Anda di halaman 1dari 8

9–1 Bab 8 telah membahas kedelapan bagian tahap perencanaan audit.

Bagian mana
yang mengevaluasi materialitas dan risiko?

Jawab :

Dengan cara :
 Menetapkan materialitas dan menilai risiko audit yang dapat diterima serta risiko
inheren.
 Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian.
 Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan.

9–3 Jelaskan mengapa materialitas penting tetapi sulit diterapkan dalam praktik. Jawab :

Karena meskipun didalam definisi FASB menekankan pada pemakai yang bijaksana yang
mengandalkan laporan keuangan untuk membuat keputusan, auditor harus memiliki
pengetahuan mengenai siapa saja pemakai laporan keuangan klien serta keputusan apa yang
akan dibuat. Sehingga didalam praktik, para auditor mungkin tidak mengetahui siapa saja
pemakai laporan atau keputusan apa yang akan mereka ambil berdasarkan laporan keuangan
itu.

9–4 Apa yang dimaksud dengan menetapkan pertimbangan pendahuluan tentang


materialitas? Identifikasikan faktor – faktor terpenting yang mempengaruhi pertimbangan
pendahuluan.

Jawab :

Yang dimaksud dengan menetapkan pertimbangan pendahuluan tentang materialitas adalah


jumlah maksimum yang membuat auditor yakin bahwa laporan keuangan akan salah saji tetapi
tidak mempengaruhi keputusan para pemakai yang bijaksana.

Faktor – faktor yang terpenting adalah :

 Materialitas adalah konsep yang bersifat relatif ketimbang absolut


 Dasar yang diperlukan untuk mengevaluasi materialitas

9–5 Apa yang dimaksud dengan menggunakan dasar-dasar untuk menetapkan


pertimbangan pendahuluan tentang materialitas? Bagaimana dasar-dasar itu
berbeda untuk audit atas perusahaan manufaktur dan audit atas unit pemerintah seperti
sekolah negeri?

Jawab :

Menggunakan dasar untuk menentapkan pertimbangan pendahuluan tentang materialitas


adalah karena materialitas bersifat relatif, diperlukan dasar untuk untuk menentukan apakah
salah saji itu material. Dalam hal itu berbeda karena laba bersih sebelum pajak serimh kali
menjadi dasar utama untuk menentukan beberapa jumlah yang material bagi perusahaan yang
berorientasi laba, karena jumlah ini dianggap sebagai item informasi yang penting bagi para
pemakai.

9-6 Asumsikan bahwa Rosanne Madden, CPA, menggunakan 5 persen laba bersih
sebelum pajak, aktiva lancar, atau kewajiban lancar sebagai pedoman utamanya
dalam mengevaluasi materialitas. Faktor-faktor kualitatif apa yang juga dia harus
pertimbangkan dalam menentukan apakah salah saji mungkin material?

Jawab :

 Kesalahan penyajian yang menyangkut kecurangan (fraud) di pandang lebih serius


dari pada kekeliruan tidak di sengaja walaupun jumlah rupiahnya sama.
 Kesalahan jumlah rupiahnya kecil bisa menjadi material apabila terkait dengan
kewajiban kontraktual
 Kesalahan penyajian yang kelihatanya tidak material , bisa menjadi material apabila
kesalahan penyajian tsb mempengaruh tren laba

9-7 Bedakan antara istilah salah saji yang dapat ditoleransi dan pertimbangan
pendahuluan tentang materialitas. Bagaimana hubungan antara kedua istilah itu?

Jawab :

Pertimbangan awal materialitas yaitu menetapkan strategi audit secara keseluruhan, auditor
harus menetukan materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan
.materialitas kinerja adalah suatu jumlah yang ditetapkan oleh auditor, pada tingkat yang lebih
rendah dari pada materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan.

9-8 Berikan 2 contoh kapan auditor mungkin menetapkan tingkap materialitas kinerja
yang lebih rendah untuk kelas transaksi tertentu, saldo akun, atau pengungkapan.

Jawab :

Contoh :

 Untuk suatu piutang usaha bersaldo 2 juta , auditor harus mengumpulkan bukti yang
lebih banyak apabila kesalahan penyajian sebesar 100 ribu di pandang material , dari
pada apabilah kesalahan penyajian sebesar 600 ribu , di pandang material.

 2. pengguna laporan keuangan mungkin mengharapkan adanya pengungkapan tentang


transaksi dengan pihak yang berelasi yang melibatkan CEO.
9-9 Bagaimana pelaksanaan audit atas sebuah perusahaan berukuran menengah
dapat dipengaruhi oleh perusahaan yang merupakan bagian kecil dari sebuah
konglomerasi besar bila dibandingankan dengan jika perusahaan itu merupakan
entitas yang terpisah?

Jawab :

Beberapa faktor akan mempengaruhi pertimbangan pendahuluan auditor tentang materialitas


untuk seperangkat laporan keuangan tertentu.

Faktor- faktor yangterpenting adalah:

 Materialitas adalah konsep yang bersifat relatif ketimbang absolute.Salah saji dalam
jumlah tertentu mungkin saja material bagi perusahaan kecil, tetapidapat saja tidak
material bagi perusahaan besar.

 Dasar yang diperlukan untuk mengevaluasi materialitas. Karena materialitas bersifat


relatif, diperlukan dasar untuk menentukan apakah salah sajitersebut material. Laba
bersih sebelum pajak seringkali menjadi dasar utama untuk menentukan berapa jumlah
yang material bagi perusahaan yang berorientasi laba,karena jumlah ini dianggap
sebagai item informasi yang penting bagi para pemakai.Beberapa perusahaan
menggunakan dasar utama yang berbeda karena laba bersih seringkali berfluktuasi
cukup besar dari satu tahun ke tahun lainnya, sehingga tidak memberikan dasar yang
stabil, atau bila entitas itu adalah organisasi nirlaba.

 Faktor- Faktor Kualitatif yang juga mempengaruhi materialitas. Jenis salah saji
tertentu mungkin lebih penting bagi para pemakai dibandingkan salahsaji lainnya,
sekalipun nilai dollarnya sama.

9-10 Defenisikan model risiko audit dan jelaskan setiap istilah dalam model. Juga
uraikan 2 faktor apa dalam model itu yang jika digabungkan mencerminkan risiko
salah saji yang material.

Jawab :

Model resiko audit adalah suatu model yang menggambarkan hubungan umum berbagai
kompenen risiko audit dalam istilah matematik untuk mencapai tingkat risiko deteksi yang
dapat diterima . Dua faktor :

 Tingkat laporan keuangan secara keseluruhan

 Tingkat asersi untuk golongan transaksi , saldo , akun,dan pengungkapan .

9-11 Jelaskan penyebab ditingkatkan atau diturunkannya risiko deteksi yang


direncanakan?

Jawab :

1. Risiko deteksi merupakan dependen dari tiga faktor lain yang tercakup dalam model. Risiko
ini akan berubah hanya apabila auditor mengubah salah satu (atau lebih) faktor lain dalam
model risiko.
2. Risiko deteksi menetukan jumlah bukti subtantif yang direncanakan akan dikumpulkan
auditor yang di kembaliakn dengan ukuran risiko deteksi.

9-12 Defenisikan apa yang dimaksud dengan risiko inheren. Identifikasi empat faktor
yang penyebabkan tingginya risiko inheren dalam audit.

Jawab:

Risiko inheren merupakan kerentanan suatu asersi tentang suatu golongan transaksi, saldo
akun, atau pengungkapan terhadap suatu kesalahan penyajian yang mungkin material, baik
secara individual maupun secara kolektif. Empat faktor:

 Sifat bisnis klien

 Hasil audit periode sebelumnya

 Penugasan baru atau penugasan ulangan

 Pihak – pihak yang berelasi.


9-13 Jelaskan mengapa resiko inheren ditetapkan untuk segmen-segmen dan bukan
untuk audit secara keseluruhan. Apa pengaruhnya terhadap jumlah bukti yang harus
dikumpulkan audotor bila risiko inheren untuk suatu segmen ditingkatkan dari sedang
menjadi tinggi?

Jawab :

Risiko inheren dan risiko pengendalian tidak di tetapkan untuk audit sebagai keseluruhan,
melainkan di tetapkan untuk setiap siklus, setiap akun dalam suatu siklus, bahkan kadang –
kadang untuk setiap tujuan audit pada suatu akun

9-14 Jelaskan pengaruh salah saji yang intensif yang ditemukan dalam audit tahun
sebelumnya pada resiko inheren, resiko deteksi rencana dan bukti yang
direncanakan?

Jawab :

Pengaruh dari salah saji ekstensif yang ditemukan kredit tahun sebelumnya, audit akan menilai
resiko inheren yang tinggi selama audit tahun berjalan dan pengujian yang ekstensif perlu
dilakukan sebagai cara untuk menentukan apakah defisien sisistem klien telah diperbaiki hal
tersebut dapat terjadi karena banyak jenis salah saji yang bersifat sistematis dan organisasi
sering kali lamban dalam mengadakan perubahan tersebut. Resiko deteksi terencana: jika
deteksi resiko untuk direncanakan dikurangi, membuat harus mengumpulkan lebih banyak bukti
untuk mencapai rencana pengurangan resiko tersebut.

9-15 Jelaskan apa yang dimaksud dengan istilah risiko audit yang dapat diterima.
Apa relevansinya dengan pengumpulan bukti?

Jawab :

Risiko audit bisa diterima adalah ukuran ketersediaan auditor untuk menerima bahwa laporan
keuangan salah saji secara material, walaupun audit setelah selesai dan pendapatan wajar
tanpa pengecualian telah diberikan. dalam relevansi terhadap bukti dikumpulkan, auditor harus
senantiasa menggunakan skeptimensme profesional .
9-16 Jelaskan bagaimana hubungan antara risiko audit yang dapat diterima dan
kewajiban hukum auditor ?

Jawab :

Hubungan antara resiko audit yang dapat diterima dan kewajiban hokum auditor adalah bahwa
setiap keputusan yang diambil auditor dalam mempertimbangkan salah satu yang dapat diterima
harus dipertanggungjawabkan. Dimana keputusan dan tugas auditor adalah kewajiban hokum
yang dapat diminta pertanggungjawaban dan hukum.

9-17 Jelaskan mengapa ada hubungan terbalik antara resiko deteksi yang
direncanakan dan jumlah bukti yang auditor kumpulkan untuk tujuan audit khusus.

Jawab :

Berdasarkan pertimbangan biaya-manfaat, auditor tidak mungkin melakukan pemeriksaan atas


semua transaksi yang dicerminkan dalam laporan keuangan, auditor harus menggunakan
konsep materialitas dan konsep risiko audit dalam menyatakan pendapat atas laporan
keuangan auditan. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat
dalam asersi dapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh
oleh besarnya salah saji tersebut. Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan
auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah
saji material.

9-18 Para auditor sejauh ini belum berhasil mengukur komponen model risko audit.
Bagaimana mungkin menggunakan model ini dengan cara yang bermanfaat jika tidak
ada cara yang tepat untuk mengukur resiko?

Jawab :

Meskipun auditor belum mampu mengukur komponen model resiko audit dengan tepat.
Namun model yang ada ini dapat meminimalisir resiko-resiko dengan perencanaan. Dan jika
ada kesalahan, maka auditor akan melakukan evaluasi untuk perbaikan.
Untuk mengoffict masalah pengukuran ini banyak auditor memakai istilah pengukuran yang
umum dan subjectif seperti R, sedang (S) dan tinggi (T). auditor dapat menggunakan informasi
ini untuk memutuskan nilai bukti yang tepat yang harus dikumpulkan.
9-19 Jelaskan situasi kapan auditor harus merevisi komponen model resiko audit dan
pengaruh revisi tersebut terhadap resiko deteksi yang direncanakan dan bukti yang
direncanakan?

Jawab :

Apabila kita menggunakan model risiko audit, didalamnya terkandung hubungan langsung
antara risiko audit yang bisa diterima dengan risiko deteksi, dan terdapat hubungan
berkebalikan antara risiko audit dengan bukti yang harus dikumpulkan. apabila auditor
memutuskan untuk menurunkan risiko audit yang bisa diterima maka risiko deteksi juga akan
turun, dan bukti yang harus dikumpulkan akan naik

9-20 Jelaskan bagaimana resiko audit dan materialistas dan mengapa keduanya perlu
dipertimbangkan bersama sama dalam perencanaan audit.

Jawab :

Dalam audit atas laporan keuangan, auditor tidak dapat memberikan jaminan bagi klien atau
pemakai laporan keuangan yang lain, bahwa laporan keuangan auditan adalah akurat karena
auditor yang bersangkutan tidak memeriksa setiap transaksi yang terjadi dalam tahun yang
diaudit dan tidak dapat menentukan apakah semua transaksi yang terjadi telah dicatat,
diringkas, digolongkan, dan dikompilasi secara semestinya ke dalam laporan keuangan. Oleh
karena itu, dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan (assurance)
sebagai berikut:

 Auditor dapat memberikan keyakinan bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam


laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diringkas, digolongkan, dan
dikompilasi.
 Auditor dapat memberikan keyakinan bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit
kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas
laporan keuangan auditan.
 Auditor dapat memberikan keyakinan, dalam bentuk pendapat (atau memberikan
informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai
keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena
kekeliruan dan ketidakberesan.Dengan demikian ada dua konsep yang mendasari
keyakinan yang diberikan oleh auditor.

Yaitu: konsep materialitas yang menunjukkan seberapa besar salah sajinya dan konsep
risiko audit yang menunjukkan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah
pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.

Anda mungkin juga menyukai