Anda di halaman 1dari 11

TUGAS AKHIR PROGRAM

(TAP)
Kasus Pembelajaran PKN di SD

Disusun Oleh:

Septiani Darmayanti (835435875)

Siti amelia (835435076)

Tarsiani (857191741)

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA
SERANG

2022.1
KASUS 1
Bu Ana sedang mengajar pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di
kelas II. Dengan KD melaksanakan hidup rukun, saling berbagi dan
tolong menolong di rumah dan di sekolah. Pada pertemuan kali ini Bu
Ana akan menjelaskan pentingnya melaksanakan hidup rukun di
sekolah.

        Awal pelajaran dimulai dengan berdoa, presensi, dan salam. Bu


Ana menyampaikan kepada siswa kompetensi dasar yang akan dicapai
pada pertemuan kali ini. Sebelum pembelajaran, Bu Ana menunjukkan
gambar-gambar berwarna berukuran sedang tentang kegiatan seorang
anak yang menunjukkan hidup rukun di sekolah. Siswa tertarik dengan
gambar-gambar tersebut.  Mereka berlarian dan berebutan ke depan
kelas untuk melihat gambar yang ditunjukkan Bu Ana.

        Hal ini tentu saja membuat Bu Ana marah dan menyuruh siswa
untuk kembali ke tempat duduk masing-masing. Setelah siswa tenang,
Bu Ana menjelaskan maksud dari setiap gambar sambil memberikan
contoh-contoh perilaku siswa kelas II yang selama ini tidak sesuai
dengan gambar. Bu Ana menjelaskan bahwa perilaku yang tidak rukun
kepada sesama teman di sekolah adalah salah, dan siswa haruslah
merubah sikapnya.

       

        Setelah seluruh siswa selesai mengerjakan soal, Bu Ana


membahas jawabannya satu per satu. Siswa yang jawabannya salah,
diberi kesempatan untuk bertanya dan melakukan pembetulan.

        Ketika bel istirahat berbunyi, bu Ana mengakhiri pembelajaran


dan memberi siswa PR 5 buah soal yang ada di buku paket.

IDENTIFIKASI INFORMASI KUNCI:

1.    Pembelajaran PKn tentang hidup rukun di sekolah.

2.    Media yang digunakan berupa gambar.

3.    Metode yang digunakan metode ceramah dan penugasan.

4.    Pengelolaan kelas, siswa bekerja secara individu.


PERMASALAHAN YANG MUNCUL:

1.    Pada saat guru menunjukkan gambar siswa berebutan ke depan


kelas.

2.    Guru menjelaskan materi tanpa meminta pendapat siswa.

3.    Siswa merasa disalahkan oleh guru atas perilakunya selama ini.

4.    Guru memberikan materi yang bersifat teori saja tanpa adanya


penerapan.

5.    Soal yang diberikan guru hanya soal kognitif saja.

ANALISIS PENYEBAB MASALAH:

1.    Siswa berebutan ke depan kelas karena gambar yang digunakan


tidak begitu besar.

2.    Guru berharap materi yang akan disampaikan segera dipahami


siswa sehingga tanpa sadar guru berceramah seorang diri.

3.    Siswa kelas II masih dalam tahap bermain dan masih egois,


sehingga guru berusaha mengubah sikap siswa dalam waktu singkat.

4.    Guru beranggapan bahwa soal-soal ujian yang diberikan


pemerintah selama ini hanya segi kognitif saja, sehingga guru
mengesampingkan segi afektif dan psikomotorik.

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH:

1. Guru seharusnya menggunakan gambar berukuran besar, atau


mengganti media dengan menggunakan lingkungan kelas sebagai
sumber belajarnya, mengingat materi yang sedang diajarkan
masalah kerukunan di sekolah.

2. Guru seharusnya tidak secara langsung menjelaskan materi


kepada siswa, melainkan memancing siswa untuk berfikir dengan
memberikan contoh-contoh nyata dalam kehidupan siswa sehari-
hari.
3. Guru seharusnya memahami sifat siswa kelas II yang masih
dalam masa bermain dan egois, sehingga perlu dengan sabar
memberikan nasihat dan contoh-contoh dalam kehidupan mereka
sehari-hari. Biarkan siswa yang menilai, perbuatan itu benar atau
salah.

4. Guru seharusnya memberikan bobot yang seimbang antara soal


kognitif, afektif, dan psikomotorik, mengingat pelajaran PKn
lebih banyak mempelajari tentang penerapan perilaku kehidupan
sehari-hari. Siswa perlu mengerti dan berlatih tingkah laku yang
baik serta benar-benar melaksanakannya.

KASUS 2
Pak Bani sedang mengajar PKn di Kelas IV SD Sitibentar. Topik yang
dibahas adalah susunan pemerintahan kabupaten, kota dan provinsi.
Sebagai guru yang kreatif Pak Bani telah mempersiapkan media charta
bergambar tentang susunan pemerintahan. Bel jam ke-3 berbunyi, Pak
Bani memasuki ruang kelas IV. Para siswa duduk rapi menyambut Pak
Bani. Setelah mengucapkan salam, Pak Bani menuliskan topik
pembelajaran di papan tulis. Begitu semangat guru PKn yang satu ini,
sehingga beliau langsung menempel charta di papan tulis. Pak Bani
mulai menjelaskan satu per satu tujuan pembelajaran secara terrinci.
Ternyata waktu mengajar sudah berjalan 30 menit. Pada saat
menerangkan tentang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di
pemerintahan kabupaten, tiba-tiba Pak Bani memanggil salah satu
siswanya, namanya Budi. Beberapa kali beliau memanggil Budi untuk
diberi pertanyaan tentang materi pembelajaran. Alangkah terkejutnya,
ternyata Budi tidak hadir pada hari itu. Pak Bani tersinggung, karena
ada anak yang tertawa. Seluruh siswa dimarahi, sehingga suasana
kelas menjadi tegang. Siswa yang tertawa diberi sanksi yaitu disuruh
keluar kelas. Pembelajaran berlangsung kembali, tetapi suasana belum
kembali kondusif seperti semula. Setelah selesai menjelaskan Pak Bani
membagi siswa dalam 4 kelompok. Masing-masing diberi LKS dan
diminta untuk mengerjakan bersama dalam kelompoknya. Saat
berlangsung diskusi kelompok bel tanda waktu pelajaran telah habis.
Pak Bani sangat kecewa karena tidak sempat memeriksa hasil diskusi
dan memberi pekerjaan rumah.
Pertanyaan :

1. Tulislah informasi atau hal-hal penting yang telah dilakukan Pak


Bani!

2. Tentukan rumusan masalah yang terjadi pada kasus pembelajaran


tersebut dalam bentuk kalimat pertanyaan!

3. Tuliskan kelemahan dan kelebihannya!

4. Identifikasikan penyebab kasus pembelajaran di atas!

5. Berikan alternatif pemecahan masalah sehingga pembelajaran


menjadi lebih baik!

6. Apa saran dan masukan Saudara kepada Pak Bani agar dapat
melakukan pembelajaran agar hasilnya lebih baik!

JAWABAN:

1. Hal2 Penting:

a. Pak Bani mengajar PKn kelas IV tentang Susunan Pemerintahan

b. Pak Bani mengucap salam dan menuliskan topik

c. Pak Bani menjelaskan tujuan pembelajaran

d. Pak Bani menempel charta bergambar

e. Pak Bani menerangkan DPR Kabupaten

f. Pak Bani memanggil nama salah satu siswa

g. Pak Bani tersinggung

h. Suasana kelas menjadi tegang

i. Siswa diberi sanksi


j. Pak Bani menjelaskan materi dan membagi kelompok

k. Pak Bani membagi LKS untuk dikerjakan secara kelompok

l. Pada saat mengerjakan LKS, waktu habis

m. Pak Bani Kecewa krn tidak dapat mengoreksi pekerjaan

2. Mengapa pembelajaran yang dilakukan Pak Bani belum mencapai


tujuan yang diharapkan?

3. Kelebihan:

1. Mempersiapkan media charta

2. Melakukan apersepsi

3. Menggunakan metode diskusi berbantuan LKS

4. Melakukan pembelajaran kooperatif (berkelompok)

Kekurangan:

1. Tidak mengabsen siswa

2. Pengelolaan kelas kurang baik

3. Penggunaan waktu kurang efektif

4. Tidak tercapainya tujuan pembelajaran

4. Penyebabnya:

a. Apersepsi kurang maksimal

b. Pengelolaan kelas kurang maksimal

c. Pengaturan waktu tidak efektif

5. Alternatif Pemecahan Masalah:

Menurut saya, kelemahan yang paling menentukan adalah tidak


baiknya pengelolaan waktu. Seharusnya Pak Bani menggunakan
waktu yang lebih lama pada proses pembelajaran bukan pada tujuan
pembelajaran. Hal ini terlihat adanya waktu untuk berinteraksi
antara guru dan siswa. Bahkan terkesan guru memaksakan diri untuk
menyelesaikan materi tanpa melihat waktu yang ada. Menurut teori
dasar mengajar, proporsi waktu kegiatan pendahuluan hanya sekitar
5% sampai 10%, Jika Pak Bani mengajar 2 jam berarti 70 menit,
maka maksimal hanya 7 menit utk menjelaskan tujuan
pembelajaran. Sedangkan untuk kegiatan diskusi seharusnya lebih
banyak. Apalagi harus mengisi LKS dengan benar. Oleh karena itu,
penguasaan pengelolaan waktu harus dimiliki dan disiapkan dengan
baik sebelum pembelajaran dilakukan.

6. Saran masukan:

a. Dari aspek media, charta sudah tidak popular di era sekarang.


Lebih baik menggunakan poerpoint atau tampilan visual yang
menarik. Media merupakan sarana strategis sebagai jembatan
memperoleh pengetahuan. JIka perlu dengan menggunakan link-
link yang lebih interaktif.

b. Dari aspek metode, sebaiknya guru lebih menonjolkan metode


yang sesuai dengan perkembangan siswa (tingkatan kelas).
Diskusi memerlukan kemampuan komunikasi dan pengetahuan
tinggi sehingga dapat berjalan maksimal. Metode untuk kelas IV,
sebaiknya lebih menonjolkan obyek yang nyata. Misalnya
dengan simulasi atau tanya jawab menggunakan permainan kartu
berpasangan.

c. Dari aspek pengelolaan kelas, sebaiknya tempat duduk


dipersiapkan dengan posisi tempat duduk berbentuk U. Formasi
ini memungkinkan guru mengontrol kerja siswa secara
menyeluruh.

d. Dari Aspek evaluasi, sebaiknya dengan jawaban tertutup untuk


mempermudah koreksi hasil tes dalam proses pembelajaran.

KASUS 3
Bu Indah guru Pkn kelas IV. la akan mengajar materi mengenal sistem
pemerintahan tingkat pusat. Guru mulai pelajaran dengan menyuruh
menyimak buku teks PKn, guru membacakan macam - macam lembaga
pemerintahan seperti DPR, MPR, DPD, dIl. Sesekali guru bertanya kepada
siswa apakah ada pertanyaan?, Guru kemudian mengisi pelajaranya dengan
cerita sejarah awal berdirinya pemerintahan, siswa mulai memperhatikan.
Guru merasa pas karena dapat memativasi siswa. Kemudian guru
menuliskan poin-poin penting apa yang telah guru bacakan tadi di papan
tulis, semua siswa diam dan mengikuti menulis di buku catatan nya masing -
masing, ketika guru menulis siswa banyak yang ramai, kelas mulai gaduh.
Guru memarahi mereka seketika siswa diam ketakutan.Guru melaniutkan
mencatat di papa tulis. Selesai mencatat guru membacakan pain pain penting
untuk memperjelasnya, kegiatan tersebut berlangsung sampai kegiatan inti
selesai. Lalu guru member evaluasi tetapi hasilnya sangat mengecewakan 60
% siswa nilainya dibawah standar (70) dan siswa masih belum bisa
memahami system pemerintahan tingkat pusat

PERTANYAAN 
1. Apa saja penyebab siswa tidak dapat menguasai materi dengan
baik?
2. Apa saja upaya yang dapat dilakukan agar pembelajaran Ipkn
menjadi lebih bermakna?

ALTERNATIF JAWABAN :
1. Beberapa penyebab diantaranya :
a. Perbedaan tingkat daya serap anak terhadap materi yang berbeda
b. guru terlalu serius saat pembelajaran
c. guru kurang mengapresiasi siwa
d. Memilih pendekatan atau model pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik materi
e. yang diajarkan serta situasi lingkungan belajar
f. Guru sebaiknya lebih semangat agar memotivasi siswa
RENCANA PERBAIKAN
1. Identifikasi Masalah
a. Respon siswa terhadap pertanyaan yang diajukan guru sangat
rendah
b. Teknik penyampaian materi, metode dan penggunaan media
belum maksimal
2. Analisis Masalah
a. siswa hanya menjadi pendengar pasif
b. Topik tidak dikaitkan dengan tema kehidupan sehari – hari
c. Guru belum memanfaatkan media lingkungan sekolah sebagai
media belajar
d. Guru menginginkan hasil instan “siswa paham” tanpa sebuah
proses
3. Rumusan Masalah
“Bagaimana  cara agar siswa memahami tentang materi sistem
pemerintahan tingkat pusat dan poin-poin yang telah diajarkan ”
4. Metode Pembelajaran “ Metode  demonstrasi  adalah  metode 
mengajar  yang  cukup  efektif sebab  membantu  para  siswa  untuk 
memperoleh  jawaban  dengan mengamati suatu proses atau peristiwa
tertentu
5. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu mendefinisikan dan memahami konsep materi yang
diajarkan
6. Inti Pembelajaran
memahami macam macam lembaga pemerintahan dan berdirinya
awal pemerintahan
7. Perbaikan Masalah
Penerapan metode Demonstrasi agar siswa aktif mengamati
8. Langkah Perbaikan
Dilakukan dengan penyempurnaan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan penggunaan dan pemilihan model,
metode/teknik, media dan sumber pembelajaran yang tepat dan sesuai
dengan materi ajar. Hal tersebut dapat dirici dengan:
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan
 menyampaikan materi yang akan di ajarkan
 Apersepsi
 Memberikan pretest
Kelebihan dan Kekurangannya
a. Kelebihan
 Menghindari verbalisme.
 Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari. 
 Proses pengajaran lebih menarik.
 Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara
teori dengan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri.
b. Kekurangan
 Memerlukan keterampilan guru secara khusus. 
 Kurangnya fasilitas. 
 Membutuhkan waktu yang lama.

Anda mungkin juga menyukai