(TAP)
Kasus Pembelajaran PKN di SD
Disusun Oleh:
Tarsiani (857191741)
2022.1
KASUS 1
Bu Ana sedang mengajar pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di
kelas II. Dengan KD melaksanakan hidup rukun, saling berbagi dan
tolong menolong di rumah dan di sekolah. Pada pertemuan kali ini Bu
Ana akan menjelaskan pentingnya melaksanakan hidup rukun di
sekolah.
Hal ini tentu saja membuat Bu Ana marah dan menyuruh siswa
untuk kembali ke tempat duduk masing-masing. Setelah siswa tenang,
Bu Ana menjelaskan maksud dari setiap gambar sambil memberikan
contoh-contoh perilaku siswa kelas II yang selama ini tidak sesuai
dengan gambar. Bu Ana menjelaskan bahwa perilaku yang tidak rukun
kepada sesama teman di sekolah adalah salah, dan siswa haruslah
merubah sikapnya.
KASUS 2
Pak Bani sedang mengajar PKn di Kelas IV SD Sitibentar. Topik yang
dibahas adalah susunan pemerintahan kabupaten, kota dan provinsi.
Sebagai guru yang kreatif Pak Bani telah mempersiapkan media charta
bergambar tentang susunan pemerintahan. Bel jam ke-3 berbunyi, Pak
Bani memasuki ruang kelas IV. Para siswa duduk rapi menyambut Pak
Bani. Setelah mengucapkan salam, Pak Bani menuliskan topik
pembelajaran di papan tulis. Begitu semangat guru PKn yang satu ini,
sehingga beliau langsung menempel charta di papan tulis. Pak Bani
mulai menjelaskan satu per satu tujuan pembelajaran secara terrinci.
Ternyata waktu mengajar sudah berjalan 30 menit. Pada saat
menerangkan tentang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di
pemerintahan kabupaten, tiba-tiba Pak Bani memanggil salah satu
siswanya, namanya Budi. Beberapa kali beliau memanggil Budi untuk
diberi pertanyaan tentang materi pembelajaran. Alangkah terkejutnya,
ternyata Budi tidak hadir pada hari itu. Pak Bani tersinggung, karena
ada anak yang tertawa. Seluruh siswa dimarahi, sehingga suasana
kelas menjadi tegang. Siswa yang tertawa diberi sanksi yaitu disuruh
keluar kelas. Pembelajaran berlangsung kembali, tetapi suasana belum
kembali kondusif seperti semula. Setelah selesai menjelaskan Pak Bani
membagi siswa dalam 4 kelompok. Masing-masing diberi LKS dan
diminta untuk mengerjakan bersama dalam kelompoknya. Saat
berlangsung diskusi kelompok bel tanda waktu pelajaran telah habis.
Pak Bani sangat kecewa karena tidak sempat memeriksa hasil diskusi
dan memberi pekerjaan rumah.
Pertanyaan :
6. Apa saran dan masukan Saudara kepada Pak Bani agar dapat
melakukan pembelajaran agar hasilnya lebih baik!
JAWABAN:
1. Hal2 Penting:
3. Kelebihan:
2. Melakukan apersepsi
Kekurangan:
4. Penyebabnya:
6. Saran masukan:
KASUS 3
Bu Indah guru Pkn kelas IV. la akan mengajar materi mengenal sistem
pemerintahan tingkat pusat. Guru mulai pelajaran dengan menyuruh
menyimak buku teks PKn, guru membacakan macam - macam lembaga
pemerintahan seperti DPR, MPR, DPD, dIl. Sesekali guru bertanya kepada
siswa apakah ada pertanyaan?, Guru kemudian mengisi pelajaranya dengan
cerita sejarah awal berdirinya pemerintahan, siswa mulai memperhatikan.
Guru merasa pas karena dapat memativasi siswa. Kemudian guru
menuliskan poin-poin penting apa yang telah guru bacakan tadi di papan
tulis, semua siswa diam dan mengikuti menulis di buku catatan nya masing -
masing, ketika guru menulis siswa banyak yang ramai, kelas mulai gaduh.
Guru memarahi mereka seketika siswa diam ketakutan.Guru melaniutkan
mencatat di papa tulis. Selesai mencatat guru membacakan pain pain penting
untuk memperjelasnya, kegiatan tersebut berlangsung sampai kegiatan inti
selesai. Lalu guru member evaluasi tetapi hasilnya sangat mengecewakan 60
% siswa nilainya dibawah standar (70) dan siswa masih belum bisa
memahami system pemerintahan tingkat pusat
PERTANYAAN
1. Apa saja penyebab siswa tidak dapat menguasai materi dengan
baik?
2. Apa saja upaya yang dapat dilakukan agar pembelajaran Ipkn
menjadi lebih bermakna?
ALTERNATIF JAWABAN :
1. Beberapa penyebab diantaranya :
a. Perbedaan tingkat daya serap anak terhadap materi yang berbeda
b. guru terlalu serius saat pembelajaran
c. guru kurang mengapresiasi siwa
d. Memilih pendekatan atau model pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik materi
e. yang diajarkan serta situasi lingkungan belajar
f. Guru sebaiknya lebih semangat agar memotivasi siswa
RENCANA PERBAIKAN
1. Identifikasi Masalah
a. Respon siswa terhadap pertanyaan yang diajukan guru sangat
rendah
b. Teknik penyampaian materi, metode dan penggunaan media
belum maksimal
2. Analisis Masalah
a. siswa hanya menjadi pendengar pasif
b. Topik tidak dikaitkan dengan tema kehidupan sehari – hari
c. Guru belum memanfaatkan media lingkungan sekolah sebagai
media belajar
d. Guru menginginkan hasil instan “siswa paham” tanpa sebuah
proses
3. Rumusan Masalah
“Bagaimana cara agar siswa memahami tentang materi sistem
pemerintahan tingkat pusat dan poin-poin yang telah diajarkan ”
4. Metode Pembelajaran “ Metode demonstrasi adalah metode
mengajar yang cukup efektif sebab membantu para siswa untuk
memperoleh jawaban dengan mengamati suatu proses atau peristiwa
tertentu
5. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu mendefinisikan dan memahami konsep materi yang
diajarkan
6. Inti Pembelajaran
memahami macam macam lembaga pemerintahan dan berdirinya
awal pemerintahan
7. Perbaikan Masalah
Penerapan metode Demonstrasi agar siswa aktif mengamati
8. Langkah Perbaikan
Dilakukan dengan penyempurnaan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan penggunaan dan pemilihan model,
metode/teknik, media dan sumber pembelajaran yang tepat dan sesuai
dengan materi ajar. Hal tersebut dapat dirici dengan:
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan
menyampaikan materi yang akan di ajarkan
Apersepsi
Memberikan pretest
Kelebihan dan Kekurangannya
a. Kelebihan
Menghindari verbalisme.
Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.
Proses pengajaran lebih menarik.
Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara
teori dengan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri.
b. Kekurangan
Memerlukan keterampilan guru secara khusus.
Kurangnya fasilitas.
Membutuhkan waktu yang lama.