Anda di halaman 1dari 13

ACARA 5

STRUKTUR PERKEMBANGAN DAN

DESKRIPSI TUMBUHAN

Oleh :

Nama : Tri Wahyuning Puspita Sari


NIM : L1B020047
Kelompok :2
Rombongan : Akuakultur 1
Asisten : Elang Kurniawan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PURWOKERTO

2020
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuhan bukanlah hal asing bagi kita, kita hidup


membutuhkan tumbuhan, baik untuk dikonsumsi atau sebagai
penyeimbang bumi. Salah satu bagian dari tumbuhan adalah daun,
dimana daun mampu berfotosintesis dan akan menghasilkan makanan
sendiri bagi tumbuhan tersebut. Oleh karena itu sinar matahari sangat
diperlukan dalam membantu proses fotosintesis. Selain itu, diperlukan
juga adanya klorofil, karbondioksida, dan air ( Iserep, 1993 ).

Daun merupakan alat yang penting bagi kelangsungan hidup


tumbuhan, sebab disitu terjadi proses fotosintesis yang akan
menghasilkan makanan bagi tumbuhan. Hasil fotosintesis akan
didistribusikan ke seluruh organ untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Daun tidak sepeti organ lain dari tumbuhan karena
umumnya bersifat sementara. Fotosintesis membutuhkan sinar dan
klorofil serta karbondioksida dan air sebagai bahan baku, dengan
demikian posisi daun mempengaruhi strukturnya. Selain itu pengaruh
lingkungan yang lain seperti ketersediaan air, adanya kadar garam yang
tinggi dalam air disekitar tumbuhan juga berpengaruh terhadap struktur
luar dan dalam dari daun ( Savitri, 2008 ).

Baik segi morfologi maupun anatomi, daun merupakan organ


yang amat beragam. Struktur jaringan pembuluh dalam tangkai dan
tulang daun utama biasanya mirip dengan dalam batang. Ciri paling
penting dalam daun adalah bahwa pertumbuhan aspeknya segera
berhenti ( Hidayat, 1995 ).
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :

1. Mengetahui karakter-karakter yang perlu diperhatikan dalam


mengenal tumbuhan

2. Mengetahui cara membuat deskripsi suatu spesies tumbuhan


II. MATERI DAN METODE

2.1 Materi

Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah alat tulis,
kamera, wadah untuk tumbuhan.

Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah tumbuhan


apu-apu atau Pistia stratiotes.

2.2 Metode
Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Sampel tumbuhan yang telah diambil dicatat karakter vegetatife dan


generatifnya.
2. Urutannya diperhatikan yaitu dari karakter paling umum ke paling
khusus, dari yang paling besar ke yang paling kecil, dari pangkal ke
ujung.
3. Tanda baca diperhatikan:
Koma (,) untuk memisahkan sifat;
titik koma (;) untuk memisahkan karakter;
titik (.) untuk memisahkan organ satu sama lain.
4. Hasil pengamatan ditulis pada Lembar pengamatan .
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
Berikut foto preparat dari tumbuhan Pistia stratiotes :

Gambar 1. Pistia stratiotes

Berikut tabel karakteristik dan sifat morfologi Pistia stratiotes :

Organ Karakter Sifat

Jenis akar Akar serabut


Akar
Panjang akar Mencapai 30 cm
Batang Modifikasi batang Stolon

Duduk daun Korset akar


Pertulangan daun Bertulang sejajar
Bangun daun Menjantung terbalik
Pangkal daun
Daun Meniatus/ dimiringkan
Tepi daun Rata
Ujung daun Berbelah
Baking daun Tipis lunak / herbaseus
Warna daun Hijau muda – tua

Tipe bunga Bunga tongkol

Bunga Warna bunga Putih

Ukuran bunga +- 1 cm
Tipe buah Buah buni
Bentuk buah Bulat
Buah
Warna buah merah
Ukuran buah 5 – 8 cm
Bentuk biji Bulat
Biji Warna biji Hitam
Ukuran biji +- 2 mm

Tabel 1. Karakteristik dan Sifat Morfologi Pistia stratiotes

3.2 Pembahasan
Perkembangan tumbuhan vegetatif alami merupakan
perkembangbiakan tumbuhan yang dilakukan oleh dirinya sendiri tanpa
bantuan dari manusia. Contohnya umbi batang yaitu kentang, umbi
lapis yaitu bawang putih, umbi akar yaitu kingkong, akar tinggal yaitu
jahe, geragih yaitu arbei, tunas yaitu pisang, dan tunas adventif yaitu
cocor bebek. Perkembangbiakan vegetatif buatan merupakan
perkembangan yang dilakukan secara sengaja oleh manusia. Contohnya
mencangkok yang dilakukan pada tumbuhan dikotil yaitu jambu, jeruk,
dan mangga. Contoh lain yaitu menempel yang dilakukan pada pohon
mangga dengan pohon mangga manalagi. Menyambung yang dilakukan
pada bagian akar dan batang dari dua jenis tumbuhan yang berbeda,
stek yang dilakukan pada pohon tebu, dan menunduk yang dilakukan
pada tumbuhan merunduk seperti apel dan anggur ( Yulia, Sari, 2013 ).
Organ atau struktur vegetatif pada tumbuhan terdiri dari akar,
batang, dan daun. Struktur anatomi akar tersusun atas jaringan
epidermis, sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan
empulur, serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas
pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling.
Struktur anatomi batang secara umum batang tersusun atas epidermis
yang berkutikula dan kadang terdapat stomata, sistem jaringan dasar
berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri
atas xilem dan floem. Struktur anatomi daun tumbuhan tersusun atas
epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma.
Contohnya adalah tumbuhan mangga ( Roewitanti, 2008 ).
Perkembangbiakan generatif disebut juga perkembangbiakan
secara kawin (seksual), karena ditandai adanya peleburan sel kelamin
jantan dan sel kelamin betina. Peleburan dua sel gamet tersebut
dinamakan pembuahan. Pada tumbuhan biji tertutup, pembuahan
didahului oleh penyerbukan, yaitu menempelnya serbuk sari dikepala
putik. Pembuahan akan menghasilkan biji.Biji yang jatuh ditempat yang
cocok dapat tumbuh menjadi individu baru ( Sri Harmi, 2012 ).
Struktur generatif meliputi biji, buah, dan bunga sebagai alat
untuk reproduksi seksual atau generatif. Bunga dikatakan lengkap
apabila mempunyai daun kelopak, daun mahkota, benang sari, putik,
dan daun buah. Benang sari merupakan alat kelamin jantan yang terdiri
dari antherdan filamen. Sedangkan putik adalah alat kelamin betina
yang terdiri dari stigma, style, dan ovarium yang terdiri atas ruang yang
berisikan bakal biji. Sedangkan reproduksi vegetatif antara lain dengan
membentuk zoospora, fragmentasi dan pembelahan diri. Contohnya
adalah tumbuhan dikotil misalnya pada pohon jambu ( Nugroho, 2006 ).
Deskripsi adalah mata pelukisan atau penggambaran dengan
kata-kata tentang batasan, ruang lingkup dan sifat-sifat suatu takson
(Hasnunidah, 2017).
Deskripsi tumbuhan yang diamati pada praktikum kali ini adalah
kayu apu. Kayu apu (Pistia stratiotes L.) adalah salah satu tumbuhan
fitoremediator yaitu tumbuhan yang memiliki kemampuan untuk
mengolah limbah, baik itu berupa logam berat, zat organik maupun
anorganik. Kayu apu (Pistia stratiotes L.) merupakan salviniaceae dari
genus Pistia. Kayu apu memiliki dua tipe daun yang sangat berbeda.
Daun yang tumbuh dipermukaan air berbentuk cuping agak melingkar,
berklorofil sehingga berwarna hijau, dan dan permukaannya ditutupi
rambut berwarna putih agak transparan. Rambt-rambut ini mencegah
daun menjadi basah dan juga membantu kayu apu mengapung. Daun
tipe kedua tumbuh di dalam air berbentuk sangat menyirip seperti akar,
tidak berkrlorofil dan berfungsi menangkap hara dari air seperti akar.
Secara fisiologis tumbuhan kayu apu (Pistia stratiotes L.) memiliki
kemampuan untuk menyerap bahan radioaktif sehingga dapat
digunakan untuk mengurangi limbah akibat pencemaran radioaktif di
lingkungan karena kemampuannya tersebut, maka tumbuhan ini dapat
digunakan sebagai fitoremidiasi. Bahan radioaktif tersebut diserap oleh
akar, kemudian mengalami translokasi di dalam tumbuhan dan
dilokasikan padan jaringan ( Ulfin, 2001 ).
Berdasarkan praktikum kali ini, didapatkan hasil bahwa
tumbuhan kayu apu (Pistia stratiotes L.) memiliki ciri – ciri yang sesuai
dengan referensi. Menurut (Muhammad Rijal, 2014) mengatakan bahwa,
Pistia stratiotes L merupakan suatu tumbuhan dengan rambut akarnya
membentuk suatu struktur berbentuk seperti keranjang dan dikelilingi
gelembung udara, sehingga meningkatkan daya apung tumbuhan
itu serta akar memiliki stolon. Tidak memiliki batang. Daunnya
merupakan daun tunggal, ujung daun membulat namun pangkal
daun runcing, tepi daun berlekuk dan ditutupi dengan rambut tebal
dan lembut, pertulangan daun sejajar, dimana tulang daun tipis dan
terselubung, serta daun berwarna hijau. Bunga berada di tengah roset
dan tumbuh berwarna putih namun tidak begitu jelas. Buah dari
bunga apu-apu Pistia stratiotes L merupakan buah buni. Buah
berbentuk bulat dan berwarna merah. Sedangkan biji dari tumbuhan ini
berbentuk bulat, berwarna hitam, dan berukuran kecil. Ukuran biji
2 mm, dengan sisi membujur dan ujung meruncing.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa :

1. Karakter – karakter yang perlu diperhatikan dalam mengenal


tumbuhan adalah sosok daun, tinggi tumbuhan, diameter
batang, bentuk batang, permukaan batang, warna batang, tata
letak daun, ujung daun, dan lain-lain.

2. Pada pembuatan suatu deskripsi spesies tumbuhan yang harus


diperhatikan adalah tanda baca koma ( , ) untuk memisahkan
sifat, titik koma ( ; ) untuk memisahkan karakter, titik ( . ) untuk
memisahkan organ satu sama lain.

4.2 Saran

Saran yang ingin diberikan pada praktikum kali ini adalah berdoa
sebelum praktikum berlangsung, supaya diberi kelancaran oleh Tuhan
Yang Maha Esa.
DAFTAR PUSTAKA

Hasnunidah, Neni. 2017. Buku Ajar Jilid 1 Botani Tumbuhan Rendah. Aura
Printing. Bandarlampung.
Hidayat. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB.
Iserep. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Bandung ITB Press.
Muhammad Rijal. 2014. Jurnal Biology Science & Education 2014. IAIN Ambon.
Nugroho. 2006. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Jakarta : Perlebar
Swadaya.
Roewitanti. 2008. Buku Petunjuk Praktikum Biologi Umum Pertanian. Malang :
UMM.

Savitri. 2008. Petunjuk Praktikum Struktur Perkembangan (Anatomi


Tumbuhan). Malang : UIN Press.

Sri Harmi. 2012. IPA Kelas VI SD. Solo : PT Tiga Serangkai

Ulfin, I. 2001. Penyerapan Logam Berat Timbal dan Cadmium dalam Larutan
oleh Kayu Apu (Pistia stratiotes, L). Kappa Jurnal Sains.

Yulia, Sari. 2013. Perkembangbiakan Tumbuhan secara Generatif dan Vegetatif.


Bandung.
LAMPIRAN

LEMBAR PENGAMATAN TUMBUHAN AKUATIK


Nama : Tri Wahyuning Puspita Sari
NIM : L1B020047
Hari / Tanggal : Selasa, 10 November 2020
Tempat : Purwokerto

Setelah melihat gambar di atas, jawablah pertanyaan berikut ini dengan menulis
atau memilih jawaban yang benar:
1. Nama lokal tumbuhan ini adalah apu-apu sedangkan nama ilmiahnya adalah
Pistia stratiotes
2. Habitat tumbuhan ini adalah di air tenang atau danau
3. Tumbuhan ini termasuk:
a. Herba
b. Semak
c. Liana
d. Pohon
4. Tataletak daunnnya:
a. Berhadapan
b. Bersilangan
c. Spiral
d. Tidak beraturan
5. Bentuk ujung daunnya
a. Lancip
b. berlekuk
c. Membundar
d. Lurus
6. Perbanyakan tumbuhan tersebut dengan
a. Cangkok
b. Stek
c. Biji
d. bunga
7. Persebaran tumbuhan tersebut melalui media
a. angin
b. Burung
c. Air
d. Luwak
8. Antara satu individu dengan yang lain pada tumbuhan apu-apu, dihubungkan oleh
a. Akar
b. Tangkai daun
c. Daun
d. Stolon
9. Tumbuhan tersebut dapat tumbuh dengan baik pada habitat
a. dengan kadar garam tinggi
b. dengan kadar asam tinggi
c. Air tawar
d. Tercemar berat
10. Manfaat tumbuhan tersebut selain sebagai tempat berteduh bagi benih

ikan, dapat juga untuk


a. Sumber pencemar perairan
b. Fitoremediasi
c. Hiasan di sawah
d. Menakut-nakuti hewan di sawah

Anda mungkin juga menyukai