Anda di halaman 1dari 11

KELAINAN AIR KETUBAN

Ketuban Pecah Dini

Definisi :

Ketuban pecah dini adalah keluarnya cairan amnion dari dalam vagina setelah kehamilan 32

mgg.

Pecahnya selaput ketuban pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 mgg maupun

kehamilan aterm.

Sebab-sebab :

a. Berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intra uterin berkurangnya

kekuatan membrane disebabkan infeksi dari vagina dan serviks.

b. Serviks inkompeten : serviks terbuka pada waktu tidak hamil.

c. Ketegangan rahim yang berlebihan : pada kehamilan ganda dan hidramnion.

d. Kelainan letak janin dalam rahim : letak sungsang dan letak lintang.

e. Amnionitis, korioamnionitis.

f. Multi paritas.

g. Selaput ketuban terlalu tipis ( kelainan ketuban ).

h. Infeksi.

i. Koitus pada kehamilan tua.

j. Pekerjaan berat yang menyebabkan uterus berkontraksi.

k. Preterm : kurang dari 37 mgg janin relative kecil mudah menekan kebawah.

Gejala dan Tanda

Ada dua gejala dan tanda yaitu :

1. Gejala dan tanda selalu ada


Keluar caiaran ketuban

2. Gejala dan tanda kadang-kadang ada

Ketuban pecah tiba-tiba

Cairan tampak di introitus

Tidak ada HIS dalam satu jam

KPD paling sering terjadi pada atau mendekati saat persalinan, persalinan yang terjadi secara

spontan dalam beberapa jam. Bila KPD ini dihubungkan dengan kehamilan preterm ada

resiko peningkatan morbiditas dan moralitas perinatal akibat imaturitas janin. Bila kelahiran

tidak terjadi dalam 24 jam juga terjadi dalam 24 jam juga terjadi resiko peningkatan infeksi

intra uteri.

Penilaian

 Berapa lama/sejak kapan ketuban pecah.

 Tentukan usia kehamilan bila perlu dengan pemeriksaan USG.

 Tentukan ada tidaknya infeksi.

Tanda-tanda infeksi : - suhu ibu > 38 oC

- air ketuban keruh dan berbau

- janin mengalami takikardi

A. PENGERTIAN KETUBAN PECAH DINI


Ketuban pecah dini adalah keluarnya cairan dari jalan lahir/vagina
setelah kehamilan berusia 22 minggu. Ketuban dinyatakan pecah dini jika
terjadi sebelum proses persalinan. Pecah selaput ketuban dapat terjadi
pada kehamilan preterm sebelum 37 minggu maupun aterm

B. PENYEBAB KETUBAN PECAH DINI


Penyebab dari ketuban pecah dini tidak atau masih belum diketahui
secara jelas maka usaha preventif tidak dapat dilakukan, kecuali dalam
usaha menekan infeksi
Factor yang berhubungan dengan meningkatnya insidensi ketuban pecah
dini antara lain: adanya hipermotilitas rahim, selaput ketuban terlalu tipis,
multipara, cervik incompetent dan polihidramnion

C. PENGARUH KETUBAN PECAH DINI


Adapun pengaruh ketuban pecah dini terhadap ibu dan janin adalah:
a. Pengaruh terhadap ibu
1. Infeksi intapartal
2. Infaksi puerperalis
3. partus lama
4. Perdarahan post partum
5. Morbiditas dan mortalitas maternal
b. Pengaruh terhadap janin
1. Prematuritas
2. Infeksi intra uterin
3. Prolaps funiculi
4. Asfiksia neonatorum
5. Morbiditas dan mortalitas maternal

D. DIAGNOSA
Secara klinik diagnosa ketuban pecah dini tidak sukar dibuat dengan
anamnesa pada klien dengan keluarnya air seperti kencing dengan tanda-
tanda yang khas sudah dapat menilai itu mengarah ke ketuban pecah dini.
Untuk menentukan betul tidaknya ketuban pecah dini bisa dilakukan
dengan cara:
 Adanya cairan yang berisi mekonium, verniks kaseosa, rambut lanugo
dalam liang sanggama
 Pemeriksaan abdomen uterus lunak tidak nyeri tekan
 Pemeriksaan inspekulo, lihat dan perhatikan pakah memang air ketuban
keluar dari kanalis cervisis dan bagian yang sudah pecah
 Dilakukan uji kertas lakmus:
Jadi biru (basa) : air ketuban
Jadi merah (asam) : air kencing.

E. PENANGANAN
Anjuran mengenai penata laksanaan optimum dari kehamilan dengan
komplikasi ketuban pecah dini tergantung pada umur kehamilan janin,
tanda infeksi intra uterin dan populasi pasien. Pada umumnya lebih baik
untuk membawa semua pasien dengan ketuban pecah dini ke rumah sakit
dan melahirkan bayi yang berumur lebih dari 36 minggu dalam 24 jam dari
pecahnya ketuban untuk memperkecil resiko infeksi infra uterin.

PENGELOLAAN

PENGELOLAAN TERGANTUNG DARI UMUR KEHAMILAN


DAN SUDAH ADA ATAU TIDAKNYA HIS PERSALINAN
JIKA KEHAMILAN MASIH JIKA KEHAMILAN ATERM
PREMATUR

KEHAMILAN KEHAMILAN TIDAK ADA ADA


< 28 MINGGU 28-36 MINGGU HIS HIS

TUNGGU 6 JAM

HIS TIMBUL

INDUKSI RAWAT (3 HARI) TETAP ( - ) HIS

DENGAN - BERI ANTIBIOTIK


PIT DRIP - JAGA HYGIENE

PULANGKAN
PENDERITA INDUKSI PARTUS
DENGAN ADVIS : DENGAN SPONTAN
- TIDAK BOLEH PIT DRIP
COITUS
- JAGA KEBERSIHAN
- JIKA ADA PANAS
BADAN ATAU TIMBUL
HIS HARUS KEMBALI
KE RS
KESIMPULAN
 Ketuban pecah dini adalah ketuban pecah spontan sebelum
dimulainya proses persalinan disertai keluar air-air dari jalan lahir
dapat terjadi pada kehamilan preterm maupun aterm
 Penyebab ketuban pecah dini dipengaruhi oleh berbagai factor
antara lain: infeksi pada ibu, factor janin, dan faktor selaput
ketuban itu sendiri.
 Pengaruh ketuban pecah dini dapat terjadi pada ibu dan janin
sehingga meningkatkan morbiditas dan mortalitas.
 Diagnosa dapat ditegakkan bila pasien mengalami keluarnya
cairan seperti air kencing, pemeriksaan inspekulo adanya air
ketuban dari kanalis cervisis dan uji kertas lakmus menjadi biru.
 Ketuban pecah dini harus ditangani secara tepat untuk mencegah
terjadinya infeksi intra uterin dan asfiksia neonatorum. Menuju ke
rumah sakit adalah tindakan yang tepat bila bidan menghadapi
pasien dengan ketuban pecah dini.

EVALUASI
1. Jelaskan pengertian ketuban pecah dini
2. Sebutkan penyebab dari ketuban pecah dini
3. Bagaimana pengaruh ketuban pecah dini terhadap ibu dan janin
4. Bagaimana cara menegakan diagnosa ketuban pecah dini
5. Bagaiman penanganan dan sikap saudara sebagai bidan dalam
memberikan asuhan pada pasien dengan ketuban pecah dini

POLIHIDRAMNION

Pengertian
Suatu keadaan dimana air ketuban > 2000 cc
Hidramnion Akut :
penambahan air ketuban secara cepat dan mendadak
Hidramnion Kronis :
Penambahan air ketuban secara perlahan-lahan
Insidensi 1 : 754 persalinan

Etiologi
Belum jelas, namun secara teori hidramnion bisa terjadi karena :
 Produksi air ketuban bertambah
 Pengaliran air ketuban terganggu

Diagnosis
Anamnesis
 Perut terasa lebih besar dan lebih berat daripada biasa
 Sesak nafas, nyeri ulu hati dan sianosis
 Nyeri perut karena tegangnya uterus
Inspeksi
 Kelihatan perut sangat buncit dan tegang,kulit perut mengkilat,
retak-retak,dan kdamg-kadang umbilikus mendatar
 Ibu terlihat sesak dan sianosis serta terlihat payah dengan
kehamilannya
 Edema pada tungkai, vulva dan abdomen

Palpasi
 Perut tegang dan nyeri tekan
 Fundus uteri lebih tinggi dari usia kehamilan sesungguhnya
 Bagian-bagian janin sukar dikenali
Auskultasi
 DJJ sukar didengar
Pemeriksaan penunjang
 Foto rontgen
 Ultrasonografi

Diagnosis Banding
Gemeli
Asites
Kista ovarium
Kehamilan dengan tumor

Prognosis
Terhadap janin
Kelainan kongenital
Prematuritas
Prolapsus tali pusat
Erythroblastosis
Terhadap ibu
Solusio plasenta
Inertia uteri
Perdarahan post partum

Penanganan
Hamil
 Hidramnion ringan
tidak perlu pengobatan khusus cukup sedativa dan diet
garam
 Hidramnion berat → dirawat

Persalinan
Pada saat ketuban pecah masukkan tinju kedlm vagina sebagai tampon
beberapa lama supaya air ketuban keluar pelan-pelan → tidak terjadi
solusio plasenta dan HPP
Nifas
Observasi perdarahan post partum
Oligo Hidramnion

A. Definisi
Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang
dari normal, yaitu kurang dari 500 cc.
B. Etiologi
Etiologi belum jelas, tetapi disangka ada kaitannya dengan renal
agenosis
janin. Etiologi primer lainnya mungkin oleh karena amnion kurang
baik
pertumbuhannya dan etiologi sekunder lainnya, misalnya pada
ketuban pecah dini.
C. Wanita dengan kondisi berikut memiliki insiden
oligohidramnion yang tinggi.
1. Anomali kongenital ( misalnya : agenosis ginjal,
sindrom patter ).
2. Retardasi pertumbuhan intra uterin.
3. Ketuban pecah dini ( 24-26 minggu ).
4. Sindrom paska maturitas.
D. Gambaran Klinis
1. Uterus tampak lebih kecil dari usia kehamilan dan tidak
ada ballotemen.
2. Ibu merasa nyeri di perut pada setiap pergerakan anak.
3. Sering berakhir dengan partus prematurus.
4. Bunyi jantung anak sudah terdengar mulai bulan kelima
dan terdengar lebih jelas.
5. Persalinan lebih lama dari biasanya.
6. Sewaktu his akan sakit sekali.
7. Bila ketuban pecah, air ketuban sedikit sekali bahkan
tidak ada yang keluar.
E. Pemeriksaan Penunjang
Volume cairan amnion diukur melalui pemeriksaan USG dan cara ini
merupakan komponen standar profil biofisik. Diskusi dengan dokter
konsul harus mencakup idebtifikasi, etiologi yang mendasar dari
oligohidramnion dan pertimbangan tentang berbagai strategi
manajemen yang berbeda berdasarkan etiologi usia gestasi.
.
F. Akibat Oligohidramnion
1. Bila terjadi pada permulaan kehamilan maka janin akan
menderita cacat bawaan dan pertumbuhan janin dapat terganggu
bahkan bisa
terjadi partus prematurus yaitu picak seperti kertas kusut karena
janin
mengalami tekanan dinding rahim.
2. Bila terjadi pada kehamilan yang lebih lanjut akan
terjadi cacat bawaan seperti club-foot, cacat bawaan karena tekanan
atau kulit
jadi tenal dan kering ( lethery appereance ).
G. Tindakan Konservatif
1. Tirah baring.
2. Hidrasi.
3. Perbaikan nutrisi.
4. Pemantauan kesejahteraan janin ( hitung pergerakan
janin, NST, Bpp ).
5. Pemeriksaan USG yang umum dari volume cairan amnion.
6. Amnion infusion.
7. Induksi dan kelahiran.
H. Prognosis
Tidak begitu baik terutama untuk janin.
Pustaka
Wiknjosatro, Hanifa, Prof, dr, DSOG.1999. Ilmu
Kandungan. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Sarwono PrawirohardjoMansjoer, Arief.2001. Kapita
Selekta Kedokteran Jilid
I. Jakarta: Media Aesculapius
Fakultas Kedokteran Universitas IndonesiaM. D, Ben – Zion
Taber.1994. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi.
Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai