Anda di halaman 1dari 8

p-ISSN: 2599-1914 Volume 4 Nomor 3 Tahun 2021

e-ISSN: 2599-1132 DOI : 10.31604/ptk.v4i3.455-462

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK USIA 5 – 6


TAHUN MELALUI MEDIA SANDIWARA WAYANG DI PAUD
KOBER NURUL BAETI
Bella Adlia, Debibik Nabilatul Fauziah, Rina Syafrida

Fakultas Agama Islam, Universitas Singaperbangsa Karawang


bellaadliya277@gmail.com, bieqnabila@gmail.com, rina.syafrida@fai.unsika.ac.id.

Abstrak

Menyimak adalah suatu proses untuk mendengarkan dan memahami seluruh informasi yang diperoleh.
Menyimak merupakan hal yang penting karena merupakan salah satu kemampuan bahasa yang paling
mendasar karena menyimak adalah awal pengetahuan bahasa untuk anak. Kemampuan menyimak di Paud
Kober Nurul Baeti berdasarkan hasil dari pengamatan masih sangat rendah karena terlihat dari anak yang
tidak memperhatikan guru saat kegiatan belajar berlangsung, fokus anak mudah teralihkan dan asyik
sendiri dengan kegiatan lain. Upaya dalam meningkatkan kemampuan menyimak yaitu melalui sandiwara
wayang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi dari media sandiwara wayang
untuk meningkatkan kemampuan menyimak pada anak usia 5-6 tahun. Pada penelitian ini menggunakan
penelitian tindakan kelas (PTK) sesuai dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, servasi, dan observasi.
Jumlah populasi pada penelitian ini adlah sebanyak 12 orang anak dan 1 guru sebagai subjek. Dalam
pengumpulan data digunakan wawancara dan observasi. Analisis yang digunakan yaitu pendekatan
Kemmis & MC Taggart dengan kegiatan Planning (Perencanaan), Act % Observasi (Pelaksanaan dan
observasi), Reflect (Refleksi), Revised Plan ( Revisi perencanaan). Berdasarkan analisa data diperoleh
hasil pada siklus I sebesar 33,33% dan pada siklus II data naik hingga 58,33%. Melihat data tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa media sandiwara wayang dapat meningkatkan kemampuan menyimak
pada anak usia 5-6 tahun di Paud Kober Nurul Baeti.

Kata kunci: media pembelajaran, kemampuan menyimak, sandiwara wayang

Abstract

Listening is a process to listen and understand all the information obtained. Listening is important
because it is one of the most basic language skills because listening is the beginning of language
knowledge for children. Listening ability at Kober Nurul Baeti Early Childhood Education based on the
results of observations is still very low because it can be seen from children who do not pay attention to
the teacher during learning activities, children's focus is easily distracted and engrossed in other activities.
Efforts to improve listening skills are through wayang plays. The purpose of this study was to determine
the implementation of wayang play media to improve listening skills in children aged 5-6 years. In this
study using classroom action research (CAR) in accordance with the stages of planning, implementation,
observation, and observation. The total population in this study was 12 children and 1 teacher as the
subject. In collecting data, interviews and observations were used. The analysis used is the Kemmis &
MC Taggart approach with Planning (Planning), Act % Observation (Implementation and observation),
Reflect (Reflection), Revised Plan (Planning revision). Based on data analysis, the results obtained in the
first cycle of 33.33% and in the second cycle the data increased to 58.33%. Looking at the data, it can be
concluded that wayang plays media can improve listening skills in children aged 5-6 years at Kober Nurul
Baeti Early Childhood Education.

Keywords: learning, listening skills, puppet plays

PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran)│455


PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran)
Vol 4 No 3 Tahun 2021 Hal 455-462

PENDAHULUAN Dan dikatakan dari sutanto


dalam (Setiani et al., 2021) bahwa
Anak usia dini merupakan tahap menyimak sangatlah penting karna
dimana anak sedang mengalami fase menyimak merupakan dasar dalam
unik pada pertumbuhan dan juga belajar bahasa sebagai dasar untuk
perkembangannya. Setiap pertumbuhan membaca, menulis, dan berbicara
mereka sangat spesifik mengikuti sebagai penambah wawasan.
dengan tahap pertumbuhan dan Berdasarkan teori yang
perkembangan anak. Mengutip dari dipaparkan diatas menyimak merupakan
(UU SISDIKNAS Bab I tentang hal yang penting karena menyimak
Ketentuan Umum Pasal 1 Ayat 14) adalah awal pengetahuan bahasa untuk
“Pendidikan anak pada usia dini adalah anak. Dengan pengetahuan tersebut
salah satu usaha untuk membina anak sebagai awal penunjang berbagai
dari saat anak dilahirkan hingga umur 6 keterampilan seperti menulis, membaca,
tahun”. Pada anak usia dini juga dan interaksi secara verbal.
diberikan stimulasi pendidikan untuk Media pembelajaran adalah
membantu mereka tumbuh dan merupakan alat ataupun media perantara
berkembang secara fisik dan mental, yang dapat mempermudah guru untuk
sehingga anak telah siap Ketika akan proses kegiatan belajar mengajar di
menempuh tahap pendidikan kelas. Dikutip dari khadijah, (2016:124)
selanjutnya. pada jurnal kurnia (Dewi, 2017), media
Bahasa bagi seseorang adalah dapat gunakan untuk menstimulus
hal yang paling penting adanya. konsentrasi, perasaan, perhatian, beserta
Sehingga bahasa adalah dasar utama minat dalam proses belajar saat
yang penting Ketika suatu individu penerima mendapatkan pesan dari
ingin berinteraksi dengan individu pengirim.
lainnya. Melalui interaksi dan Menurut Rizki dalam (Apriyani
komunikasi itu seseorang dapat et al., 2018) Media pembelajaran adalah
menghasilkan karya cipta sehingga bahan dan alat yang bisa dijadikan
dapat menghasilkan beberapa kalimat untuk bermain anak sehingga terbentuk
yang memiliki sebuah arti dari suatu kemampuan (kognitif), sikap (afektif),
rangkaian kata – kata atau kalimat dan dan keterampilan (psikomotor).
keterbatasan aturan. Media pembelajaran sangat
Menyimak merupakan proses efektif pada komunikasi antara guru
anak untuk memahami dan memproses degan siswa mereka. Dengan demikian,
seluruh informasi yang telah diperoleh. hal tertentu sangat menunjang guru
Maka dari itu, menyimak bukanlah dalam kegiatan pembelajaran serta
hanya mendengar sesuatu dan tidak mempermudah siswa dalam menerima
melakukan apapun. Tetapi yang di pelajaran. Kegiatan ini sangat
dengar akan di hubungkan dengan tergantung dengan guru yang bisa untuk
pengetahuan awal. menyerasikan suatu media dengan
Adapun menurut aderson dalam metode pembelajaran.
(Setiani et al., 2021) menyimak Pengimplementasian media
memiliki arti mendengarkan yang pembelajaran untuk kegiatan KBM
penuh perhatian disertai dengan penuh mampu membangun semangat yang
apresiasi. baru bagi siswa, memotivasi siswa
dalam belajar, serta dapat mentransfer

456
Bella Adlia,dkk. Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia 5 – 6 Tahun…

rangsangan psikologis untuk seluruh lingkungan sekitar juga bias


siswa. Selain untuk mengembangkan dimanfaatkan menjadi media
motivasi siswa untuk belajar, pembelajaran untuk menunjang proses
pengimplementasian serta pemanfaatan kegiatan belajar mengajar. Meskipun
media juga mampu untuk ada banyak ragam media pembelajaran
mengembangkan pemahaman siswa akan tetapi faktanya pada kegiatan
terhadap materi yang telah ajarkan guru. belajar, guru tidak memiliki banyak
Kurangnya motivasi siswa untuk belajar pilihan media yang dapat digunakan.
bercerita dan menyimak suatu cerita Media cetak buku merupakan media
disebabkan guru belum begitu kreatif yang banyak gunakan oleh guru pada
pada proses megajar. Selain itu, sangat proses mengajar.
sedikitnya media pembelajaran pada Salah satu media yang
KBM merupakan penyebab yang digunakan guru PAUD dalam bercerita
membuat minat anak untuk belajar adalah metode wayang. Di dalam
sangat redndah. (Handayani, R., 2017) adalah bayangan
Menurut Sanaky (2011:4) dalam dan perumpamaan dari sifat – sifat yang
jurnal (Fitria, 2018) tujuan media ada di dalam diri manusia. Sifat – sifat
pembelajaran adalah sebagai berikut: wayang berupa watak angkuh,
1. Sangat efektif untuk kebajikan, serakah dan sebagainya.
kegiatan pembelajaran Media wayang sangat cocok digunakan
siswa dikelas. untuk anak usia dini karena dari
2. Menambah efisiensi pada penampilannya sangat unik dan
kegiatan pembelajaran. komunikatif sehingga menarik
3. Membuat kaitan materi konsentrasi anak dalam belajar.
pembelajaran dengan tujuan Kelebihan media wayang untuk anak
pembelajaran selalu terjaga. usia dini yaitu media wayang menjadi
4. Meningkatkan kemampuan suatu proses meyampaikan informasi
konsentrasi siswa Ketika dari bercerita wayang, sebagai alat
belajar dikelas. untuk pendekatan kepada anak usia
dini. Dapat digunakan dan dimainkan
Dapat disimpulkan dari teori oleh guru ataupun anak. Sedangkan
diatas, yaitu media pembelajaran yakni kelemahan dari media wayang adalah
menjadi alat yang dapat menunjang kurangnya peminat dan masih banyak
siswa untuk meningkatkan konsentrasi guru yang belum mengetahui media
belajar siswa dikelas sehingga wayang sebagai penunjang kegiatan
memudahkan guru untuk menstimulus belajar anak.
siswa pada kegiatan belajar. Perkembangan dari ilmu
Pada media pembelajaran pengetahuan maupun ilmu teknologi
mempunyai banyak memiliki jenis dan semakin meningkatkan usaha
macamnya, di awali dari media pembaharuan untuk menggunakan hasil
pembelajaran yang simple (murah) teknologi saat guru mengajar dikelas.
hingga media pembelajaran yang rumit Semua guru harus dapat menggunakan
(mahal). Ada media pembelajaran yang fasilitas alat yang telah sekolah
dirancang guru dan ada juga yang sediakan, dan mungkinan seluruh
diproduksi dari pabrik. Kita bisa fasilitas tersebut telah sesuai dengan
memanfaatkan media pembelajaran perkembangan dan kebutuhan zaman.
yang dibuat oleh guru ataupun yang Guru harus menggunakan media
diproduksi oleh pabrik. bahkkan pembelajaran yang mudah diperoleh

457
PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran)
Vol 4 No 3 Tahun 2021 Hal 455-462
agar dapat memudahkan guru untuk adalah seluruh peserta didik kelompok
mencari dan menggunakan media B usia 5-6 tahun yang berjumlah 12
pembelajaran. orang, Jadi populasi dalam penelitian
Maka dari itu peneliti tertarik ini berjumlah 12 orang. Sampel yang
untuk menggunakan media sandiwara diambil dalam penelitian ini berjumlah
wayang yang diharapkan dapat 12 orang, dengan jumlah siswa laki laki
mengembangkan kemampuan 4 orang dan siswa perempuan 8 orang,
pemahaman pada anak dengan rentan dan peneliti sendiri sebagai subjek dari
usia mulai 5 sampai 6 tahun di PAUD sebuah penelitian.
KOBER Nurul Baeti. Teknik Analisis data pada
Salah satu kemampuan bahasa penelitian ini diantaranya, observasi,
yang paling mendasar yang penting wawancara, dan dokumentasi. Dan
untuk ditingkatkan dari seorang anak analisis data menggunakan analisis
pada usia dini merupkan kemampuan kuantitatif dan kualitatif. Tujuan dari
mereka untuk memahami. Berdasarkan analisis tindakan kelas ini adalah untuk
dari analisis dilapangan yang telah mengetahui peningkatan dan perubahan
menunjukan bahwa kemampuan untuk sesuai yang diharapkan. Hal ini dapat
memahami atau menyimak pada umur 5 diamati dari hasil lembar observasi
– 6 tahun di PAUD Nurul Baeti sangat kegiatan sandiwara wayang.
rendah, hal tersebut penulis ketahui dari Pada penelitian kali ini, peneliti
cara anak memperhatikan guru saat menggunakan model penelitian Kemmis
kegiatan belajar. Ketika guru dan MC Taggart sebagai desain yang
menjelaskan anak asyik sendiri dengan peneliti gunakan.. Dikutip dari Kemmis
kegiatannya, bahkan ketika guru (1988), Penelitian tindakan adalah
bertanya anak tidak merespon penelitian refleksi dan kolektif yang
pertanyaan dari guru karena anak belum dilakukan oleh peneliti agar
paham dua perintah yang diberikan mengembangkan nalar praktik sosial
secara bersamaan serta susah untuk pada lingkup pemabahasan sosial.
memahami sebuah cerita yang disajikan Jadi berdasarkan penjelasan teori
oleh guru dan juga masih sedikit diatas peneliti simpulkan, penelitian
perbendaharaan kata yang dimiliki oleh tindakan kelas adalah suatu teknik yang
anak. Berdasarkan dari studi dibuat untuk mengembangkan nalar
pendahuluan serta masalah yang ada praktik pada pengalaman pendidikan
dilapangan peneliti tertarik untuk yang dilakukan oleh seluruh siswa,
meneliti dan mengambil judul guru, maupun peserta. Biasanya
“meningkatkan kemampuan menyimak penelitian tindakan kelas membantu
anak 5-6 tahun melalui media sandiwara guru untuk menjembatani antar teori
wayang di Paud Kober Nurul Baeti”. dan praktik.
Pada penelitian ini di inginkan
METODE bisa mencari suatu solusi untuk
mengembangkan kemampuan
Metode penelitian ini merupakan pemahaman anak dengan rentan usia
bentuk penelitian lapangan, sehingga antara 5 sampai 6 tahun serta
peneliti menganalisis dengan mempraktek kan beberapa tindakan
menggunakan tahap penelitian tindakan dalam proses kegiatan menggunakan
kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan media sandiwara wayang. Maka dari itu
di PAUD KB Nurul Baeti Tunggakjati, pada PTK ini peneliti berharap untuk
Karawang. Populasi pada penelitian ini mencapai tujuan pendidikan secara

458
Bella Adlia,dkk. Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia 5 – 6 Tahun…

umum, khususnya tujuan pembelajaran tahun di sekolah PAUD KOBER Nurul


sekolah. Baeti masih kurang. Hal ini terbukti
sebagian anak di kelas mengalami
HASIL DAN PEMBAHASAN kesulitan dalam kemampuan menyimak.
Berdasarkan hasil pra tindakan yang
Pada penelitian yang peneliti dilakukan pada 12 anak tentang
praktikan di PAUD KOBER Nurul kemampuan menyimak diketahui bahwa
Baeti pada anak dengan rentan usia 84% atau 10 anak mengalami kesulitan
anatara 5 sampai 6 tahun dengan jumlah untuk menyimak. Dan 16,7% atau
12 anak, yaitu 7 anak laki-laki serta 5 sekitar 2 orang sudah memenuhi kriteria
anak perempuan. Alasan peneliti baik dalam menyimak.
memilih kelompok B pada anak dengan
rentan usia antara 5 sampai 6 tahun Hasil observasi siklus I
dikarenakan kemampuan memahami Selama penelitian ini dilakukan,
menjadi dasar untuk anak dapat peneliti bekerja sama dengan guru
membaca, menulis dan berinteraksi di untuk observasi dan evaluasi. Tabel
jenjang pendidikan dasar. berikut menunjukkan hasil yang didapat
Pada kondisi awal sebelum dari hasil observasi siklus I.
penelitian ini dilakukan pada group B
dengan rentan umur antara 5 sampai 6
tabel 1.
hasil observasi pada siklus I kemampuan menyimak anak
Nama Indikator Pembulatan Skor Jumlah Anak Presentase Ket.

1 2 3 4 5 6

LA 2 2 1 1 1 2 2 1 2 16,67% BB

SNF 1 1 2 2 1 2 2 2 6 50% MB

AAS 3 2 3 2 3 2 3 3 4 33,33% BSH

AQ 2 1 1 2 1 1 1 4 0 0 BSB

GEP 1 2 1 1 2 2 2

DR 3 3 2 3 3 2 3

CH 2 1 1 2 1 2 2

MY 1 1 2 2 1 1 1

DM 1 2 1 1 2 2 2

SK 2 3 2 3 3 2 3

YK 3 3 3 2 2 2 3

AJ 2 1 1 2 1 2 2 TOTAL 100%

459
PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran)
Vol 4 No 3 Tahun 2021 Hal 455-462
Dari data tersebut menunjukan kemampuan menyimak pada anak.
bahwa anak yang telah mencapai dikarenakan pada siklus I belum
kemampuan menyimak sesuai standar memenuhi standar keberhasilan maka
yang ditentukan masih ssangat rendah. dilakukan tindakan siklus II.
Dari semua indikator yang diamati
terdapat 4 anak yang mendapat skor 3 Hasil observasi siklus II
dengan kriteria berkembang sesuai Pada siklus II ini dapat diambil
harapan. Dari data persentasi hasil seperti pada tabel dibawah ini.
menunjukan 33,33%. Hal tersebut perlu
dilakukan langkah untuk meningkatkan
Tabel 2.
Hasil Observasi Siklus II
Indikator Pembulatan Skor Jumlah Anak Presentase Ket.

1 2 3 4 5 6

3 3 3 3 3 3 3 1 0 0% BB

3 3 3 3 3 3 3 2 2 16,67% MB

4 3 3 3 3 3 3 3 7 58,33% BSH

4 3 3 3 4 4 3 4 3 25% BSB

2 3 2 3 2 2 4

3 3 2 3 3 2 2

4 4 4 3 3 3 3

3 3 3 3 3 2 4

4 3 4 3 3 4 3

3 3 3 3 2 2 4

3 3 3 3 3 3 3

2 3 3 2 2 2 2 TOTAL 100%

Diketahui dari siklus I terdapat


Berdasarkan data pada tabel di empat anak yang telah meraih skor tiga,
atas, peneliti dapat simpulkan telah kemudian setelah diberikan refleksi dan
terjadi perkembangan pada kemampuan diadakannya siklus II menjadi 7 anak
siswa untuk memahami dengan yang mendapat skor 4, data persentasi
menggunakan media sandiwara wayang. menunjukan 58,33%. Kriteria
Pada seluruh indikator, terdapat keberhasilan dianggap terpenuhi
peningkatan jumlah anak yang mampu sehingga penelitian dapat dihentikan.
mendapatkan skor tiga.

460
Bella Adlia,dkk. Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia 5 – 6 Tahun…

SIMPULAN Fitria, A. (2018). Penggunaan Media


Audio Visual Dalam
Dari seluruh hasil penelitian dan Pembelajaran Anak Usia Dini.
penjelasan yang telah dijelaskan, Cakrawala Dini: Jurnal
peneliti dapat menyimpulkan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini,
kemampuan menyimak anak dengan 5(2), 57–62.
menggunakan media sandiwara wayang https://doi.org/10.17509/cd.v5i2.
pada kelompok B dengan rentan umur 10498
anak antara 5 sampai 6 tahun di PAUD Setyawan, Helmi Farid.(2016).
KOBER Nurul Baeti dilakukan dengan Meningkatkan Kemampuan
cara guru menceritakan dongeng Berbahasa Anak Usia Dini
tentang nusa rara yang dikemas dalam Melalui Model Pembelajaran
bentuk wayang. Didalam cerita tersebut Audio Visual Berbasis Android.
menjelaskan tentang menghargai orang Jurnal PG-PAUD Trunojoyo,
tua dan teman, menyebutkan sifat tokoh 3(2), 92-98.
yang ada dalam cerita. Hasilnya https://journal.trunojoyo.ac.id/pg
menunjukan bahwa Perkembangan paudtrunojoyo/article/download/
kemampuan menyimak anak 3490/2573
berdasarkan hasil pada siklus II Deludea, A., & Nuraeni, L., (2018).
menampilkan presentasi keberhasilan Meningkatkan Keterampilan
sebesar 58,33%. Menyimak Pada Anak Usia Dini
5-6 Tahun Dengan Metode
UCAPAN TERIMA KASIH Bercerita Melalui Wayang
Kertas di TK Makedonia. Jurnal
Terimakasih kepada dosen Ceria. 1(1) pp 2614-4107
pembimbing yang telah membimbing (online)
peneliti dalam penulisan jurnal. Dan Prasiwi, Agni Ayu. (2018).
terimakasih kepada guru yang telah Meningkatkan Kemampuan
membantu proses penelitian ini. Menyimak melalui Metode
Bercerita pada Anak Usia Dini.
Paedagogie, 13(2), 43-50. DOI
DAFTAR PUSTAKA 10.31603/paedagogie.v13i2.236
3
Apriyani, R., Sumarni, S., & Rukiyah, Farikha, Karim L, Busyro Fajar M,
R. (2018). Pengembangan Media Wulani
Pembelajaran Komik Tema Puspitasari Y, Nila Ratna. (2018).
Alam Semesta Untuk Anak. Pengaruh Model Pembelajaran
Cakrawala Dini: Jurnal Sentra Peran Terhadap
Pendidikan Anak Usia Dini, Kemampuan Berbicara Anak
9(2), 110–124. Usia 5-6 Tahun di TK Islam Al-
https://doi.org/10.17509/cd.v9i2. Khalifa Solerejo Mojowarno
11004 Jombang. Jurnal PG-PAUD
Dewi, K. (2017). Pentingnya Media Trunojoyo : Jurnal Pendidikan
Pembelajaran. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia
Anak Usia Dini, 1 No.1, 81–96. Dini, 5(1), 45-55.
http://jurnal.radenfatah.ac.id/ind 10.21107/pgpaudtrunojoyo.v5i1.
ex.php/raudhatulathfal/article/vi 3849
ew/1489

461
PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran)
Vol 4 No 3 Tahun 2021 Hal 455-462
rizki utami handayani. (2017). wayang -
wayang nusantara (Kuncoro
(ed.)). CV. Angkasa.
Setiani, Y., Mulyana, E., & Nafiqoh, H.
(2021). MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN MENYIMAK
PADA ANAK USIA 4-5
TAHUN DI KOBER
ALAMANDA. 4(3), 296–302.
Rukajat, Ajat. Penelitian Tindakan
Kelas. 1st ed. Yogyakarta, 2018.
B Uno, Hamzah. 2012. Menjadi Peneliti
PTK yang Profesional (Jakarta:
Bumi Aksara).

462

Anda mungkin juga menyukai