Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Bermaksud mengajukan Gugatan Cerai, Hak Hadhanah dan Nafkah Anak terhadap:
1. Bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah suami isteri yang sah, telah
melangsungkan pernikahan pada tanggal 7 September 2014 dan telah
dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan
Angata sebagaimana Kutipan Akta Nikah Nomor: III/04/IX/2014, tanggal 8
September 2014;
2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun bersama
sebagaimana layaknya suami isteri dengan baik dan bertempat tinggal di
1
rumah orang tua Tergugat di Jl. Multi Raya, Desa Teteasa, Kecamatan
Angata, Kabupaten Konawe selama pernikahan;
3. Bahwa selama pernikahan Penggugat dengan Tergugat telah
berhubungan sebagaimana layaknya suami istri (ba’da dukhul) dan telah
dikarunai 2 (dua) orang anak, bernama Nur Atika Syahra, lahir pada
tanggal 24 November 2014 (umur 7 tahun) dan Inaya Aqila Zahra, lahir
pada tanggal 6 Oktober 2018 (umur 4 tahun);
4. Bahwa Anak penggugat/tergugat tinggal Bersama tergugat di Jl. Multi
Raya, Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan;
5. Bahwa sejak bulan Agustus tahun 2020, kehidupan rumah tangga
Penggugat dan Tergugat mulai tidak harmonis yang mengakibatkan terus
menerus terjadinya perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan
karena:
5.1. Tergugat selalu mabuk-mabukan sehingga mengabaikan nafkah
terhadap penggugat, selanjutnya melakukan tindak kekerasan
kepada penggugat dan anak pertama penggugat/tergugugat serta
mengakibatkan penggugat dan anak penggugat/tergugat mengalami
cedera fisik maupun psikis;
5.2. Tergugat telah berselingkuh kepada seorang perempuan atas dasar
temuan penggugat serta telah melakukan upaya-upaya agar tergugat
meninggalkan perempuan selingkuhannya tersebut.
6. Bahwa permasalahan tersebut terus menerus menjadi penyebab antara
Penggugat dengan Tergugat yang kemudian puncaknya pada bulan
Oktober tahun 2021 yang kronologis kejadiannya adalah Tergugat tetap
melanjutkan komunikasi terhadap perempuan selingkuhannya dan
terdapat laporan kepada Kepala Desa setempat dan diteruskan kepada
keluarga Penggugat bahwa perempuan selingkuhan tergugat dalam
kondisi hamil diluar nikah dan meminta Tergugat bertanggung jawab atas
perbuatannya tersebut;
7. Bahwa setelah puncak pertengkaran dan perselisihan tersebut
menyebabkan Penggugat dan Tergugat saat ini tidak lagi tinggal bersama,
sekarang Penggugat tinggal di rumah orang tua Penggugat di Jl. Multi
Raya, Desa Teteasa, Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan
dan Tergugat tinggal Jl. Multi Raya, Desa Teteasa, Kecamatan Angata,
Kabupaten Konawe Selatan;
8. Bahwa pihak keluarga Penggugat dan Tergugat sudah sering berupaya
untuk menasehati dan merukunkan kembali rumah tangga antara
Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil;
9. Bahwa dengan kejadian tersebut rumah tangga antara Penggugat dan
Tergugat sudah tidak dapat lagi dibina dengan baik sehingga tujuan
perkawinan untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah
dan warahmah sudah sulit dipertahankan lagi dan karenanya agar
2
masing-masing pihak tidak lebih jauh melanggar norma hukum dan norma
agama maka perceraian merupakan jalan terakhir bagi Penggugat untuk
menyelesaikan permasalahan antara Penggugat dan Tergugat;
10. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Permohonan Penggugat
untuk mengajukan perceraian atas dasar pertengkaran yang terjadi terus
menerus dan tidak mungkin hidup rukun dalam suatu ikatan perkawinan,
dan telah memenuhi unsur Pasal 19 huruf (a) dan huruf (f) Peraturan
Pemerintah No. 9 Tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf (a) dan huruf (f)
Kompilasi Hukum Islam, sehingga berdasar hukum untuk menyatakan
gugatan cerai ini dapat dikabulkan
11. Bahwa, oleh karena kedua anak hasil perkawinan penggugat dan tergugat
masih dibawah umur maka penggugat mohon ditetapkan sebagai
pemegang hak hadhanah (pemeliharaan/hak asuh) atas anak hasil
perkawinan antara penggugat dan tergugat tersebut di atas, sebagaimana
Pasal 105 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam;
12. Bahwa oleh karena anak penggugat dan tergugat tersebut di atas
nantinya dalam asuhan penggugat, maka segala biaya pemeliharaan
kedua anak dan pendidikannya ditanggung oleh Tergugat setiap bulannya
sejumlah Rp 3.000.000,- (tiga juta rupiah) sampai anak tersebut dewasa
atau berumur 21 Tahun;
13. Bahwa Penggugat sanggup membayar biaya perkara;
Berdasarkan alasan / dali-dalil di atas, Penggugat mohon agar Ketua
Pengadilan Agama Andoolo untuk memeriksa dan mengadili perkara ini,
selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
PRIMER:
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat;
2. Menjatuhkan Talak Satu Ba'in Sughra Tergugat (Adam Bin Burhan)
terhadap Penggugat (Sri Wahyuni Binti Samsuddin) di depan sidang
Pengadilan Agama Andoolo;
3. Menetapkan anak yang Bernama Nur Atika Syahra, tanggal lahir 24
November 2014 (umur 7 tahun) dan Inaya Aqila Zahra, tanggal lahir 6
Oktober 2018 (umur 4 tahun) berada di bawah pemeliharaan
(Hadhanah) Penggugat;
4. Menghukum tergugat untuk membayar biaya nafkah anak tersebut
kepada Penggugat setiap bulannya, minimal Rp 3.000.000 (tiga juta
rupiah), sampai anak tersebut dewasa atau berumur 21 Tahun
5. Membebankan biaya perkara sesuai hukum;
SUBSIDER:
3
Atau apabila Pengadilan Agama Cq. Majelis Hakim berpendapat lain, mohon
putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Demikian cerai gugat, Hak Hadhanah dan nafkah Anak ini diajukan, atas
perhatian dan dikabulkannya gugatan ini, Penggugat menyampaikan terima
kasih.
Hormat Penggugat,