Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BESAR 2 SOAL 2

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK UMB


“Korupsi dan Integritas serta Faktor faktor penyebab Korupsi ”

Disusun oleh:

Alza Dada Achmad / 41119110054

Dosen Pengampu :

Wahyu Anggraini, SE, M.SI

FAKULTAS TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MERCU BUANA
TAHUN AJARAN 2021-2022
Korupsi merupakan perilaku penyalahgunaan kekuasaan dengan memanipulasi apa yang
seharusnya menjadi kebaikan bersama demi kepentingan partikular (kepentingan pribadi tertentu).
Korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan dan sebagainya) untuk
keuntungan pribadi atau orang lain. Mengkorupsi adalah menyelewengkan atau menggelapkan (uang
dan sebagainya).

Secara umum, ada 3 (tiga) kategorisasi antara lain :

1. Korupsi merupakan perbuatan curang dan penipuan yang secara langsung merugikan keuangan
negara dan masyarakat.

2. Korupsi diharamkan karena itu merupakan suatu perbuatan penyalahgunaan jabatan untuk
memprkaya diri, keluarga dan golongan.

3. Korupsi merupakan perbuatan dzalim yang dilakukan oleh seseorang.

Usaha-usaha mengenai pemberantasan korupsi di Indonesia sudah banyak dilakukan yaitu


dengan dikeluarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1971. Kemudian dikeluarkan Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999.Di dalam Undang Undang tersebut, dijelaskan tentang korupsi dan sanksi
pidananya disebutkan mulal dari Pasal 2 sampai Pasal 20. Kemudian pada Bab IV mulai Pasal 25
sampai Pasal 40 memuat tentang ketentuan formal bagaimana menjalankan ketentuan materialnya.
Pemerintah kernudian melakukan perubahan terhadap Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 dengan
mengeluarkan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi. Namun dan sudut sanksi, Undang Undang Nomor Nomor 20 Tahun 2001 menetapkan sanksi
jauh lebih ringan dari yang ditetapkan Undang-Undang Nornor 31 Tahun 1999.

Integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga
memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan;Moral menjadi pemandu dan
pengarah pikiran sikap dan tingkah-laku yang dilakukan oleh individu yang berasal dari dalam dirinya
sendiri. Nilai ini merupakan pancaran atau aktualisasi jati diri manusia yang bersumber dari pola pikir,
keimanan yang dimiliki seseorang. Ada empat hal penting yang menyebabkan seseorang melakukan
korupsi. Pertama, mereka tidak merasa bersalah karena dikuasai keserakahan. Kedua, mereka sudah

1
tidak merasa malu karena semakin banyak orang yang melakukannya. Ketiga, mereka sudah tidak
merasa takut. Keempat, masyarakat tidak memberikan sanksi sosial. Dalam konteks ajaran Islam yang
lebih luas, korupsi merupakan tindakan yang bertentangan dengan prinsip keadilan (al-adalah),
akuntabilitas (al-amanah), dan tanggung jawab. Korupsi dengan segala dampak negatifnya yang
menimbulkan berbagai distorsi terhadap kehidupan negara dan masyarakat dapat dikategorikan
termasuk perbuatan fasad, kerusakan dimuka bumi, yang juga amat dikutuk Allah SWT.

Faktor Internal Penyebab Terjadinya Korupsi

1. Sifat Serakah Manusia Faktor internal penyebab terjadinya korupsi yang pertama, yaitu karena
adanya sifat serakah manusia. Setiap manusia memiliki sikap serakah, selalu merasa tidak
berkecukupan, dan memiliki hasrat besar untuk memiliki segalanya. Jika tidak dapat mengendalikan
diri, maka korupsi akan terjadi dari diri sendiri.

2. Gaya Hidup yang Konsumtif Demi diterima dalam lingkungan sosial, banyak orang memilih untuk
melakukan gaya hidup yang konsumtif. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya korupsi secara disadari.
Perilaku konsumtif adalah 2 perilaku yang suka membeli barang-barang tidak penting, dengan harga
yang mahal maupun ekonomis. Perilaku ini dilakukan untuk memenuhi semua keinginan yang
sementara.

3. Dorongan Keluarga Karena memiliki jabatan yang tinggi, ada beberapa orang yang menyelewengkan
jabatannya untuk korupsi. Bahkan pelaku tindak pidana korupsi mendapatkan dorongan dari

2
keluarganya untuk melakukan perbuatan tersebut. Hal ini tentu saja didasari dengan alasan memenuhi
kebutuhan keluarga.

4. Aspek Pemahaman Masyarakat Terhadap Korupsi Adanya aspek pemahaman masyarakat yang
kurang terhadap korupsi, bisa menjadi penyebab terjadinya korupsi. Hal ini dasari karena masyarakat
tidak sadar kalau terlibat dalam korupsi, atau menjadi korban utama dalam tindak pidana korupsi.
Masyarakat juga kurang paham, jika korupsi dapat dicegah dan diberantas.

5. Aspek Ekonomi Penyebab terjadinya korupsi paling sering karena adanya aspek ekonomi. Karena
banyaknya kebutuhan untuk hidup dan merasa memiliki pendapatan yang kurang, sehingga ada
sebagian orang yang nekat melakukan korupsi. Aspek ekonomi bisa menjadi dasar manusia merasa
terdesak untuk mengambil jalan pintas, demi mencukupi kebutuhan dan keinginannya.

6. Aspek Politis Aspek politis dapat menyebabkan terjadinya korupsi. Tindakan ini dilakukan karena
memiliki jabatan atau kekuasaan yang tinggi di pemerintahan. Demi mempertahankan jabatan dan
memenangkan urusan politik, maka banyak orang melakukan tindakan korupsi.

7. Aspek Organisasi Penyebab terjadinya korupsi yang terakhir, yaitu karena aanya aspek organisasi.
Biasanya hal ini akan didukung karena organisasi tersebut tidak memiliki aturan yang kuat. Organisasi
juga tidak memiliki pemimpin yang dapat diteladani. Parahnya, organisasi tidak memiliki lembaga
pengawasan dan sistem pengendalian manajemen yang lemah

Anda mungkin juga menyukai