Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah Sakit merupakan organisasi yang sangat kompleks dan merupakan komponen
yang sangat penting dalam upaya peningkatan status kesehatan bagi masyarakat.
Salah satu fungsi rumah sakit adalah menyelenggarakan pelayanan dan asuhan
keperawatan yang merupakan bagian dari system pelayana kesehatan dengan tujuan
memelihara kesehatan masyarakat seoptimal mungkin. Pelayanan keperawatan
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Dalam pelayana kesehatan,
keberadaan perawat merupakan posisi kunci yang dibuktikan oleh kenyataan bahwa
40- 60 % pelayanan rumah sakit merupakan pelayanan keperawatan dan hamper
semua pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit baik di rumah sakit
maupun tatanana pelayanan kesehatan lain dilakukan oleh perawat.
Menurut Nursalam (2015) Keperawatan sebagai pelayanan yang professional bersifat
humanistic, menggunakan pendekatan holistic, dilakukan berdasarkan kiat
keperawatan, berorientasi kepada kebutuhan objektif klien, mengacu pada standar
professional Keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntunan
utama. Keperawatan professional secara umum merupakan tanggung jawab seorang
Perawat yang selalu mengabdi kepada manusia dan kemanusian, sehingga dituntut
untuk selalu melaksanakan asuhan keperawatan dengan benar (rasional) dan baik
(etika). Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan di era global
sekarang dirasakan sebagai siatau fenomena uamh harus direspon oleh perawat. Oleh
karena itu, keperawatan di Indonesiapada saat ini dan di masa akan yang dating perlu
mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan keperawatan dengan
memperhatikan dan mengelola perubahan di Indonesia secara professional.
Konstribusi pelayanan keperawatan terhadap pelayanan kesehatan yang dilaksanakan
di sarana kesehatan sangat tergantung pada manajemen pelayanan keperawatan yang
ada di rumah sakit maupun tatananpelayanan kesehatan.
Manajemen merupakan suatau pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Dimana di dalam manajemen tersebut
mencakup kegiatan koordinasi dan supervise terhadap staf, sarana dan prasarana
dalam mencapai tujuan organisasi (Grant & Massey, 1999) sedangkan menurut Gillies
(1986) manajemen didefinisikan sebagai suatu proses dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Sementara menurut Nursalam (2015), manajemen keperawatan
merupakan suatu pelayanan keperawatan professional dimana tim keperawatan
dikelola dengan menjalankan empat fungsi manajemen antara lain perencanaan,
perorganisasian, motivasi, dan pengendalian. Keempat fungsi tersebut saling
berhubungan dan memerlukan keterampilan-keterampilan teknis, hubungan antar
manusia, konseptual yang mendukung asuhan keperawatan yang bermutu, berdaya
guna dan berhasil bagi masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen
keperawatan perlu mendapat prioritas utama dalam pengembangan keperawatan di
masa depan, karena berkaitan dengan tuntutan profesi dan global bahwa setiap
perkembangan serta perubahan memerlukan pengelohan secara professional dengan
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi. Manajemen keperawatan harus dapat
diaplikasikan dalam tatanan pelayanan nyata di Rumah Sakit, sehingga perawat perlu
memahami bagaimana konsep dan aplikasinya di dalam organisasi keperawatan itu
sendiri. Ciri-ciri mutu asuhan keperawatan yang baik antara lain: memenuhi standar
profesi yang ditetapkan, sumber daya untuk pelayanan asuhan keperawatan
dimanfaatkan secara wajar, efisien, dan efektif, aman bagi pasien dan tenaga
keperawatan, memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan serta aspek social,
ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai masyarakat diperhatikan dan dihormati.
Hal ini dapat dicapai dengan adanya manajemen yang baik. Kemampuan manajerial
dapat dimiliki melalui berbagai cara salah satunya dengan meningkatkan keterampilan
melalui bangku kuliah yang harus melalui pembelajaran dilahan praktek.
Dalam rangka meningkatkan keterampilan manajerial peserta didik keperawatan
selain mendapatkan materi tentang Manajemen Keperawatan juga bias melakukan
praktek langsung di lapangan. Mahasiswa Praktek Profesi Ners Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Esa Ungggul melakukan praktek Stase Manajemen di
Ruang Rawat Inap Lily untuk mengaplikasikan ilmu manajemen keperawatan dengan
arahan serta pembimbingan dari Preseptor Klinik dan Preseptor Akademik.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan kegiatan praktik profesi keperawatan manjemen keperawatan
selama 9 hari di Ruang Rawat Inap Lily Rumah Sakit Umum Daerah tarakan
Jakarta barat, mahasiswa mampu, melakukan pengelolaan unit pelayanan
keperawatan pada pasien sesuai dengan konsep dan langkah-langkah manajemen
keperawatan serta mahasiswa mampu melakukan inovasi yang dapat membantu
pengembangan proses pelayanan keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan kegiatan praktik profesi keperawatan manjemen keperawatan
selama 9 hari di Ruang Rawat Inap Lily Rumah Sakit Umum Daerah tarakan
Jakarta barat, mahasiswa mampu, :
a. Melakukan pengkajian sistem pelayanan ruangan dan fungsi manajemen di
Ruangan Rawat Inap Lily.
b. Mengidentifikasi maslaah diruangan Rawat Inap Lily.
c. Memprioritaskan masalah diruang Rawat Inap Lily berdasarkan hasil data
yang sudah diperoleh.
d. Menyusun rencana strategis dan operasional jangka pendek dan jangka
panjang sesuai degan konsidi ruangan Rawat Inap Lily secara tepat dan benar.
e. Melakukan inovvasi terhadap sistem, maupun bentuk pelayanan yang dapat
membantu pengembangan program pelayanan keperawatan di Rawat Inap
Lily.
f. Melakukan inovasi, terhadap sistem, maupun bentuk pelayanan yang dapat
membantu pengembangan program pelayanan keperawatan di Rawat Inap
Lily.
g. Melakukan evaluasi terhadap implementasi yang sudah dikerjakan dan
dilakukan.

C. Manfaat Penulisan
1. Bagi pasien
Dengan adanya praktek manajemen di rumah sakit diharapkan pasien merasakan
pelayanan yang optimal, serta mendapat kenyamanan dalam pemberian asuhan
keperawatan sehingga tercapai kepuasan klien yang optimal
2. Bagi Perawat
a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal
b. Terbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim
kesehatan yang lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga
c. Terbinanya akuntabilitas dan tumbuhnya disiplin pada diri perawat
d. Meningkatkan profesionalisme keperawatan
3. Bagi Rumah Sakit
a. Mengetahui masalah-masalah yang ada di ruang perawatan yang berkaitan
dengan pelaksanaan asuhan keperawatan professional
b. Dapat menganalisis masalah yang ada dengan metode SWOT serta menyusun
rencana strategi
c. Mempelajari penerapan asuhan keperawatan profesional secara optimal
4. Bagi Mahasiswa
Mengerti dan memahami penerapan atau aplikasi asuhan keperawatan profesional
di rumah sakit.
BAB II
KONSEP TEORI
A. Pengertian Manajemen Keperawatan
Manajemen keperawaan merupakan pelimpahan pekerjaan melalui anggota staff
keperawatan untuk memberikan pelayanan asuhan keperawatan atau manajer
keperawatan diharapkan mampu menjalankan fungsi manajemen meliputi :
merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengevaluasi sarana dan prasarana
yang tersedia untuk dapat memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang efektif
dan efesien bagi individu, keluarga, dan masyarakat (Bakrii, 2017). Keterampilan
manajemen dikllarifikasikan menjadi tiga tingkatan sebagai berikut (Swanbrug,
2000):
1. Keterampilan intelektual meliputi keterampilan berfikir, penuguasaan teori, dan
kemampuan.
2. Keterampilan tehnikal dibagi menjadi prosedur, tehnik, atau metode.
3. Keterampilan interpersonal dipengaruhi oleh jiwa untuk memimpin dan interaksi
dengan individu atau kelompok
Sedangkan tugas manajer keperawatan adalah memberikan pelayanan keperawatan
efktif bagi pasien dan keluarga dengan melakukan perencanaan, perorganisasian,
memimpin, dan mengontrol material, keuangan, dan sumber daya manusia yang ada.
B. Fungsi Manajemen Keperawatan
Dalam manajemen secar umum maupun keperawatan dari masing-masing fungsi
tersebut dijabarkan sebagai berikut :
1. Fungsi Perencanaan
a. Pengertian fungsi perencanaan
Planing atau perencanaan menurut Swanbrug R. (2000) dalam Kholid 2013,
Planing memutuskan seberapa luas akan dilakukannya, bagaimana
melakukannya dan siapa yang melakukannya. Fungsi perencanaan merupakan
suatu penjabaran dari tujuan yang diinginkan tercapai, perencanaan sangat
penting untuk melakukan tindakan. Didalam proses keperawatan perencanaan
membantu perawat dalam menentukn tindakan yang tepat bagi klien dan
manajemen menjamin bahwa klien akan menerima pelayanan keperawatan
yang mereka butuhkan dan sesuai dengan konsep dasar keperawatan.
Fungsi perencanaan menjadi tolak ukur terhadap tujuan yang ingin dicapai
dalam organisasi maupun pelayanan keperawatan yang diberikan kepada
pasien. Perencanaan tersebut meliputi : Visi, Misi, Tujuan, Kebijakan,
Prosedur, dan pengaturan-pengaturan dalam memberikan pelayanan
keperawatan. Proyeksi jangka panjang dan jangka pendek juga menentukan
jumlah biaya dan mengatur adanya perubahan berencana.
b. Tujuan perencanan
1) Untuk menimbulkan keberhasilan dengan mencapai sasaran dan tujuan
2) Agar penggunaan personel dan fasilitas tersedia efektif
3) Efektif dalam hal biaya
4) Membantu menurunkan elemen perubahan, karena perencanaan
berdasarkan masa lalu dan masa yang akan datang
5) Dapat digunakan untuk menemukan kebutuhan untuk berubah
c. Tahapan dalam perencanan
1) Menetapkan tujuan
2) Merumuskan keadaan sekarang
3) Mengidentfikasi kemudahan dan hambatan
4) Mengembangkan seragkaian kegiatan
d. Jenis perencanaan
1) Perencnaan strategi adalah perencanaan yang sifat jangka panjang yang
ditetapkan oleh pemimpin dan merupakan arahan umum suatu organisasi.
Digunakan untuk mendapatkan dan mengembangkan pelayanan
keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga digunakan untuk merevisi
pelayanan yng sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan saat ini.
2) Perencanaan operasional aalah menguraikan aktivitas dan prosedur yang
akan digunakan serta menyusun jadwal waktu pencapaian tujuan,
menentukan siapa perawat yang bertanggung jawab untuk setiap aktivitas
dan proedur serta menggambrkan cara menyiapkan perawat dalam bekerja
dan prosedur untuk mengevaluas perawatan pada pasien

e. Manfaat perencanaan
1) Membantu proses manajemen dan menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan lingkungan sekitar
2) Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih
jelas
3) Membantu penetapan tanggung jawab lebih tepat
4) Memberikan cara pemberian perintah yang tepat untuk pelaksanaan
5) Memudahkan koordinasi
6) Membuat tujuan lebih khusus, lebih terperinci dan lebih mudah dipahami
7) Memudahkan koordinasi
8) Membuat tujuan lebih khusus, lebih terperinci san lebih mudah dipahami
9) Meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti
10) Menghemat waktu dan dana
f. Keuntungan perencanaan
1) Meingkatkan peluang sukses
2) Membutuhkan pemikiran analitis
3) Mengarahkan orang ketindakan
4) Memodifikasi gaya manajemen
5) Fleksibilitas dalam pengambilan keputusan
6) Meningkatkan keterlibatan anggota
g. Kelemahan perencanaan
1) Kemungkinan pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan berlebihan
pada kontribusi yang nyata
2) Cenderung menunda kegiatan
3) Terkadang kemungkinan membatasi inivasi dan inisiatif
4) Kdang-kadang hasil yang lebih baik didapatkan oleh penyelesaian
situasional individual dan penanganan suatu masalah pada masalah itu
terjadi
5) Terdapat rencana suatu masalah pada masalah itu terjadi
6) Terdapat rencana. Yang diikuti oleh atau dengan cara dan rencana yang
tidak konsisten

2. Fungsi Perorganisasian
a. Pengertian perorganisasian
Perorganisasin adalah suatu langkah untuk menetapkan, mengelompokan dan
mengatur berbagai macam kegiatan, penetapan tugas-tugas dan wewenang-
wewenang seseorang, pendelegasian wewenang dalam rangka mencapai
tujuan. Fungsi perorganisasian merupakan alat untuk memadukan semua
kegiatan yang beraspek personil, finasial, material dan tata cara dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Manfaat perorganisasian
Manfaat perorganisasian, akan dapat diketahui
c. Tahapan perorganisasian
d.
3. Fungsi Pengarahan
4. Fungsi Pengendalian

BAB III
KAJIAN SITUASI FUNGSI MANAJEMEN
1. Fungsi Perencanaan
Fungsi Planning (perncanaan) adalah fungsi terpenting dalam manajemen, oleh karena
itu fungsi ini akan menentukan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Dalam fungsi
perencanaan, penulis mempersiapkan melalui beberapa tahap yaitu :
1) Menetapkan tujuan yang antara lain, menemukan kebutuhan untuk berubah, untuk
menimbulkan keberhasilan dalam mencapai sasaran dan tujuan, dan
merencanakan untuk membuat lembaran stiker untuk di tempel di tempat
penyimpanan obat, tujuannya agar tidak tertukar obat satu dengan yang lainnya
dan memudahkan perawat dalam mencari nama pasien dan nama tempat obat akan
menjadi terlihat tertata rapi.

a. Visi, Misi dan Falsafah Ruangan


Visi, Misi dan Falsafah ruangan Lily RSUD Tarakan berpacu pada Visi, Misi,
dan Falsafah Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan.
VISI : “Menjadi Rumah Sakit Rujukan Dengan Pelayana Terbaik Berstandar
Internasional”.

MISI :
1. Memiliki SDM yang berkualitas, melalui penerapan budaya kerja, sesuia
dengan perkembangan IPTEK dan IMTAQ, sesuai memenuhi
kebutuhan, keinginan dan harapan masyarakat.
2. Memberikan pelayanan kesehatan prima, untuk seluh lapisan
masyarakat.
3. Meningkatkan kemandirian Rumah Sakit di segala bidang.
4. Mewujudkan rumah sakit Pendidikan yang berkualitas, menuju
Academic Health System (AHS).
5. Meningkatkan sarana dan prasarana, untuk memberikan pelayanan yang
optimal.
6. Menjalin kerjasama, yang saling menguntungkan dengan stakeholders.
7. Menjadi Rumah Sakit rujukan, pelayanan Kesehatan Nasional, yang
modern dan terpercaya.

Falsafah Ruangan
a. Maksud didirikannya rumah sakit adalah untuk dapat terwujudnya sebuah
sarana pelayanan Kesehatan yang diselenggarakan dengan baik, ditangani
oleh para professional yang bertanggung jawab, Mandiri dalam
pengelolaannya dan mampu berkembang sesuai dengan tuntutan jaman.
b. Tujuan didirikan rumah sakit adalah untuk menyelenggarakan pelayanan
Kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan
upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan
terpadu, peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.

b. Standar Operasional Prosedur

c. Standar Asuhan Keperawatan

d. Standar Kinerja

2. Fungsi Pengorganisasian
a. Struktur Organisasi

b. Uraian Tugas

c. Pengaturan Jadwal Dinas

d. Pengaturan Daftar Pasien

e. Pengorganisasian Perawatan Klien


f. Sistem Perhitungan Tenaga

3. Fungsi Pengarahan
a. Operan

b. Pre dan Post Conferment

c. Motivasi Kepada Perawat

d. Pendelegasian

e. Supervisi

f. Ronde Keperawatan

4. Fungsi pengendalian
a. Indikator Mutu

b. Audit Dokumentasi Asuhan Keperawatan

c. Survey Kepuasan

d. Survey Masalah Pasien

BAB IV
ANALISIS DAN PERENCANAAN
A. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada hubungan atau
interaksi antar unsur-unsur internal terhadap unsur-unsur eksternal yaitu :
1. Kekuatan (Streght) adalah suatu keungulan dalam sumber daya, keterampilan dan
kemampuan lainnya yang relative terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang
dilayani oleh perusahaan misalnya dalam hal tehknologi yang dimiliki dan
fasilitas yang dimiliki
2. Kelemahan (Weakness)
Keadaan yang di maksud juga bisa berupa sumber daya, keterampilan karyawan,
kecilnya biaya promosi
3. Peluang (Opportunity)
Merupakan situasi utama yang menguntukan dalam lingkungan perusahaan
misalnya, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan tingkat pertumbuhan
ekonomi
4. Ancaman (Treats)
Ancaman adalah situasi utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan
suatu perusahaan, sebagai contoh yaitu pesatnya persaingan penyedia jasa layanan
kesehatan
B. Isi Analisis SWOT
1. Man
Analisis SWOT
Kekuatan (Streght) Kelemahan Peluang Ancaman (Treats)
(Weakness) (Opportunity)

2. Money
3. Material
4. Methode
C. Evaluasi
BAB V
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Masalah : Belum adanya metode penugasan primer, tetapi ruangan menggunakan metode
secara tim.
Kegiatan : Membuat inovasi pengadaan nama perawat penanggung jawab yang di tempel
pada masing-masing kamar pasien.
Pelaksanaan : Mei 2022
Tindak lanjut : Belum Ada
Masalah :Kebiasaan perawat menuliskan tetesan infus dan jamnya di botol infus secara
sembarangan dan asal
Kegiatan : Pembuatan stiker label infus yang ditempel dibotol infus yang sudah tertera nama
pasien, jam, tanggal dan juga jumlah tetesan infus.
Pelaksanan : Mei 2022
Tindak lanjut : Belum ada
Masalah : Penggunaan kertas untuk menuliskan nama pasien dalam kotak obat persediaan
yang dengan risiko lepas dan dapat tertukar dengan kotak yang lainnya
Kegiatan : Pembuatan stiker untuk identitas pasien yang di tempel pada kotak obat
Pelaksanan : Mei 2022
Tindak lanjut : Belum Ada

Kegiatan Role Play


Role play merupakan salah satu metode pembelajaran bagi mahasiswa dengan cara bermain
peran yang bertujuan agar mahasiswa lebih memahami peran seorang perawat, ketua tim dan
juga kepala ruangan. Mahasiswa telah melakukan role play di ruang Lily selama 9 hari mulai
dari tanggal 17 Mei s/d 25 Mei 2022. Mahasiswa secara bergantian menjalankan peran
sebagai kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana. Berdasarkan observasi yang telah
dilakukan, kepala ruangan mengawasi ketua tim dan juga perawat pelaksana, mengecek
permintaan tenaga, dan alat-alat yang dibutuhkan di ruangan, kelengkapan status dan menjadi
pemimpin dalm mencari solusi pemecahan masalah yang terdapat diruangan. Sebagai ketua
tim memiliki tugas untuk melaksanakan koordinasi, perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan terhadap pemberian asuhan keperawatan yang menjadi area tugasnya. Sebagai
perawat pelaksana memiliki tugas untuk melaksanakan asuhan keperawatan diruang yang
menjadi areanya, membina hubungan terapeutik dengan pasien dan keluarga,
mengkomunikasikan kepada ketua tim bila menemukan masalah yang perlu diselesaikan,
melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien berdasarkan rencana tindakan yang dibuat
ketua tim, dan juga mengevaluasi tindaka dan mendokumentasian pada format catatan
perkembangan.

BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen keperawatan merupakan suatu proses bekerja melalui anggota staff
keperawatan untuk dapat memberikan asuhan keperawatan secara profesional
(Nursalam, 2015). Manajemen merupakan suatu ilmu tentang bagaimana
menggunakan sumber daya secara aktif, inovatif dan kreatif serta rasional untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam
mengoptimalkan peran dan manajemen keperawatan perlu adanya strategi yang salah
satunya adalah dengan harapan adanya faktor pengelolaan yang optimal serta mampu
meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan keperawatan. Suatu organisasi dalam
mencapai tujuan perlu didukung oleh pengelolaan faktor - faktor antara lain Man ,
Money, Machine, Methode, dan Material. Pengelolaan yang seimbang dan baik dari
kelima faktor tersebut akan memberikan kepuasan kepada klien dan pelanggan rumah
sakit.
1. Sistem kerapihan dalam bertugas belum optimal. Dalam mengatasi masalah ini,
penulis mengusulkan kepada kepala ruangan Lily untuk membuat atau
mengadakan stiker tempet untuk ditempelkan di dalam kotak obat, tujuan nya agar
kertas yang biasa digunakan perawat yang sering terlepas dapat tergantikan
dengan stiker tempel agar tidak terlepas dan tertular dengan yang lain.

B. Saran
Dari berbagai masalah dan implementasi yang dilakukan oleh penulis, diperlukan
rencana tindak lanjut untuk mengatasi masalah tersebut antara lain :
a. Melakukan sosialisasi kembali kepada perawat ruangan yang bertugas
di ruang anggrek untuk menggunakan stiker tempel yang di tempel di
kotak penyimpanan obat agar tidak mudah terlepas dan tertukar dengan
yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai