DESKRIPSI TUMBUHAN
Oleh :
2020
I. PENDAHULUAN
2.1 Materi
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah alat tulis,
kamera, wadah untuk tumbuhan.
2.2 Metode
Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
3.1 Hasil
Berikut foto preparat dari tumbuhan Pistia stratiotes :
Ukuran bunga +- 1 cm
Tipe buah Buah buni
Bentuk buah Bulat
Buah
Warna buah merah
Ukuran buah 5 – 8 cm
Bentuk biji Bulat
Biji Warna biji Hitam
Ukuran biji +- 2 mm
3.2 Pembahasan
Perkembangan tumbuhan vegetatif alami merupakan
perkembangbiakan tumbuhan yang dilakukan oleh dirinya sendiri tanpa
bantuan dari manusia. Contohnya umbi batang yaitu kentang, umbi
lapis yaitu bawang putih, umbi akar yaitu kingkong, akar tinggal yaitu
jahe, geragih yaitu arbei, tunas yaitu pisang, dan tunas adventif yaitu
cocor bebek. Perkembangbiakan vegetatif buatan merupakan
perkembangan yang dilakukan secara sengaja oleh manusia. Contohnya
mencangkok yang dilakukan pada tumbuhan dikotil yaitu jambu, jeruk,
dan mangga. Contoh lain yaitu menempel yang dilakukan pada pohon
mangga dengan pohon mangga manalagi. Menyambung yang dilakukan
pada bagian akar dan batang dari dua jenis tumbuhan yang berbeda,
stek yang dilakukan pada pohon tebu, dan menunduk yang dilakukan
pada tumbuhan merunduk seperti apel dan anggur ( Yulia, Sari, 2013 ).
Organ atau struktur vegetatif pada tumbuhan terdiri dari akar,
batang, dan daun. Struktur anatomi akar tersusun atas jaringan
epidermis, sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan
empulur, serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas
pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling.
Struktur anatomi batang secara umum batang tersusun atas epidermis
yang berkutikula dan kadang terdapat stomata, sistem jaringan dasar
berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri
atas xilem dan floem. Struktur anatomi daun tumbuhan tersusun atas
epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma.
Contohnya adalah tumbuhan mangga ( Roewitanti, 2008 ).
Perkembangbiakan generatif disebut juga perkembangbiakan
secara kawin (seksual), karena ditandai adanya peleburan sel kelamin
jantan dan sel kelamin betina. Peleburan dua sel gamet tersebut
dinamakan pembuahan. Pada tumbuhan biji tertutup, pembuahan
didahului oleh penyerbukan, yaitu menempelnya serbuk sari dikepala
putik. Pembuahan akan menghasilkan biji.Biji yang jatuh ditempat yang
cocok dapat tumbuh menjadi individu baru ( Sri Harmi, 2012 ).
Struktur generatif meliputi biji, buah, dan bunga sebagai alat
untuk reproduksi seksual atau generatif. Bunga dikatakan lengkap
apabila mempunyai daun kelopak, daun mahkota, benang sari, putik,
dan daun buah. Benang sari merupakan alat kelamin jantan yang terdiri
dari antherdan filamen. Sedangkan putik adalah alat kelamin betina
yang terdiri dari stigma, style, dan ovarium yang terdiri atas ruang yang
berisikan bakal biji. Sedangkan reproduksi vegetatif antara lain dengan
membentuk zoospora, fragmentasi dan pembelahan diri. Contohnya
adalah tumbuhan dikotil misalnya pada pohon jambu ( Nugroho, 2006 ).
Deskripsi adalah mata pelukisan atau penggambaran dengan
kata-kata tentang batasan, ruang lingkup dan sifat-sifat suatu takson
(Hasnunidah, 2017).
Deskripsi tumbuhan yang diamati pada praktikum kali ini adalah
kayu apu. Kayu apu (Pistia stratiotes L.) adalah salah satu tumbuhan
fitoremediator yaitu tumbuhan yang memiliki kemampuan untuk
mengolah limbah, baik itu berupa logam berat, zat organik maupun
anorganik. Kayu apu (Pistia stratiotes L.) merupakan salviniaceae dari
genus Pistia. Kayu apu memiliki dua tipe daun yang sangat berbeda.
Daun yang tumbuh dipermukaan air berbentuk cuping agak melingkar,
berklorofil sehingga berwarna hijau, dan dan permukaannya ditutupi
rambut berwarna putih agak transparan. Rambt-rambut ini mencegah
daun menjadi basah dan juga membantu kayu apu mengapung. Daun
tipe kedua tumbuh di dalam air berbentuk sangat menyirip seperti akar,
tidak berkrlorofil dan berfungsi menangkap hara dari air seperti akar.
Secara fisiologis tumbuhan kayu apu (Pistia stratiotes L.) memiliki
kemampuan untuk menyerap bahan radioaktif sehingga dapat
digunakan untuk mengurangi limbah akibat pencemaran radioaktif di
lingkungan karena kemampuannya tersebut, maka tumbuhan ini dapat
digunakan sebagai fitoremidiasi. Bahan radioaktif tersebut diserap oleh
akar, kemudian mengalami translokasi di dalam tumbuhan dan
dilokasikan padan jaringan ( Ulfin, 2001 ).
Berdasarkan praktikum kali ini, didapatkan hasil bahwa
tumbuhan kayu apu (Pistia stratiotes L.) memiliki ciri – ciri yang sesuai
dengan referensi. Menurut (Muhammad Rijal, 2014) mengatakan bahwa,
Pistia stratiotes L merupakan suatu tumbuhan dengan rambut akarnya
membentuk suatu struktur berbentuk seperti keranjang dan dikelilingi
gelembung udara, sehingga meningkatkan daya apung tumbuhan
itu serta akar memiliki stolon. Tidak memiliki batang. Daunnya
merupakan daun tunggal, ujung daun membulat namun pangkal
daun runcing, tepi daun berlekuk dan ditutupi dengan rambut tebal
dan lembut, pertulangan daun sejajar, dimana tulang daun tipis dan
terselubung, serta daun berwarna hijau. Bunga berada di tengah roset
dan tumbuh berwarna putih namun tidak begitu jelas. Buah dari
bunga apu-apu Pistia stratiotes L merupakan buah buni. Buah
berbentuk bulat dan berwarna merah. Sedangkan biji dari tumbuhan ini
berbentuk bulat, berwarna hitam, dan berukuran kecil. Ukuran biji
2 mm, dengan sisi membujur dan ujung meruncing.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Saran yang ingin diberikan pada praktikum kali ini adalah berdoa
sebelum praktikum berlangsung, supaya diberi kelancaran oleh Tuhan
Yang Maha Esa.
DAFTAR PUSTAKA
Hasnunidah, Neni. 2017. Buku Ajar Jilid 1 Botani Tumbuhan Rendah. Aura
Printing. Bandarlampung.
Hidayat. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB.
Iserep. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Bandung ITB Press.
Muhammad Rijal. 2014. Jurnal Biology Science & Education 2014. IAIN Ambon.
Nugroho. 2006. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Jakarta : Perlebar
Swadaya.
Roewitanti. 2008. Buku Petunjuk Praktikum Biologi Umum Pertanian. Malang :
UMM.
Ulfin, I. 2001. Penyerapan Logam Berat Timbal dan Cadmium dalam Larutan
oleh Kayu Apu (Pistia stratiotes, L). Kappa Jurnal Sains.
Setelah melihat gambar di atas, jawablah pertanyaan berikut ini dengan menulis
atau memilih jawaban yang benar:
1. Nama lokal tumbuhan ini adalah apu-apu sedangkan nama ilmiahnya adalah
Pistia stratiotes
2. Habitat tumbuhan ini adalah di air tenang atau danau
3. Tumbuhan ini termasuk:
a. Herba
b. Semak
c. Liana
d. Pohon
4. Tataletak daunnnya:
a. Berhadapan
b. Bersilangan
c. Spiral
d. Tidak beraturan
5. Bentuk ujung daunnya
a. Lancip
b. berlekuk
c. Membundar
d. Lurus
6. Perbanyakan tumbuhan tersebut dengan
a. Cangkok
b. Stek
c. Biji
d. bunga
7. Persebaran tumbuhan tersebut melalui media
a. angin
b. Burung
c. Air
d. Luwak
8. Antara satu individu dengan yang lain pada tumbuhan apu-apu, dihubungkan oleh
a. Akar
b. Tangkai daun
c. Daun
d. Stolon
9. Tumbuhan tersebut dapat tumbuh dengan baik pada habitat
a. dengan kadar garam tinggi
b. dengan kadar asam tinggi
c. Air tawar
d. Tercemar berat
10. Manfaat tumbuhan tersebut selain sebagai tempat berteduh bagi benih