Anda di halaman 1dari 2

AGRI

UNGGAS

Lima Penyakit Virus


Berbahaya di 2019
Ismail Kurnia Rambe*

I
nformasi serangan penyakit pada kurun dan FadV-11, Infectious Bursal
waktu tertentu selalu berharga untuk Disease (5 %) akibat vvIBDv dan
dibahas. Dimana berdasarkan kasus-kasus Avian Influenza (3 %) strain H5
yang timbul di tahun sebelumnya, langkah – dan H9. Komitmen kita untuk
langkah pencegahan serangan penyakit di terus melanjutkan monitoring ini
masa depan dapat dibangun dengan lebih agar pelaku dunia peternakan In-
baik. Temuan lapangan menunjukkan bahwa donesia mendapatkan informasi
di 2019 yang lalu telah terjadi sejumlah se- penyakit unggas yang sedang
rangan penyakit di pusat-pusat peternakan mewabah di Indonesia.
ayam pada 2 pulau besar di Indonesia yaitu
Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Monitoring Newcastle Disease
(pemantauan) penyakit bulanan dilakukan Newcastle Disease (ND)
oleh 35 orang tenaga dokter hewan handal telah menjadi momok mengeri-
diseluruh pusat peternakan ayam di kedua kan dalam separuh dasa­warsa
pulau tersebut dengan metode diagnosa terakhir. Dalam 2 tahun terakhir, ND bahkan post vaksin ND live.
pemeriksaan gejala klinis, yang dilanjutkan semakin tidak terkontrol, walau program Telah diketahui dari hasil uji PCR dan
dengan post mortem. Bila dibutuhkan, diagnosa pencegahan menggunakan kombinasi vaksin uji sequencing bahwa virus ND yang menye­
dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium ND live dan ND killed telah sangat rapat. Hal rang ternak di Indonesia disebabkan oleh
pendukung, seperti serologi, histopatologi dan ini terbukti dari data kasus serangan ND di Virus Velogenic ND GVIIi dan GVIIh (Ceva
PCR (Polymerase Chain Reaction). 2019 yang mencapai 27 % dari total 592 Indonesia Internal Report, 2019). Untuk
Sepanjang 2019 telah dilaporkan kasus yang dilaporkan. Kasus ND di broiler mengatasi serangan ND yang makin ganas,
sebanyak 592 kasus penyakit dari 27 jenis (ayam pedaging) mencapai 81 kasus, dan dibutuhkan program revolusi vaksinasi
penyakit. Penyakit yang paling banyak me- jumlah yang sama (81 kasus) juga dilaporkan mutakhir yang memberikan perlindungan
nimbulkan masalah kesehatan pada 2019 menyerang pullet (ayam dara calon petelur) menyeluruh terhadap infeksi ND, baik dari
adalah Newcastle Disease dengan 162 kasus dengan total laporan kasus sebanyak 162 akibat klinis ND (kematian, penurunan
(27 %), diikuti Complicated Chronic Respira- serangan. produksi dan pencapaian berat badan) juga
tory Disease (CCRD) dengan 79 kasus (13 %), Hasil survei ND pada Juni dan Juli mencegah shedding virus ND.
Infectious Bronchitis (IB) dengan 48 kasus (8 2019, ditemukan 18 kasus ND pada broiler
%), Inclusion Body Hepatitis (IBH) 40 kasus (7 antara umur 20 sampai 39 hari dengan Infectious Bronchitis
%), Infectious Coryza dengan 35 kasus (6 %), tingkat kematian yang ditimbulkan mencapai Kasus IB di 2019 dilaporkan sebanyak
Heatstroke dengan 29 kasus (5 %), Chronic 3 % sampai 74 %. Di daerah enzootik ND, 48 serangan atau 8 % dari total laporan kasus.
Respiratory Disease (CRD) 29 kasus (5%), kerugian penyakit ini mudah ditemukan. Penyakit yang sangat merugikan ini dilaporkan
Infectious Bursal Disease (IBD) 27 kasus (5 %), Tingkat kematian dapat mencapai 100 % dan 22 kali menyerang broiler dan 26 kali meny-
Necrotic Enteritis 26 kasus (5 %), Helminthiasis terjadi antara umur 21 dan 28 hari. Termasuk erang pullet. Bila mengingat tingginya jumlah
22 kasus (4 %), Avian Influenza 20 kasus (3 %), dalam kerugian ekonomi adalah biaya vaksi- kasus CCRD pada 2019, maka angka serangan
Coccidiosis 17 kasus (3 %), dan Mycotoxicosis nasi yang mahal, biaya monitoring, kerugian IB bisa bertambah. Kecenderungan IB untuk
12 kasus (2%). Kasus-kasus lain sebanyak ekonomi akibat reaksi post vaksin dan biaya berkolaborasi dengan E Coli, Mycoplasma,
8 % dengan jumlah yang tidak signifikan. pengobatan dan suportif. Bahkan, kerugian Ornithobacterium atau dengan virus-virus
Dari program monitoring pada 2019, ekonomi yang berat ini bukan hanya akibat pernafasan lainnya seperti ND, AI, ILT dan
dapat disimpulkan bahwa lima penyakit kerugian langsung di farm (ayam, pakan, vaksin, sebagainya membuat kita sering meremehkan
virus paling berbahaya di Indonesia adalah medikasi, dll) tetapi juga akibat biaya ikutan virus IB sebagai penyebab utama infeksi.
Newcastle Disease (27 %) dengan isolat yang terkait dengan kurangnya suplai ayam Monitoring di sembilan farm pada suatu
lapangan disebabkan oleh virus ND GVIIi di RPA dan pembatalan kesepakatan dengan pusat peternakan broiler yang dilakukan sepan-
dan GVIIh, diikuti Infectious Bronchitis (8 %) pelanggan. Akhirnya, penyakit ini juga dapat jang 2019, menemukan bahwa serangan IB
dengan isolat IB Varian QX, IB varian Ma- mengganggu performa perusahaan. Bahkan tanpa keterlibatan patogen lain akan menye-
laysia dan IB varian Taiwan, Inclusion Body pada negara yang bebas ND, masih ada babkan kerugian FCR (konversi pakan) yang
Hepatitis (7 %) dengan isolat strain FadV-8 kerugian pada performa ayam akibat reaksi naik sebanyak 0,195 poin dan peningkatan

56 TROBOSLIVESTOCK
Edisi 246 l Tahun XXI l Maret 2020
kematian sebanyak 2,45 %. Bila serangan IB desinfektan, diantara desinfektan yang efek- masih harus menunggu beberapa lama lagi.
melibatkan infeksi virus lain seperti ND, AI, tif mematikan virus IBH adalah formaldehyde Kerugian terbesar akibat infeksi IBD
atau dengan Mycoplasma, E Coli, dsb maka dan glutaraldehyde. adalah menyebabkan kematian yang tinggi
tingkat kerugian ekonomi akan semakin tinggi. pada broiler 20 – 25 % dan pada layer 50 –
Kunci perlindungan terhadap serangan Infectious Bursal Disease 60 %. Infeksi pada ayam berusia muda akan
IB adalah memberikan proteksi menyeluruh Kunci keberhasilan kontrol penyakit menyebabkan imunosupresif. Sedangkan
terhadap tantangan lapangan yang ada. Telah Gumboro didasarkan pada penguasaan virus telusuran kasus lapangan IBD yang
diketahui sebelumnya bahwa di Indonesia bursa fabricius oleh virus vaksin yang mampu menyebabkan infeksi IBD di peternakan
telah ditemukan virus IB Varian yang menye­ mencegah ayam dari kerugian klinis penyakit ayam di Indonesia termasuk dalam strain
rupai virus IB Varian QX dan virus IB Varian IBD, dan mampu mencegah berulangnya Very Virulent IBD Virus (strain vvIBDv).
Taiwan. Sedangkan hasil penelusuran labo- kasus IBD di periode selanjutnya. Infectious
ratorium sepanjang 2019, ditemukan virus Bursal Disease (IBD/ Gumboro) menempati Avian Influenza
IB lapangan seperti IB Varian QX – Like, IB peringkat keempat penyakit virus yang paling Avian Influenza (AI) menjadi masalah
Varian Malaysia dan IB Varian Taiwan telah banyak dilaporkan di 2019. Total laporan di seluruh dunia. Virus penyebabnya unik
menyebabkan infeksi IB pada broiler dan layer serangan IBD mencapai 27 kasus, dimana karena dapat menyebabkan gejala penyakit
di Indonesia. Untuk mendapatkan proteksi 11 kasus menyerang broiler dan 16 kasus yang sangat bervariasi, dari infeksi subklinis
menyeluruh maka dilakukan penggabungan menyerang layer. sampai ke virulensi yang sangat tinggi den-
vaksin IB Massachusetts dan IB gan kematian mencapai 100
Varian yang diberikan sedini %. Perbedaan antara virus AI
mungkin di hatchery. low pathogenic dengan virus
AI yang high pathogenic bisa
Inclusion Body Hepatitis hanya berupa satu rantai asam
Karakteristik virus FadV amino saja dalam gen hemag-
adalah tahan terhadap kondisi­ glutinin virus ini. Di 2019,
lingkungan dan proses desinfek- infeksi virus AI masih menjadi
si. Kemampuan ini disebab­kan momok di dunia peternakan
oleh virus FadV yang tergolong ayam, laporan yang masuk
dalam kelompok virus DNA mencapai 20 kasus infeksi, 6
double stranded non envelope. kasus diantaranya menyerang
Hal ini juga yang menyebabkan broiler, dengan sisanya 14
kasus-kasus IBH sering berlarut- kasus menyerang layer. Angka
larut. Pada 2019, serangan IBH ini menempatkan AI sebagai
dilaporkan sebanyak 40 kali. penyakit virus kelima paling
Kasus IBH menempati peringkat berbahaya di 2019 dengan 3
kedua penyakit virus terbanyak menyerang Mayoritas kasus IBD menyerang pul- % dari total laporan kasus.
broiler di 2019 dengan 39 kasus, dan hanya let dan broiler yang divaksin dengan vaksin Kerugian akibat infeksi virus AI H5
1 kasus dilaporkan dari pullet. Berdasarkan uji IBD konvensional. Vaksinasi konvensional adalah tingkat kesakitan yang sangat tinggi
sequencing kasus – kasus IBH di 2019, maka dilakukan dengan memberikan vaksin IBD 60 – 100 % yang diikuti tingkat kematian
diketahui bahwa strain FadV yang menim- live pada umur tertentu, yang mana pada yang sangat tinggi, kisaran antara 50 – 100
bulkan permasalahan di Indonesia termasuk umur tersebut diharapkan vaksin sudah bisa %. Menyerang di umur antara 25-30 hari
dalam serotipe FadV-8 dan FadV-11. bekerja menembus Mab IBD dan menguasai pada broiler. Sedangkan infeksi virus AI H9
Kerugian akibat IBH terkait dengan Bursa Fabricius. Kegagalan menentukan hari menyebabkan penurunan produksi yang
kematian yang meningkat drastis dalam 3 – vaksin IBD ini jugalah yang menyebabkan dapat mencapai >60 % pada ayam petelur.
4 hari, lalu menurun dalam waktu 9 sampai seringnya kasus IBD terjadi, terutama pada Tingkat kematian meningkat ketika infeksi H9
14 hari. Tingkat kematian berkisar antara 2 pullet. Penurunan Mab IBD hanya bisa berkomplikasi dengan agen patogen lainnya
sampai 10 %. Walau demikian, kematian bisa diprediksi dengan mengetahui berapa titer (virus IB, ND, dsb) atau bakteri (E Coli, dsb) dan
mencapai 30 % tergantung dari tingkat kega- MAB yang diwariskan induk ayam kepada dapat mencapai kematian 60 % pada broiler.
nasan virus dan status kekebalan ayam yang DOC (ayam umur sehari), lewat pengambilan Virus AI juga berbeda karena reservoir
terserang, serta ada tidaknya infeksi ikutan. serum darah diumur 1 – 3 hari. Tingkat kese­ utama virus ini berada di alam liar, sehingga
Penanggulangan IBH difokuskan pada ragaman titer sangat menentukan rata atau usaha pemberantasan total tidak dapat
penguatan program biosekuriti dan desinfeksi tidaknya vaksinasi IBD konvensional. Untuk dilakukan. Bahkan, karena luasnya cakupan
kandang karena belum adanya vaksin IBH menghindari penentuan Mab IBD setiap kali inang virus ini, dapat menyebabkan resiko
yang tersedia secara komersial di Indonesia. DOC masuk, dan menjamin agar setiap ekor zoonosis. Semua faktor ini menyebabkan
Selain biosekuriti dan desinfeksi, program ayam mendapatkan dosis vaksin yang tepat penyakit Avian Influenza sangat berbahaya
all in all out di suatu area peternakan sangat serta bekerja dengan individual adjustment, tetapi juga sulit untuk dikontrol dalam popu-
membantu dalam menghentikan rangkaian maka teknologi vaksin imun kompleks telah lasi perunggasan.lTROBOS
kasus IBH di suatu daerah. Virus FadV dipergunakan terutama di broiler, sementara *Veterinery Service Coordinator
cenderung tahan terhadap beberapa jenis untuk layer, teknologi vaksin imun kompleks Ceva Animal Health Indonesia

TROBOSLIVESTOCK
Edisi 246 l Tahun XXI l Maret 2020 57

Anda mungkin juga menyukai