Anda di halaman 1dari 3

STATISTIKA

OLEH :

NAMA : MUHAMMAD FARIS AMADA


NIM : 2010713210014
PRODI : PERIKANAN TANGKAP

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
BANJARBARU
2021
Teknik Sampling
Teknik sampling dapat didefinisikan sebagai teknik atau metode untuk memilih dan
mengambil unsur-unsur atau anggota-anggota dari populasi untuk digunakan sebagai sampel
secara representatif.
Teknik sampling banyak menggunakan teori probabilitas sehingga berdasarkan tekniknya
dapat dikategorikan menjadi dua yaitu probability sampling dan non-probability sampling.
Perbedaannya kedua hal tersebut didasarkan pada apakah pemilihan sampel didasarkan pada
pengacakan atau tidak. Dengan pengacakan, setiap elemen mendapat kesempatan yang sama
untuk diambil dan menjadi bagian dari sampel untuk dipelajari.

1. Probability Sampling
Probability sampling merupakan teknik sampling yang didasarkan pada fakta bahwa
setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel.
Misalnya, jika Anda memiliki populasi 100 orang, setiap orang akan memiliki peluang 1 dari
100 dipilih. Probability sampling memberi Anda peluang terbaik untuk membuat sampel
yang benar-benar mewakili populasi.
Ada beragam metode probability sampling dengan turunan dan variasi masing-masing,  tapi
yang paling banyak digunakan yaitu sebagai berikut:
a. Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
Sampling acak sederhana yaitu metode pengambilan sampel dari populiasi secara acak
berdasarkan frekuensi probabilitas semua anggota populasi. Ini adalah bentuk yang paling
mudah dari probability sampling. Yang perlu dilakukan oleh peneliti adalah memastikan
bahwa semua anggota populasi termasuk dalam daftar dan kemudian secara acak memilih
jumlah sampel yang diinginkan.
b. Sampling Acak Stratifikasi (Stratified Random Sampling)
Sampling Acak Stratifikasi juga dikenal sebagai proportional random sampling. Ini adalah
teknik pengambilan sampel probabilitas di mana subjek pada awalnya dikelompokkan ke
dalam klasifikasi yang berbeda seperti usia, status sosial ekonomi atau jenis kelamin.
Kemudian, peneliti secara acak memilih daftar akhir subyek dari strata yang berbeda. Penting
untuk dicatat bahwa semua strata tidak boleh tumpang tindih.
Para peneliti biasanya menggunakan stratified random sampling jika mereka ingin
mempelajari subkelompok tertentu dalam populasi. Ini juga lebih disukai daripada
pengambilan sampel acak sederhana karena menjamin hasil statistik yang lebih tepat.
c. Sampling Rumpun (Cluster Sampling)
Sampling Rumpun yaitu metode pengambilan sampel dengan membagi populasi ke dalam
kelompok kewilayahan kemudian memilih wakil dari tiap-tiap kelompok.

2. Non-Probability Sampling
Nonprobability sampling adalah salah satu teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Jenis teknik sampling ini antara lain:
a. Sampling Sistematis atau Systematic Sampling
Sampling sistematis adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota
populasi yang telah diberi nomor urut.
b. Sampling Kuota atau Quota Sampling
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai
ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Teknik ini jumlah populasi tidak
diperhitungkan akan tetapi diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Sampel diambil
dengan memberikan jatah atau quorum tertentu terhadap kelompok. Pengumpulan data
dilakukan langsung pada unit sampling. Setelah jatah terpenuhi, maka pengumpulan data
dihentikan.
c. Sampling Aksidental atau Accidental Sampling
Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu sesuai sebagai sumber data.
Dalam teknik sampling aksidental, pengambilan sampel tidak ditetapkan lebih dahulu.
Peneliti langsung saja mengumpulkan data dari unit sampling yang ditemui.
d. Sampling Purposive
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Pemilihan sekelompok subjek dalam purposive sampling, didasarkan atas ciri-ciri tertentu
yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah
diketahui sebelumnya. Maka dengan kata lain, unit sampel yang dihubungi disesuaikan
dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian atau
permasalahan penelitian.
e. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasinya relatif kecil, kurang dari 30
orang. Sampel jenuh disebut juga dengan istilah sensus, dimana semua anggota populasi
dijadikan sampel.
f. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel yang awal mula jumlahnya kecil,
kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel. Dan begitu
seterusnya, sehingga jumlah sampel makin lama makin banyak. Ibaratkan sebuah bola salju
yang menggelinding, makin lama semakin besar. Pada penelitian kualitatif banyak
menggunakan sampel purposive dan snowball.

Penyajian data
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian
yang telah dilakukan agar data yang telah dikumpulkan dapat dipahami dan dianalisis sesuai
dengan tujuan yang diinginkan. Setelah memperoleh data, biasanya data-data yang diperoleh
tersebut dapat disajikan dalam 2 bentuk, yaitu bentuk tabel dan bentuk diagram.

1. Tabel

Anda mungkin juga menyukai