Anda di halaman 1dari 7

Standard Operating Procedure (SOP)

Penomoran dan Inventarisasi Aset


Nomor : 004/I1.B03.1/SOP/2014

Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Organisasi


InstitutTeknologi Bandung
2014
Standar Operating Procedure (SOP)

Nomor : 004/I1.B03.1/SOP/SP/2014.
Judul : Penomoran dan Inventarisasi Revisi Ke 0
Aset Berlaku TMT : 12 November 2014
Halaman : 1 dari 6

RIWAYAT REVISI

SOP penjabaran atau petunjuk operasional dan petunjuk teknis (juklak, juknis) dari Keputusan Rektor
ITB Nomor 147/SK/K01/OT/2010 tanggal 21 April 2010 tentang Organisasi Di Bawah Koordinasi
Wakil Rektor Lampiran II tentang Tugas Pokok Pejabat Di Lingkungan Kantor Wakil Rektor. Petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis ini dimaksudkan untuk menjadi kerangka acuan Direktorat sarana dan
Prasarana dalam mengimplementasikan Rencana Kerja Penomoran dan Inventarisasi Aset (Barang Miliki
Negara).

Pada tahun 2013 Terbitlah Surat Keputusan Rektor Nomor 029/I1.B01/OT/SK/2013 tanggal 18 Januari
2013. Dalam SK ini terdapat hal yang mendasar adalah pengalihan distribusi barang semula menjadi
tugas dan tanggungjawab Direktorat Logistik menjadi Tugas dan tanggungjawab Direktorat Sarana dan
Prasarana.

LEMBAR PENGESAHAN

SOP disiapkan oleh Direktur Sarana dan Prasarana melalui Sub Direktorat Pendayagunaan Aset ITB

1
Standar Operating Procedure (SOP)

Nomor : 004/I1.B03.1/SOP/SP/2014.
Judul : Penomoran dan Inventarisasi Revisi Ke 0
Aset Berlaku TMT : 12 November 2014
Halaman : 2 dari 6

DAFTAR ISI

I. Unit Kerja Terkait 3


II. Tujuan 3
III. Referensi 3
IV. Pengertian dan Batasan 3
V. Prosedur 4
VI. Indikator Keberhasilan 5
VII. Lampiran 5

2
Standar Operating Procedure (SOP)

Nomor : 004/I1.B03.1/SOP/SP/2014.
Judul : Penomoran dan Inventarisasi Revisi Ke 0
Aset Berlaku TMT : 12 November 2014
Halaman : 3 dari 6

I. UNIT KERJA TERKAIT

1. Direktorat Jenderal Anggaran dan Perbendaharaan


2. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
4. Direktorat Logistik
5. Unit kerja Akademik (UKA) dan Unit Kerja Pendukung (UKP)

II. TUJUAN

SOP dibuat ini dibuat sebagai panduan kerja kegiatan penomoran dan inventarisasi Barang Milik
Negara (BMN) ITB dari pencatatan penambahan barang, rekonsiliasi asset dan penomoran
barang serta pencatatan dalam neraca aset ITB. SOP ini disusun untuk menjamin seluruh
pengadaan dan penambahan aset tercatat secara benar sesuai kaidah yang berlaku.

III. REFERENSI
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara.
2. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 01/KM.12/2001 tentang Pedoman
Kapitalisasi Barang Milik/Kekayaan Negara Dalam Sistem Akuntansi Pemerintah.
3. Peraturan menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tatacara
Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan Barang Milik
Negara.

IV. PENGERTIAN & BATASAN

1. PENGERTIAN

a. Aset/Barang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban
APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.
b. Penambahan adalah pembangunan, pembuatan dan atau pengadaan asset tetap yang
menambah kuantitas dan atau volume dan nilai dari asset tetap yang telah ada tanpa
merubah klasifikasi barang.
c. Pencatatan.dalam buku inventaris terdiri atas pencatatan di dalam pembukuan (inta
komtabel) dan pencatatan di luar pembukuan (ektra komtabel).
3
Standar Operating Procedure (SOP)

Nomor : 004/I1.B03.1/SOP/SP/2014.
Judul : Penomoran dan Inventarisasi Revisi Ke 0
Aset Berlaku TMT : 12 November 2014
Halaman : 4 dari 6

d. Aset tetap dicatat dengan menggunakan kode dan nama perkiraan buku besar pada
system Akuntansi Pemerintah.

2. BATASAN

a. Nilai Satuan minimum kapitalisasi aset tetap adalah pengeluaran pengadaan baru dan
penambahan nilai aset tetap dari hasil pengembangan, reklasifikasi, renovasi dan
restorasi.
b. Nilai Satuan Minimum Kapitalisasi Aset Tetap meliputi
1). Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin, dan alat olahraga yang sama
dengan atau lebih dari Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) dan,
2). Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang sama dengan atau lebih dari Rp.
10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).
c. Nilai satuan Minimum Kapitalisasi aset tetap sebagai dimaksud di atas dikecualikan
terhadap pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa
koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
d. Pencatatan BM/KN (Barang Milik / Kekayaan Negara) meliputi pencatatan terhadap
barang persediaan, barang tidak bergerak, barang bergerak dan hewan, ikan dan
tanaman.

V. PROSEDUR

Penomoran dan Inventarisasi Aset (Barang Milik Negara - BMN)

a. Direktorat Logistik memeriksa dan menerima barang dari penyedia barang (rekanan)
berdasarkan jumlah dan spesifikasi yang dikontrakkan dan menyerahkan ke Direktorat
Sarana dan Prasarana dengan BAST-2

b. Direktorat Sarana dan Prasarana mendistribusikan barang kepada unit kerja (UKA, UKP)
dengan melakukan serah terima barang dengan menggunakan Form BAST-3

c. Data BAST-3 (barang diterima unit) diserahkan kepada Direktorat Sarana dan Prasarana
untuk dijadikan sebagai dasar pencatatan penambahan aset dan memasukkan ke dalam
aplikasi SIMAK BMN

d. Direktorat Sarana dan Prasarana melakukan rekonsiliasi penambahan barang secara


periodik setiap bulan.

4
Standar Operating Procedure (SOP)

Nomor : 004/I1.B03.1/SOP/SP/2014.
Judul : Penomoran dan Inventarisasi Revisi Ke 0
Aset Berlaku TMT : 12 November 2014
Halaman : 5 dari 6

e. Direktorat Sarana dan Prasarana melakukan pencetakan nomor inventarisasi sesuai


klasifikasi penambahan barang.

f. Direktorat Sarana dan Prasarana bersama unit kerja (UKA, UKP) melakukan penempelan
nomor pada barang aset

g. Direktorat Sarana dan Prasarana membuat neraca setiap akhir bulan dan diserahkan
kepada kemendikbud.

Output yang dihasilkan adalah Aset tercatat, terinventarisasi dan memperoleh penomoran
sesuai kode akun

VI. INDIKATOR KEBERHASILAN


Indikator yang dapat dipakai adalah:
1. Tercatatnya penambahan aset yang tepat: jumlah, harga, dan waktu
2. Terinventarisasinya aset secara baik
3. Tersusunnya Daftar Inventaris Ruangan yang akurat
4. Penomoran barang dilakukan secara cepat tidak lebih dari 30 hari kalender setelah
neraca ditutup.

VII. LAMPIRAN

Lampiran 1-SOP Penomoran dan Inventarisasi Aset (Barang Milik Negara)

5
Diagram Alir SOP Penomoran dan Inventarisasi Aset (Barang Milik Negara)

Dit Eksternal
No Prosedur Dit SP UKA/UKP (UAW, DJKNL,
logistik
Kemendikbud)
Direktorat Logistik melakukan proses pengadaan barang berdasarkan jumlah dan
1
spesifikasi yang diusulkan unit kerja (UKA, UKP) 1

Direktorat Logistik memeriksa dan menerima barang dari penyedia barang (rekanan)
2
berdasarkan jumlah dan spesifikasi yang dikontrakkan dan menyerahkan kepada 2
Direktorat Sarana dan Prasarana sesuai BAST-2
Direktorat Sarana dan Prasarana mendistribusikan barang kepada unit kerja (UKA,
3
UKP) dengan melakukan serah terima barang dengan menggunakan Form BAST-3 3

Unit kerja (UKA,UKP) menerima dan melakukan pencatatan barang sesuai di BAST-
4
3 dan melakukan Move order dalam aplikasi Oracle 4

Direktorat Sarana dan Prasarana melakukan rekonsiliasi penambahan barang secara


5
5
periodic setiap bulan dengan unit kerja (UKA, UKP)

Direktorat Sarana dan Prasarana melakukan pencetakan nomor inventarisasi sesuai


6 6
klasifikasi penambahan barang.

Direktorat Sarana dan Prasarana bersama unit kerja (UKA, UKP) melakukan
7
7
penempelan nomor pada barang aset

Direktorat Sarana dan Prasarana membuat neraca setiap akhir bulan dan diserahkan
8 8
kepada Instansi terkait. (UAW, DJKNL, Kemendikbud)
Instansi terkait (UAW, DJKNL, Kemendikbud) menerima laporan neraca dari
9
9
Direktorat Sarana dan Prasarana
Bandung, 12 November 2014
Direktorat Sarana dan Prasarana - ITB

Anda mungkin juga menyukai