peluang dan ancaman.Analisis SWOT adalah suatu pekerjaan yang
cukuprumit dan berat. Namun, hanya dengan itu alternatifalternatif strategi
dapat disusun. Kegagalan menganalisisnya berarti gagal dalam mencari
relasi dan titik temu antara faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal
dan eksternal. Itu juga berarti gagal mencari hubungannya dengan visi,
misi, tujuan dansasaran organisasi. Pekerjaan ini tetap menjadi tugas
pokok dari kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasik n
kepada eselon bawah. Sekalipun demikian, eselon bawah berperan dalam
menyediakan data yang dipoerlukan untuk mempertajam analisis SWOT.
Dengan analisis SWOT keputusn-keputusan strategi yang baik dapat
dihasilkan. Analisis SWOT terdiri atas empat komponen dasar yaitu:

a. Strenght (S), yaitu situasi atau kondisi kekuatan dariorganisasi atau


program anda saat ini.

b. Weakness (W), yaitu situasi atau kondisi kelemahandari organisasi


atau program pada saat ini.

c. Opportunity (O), yaitu situasi atau kondisi peluang di luar organsasi


dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi masa depan.

8
d. Threat (T), yaitu situasi ancaman bagi organisasi yang datang dari luar
organisasi dan dapat mengancam eksiteni organisasi pada masa depan.

9
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian Kualitatif


Metode penelitian adalah langkah-langkah yang diambil oleh peneliti untuk
mengumpulkan data atau informasi untuk diolah dan dianalisis secara ilmiah. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Menuru Leedy
dan Ormrod dkk (Sarosa, 2017) penelitian kualitatif adalah penelitian yang mencoba
memahami fenomena dalam setting dan konteks naturalnya, yakni peneliti berusaha tidak
memanipulasi fenomena yang diamati. Metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi, analisa data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
pada makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2016).

Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2012) metode penelitian kualitatif


merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Kirk dan Miller
(Noor, 2015) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia
dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam
bahasanya dan dalam peristilahannya.

Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan


bahwa metode peneltian kualitatif adalah Penelitian yang digunakan untuk mendalami
peristiwa khusus pada kondisi obyek yang alamiah dan menghasilkan data deskriptif
secara tertulis atau lisan, dimana dalam pengumpulan datanya secara fundamental sangat
bergantung pada proses pengamatan peneliti itu sendiri.

10
3.2 Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bapak Wawan Faturrohman,
S.Pd. selaku pengelola Asrama atau Rusunawa Putri UNNES.

3.3 Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, sumber, dan cara.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara dan observasi sebagai metode
pengumpulan data.

1) Wawancara

Wawancara adalah salah satu alat yang paling banyak digunakan


untuk mengumpulkan data penelitian kualitatif. Wawancara
memungkinkan peneliti mengumpulkan data yang beragam dari responden
dalam berbagai situasi dan konteks (sarosa, 2017). Menurut stewart dan
cash (herdiyanto, 2016), wawancara didefinisikan sebagai sebuah interaksi
yang di dalamnya terdapat pertukaran atau pembagian aturan, tanggung
jawab, perasaan, kepercayaan, motif, dan informasi tujuan dari wawancara
adalah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati
seseorang, bagaimana pandangannya tentang dunia; hal-hal yang tidak
diketahui peneliti melalui observasi.

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah


Wawancara semi-terstruktur dimana pewawancara sudah Menyiapkan
topik dan daftar pertanyaan sebelum aktivitas Wawancara dilaksanakan
(Sarosa, 2017). Panduan wawancara Yang telah disusun pun masih bisa
terjadi pengembangan seiring Dengan berjalannya proses wawancara.
Panduan wawancara pada Penelitian ini antara lain:

a. Identitas subjek

b. Profil asrama

c. Sarana prasarana asrama

11
d. Kelayakan asrama

e. Sistem promosi asrama

f. Sistem pengelolaan asrama

2) Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara
sistematis dan disengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap
gejala yang diselidiki (Noor, 2015). Banister (Herdiyanto, 2016),
menjelaskan observasi adalah proses memperhatikan dan mengamati
dengan teliti dan sistematis mengenai sasaran perilaku yang dituju.
Penggunaan observasi sebagai metode penelitian disebabkan teknik
observasi ini mengandalkan pengalaman secara langsung. Jika informasi
yang diperoleh kurang meyakinkan dan ketika peneliti ingin mengetahui
kebenaran dari data yang diperoleh, peneliti harus mengalami langsung
peristiwa yang diteliti (Moleong, 2012). Tujuan observasi adalah untuk
memperoleh informasi tentang perilaku manusia seperti yang terjadi dalam
kenyataan, sertaserta untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas
mengenai suatu fenomena yang diteliti, yang sukar diperoleh dengan
metode lain. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi
nonpartisipan. Observasi nonpartisipan merupakan metode pengumpulan
data yang tidak melibatkan peneliti dalam kegiatan subjek yang diteliti,
tetapi observasi dilakukan pada saat wawancara (Moleong, 2012). Hal-hal
yang akan diamati antara lain:
a. Kesan umum: kondisi bangunan
b. Kelayakan sarana prasarana
c. Lokasi asrama
d. Proses pengelolaan
e. Kebersihan
f. Keamanan

12
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Asrama Rusunawa Putri UNNES


Rusunawa Putri atau asrama Putri Universitas Negeri Semarang dibangun tahun 2010
kemudian diresmikan tahun 2011. Asrama putri ini disediakan untuk mendukung
kesuksesan mahasiswa yang berakhlak, terpuji, berilmu dan berprestasi. Asrama ini
dilengkapi fasilitas dan sarana yang memadai, tempat yang aman dan nyaman,
ketersediaan, air dan listrik memadai dan lingkungan yang kondusif. Asrama ini terletak
di Jl. Ampel Gading Raya, Kalisegoro, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang, Jawa
Tengah, 50229.

Berikut struktur organisasi dari Asrama atau Rusunawa Putri Universitas Negeri
Semarang :

Manajer : Baidhowi,S.Ag. M.Ag

Pembina Kegaiatn : 1. Drs. Sukardjo,M.Pd

2. Richko Irawan,M.Pd

3. Drs. Anwar Haryono,M.Pd

4. Drs. Sukardi,M.Pd

5. Limpad Nurachmad,M.Pd

Bapak Asrama : Wawan Faturrohman,S.Pd

Ibu Asrama : Yunita Prasanti,A.Md

Administrasi : Heru Purwowidodo,A.Md

Bendahara : Latri Setyaningrum,S.Pd

Teknisi : Udin Yulianto dan Saefudin

13
4.2 Visi Misi Asrama Rusunawa Putri UNNES
Motto Rusunawa Putri Universitas Negeri Semarang :

“Rukun Agawe Santoso Crah Agawe Bubrah”

Visi :

Membangun kehidupan dengan akhlak mulia mewujudkan UNNES konservasi


bereputasi Internasional.

Misi :

1) Melaksanakan pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa

2) Membiasakan berperilaku dengan akhlak mulia

3) Membangun kehidupan bersama yang bersahaja

4) Mendorong mahasiswa berprestasi dan berkontribusi

5) Melaksanakan komunikasi secara humanis dan universal

4.3 Analisis SWOT


A. Strengh (Kekuatan)

1. Keamanan 24 Jam
2. Kamar mandi 64 bilik
3. Memiliki 4 Tenaga Kebersihan
4. Luas Kamar 3x4 meter
5. Harga terjangkau Rp 2.000.000/tahun
6. Jumlah penghuni asrama 2020 ke 2021 meningkat dari 40 menjadi 106
7. Kapasitas rusun mencapai 360 mahasiswi
8. Kerjasama dengan depot air, wifi, polsek dan unit pengembangan bisnis
9. Adanya dukungan dari pihak universitas

14
10. Peningkatan jumlah mahasiswa UNNES
11. Dekat dengan tempat pemberhentian transportasi umum

B. Weakness (Kekurangan)

1. Jarak 1,4 KM dengan UNNES


2. Kurang strategis
3. Beberapa kamar mengalami kerusakan (kebocoran)
4. Cat tembok pudar dan berlumut
5. Fasilitas olahraga tidak bisa digunakan
6. Wifi tidak menjangkau seluruh kamar
7. Beberapa mahasiswi keluar karena peraturan asrama
8. Banyak kos yang lebih dekat
9. Rumor terkait peraturan asrama yang terlalu ketat

C. Opportunities (Peluang)

1. Adanya kebijakan pemerintah tentang perluasan pemukiman


2. Peningkatan usia produktif atau pendatang di Kota Semarang
3. Peningkatan jasa dan usaha di sekitar Kota Semarang
4. Menurunnya angka persebaran Covid-19
5. Dihapusnya kebijakan PPKM
6. Meningkatnya penggunaan sosial media dikalangan masyarakat
7. Ekonomi belum stabil
8. Harga bahan bangunan mengalami penurunan
D. Threats (Tantangan)

1. Meningkatnya penginapan di kota Semarang


2. Presentase masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi cenderung tinggi

15
3. Meningkatnya pergaulan bebas dikalangan mahasiswa
4. Meningkatnya bangunan bangunan modern di Semarang

5. Harga Bahan makanan cenderung fluktuatif

4.4 Analisis Strategi SWOT


A. SO Strategi

1. Perluasan kerjasama dengan berbagai jenis usaha atau jasa (S8,O3)


2. Melakukan perbaikan atau merenovasi bangunan agar lebih baik dan layak huni
(S10, O2, O8)
3. Memperluas informasi melalui media sosial (S5, O6, O7)
B. WO Strategi
1. Bangunan direnovasi (W3&W4,O8)
2. Menambah mitra kerjasama seperti wifi (W6, O3)
3. Memperbaiki fasilitas olahraga yang tersedia (W5, O2)
4. Meningkatkan perluasan informasi mengenai peraturan asrama melalui media
sosial (W7,O6)

C. ST Strategi

1. Meningkatkan kualitas fasilitas (S8&S9, T1&T4)

2. Menyediakan kantin asrama (S6,T5)

3. Pengoptimalan keamanan asrama (S1,T3)

D. WT Strategi
1. Menyediakan transportasi untuk mahasiswa dan penyediaan kantin (W1&W2, T5)
2. Menambah dan meningkatkan fasilitas asrama (W5&W6, T4)

16
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil wawancara, observasi, dan analisis SWOT yang telah dilakukan dapat
disimpulkan jika Asrama (Rusunawa) Putri UNNES memiliki beberapa potensi yang dapat
dikembangkan. Asrama (Rusunawa) Putri UNNES juga memiliki strategi sendiri yaitu seperti
keamanan yang terjamin serta kepengurusan yang terorganisir. Namun, selain itu Asrama
(Rusunawa) Puteri memiliki kekurangan sendiri. Oleh karena itu kami merumuskan beberapa
strategi yang bisa dilakukan dan dikembangkan oleh Asrama (Rusunawa) Puteri UNNES.

5.2 Saran
Dari hasil observasi yang telah dilakukan saran yang dapat diberikan yaitu

a. Perlunya perbaikan fasilitas rusunawa putri agar penghuni asrama lebih nyaman
tinggal di rusunawa tersebut.

b. Perluasan informasi mengenai rusunawa kepada mahasiswa lebih dioptimalkan


kembali.

c. Lebih memperluas kerjasama dengan instansi lain agar dapat meningkatkan kualitas
sarana dan prasarana yang dimiliki oleh rusunawa putri serta fasilitas yang ada dapat
digunakan secara maksimal.

17
DAFTAR PUSTAKA

AHMAD, D. I. (2020). Manajemen Strategis. Nas Media Pustaka.

Ayu Fitriyani, D. (2017). ANALISI MANAJEMEN STRATEGI USAHA WARALABA


DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS MINUMAN COKLAT (STUDI
KASUS USAHA WARALABA CHOCOBEAN CABANG KUDUS) (Doctoral
dissertation, STAIN Kudus).

BORU, J. E. (2014). KAJIAN PENGARUH PEMBANGUNAN JALAN LAYANG JANTI


(JANTI FLYOVER) TERHADAP PERKEMBANGAN TATA RUANG KAWASAN
JANTI (Studi Kasus: kawasan Janti, Desa Caturtunggal, Kabupaten Sleman, DI
Yogyakarta) (Doctoral dissertation, UAJY).

http://Asrama.unnes.ac.id

18
LAMPIRAN OBSERVASI

1. Bangunan Fisik

2. Tempat Parkir

19
3. Halaman Asrama

4. Tata tertib Asrama

20
5. Pengesahan

6. Sistem Keamanan

21
7. Dokumentasi Wawancara

22

Anda mungkin juga menyukai