5.1. Strategi.
Dalam rangka pencapaian strategi tersebut, maka strategi yang ditetapkan sebagai
berikut :
Tabel. 4.2.
Tujuan, Sasaran, strategi dan Kebijakan
KELEMAHAN.
1. Rendah wawasan SDM dalam pelaksanaan tugas sesuai penjabaran tupoksi
2. Kurangnya sarana prasarana yang memadai.
3. Belum adanya sistim informasi manajemen (SIM) yang terintegrasi.
4. Dasar penentuan anggaran kecamatan oleh kabupaten tidak jelas,dan sekalipun
kecamatan merupakan OPD, tetapi sampai saat ini belum bisa mengajukan anggaran
untuk mendanai program kecamatan.
faktor strategi lingkungan eksternal meliputi peluang dan ancaman yang dapat diidentifikasi
sebagai berikut :
PELUANG.
1. Pemanfaatan teknologi sebagai media komunikasi dan sumber data.
2. Ketersediaan regulasi dari pemerintah pusat, pemerintah propinsi, dan pemerintah
daerah.
3. Strategisnya fungsi bidang pemerintahan.
4. Adanya pengembangan teknologi informasi dan komunikasi.
5. Dukungan eksekutif dan legislatif.
TANTANGAN DAN ANCAMAN.
1. Tuntutan penyelenggaraan good governance
2. Tuntutan peningkatan kualitas pelayanan publik.
3. Kurangnya komitmen aparat pemerintah pusat, pemerintah propinsi, pemerintah
daerah di bidang pemerintahan.
4. Belum di pahaminya teknologi informasi dan komunikasi.
5.1 Kebijakan.
Kebijakan yang ditetapkan guna mendukung pencapaian adalah, penyediaan sarana
prasarana serta peningkatan fasilitas pembangunan, dengan kegiatan sebagai berikut :
1. Peningkatan sarana dan prasarana, pemanfaatan teknologi dalam menuju pelayanan
prima sesuai tuntutan masyarakat.
2. Peningkatan pelatihan aparatur pemerintahan, penyediaan sarana prasarana.
3. Pemanfaatan teknologi dalam pelayanan menuju pelayanan prima sesuai tuntutan
masyarakat.
4. Peningkatan kapasitas kelembagaan kecamatan dan desa dalam perencanaan
pembangunan mlalui musrembang.
5. Peningkatan kerukunan antar umat beragama dengan memperkuat kordinasi muspika,
tokoh agama dan tokoh masyarakat.
6. Peningkatan pembinaan limas di kecamatan dan desa.
7. Peningkatan pemberdayaan dan pembinaan posyandu, lembaga dan organisasi
masyarakat.
8. Meningkatkan pendataan PMKS/PKH dan kordinasi perumusan kebijakan dan
singkronisasi pelaksanaan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan dan penurunan
kesenjangan.
9. Fasiliatasi kegiatan yang berkaitan gender dan anak.