ELEKTRONIKA TERINTEGRASI
Dosen Pengampu:
Torib Hamzah, S.Pd, M.Pd
NIP 19670910 200604 1 001
Disusun Oleh :
Kelas 1A
Puji syukur kepada Allah SWT berkat rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan
buku rangkuman “Elektronikaterintegrasi Semester II” dengan buku ini diharapkan
pembaca dapat mengetahui semua hal yang berhubungan dengan rangkaian Penguat
Operasional Amplifier menggunakan komponen IC LM 741.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penulisan buku rangkuman ini baik langsung maupun tak langsung. Buku ini
masih jauh dari kesempurnaan, karena yang sempurna hanyalah milik Allah SWT
semata. Oleh karena itu, saran dari pembaca yang budiman diterima selapang –
lapangnya.
penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
OP-AMP IC LM 741
1 8
2 7
-
3
+ 6
4 5
Keterangan:
1
C. Karakteristik IC Op-Amp 741
1. Pertama, tegangan maksimum power supply tidak boleh melebihi rating
maksimum, karena akan merusak IC.
2. Kedua, tegangan output dari IC op amp biasanya satu atau dua volt lebih kecil
dari tegangan power supply. Sebagai contoh, tegangan swing output dari suatu
op amp dengan tegangan supply 15 V adalah ±13V.
3. Ketiga, arus output dari sebagian besar op amp memiliki batas pada 30mA, yang
berarti bahwa resistansi beban yang ditambahkan pada output op amp harus
cukup besar sehingga pada tegangan output maksimum, arus output yang
mengalir tidak melebihi batas arus maksimum.
2
KOMPARATOR
A. Definisi Komparator
Keterangan:
+Vin = Amplitudo sinyal input tak membalik (V)
−Vin = Amplitudo sinyal input membalik (V)
VCC = Tegangan supply (+V)
VEE = Tegangan supply (-V)
Vout = Tegangan output (Vout)
3
Gambar Rangkaian Komparator
B. Persamaan
R2
Vout = × Vin
R1+R2
Diketahui nilai :
R1 = 100 Ohm
R2 = 10K
Vdc = 5 Vdc
VCC = +12V
VEE = -12V
Berapa nilai Vout jika Vin 6 V= ?
4
Jawab :
Untuk menghitung Vreff dapat menggunakan rumus pembagi tegangan :
R2
Vout = × Vin
R1+R2
10K
= ×5
100Ω+10K
= 4,95 V
Dari perhitungan diatas : Vin + = 6 V
Vin - = 4.95 V
Dapat diketahui bahwa (Vin +) > (Vin -) sehingga tegangan output / Vout dari
persoalan diatas = VCC yaitu Vout = +12 VDC
5
WINDOW KOMPARATOR
6
dari VL dan Vin lebih kecil dari VU maka kedua op-amp akan berlogika 0.
Sedangkan apabila Vin lebih besardari VU maka op-amp yang memiliki Vref
VU akan mengeluarkan logika 1 dan op-amp lainnya berlogika 0.
B. Fungsi Window Koparator
Fungsi Window Komparator adalah sebagai berikut :
1. Sebagai detector penyilang nol dari gelombang sinus yang akan menghasilkan
output, TINGGI atau RENDAH setiap kali gelombang sinus melintasi garis nol
volt dari positif ke negative atau negative ke positif.
Contoh : Jika menggunakan catu daya ganda dan mengatur tingkat perjalanan
atas dan bawah untuk mengatakan ±10 volt dan VIN adalah bentuk Gelombang
sinusoidal.
2. Dapat mengambil gagasan untuk mendeteksi level tegangan lebih jauh dengan
menghubungkan sejumlah komparator Op-amp yang berbeda bersama-sama
dengan mereka semua menggunakan sinyal input yang sama, tetapi dengan
masing-masing komparator menggunakan tegangan referensi yang berbeda yang
ditetapkan oleh jaringan pembagi tegangan yang sekarang kita kenal di seluruh
supply.
7
INVERTING AMPLIFIER
8
Bentuk Gelombang Inverting Amplifier
B. Persamaan
Keterangan :
Vo = Tegangan Output
Vi = Tegangan Input
Rb = Resistor feedback
Ra = Resistor Input
Keterangan:
AV = Penguatan Tegangan
9
Vin = Tegangan Masukan
Vout = Tegangan Keluaran
Ditanya :
a) Vout
b) Penguattegangan (Av)
Jawab :
𝑅
1. 𝑉𝑜𝑢𝑡 = − 𝑅 𝑓 𝑉𝑖𝑛
𝑖𝑛
1000
𝑉𝑜𝑢𝑡 = − 30𝑚𝑉
100
𝑉𝑜𝑢𝑡 = −300𝑚𝑉
𝑉𝑜𝑢𝑡
2. 𝐴𝑉 = − 𝑉𝑖𝑛
300
𝐴𝑉 = −
30
𝐴𝑣 = −10𝑥 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛
10
NON-INVERTING AMPLIFIER
11
Bentuk Gelombang Non Inverting Amplifier
B. Persamaan
Rumus persamaan tegangan keluaran dari penguat non-inverting sebagai berikut:
Keterangan :
Vo = Tegangan Output
Vi = Tegangan Input
Rb = Resistor feedback
Ra = Resistor Input
12
C. Contoh Soal Non-Inverting Amplifier
Diketahuisebuahinputan sensor suhu LM35 = 300 mV, besarnyanilai Rf = 1k,
Rg =100 ohm, berapakahnilaiVout ?
Jawab :
13
RANGKAIAN DIFFERENCE AMPLIFIER
P
enguat Diferensial atau Differential Amplifier adalah penguat
operasional (Op-amp) standar memiliki dua input, inverting dan non-
inverting. kita juga dapat menghubungkan sinyal ke kedua input ini
pada saat yang sama menghasilkan jenis umum rangkaian Op-amp. Penguat
differensial merupakan penguat yang berfungsi untuk menguatkan hasil operasi
pengurangan terhadap dua sinyal masukan yang diberikan. Penguat differensial
juga sering disebut sebagai penguat substractor. Pada penguat differensial, sinyal
tidak diberikan pada salah satu input Op-Amp melainkan pada kedua input Op-
Amp.
(Sumber : https://www.samrasyid.com/)
14
Pada rangkaian Difference Amplifier ini, Op-Amp yang kita gunakan
yaitu IC LM 741. Dimana IC tersebut akan digunakan sebagai differensiator.
LM741 adalah salah satu IC (Integrated Circuit) Op-Amp (Operational
Amplifier) yang memiliki 8 pin. IC Op-Amp ini terdapat 2 jenis bentuk, yaitu
tabung (lingkaran) dan kotak (persegi), tetapi yang umum adalah yang berbentuk
persegi. Op-Amp banyak digunakan dalam sistem analog komputer, penguat
video/gambar, penguat audio, osilator, detector dan lainnya. LM741 biasanya
bekerja pada tegangan positif/negatif 12 volt, dibawah itu IC tidak akan bekerja.
(Sumber : https://www.theengineeringprojects.com/)
Jika semua Resistor semuanya memiliki nilai ohm yang sama, yaitu: R1
= R2 = R3 = R4 maka rangkaian akan menjadi Penguat Diferensial Gain
Unity dan gain tegangan penguat akan tepat satu atau kesatuan. Maka ekspresi
output hanya akan menjadi Vout = V2 - V1.
15
Perhatikan juga bahwa jika input V1 lebih tinggi dari input V2, jumlah
tegangan output akan negatif, dan jika V2 lebih tinggi dari V1, jumlah tegangan
output akan positif. Rangkaian Penguat Diferensial adalah rangkaian Op-amp
yang sangat berguna dan dengan menambahkan lebih banyak resistor secara
paralel dengan resistor input R1 dan R3, rangkaian yang dihasilkan dapat dibuat
untuk “Tambah” atau “Kurangi” tegangan yang diterapkan pada masing-masing
input.
(Sumber : http://soalujian-78.blogspot.com/)
16
RANGKAIAN SUMMING AMPLIFIER
(Sumber : https://sekaputalam.blogspot.com)
17
Prinsip kerja rangkaian
Pada operasi summing/penjumlahan sinyal secara inverting, input yang
berada pada V1,V2,V3 di hubungkan dengan hambatan yaitu R1,R2, dan R3
setelah di hubungkan dengan hambatan, lalu di hubungkan dengan masukan
negatif pada op-amp. Besarnya penjumlahan sinyal masukan tersebut bernilai
negative karena penguat operasional dioperasikan pada mode
membalik.Besarnya penguatan tegangan (Av) tiap sinyal input mengikuti nilai
perbandingan Rf dan resistor input masing-masing (R1,R2,R3).
Penurunan Rumus
18
Contoh soal :
(Sumber : https://sekaputalam.blogspot.com)
19
Prinsip kerja rangkaian
Rangkaian penjumlah non-inverting memiliki penguatan tegangan yang
tidak melibatkan nilai resistansi input yang digunakan. Oleh karena itu dalam
rangkaian penjumlah non-inverting nilai resistor input (R1, R2, R3) sebaiknya
bernilai sama persis, hal ini bertujuan untuk mendapatkan kestabilan dan akurasi
penjumlahan sinyal yang diberikan ke rangkaian. Pada rangkaian penjumlah
non-inverting diatas sinyal input (V1, V2, V3) diberikan ke jalur input melalui
resistor input masing- masing (R1, R2, R3). Besarnya penguatan tegangan (Av)
pada rangkaian penguat penjumlah non-inverting diatas diatur oleh Resistor
feedback (Rf) dan resistor inverting (Ri).
PenurunanRumus
20
Contoh soal :
Dari gambar di atas, hitunglah besar tegangan keluaran tegangan rangkaian diatas!
Jawab:
21
RANGKAIAN DIFFERENSIATOR
A. Definisi Differensiator
Differensiator merupakan konfigurasi Op-Amp yang berfungsi untuk
menguatkan hasil differensiasi dari sinyal masukan yang diberikan. Penguat
differensiator adalah “lawan” dari penguat integrator. Konfigurasi untai Op-Amp
pengutat differensiator adalah sama dengan konfigurasi untai penguat inverting.
Perbedaannya terletak pada komponen hambatan input Rin yang digunakan.
Pada penguat inverting, komponen hambatan input adalah berupa resistor (Rin)
sedangkan differensiator, komponen hambatan inputnya berupa kapasitor (C).
Kapasitor disini merupakan komponen penghambat atau isolasi berbasis pada
frekuensi (Frequency Dependent Impendence) yang disimpolkan dengan huruf
Z.
22
Pada sinyal frekuensi tinggi, reaktansi kapasitor (XC) bernilai lebih
rendah sehingga penguat differensiator akan menghasilkan penguatan (gain) dan
tegangan output yang lebih tinggi. Namun demikian, pada frekuensi tinggi
sebuah untai differensiator akan menjadi tidak stabil dan akan mulai terjadi
osilasi. Untuk menghindari penguatan frekuensi tinggi dari kebutuhan untai,
maka dapat dilakukan pengurangan frekuensi dengan menambahkan sebuah
kapasitor (CF) tambahan bernilai kecil yang dirangkai parallel terhadap resistor
feedback (RF).
Rangkaian Differensiator
(Sumber : http://www.electronics-tutorial.ws/)
B. Persamaan Differensiator
…...………………....…(1)
23
Kemudian muatan kapasitor dapat dirumuskan sebagai berikut :
……………………………………....…(2)
Dimana:
C : Kapasitansi kapasitor
𝑑𝑄 𝑑𝑉𝑖𝑛
=𝐶 ……………………(3)
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝑄
Tetapi adalah arus kapasitor Iin,
𝑑𝑡
..…………….......…………………....…(4)
.…………………………........………....…(5)
Dari persamaan diatas, maka dapat dirumuskan pula besar tegangan output untuk
penguat differensiator sebagai berikut :
..…………………...…................…(6)
Nilai tegangan output adalah konstan. Tanda minus (-) pada persamaan Vout
menunjukkan adanya pergeseran sudut phase sebesar 180 derajat, hal ini terjadi
karena sinyal input terhubung langsung dengan terminal input inverting op-amp.
24
Bentuk untai penguat differensiator adalah mirip dengan rangkaian untai penguat
inverting. Sehingga jika berangkat dari rumus penguat inverting
……..……………….......................…(7)
……..………………................................…(8)
……..………………...........................................…(9)
Jika besaran ini disubtitusikan pada persamaan (7), maka akan didapat rumus
penguatan (gain) differensiator sebagai berikut:
……………….......………………….…..(10)
………………………………. (11)
25
…………………………………..(12)
Keterangan:
𝜋 = 3,14
𝑓 = frekuensi (Hz)
………………………….…(13)
Keterangan:
AV = penguatan tegangan
26
Vin = tegangan masukan
· Penguat differensiator pada frekuensi tinggi akan menjadi tidak stabil dan akan
mulai terjadi osilasi.
C. Contoh Soal
Differensiator memiliki nilai C1 = 100 uF, dan Rf = 1 kΩ. Tentukan berapa nilai
penguatan dari differensiator tersebut jika diberi sinyal masukan dengan frekuensi
100 Hz!
Jawab :
27
RANGKAIAN INTEGRATOR
A. Definisi Integrator
D. Gambar Rangkaian
Untuk rangkaian integrator RC, sinyal input diterapkan pada resistor
dengan output diambil pada kapasitor, maka VOUT sama VC. Karena kapasitor
adalah elemen yang tergantung pada frekuensi, jumlah muatan yang dipasang
melintasi plat sama dengan integral domain waktu dari arus. Itu membutuhkan
sejumlah waktu untuk kapasitor untuk mengisi penuh karena kapasitor tidak
dapat mengisi secara instan hanya mengisi secara eksponensial.
28
E. Contoh Soal dan Pembahasan
Integrator memiliki nilai R1 = 100 kΩ, dan Cf = 1 uF. Tentukan berapa nilai
tegangan keluar dari integrator tersebut jika diberi tegangan masukan berupa
gelombang sinus dengan nilai 2 sin 4t V!
Jawab :
29
OSILATOR SQUARE WAVE
A. Pengertian Osilator
Osilator (Oscillator) adalah suatu rangkaian elektronika yang
menghasilkan sejumlah getaran atau sinyal listrik secara periodic dengan
amplitudo yang konstan. Gelombang sinyal yang dihasilkan ada yang berbentuk
Gelombang Sinus (Sinusoide Wave), Gelombang Kotak (Square Wave) dan
Gelombang Gigi Gergaji (Saw Tooth Wave).
Pada dasarnya sinyal arus searah atau DC dari pencatu daya (power
supply) dikonversikan oleh Rangkaian Osilator menjadi sinyal arus bolak-balik
atau AC sehingga menghasilkan sinyal listrik yang periodic dengan amplitude
konstan. Tiga istilah yang berkaitan erat dengan rangkaian Osilator adalah
“Periodik”, “Amplitudo” dan “Frekuensi”. Berikut ini adalah pengertian dari
ketiga istilah penting tersebut.
• Periodik adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh 1 kali getaran atau
waktu yang dibutuhkan pada 1 siklus gelombang bolak-balik, biasanya
dilambangkan dengan t dengan satuan detik (second).
B. Penggolongan Osilator
Penggolongan Osilator biasanya dilakukan berdasarkan Karakteristik
Frekuensi keluaran yang dihasilkannya. Berikut dibawah ini adalah
Penggolongan Osilator berdasarkan Frekuensi keluaran, yaitu:
30
• Osilator Frequency Radio (Radio Oscilator), yaitu Osilator yang dapat
membangkitkan Frekuensi Radio diantara 100kHz hingga 100GHz.
31
tersebut, tegangan kapasitor naik sebagai fungsi dari konstanta waktu RC.
Ketika tegangan naik ke terminal non-pembalik, keluaran op-amp menjadi
rendah dan rangkaian RC dilepaskan dengan konstanta waktu RC.
➢ Diketahui :
R1= 10KΩ = 10.000Ω
C = 0,05µF = 0,05 × 10-6
➢ Ditanya : Fout
➢ Jawab :
1
𝐹𝑜𝑢𝑡 =
2 × 𝑅1𝐶
1
𝐹𝑜𝑢𝑡 =
(2 × 10.000)(0,00000005)
1
𝐹𝑜𝑢𝑡 =
 2 (0,5 × 0.001)
1
𝐹𝑜𝑢𝑡 =
Â(1 × 0,001)
𝐹𝑜𝑢𝑡 = 1 𝐾𝐻𝑧
32
F. Rangkaian Osilator Squarewave dan Cara Kerjanya
1. Rangkaian Osilator Squarewave
R 100K
C 0,1uF - 12V
2
- 4
6 Vo
OSCILOSCOPE
CH2
3
+ 7
CH1
GND
+ 12V
R2
R1
10K
3,3K
2. Cara Kerja
Pada saat rangkaian diberikan sumber tegangan untuk pertama kali maka
titik output gerbang NOT IC1 dan IC2 akan terjadi perubahan logika dari high
(1) ke low (0). Untuk memudahkan penjelasan dapat diambil asumsi dari titik A
(output gerbang NOT IC1) yang akan memberikan perubahan logika sesaat dari
logika 1 (high) ke logika 0 (low). Proses perubahan logika pada titik A ini akan
direspon oleh rangkaian differensiator kapasitor (C) dan resistor (R) sebagai
input.
33
OSILATOR TRIANGULAR WAVE
A. Oscillator
Osilator (Oscillator) adalah suatu rangkaian elektronika yang
menghasilkan sejumlah getaran atau sinyal listrik secara periodik dengan
amplitudo yang konstan. Gelombang sinyal yang dihasilkan ada yang berbentuk
Gelombang Sinus (Sinusoide Wave), Gelombang Kotak (Square Wave) dan
Gelombang Gigi Gergaji (Saw Tooth Wave). Pada dasarnya sinyal arus searah
atau DC dari pencatu daya (power supply) dikonversikan oleh Rangkaian
Osilator menjadi sinyal arus bolak-balik atau AC sehingga menghasilkan sinyal
listrik yang periodik dengan amplitudo konstan. Tiga istilah yang berkaitan erat
dengan rangkaian Osilator adalah “Periodik”, “Amplitudo” dan “Frekuensi”.
Berikut ini adalah pengertian dari ketiga istilah penting tersebut.
➢ Periodik adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh 1 kali getaran atau
waktu yang dibutuhkan pada 1 siklus gelombang bolak-balik, biasanya
dilambangkan dengan t dengan satuan detik (second).
➢ Amplitudo adalah simpangan terjauh yang diukur dari titik keseimbangan
dalam suatu getaran.
➢ Frekuensi adalah sejumlah getaran yang dihasilkan selama 1 detik, satuan
frekuensi adalah Hertz.
Prinsip Kerja Osilator yaitu sebuah Rangkaian Osilator sederhana terdiri
dari Dua bagian utama, yaitu Penguat (Amplifier) dan Umpan Balik (Feedback).
Berikut ini Blok Diagram dasar sebuah Rangkaian Osilator. Pada dasarnya,
Osilator menggunakan sinyal kecil atau desahan kecil yang berasal dari Penguat
itu sendiri. Pada saat Penguat atau Amplifier diberikan arus listrik, desah kecil
akan terjadi, desah kecil tersebut kemudian diumpanbalik ke Penguat sehingga
terjadi penguatan sinyal, jika keluaran (output) penguat sefasa dengan sinyal
yang diumpanbalik (masukan) tersebut, maka Osilasi akan terjadi.
B. Penggolongan Oscillator
34
Penggolongan Osilator biasanya dilakukan berdasarkan Karakteristik
Frekuensi keluaran yang dihasilkannya. Berikut dibawah ini adalah
Penggolongan Osilator berdasarkan Frekuensi keluaran.
▪ Osilator Frekuensi Rendah (Low Frequency Oscilator), yaitu Osilator yang
dapat membangkitkan frekuensi rendah dibawah 20Hz.
▪ Osilator Audio (Audio Oscilator), yaitu Osilator yang dapat membangkitkan
frekuensi Audio diantara 16Hz hingga 20kHz.
▪ Osilator Frequency Radio (Radio Oscilator), yaitu Osilator yang dapat
membangkitkan Frekuensi Radio diantara 100kHz hingga 100GHz.
C. Pengaplikasian Oscillator
Osilator biasa digunakan dalam perangkat bel rumah, remote control,
pemancar radio, serta penerima (receiver) televisi dalam mengatur berkas
elektron pada tabung gambar. Pada remote control (terlebih yang menggunakan
led sebagai pemancar sinar inframerah), osilator berperan dalam membangkitkan
sinyal listrik berbentuk gelombang kotak dengan frekuensi sekitar 3GHz -
400THz (rentang frekuensi inframerah), dari sebuah pencatu daya berupa baterai
DC. Gelombang kotak (square wave) yang dibangkitkan nantinya akan
dikodekan dalam bentuk pulsa dan dikirim sesuai dengan frekuensi gelombang
yang diinginkan dan disepakati oleh transmitter (remote) dan receiver (televisi)
melalui sinyal inframerah, dengan terlebih dahulu dimodulasi dengan sinyal
carrier tertentu.
35
(Sumber : elektronika-dasar.web.id)
36
F. Prinsip Kerja Oscillator Triangular Wave
37
G. Konversi dari gelombang segitiga ke persegi
Contoh Soal
Pada rangkaian osilator gelombang segitiga seperti pada gambar, nilai C1 adalah
100nF kemudian R1 adalah 2,2 KΩ ; R2 adalah 10 KΩ ; dan R3 adalah 8,2 KΩ.
Dari nilai komponen yang telah diketahui tersebut, hitung frekuensi kerja
rangkaian osilator gelombang segitiga tersebut!
Jawaban :
1 𝑅2
𝑓= ( )
4𝐶1𝑅1 𝑅3
1 10 𝑥 10−3
𝑓= ( )
4.0,1 𝑥 10−6 . 2,2 𝑥 10−6 8,2 𝑥 10−3
1
𝑓= (1,22)
0,88 𝑥 10−3
𝑓 = 1386 𝐻𝑧
38
RANGKAIAN PENGUAT INSTRUMENTASI
A. Definisi Instrumentasi
Penguat instrumentasi merupakan penguat yang dibangun dari dua buah
penguat non-inverting yang kemudian output-nya dihubungkan dengan sebuah
penguat differensial. Fungsi utama penguat instrumentasi adalah untuk
memperkuat tegangan yang tepat berasal dari sensor atau transducer secara
akurat.
B. Kelebihan Instrumentasi
C. Pengaplikasian
Aplikasi dari penguat instrumentasi meliputi berikut ini.Penguat
(Amplifier) ini terutama melibatkan di mana keakuratan perolehan diferensial
tinggi diperlukan, kekuatan harus dipertahankan di lingkungan yang bising, serta
di mana ada sinyal mode umum yang besar. Beberapa aplikasi adalah
•Penguat instrumentasi digunakan dalam akuisisi data dari transduser output
daya kecil seperti termokopel, pengukur regangan, pengukuran jembatan
Wheatstone, dll.
•Penguat (Amplifier) ini digunakan dalam navigasi, medis, radar, dll.
•Penguat (Amplifier) ini digunakan untuk meningkatkan rasio S/N ( sinyal
terhadap noise ) dalam aplikasi audio seperti sinyal audio dengan amplitudo
rendah.
•Penguat (Amplifier) ini digunakan untuk pencitraan serta akuisisi data video
dalam pengkondisian sinyal berkecepatan tinggi.
39
•Penguat (Amplifier) digunakan dalam sistem kabel RF untuk amplifikasi sinyal
frekuensi tinggi.
D. Gambar Rangkaian
E. Persamaan
Contoh Soal :
40
penguatan total dari penguat instrumentasi tersebut jika tegangan masukan yang
diberikan yaitu V1 = 4 V dan V2 = 6 V!
Jawaban :
b) Penguatan
41
DAFTAR PUSTAKA
42
[11] Noname, 2019 “Penguat penjumlah Summing Amplifier”.
https://abdulelektro.blogspot.com/2019/07/penguat-penjumlah-summing
amplifier.html (Diakses 19 Maret 2021)
[12] Rahman, 2016 “Makalah Summing Amplifier ”.
https://sekaputalam.blogspot.com/2016/05/makalah-summing-amplifier
penguat.html (Diakses 19 Maret 2021)
[13] Suyadhi. Taufiq D. S. November 2019. “Penguat Differensiator”
Available:https://www.robotics-university.com/2014/11/penguat-differensiator.html
[22] Abdurrahman Rasyid, S.Pd. 2020. “Op Amp sebagai Penguat Instrumentasi”
https://www.samrasyid.com/2020/05/op-amp-sebagai-penguat-instrumentasi.html.
43