Anda di halaman 1dari 7

Nama : Putu Novi Esa Suryani

NIM : 043089112

Matkul : Kepabeanan dan Cukai ADBI4235

1. Dalam kepabeanan impor disebutkan adanya fasilitas bagi perusahaan yang berorientasi
dan untuk pameran. Mohon jelaskan kedua hal tersebut.

Jawaban :

a. Perusahaan yang berorientasi

Mitra Utama kepabeanan atau disebut MITA adalah importir dan/atau eksportir
yang diberikan pelayanan khusus di bidang kepabeanan. Layanan khusus
tersebut di antaranya pemeriksaan pabean dilakukan secara minimal,
penyampaian pemberitahuan pabean dan dokumen pelengkap dapat dilakukan
secara paperless. MITA Kepabeanan merupakan penetapan atau penunjukan
langsung oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Importir yang telah
ditetapkan menjadi MITA Kepabeanan dapat memberi rekomendasi terhadap
perusahaan mitra dagangnya agar memperoleh pelayanan khusus di bidang
kepabeanan yang berhubungan dengan percepatan pengeluaran barang
(locomotif facility)

b. Perusahaan untuk pameran


a) Pembebasan BM, pembebasan Cukai, tidak dipungut PPN, PPnBM, dan
PPh Pasal 22 Impor untuk barang pameran golongan A (barang pameran
yang direncanakan akan diekspor kembali)
b) Pembebasan BM, Cukai, serta tidak dipungut PPN, PPnBM, dan PPh
Pasal 22 Impor untuk barang pameran golongan B (barang cetakan untuk
keperluan promosi seperti pamflet, leaflet, brosur, dan gambar yang
bersifat reklame), dengan batas jumlah maksimum FOB US $ 1,000.00
untuk setiap Peserta pameran
c) Pembebasan BM, Cukai, serta tidak dipungut PPN, PPnBM, dan PPh
Pasal 22 Impor untuk barang pameran golongan C (barang untuk
keperluan stan pameran seperti dekorasi, poster, dan photo), dengan
batas jumlah maksimum FOB US $ 1,000.00 untuk setiap Peserta pameran
d) Pembebasan BM, Cukai, serta tidak dipungut PPN, PPnBM, dan PPh
Pasal 22 impor untuk barang pameran golongan D (barang untuk
keperluan reklame atau souvenir yang diberikan secara cuma-cuma
seperti pulpen, korek api) dengan batas jumlah
1) untuk 1 (satu) Peserta pameran maksimum FOB US $ 5,000.00
2) untuk kolektif lebih dari 5 (lima) Peserta maksimum FOB US $
25,000.00
e) Pembebasan BM, Cukai, serta tidak dipungut PPN, PPnBM, dan PPh
Pasal 22 Impor untuk barang pameran golongan E (barang atau bahan
yang habis dipakai untuk melakukan peragaan, demonstrasi, atau
percobaan mesin-mesin)
f) Pembebasan BM dan tidak dipungut Cukai, PPN, PPnBM dan PPh Pasal
22 Impor untuk barang pameran golongan F (makanan dan minuman yang
habis dipakai untuk kegiatan pembukaan dan penutupan pameran)

Sumber : BMP ADBI4235 Halaman 4.65

2. PT. XYZ (memiliki API) mengimpor bahan baku elektrik dari Korea Selatan dengan data
seperti berikut:

Jenis barang : Light-emitting diode (LED) lamps

Harga FOB : US$ 250.000

Post tariff BTKI : HS 8539.50.00 BM: 20% PPN: 10%

NOPBM : US$ 1 = Rp.14.500

Hitunglah BM dan PDRI yang harus dibayar oleh PT XYZ !

Jawaban :

Harga Barang FOB = US$ 250.000

Freight (10%(dari Asia non ASEAN) x FOB) = 10% x US$ 250.000 = US$ 25.000
Insurance (0.5% x (FOB+Freight)) = 0.5% x US$ 275.000 = US$ 1.375

CIF (Cost + Insurance + Freight) = US$ 250.000 + US$ 1.375 + US$ 25.000 = US$
276.375

Kurs = Rp 14.500

Nilai Pabean (CIF x Kurs) = 276.375 x 14.500 = Rp. 4.007.437.500

Bea Masuk (20%xNilai Pabean) = 20% x Rp. 4.007.437.500 = Rp 801.487.500

Nilai impor ( CIF + Bea Masuk ) = Rp 4.007.437.500 + Rp 801.487.500 = Rp


4.808.925.000

PPN (10% x Nilai impor ) = 10% x Rp 4.808.925.000= Rp 480.892.500

PPh Pasal 22 (dengan API 2.5%, tanpa API 7.5%) x nilai impor = 2.5% x 4.808.925.000=
Rp 120.223.125

Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI) = PPN + PPh Pasal 22 = Rp 480.892.500+ Rp


120.223.125 = Rp 601.115.625

Sumber : BMP ADBI4235 Halaman 2.24

3. PT Bimoli Indonesia, Tbk mengekspor crude palm oil sebanyak 3.500 MT telah berada di
kawasan pabean di pelabuhan muat siap untuk diekspor. Tetapi ternyata sebanyak 340
MT setelah dilaksanakan konsolidasi mengalami kerusakan dan harus diganti terlebih
dulu. Apa dan bagaimana caranya untuk mengganti dan memasukkan kembali ke dalam
kawasan pabean? Jelaskan secara lengkap!
Jawaban :
Apabila barang ekspor yang telah dimasukkan ke kawasan pabean mengalami
kerusakan, maka terhadap Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) tersebut dapat
dibetulkan dan dapat juga dibatalkan. Jika kerusakan menimpa sebagian barang dalam
PEB, maka terhadap PEB tersebut dilakukan pembetulan data PEB. Jika kerusakan
terjadi terhadap semua barang dalam PEB, maka PEB tersebut dapat dibatalkan. Dalam
kasus ini 340MT dari 3.500MT mengalami kerusakan, sehingga dilakukan Pemberitahuan
Pembetulan (PP) PEB. Barang yang rusak dilakukan pemeriksaan fisik. Setelah itu barang
dapat dikeluarkan dengan Surat Persetujuan Pengeluaran Barang Ekspor (SPPBE).

Sumber : BMP ADBI4235 Halaman 3.14

4. Ekspor adalah suatu kegiatan mengeluarkan barang ke luar daerah pabean Indonesia
Suatu barang dianggap telah diekspor, apabila telah dimuat ke sarana pengangkut yang
akan berangkat ke luar daerah pabean. Jelaskan secara lengkap meliputi apa saja
tahapan urutan penyelesaian kewajiban pabean atas barang ekspor?
Jawaban :
a) Melakukan registrasi Kepabeanan sehingga memperoleh Nomor Identitas
Kepabeanan sebagai eksportir.
b) Membuat Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) secara elektronik yang
disampaikan kepada DJBC
c) Pemenuhan lartas ekspor atau barang-barang tertentu yang terkena aturan
larangan dan pembatasan. Apabila barang tidak termasuk dalam aturan larangan,
maka barang dapat di ekspor

Sumber : BMP ADBI4235 Halaman 3.6

5. PT Sejahtera Makmur Indonesia menanam dan mengekspor biji kakao sebanyak 7.000
Metric Ton dengan harga patokan ekspor adalah US$2,000/Metric Ton. Berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan Tahun 2017 tarif bea keluar untuk biji kakao adalah 15%.
Kurs yang berlaku pada saat itu US$1 = Rp14.500,- Hitung besarnya bea keluar yang
harus dibayarkan oleh PT Sejahtera Makmur Indonesia?
Jawaban :
RUMUS BEA KELUAR
Tarif Bea Keluar x Harga Ekspor x Jumlah Satuan Barang x Nilai Tukar Mata Uang
15% x US$2,000 x 7.000 x 14.500 = Rp 30.450.000.000

Sumber : BMP ADBI4235 Halaman 3.25

6. PT Timber Borneo Indonesia memproduksi dan mengekspor kayu gergajian papan jenis
kayu Merbau dengan lebar (board) surface four side (S4S) dengan ukuran lebar ≥10 cm,
dan tebal < setengah lebar. Luas penampangnya 2.400 m² dan panjang ≤ 2.000 m²
sebanyak 5.500 m³ dengan tujuan ekspor ke Taipeh, Taiwan. Harga patokan ekspor saat
itu US$900/m³ dan kurs yang berlaku US$1 = Rp14.500,- Hitung berapa bea keluar yang
harus dibayarkan oleh PT Timber Borneo Indonesia?
Jawaban :
RUMUS BEA KELUAR
Tarif Bea Keluar x Harga Ekspor x Jumlah Satuan Barang x Nilai Tukar Mata Uang
5% (olahan kayu gergajian luas penampang 1000m2 s.d 4.000m2) x US$900 x 5.500 x
14.500 = Rp 3.588.750.000

Sumber : BMP ADBI4235 Halaman 3.25 - 3.26

7. PT Trimitra Nusa Engineering mengimpor trafo beban untuk tegangan menengah PT PLN
Persero dari Australia. Freight dari Australia FOB US$25,000 dan Insurance sebesar
US$2,300 ditutup di Jakarta. NDPBM US$1 = Rp14.500,- Barang tersebut sangat vital
untuk mengalirkan listrik ke ibukota Negara, sehingga bisa mendapatkan keringanan bea
masuk atau Bea Masuknya = 0%. Tetapi hingga tibanya sarana pengangkut di Tanjung
Priok, Jakarta SKEP dari DJBC untuk mendapat pembebasan bea masuk belum diterima.
Hitung besarnya total pungutan impor yang harus dibayarkan, dan bagaimana caranya
agar trafo beban tersebut tetap dapat segera dikeluarkan dari kawasan pabean dan aliran
listrik dapat segera normal kembali?
Jawaban :
FOB = US$ 25.000
Freight = 10% (freight dari Australia) x US$ 25.000 = US$
2.500
Insurance = 0 ( ditutup di Indonesia/Jakarta)
CIF (Cost + Insurance + Freight) = US$ 25.000 + 0 + US$ 2.500 = US$ 27.500
Kurs = Rp 14.500
Nilai Pabean (CIF x Kurs) = US$ 27.500 x 14.500 = Rp. 398.750.000
Bea Masuk (10%(tariff bea masuk trafo) x Nilai Pabean) = 10% x Rp. 398.750.000 =
Rp 39.875.000
Nilai impor ( CIF + Bea Masuk ) = Rp. 398.750.000 + Rp 39.875.000 = Rp 438.625.000

Sumber : BMP ADBI4235 Halaman 3.22 - 3.25

8. Pemerintah Indonesia telah mengadopsi free trade agreement yang perlakuan


pembebanan tarif bea masuk yang berbeda, umumnya lebih rendah atau dihapuskan dari
most favor nations yang berlaku, sehingga digunakan tarif preferensial. Apakah
persyaratan utama yang harus dilengkapi oleh para importir untuk memperoleh tarif
preferensial tersebut dan apakah tiga elemen utamanya? Jelaskan secara lengkap!
Jawaban :
Persyaratan utama yang harus dilengkapi oleh para importir yang ingin mendapatkan
skema tarif preferensial adalah kewajiban melampirkan SKA. Namun bukan berarti bahwa
apabila barang impor sudah dilengkapi dengaan SKA otomatis pasti mendapatkan
keringanan atau penghapusan tarif. Pejabat bea dan cukai terlebih dahulu harus meneliti
dan memerifikasi SKA sesuai dengan ketentuan pemenuhan aturan rule of origin.
Ada tiga elemen utama yang menjadi fokus penelitian pejabat bea dan cukai terhadap
SKA ini, yaitu :
1) Pemenuhan kriteria origin (origin criteria), yaitu pemenuhan persyaratan mengenai
statutas atas barang yangakan diajukan tarif preferensinya.
2) Pemenuhan kriteria pengiriman (consignment criteria), persyaratan mengenai
pengiriman langsung barang dari negara eksportir ke negara importir yang
merupakan mitra FTA. Toleransi transhipment/transit hanya diberikan dengan
batasan-batasan tertentu.
3) Pemenuhan prosedur penerbitan SKA (Procedural Provision), persyaratan formal
penerbitan SKA diatur secara khusus dalam operational certification procedure
(OCP). Hal-hal khusus yang diatur didalam setiap OCP atas FTA menjadi atensi
tersendiri bagi pejabat bea dan cukai yang memutuskan hak atas tarif preferensi.

Sumber : BMP ADBI4235 Halaman 4.24-4.25

9. Sebagai Atase Pertahanan di Kedutaan Besar Amerika di Jakarta, maka ia memperoleh


fasilitas pembebasan bea masuk untuk satu mobil pribadi yang digunakan di Indonesia,
berdasarkan PP Nomor 8 Tahun 1957. Setelah bertugas di Jakarta ia akan dipindah
tugaskan ke Negara Australia. Ia kemudian berkeinginan menjual mobil pribadinya di
Jakarta saja. Dapatkah hal tersebut ia lakukan atau tidak dapat dilakukan? Apa saja
syarat-syaratnya seandainya dapat melakukan penjualan mobil tersebut? Jelaskan
secara lengkap!
Jawaban :
Hal tersebut dapat dia lakukan. Dalam hal menjual mobil disyaratkan harus dibayar bea-
masuk yang dulu ia dapat memperoleh fasilitas pembebasan bea masuk untuk satu mobil
pribadi yang digunakan di Indonesia. Bea-masuk akan dihitung dari harga barang-barang
menurut keadaannya pada saat penjualan dan sebagainya dan berdasarkan pada
peraturan- peraturan yang berlaku tentang itu.

Sumber : BMP ADBI4235 Halaman 4.37.

10. Fasilitas fiskal berupa pembebasan atau keringanan bea masuk terhadap barang impor
yang digunakan untuk keperluan bahan baku, pembangunan dan pengembangan dalam
rangka penanaman modal asing. Dalam hal ini adalah diberikan untuk mesin dan bahan
baku industri. Apakah syaratnya untuk barang yang dapat diberikan fasilitas pembebasan
atau keringanan bea masuk tersebut? Jelaskan lengkap!
Jawaban :
Syarat untuk barang yang diberikan fasilitas pembebasan atau keringanan bea masuk
tersebut yaitu :
1) Belum diproduksi di dalam negeri
2) Sudah diproduksi di dalam negeri namun belum memenuhi spesifikasi yang
dibutuhkan, atau
3) Sudah diproduksi di dalam negeri namun jumlahnya belum mencukupi kebutuhan
industri.

Keputusan tentang poin-poin tersebut didasarkan pada daftar mesin, barang, dan bahan
yang ditetapkan oleh menteri yang bertanggung jawab di bidang perindustrian atau
pejabat yang ditunjuk, setelah berkoordinasi dengan instansi teknis yang terkait.

Sumber : BMP ADBI4235 Halaman 4.65

Anda mungkin juga menyukai