Anda di halaman 1dari 9

ETIKA BELAJAR DAN MENGAJAR DALAM PRESPEKTIF HADITS

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Hadits Tarbawi

Dosen Pengampu:

Bpk. Dr. H. Fachrudin, Ln. M. Ag

Kelompok 10

Di susun oleh :

1. Azka Aulia Ashanti

2. Iik Pamungkas

3. Jawahir

4. Jihad Pamungkas

5. Mujahidah Sakinah

6. Salma Ikromah

7. Samini

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM HAJI AGUS SALIM

CIKARANG

Tahun Ajaran 2021/ 2022


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………........……………………………...…...


…....………….….. i

DAFTAR ISI …………..…………………………………………………...……..


….….…...…..…....... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......………………………………...………..……..……..


…............ 3

1.2 Rumusan Masalah .............................................……..….………..….... 3

1.3 Tujuan Pembahasan ..………………………………..….…..


……………............. 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 ..………….……….….............

2.2 ………....……….………....……........

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan ………………………………………………….….


…………………….…........

3.2 Saran ………………………………………………..……….


…………………........……...

DAFTAR PUSTAKA ………………………………….….………….……......….


……….……....
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Pembahasan


BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika Belajar Mengajar

Secara etimologi istilah etika berasal dari kata Latin “Ethicos” yang berarti kebiasaan. Dengan
demikian menurut pengertian yang asli, yang dikatakan baik itu apabila sesuai dengan
kebiasaan masyarakat.[2] Dalam kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa etika
adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak); kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; nilai mengenai nilai benar
dan salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat.Kata etika pun dapat diartikan dengan
adab dalam bahasa Arabyaitu aduba, ya’dabu, adaban, yang mempunyai arti bersopan santun,
beradab.[3] Definisi belajarsecara umum dapat dikatakan sebagai aktivitas pencarian ilmu, atau
dengan kata lain merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang dimana aktivitas itu
membuatnya memperoleh ilmu. Sedangkan mengajar secara harfiah diartikan kepada
memberikan pelajaran. Artinya, mengajar sebagai suatu pekerjaan melibatkan berbagai hal,
yaitu guru -sebagai pengajar-, materi pelajaran, dan pelajaran.

Dari uraian di atas, dapat ditarik benang merah bahwa etika belajar mengajar adalah
bagaimana interaksi seorang guru dan peserta didik selama proses belajar mengajar.

B. Analisis Ayat-Ayat Al-Qur’an dan Al-Hadits yang Berkaitan dengan Etika Belajar Mengajar

Dalam proses pendidikannya seorang guru dan peserta didik pasti akan berinteraksi dengan seluruh
komponen yang mendukung terlaksananya pendidikan tersebut, sehingga perlu baginya untuk
memperhatikan Etika dalam belajar mengajar. Berikut ini adalah beberapa ayat yang menjelaskan
tentang etika atau adab dalam belajar mengajar yang, agar dapat dilaksanakan baik sebagai penuntut
ilmu atau pun sebagai guru.
1. Ikhlas dalam Belajar dan Mengajar AllohSubhanahuwata’alaSubhanahhuWaTa’ala berfirman dalam
surat azZumar ayat 11:

َ‫ت اَ ْن اَ ْعبُ َد هّٰللا َ ُم ْخلِصًا لَّهُ ال ِّد ْين‬


ُ ْ‫قُلْ اِنِّ ْٓي اُ ِمر‬
Artinya: “Katakanlah, sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah AllohSubhanahuwata’ala
dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) Agama.

Maksudnya Adalah sesungguhnya aku hanyalah diperintahkan untuk memurnikan ibadah kepada
AllohSubhanahuwata’ala yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi –Nya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
Sumber: https://makalahnih.blogspot.com/2014/07/tafsir-maudlui-tentang-etika-
belajar.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai