Anda di halaman 1dari 4

Hipotesis merupakan kesimpulan sementara atau dugaan logis tentang keadaan populasi yang

perlu dibuktikan dengan data empiris. Hipotesis menyatakan parameter populasi dari suatu
variabel yang terdapat dalam populasi dan dihitung berdasarkan statistik sampel. Karena
hipotesis merupakan dugaan sementara, maka hipotesis mungkin benar tetapi mungkin juga
salah. Tujuan pengujian hipotesis adalah untuk mendapatkan kesimpulan mengenai suatu
populasi berdasarkan sampel yang dimiliki.
Uji hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisis data, baik
dari perconaan yang terkontrol , maupun dari observasi (tidak terkontrol). Hipotesis yang
ingin diuji kebenaranya dalam sebuah penelitian disebut hipotesis kerja. Hipotesis tersebut
yang akan dibuktikan kebenaranya melalui data empiris, dan hasil uji hipotesis tersebut
diambil kesimpulan dan iplikasi kebijakannya.
Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menetapkan hipotesi nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)
2. Pilih tingkat signifikansi, yaitu α
3. Pilih statistik pengujian yang sesuai
4. Rumusan sebuah aturan keputusan
5. Buatkan keputusan mengenai hipotesis nol berdasarkan informasi sampel tersebut
Hipotesis alternatif yang dipilih dalam suatu penelitian akan menentukan jenis uji
hipotesisnya, dapat berupa uji hipotesis klasik satu sisi atau klasik dua sisi. Berikut cara
pengujian dari kedua hipotesis tersebut :
a. Uji hipotesis satu sisi
Uji satu sisi (one tail test) dilakukan jika H1 yang akan siuji terdapat pertidaksamaan yang
mengarah pada kriteria tertentu, yaitu :
Sisi kiri
H0 : µ = µ1
H1 : µ < µ1
Tolak H0 bila dihitung t hitung < t tabel.
Sisi kanan
H0 : µ = µ1
H1 : µ < µ1
Tolak H0 bila t hitung > t tabel.
Contoh :
Lakukanlah uji hipotesis pada masalah tabung televisi di mana diketahui  = 1.200 jam dan 
= 300 jam. Prosedur yang dilakukan dalam menguji hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Menyusun hipotesi secara formal
Ho : μ ≤ 1200
Ha : μ > 1200
2. Pilih tingkat signifikan
Apabila distribusi populasi adalah normal maka distribusi sampel yang diambil
darinya juga normal. Namun, apabila sampel (cuplikan) random dan tak gayut, serta
dipercaya berlaku central limit theorem maka distribusi sampel adalah normal
(mendekati).
Kemudian bekukan nilai rata-rata sampel dengan rumus Z = x - µ / /√n, sehingga
tabel kurva-kurva normal dapat dimanfaatkan. Misalnya : α = 5%, artinya derajat
kepercayaan adalah 95%. Dengan melihat tabel kurva normal baku diperoleh z
batas/kritis = 1,64
Ho ditolak bila z observasi > 1,69 da Ho diterima bila z observasi ≤ 1,64

3. Hitung z observasi
Misalkan x = 1265, maka
x observasi - µ0 /
Zobservasi = /√n
= 1.256 – 1.200 / 300/ √100
= 2,167

Daerah penolakan
Daerah penerimaan H0 luas = 5%
Z kritis Z obs

z
0

x obs = 1265

1200 = µ = H0 xkritis = 1249

4. Mengambil kesimpulan uji


Karena z observasi adalah 2,167 lebih besar dari z kritis yaitu sebesar 1,69 sehingga
Ho ditolak (Ha diterima).

5. Menarik kesimpulan
Karena Ho ditolak maka dari uji statistik dapat ditarik kesimpulan bahwa proses baru
dalam pembuatan tabung televisi menghasilkan rata-rata umur lebih lama
dibandingkan cara-cara lama, dengan derajat kepercayaan 95%.

b. Uji hipotesis dua sisi


Uji dua sisi ( two tail test) dilakukan apabila hipotesi H0 dan H1 yang diuji hanya
mengandung persamaan dan pertidaksamaan, yaitu :
H0 : μ = μ1
H1 : μ ≠ μ1
Tolak H0 t hitung > t tabel.
Contoh :
Sebuah biro perjalanan menyatakan bahwa rata-rata pendapatan penduduk di Kabupaten
“AB” adalah Rp15.000,00/bulan dan simpangan bakunya sebesar Rp2.000,00 /bulan. Sebuah
pusat pertokoan baru hendak didirikan di kabupaten tersebut. Untuk hal tersebut dibutuhkan
data rata-rata pendapatan penduduk di sekitar lokasi. Setelah dilakukan penelitian dengan
sampel sebesar 15 orang didapat data bahwa rata-rata pendapatannya sebesar Rp14.000,00.
Ujilah kebenaran pendapat Biro Penelitian tersebut dengan memakai  = 5%.
Dari soal diatas diketahui :

μ = 15. 000 n = 15 x = 14.000


σ = 2.000 α = 5%
Karena kasus diatas tidak memiliki informasi bahwa pwndapatan penduduk kabupaten “AB”
naik atau turun, disusun hipotesis sebagai berikut :
1. Rumus hipotesa
Ho : μ = 15.000
Ha : μ = 15.000

2. Tingkat signifikan
Dengan α = 5% dan n = 15, maka nilai t kritis pada tα/2, n-1 = 2,14
(lihat tabel t pada saat 1- α/2 = 1- 0,025 = 0,975 dan pada derajat kebebasan (degree
of freedom) n – 1 = 15 – 1 = 14. atau selengkapnya ditulis t0,025;4 = 2,14).

3. Rumus aturan keputusan


Ho diterima, bila -2,145 ≤ tobservasi ≤ 2,145
Ho ditolak, bila tobservasi < -2,145 atau tobservasi > 2,145
Daerah Daerah
penolakan Ho penolakan Ho
penolak
an -2,145 2,145
μo
145 Daerah penerimaan H0

4. Hitung tobservasi.

tobservasi = x obs – μ0 / /√n


= 14.000 – 15.000 / 2.000/√15
= 1000 / 516,4
= 1,936

5. Ambil kesimpulan
Karena tobs berada didaerah penerimaan Ho, maka hipotesis nol (Ho) diterima, atau
Ha ditolak. Maka pendapat penelitian masih dapat dibenarkan.

Saat membuat keputusan untuk menerima atau menolak suatu hipotesis, selalu di ikuti
dengan resiko (berbuat kesalahan tipe I dan II). Resiko tersebut adalah menolak H0 padahal
H0 benar atau menerima H0 padahal H0 salah. Besarnya resiko dapat diperkecil ( α dan β )
bila dipakai pengamatan yang lebih banyak (n diperbesar), dengan konsekuensi ongkos yang
lebih besar. Berukut merupakan tabel kemungkinan yang dapat terjadi ketika dilakukan uji
hipotesis.
Kenyataan / keputusan Ho diterima Ho ditolak
Bila Ho adalah benar Keputusan yang benar a Kesalahan tipe I
Probabilitas = 1 - α = b
Derajat kepercayaan Probabilitas = α = tingkat
Pengajian
Bila Ho adalah salah Kesalahan tipe II Keputusan yang benar d
c Probabilitas = 1 - β =
Probabilitas = β Ketangguhan uji

SUMBER ESPA4123/MODUL 7 dan MATERI INISIASI 7

Anda mungkin juga menyukai