Disusun Oleh :
TA . 2022
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat, hidayah
serta inayah-Nya sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan.
Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaan yang dapat digunakan untuk
menambah wawasan mahasiswa dalam materi ini.
Selain itu penulisan makalah ini tidak terlepas pula dari tugas mata kuliah
Pengembangan Organisasi, penulis berterimakasih kepada :
A. Ir.Soeprapto Soebijoso, MBA.MH. Selaku dosen mata kuliah Pengembangan
Organisasi
B. Keluarga yang banyak membantu baik materi maupun moril, sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi dan menambah wawasan
bagi kita semua. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari
segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen pembimbing guna
menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan
datang. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun
i|Pengembangan Organisasi
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................................................................
Daftar Isi............................................................................................................................
.............................................................................................................................................
BAB I.................................................................................................................................
PENDAHULUAN.............................................................................................................
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................
1.3 Tujuan..........................................................................................................................
BAB II...............................................................................................................................
LANDASAN TEORI........................................................................................................
2.1 Pengertian Organisasi...........................................................................................
2.2 Asas-asas Organisasi............................................................................................
2.3 Fungsi Organisasi.................................................................................................
BAB III..............................................................................................................................
PEMBAHASAN................................................................................................................
3.1 Pengertian Organisasi...........................................................................................
3.2 Asas-asas Organisasi............................................................................................
3.3 Fungsi Organisasi...............................................................................................
3.4 Manajemen Oraganisasi.....................................................................................
BAB IV............................................................................................................................
PENUTUP.......................................................................................................................
4.1 Kesimpulan.........................................................................................................
4.2 Saran...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
ii | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
iii | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Suatu organisasi harus dapat menerapkan beberapa prinsip yang memag menjadi
landasan dari sebuah organisasi, agar apa yang diinginkan dapat tercapai sesuai dengan
yang inginkan. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai asas-asas organisasi
dan dapat kita terapkan pada organisasi yang kita jalani. Sebuah organisasi akan berjalan
dengan lancer apabila sejak awal kita sudah dapat menerapak asas-asas serta mengetahui
fungsi dari sebuah organisasi, sehingga tidak terjadi tumpeng tindih dalam organisasi yang
akan mengakibatkan permasalahan.
1|Pengembangan Organisasi
II. Rumusan Masalah
III. Tujuan
2|Pengembangan Organisasi
BAB II
LANDASAN TEORI
3|Pengembangan Organisasi
2.2 Asas-asas Organisasi atau Prinsip Organisasi
Suatu organisasi tidak lepas pula dari sebuah asas yang dijadikan sebagai prinsip
organisasi, macam-macam asas dikemukakan pula oleh James D.Mooney & Alan C.Reily ,
yaitu :
Sebuah organisasi harus teguh dalam menerapakn prinsip-prinsip yang dipakai agar
memudahkan jalanya organisasi tersebut. Berbagai macam kegiatan yang dilakukan
organisasi tidak melupakan fungsi dari organisasi. Fungsi organisasi merupakan
serangkaian kegiatan penyempurnaan yang dilakukan secara terus menerus agar tujuan
organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Menurut pendapat Abdel Hamed, dkk
menyatakan bahwa fungsi organisasi meliputi:
4|Pengembangan Organisasi
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Organisasi
A.Pengertian Organisasi
Istilah organisasi banyak digunakan untuk mengacu pada kumpulan orang, material,
prosedur, ide, atau fakta, sedemikian sehingga tersusun dan terbentuk kombinasi antar
bagian-bagian tersebut sebagai suatu keseluruhan yang bermakna (Soetopo, 2001:37).
Wright (1977) mengatakan bahwa organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka
dari aktivitas yang dikoordinasikan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan
bersama.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti
penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok
orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang
dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi
5|Pengembangan Organisasi
seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya
sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang
terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi
sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka,
meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi
secara relatif teratur.
Berikut merupakan pengertian Organisasi menurut para ahli :
Oliver Sheldon. Pengertian organisasi adalah proses penggabungan pekerjaan yang para individu
atau kelompok-kelompok harus melakukan dengan bakat-bakat yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-
tugas, sedemikan rupa, memberikan saluran terbaik untuk pemakaian yang efisien, sistematis, positif, dan
terkoordinasi dari usaha yang tersedia.
- Ernest Dale. Pengertian organisasi adalah sebuah proses perencanaan. Ini berkaitan dengan hal
menyusun, mengembangkan dan memelihara suatu struktur atau motif hubungan-hubungan kerja dari orang-
orang dalam suatu badan usaha.
- W.J.S. Poerwadarminta. Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai bagian (orang atau
kelompok) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan tertata.
- Janu Murdiyamoko & Citra Handayani. Pengertian organisasi adalah sebuah sistem sosial yang
mempunyai identitas kolektif secara tegas, progja yang jelas, prosedur dan cara kerja, serta daftar anggota
yang secara terperinci.
- Max Weber. Pengertian organisasi adalah suatu kerangka terstruktur yang di dalamnya berisikan
wewenang, tanggung jawab dan pembagian kerja untuk menjalankan masing-masing fungsi tertentu.
- Chester I. Bernard. Pengertian organisasi adalah sebuah sistem kegiatan kerja sama yang dilakukan
oleh dua orang ataupun lebih untuk melaksanakan suatu aktivitas yang didalamnya memerlukan komunikasi
6|Pengembangan Organisasi
dengan pencapaian tujuan bersama. Barnard menekankan peranan pada setiap orang anggotanya yang harus
diberikan informasi dan motivasi dan sebagian sebagian anggota lainnya yang harus membuat keputusan.
- Victor A. Thompson. Organisasi merupakan suatu integrasi dari sejumlah orang yang ahli bekerja
sama dengan sangat rasional & impersonal untuk mencapai tujuan – tujuan yang spesifik & telah disepakati
sebelumnya.
B. Jenis Organisasi
1. Organisasi formal atau legal, yaitu organisasi yang terdaftar dan diakui serta memiliki
landasan hukum tertentu, misalnya organisasi pemerintahan, perusahaan negara, partai
politik, organisasi masyarakat (ormas), lembaga internasional atau institusi pendidikan.
2. Organisasi internasional, yaitu suatu organisasi lintas negara yang melibatkan dua atau
lebih negara dalam suatu tujuan, misalnya organisasi internasional PBB.
Oleh karena itu, pengertian organisasi internasional menjadi lebih luas dan tak terbatas
pada area saja seperti ASEAN (khusus negara Asia Tenggara) atau Uni Eropa (khusus
negara Eropa), tapi juga pada suatu tujuan tertentu seperti OPEC (khusus negara penghasil
minyak).
3. Selain itu juga ada istilah hybrid organization, yaitu yang bekerja di sektor publik dan
privasi, dimana organisasi jenis ini juga melaksanakan tugas publik, namun juga
mengembangkan aktivitas untuk mencari keuntungan.
7|Pengembangan Organisasi
4. Organisasi informal atau voluntary association yaitu organisasi yang terdiri dari relawan
yang memiliki tujuan tertentu misalnya komunitas, forum, fanbase atau klub tertentu.
5. Ada juga istilah organisasi yang bergerak secara rahasia atau bahkan ilegal, misalnya
seperti organisasi kriminal, secret society atau organisasi pemberontakan.
C. Ciri-Ciri Organisasi
Ciri-ciri organisasi dapat dibagi berdasarkan definisi serta tujuan dan struktur organisasi,
yaitu:
1. Sekumpulan orang. Organisasi harus terdiri dari dua orang atau lebih manusia yang sadar
dalam membentuk organisasi, sama dengan terbentuknya suatu kelompok.
2. Memiliki tujuan bersama. Organisasi harus memiliki tujuan organisasi yang utama yang
berusaha diraih oleh tiap-tiap anggota organisasi.
3. Adanya kerjasama. Tiap anggota organisasi harus bekerjasama dan berkoordinasi satu
sama lain untuk mempermudah dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
4. Memiliki aturan. Organisasi formal harus memiliki aturan atau batas-batas tertentu yang
harus dipatuhi dan diterapkan pada tiap anggota organisasi.
8|Pengembangan Organisasi
5. Memiliki pembagian tugas. Organisasi harus memilik pembagian tugas pada tiap anggota
agar bekerja satu sama lain dengan efektif dan efisien sesuai kemampuan yang dimiliki
Asas-asas organisasi berperan dua macam yaitu pertama sebagai pedoman untuk
membentuk struktur organisasi yang sehat dan efesien, dan peranan kedua sebagai pedoman
untuk melakukan kegiatan organisasi agar dapat berjalan lancar. Atas dasar dua macam
peranan inilah dapat kiranya disusun defenisi asas-asas organisasi yaitu : “Berbagai
pedoman yang sejauh mungkin hendaknya dilaksanakan agar memperoleh struktur
organisasi yang baik dan aktivitas organisasi dapat berjalan dengan lancar. Pengertian
“sejauh mungkin” dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa asas-asas tidak dapat berlaku
mutlak, sebaliknya apabila diabaikan dapat mengakibatkan organisasi akan mengalami
kesulitan.
Agar suatu organisasi dapat berjalan dengan baik atau dalam rangka membentuk
suatu organisasi yang baik atau dalam usaha menyusun organisasi, terdapat beberapa asas-
asas atau prinsip organisasi sebagai berikut :
1. Perumusan Tujuan dengan Jelas
9|Pengembangan Organisasi
Bila kita melakukan sesuatu aktivitas, maka pertama-tama harus jelas kepada kita
apa yang menjadi tujuan aktivitas tersebut. Demikian pula bila kita mengorganisasi atau
membuat suatu badan maka yang pertama harus jelas tentang apa yang menjadi tujuan
kita.
Tujuan adalah hal-hal yang ingin dicapai atau dipelihara baik berupa materi maupun
non materi dengan melakukan satu atau lebih kegiatan (aktivitas). Bagi satu badan ,
tujuan itu akan berperan sebagai berikut :
2. Pembagian kerja
Dalam sebuah organisasi pembagian kerja adalah keharusan yang bersifat mutlak, tanpa
itu kemungkinan terjadinya tumpeng tindih menjadi amat besar. Pembagian kerja pada
akhirnya akan menghasilkan depertemen-depertemen dan job description dari masing-
masing departemen-departemen sampai unit-unit terkecil dalam organisasi. Dengan
ditetapkanya pembagian kerja yang jelas sekaligus menetapkan susunan organisasi (struktur
organisasi), tugas dan fungsi masing-masing unit dalam organisasi, hubungan-hubungan
serta wewenng masing-masing unit organisasi.
Dalam mengadakan pembagian kerja ada beberapa dasar yang dapat dipakai sebagai
pedoman, yaitu:
10 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
b. Pembagian kerja atas dasar jenis benda yang diproduksikan, misalnya dalam
suatu industri mobil terdapat urusan mobil sedan, jeep dan lain sebagainya.
c. Pembagian kerja atas dasar langganan yang dilayani, misalnya pada suati grosir
semen kedapatan bagian-bagian yang melayani : pemerintahan , kontraktor ,
masyarakat umum dan lain sebagainya , atau pada sebuah rumah sakit terdapat
bagian-bagian: penyakit dalam , penyakit kulit , penyakit mata , penyakit THT
dan lain sebagainya.
d. Pembagian kerja atas dasar fungsi (rangkaian kerja) misalnya, dalam suatu
perusahaan industry terdapat bagian-bagian: personalia , pembelian , tata usaha ,
pemasaran dan lain sebagainya.
e. Pembagian kerja atas dasar waktu, sehingga terdapat waktu pagi , siang dan
malam.
Pembagian kerja bukan saja perlu dilihat dari manfaat yang diperoleh dari peneran
spesialisasi, tetapi pula dalam rangka mewujudkan penempatan orang yang tetap pada
jabatan yang tepat dan dalam rangka mempermudah pengawasan oleh atasan. Oleh karena
itu dalam pembagian kerja dalam suatu organisasi ada baiknya antara lain dipedomani hal-
hal sebagai berikut:
11 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
1. Unit yang melalukan aktivitas penetapan kebijaksanaan umum bagi
seluruh perusahaan
2. Unit pimpinan yang melakukan aktivitas penerapan kebijaksanaan
umum bagi berbagai kegiatan perusahaan
3. Unit operasi yang melakukan aktivitas-aktivitas pokok perusahaan
4. Unit penunjang (service unit) yang melakukan aktivitas yang membantu
memperlancar unit operasi dalam melakukan kegiatan-kegiatanya.
5. Unit pengawasan yang melakukan aktivitas pemeriksaan dan
pengawasan kegiatan-kegiatan unit-unit operasi.
6. Unit konsultasi yang melakukan aktivitas memberi bantuan keahlian
kepada unit pimpinan.
Salah satu prinsip pokok dalam setiap organisasi adalah delegasi kekuasaan
(pelimpahan wewenang). Kekuasaan atau wewenang merupakan hak seseorang untuk
mengambil tindakan yang perlu agar tugas dan fungsi-fungsinya dapat dilaksanakan sebaik-
baiknya, wewenang atau kekuasaan itu terdiri dari berbagai aspek , antara lain wewenang
mengambilan keputusan , wewenang menggunakan sumber daya , wewenang pemerintah ,
wewenang memakai batas waktu tertentu dan lain sebagainya.
12 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Dalam mendelegasi kekuasaan, agar proses delegasi itu dapat efektif, sedikitnya
empat hal harus diperhatiakan yaitu:
1. Delegasi kekuasaan adalah anak kembar siam dengan delegasi tugas dan bila
keduanya telah ada harus pula dibarengi dengan adanya pertanggungjawaban.
Dengan kata lain, proses delegasi meliputi pemberian tugas dan kekuasaan
kepada bawahan dan bila keduanya telag ada harus dibarengi
pertanggungjawaban. Dengan kata lain proses delegasi harus mencakup tiga
unsur, yaitu: delegasi tugas, delegasi kekuasaan dan pertanggungjawaban.
2. Kekuasaan yang di delegasi harus diberikan kepada orang yang tepat, baik
dilihat dari sudut kualitifikasi maupun dari sudut fisik.
3. Mendelegasi kekuasaan kepada seseorang harus dibarengi dengan pemberian
motivasi
4. Pejabat yang mendelegasi kekuasaan harus membimbing dan mengawasi orang
yang menerima delegasi wewenang.
Manfaat ganda ini cukup dapat dirasakan oleh para anggota dan pemipin dalam
suatu organisasi yang aktif dalam mewujudkan tujuan bersama.
4. Rentangan Kekuasaan
13 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Mengenai prinsip rentangan kekuasaan dipergunakan berbagai istilah yang berbeda ,
seperti : span of authority , span of control (rentangan pengawasan) , span of management
dan span of managerial responsibilities. Dalam bahasa Indonesia dipakai istilah-istilah
seperti: jenjang pengawasan, jenjang kekuasaan, rentangan kendali, rentangan kontrol dan
rentang kekuasaan.
Dengan rentang kekuasaan dimaksudkan berapa jumlah orang yang tepat setepatnya
menjadi bawahan seorang pemimpin, sehingga pemimpin itu dapat memimpin,
membimbing dan mengawasi secara berhasil guna dan berdaya guna.
Dalam menetapkan beberapa jumlah bawahan yang tepat dari seorang pemimpin
harus di perhatikan berbagai faktor sebagai berikut:
14 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
e. Stabilitas organisasi dan stabilitas tenaga kerja. Rentangan kekuasaan yang luas
dapat diterapkan bila organisasi dalam keadaan labil atau dalam keadaan
tumbuh dan terus mengalami perubahan, demikian pula bila terjadi “Labour
trun over” yang tinggi maka sebaliknya diterapkan rentangan kekuasaan yang
sempit.
f. Jarak dan waktu, bila bawahan seseorang tempatnya berjauhan rentangan
kekuasaan harus lebih sempit, misalnya bawahan yang tersebar didaerah yang
berjauhan, sebaliknya bila bawahan seseorang tempatnya saling berdekatan,
rentangan kekuasaan dapat lebih luas. Demikian pula ila pelaksanaan sesuatu
tugas relatif lama, rentangan kekuasaan harus lebih sempit , sebaliknya bila
pelaksaan sesuatu tugas relatif singkat , rentanfan kekuasan dapat lebih luas.
5. Tingkat-tingkat Pengawasan
a. Dua samapai tiga tingkatan biasanya disebut organisasi pipih atau flat top
organization.
b. Empat tingkat, sering disebut struktur organisasi datar dan
c. Lima tingkat, sering disebut struktur organisasi curam.
15 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
pemegang kebijakan atau setiap anggota organisasi untuk memahami dan menguasai asas-
asas organisasi sehingga kebuntuan, kebingungan dan hambatan-hambatan teknis yang
akan menimbulkan permasalahan dalam menjalankan organisasi tersebut dapat
diminimalisir sekecil mungkin. Tentang macam-macam asas organisasi seharusnya dihayati
dengan benar.
Ada beberapa pendapat tentang asas-asas organisasi, menurut Henry Fayol di dalam
Sutarto (1998: 45) sebagai berikut:
1. Pembagian Kerja
2. Wewenang dan Tanggungjawab
3. Disiplin
4. Kesatuan Perintah
5. Kesatuan Arah
6. Kepentingan Individu di bawah Kepentingan Umum
7. Gaji
8. Sentralisasi
9. Ketertiban
10. Keadilan
11. Kestabilan Masa Kerja
12. Inisiatif
13. Kesatuan Jiwa.
Menurut Luther Gulick dan Lyndall Urwick di dalam Sutarto (1998: 47), ada
beberapa asas-asas organisasi yaitu:
1. Orang yang layak pada struktur
2. Pengakuan seorang pimpinan puncak sebagai sumber wewenang
3. Yang bersangkutan dengan kesatuan perintah
4. Memakai staff umum dan khusus
5. Departemenisasi berdasarkan tujuan, proses, orang dan tempat
16 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
6. Pelimpahan dan pemakaian asas pengecualian
7. Membuat tanggungjawab sepadan dengan wewenang, dan
8. Mempertimbangkan rentangan kontrol yang tepat.
Dari berbagai pendapat, maka dapat kita memberikan kesimpulan bahwa asas-asas
organisasi tersebut adalah pembagian kerja, wewenang dan tanggungjawab, disiplin,
kesatuan perintah, kepentingan individu dibawah kepentingan umum, gaji pegawai,
sentralisasi, saluran jenjang, ketertiban, keadilan, kestabilan masa kerja, inisiatif, kesatuan
jiwa korps, koordinasi, jenjang, penyusunan fungsi, staff, orang tepat pada struktur yang
tepat, pengakuan adanya pucuk pimpinan sebagai sumber wewenang, staff khusus dan
umum, departementasi, pelimpahan dan pemakaian asas pengecualian, keseimbangan
tanggungjawab dan wewenang, rentangan kontrol, tujuan, wewenang terakhir, penugasan
kewajiban, pembatasan, kesamaan, efektifitas organisasi, analisis, komunikasi, penyusunan
17 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
jenjang, kontrol, pengecualian, pelimpahan, kesederhanaan, standarisasi, spesialisasi,
berkelangsungan, fleksibilitas, keseimbangan, hubungan langsung, penyesuaian pada
organisasi.
Wewenang bertindak, saluran pengawasan dan komunikasi, penunjukkan garis-garis
promosi, penugasan secara logis kewajiban-kewajiban, menghormati kemampuan pribadi,
sentralisasi wewenang, pembagian fungsi, asas penyebab, asas keyakinan, pengarahan,
tanggungjawab, kesatuan struktur, asas perwujudan, penanggungjawab tunggal,
menanyakan ide bawahan, gabungan fungsi dan jalur staf, peraturan, penugasan pekerjaan,
keseimbangan struktur, desentralisasi, efesiensi, jenjang organisasi, spesialisasi organisasi
dan pembagian kerja, kemutlakkan tanggungjawab, jenjang wewenang, pembatasan fungsi,
pemisahan dan kemampuan kepemimpinan.
18 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
3.3 Fungsi Organisasi
Pada dasarnya setiap organisasi terdapat satuan kerja tertentu yang secara
fungsional bertanggung jawab atas penyelesaian tugas-tugas tertentu. Penerapan prinsip ini
sangat bermanfaat untuk berbagai kepentingan, seperti:
a. Mencegah timbulnya tumpeng tindih
b. Mencegah timbulnya duplikasi
c. Mempermudah pelaksaan koordinasi antara satuan kerja karena satuan kerja yang
secara bertanggung jawab atas kegiatan tertentulah yang berperan sebagai
koordinator
d. Memperlancar jalannya pengawasan.
19 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Setiap organisasi mempunyai kebutuhan pokok masing-masing dalam
rangka kelangsungan hidup organisasi tersebut. Misalnya semua organisasi
cenderung memerlukan gedung sebagai tempat beroperasinya organisasi, uang atau
modal untuk biaya pekerja dan penyediaan bahan mentah atau fasilitas yang
diperlukan dalam pelaksanaan.
Fungsi utama dari organisasi adalah memproduksi barang atau orang sesuai
dengan jenis organisasinya. Semua organisasi mempunyai produknya masing-
masing. Misalnya organisasi pendidikan guru produksinya adalah calon-calon guru.
Organisasi tekstil hasil produksina adalah tekstil yang mungkin bermacam-macam
jenis dan coraknya.
20 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Para ahli dalam pemimpin organisasi banyak menggunakan waktunya untuk
memikirkan peningkatan dan penyempurnaan produksinya. Hal ini akan
memungkinkan organisasi dapat memproduksi hasil organisasinya dalam waktu
yang cepat, mudah dan biaya yang seminimal mungkin.
Ada lagi pengaruh dari organisasi dalam cara yang lain, misalknua organisasu
surat kabar mempengaruhi kita terhadap apa yang kit abaca, perusahaan mobil
21 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
mempengaruhi apa kendaraan yang akan kita kendarai dan banyak lagi pengaruh
organisasi terhadap orang lain.
3.4 Manajemen
Secara etimologis, kata 'manajemen' berasal dari bahasa Inggris, yakni management, yang
dikembangkan dari kata to manage, yang artinya mengatur atau mengelola.
Kata manage itu berasal dari Bahasa Italia, maneggio, yang diadopsi dari Bahasa Latin,
managiare, yang berasal dari kata 'manus', yang artinya tangan.
22 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Istilah manajemen tersebut biasanya diidentikan dengan dunia bisnis dan perkantoran.
Manajemen sangat dibutuhkan agar tujuan pribadi atau organisasi bisa tercapai.
Manajemen sangat diperlukan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas suatu kerja
organisasi. Adapun orang yang mengatur, merumuskan, dan melaksanakan berbagai
tindakan manajemen disebut manajer.
Henry Fayol
G.R. Terry
Manajemen adalah sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk
mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya.
Handoko
Ricky W. Griffin.
Manajemen adalah sebuah proses perencanaan, proses organisasi, proses kordinasi, dan
proses kontrol terhadap sumber daya untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.
Hasibuan
23 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien.
Manajemen adalah ilmu perilaku yang terdiri dari aspek sosial eksak bukan dari tanggung
jawab keselamatan serta kesehatan kerja baik dari sisi perencanaannya.
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah penentuan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan. Perencanaan yang
baik memuat unsur-unsur pertanyaan seperti what, why, where, when, who, dan how.
Dalam perencanaan, memuat strategi yang dirumuskan untuk mencapai tujuan.
2. Pengorganisasian (organizing)
Dimana dalam organisasi atau perusahaan tersebut ada tugas yang dibagikan sesuai dengan
jabatannya masing-masing. Misalnya, tugas untuk direktur, manajer, staf, dan anggota pasti
berbeda-beda sesuai dengan bidangnya. Mereka juga harus bertanggung jawab terhadap
tugas yang diberikan.
24 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Pengarahan dibutuhkan setelah tugas dibagi-bagi pada individu atau kelompok sesuai
dengan bidangnya masing-masing.Pengarahan dibutuhkan agar tujuan bisa dicapai dengan
baik dan meminimalkan resiko terhambatnya sebuah rencana. Actuating bisa dilakukan
dengan cara membimbing, konsultasi terkait tugas, dan pemberian motivasi.
Evaluasi merupakan fungsi manajemen untuk menilai hasil kerja yang telah dilakukan.
Evaluasi dibutuhkan untuk mengontrol kemajuan dari rencana yang telah dicanangkan.
Bisa juga digunakan untuk menilai apakah perlu diadakan perubahan strategi atau tidak.
Tujuan manajemen :
Pada intinya, pengertian manajemen adalah cara untuk mencapai sebuah proses
dengan perencanaan tertentu.
Sedangkan tujuan manajemen adalah untuk memperoleh hasil maksimal dengan biaya
atau usaha seminimal mungkin, dengan mendayagunakan seluruh aspek pendukung berupa
SDM, aset, dan finansial yang telah diatur sesuai perencanaan.
U ntuk itu, diperlukan sebuah kompetisi terarah agar tujuan dari manajemen dapat
dicapai secara maksimal. Tujuan dari manajemen dapat optimal asalkan dilakukan kontrol
pada saat pelaksanaan perencanaannya.
Adapun tujuan dari manajemen adalah seperti berikut ini:Menjalankan dan menilai
strategi perencanaan yang telah dikonsep agar pelaksanaannya berjalan sesuai
arahan.Melakukan peninjauan terhadap pelaksanaan fungsi manajemen juga cara kerja
25 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
kelompok ketika menjalankan tugasnya.Melakukan pembaharuan terhadap fungsi
manajemen terutama pada strategi pelaksanaannya. Hal ini dilakukan agar target tetap
tercapai apabila ada kendala dalam pelaksanaan rencana.Meninjau kekuatan organisasi,
mengetahui kelemahan, juga mengantisipasi ancaman yang mungkin terjadi.Membuat
sebuah terobosan baru yang berfungsi meningkatkan kinerja kelompok. Inovasi ini juga
pastinya akan berimbas positif terhadap pencapaian rencana sesuai target.Dengan demikian,
tujuan manajemen adalah untuk mengontrol dan memastikan target dapat dicapai. Dengan
begitu, tujuan yang ingin dicapai sebuah perusahaan dapat dicapai dengan semaksimal
mungkin dengan sumber daya sesedikit mungkin.
Biasanya Manajemen Organisasi dapat ditemui di perusahaan yang bergerak pada bidang
sumber daya. Karena memang perencanaan dalam manajemen ini untuk mengarahkan
manusia, untuk mencapai tujuan organisasi.
Dimana, dengan keberadaan manajemen ini diharapkan kinerja yang diberikan SDM dapat
lebih efektif untuk mencapai tujuan organisasi.Dengan keberadaan manajemen ini juga
diharapkan dapat membentuk kerja sama yang baik sehingga tujuan organisasi lebih cepat
tercapai.
26 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Fungsi dari manajemen ini terbagi menjadi beberapa tahapan. Dimana tahapan-tahapan
tersebut tentunya memiliki fungsi tersendiri untuk tercapainya tujuan. Berikut dibawah
adalah berbagai fungsi dari manajemen dalam sebuah organisasi.
1. Planning
Planning juga sering disebut dengan fungsi perencanaan yang menyiapkan kegiatan dalam
organisasi. Bagian satu ini cukup penting, karena memang sebuah rencana harus digarap
dengan matang. Hal itu untung menghindari terjadinya kebingungan akan tujuan di masa
yang akan datang.
Fungsi perencanaan ini juga sangat berguna untuk menentukan anggaran dari sebuah
kegiatan organisasi. Baik itu untuk kegiatan yang rutin maupun kegiatan yang tidak rutin.
2. Lead
Lead memiliki arti sebagai fungsi pengarahan. Setelah memiliki fungsi perencanaan,
manajemen satu ini juga memiliki fungsi pengarahan. Fungsi satu ini sangat bermanfaat
untuk mengarahkan rencana yang sudah dibuat sebelumnya.
Sehingga apapun yang dilakukan terarah dan tidak keluar dari apa yang sudah direncanakan
sebelumnya. Selain itu, fungsi satu ini juga akan semakin mempermudah dalam mencapai
tujuan, karena semua kegiatannya terarah.
3. Controlling
Tentunya yang satu ini bisa juga disebut dengan sebutan fungsi kontrol. Tidak jauh berbeda
dengan fungsi pengarahan sebelumnya. Fungsi satu ini berguna untuk mengawasi setiap
kegiatan agar selalu sesuai arahan.
Sehingga jika sewaktu-waktu terjadi hal di luar arahan, maka akan lebih cepat tertangani.
Jika terjadi kesalahan yang tidak diinginkan pun ketua organisasi dapat segera mengambil
27 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
tindakan. Sehingga fungsi satu ini juga sangat dapat menipiskan tingkat terjadinya
kesalahan.
4. Organizing
Fungsi Pengorganisasian adalah sebutan lain untuk fungsi organizing. Dalam fungsi ini
diharapkan pemimpin organisasi dapat merencanakan dan memberikan kebijakan yang
efektif. Sehingga membuat kinerja para sumber daya manusia juga menjadi lebih baik.
Dengan kata lain, kebijakan yang dibuat harus sesuai dengan kriteria yang dimiliki dengan
sumber daya manusia. Misalnya ingin membuat kegiatan yang bersifat memasarkan, maka
bagian yang ditunjuk adalah bagian pemasaran. Jika pengorganisasian dilakukan dengan
baik, maka kemungkinan hasilnya pun juga akan baik.
5. Motivation
Motivasi tentunya juga sangat turut mengambil andil yang sangat besar untuk sebuah
keberhasilan organisasi. Karena dengan sumber daya manusia yang termotivasi, maka akan
semakin meningkatkan kinerjanya. Motivasi tersebut dapat berupa pemberian penghargaan
pada anggota yang terbaik.
Maka hal tentunya akan membuat anggota lain menjadi semakin termotivasi untuk menjadi
yang terbaik. Karena semua anggota berlomba-lomba menjadi yang terbaik, maka tentunya
akan mempermudah tercapainya suatu tujuan dalam organisasi.
6. Staffing
Fungsi satu ini juga disebut dengan fungsi kepegawaian. Dimana fungsi ini berguna pada
saat merekrut anggota yang baru. Fungsi ini juga berguna untuk membentuk suasana kerja
yang nyaman. Karena dengan suasana yang nyaman maka kemungkinan akan berdampak
baik untuk kinerja anggot
7. Time Management
28 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Selain itu, manajemen waktu juga sangat penting. Karena dengan memanajemen waktu,
diharapkan dapat menghasilkan kinerja yang efektif dari para anggota. Selain itu, supaya
tujuan dari sebuah organisasi tercapai tepat pada waktunya. Tentunya juga melatih anggota
agar menjadi pribadi yang tepat waktu.
Sama seperti fungsinya, manajemen satu ini juga memiliki berbagai tujuan. Namun pada
dasarnya tujuan dari manajemen ini adalah untuk mencapai tujuan organisasi dengan
efisien.
Sehingga dalam eksistensi organisasi tersebut dapat berjalan lancar dalam kurun waktu
tertentu. Karena tanpa adanya manajemen organisasi maka sebuah organisasi bisa
mengalami berbagai kesulitan. Berikut dibawah ini adalah beberapa tujuan dari manajemen
ini.
Tentu untuk mencapai tujuan dengan efisien dan efektif, diperlukan koordinasi yang baik.
Koordinasi yang baik dapat didapatkan dengan adanya manajemen dalam sebuah
organisasi.
Karena, dengan adanya manajemen maka semua pekerjaan akan lebih terarah dan
terkoordinasi. Selain itu, dengan membentuk koordinasi yang baik antar individu maupun
divisi, juga dapat melancarkan jalannya sebuah organisasi.
Sama seperti tujuan dasarnya, yaitu mewujudkan tujuan organisasi dengan efektif. Untuk
mewujudkan tujuan dengan efektif maka juga diperlukan kinerja yang efektif pula. Dengan
kinerja yang efektif dan terarah maka tujuan dari organisasi juga akan lebih mudah tercapai.
29 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
3. Membuat Lingkungan Yang Nyaman
Untuk membuat kinerja yang efektif maka harus diciptakan lingkungan yang nyaman.
Karena dengan lingkungan yang nyaman dapat membuat anggota menjadi semangat untuk
melakukan pekerjaannya. Selain itu, lingkungan yang nyaman juga membuat segala
permasalahan dapat didiskusikan dengan baik.
D. Struktur Organisasi
Struktur organisasi sebagai suatu garis hirarki yang mendeskripsikan berbagai komponen
yang menyusun perusahaan, dimana setiap individu atau Sumber Daya Manusia pada
lingkup perusahaan tersebut kemudian memiliki posisi dan fungsinya masing-masing.
Dengan menempatkan seseorang ke dalam sebuah posisi dalam struktur sesuai dengan
kemampuannya juga bisa menjadi patokan HRD dalam menentukan jumlah gaji karyawan
bersangkutan.
30 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Misalnya saja Jika A pandai dalam pemasaran tetapi tidak dengan penjualan, sedangkan B
sebaliknya, pandai dalam penjualan tetapi tidak dengan pemasaran, kerja sama adalah cara
paling efisien untuk mencapai tujuan tunggal. Setiap kekuatan berguna dalam sistem
organisasi.
Oleh sebab itu, sangat penting bagi seseorang yang ada di dalam sebuah organisasi
memiliki pengetahuan seputar struktur, perilaku, proses, dan hasil organisasi. Pelajari hal
tersebut melalui buku Organisasi karya Kaswan dibawah ini.
Struktur organisasi sebagai sebuah hierarki (jenjang atau garis yang bertingkat) berisi
komponen-komponen dimana pendiri dan penyusun perusahaan kemudian menggambarkan
pembagian kerja, dan bagaimana aktivitas dalam perusahaan yang berbeda mampu saling
terkoordinasi. Struktur organisasi yang baik sendiri kemudian akan menunjukkan adanya
spesialisasi pada masing-masing fungsi pekerjaan, maupun penyampaiannya melalui
sebuah laporan.
31 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Struktur organisasi adalah sistem yang digunakan untuk mendefinisikan hierarki dalam
sebuah organisasi dengan tujuan menetapkan cara sebuah organisasi dapat beroperasi, dan
membantu organisasi tersebut dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan di masa depan.
Untuk lebih memahami fungsi dari sebuah struktur di sebuah organisasi, Grameds dapat
melihat contohnya pada buku Struktur Organisasi dan Misi Gereja yang bisa kamu
dapatkan di Gramedia.
Ada 9 tipe struktur organisasi yang dapat diadaptasi oleh perusahaan untuk memastikan
alur kerja berjalan lancar. Berikut ini ulasannya:
Struktur organisasi fungsional adalah tipe yang paling umum digunakan. Karena
mengelompokkan karyawan dengan spesialisasi tertentu dalam satu divisi.
Plus
Tipe struktur ini memungkinkan karyawan memiliki spesialisasi di bidangnya. Misal divisi
marketing akan dihuni oleh tenaga pemasaran, staf penjualan, admin pemasaran, dan posisi
terkait lainnya.
Minus
32 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Namun struktur fungsional juga bisa menghambat kariernya. Karena seorang karyawan bisa
mengembangkan ilmu di bidang lain, tak melulu di bidang divisinya. Misal tenaga pemasar
tertarik mempelajari product design, tetapi karena hal itu tidak terkait langsung terhadap
pekerjaan, sehingga ia diarahkan untuk mendalami marketing.
Struktur ini terdiri dari beberapa struktur fungsional yang lebih kecil. Misal divisi A bisa
memiliki tim pemasaran dan penjualan berdasarkan produk yang dimiliki, begitu pula
dengan divisi B dan divisi C.
Plus
Struktur ini ideal bagi perusahaan dengan banyak produk, misal perusahaan retail atau
FMCG. Karena dapat mempersingkat pengembangan produk dan memungkinkan produk
lebih cepat memasuki pasar.
Minus
Karena masing-masing divisi memiliki tenaga yang sama, maka perusahaan memiliki
banyak tenaga serta mengembangkan hal baru meskipun pengembangan hal sebelumnya
belum menghasilkan sesuatu.
33 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
3. Struktur Divisi Berbasis Pasar
Idealnya, perusahaan yang memiliki produk dan layanan unik menggunakan struktur ini.
Pasalnya, struktur divisi berbasis pasar sangat efektif agar bisnis selalu mengikuti
perubahan dan memenuhi permintaan pelanggan.
Plus
Satu divisi dapat mengembangkan sekaligus mendongkrak pendapatan dari produk yang
dihasilkan. Misal mereka menangani langsung dalam merancang hingga mengeksekusi
campaign.
Minus
Struktur ini memicu perpecahan dalam mencapai tujuan inti perusahaan. Karena adanya
duplikasi aktivitas yang ditangani oleh divisi-divisi kecil.
Seperti namanya, struktur ini menetapkan pembagian kerja berdasarkan geografi atau
wilayah.
34 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Plus
Struktur divisi geografis akan mendekat ke sumber pasokan dan/atau pelanggan dan
memungkinkan setiap divisi mengambil keputusan. Misal perusahaan jasa pengiriman
membuka cabang di kota-kota kecil, masing-masing cabang dapat membuat campaign dan
promosi pemasaran.
Minus
Struktur geografis sering mempunyai otonomi besar dalam pengambilan keputusan dan
menyebabkan persaingan antar tim. Misal tim pemasaran di beberapa kota saling bersaing
dan menjatuhkan ketika menjalankan promosi.
Plus
35 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Nilai plus struktur berbasis proses sangat ideal untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi
bisnis. Struktur juga paling sesuai untuk perusahaan yang berada di industri yang cepat
berubah agar mudah beradaptasi.
Minus
Struktur bisa menjadi penghalang antar divisi jika terdapat proses yang tak lancar. Sehingga
divisi lain akan menyerahkan tanggung jawab kepada divisi bersangkutan.
6. Struktur Matriks
Struktur matriks memiliki penghubung antara pimpinan atau manajer dengan pelaksana
lapangan, seperti tenaga penjualan dan pemasaran. Misal divisi marketing memiliki
koordinator yang bertugas menyampaikan laporan pelaksana lapangan ke manajer.
Plus
Minus
36 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Manajer dan koordinator memiliki otoritas yang hampir sama. Jika keduanya tidak sejalan
dan memiliki perintah yang berbeda, hal itu akan menyebabkan kekacauan di tingkat
pelaksana lapangan. Bukan tak mungkin ada perpecahan tim.
7. Struktur Melingkar
9 tipe struktur organisasi lainnya adalah struktur melingkar. Karakteristik struktur ini
adalah karyawan tingkat tinggi berada di dalam lingkaran dan karyawan tingkat bawah
menempati lingkaran luar.
Plus
Para pemimpin atau eksekutif di dalam lingkaran hanya berada di inti perusahaan. Mereka
tidak memerintah langsung ke karyawan. Mereka hanya mendorong para karyawan untuk
saling berbagi informasi dan meningkatkan komunikasi antar divisi.
Minus
Jika struktur tradisional yang ada atasan dan bawahan, struktur ini dapat membingungkan
karyawan. Seperti kepada siapa mereka melapor dan bagaimana mereka menyesuaikan diri
dengan perusahaan.
8. Struktur Datar
37 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Struktur datar membatasi tingkat hierarki manajemen. Sehingga hierarki staf ke eksekutif
atau pimpinan memiliki jarak pendek.
Plus
Struktur ini adalah salah satu yang paling detail. Pasalnya staf didorong untuk lebih
produktif mengingat hierarki lebih sedikit. Biasanya, hubungan manajer dengan anggota
tim lebih cair.
Minus
Jika salah satu manajer tim tidak setuju terhadap suatu proyek dan tak ingin terlibat di
dalamnya. Anggota tim harus meminta persetujuan kepada pimpinan.
9. Struktur Jaringan
Tipe yang terakhir adalah struktur jaringan. Struktur jaringan kerap digunakan perusahaan
yang bekerja dengan perusahaan lain untuk berbagi sumber daya.
Jika perusahaan memiliki banyak cabang dan tim, maka gunakan struktur jaringan.
Tujuannya untuk menjelaskan alur kerja perusahaan kepada para staf bahwa pekerjaan bisa
didelegasikan ke tenaga lepas, pekerja paruh waktu, atau alih daya.
38 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Plus
Jika perusahaan tidak melakukan kegiatan di bawah satu atap, karyawan atau pimpinan
akan membutuhkan bantuan pihak lain. Misal perusahaan alih daya untuk mengerjakan
proyek tertentu di luar kota.
Minus
Jika perusahaan menggunakan jasa alih daya atau memiliki beberapa cabang kantor,
pastikan bagan organisasi dengan jelas. Hal tersebut membantu karyawan memahami peran
dan fungsi pekerjaan serta alur kerja perusahaan.
Berikut adalah peranan manajemen dalam organisasi diantaranya yaitu sebagi berikut:
1. Peran Interpersonal.
Peran Interpersonal merupakan hubungan antara manajer dengan orang yang ada di
sekelilingnya, meliputi:
Leader (Pemimpin ): Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan
serta mengatasi permasalahan yang muncul.
39 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Liaison ( Penghubung) : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.
2. Peran Informasi
Peran Informasi merupakan peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang
berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi :
Spokeperson (Juru Bicara) : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.
Peran Pengambil Keputusan merupakan suatu hal dalam membuat keputusan baik yang
ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi :
Entrepreneur ( Kewirausahaan ): Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk
meningkatkan kinerja unit kerja.
Disturbance Handler (Penyelesai Permasalahan) : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik
dari setiap persoalan yang timbul.
Negotiator (Negosiator ): Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk
kepentingan unit kerja atau perusahaan.
40 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Berikut ini terdapat salah satu contoh manajemen organisasi, yakni sebagai berikut
Salah satu contoh yang sepenuhnya umum kita jumpai ialah organisasi dalam perusahaan.
Perusahaan pastinya sangat memerlukan yang namanya manajemen organisasi. Kondisi
tersebut di karena kan, supaya perusahaan tersebut dapat beralih dengan lancar dan pastinya
supaya sampai pada tujuan akhirnya yakni visi. Semua perusahaan pasti melaksanakan
management dalam organisasinya dan management tersebut pastinya menurut pada visi
yang sudah dipastikan oleh semua populasi organisasi tersebut.
Maka tidak asing apabila anda sebagai seseorang manager perusahaan dan anda
membutuhan perusahaan tersebut maju, maka yang pertama harus anda lakukan ialah
manajemen kerja dari para pegawai anda. Itulah yang memastikan kesuksesan dalam
menggapai visi dan misi dari perusahaan tersebut.
1. Manajemen Strategis
Dalam dunia kerja, manajemen strategis memiliki fungsi eksekutif . Pada praktiknya, divisi
ini akan melakukan perencanaan, menganalisis, dan menerapkan strategi yang tepat untuk
mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan.
2. Manajemen Penjualan
41 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Setiap langkah dan kebijakan dalam perusahaan pasti membutuhkan panduan serta aturan
termasuk soal penjualan. Inilah alasan dibutuhkan manajemen penjualan yang tidak hanya
menerapkan kebijakan jual beli, tetapi juga memastikan bahwa perusahaan masih bisa
memperoleh keuntungan.
3. Manajemen Pemasaran
Jobdesc mereka yang bekerja di bidang manajemen pemasaran tidak hanya tentang
marketing produk dan jasa. Pada praktiknya, mereka juga diharapkan dapat membuat
strategi pemasaran, merencanakan produk, menetapkan merek, hingga menentukan target
pasar.
Di lapangan. tugas utama divisi ini adalah memastikan bahwa sebuah perusahaan memiliki
hubungan baik dengan masyarakat, organisasi publik, ataupun pemerintahan yang ada di
sekitar.
5. Manajemen Operasi
42 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Cakupan kerja bidang ini cukup luas dan kebanyakan berhubungan dengan bagaimana
sebuah perusahaan bekerja secara operasional. Manajemen operasi juga terkait dengan
manajemen retail dan manajemen manufaktur.
Jobdesc utama divisi ini hampir mirip dengan manajemen penjualan. Bedanya, manajemen
ini lebih fokus pada proses sedangkan manajemen penjualan fokus pada hasil akhir.
7. Manajemen Pengadaan
Entah itu perusahaan yang bergerak di bidang jual beli barang ataupun jasa, keberadaan
manajemen pengadaan tetap dibutuhkan untuk memastikan bahwa sebuah perusahaan bisa
berjalan dengan baik.
Sesuai namanya, manajemen keuangan dan akuntansi berwenang mengelola setiap proses
yang dilakukan oleh tim keuangan sebuah perusahaan. Manajemen ini juga akan
memastikan bahwa perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dari setiap upaya yang
mereka lakukan.
43 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Manajemen ini bertanggung jawab pada pengelolaan SDM. Di dalamnya, terdapat berbagai
upaya untuk merekrut, melatih, memberi kompensasi, memberi penghargaan, hingga
memastikan setiap entitas di perusahaan memiliki kinerja yang baik.
Pada praktiknya, manajemen ini tidak hanya berhubungan dengan dunia teknologi
informasi saja tetapi juga pengelolaannya. Pengelolaan yang dimaksud adalah setiap upaya
TI yang dilakukan tepat, karyawan yang terlibat kompeten, dan kebijakan yang dilakukan
memang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Fokus manajemen ini adalah pada upaya research dan development yang dilakukan
perusahaan. Pengelolaannya pun tidak jauh dari kebijakan tentang hal ini dan bagaimana
setiap upaya yang dilakukan benar-benar sesuai dengan visi misi perusahaan.
Di lapangan, manajemen ini bertugas mengelola berbagai aplikasi teknik yang digunakan
perusahaan untuk mengembangkan produk, manufaktur, dan konstruksi.
44 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
13. Manajemen Proyek
Jobdesc manajemen ini berkaitan dengan perencanaan, organisasi, kontrol, dan segala
upaya yang dilibatkan dalam proses pengelolaan proyek di sebuah perusahaan.
Masih berhubungan dengan proyek, tugas utama divisi ini adalah memastikan bahwa
pengelolaan portofolio proyek berlangsung sesuai visi misi perusahaan.
Dalam praktiknya, tugas utama manajemen ini adalah memastikan bahwa setiap risiko telah
dikelola dengan baik sehingga nantinya bisa dihindari atau dimanfaatkan untuk kepentingan
perusahaan.
45 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
17. Manajemen Perubahan
Divisi ini akan memastikan adanya pendekatan terstruktur untuk segala perubahan bisnis
agar mencapai target.
Setiap perusahaan pasti memiliki inovasi terkait produk barang dan jasa mereka. Di sinilah,
peran manajemen inovasi dibutuhkan.
Pekerjaan divisi ini terkait dengan desain produk dan upaya yang dilakukan untuk
memastikan bahwa produk dapat diterima masyarakat.
46 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama
satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai
tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan
sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber
daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
47 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Asas-asas organisasi atau prinsip organisasi merupakan hal yang bersifat wajib
dalam menjalankan suatu organisasi agar dapat tercapai tujuan dari organisasi tersebut.
Beberapa para ahli telah memaparkan pendapatnya mengenai prinsip serta fungsi dari suatu
organisasi, prinsip atau asas organisasi diterapakan agar suatu organisasi dapat berjalan
dengan baik serta sesuai dengan fungsi organisasi tersebut.
4.2 Saran
Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah ini
diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah mamahami pengorganisasian maka
sebaiknya diterapkan dalam bentuk actual di lapangan. Dan untuk para pemimpin
sebaiknya harus mengetahui semua hal yang menyangkut tentang organisasi baik secara
individu maupun kelompok.
Agar suatu organisasi berhasil para anggota harus saling bekerjasama dengan baik
dan menjaga kebersamaan agar apabila terjadi masalah dapat diselesaikan dengan baik-baik
tanpa jarus mengganggu proses organisasi.
Daftar Pustaka
48 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Koehler, Jerry. W., Anatol, Karl W.E dan Applbaum, Ronald I. Organizational
49 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i