Anda di halaman 1dari 3

PENCABUTAN GIGI

PERMANEN
No. Dokumen SOP-UKP-GIGI-07
No. Revisi 01
Tgl. Terbit 02 Februari 2018
SOP Halaman 1/3

PUSKESMAS dr. Kumala Sari


PAKEM NIP 19700907 200212 2 005

1. PENGERTIAN Gigi permanen adalah gigi yang menggantikan gigi decidui. Pencabutan gigi
permanen adalah pengambilan gigi permanen yang sudah tidak berfungsi
dan tidak dapat dipertahankan lagi.

2. TUJUAN Sebagai acuan bagi petugas untuk melakukan pencabutan gigi permanen

3. KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas nomor 188/UKP VII/01/ 2018 tentang Pelayanan


Medis dan Pelayanan Terpadu.

4. REFERENSI Pedersen, G.W.,Buku Ajar Praktis Bedah Mulut ( Terj), Jakarta EGC, 1996 :
192/219
5. PROSEDUR 1. Pemeriksaan Subyektif dan Anamnesa
1.1. Menanyakan apakah gigi terasa sakit jika untuk mengunyah
1.2. Menanyakan riwayat pengobatan sebelumnya jika ada. Untuk
pasien paska premedikasi ditanyakan apakah obat yang diberikan
sudah diminum sampai habis.
1.3. Apakah ada riwayat penyakit sistemik yang diderita, riwayat alergi,
kehamilan serta komplikasi pencabutan yang pernah dialami.
1.4. Menanyakan kondisi umum pasien: semalam tidur cukup, sudah
sarapan, tidak pusing.
2. Pemeriksaan Klinis
Gigi mati atau sisa akar dengan perkusi(-), palpasi(-) dan
KU baik dengan tensi minimal 90/60mmHg dan maksimal 150/99 mmHg
3. Diagnosa
Gangren pulpa
Radixes
4. Terapi
4.1. Jelaskan pada pasien mengenai jalannya pencabutan dan resiko
komplikasi fraktur apabila gigi ada kelainan.
4.2. Lakukan pengukuran tekanan darah.
4.3. Persetujuan tindakan/inform consern.
4.4. Pemilihan anestesi. Isikan spuit injeksi dengan obat anestesi.
4.5. Intruksikan pasien untuk berkumur. Daerah yang akan dianestesi
olesi dengan Betadin solution, tambahkan anestesi topikal/spray
bila perlu.
Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas Pakem 1/3
4.6. Lakukan anestesi: Blok anestesi , infiltrasi dan atau chlor ethyl.
4.7. Setelah ada tanda teranestesi lakukan separasi dan longgarkan
soket gigi, ke sisi mesial dan distal dengan bein. Letakkan blade
tang sejauh mungkin sepanjang permukaan akar.
4.8. Fiksasi tulang alveolar sekitar gigi yang akan dicabut dengan
tangan kiri. Gerakkan tang kearah bucco lingual atau labiopalatal,
bila gigi sudah terasa goyang lakukan rotasi sambil ditarik keluar
soketnya
4.9. Lakukan monitoring status fisiologis pasien selama pemberian
anestesi dan sesudah dilakukan pencabutan.
4.10. Setelah pencabutan intruksikan pasien untuk sedikit berkumur.
Apabila ada tulang yang tajam lakukan pemotongan atau
haluskan. Massase soket dengan kapas yang telah diberi
betadine/yod. Beri tampon pada luka bekas pencabutan. Intruksi
untuk menggigit tampon selama 1 jam.
4.11. Pasien dianjurkan untuk jangan sering berkumur dan meludah,
makan/minum yang bersifat panas, mengkonsumsi alkohol,
menghisap daerah bekas pencabutan serta hindari merokok dan
mengunyah permen karet.
4.12. Bila perlu berikan analgetik, antibiotik dan anti inflamasi.
Pemberian antibiotik dengan dosis yang adekuat untuk jangka
waktu 5 hari.

6. DIAGRAM
ALUR Pasien Datang

(jika diperlukan)

Anamnesa

vital sign

Inform consent

Anestesi

Pencabutan

Resep

Pulang

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas Pakem 2/3
7.Hal-hal yang
perlu Pastikan pasien sudah sarapan dan tidur yang cukup sebelum cabut gigi
diperhatikan
8. UNIT
Unit Pemeriksan Gigi dan Mulut
TERKAIT

Rekaman historis perubahan


Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
1 Kop Nomor dan format 02 Februari 2018
2 Diagram Alir SOP lama tidak ada 02 Februari 2018
3 Isi prosedur Penambahan isi prosedur 02 Maret 2020

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas Pakem 3/3

Anda mungkin juga menyukai