Anda di halaman 1dari 6

HUMANISME AJARAN AHIMSA

DALAM MEMBANGUN TOLERANSI


(Perspektif Mahatma Gandhi)
Oleh:

I Gusti Made Widya Sena


Dosen pada Fakultas Brahma Widya IHDN Denpasar

ABSTRACT:
Human is a perfect being compared to other beings. Human perfection can be seen from the ability
to think in solving the problems it faces. One of them is the problem of subjectivity. The problem of
our self view to the others. It can not be denied in almost every life, most human problems that come
to the surface as a form of conflict because of the inequality status in religious, social, political and
economic. The doctrine of ahimsa taught by Gandhi to the world is the core of the various spiritual
social experiences that we can make as the basic philosophy building, nurturing and fostering of
tolerance life. By doing spiritual disciplines like prayer, service, devotion, loyal to the truth and de-
veloping universal love as a form of spiritual experiences, the life of the universe will be filled with
peace and harmony.
Keywords: Ahimsa, Humanisme dan Toleransi

I. PENDAHULUAN utama untuk memahami, membangun dan


Manusia adalah makhluk yang sempurna menyebarluaskan pandangannya dalam menjawab
jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. berbagai permasalahan sosial, khususnya
Kesempurnaan manusia dapat dilihat dari permasalahan yang terjadi dalam interaksi
kemampuan berpikir dalam memecahkan berbagai kehidupan manusia. Kesadaran untuk memahami
masalah yang dihadapinya. Salah satunya dan mengimplementasikan ajaran-ajaran Gandhi
adalah permasalahan terhadap subyektivitas. pada jaman ini sangat memungkinkan jika manusia
Permasalahan pada cara pandang diri kita mau membuka mata hatinya dalam memandang
terhadap orang lain. Tidak dapat dipungkiri di bahwa semua manusia adalah setara karena
hampir setiap sendi kehidupan, sebagian besar memiliki esensi yang sama dalam kehidupan.
permasalahan manusia yang muncul ke permukaan
sebagai bentuk konflik selalu sejalan dengan rasa II. PEMBAHASAN
kecemburuan karena memandang ketidaksetaraan 2.1 Humanisme
manusia dalam status agama, sosial, ekonomi dan
Istilah humanisme adalah temuan dari abad
politik.
ke-19. Dalam bahasa Jerman kata Humanismus/
Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut tentunya humanisme pertama kali diciptakan pada tahun
dapat mengakibatkan permasalahan besar, yang 1808. Untuk merujuk pada suatu bentuk pendidikan
tidak hanya mengancam kehidupan pribadi yang memberikan tempat utama bagi karya-karya
namun juga dapat mengancam keutuhan tatanan klasik Yunani dan Latin. Dalam Bahasa Inggris,
sosial. Dalam kehidupannya Mahatma Gandhi kata humanisme, mulai muncul agak kemudian.
menawarkan nilai-nilai humanisme yang menitik Kata itu pertama kali digunakan dalam konteks
beratkan pada eksistensi manusia sebagai subyek kebudayaan pada tahun 1832 (Grath, 2006:53).

33
Humanisme berasal dari kata Latin sehingga kekerasan yang terjadi dapat sangat
“humanus” yang berarti manusia. Humanisme minimal dan hilang dengan sendirinya.
berkaitan dengan eksistensi manusia. Secara Ahimsa merupakan suatu pemikiran yang
khusus, humanisme menitik beratkan pada rasio, berakar, tumbuh dan berpijak pada spritualitas.
kebebasan dan kodrat manusia yang universal Ahimsa adalah falsafah pantang terhadap
dengan meyakini sejumlah ciri pokok antara kekerasan (nir kekerasan) yang Mahatma Gandhi
lain: 1) eksistensi diri manusia bersifat stabil dan kembangkan. Menurut Gandhi ajaran Ahimsa
tersatukan, 2) rasio manusia seperti teraktualisasi atau anti kekerasan adalah kekuatan paling ampuh
dalam ilmu mampu memberikan suatu dasar yang tersedia bagi umat manusia. Syarat pertama
pengetahuan yang bersifat obyektif, dapat bagi ahimsa adalah keadilan menyeluruh di setiap
diandalkan dan universal, 3) pengetahuan yang bidang kehidupan (1990:105).
diperoleh dari penggunaan rasio secara benar akan Makna ahimsa menekankan pada
menghasilkan kebenaran, 4) rasio memiliki kualitas penghindaran dan penolakan terhadap segala
transendental dan universal, 5) penggunaan rasio bentuk yang mengarah pada tindak kekerasan.
secara benar akan memperoleh kebebasan, 6) Baik kekerasan dalam bentuk fisik maupun
rasio dapat membedakan pengetahuan yang benar mental, dalam bentuk aktifitas verbal maupun
dari kekuasaan, 7) ilmu adalah semua paradigma, non verbal. Ajaran Ahimsa memandang bahwa
8) bahasa mempresentasikan realitas. semua makhluk di dunia ini memiliki kesetaraan
Konsep humanisme, yang didefinisikan dan kesempatan yang sama dalam kehidupan dan
sebagai suatu keyakinan bahwa masalah penghidupan, asalkan kehidupan didasari oleh
kemanusiaan berawal mula dalam kodrat manusia cinta kasih maka kehidupan yang penuh dengan
yang universal. Ini menandakan bahwa humanisme toleransi dan kerukunan dapat menjiwai setiap
lebih menitik beratkan pada perkembangan sendi kehidupan.
kepribadian manusia. Pendekatan ini dilakukan
dengan melihat kemampuan manusia untuk 2.3 Toleransi
melakukan perbuatan yang positif. Kemampuan Toleransi berasal dari bahasa Latin; tolerare,
bertindak positif ini yang dikenal dengan sebutan yang artinya menahan diri bersikap sabar,
“potensi diri manusia”. Humanisme berkaitan erat membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati
dengan emosi positif yang terdapat dalam diri lapang terhadap orang-orang yang memiliki
setiap manusia melalui perjalanan dalam dunia pendapat berbeda. Dalam Bahasa Indonesia kata
pengalamannya. Berbagai pengalaman yang toleransi sendiri diartikan sebagai sifat atau sikap
terbentuk merupakan eksistensi dan upaya dalam toleran, mendiamkan atau membiarkan (Tim,
memenuhi berbagai kebutuhan yang bersifat 1989: 955).
hierarki. Sikap toleran tidak berarti membenarkan
pandangan yang dibiarkan itu, tetapi mengakui
2.2 Ahimsa kebebasan serta hak-hak asasi para penganutnya.
Menurut Kamus Istilah Agama Hindu Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia,
(2002:2), kata Ahimsa secara etimologi berasal toleransi berarti sifat atau sikap suka menenggang
dari dua suku kata yakni “a” yang berarti tidak (menghargai, membiarkan, membolehkan)
dan “himsa” yang berarti membunuh. Jadi kata pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan,
ahimsa memiliki arti tidak membunuh dan kebiasaan, kelakuan dsb). Toleransi menurut
tidak menyakiti. Sejauh kita masih melakukan Poerwadarminta (1976:829) berarti membolehkan,
aktivitas keduniawian, sejauh jiwa dan tubuh menghargai, membiarkan pendirian pendapat,
ini masih menyatu, beberapa kekerasan akan kebiasaan, kelakuan, pandangan, kepercayaan
terus berlangsung melalui tubuh kita sebagai dan sebagainya yang lain atau yang bertentangan
perantara. Tetapi pada saat yang sama manusia dengan pendirinya sendiri. Misalnya agama,
harus meninggalkan kekerasan sekecil mungkin ideologi dan ras.

34
Di dalam memaknai toleransi ini terdapat k. Melalui pengertian dan keterbukaan pikiran
dua penafsiran tentang konsep tersebut. Pertama, orang yang toleran memperlakukan orang
penafsiran negatif yang menyatakan bahwa lain secara berbeda, dan menunjukkan
toleransi itu cukup mensyaratkan adanya sikap toleransinya. Akhirnya, hubungan yang
membiarkan dan tidak menyakiti orang atau berkembang (Tillman, 2004:94).
kelompok lain baik yang berbeda maupun sama. Jadi dapat disimpulkan bahwa toleransi
Sedangkan yang kedua adalah penafsiran positif adalah sifat atau sikap seseorang yang suka
yaitu menyatakan bahwa toleransi tidak hanya menenggang (menghargai, membiarkan,
sekedar seperti narasi di atas (penafsiran negatif) membolehkan) dan terbuka terhadap pendirian,
tetapi harus adanya bantuan dan dukungan pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan
terhadap keberadaan orang lain atau kelompok dan sebagainya yang bertentangan dengan
lain (Abdullah, 2001:13). pendiriannya sendiri.
Menurut Tillman (2004:95), toleransi adalah
saling menghargai melalui pengertian dengan 2.3.1 Unsur-unsur Toleransi
tujuan kedamaian. Toleransi adalah metode Dalam toleransi terdapat unsur-unsur yang
menuju kedamaian. Toleransi disebut sebagai harus dikedepankan dalam mengekspresikan
faktor esensi untuk perdamaian dan kesetaraan. sikap terhadap orang lain, unsur-unsur tersebut
Pada intinya toleransi berarti sifat dan sikap antara lain:
menghargai yang ditujukan pada siapa saja yang 1. Memberikan Kebebasan dan Kemerdekaan
dapat menjaga menjaga dan merawat kesetaraan
Setiap manusia diberikan kebebasan
dan keharmonisan. Dalam toleransi terdapat butir- untuk berbuat, bergerak maupun
butir refleksi, yaitu: berkehendak menurut dirinya sendiri-
a. Kedamaian adalah tujuan, toleransi adalah sendiri dan juga dalam memilih suatu
metodenya agama atau kepercayaan. Kebebasan ini
b. Toleransi adalah terbuka dan reseptif pada diberikan sejak manusia lahir hingga
indahnya perbedaan nanti ia meninggal dan kebebasan atau
c. Toleransi menghargai individu dan kemerdekaan yang manusia miliki
perbedaannya, menghapus topeng tidak dapat digantikan atau direbut oleh
dan ketegangan yang disebabkan oleh orang lain dengan cara apapun, karena
ketidakpedulian. Menyediakan kesempatan kebebasan itu adalah datangnya dari
untuk menemukan dan menghapus stigma Tuhan Yang Maha Esa, yang harus dijaga
yang disebabkan oleh kebangsaan, agama dan dilindungi. Di hampir semua Negara
dan apa yang diwariskan. melindungi kebebasan-kebebasan setiap
d. Toleransi adalah saling menghargai satu manusia baik dalam bentuk Undang-
sama lain melalui pengertian undang maupun dalam bentuk peraturan
e. Benih dari intoleransi adalah ketakutan dan lainnya yang ada.
ketidakpedulian
2. Mengakui Hak Setiap Orang
f. Benih dari toleransi adalah cinta, yang
disirami dengan kasih dan pemeliharaan Suatu sikap mental yang mengakui
g. Jika tidak cinta tidak ada toleransi hak setiap orang di dalam menentukan
h. Yang tahu menghargai kebaikan dalam diri sikap perilaku dan nasibnya masing-
orang dan situasi memiliki toleransi masing. Tentu saja sikap atau perilaku
i. Toleransi juga berarti kemampuan yang dijalankan itu tidak melanggar hak
menghadapi situasi sulit orang lain karena kalau demikian, maka
j. Toleransi terhadap ketidaknyamanan kehidupan di dalam masyarakat akan
hidup dengan membiarkan berlalu, ringan, kacau.
membiarkan orang lain ringan.

35
3. Menghormati Keyakinan Orang Lain dalam dua atau lebih hal yang berbeda menjadi
Dalam hal ini diberlakukan bagi satu yang dapat berjalan selaras dan harmoni.
toleransi antar agama. Namun apabila Hal ini menandakan bahwa diantara satu manusia
dikaitkan dalam toleransi sosial. Maka dengan manusia lainnya memiliki rasa yang sama
menjadi menghormati keyakinan orang terhadap hakikat dirinya.
lain dalam memilih suatu kelompok. Merasakan dan lebih jauh lagi dengan
Contohnya dalam pengambilan keputusan memahami dan mengimplementasikan diri kita
seseorang untuk memilih organisasi sebagai bagian dari dunia ini dapat menjadikan
kemahasiswaan. Sebagai individu yang kita mendekat dengan pandangan Gandhi tentang
toleran seseorang harus menghormati
kesetaraan dan persaudaraan. Pelayanan dan
keputusan orang lain yang berbeda dengan
pengabdian kepada semua manusia sebagai bentuk
kelompok organisasi kemahasiswaan kita.
perjuangan pada kesadaran akan pengejawantahan
4. Saling Mengerti dan Memahami
Tuhan dan semua aktivitas kita harus dipandu
Rasa saling mengerti dan memahami dalam melihat Tuhan hidup dan menyatu dalam
merupakan puncak dari sikap toleransi.
jiwa setiap makhluk ciptaan-Nya. Memahami
Mengerti dan memahami merupakan
kesetaraan dan persaudaraan semua manusia tidak
dasar dari pengakuan akan kesetaraan,
dapat dilakukan jika didalamnya tidak disertai
penghargaan dan menghormati antara
sesama. dengan pelayanan dan pengabdian. Kita tidak
dapat menjumpai Tuhan, jika kita memisahkan
2.4 Memahami Kesetaraan Semua Manusia diri dengan manusia lainnya. Karena manusia
adalah Sama dan Bersaudara satu dan lainnya memiliki esensi jiwa yang sama
Agama memberikan pijakan moral bagi dalam bentuk identitas yang berbeda.
setiap aktivitas manusia. Ketika yang dilakukan
sebaliknya, maka agama akan mereduksi 2.5 Jalan Nir-Kekerasan Dalam Membangun
kehidupan dengan menjelma menjadi jaringan Harmoni
jalan yang tidak jelas, kabur dan simpang siur, Manusia dan perbuatan yang dilakukannya
yang nantinya akan berujung pada kekacauan serta merupakan dua hal yang berbeda. Di mana
tidak mendatangkan makna kebahagiaan apapun. sebuah perbuatan baik akan selalu mendapatkan
Semua manusia berjuang untuk kebaikan penerimaan yang baik dan perbuatan buruk akan
dalam relasi yang sama dan di dalamnya mereka mendapatkan penerimaan yang buruk. Nilai dari
bersaudara yang memiliki kedudukan sama di ajaran nir-kekerasan merupakan pijakan dasar bagi
hadapan Tuhan. Tujuan dalam hidup ini adalah pencarian terhadap kebenaran, pencarian terhadap
bagaimana kita mengenal diri kita sendiri (self Tuhan. Secara harfiah, jalan nir-kekerasan berarti
realization). Mulai dengan mengidentifikasi tidak membunuh. Nir-kekerasan sesungguhnya
(melihat, mengenali dan memahami) semua bermakna bahwa kita sama sekali tidak boleh
makhluk hidup, termasuk diri sendiri karena semua menyakiti orang lain, tidak menyakiti makhluk
makhluk adalah pancaran Tuhan. Kesadaran akan lain. Nir-kekerasan harus dipahami secara luas
Tuhan hadir dalam diri setiap makhluk merupakan dengan tidak memiliki pikiran jahat terhadap
realita tertinggi yang perlu dipupuk dan disirami orang lain, bahkan termasuk orang-orang yang
setiap hari dengan keikhlasan, pengabdian, mengganggap dirinya berseberangan (musuh)
pengorbanan dan sinar kasih sayang. dengan kita.
Di mata Tuhan semua manusia memiliki Menurut Gandhi, nir-kekerasan adalah
kedudukan yang sama dan bersaudara. Arti kekuatan yang terhebat dan paling aktif di dunia.
saudara ini tidak hanya terbatas pada persahabatan, Jika ada satu orang saja yang dapat mengekspresikan
namun lebih jauh dari itu, bersaudara memiliki nir-kekerasan dalam hidupnya, maka dia akan
kemampuan untuk menyatukan semua yang ada memiliki kekuatan yang lebih hebat dari semua

36
kekuatan kekejaman dan kebrutalan. Nir-kekerasan menghilangkan permusuhan dan kebencian serta
dalam kondisi dinamisnya bermakna pengorbanan mengembangkan cinta kasih.
secara sadar. Nir-kekerasan bukanlah tunduk dan Semua manusia diciptakan sama oleh
pasrah secara pasif terhadap pelaku kejahatan. Tuhan. Dalam diri kita semua juga bersemayam
Tetapi, nir-kekerasan bermakna sebagai kesadaran kekuatan suci yang murni dan tanpa batas. Dengan
penuh dari seseorang untuk mengikhlaskan jiwa menghina manusia satu sama lainnya sama
raganya demi menentang kejahatan. halnya dengan menghina seluruh kekuatan suci
Setiap orang memiliki hati yang tanpa batas yang bersemayam pada kemanusiaan. Dengan
untuk mengembangkan nir-kekerasan. Semakin demikian, melukai satu manusia tidak hanya akan
menyakiti satu manusia saja tetapi juga menyakiti
dikembangkan dalam diri dan diimplementasikan
seluruh semesta. Kita harus dapat merasakan cinta
dalam hidup sehari-hari, maka semakin besar
pada diri sendiri sama seperti kita mencintai pada
pengaruh yang ditimbulkan dalam menembus dan
sesama.
membersihkan dunia. Semua umat manusia pada
Untuk merealisasikan ajaran cinta kasih
esensinya adalah sama, prinsip dari penerapan
dapat melakukan berbagai praktek spiritual
ajaran nir-kekerasan terletak pada kebaikan yang
seperti jalan pelayanan dan pengabdian pada
dianggap baik pada diri kita juga mendatangkan
dunia. Selain dua jalan tersebut, cinta kasih
kebaikan bagi seluruh makhluk.
juga dapat disebarkan melalui jalan doa dengan
kerendahan hati. Doa adalah inti kehidupan. Doa
2.6 Cinta Universal
merupakan permohonan, dalam bahasa luasnya
Cinta merupakan daya kosmis yang paling
doa merupakan komunikasi bathin antara Sang
universal dan misterius. Tanpa kita memahami
Pencipta dan ciptaanNya. Apapun bentuk doanya,
peran cinta sebagai faktor dinamika yang mutlak
tujuan akhir dari doa adalah sama. Bahkan ketika
didalam perkembangan toleransi, maka pengertian
doa itu berupa permohonan, maka orang yang
toleransi itu belum lengkap. Cinta baru mencapai
memohon harus membersihkan dan mensucikan
titik kesempurnaannya jika kita melihat semua
jiwanya untuk membebaskan dirinya dari
manusia adalah satu dan bersaudara. Konsep ini
kebodohan dan kegelapan yang meyelimutinya.
memandang cinta pada sesama sebagai konsep
Doa bukan merupakan sekedar rangkaian kata-
Humanisme yang universal kata atau rangkaian dan bunyi-bunyian. Bukan
Cinta universal adalah bentuk dari cinta juga merupakan konsep permohonan tanpa makna.
tidak bersyarat. Artinya cinta yang kita berikan Seberapapun banyaknya permohonan dengan
kepada orang lain dilakukan secara cuma- menyebut nama Tuhan, akan sia-sia belaka ketika
cuma. Seseorang yang kita cintai bisa saja tidak doa itu tidak dapat menyentuh dan menggerakkan
menguntungkan kita, mengecewakan kita, tidak jiwa.
memenuhi harapan kita, tetapi kita tidak berhenti Doa yang diucapkan dalam hati (tanpa kata-
untuk mengasihinya. Cinta universal merupakan kata) itu lebih baik daripada doa yang diucapkan
cinta murni, yang tidak didasarkan pada kalkulasi dengan kata-kata tetapi tanpa hati. Doa merupakan
untung dan rugi, tetapi bersifat “transformasional media bagi jiwa yang sangat mendambakan
dan mencerahkan”. Tidak berusaha untuk memiliki Tuhan. Doa adalah bentuk kerinduan jiwa
atau mengendalikan dan selalu berdasarkan pada sebagai pengakuan atas kelemahan seseorang
ketiadaan hasrat. dan kerinduan yang dalam untuk berkomunikasi
Kebencian ataupun permusuhan pasti akan dengan Tuhan. Karena doa merupakan upaya hati
binasa. Cinta kasih akan selalu bertahan. Inilah yang dilakukan dengan keikhlasan dan kerendahan
perbedaan besar diantara keduanya. Sesuatu yang hati yang dapat terwujud dengan cepat atau
diraih melalui permusuhan, dalam realitasnya lambat, yang penting kita jangan mementingkan
telah terbukti hanya akan semakin meningkatkan hasilnya, yang terpenting adalah upaya sadhana
kebencian. Kewajiban umat manusia adalah yang senantiasa berdoa secara tulus dan ikhlas.

37
Dengan begitu kedamaian diperoleh dari Hardina, David. 2003. Mahatma Gandhi His Time
dalam hati dan kemudian diwujudkan melalui And Ours. London: C. Hurst & Co
pandangan mata, kata-kata dan perbuatan. Hal Hendropuspito. 1983. Sosiologi Agama.
inilah yang kemudian menyebabkan seseorang Yogyakarta: Kanisius
akan dapat hidup bahagia dan tidak memiliki
Tim. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
kekhawatiran atas hari esok, karena menurutnya
Jakarta: Balai Pustaka
hanya Tuhanlah yang mengetahui atas apa yang
akan terjadi di hari esok. Sasongko, Haryo. 2006. Terorisme Dialog dan
Toleransi. Jakarta: Pustaka Grafiksi.
III. SIMPULAN Poerwadarminta. 1976. Kamus Umum Bahasa
Ajaran ahimsa atau nir-kekerasan yang Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
ditawarkan Gandhi kepada dunia merupakan
Tim. 2002. Kamus Istilah Agama Hindu. Denpasar
intisari dari berbagai pengalaman sosial dan
spiritual yang dapat kita jadikan sebagai filosofi Tillman, Diane. 2004. Pendidikan Nilai Untuk
dasar dalam membangun, merawat dan membina Kaum Muda Dewasa. Jakarta: Grasindo.
kehidupan toleransi saat ini. Toleransi yang Zazuli, Muhammad. 2009. 60 Tokoh Dunia
berkembang tidak hanya menitikberatkan pada Sepanjang Masa. Yogyakarta: Narasi.
kemampuan manusia untuk menjaga kerukunan
dan keharmonisan lingkungan saja, lebih luas dari
itu, sikap nyata toleransi juga harus diwujudkan
dalam memandang bahwa semua manusia adalah
sama kesetaraannya, tidak ada perbedaan diantara
satu dengan lainnya. Dengan melakukan disiplin
spritual seperti doa, pelayanan, pengabdian, setia
pada kebenaran serta mengembangkan cinta kasih
yang universal sebagai bentuk dari pengalaman
spiritual, maka kehidupan semesta akan penuh
dengan kedamaian dan keharmonisan.

DAFTAR PUSTAKA
Brick, Simone Panter. 2008. Gandhi and The
Middle East. New York: I.B Tauris & Co.Ltd
Choli, Suhadi. 2008. Resonansi Dialog Agama
dan Budaya. Yogyakarta: CRCS Sekolah
Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada.
Coward, Harold. 2003. Pluralisme Tantangan
Bagi Agama-Agama. Yogyakarta: Kanisius.
Grath Mc, Alister E. 2006. Sejarah Pemikiran
Reformasi. Jakarta: Gunung Mulia
Gandhi, M. 2009. Mahatma Gandhi (Sebuah
Autobiografi). Yogyakarta: Narasi
Gandhi, M. 2009. Semua Manusia Bersaudara.
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

38

Anda mungkin juga menyukai