Anda di halaman 1dari 53

Asas-Asas Organisasi

Disusun Oleh :

Muh Noerhaq (210222061)


Nurwahyuni ( 210222074)
Nur afifah (210222070)
Dahniar(210222051)
Nismawati (210222063)

FAKULTAS IIL.U SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI AD.I ISTRASI PUBLIK

UVERSITAS MUHAMMADIYAH SINJAI

TA . 2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat, hidayah
serta inayah-Nya sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan.
Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaan yang dapat digunakan untuk
menambah wawasan mahasiswa dalam materi ini.
Selain itu penulisan makalah ini tidak terlepas pula dari tugas mata kuliah
Pengembangan Organisasi, penulis berterimakasih kepada :
A. Ir.Soeprapto Soebijoso, MBA.MH. Selaku dosen mata kuliah Pengembangan
Organisasi
B. Keluarga yang banyak membantu baik materi maupun moril, sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi dan menambah wawasan
bagi kita semua. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari
segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen pembimbing guna
menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik  di masa yang akan
datang. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini.

Jakarta, 20 September 2017

Penyusun

i|Pengembangan Organisasi
Daftar Isi

Kata Pengantar....................................................................................................................
Daftar Isi............................................................................................................................
.............................................................................................................................................
BAB I.................................................................................................................................
PENDAHULUAN.............................................................................................................
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................
1.3 Tujuan..........................................................................................................................
BAB II...............................................................................................................................
LANDASAN TEORI........................................................................................................
2.1 Pengertian Organisasi...........................................................................................
2.2 Asas-asas Organisasi............................................................................................
2.3 Fungsi Organisasi.................................................................................................
BAB III..............................................................................................................................
PEMBAHASAN................................................................................................................
3.1 Pengertian Organisasi...........................................................................................
3.2 Asas-asas Organisasi............................................................................................
3.3 Fungsi Organisasi...............................................................................................
3.4 Manajemen Oraganisasi.....................................................................................
BAB IV............................................................................................................................
PENUTUP.......................................................................................................................
4.1 Kesimpulan.........................................................................................................
4.2 Saran...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................

ii | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
iii | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk yang dinamis, ketidakterbatasan kebutuhan manusia dan


keterbatasan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhanya telah menghadapkan manusia
untuk hidup berorganisasi. hal ini didukung pula dengan karakteristik manusia sebagai
makhluk sosial yang tidak memungkinkan hidup wajar tanpa berorganisasi. Organisasi
telah dibentuk sejak manusia pertama hidup di muka bumi, sekelompok manusia yang
mempunyai orientasi dan tujuan yang relatif sama berhimpun dan berusaha untuk mencapai
tujuan tersebut.
Organisasi merupakan satu disiplin ilmu yang sangat menarik untuk dipelajari dan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memahami organisasi secara baik, maka
pemakalah akan membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan hakikat organisasi
dan prinsip-prinsip yang ada di dalamnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Definisi sederhana dari organisasi adalah suatu kelompok orang yang mempunyai
tujuan yang sama. Tujuan merupakan hasil yang berupa barang, jasa, uang , pengetahuan
dan lain-lain. James D. Mooney, mengatakan, “Organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama”.

Suatu organisasi harus dapat menerapkan beberapa prinsip yang memag menjadi
landasan dari sebuah organisasi, agar apa yang diinginkan dapat tercapai sesuai dengan
yang inginkan. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai asas-asas organisasi
dan dapat kita terapkan pada organisasi yang kita jalani. Sebuah organisasi akan berjalan
dengan lancer apabila sejak awal kita sudah dapat menerapak asas-asas serta mengetahui
fungsi dari sebuah organisasi, sehingga tidak terjadi tumpeng tindih dalam organisasi yang
akan mengakibatkan permasalahan.

1|Pengembangan Organisasi
II. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Organisasi?


2. Apa yang dimaksud dengan Asas-asas Organisasi?
3. Apa saja Fungsi Organisasi?

III. Tujuan

1. Untuk memahami Asas-asas Organisasi


2. Untuk mengetahui fungsi organisasi
3. Untuk dapat mengimplementasikan Asas-asas Organisasi serta fungsi Organisasi
dikehidupan sehari-hari

2|Pengembangan Organisasi
BAB II
LANDASAN TEORI

IV. 2.1 Pengertian Organisasi

Ada bermacam-macam pendapat mengenai apa yang dimaksud dengan organisasi.


Schein (1982) mengatakan bahwa organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan
sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan
fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab. Schien juga mengatakan bahwa
organisasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur, tujuan, saling
berhubungan satu bagian dengan bagian lain dan tergantung kepada komunikasi manusia
untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi. Sifat organisasi tergantung pada
anggota satu sama lain, ini menandakan bahwa organisasi yang dimaksudkan Schien adalah
suatu sistem sistem.

Menurut Kochler (1976) mengatakan bahwa organisasi adalah sistem hubungan


yang terstruktur yang mengkoordirnasi usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan
tertentu. Lain lagi dengan pendapat Wright (1997) ia mengatakan bahwa organisasi adalah
suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasi oleh dua orang atau lebih
untuk mencapai tujuan bersama.

Walaupun ketiga pendapat mengenai organisasi berbeda perumusanya namun ada


tiga hal perumusan yang sama dikemukakan yaitu : organisasi merupakan suatu sistem,
mengkoordinasi aktivitas dan mencapai tujuan bersama atau tujuan umum.

3|Pengembangan Organisasi
2.2 Asas-asas Organisasi atau Prinsip Organisasi

Suatu organisasi tidak lepas pula dari sebuah asas yang dijadikan sebagai prinsip
organisasi, macam-macam asas dikemukakan pula oleh James D.Mooney & Alan C.Reily ,
yaitu :

1. Asas koordinasi (the coordinatifve principle)


2. Asas jenjang (the scalar principle)
3. Asas penyusunan fungsi (the functional principle)
4. Asas staff (the staff principle)

2.3 Fungsi Organisasi

Sebuah organisasi harus teguh dalam menerapakn prinsip-prinsip yang dipakai agar
memudahkan jalanya organisasi tersebut. Berbagai macam kegiatan yang dilakukan
organisasi tidak melupakan fungsi dari organisasi. Fungsi organisasi merupakan
serangkaian kegiatan penyempurnaan yang dilakukan secara terus menerus agar tujuan
organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Menurut pendapat Abdel Hamed, dkk
menyatakan bahwa fungsi organisasi meliputi:

a. Analisa aktivitas kerja dan penyempurnaan tatakerja


b. Proses pembuatan bagian
c. Haluan tata kerja
d. Brainstorming
e. Efeltivitas kontrol akunting dan pemeriksaan
f. Pembekalan dan perlengkapan
g. Tata ruang kantor
h. Perancangan formulir
i. Pemakaian bagan-bagan, tata aliran pekerjaan, usul-usul tentang rancangan, dan
j. Penyempurnaan tiap tahun, penyusunan meja ujian, pengukuran kerja, nilai
permindahan gadai dan keterlambatan.

4|Pengembangan Organisasi
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Organisasi

A.Pengertian Organisasi

Istilah organisasi banyak digunakan untuk mengacu pada kumpulan orang, material,
prosedur, ide, atau fakta, sedemikian sehingga tersusun dan terbentuk kombinasi antar
bagian-bagian tersebut sebagai suatu keseluruhan yang bermakna (Soetopo, 2001:37).

Gibson dkk. (1996:6) mendefinisikan organisasi sebagai wadah yang


memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh
individu secara sendiri-sendiri.

Kothler (1976) mengatakan bahwa organisasi adalah sistem hubungan yang


terstruktur yang mengkoordinasikan usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan
tertentu.

Wright (1977) mengatakan bahwa organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka
dari aktivitas yang dikoordinasikan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan
bersama.

Selanjutnya Amstrong (2009:132) mendefinisikan : “An organization is a group of


people who exit to achieve a common purpose. Organization is the process of making
arrangements in the form of defined or understood responsibilities and relationship to
enable those people to work cooperativelt together”.

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti
penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok
orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang
dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi

5|Pengembangan Organisasi
seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya
sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang
terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi
sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka,
meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi
secara relatif teratur.
Berikut merupakan pengertian Organisasi menurut para ahli :
Oliver Sheldon. Pengertian organisasi adalah proses penggabungan pekerjaan yang para individu
atau kelompok-kelompok harus melakukan dengan bakat-bakat yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-
tugas, sedemikan rupa, memberikan saluran terbaik untuk pemakaian yang efisien, sistematis, positif, dan
terkoordinasi dari usaha yang tersedia.

- J. William Schulze. Organisasi adalah penggabungan dari orang-orang, benda-benda, alat-alat


perlengkapan, ruang kerja dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya, yang dikumpulkan dalam hubungan
yang teratur dan efektif untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

- Ernest Dale. Pengertian organisasi adalah sebuah proses perencanaan. Ini berkaitan dengan hal
menyusun, mengembangkan dan memelihara suatu struktur atau motif hubungan-hubungan kerja dari orang-
orang dalam suatu badan usaha.

- W.J.S. Poerwadarminta. Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai bagian (orang atau
kelompok) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan tertata.

- Janu Murdiyamoko & Citra Handayani. Pengertian organisasi adalah sebuah sistem sosial yang
mempunyai identitas kolektif secara tegas, progja yang jelas, prosedur dan cara kerja, serta daftar anggota
yang secara terperinci.

- Max Weber. Pengertian organisasi adalah suatu kerangka terstruktur yang di dalamnya berisikan
wewenang, tanggung jawab dan pembagian kerja untuk menjalankan masing-masing fungsi tertentu.

- Chester I. Bernard. Pengertian organisasi adalah sebuah sistem kegiatan kerja sama yang dilakukan
oleh dua orang ataupun lebih untuk melaksanakan suatu aktivitas yang didalamnya memerlukan komunikasi

6|Pengembangan Organisasi
dengan pencapaian tujuan bersama. Barnard menekankan peranan pada setiap orang anggotanya yang harus
diberikan informasi dan motivasi dan sebagian sebagian anggota lainnya yang harus membuat keputusan.

- Victor A. Thompson. Organisasi merupakan suatu integrasi dari sejumlah orang yang ahli bekerja
sama dengan sangat rasional & impersonal untuk mencapai tujuan – tujuan yang spesifik & telah disepakati
sebelumnya.

B. Jenis Organisasi

Terdapat beberapa jenis organisasi, di antaranya yaitu:

1. Organisasi formal atau legal, yaitu organisasi yang terdaftar dan diakui serta memiliki
landasan hukum tertentu, misalnya organisasi pemerintahan, perusahaan negara, partai
politik, organisasi masyarakat (ormas), lembaga internasional atau institusi pendidikan.

2. Organisasi internasional, yaitu suatu organisasi lintas negara yang melibatkan dua atau
lebih negara dalam suatu tujuan, misalnya organisasi internasional PBB.

Oleh karena itu, pengertian organisasi internasional menjadi lebih luas dan tak terbatas
pada area saja seperti ASEAN (khusus negara Asia Tenggara) atau Uni Eropa (khusus
negara Eropa), tapi juga pada suatu tujuan tertentu seperti OPEC (khusus negara penghasil
minyak).

3. Selain itu juga ada istilah hybrid organization, yaitu yang bekerja di sektor publik dan
privasi, dimana organisasi jenis ini juga melaksanakan tugas publik, namun juga
mengembangkan aktivitas untuk mencari keuntungan.

7|Pengembangan Organisasi
4. Organisasi informal atau voluntary association yaitu organisasi yang terdiri dari relawan
yang memiliki tujuan tertentu misalnya komunitas, forum, fanbase atau klub tertentu.

5. Ada juga istilah organisasi yang bergerak secara rahasia atau bahkan ilegal, misalnya
seperti organisasi kriminal, secret society atau organisasi pemberontakan.

C. Ciri-Ciri Organisasi

Ciri-ciri organisasi dapat dibagi berdasarkan definisi serta tujuan dan struktur organisasi,
yaitu:

1. Sekumpulan orang. Organisasi harus terdiri dari dua orang atau lebih manusia yang sadar
dalam membentuk organisasi, sama dengan terbentuknya suatu kelompok.

2. Memiliki tujuan bersama. Organisasi harus memiliki tujuan organisasi yang utama yang
berusaha diraih oleh tiap-tiap anggota organisasi.

3. Adanya kerjasama. Tiap anggota organisasi harus bekerjasama dan berkoordinasi satu
sama lain untuk mempermudah dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

4. Memiliki aturan. Organisasi formal harus memiliki aturan atau batas-batas tertentu yang
harus dipatuhi dan diterapkan pada tiap anggota organisasi.

8|Pengembangan Organisasi
5. Memiliki pembagian tugas. Organisasi harus memilik pembagian tugas pada tiap anggota
agar bekerja satu sama lain dengan efektif dan efisien sesuai kemampuan yang dimiliki

3.2 Asas-asas Organisasi

Asas-asas organisasi adalah berbagai pedoman yang sejauh mungkin hendaknya


dilaksanakan agar diperoleh struktur organisasi yang baik dan aktivitas organisasi
dapat berjalan lancar.
Asas organisasi penting bagi manajemen sebagai dasar membantu melaksanakan
fungsi pengorganisasian terutama dalam menyusun struktur organisasi, dan dalam
menjamin pelaksanaan kegiatan organisasi yang lancar, efektif dan efisien. Bagi pegawai
atau pejabat organisasi asas-asas organisasi menjadi pegangan bekerja atau melaksanakan
pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan penuh tanggungjawab sesuai dengan
wewenang yang diberikan.

Asas-asas organisasi berperan dua macam yaitu pertama sebagai pedoman untuk
membentuk struktur organisasi yang sehat dan efesien, dan peranan kedua sebagai pedoman
untuk melakukan kegiatan organisasi agar dapat berjalan lancar. Atas dasar dua macam
peranan inilah dapat kiranya disusun defenisi asas-asas organisasi yaitu : “Berbagai
pedoman yang sejauh mungkin hendaknya dilaksanakan agar memperoleh struktur
organisasi yang baik dan aktivitas organisasi dapat berjalan dengan lancar. Pengertian
“sejauh mungkin” dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa asas-asas tidak dapat berlaku
mutlak, sebaliknya apabila diabaikan dapat mengakibatkan organisasi akan mengalami
kesulitan.

Agar suatu organisasi dapat berjalan dengan baik atau dalam rangka membentuk
suatu organisasi yang baik atau dalam usaha menyusun organisasi, terdapat beberapa asas-
asas atau prinsip organisasi sebagai berikut :
1. Perumusan Tujuan dengan Jelas

9|Pengembangan Organisasi
Bila kita melakukan sesuatu aktivitas, maka pertama-tama harus jelas kepada kita
apa yang menjadi tujuan aktivitas tersebut. Demikian pula bila kita mengorganisasi atau
membuat suatu badan maka yang pertama harus jelas tentang apa yang menjadi tujuan
kita.

Tujuan adalah hal-hal yang ingin dicapai atau dipelihara baik berupa materi maupun
non materi dengan melakukan satu atau lebih kegiatan (aktivitas). Bagi satu badan ,
tujuan itu akan berperan sebagai berikut :

a. Pedoman kearah mana organisasi itu akan dibawa


b. Landasan bagi organisasi yang bersangkutan
c. Menentukan macam aktivitas yang akan dilakukan dan
d. Menentukan program , prosedur , kiss me (koordinasi , integrasi , simplikasi,
sinkronisasi dan mekanisasi).

2. Pembagian kerja

Dalam sebuah organisasi pembagian kerja adalah keharusan yang bersifat mutlak, tanpa
itu kemungkinan terjadinya tumpeng tindih menjadi amat besar. Pembagian kerja pada
akhirnya akan menghasilkan depertemen-depertemen dan job description dari masing-
masing departemen-departemen sampai unit-unit terkecil dalam organisasi. Dengan
ditetapkanya pembagian kerja yang jelas sekaligus menetapkan susunan organisasi (struktur
organisasi), tugas dan fungsi masing-masing unit dalam organisasi, hubungan-hubungan
serta wewenng masing-masing unit organisasi.

Dalam mengadakan pembagian kerja ada beberapa dasar yang dapat dipakai sebagai
pedoman, yaitu:

a. Pembagian kerja atas dasar wilayah atau territorial, misalnya kabupaten


membagi tugas pekerjaan atas dasar kecamatan yang terdapat dalam kabupaten
tersebut.

10 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
b. Pembagian kerja atas dasar jenis benda yang diproduksikan, misalnya dalam
suatu industri mobil terdapat urusan mobil sedan, jeep dan lain sebagainya.
c. Pembagian kerja atas dasar langganan yang dilayani, misalnya pada suati grosir
semen kedapatan bagian-bagian yang melayani : pemerintahan , kontraktor ,
masyarakat umum dan lain sebagainya , atau pada sebuah rumah sakit terdapat
bagian-bagian: penyakit dalam , penyakit kulit , penyakit mata , penyakit THT
dan lain sebagainya.
d. Pembagian kerja atas dasar fungsi (rangkaian kerja) misalnya, dalam suatu
perusahaan industry terdapat bagian-bagian: personalia , pembelian , tata usaha ,
pemasaran dan lain sebagainya.
e. Pembagian kerja atas dasar waktu, sehingga terdapat waktu pagi , siang dan
malam.

Pembagian kerja bukan saja perlu dilihat dari manfaat yang diperoleh dari peneran
spesialisasi, tetapi pula dalam rangka mewujudkan penempatan orang yang tetap pada
jabatan yang tepat dan dalam rangka mempermudah pengawasan oleh atasan. Oleh karena
itu dalam pembagian kerja dalam suatu organisasi ada baiknya antara lain dipedomani hal-
hal sebagai berikut:

a. Jumlah unit organisasi harus diusahakan sedikit mungkin dengan kebutuhan


b. Sesuatu unit organisasi harus mempunyai fungsi bulat dan berkaitan satu
sama lain
c. Pembentukan unit baru hanya dilaksanakan bila unit-unit yang telah ada
tidak tepat lagi menampung kegiatan-kegiatan baru, baik karena beban kerja
maupun karena hubungan kegiatan yang sangat berbeda.
d. Secara garis besar dalam suatu organisasi dibedakan sesuai dengan aktivitas
yang dilakukanya enam macam sifat unit organisasi, yaitu:

11 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
1. Unit yang melalukan aktivitas penetapan kebijaksanaan umum bagi
seluruh perusahaan
2. Unit pimpinan yang melakukan aktivitas penerapan kebijaksanaan
umum bagi berbagai kegiatan perusahaan
3. Unit operasi yang melakukan aktivitas-aktivitas pokok perusahaan
4. Unit penunjang (service unit) yang melakukan aktivitas yang membantu
memperlancar unit operasi dalam melakukan kegiatan-kegiatanya.
5. Unit pengawasan yang melakukan aktivitas pemeriksaan dan
pengawasan kegiatan-kegiatan unit-unit operasi.
6. Unit konsultasi yang melakukan aktivitas memberi bantuan keahlian
kepada unit pimpinan.

3. Delegasi Kekuasaan (Delegation of Authority)

Salah satu prinsip pokok dalam setiap organisasi adalah delegasi kekuasaan
(pelimpahan wewenang). Kekuasaan atau wewenang merupakan hak seseorang untuk
mengambil tindakan yang perlu agar tugas dan fungsi-fungsinya dapat dilaksanakan sebaik-
baiknya, wewenang atau kekuasaan itu terdiri dari berbagai aspek , antara lain wewenang
mengambilan keputusan , wewenang menggunakan sumber daya , wewenang pemerintah ,
wewenang memakai batas waktu tertentu dan lain sebagainya.

Delegasi kekuasan atau pelimpahan wewenang merupakan keahlian pemimpin yang


penting dan elementer sebab dengan delegasi kekuasaan seseorang pemimpin dapat
melipatgandakan waktu, perhatian dan pengetahuanya yang terbatas. Bahkan dapat
dikatakan delegasi kekuasaan merupakan salah satu jalan utama bagi setiap pemimpin
untuk percaya akan diri sendiri. Kesanggupan untuk menerima tanggung jawab adalah tes
pertama bagi seorang pemimpin, tetapi keberanian mendelegasi kekuasaan pada bawahan
merupakan tanda tanya seorang pemimpin yang sukses.

12 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Dalam mendelegasi kekuasaan, agar proses delegasi itu dapat efektif, sedikitnya
empat hal harus diperhatiakan yaitu:

1. Delegasi kekuasaan adalah anak kembar siam dengan delegasi tugas dan bila
keduanya telah ada harus pula dibarengi dengan adanya pertanggungjawaban.
Dengan kata lain, proses delegasi meliputi pemberian tugas dan kekuasaan
kepada bawahan dan bila keduanya telag ada harus dibarengi
pertanggungjawaban. Dengan kata lain proses delegasi harus mencakup tiga
unsur, yaitu: delegasi tugas, delegasi kekuasaan dan pertanggungjawaban.
2. Kekuasaan yang di delegasi harus diberikan kepada orang yang tepat, baik
dilihat dari sudut kualitifikasi maupun dari sudut fisik.
3. Mendelegasi kekuasaan kepada seseorang harus dibarengi dengan pemberian
motivasi
4. Pejabat yang mendelegasi kekuasaan harus membimbing dan mengawasi orang
yang menerima delegasi wewenang.

Delegasi kekuasaan mempunyai manfaat ganda, yang terpenting diantaranta


manfaat tersebut sebagai berikut:

1. Pemimpin dapat memusatkan perhatianya pada pekerjaan pokok saja


2. Putusan dapat dibuat lebih cepat dan unit yang tepat
3. Inisiatif dan rasa tanggungjawab bawahan dapat dimotiver, sehingga bawahan
tidak selalu menunggu perintah atasan
4. Merupakan salah satu cara mendidik atau mengembangkan bawahan sehingga
kelak dapat mampu menerima tugas dan tanggung jawab yang lebih besar.

Manfaat ganda ini cukup dapat dirasakan oleh para anggota dan pemipin dalam
suatu organisasi yang aktif dalam mewujudkan tujuan bersama.

4. Rentangan Kekuasaan

13 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Mengenai prinsip rentangan kekuasaan dipergunakan berbagai istilah yang berbeda ,
seperti : span of authority , span of control (rentangan pengawasan) , span of management
dan span of managerial responsibilities. Dalam bahasa Indonesia dipakai istilah-istilah
seperti: jenjang pengawasan, jenjang kekuasaan, rentangan kendali, rentangan kontrol dan
rentang kekuasaan.

Dengan rentang kekuasaan dimaksudkan berapa jumlah orang yang tepat setepatnya
menjadi bawahan seorang pemimpin, sehingga pemimpin itu dapat memimpin,
membimbing dan mengawasi secara berhasil guna dan berdaya guna.

Dalam menetapkan beberapa jumlah bawahan yang tepat dari seorang pemimpin
harus di perhatikan berbagai faktor sebagai berikut:

a. Jelas tidaknya tugas, wewenang dan pertanggungjawaban masing-masing orang


dalam suatu organisasi. Bila ketiga hal tersebut jelas, semakin banyak orang
yang dapat menjadi bawahan seseorang pemimpin.
b. Jalinan hubungan kerja dari masing-masing bawahan satu sama lain, semakin
kompleks janinan hubungan kerja, semakin sedikit jumlah bawahan dari seorang
atasan, demikian sebaliknya. Semakin sederhana janinan kerja masing-masing
bawahan, lebih banyak bawahan yang dipimpin, dibimbing dan diawasi
seseorang pemimpin.
c. Kemampuan orang-orang dalam suatu organisasi, semakin mampu dan semakin
terampil bawahan dalan suatu organisasi, semakin banyak orang-orang yang
dapat dikendalikan oleh seorang pemimpin demikian sebaliknya.
d. Corak pekerjaan, bila corak pekerjaan bawahaan tidak begitu beraneka warna,
semakin banyak bawahan yang dapat dibimbing dan diawasi oleh seorang
pemimpin. Sebaliknya semakin beraneka warna corak pekerjaan bawahan
semakin sukar memimpin untuk membimbing dan mengawasi bawahan dan
konseksuensinnya harus diperkecil jumlah bawahan dari seorang pemimpin.

14 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
e. Stabilitas organisasi dan stabilitas tenaga kerja. Rentangan kekuasaan yang luas
dapat diterapkan bila organisasi dalam keadaan labil atau dalam keadaan
tumbuh dan terus mengalami perubahan, demikian pula bila terjadi “Labour
trun over” yang tinggi maka sebaliknya diterapkan rentangan kekuasaan yang
sempit.
f. Jarak dan waktu, bila bawahan seseorang tempatnya berjauhan rentangan
kekuasaan harus lebih sempit, misalnya bawahan yang tersebar didaerah yang
berjauhan, sebaliknya bila bawahan seseorang tempatnya saling berdekatan,
rentangan kekuasaan dapat lebih luas. Demikian pula ila pelaksanaan sesuatu
tugas relatif lama, rentangan kekuasaan harus lebih sempit , sebaliknya bila
pelaksaan sesuatu tugas relatif singkat , rentanfan kekuasan dapat lebih luas.
5. Tingkat-tingkat Pengawasan

Menurut prinsip ini tingkat pengawasan atau tingkat pemimpin hendaknya


diusahakan sedikit mungkin. Di dalam suatu organisasi diusahakan agar terdapat “the least
possible number of management lovels” dan “the shorter possible chain of commad”.
Harus diusahakan agar organisasi sesederhana mungkin, selain memudahkan komunikasi
pula agar ada motivasi bagi setiap orang di dalam organisasi untuk mencapai tingkat-
tingkat tertinggi di dalam struktur organisasi.

Sehubung dengan prinsip tingkat-tingkatan pengawasan ini, maka dalam organisasi


terdapat berbagai jumlah tingkatan yaitu:

a. Dua samapai tiga tingkatan biasanya disebut organisasi pipih atau flat top
organization.
b. Empat tingkat, sering disebut struktur organisasi datar dan
c. Lima tingkat, sering disebut struktur organisasi curam.

Setiap organisasi baik organisasi pemerintah, swasta, masyarakat, maupun


organisasi dalam bentuk yang lain tentu menghadapi masalah bagaimana organisasinya
dapat berjalan dengan baik. Oleh karenanya, perlulah pemahaman yang jelas kepada para

15 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
pemegang kebijakan atau setiap anggota organisasi untuk memahami dan menguasai asas-
asas organisasi sehingga kebuntuan, kebingungan dan hambatan-hambatan teknis yang
akan menimbulkan permasalahan dalam menjalankan organisasi tersebut dapat
diminimalisir sekecil mungkin. Tentang macam-macam asas organisasi seharusnya dihayati
dengan benar.

Ada beberapa pendapat tentang asas-asas organisasi, menurut Henry Fayol di dalam
Sutarto (1998: 45) sebagai berikut:
1. Pembagian Kerja
2. Wewenang dan Tanggungjawab
3. Disiplin
4. Kesatuan Perintah
5. Kesatuan Arah
6. Kepentingan Individu di bawah Kepentingan Umum
7. Gaji
8. Sentralisasi
9. Ketertiban
10.  Keadilan
11.  Kestabilan Masa Kerja
12.  Inisiatif
13.  Kesatuan Jiwa.   

Menurut Luther Gulick dan Lyndall Urwick di dalam Sutarto (1998: 47), ada
beberapa asas-asas organisasi yaitu:
1. Orang yang layak pada struktur
2. Pengakuan seorang pimpinan puncak sebagai sumber wewenang
3. Yang bersangkutan dengan kesatuan perintah
4. Memakai staff umum dan khusus
5. Departemenisasi berdasarkan tujuan, proses, orang dan tempat

16 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
6. Pelimpahan dan pemakaian asas pengecualian
7. Membuat tanggungjawab sepadan dengan wewenang, dan
8. Mempertimbangkan rentangan kontrol yang tepat.

Sedangkan Stanley Vance di dalam Sutarto (1998: 50) mengemukakan pendapat


tentang asas- asas organisasi sebagai berikut:
1. Asas penyebab
2. Asas keyakinan
3. Asas tujuan
4.  Asas pengarahan dan control
5.  Asas standarisasi
6.  Asas wewenang
7.   Asas tanggungjawab
8.   Asas pembagian kerja
9.   Asas pelimpahan
10.    Asas penyusunan fungsi
11.    Asas kesatuan struktur
12.    Asas perwujudan

Dari berbagai pendapat, maka dapat kita memberikan kesimpulan bahwa asas-asas
organisasi tersebut adalah pembagian kerja, wewenang dan tanggungjawab, disiplin,
kesatuan perintah, kepentingan individu dibawah kepentingan umum, gaji pegawai,
sentralisasi, saluran jenjang, ketertiban, keadilan, kestabilan masa kerja, inisiatif, kesatuan
jiwa korps, koordinasi, jenjang, penyusunan fungsi, staff, orang tepat pada struktur yang
tepat, pengakuan adanya pucuk pimpinan sebagai sumber wewenang, staff khusus dan
umum, departementasi, pelimpahan dan pemakaian asas pengecualian, keseimbangan
tanggungjawab dan wewenang, rentangan kontrol, tujuan, wewenang terakhir, penugasan
kewajiban, pembatasan, kesamaan, efektifitas organisasi, analisis, komunikasi, penyusunan

17 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
jenjang, kontrol, pengecualian, pelimpahan, kesederhanaan, standarisasi, spesialisasi,
berkelangsungan, fleksibilitas, keseimbangan, hubungan langsung, penyesuaian pada
organisasi.
Wewenang bertindak, saluran pengawasan dan komunikasi, penunjukkan garis-garis
promosi, penugasan secara logis kewajiban-kewajiban, menghormati kemampuan pribadi,
sentralisasi wewenang, pembagian fungsi, asas penyebab, asas keyakinan, pengarahan,
tanggungjawab, kesatuan struktur, asas perwujudan, penanggungjawab tunggal,
menanyakan ide bawahan, gabungan fungsi dan jalur staf, peraturan, penugasan pekerjaan,
keseimbangan struktur, desentralisasi, efesiensi, jenjang organisasi, spesialisasi organisasi
dan pembagian kerja, kemutlakkan tanggungjawab, jenjang wewenang, pembatasan fungsi,
pemisahan dan kemampuan kepemimpinan.

18 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
3.3 Fungsi Organisasi

Pada dasarnya setiap organisasi terdapat satuan kerja tertentu yang secara
fungsional bertanggung jawab atas penyelesaian tugas-tugas tertentu. Penerapan prinsip ini
sangat bermanfaat untuk berbagai kepentingan, seperti:
a. Mencegah timbulnya tumpeng tindih
b. Mencegah timbulnya duplikasi
c. Mempermudah pelaksaan koordinasi antara satuan kerja karena satuan kerja yang
secara bertanggung jawab atas kegiatan tertentulah yang berperan sebagai
koordinator
d. Memperlancar jalannya pengawasan.

Selanjutnya terdapat beberapa fungsi utama dari sebuah organisasi, yaitu :


1. Untuk memberikan arahan dan pemusatan kegiatan organisasi, mengenai apa yang
seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan oleh organisasi.
2. Dapat meningkatkan kemampuan anggota organsasi dalam mendapatkan sumber
daya dan dukungan dari lingkungan masyarakat.
3. Dapat memberikan pengetahuan yang baru kepada anggotanya

Organisasi mempunyai beberapa fungsi diantaranya adalah memenuhi kebutuhan pokok


organisasi, mengembangkan tugas dan tanggung jawab, memproduksi hasil produksi dan
mempengaruhi orang.

1. Memenuhi Kebutuhan Pokok Organisasi

19 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Setiap organisasi mempunyai kebutuhan pokok masing-masing dalam
rangka kelangsungan hidup organisasi tersebut. Misalnya semua organisasi
cenderung memerlukan gedung sebagai tempat beroperasinya organisasi, uang atau
modal untuk biaya pekerja dan penyediaan bahan mentah atau fasilitas yang
diperlukan dalam pelaksanaan.

2. Mengembangkan Tugas dan Tanggung Jawab

Kebanyakan organisasi bekerja dengan bermacam-macam standar etis


terbaru. Ini berarti bahwa organisasi harus hidup sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan organisasi maupun standar masyarakat dimana organisasi itu berada.

Pada masyarakat kecil yang mempunyai perusahaan besar biasanya


perusahaan itu bertanggung jawab terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat
tersebut baik disukai maupun tidak disukai. Selain adanya tanggung jawab yang
karena adanya standar yang perlu diikuti ada pula tanggung jawab yang diberikan
oleh undang-undang. Misalnya kalua organisasi itu berupa suatu pabrik maka ada
undang-undang untuk tidak membuat polusi udara atau polusi lingkungan. Ini
berarti bahwa organisasi harus memikirkan dan bertanggung jawab mengatasi
masalah polusi yang ditimbulkan oleh organsisasinya. Ini merupakan tugas berat
bagi sebagian organisasi.

3. Memproduksi Barang atau Orang

Fungsi utama dari organisasi adalah memproduksi barang atau orang sesuai
dengan jenis organisasinya. Semua organisasi mempunyai produknya masing-
masing. Misalnya organisasi pendidikan guru produksinya adalah calon-calon guru.
Organisasi tekstil hasil produksina adalah tekstil yang mungkin bermacam-macam
jenis dan coraknya.

20 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Para ahli dalam pemimpin organisasi banyak menggunakan waktunya untuk
memikirkan peningkatan dan penyempurnaan produksinya. Hal ini akan
memungkinkan organisasi dapat memproduksi hasil organisasinya dalam waktu
yang cepat, mudah dan biaya yang seminimal mungkin.

Efektivitas proses produksi banyak tergantung kepada ketepatan informasi.


Orang-orang dalam organisasi harus mendapatkan dan mengirimkan informasi
kepada bagian-bagian yang memerlukanya sehingga aktivitas organisasi berjalan
dengan lancer. Penyampaian dan pemeliharaan informasi memerlukan proses
komunikasi. Oleh sebab itu informasi juga tergantung kepada keterampilan dan
berkomunikasi.

4. Mempengaruhi dan Dipengaruhi Orang

Sesungguhnya organisasi digerakkan oleh orang-orang yang membimbing,


mengelola, mengarahkan dan menyebabkan pertumbuhan organisasi. Orang yang
memberikan ide-ide baru, program baru dan arah yang baru.

Orang sebagai anggota organisasi maupun sebagai pemakai jasa organisasi,


dipengaruhi oleh organisasi. Kebanyakan dari orang dewasa menghabiskan waktu
kerjanya kira-kira 50-60% dalam organisasi sebagai anggota organisasi
(Hunt,1979).

Dalam kondisi yang normal orang akan cenderung mengambil karakteristik


tertentu dari organisasi di mana dia bekerja. Misalnya: jika dia bekerja ditoko serba
ada akan bertambah sensitive terhadap kebiasaan pembeli dan cara mereka
menggunakan uang mereka. Begitu juga halnya kalua dia seorang guru makan akan
semakin sensitive terhadap tingkah laku anak-anak atau remaja. Hal ini menunjukan
bahwa keadaan psikologis dan sosial berhubungan dengan tugas dan jabatn kita.

Ada lagi pengaruh dari organisasi dalam cara yang lain, misalknua organisasu
surat kabar mempengaruhi kita terhadap apa yang kit abaca, perusahaan mobil

21 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
mempengaruhi apa kendaraan yang akan kita kendarai dan banyak lagi pengaruh
organisasi terhadap orang lain.

Sebaliknya organisasi juga dipengaruhi oleh orang, suksesnya suatu organisasi


tergantung kepada kemampuan kualitas anggotanya dalam melaksanakan aktivitas
organisasi. Misalnya dalam contoh yang sederhana dalam organisasi sepak bola.
Berhasilnya tim sepak bola tersebut sangat tergantung kepada kemmapuan pemain
dan pelatihnya. Agar suatu organisasi dapat terus berkembang organisasi hendaknya
memilih anggota organisasi yang diperlukan yang mempunyai kemampuan yang
baik dalam bidangnya dan juga memberikan kesempatan kepada seluruh anggota
untuk mengembangkan diri mereka masing-masing.

3.4 Manajemen

Secara etimologis, kata 'manajemen' berasal dari bahasa Inggris, yakni management, yang
dikembangkan dari kata to manage, yang artinya mengatur atau mengelola.

Kata manage itu berasal dari Bahasa Italia, maneggio, yang diadopsi dari Bahasa Latin,
managiare, yang berasal dari kata 'manus', yang artinya tangan.

22 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Istilah manajemen tersebut biasanya diidentikan dengan dunia bisnis dan perkantoran.
Manajemen sangat dibutuhkan agar tujuan pribadi atau organisasi bisa tercapai.

Manajemen sangat diperlukan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas suatu kerja
organisasi. Adapun orang yang mengatur, merumuskan, dan melaksanakan berbagai
tindakan manajemen disebut manajer.

Manajemen Menurut Ahli :

Henry Fayol

Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian, dan


pengawasan atau kontrol terhadap sumber daya yang ada agar mencapai tujuan secara
efektif dan efisien.

G.R. Terry

Manajemen adalah sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk
mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya.

Handoko

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan


usaha-usaha para anggota organisasi serta penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Ricky W. Griffin.

Manajemen adalah sebuah proses perencanaan, proses organisasi, proses kordinasi, dan
proses kontrol terhadap sumber daya untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.

Hasibuan

23 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien.

Dr. Bennett N.B Silalahi, M.A.

Manajemen adalah ilmu perilaku yang terdiri dari aspek sosial eksak bukan dari tanggung
jawab keselamatan serta kesehatan kerja baik dari sisi perencanaannya.

3.4 Funsi dan Tujuan Manajemen

Berikut Funsi Manajemen :

1. Perencanaan (planning)

Fungsi pertama dari manajemen adalah perencanaan. Manajemen dibutuhkan untuk


penyusunan rencana dan strategi ketika akan memulai sebuah kegiatan atau usaha.

Perencanaan adalah penentuan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan. Perencanaan yang
baik memuat unsur-unsur pertanyaan seperti what, why, where, when, who, dan how.
Dalam perencanaan, memuat strategi yang dirumuskan untuk mencapai tujuan.

2. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian adalah sebuah fungsi dari manajemen yang tujuannya membagi-bagi


tugas sesuai kemampuan yang dimiliki. Fungsi manajemen ini diperlukan untuk mengatur
sebuah kelompok atau organisasi.

Dimana dalam organisasi atau perusahaan tersebut ada tugas yang dibagikan sesuai dengan
jabatannya masing-masing. Misalnya, tugas untuk direktur, manajer, staf, dan anggota pasti
berbeda-beda sesuai dengan bidangnya. Mereka juga harus bertanggung jawab terhadap
tugas yang diberikan.

3. Pengarahan, menggerakkan (actuating)

24 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Pengarahan dibutuhkan setelah tugas dibagi-bagi pada individu atau kelompok sesuai
dengan bidangnya masing-masing.Pengarahan dibutuhkan agar tujuan bisa dicapai dengan
baik dan meminimalkan resiko terhambatnya sebuah rencana. Actuating bisa dilakukan
dengan cara membimbing, konsultasi terkait tugas, dan pemberian motivasi.

4. Pengawasan dan evaluasi (controlling)

Evaluasi merupakan fungsi manajemen untuk menilai hasil kerja yang telah dilakukan.
Evaluasi dibutuhkan untuk mengontrol kemajuan dari rencana yang telah dicanangkan.
Bisa juga digunakan untuk menilai apakah perlu diadakan perubahan strategi atau tidak.

Sementara pengawasan diperlukan agar pekerjaan yang dilakukan mencapai tujuan


perusahaan. Tindakan pengawasan umumnya digunakan untuk mencegah terjadinya
penyimpangan.Dalam sebuah organisasi maupun perusahaan, penting adanya fungsi
manajemen ini sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik dan efektif.

Tujuan manajemen :

Pada intinya, pengertian manajemen adalah cara untuk mencapai sebuah proses
dengan perencanaan tertentu.

Sedangkan tujuan manajemen adalah untuk memperoleh hasil maksimal dengan biaya
atau usaha seminimal mungkin, dengan mendayagunakan seluruh aspek pendukung berupa
SDM, aset, dan finansial yang telah diatur sesuai perencanaan.

U ntuk itu, diperlukan sebuah kompetisi terarah agar tujuan dari manajemen dapat
dicapai secara maksimal. Tujuan dari manajemen dapat optimal asalkan dilakukan kontrol
pada saat pelaksanaan perencanaannya.

Adapun tujuan dari manajemen adalah seperti berikut ini:Menjalankan dan menilai
strategi perencanaan yang telah dikonsep agar pelaksanaannya berjalan sesuai
arahan.Melakukan peninjauan terhadap pelaksanaan fungsi manajemen juga cara kerja

25 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
kelompok ketika menjalankan tugasnya.Melakukan pembaharuan terhadap fungsi
manajemen terutama pada strategi pelaksanaannya. Hal ini dilakukan agar target tetap
tercapai apabila ada kendala dalam pelaksanaan rencana.Meninjau kekuatan organisasi,
mengetahui kelemahan, juga mengantisipasi ancaman yang mungkin terjadi.Membuat
sebuah terobosan baru yang berfungsi meningkatkan kinerja kelompok. Inovasi ini juga
pastinya akan berimbas positif terhadap pencapaian rencana sesuai target.Dengan demikian,
tujuan manajemen adalah untuk mengontrol dan memastikan target dapat dicapai. Dengan
begitu, tujuan yang ingin dicapai sebuah perusahaan dapat dicapai dengan semaksimal
mungkin dengan sumber daya sesedikit mungkin.

3.5 Manajemen Organisasi


A. Pengertian

Manajemen Organisasi terdiri dari 2 kata, yaitu Manajemen dan Organisasi.


Manajemen sendiri berarti pemrograman, cara, ataupun perencanaan terhadap sesuatu.
Sedangkan Organisasi merupakan suatu perkumpulan dengan tujuan tertentu. Sehingga jika
digabungkan maka Manajemen Organisasi adalah suatu perencanaan pada suatu
perkumpulan untuk mencapai tujuannya.

Biasanya Manajemen Organisasi dapat ditemui di perusahaan yang bergerak pada bidang
sumber daya. Karena memang perencanaan dalam manajemen ini untuk mengarahkan
manusia, untuk mencapai tujuan organisasi.

Dimana, dengan keberadaan manajemen ini diharapkan kinerja yang diberikan SDM dapat
lebih efektif untuk mencapai tujuan organisasi.Dengan keberadaan manajemen ini juga
diharapkan dapat membentuk kerja sama yang baik sehingga tujuan organisasi lebih cepat
tercapai.

B. Fungsi Manajemen Organisasi

26 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Fungsi dari manajemen ini terbagi menjadi beberapa tahapan. Dimana tahapan-tahapan
tersebut tentunya memiliki fungsi tersendiri untuk tercapainya tujuan. Berikut dibawah
adalah berbagai fungsi dari manajemen dalam sebuah organisasi.

1. Planning

Planning juga sering disebut dengan fungsi perencanaan yang menyiapkan kegiatan dalam
organisasi. Bagian satu ini cukup penting, karena memang sebuah rencana harus digarap
dengan matang. Hal itu untung menghindari terjadinya kebingungan akan tujuan di masa
yang akan datang.

Fungsi perencanaan ini juga sangat berguna untuk menentukan anggaran dari sebuah
kegiatan organisasi. Baik itu untuk kegiatan yang rutin maupun kegiatan yang tidak rutin.

2. Lead

Lead memiliki arti sebagai fungsi pengarahan. Setelah memiliki fungsi perencanaan,
manajemen satu ini juga memiliki fungsi pengarahan. Fungsi satu ini sangat bermanfaat
untuk mengarahkan rencana yang sudah dibuat sebelumnya.

Sehingga apapun yang dilakukan terarah dan tidak keluar dari apa yang sudah direncanakan
sebelumnya. Selain itu, fungsi satu ini juga akan semakin mempermudah dalam mencapai
tujuan, karena semua kegiatannya terarah.

3. Controlling

Tentunya yang satu ini bisa juga disebut dengan sebutan fungsi kontrol. Tidak jauh berbeda
dengan fungsi pengarahan sebelumnya. Fungsi satu ini berguna untuk mengawasi setiap
kegiatan agar selalu sesuai arahan.

Sehingga jika sewaktu-waktu terjadi hal di luar arahan, maka akan lebih cepat tertangani.
Jika terjadi kesalahan yang tidak diinginkan pun ketua organisasi dapat segera mengambil

27 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
tindakan. Sehingga fungsi satu ini juga sangat dapat menipiskan tingkat terjadinya
kesalahan.

4. Organizing

Fungsi Pengorganisasian adalah sebutan lain untuk fungsi organizing. Dalam fungsi ini
diharapkan pemimpin organisasi dapat merencanakan dan memberikan kebijakan yang
efektif. Sehingga membuat kinerja para sumber daya manusia juga menjadi lebih baik.

Dengan kata lain, kebijakan yang dibuat harus sesuai dengan kriteria yang dimiliki dengan
sumber daya manusia. Misalnya ingin membuat kegiatan yang bersifat memasarkan, maka
bagian yang ditunjuk adalah bagian pemasaran. Jika pengorganisasian dilakukan dengan
baik, maka kemungkinan hasilnya pun juga akan baik.

5. Motivation

Motivasi tentunya juga sangat turut mengambil andil yang sangat besar untuk sebuah
keberhasilan organisasi. Karena dengan sumber daya manusia yang termotivasi, maka akan
semakin meningkatkan kinerjanya. Motivasi tersebut dapat berupa pemberian penghargaan
pada anggota yang terbaik.

Maka hal tentunya akan membuat anggota lain menjadi semakin termotivasi untuk menjadi
yang terbaik. Karena semua anggota berlomba-lomba menjadi yang terbaik, maka tentunya
akan mempermudah tercapainya suatu tujuan dalam organisasi.

6. Staffing

Fungsi satu ini juga disebut dengan fungsi kepegawaian. Dimana fungsi ini berguna pada
saat merekrut anggota yang baru. Fungsi ini juga berguna untuk membentuk suasana kerja
yang nyaman. Karena dengan suasana yang nyaman maka kemungkinan akan berdampak
baik untuk kinerja anggot

7. Time Management

28 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Selain itu, manajemen waktu juga sangat penting. Karena dengan memanajemen waktu,
diharapkan dapat menghasilkan kinerja yang efektif dari para anggota. Selain itu, supaya
tujuan dari sebuah organisasi tercapai tepat pada waktunya. Tentunya juga melatih anggota
agar menjadi pribadi yang tepat waktu.

C. Tujuan Manajemen Organisasi

Sama seperti fungsinya, manajemen satu ini juga memiliki berbagai tujuan. Namun pada
dasarnya tujuan dari manajemen ini adalah untuk mencapai tujuan organisasi dengan
efisien.

Sehingga dalam eksistensi organisasi tersebut dapat berjalan lancar dalam kurun waktu
tertentu. Karena tanpa adanya manajemen organisasi maka sebuah organisasi bisa
mengalami berbagai kesulitan. Berikut dibawah ini adalah beberapa tujuan dari manajemen
ini.

1. Membentuk Koordinasi Yang Baik

Tentu untuk mencapai tujuan dengan efisien dan efektif, diperlukan koordinasi yang baik.
Koordinasi yang baik dapat didapatkan dengan adanya manajemen dalam sebuah
organisasi.

Karena, dengan adanya manajemen maka semua pekerjaan akan lebih terarah dan
terkoordinasi. Selain itu, dengan membentuk koordinasi yang baik antar individu maupun
divisi, juga dapat melancarkan jalannya sebuah organisasi.

2. Menetapkan Kinerja Efektif

Sama seperti tujuan dasarnya, yaitu mewujudkan tujuan organisasi dengan efektif. Untuk
mewujudkan tujuan dengan efektif maka juga diperlukan kinerja yang efektif pula. Dengan
kinerja yang efektif dan terarah maka tujuan dari organisasi juga akan lebih mudah tercapai.

29 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
3. Membuat Lingkungan Yang Nyaman

Untuk membuat kinerja yang efektif maka harus diciptakan lingkungan yang nyaman.
Karena dengan lingkungan yang nyaman dapat membuat anggota menjadi semangat untuk
melakukan pekerjaannya. Selain itu, lingkungan yang nyaman juga membuat segala
permasalahan dapat didiskusikan dengan baik.

D. Struktur Organisasi

Struktur organisasi sebagai suatu garis hirarki yang mendeskripsikan berbagai komponen
yang menyusun perusahaan, dimana setiap individu atau Sumber Daya Manusia pada
lingkup perusahaan tersebut kemudian memiliki posisi dan fungsinya masing-masing.

Struktur organisasi sendiri dibuat untuk kepentingan perusahaan dengan sebelumnya


menempatkan orang-orang yang kompeten sesuai dengan bidang dan keahliannya. Bagi
HRD sendiri, dengan adanya struktur organisasi, kita dapat mengetahui peran dan tanggung
jawab karyawan-karyawannya.

Dengan menempatkan seseorang ke dalam sebuah posisi dalam struktur sesuai dengan
kemampuannya juga bisa menjadi patokan HRD dalam menentukan jumlah gaji karyawan
bersangkutan.

30 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Misalnya saja Jika A pandai dalam pemasaran tetapi tidak dengan penjualan, sedangkan B
sebaliknya, pandai dalam penjualan tetapi tidak dengan pemasaran, kerja sama adalah cara
paling efisien untuk mencapai tujuan tunggal. Setiap kekuatan berguna dalam sistem
organisasi.

Oleh sebab itu, sangat penting bagi seseorang yang ada di dalam sebuah organisasi
memiliki pengetahuan seputar struktur, perilaku, proses, dan hasil organisasi. Pelajari hal
tersebut melalui buku Organisasi karya Kaswan dibawah ini.

Fungsi Struktur Organisasi

Struktur organisasi sebagai sebuah hierarki (jenjang atau garis yang bertingkat) berisi
komponen-komponen dimana pendiri dan penyusun perusahaan kemudian menggambarkan
pembagian kerja, dan bagaimana aktivitas dalam perusahaan yang berbeda mampu saling
terkoordinasi. Struktur organisasi yang baik sendiri kemudian akan menunjukkan adanya
spesialisasi pada masing-masing fungsi pekerjaan, maupun penyampaiannya melalui
sebuah laporan.

31 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Struktur organisasi adalah sistem yang digunakan untuk mendefinisikan hierarki dalam
sebuah organisasi dengan tujuan menetapkan cara sebuah organisasi dapat beroperasi, dan
membantu organisasi tersebut dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan di masa depan.

Untuk lebih memahami fungsi dari sebuah struktur di sebuah organisasi, Grameds dapat
melihat contohnya pada buku Struktur Organisasi dan Misi Gereja yang bisa kamu
dapatkan di Gramedia.

Ada 9 tipe struktur organisasi yang dapat diadaptasi oleh perusahaan untuk memastikan
alur kerja berjalan lancar. Berikut ini ulasannya:

1. Struktur Organisasi Fungsional

Struktur organisasi fungsional adalah tipe yang paling umum digunakan. Karena
mengelompokkan karyawan dengan spesialisasi tertentu dalam satu divisi.

Plus

Tipe struktur ini memungkinkan karyawan memiliki spesialisasi di bidangnya. Misal divisi
marketing akan dihuni oleh tenaga pemasaran, staf penjualan, admin pemasaran, dan posisi
terkait lainnya.

Minus

32 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Namun struktur fungsional juga bisa menghambat kariernya. Karena seorang karyawan bisa
mengembangkan ilmu di bidang lain, tak melulu di bidang divisinya. Misal tenaga pemasar
tertarik mempelajari product design, tetapi karena hal itu tidak terkait langsung terhadap
pekerjaan, sehingga ia diarahkan untuk mendalami marketing.

2. Struktur Divisi Berbasis Produk

Struktur ini terdiri dari beberapa struktur fungsional yang lebih kecil. Misal divisi A bisa
memiliki tim pemasaran dan penjualan berdasarkan produk yang dimiliki, begitu pula
dengan divisi B dan divisi C.

Plus

Struktur ini ideal bagi perusahaan dengan banyak produk, misal perusahaan retail atau
FMCG. Karena dapat mempersingkat pengembangan produk dan memungkinkan produk
lebih cepat memasuki pasar.

Minus

Karena masing-masing divisi memiliki tenaga yang sama, maka perusahaan memiliki
banyak tenaga serta mengembangkan hal baru meskipun pengembangan hal sebelumnya
belum menghasilkan sesuatu.

33 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
3. Struktur Divisi Berbasis Pasar

Idealnya, perusahaan yang memiliki produk dan layanan unik menggunakan struktur ini.
Pasalnya, struktur divisi berbasis pasar sangat efektif agar bisnis selalu mengikuti
perubahan dan memenuhi permintaan pelanggan.

Plus

Satu divisi dapat mengembangkan sekaligus mendongkrak pendapatan dari produk yang
dihasilkan. Misal mereka menangani langsung dalam merancang hingga mengeksekusi
campaign.

Minus

Struktur ini memicu perpecahan dalam mencapai tujuan inti perusahaan. Karena adanya
duplikasi aktivitas yang ditangani oleh divisi-divisi kecil.

4. Struktur Divisi Geografis

Seperti namanya, struktur ini menetapkan pembagian kerja berdasarkan geografi atau
wilayah.

34 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Plus

Struktur divisi geografis akan mendekat ke sumber pasokan dan/atau pelanggan dan
memungkinkan setiap divisi mengambil keputusan. Misal perusahaan jasa pengiriman
membuka cabang di kota-kota kecil, masing-masing cabang dapat membuat campaign dan
promosi pemasaran.

Minus

Struktur geografis sering mempunyai otonomi besar dalam pengambilan keputusan dan
menyebabkan persaingan antar tim. Misal tim pemasaran di beberapa kota saling bersaing
dan menjatuhkan ketika menjalankan promosi.

Divisi IT Reeracoen: Tenaga Kerja Ahli IT & Teknologi Semakin Dibutuhkan

5. Struktur Berbasis Proses

Karakteristik struktur organisasi berbasis adalah adanya pembagian divisi berdasarkan


proses, seperti riset dan pengembangan, akuisisi pelanggan, kepuasan pelanggan, aktivitas
para karyawan, dan proses lainnya.

Plus

35 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Nilai plus struktur berbasis proses sangat ideal untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi
bisnis. Struktur juga paling sesuai untuk perusahaan yang berada di industri yang cepat
berubah agar mudah beradaptasi.

Minus

Struktur bisa menjadi penghalang antar divisi jika terdapat proses yang tak lancar. Sehingga
divisi lain akan menyerahkan tanggung jawab kepada divisi bersangkutan.

6. Struktur Matriks

Struktur matriks memiliki penghubung antara pimpinan atau manajer dengan pelaksana
lapangan, seperti tenaga penjualan dan pemasaran. Misal divisi marketing memiliki
koordinator yang bertugas menyampaikan laporan pelaksana lapangan ke manajer.

Plus

Struktur matriks memberikan fleksibilitas, menciptakan peluang baru, dan pengambilan


keputusan yang lebih seimbang karena ada dua rantai perintah. Manajer ke koordinator dan
koordinator ke pelaksana lapangan.

Minus

36 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Manajer dan koordinator memiliki otoritas yang hampir sama. Jika keduanya tidak sejalan
dan memiliki perintah yang berbeda, hal itu akan menyebabkan kekacauan di tingkat
pelaksana lapangan. Bukan tak mungkin ada perpecahan tim.

7. Struktur Melingkar

9 tipe struktur organisasi lainnya adalah struktur melingkar. Karakteristik struktur ini
adalah karyawan tingkat tinggi berada di dalam lingkaran dan karyawan tingkat bawah
menempati lingkaran luar.

Plus

Para pemimpin atau eksekutif di dalam lingkaran hanya berada di inti perusahaan. Mereka
tidak memerintah langsung ke karyawan. Mereka hanya mendorong para karyawan untuk
saling berbagi informasi dan meningkatkan komunikasi antar divisi.

Minus

Jika struktur tradisional yang ada atasan dan bawahan, struktur ini dapat membingungkan
karyawan. Seperti kepada siapa mereka melapor dan bagaimana mereka menyesuaikan diri
dengan perusahaan.

8. Struktur Datar

37 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Struktur datar membatasi tingkat hierarki manajemen. Sehingga hierarki staf ke eksekutif
atau pimpinan memiliki jarak pendek.

Plus

Struktur ini adalah salah satu yang paling detail. Pasalnya staf didorong untuk lebih
produktif mengingat hierarki lebih sedikit. Biasanya, hubungan manajer dengan anggota
tim lebih cair.

Minus

Jika salah satu manajer tim tidak setuju terhadap suatu proyek dan tak ingin terlibat di
dalamnya. Anggota tim harus meminta persetujuan kepada pimpinan.

9. Struktur Jaringan

Tipe yang terakhir adalah struktur jaringan. Struktur jaringan kerap digunakan perusahaan
yang bekerja dengan perusahaan lain untuk berbagi sumber daya.

Jika perusahaan memiliki banyak cabang dan tim, maka gunakan struktur jaringan.
Tujuannya untuk menjelaskan alur kerja perusahaan kepada para staf bahwa pekerjaan bisa
didelegasikan ke tenaga lepas, pekerja paruh waktu, atau alih daya.

38 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Plus

Jika perusahaan tidak melakukan kegiatan di bawah satu atap, karyawan atau pimpinan
akan membutuhkan bantuan pihak lain. Misal perusahaan alih daya untuk mengerjakan
proyek tertentu di luar kota.

Minus

Jika perusahaan menggunakan jasa alih daya atau memiliki beberapa cabang kantor,
pastikan bagan organisasi dengan jelas. Hal tersebut membantu karyawan memahami peran
dan fungsi pekerjaan serta alur kerja perusahaan.

E. Peranan Dan Contoh Manajemen Dalam Organisasi

Berikut adalah peranan manajemen dalam organisasi diantaranya yaitu sebagi berikut:

1. Peran Interpersonal.

Peran Interpersonal merupakan hubungan antara manajer dengan orang yang ada di
sekelilingnya, meliputi:

Figurehead (Pemimpin Simbol ): Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.

Leader (Pemimpin ): Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan
serta mengatasi permasalahan yang muncul.

39 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Liaison ( Penghubung) : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.

2. Peran Informasi

Peran Informasi merupakan peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang
berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi :

Monitor ( Pemantau) : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam


kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.

Disseminator (Penyebar ): Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang


dalam organisasi.

Spokeperson (Juru Bicara) : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.

3. Peran Pengambil Keputusan.

Peran Pengambil Keputusan merupakan suatu hal dalam membuat keputusan baik yang
ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi :

Entrepreneur ( Kewirausahaan ): Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk
meningkatkan kinerja unit kerja.

Disturbance Handler (Penyelesai Permasalahan) : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik
dari setiap persoalan yang timbul.

Resource Allicator ( Pengalokasi Sumber Daya) : Menentukan siapa yang menerima


sumber daya serta besar sumber dayanya.

Negotiator (Negosiator ): Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk
kepentingan unit kerja atau perusahaan.

Contoh Manajemen Organisasi

40 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Berikut ini terdapat salah satu contoh manajemen organisasi, yakni sebagai berikut

Manajemen Organisasi dalam Perusahaan

Salah satu contoh yang sepenuhnya umum kita jumpai ialah organisasi dalam perusahaan.
Perusahaan pastinya sangat memerlukan yang namanya manajemen organisasi. Kondisi
tersebut di karena kan, supaya perusahaan tersebut dapat beralih dengan lancar dan pastinya
supaya sampai pada tujuan akhirnya yakni visi. Semua perusahaan pasti melaksanakan
management dalam organisasinya dan management tersebut pastinya menurut pada visi
yang sudah dipastikan oleh semua populasi organisasi tersebut.

Maka tidak asing apabila anda sebagai seseorang manager perusahaan dan anda
membutuhan perusahaan tersebut maju, maka yang pertama harus anda lakukan ialah
manajemen kerja dari para pegawai anda. Itulah yang memastikan kesuksesan dalam
menggapai visi dan misi dari perusahaan tersebut.

F. Jenis Jenis Manajemen Organisasi

1. Manajemen Strategis

Dalam dunia kerja, manajemen strategis memiliki fungsi eksekutif . Pada praktiknya, divisi
ini akan melakukan perencanaan, menganalisis, dan menerapkan strategi yang tepat untuk
mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan.

2. Manajemen Penjualan

41 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Setiap langkah dan kebijakan dalam perusahaan pasti membutuhkan panduan serta aturan
termasuk soal penjualan. Inilah alasan dibutuhkan manajemen penjualan yang tidak hanya
menerapkan kebijakan jual beli, tetapi juga memastikan bahwa perusahaan masih bisa
memperoleh keuntungan.

3. Manajemen Pemasaran

Jobdesc mereka yang bekerja di bidang manajemen pemasaran tidak hanya tentang
marketing produk dan jasa. Pada praktiknya, mereka juga diharapkan dapat membuat
strategi pemasaran, merencanakan produk, menetapkan merek, hingga menentukan target
pasar.

4. Manajemen Hubungan Masyarakat

Di lapangan. tugas utama divisi ini adalah memastikan bahwa sebuah perusahaan memiliki
hubungan baik dengan masyarakat, organisasi publik, ataupun pemerintahan yang ada di
sekitar.

5. Manajemen Operasi

42 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Cakupan kerja bidang ini cukup luas dan kebanyakan berhubungan dengan bagaimana
sebuah perusahaan bekerja secara operasional. Manajemen operasi juga terkait dengan
manajemen retail dan manajemen manufaktur.

6. Manajemen Rantai Pasokan

Jobdesc utama divisi ini hampir mirip dengan manajemen penjualan. Bedanya, manajemen
ini lebih fokus pada proses sedangkan manajemen penjualan fokus pada hasil akhir.

7. Manajemen Pengadaan

Entah itu perusahaan yang bergerak di bidang jual beli barang ataupun jasa, keberadaan
manajemen pengadaan tetap dibutuhkan untuk memastikan bahwa sebuah perusahaan bisa
berjalan dengan baik.

8. Manajemen Keuangan dan Akuntansi

Sesuai namanya, manajemen keuangan dan akuntansi berwenang mengelola setiap proses
yang dilakukan oleh tim keuangan sebuah perusahaan. Manajemen ini juga akan
memastikan bahwa perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dari setiap upaya yang
mereka lakukan.

9. Manajemen Sumber Daya Manusia

43 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Manajemen ini bertanggung jawab pada pengelolaan SDM. Di dalamnya, terdapat berbagai
upaya untuk merekrut, melatih, memberi kompensasi, memberi penghargaan, hingga
memastikan setiap entitas di perusahaan memiliki kinerja yang baik.

10. Manajemen Teknologi dan Informasi

Pada praktiknya, manajemen ini tidak hanya berhubungan dengan dunia teknologi
informasi saja tetapi juga pengelolaannya. Pengelolaan yang dimaksud adalah setiap upaya
TI yang dilakukan tepat, karyawan yang terlibat kompeten, dan kebijakan yang dilakukan
memang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

11. Manajemen R&D

Fokus manajemen ini adalah pada upaya research dan development yang dilakukan
perusahaan. Pengelolaannya pun tidak jauh dari kebijakan tentang hal ini dan bagaimana
setiap upaya yang dilakukan benar-benar sesuai dengan visi misi perusahaan.

12. Manajemen Rekayasa

Di lapangan, manajemen ini bertugas mengelola berbagai aplikasi teknik yang digunakan
perusahaan untuk mengembangkan produk, manufaktur, dan konstruksi.

44 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
13. Manajemen Proyek

Jobdesc manajemen ini berkaitan dengan perencanaan, organisasi, kontrol, dan segala
upaya yang dilibatkan dalam proses pengelolaan proyek di sebuah perusahaan.

14. Manajemen Program

Masih berhubungan dengan proyek, tugas utama divisi ini adalah memastikan bahwa
pengelolaan portofolio proyek berlangsung sesuai visi misi perusahaan.

15. Manajemen Risiko

Dalam praktiknya, tugas utama manajemen ini adalah memastikan bahwa setiap risiko telah
dikelola dengan baik sehingga nantinya bisa dihindari atau dimanfaatkan untuk kepentingan
perusahaan.

16. Manajemen Kualitas

Sebagaimana namanya, dalam praktinya manajemen ini bertugas mengelola dan


memastikan segala upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa
suatu perusahaan.

45 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
17. Manajemen Perubahan

Divisi ini akan memastikan adanya pendekatan terstruktur untuk segala perubahan bisnis
agar mencapai target.

18. Manajemen Inovasi

Setiap perusahaan pasti memiliki inovasi terkait produk barang dan jasa mereka. Di sinilah,
peran manajemen inovasi dibutuhkan.

19. Manajemen Desain

Pekerjaan divisi ini terkait dengan desain produk dan upaya yang dilakukan untuk
memastikan bahwa produk dapat diterima masyarakat.

20. Manajemen Fasilitas

Dalam praktiknya, manajemen fasilitas berkaitan dengan pengelolaan setiap sarana


prasarana di perusahaan dan memastikan bahwa semuanya bisa memberikan manfaat
kepada perusahaan.

46 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama
satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai
tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan
sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber
daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

47 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Asas-asas organisasi atau prinsip organisasi merupakan hal yang bersifat wajib
dalam menjalankan suatu organisasi agar dapat tercapai tujuan dari organisasi tersebut.
Beberapa para ahli telah memaparkan pendapatnya mengenai prinsip serta fungsi dari suatu
organisasi, prinsip atau asas organisasi diterapakan agar suatu organisasi dapat berjalan
dengan baik serta sesuai dengan fungsi organisasi tersebut.

4.2 Saran
Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah ini
diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah mamahami pengorganisasian maka
sebaiknya diterapkan dalam bentuk actual di lapangan. Dan untuk para pemimpin
sebaiknya harus mengetahui semua hal yang menyangkut tentang organisasi baik secara
individu maupun kelompok.
Agar suatu organisasi berhasil para anggota harus saling bekerjasama dengan baik
dan menjaga kebersamaan agar apabila terjadi masalah dapat diselesaikan dengan baik-baik
tanpa jarus mengganggu proses organisasi.

Daftar Pustaka

Amstrong, Michael. 2009. Amstrong’s Handbook of Management and Leadership.

A Guide to Managing for Result. India: Replika Press Pvt Ltd.

Fayol, Henri.1949. General and Industrial Management. New York: Pitman.


Gibso dkk. 1995. Organizations. Edisi ke-8. Terjemahan Nunuk Adiarni. 1996. Organisasi.

Perilaku , Struktur, Proses. Edisi ke-8, jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara

Gulick, Luther.1995.“Manajemen is a Science”,Academy of Mangement Journal,


Vol.8, No.1., Maret.
Handoko, T. Hani.1995. Manajemen edisi 2, Yogyakarta : BFEE-YOGYAKARTA

48 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Koehler, Jerry. W., Anatol, Karl W.E dan Applbaum, Ronald I. Organizational

Communication : Behavioral Perspective. New York Holt Rinehart and Winstons,


1981.

Siagian, P. Sondang. 1996. “Fungsi-fungsi Manajerial”. Jakarta: Bumi Aksara

Soetopo, Hendyat. 2001. “Managemen Pendidikan”. Bahan Kuliah manajemen

pendidikan bagi mahasiswa S2. Universitas Negri Malang.

Sutarto. (2006). Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University


Press.

Terry George, R. The Principles of Management


Wiryanto, 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Penerbit PT GRASINDO : Jakarta.
Wright, Robert .Grandfort. The Nature of Organization. California:

Dickenson Publishing Company, Inc, 1997.

Muhammad, Arni.1995. Komunikasi Organisasi. Penerbit Bumi Aksara : Jakarta

49 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i

Anda mungkin juga menyukai