Anda di halaman 1dari 2

OGB SANBE dan menyusui.

dan menyusui. Karena Doxorubicin menunjukkan aktivi- muncul pada vena yang disuntikkan (jika pemberian Dosis total harus diturunkan sampai 400 mg/m 2 pada
tas teratogenik dan embriotoksik pada hewan perco- i.v. dilakukan terlalu cepat). kasus berikut ini: radiasi sebelumnya pada daerah
DOXORUBICIN baan maka kehamilan harus disingkirkan, sebelum mediastinal, pengobatan sebelumnya atau simultan
memulai terapi dengan Doxorubicin. INTERAKSI OBAT dengan obat kardiotoksik (seperti siklofosfamid, mito-
HYDROCHLORIDE Kontrasepsi yang ketat harus dijamin sebelum dan Interaksi obat dapat terjadi dengan semua obat yang xantron) atau senyawa terkait (daunorubicin).
selama 3 bulan setelah pengobatan dengan Doxo- bersifat mielosupresif, kardiotoksik atau hepatotoksik. Jika terjadi stomatitis atau mukositis, pengobatan hanya
2 mg/mL rubicin baik pada pasien pria maupun wanita. Doxorubicin dapat menyebabkan peningkatan kadar boleh dilanjutkan setelah lesi sembuh dan dosis harus
Injeksi i.a./i.v./i.ves. Karena Doxorubicin dapat diekskresikan melalui ASI asam urat dengan demikian penyesuaian dosis mung- diturunkan hingga 50%.
maka menyusui harus dihindarkan. kin diperlukan selama pemberian obat ini bersamaan Jika terjadi perubahan pada jumlah total darah,
dengan obat-obat untuk pengobatan gout. Bila di- gangguan fungsi hati dan ginjal maka dosis harus
KOMPOSISI EFEK SAMPING berikan bersamaan dengan siklosporin, gangguan diturunkan sesuai dengan hasil laboratorium sebagai
Tiap mL mengandung: - Mielosupresi yang parah namun sebagian besar neurologik dan koma tidak dapat disingkirkan. Obat ini berikut:
Doxorubicin Hydrochloride ........................................ 2 mg bersifat reversibel sering muncul sampai titik terendah inkompatibel dengan larutan heparin dan alkali. Bia-
setelah 10-14 hari. Anemia, trombopenia dan leko- sanya Doxorubicin tidak boleh dicampur dengan la- Leukosit Trombosit Dosis
FARMAKOLOGI penia tergantung pada dosis. Bila digunakan dalam rutan infus lainnya. Phenobarbital dapat menyebabkan lebih dari lebih dari Doxorubicin
Doxorubicin termasuk golongan antrasiklin. Digunakan kombinasi dengan senyawa sitostatik lain atau terapi percepatan bersihan plasma Doxorubicin. Doxorubicin
sebagai zat sitostatik. Sifat antimikrobanya tidak digu- radiasi maka aktivitas mielosupresi akan meningkat, dapat menurunkan bioavailabilitas oral dari digoxin. 5.000 150.000 100%
terutama pada dosis > 550 mg/m 2 dan > 400 mg/m 2. Selama pengobatan dengan doksorubisin tidak boleh 4.000 100.000 75%
nakan secara terapetik. Mekanisme kerja dari Doxo-
Dengan demikian, diperlukan kontrol terhadap jumlah diberikan vaksinasi aktif (pasien harus menghindari 3.000 75.000 50%
rubicin didasarkan pada beberapa mekanisme. Ikatan
leukosit, eritrosit dan trombosit. Pada dosis yang di- kontak dengan orang yang baru divaksinasi polio). 2.000 50.000 25%
glikosida dari daunosaminosakarida menyebabkan
interkalasi pada bagian untai ganda DNA. Kompleks anjurkan, biasanya lekopenia muncul dalam waktu Resistensi silang dapat terjadi antara Doxorubicin dan
singkat maksimum setelah 10-14 hari. Biasanya ber-sifat Jika jumlah leukosit di bawah 2.000 dan trombosit di
DNA reversibel yang terbentuk menghambat fungsi daunorubicin.
reversibel sampai hari ke-21. Laju infeksi biasanya bawah 50.000 maka Doxorubicin tidak boleh diberikan
matriks pada tahap replikasi dan transkripsi. lagi.
Selain itu kerusakan pada DNA terjadi akibat putusnya meningkat pada fase neutropenia. PERINGATAN DAN PERHATIAN
rantai tunggal reversibel dan rantai ganda ireversibel. - Seperti halnya golongan antrasiklin lainnya, pengo- Pengobatan dengan antrasiklin harus dilakukan oleh Bilirubin 1, 2-3 mg/100 mg; dosis 50%
Mekanisme perbaikan DNA dihambat. Doxorubicin batan dengan Doxorubicin dapat menyebabkan dokter dengan pengalaman di bidang pengobatan Bilirubin lebih dari 3 mg; dosis 25%
memiliki struktur chinone-hydrochinone, dapat berubah kerusakan jantung. Risiko kardiomiopati yang diinduksi sitostatik. Pemberian secara intra arteri hanya boleh Kreatinin serum 1,2-2 mg/100 mg; dosis 50%
menjadi suatu semichinone dengan cara absorpsi elek- oleh antrasiklin meningkat bila melebihi dosis kumu- diberikan oleh dokter yang berpengalaman. Penata- Rute pemberian
tron dengan bantuan NADPH-sitokrom-P-450 reduktase latif total 550 mg/m 2 pada orang dewasa dan dosis laksanaan untuk penanganan efek samping harus Doxorubicin dapat diberikan secara i.v. sebagai injeksi
dan juga berperan dalam reaksi redoks. Mekanisme 400 mg/m 2 pada anak-anak. Hindari konsentrasi tinggi disiapkan. tunggal, secara intra-arteri, i.v. sebagai infus jangka
kerja lainnya adalah berdasarkan pengaruh senyawa setelah pemberian i.v. untuk mengurangi kardiotoksi- Pemberian secara intravena harus dijamin agar tidak panjang selama 48-96 jam atau intra-vesikal.
pengkelat terhadap fungsi membran sel. sitas. terjadi nekrosis dan tromboflebitis. Obat ini tidak boleh diberikan secara intratekal, intra-
Efektifitasnya bersifat spesifik terhadap siklus sel tetapi - Fase akut: kebanyakan dalam waktu 24 jam pertama
Pasien harus diawasi dengan hati-hati sebelum, selama muskular, subkutan atau oral.
kerusakan sel di dalam siklus tersebut tidak tergantung setelah pengobatan dimulai, terjadi perubahan EKG
dan setelah pengobatan. Paravaset harus dihindarkan karena dapat menginduksi
fase. Efek toksik tertinggi dicapai terutama pada fase yang tidak dipengaruhi dosis seperti penurunan
Pemantauan terhadap parameter hematologik misal- nekrosis dan tromboflebitis lokal.
S dan G 2 dari siklus tersebut. Doxorubicin juga aktif segmen ST, sinus takikardia dan takikardia supraven-
nya jumlah total darah termasuk granulosit, eritrosit dan Infus jangka panjang diindikasikan hanya pada kondisi
terhadap sel tumor yang sedang tumbuh. trikular dan ventrikular. Manifestasinya sebagian besar
trombosit. Penanganan lebih awal terhadap kondisi tertentu.
Setelah pemberian secara i.v., eliminasi plasma meng- bersifat reversibel atau dapat diobati dengan anti
hemoragik yang parah dan infeksi diperlukan agar Kadar lokal yang tinggi dapat dicapai pada pemberian
ikuti 3 fase farmakokinetika. Waktu paruh dari fase aritmia. Kasus aritmia yang mengancam jiwa dila-
pengobatan berhasil. secara intratekal. Nekrosis yang tersebar luas dapat
distribusi awal sekitar 12 menit, waktu paruh fase inter- porkan terjadi dalam waktu beberapa menit setelah
Pemantauan fungsi hati dan ginjal misalnya bilirubin, muncul pada jaringan yang mengalami perfusi. Karena
mediet sekitar 3 jam dan waktu paruh akhir adalah pemberian obat. Pengobatan dapat dilanjutkan se-
kreatinin serum dan penyesuaian dosis dilakukan jika cara pemberian ini berbahaya maka harus dipertim-
30 jam. telah aritmia dapat diatasi.
diperlukan. bangkan dengan hati-hati.
Sekitar 35% dari doksorubisin yang diberikan akan - Fase lanjut: kardiotoksisitas yang diinduksi oleh dosis
Kadar urea dalam darah: jika terjadi hiperurikemia Aplikasi yang tepat harus dilakukan jika diberikan
berikatan secara ireversibel dengan protein mikrosomal kumulatif dan tergantung besarnya dosis. Sebagian
maka harus dilakukan penanganan yang sesuai. sebagai injeksi bolus dalam waktu singkat.
di jaringan. Metabolisme terjadi terutama di hati. Lebih besar muncul berupa gagal jantung kongestif selama
Pemantauan terhadap parameter kardiologik misalnya Posisi jarum yang tepat harus diperiksa dengan me-
dari 50% dari dosis akan dieliminasi melalui hati dan pengobatan (gagal jantung kiri) dan beberapa bulan
EKG, echocardiogram, fraksi pengeluaran ventrikel kiri. lewatkan sekitar 5 mL larutan infus standar (larutan
sekitar 2-10% melalui ginjal. Kerusakan fungsi hati dapat atau tahun setelah pengobatan berakhir (dispnea,
Diagnosis awal dan penanganan yang cepat diper- garam fisiologis). Untuk melindungi agar larutan Doxo-
memperpanjang eliminasi sehingga dapat menye- udem pada lengan dan kaki). Kardiomiopati yang
lukan untuk keberhasilan pengobatan. rubicin tidak mengalir kembali maka kanula infus harus
babkan akumulasi di plasma dan jaringan. Metabolit diinduksi oleh golongan antrasiklin berkaitan dengan
Kontrol terhadap adanya infeksi: infeksi sistemik harus diputuskan pada bagian atas aliran dan kemudian
utama doksorubisinol dibentuk oleh aldo-keto reduk- penurunan tekanan pada interval QRS, perpanjang-
ditangani sebelum pengobatan dimulai. Doxorubicin disuntikkan ke dalam kanula infus. Kese-
tase. Jalur metabolisme lebih lanjut terjadi melalui an pada interval sistolik dan penurunan fraksi yang
luruhan larutan Doxorubicin diberikan secara perlahan
pengeluaran ventrikel kiri dan dapat berkembang Penyakit jantung sebelumnya, pengobatan dengan
dekomposisi dari ikatan glikosida oleh glikosidase melalui i.v. (10-20 menit). Selanjutnya klem pada kanula
dengan cepat serta kemungkinan tidak terdeteksi senyawa kardiotoksik seperti antrasiklin pada dosis
reduktif yang tergantung pada NADPH. Secara simultan infus dibuka dan dibersihkan dengan larutan infus
pada pemeriksaan EKG rutin. Kardiomiopati membe- kumulatif yang tinggi dapat meningkatkan risiko kar-
berbagai metabolit aglikon muncul. Akumulasi tidak standar (NaCl) untuk mengurangi risiko trombosis.
rikan respon yang baik terhadap pengobatan tetapi diotoksisitas. Rasio risiko-manfaat harus dipertimbang-
terjadi pada pemberian infus secara kontinyu atau Pada pemberian secara intravesikal harus dihindarkan
dapat menjadi ireversibel dan fatal jika tidak ter- kan pada pasien dengan kondisi demikian. Jika keha-
pemberiaan tunggal secara berulang selama 3 hari terjadinya pengenceran dengan urin pada kandung
deteksi. Dispnea, udem pada lengan dan kaki dapat milan diharapkan setelah pengobatan dihentikan,
berturut-turut. kemih. Untuk mengurangi produksi urin hingga 50 mL/
menjadi kardiomiopati yang diinduksi oleh antrasiklin. dianjurkan untuk melakukan konsultasi genetik.
Doxorubicin tidak melewati sawar darah otak. jam maka pasien tidak boleh minum 12 jam sebelum
Sebelum pengobatan dengan Doxorubicin maka EKG, Doxorubicin dapat mengganggu kemampuan menge-
terapi dimulai. Pada saat larutan obat berada di kan-
INDIKASI echocardiogram dan penetapan fraksi yang dike- mudi dan menangani mesin.
dung kemih maka posisi pasien harus diubah tiap
Tumor padat, haemoblastoses dan limfoma, misalnya. luarkan oleh ventrikel kiri harus dilakukan. Selama dan Perhatian dalam penggunaan 15 menit. Secara umum pemberian berlangsung selama
myeloid akut atau leukemia limfatik, limfoma Hodgkin setelah pengobatan fungsi jantung harus dikontrol Seperti halnya obat sitostatik lainnya maka harus hati- 1 jam. Setelah itu pasien harus buang air kecil.
dan non-Hodgkin, karsinoma dari payudara, kandung secara teratur. hati dalam penanganan Doxorubicin. Jika terjadi kon-
kemih, tabung brochial, leher rahim, ovarium, perut, - Alopecia reversibel sering teramati (85%). Untuk pengenceran, digunakan larutan fisiologis NaCl.
taminasi, segera cuci dengan sabun dan air. Wanita
tiroid, testis, neuroblastoma, sarcoma jaringan lunak, - Mual, anoreksia, spasme saluran cerna, diare sering Pada pemberian secara intravesikal dianjurkan agar
hamil harus menghindari kontak dengan Doxorubicin.
osteosarcoma (Ewing sarcoma), tumor Wilms, tumor terjadi dan kebanyakan bersifat reversibel. Stomatitis melarutkan 50 mg Doxorubicin dalam 30-50 mL larutan
Doksorubisin dapat diinaktivasi dengan suhu 700°C dan fisiologis NaCl.
kepala dan leher, multiple myelomas, pemberian dan oesophagitis: pada umumnya 5-10 hari setelah
pemberian dan jarang menyebabkan ulkus. Inflamasi dengan larutan natrium hipoklorit yang diencerkan Jika Doxorubicin kontak dengan kulit atau mukosa
intravesical dalam kasus karsinoma non-invasif kandung dengan 10 bagian air.
kemih setelah reseksi transurethral (TUR) dan untuk pada saluran cerna (jarang disertai ulkus). Pada saat maka harus dibersihkan segera dengan sabun dan air.
pengobatan dimulai warna merah pada urin dapat Gunakan hanya larutan yang baru dibuat dan jernih.
prophylaxis recidive. Hanya untuk penggunaan tunggal.
muncul dan biasanya reversibel dalam waktu 48 jam OVERDOSIS
KONTRAINDIKASI dan tidak signifikan. Overdosis akut dapat menyebabkan mucositis, insu-
Hipersensitivitas terhadap salah satu komponen dari - Kasus yang jarang hiperurikemia dan nefropati biasa- DOSIS fisiensi jantung dan aritmia jantung (dalam waktu
Doxorubicin. Doxorubicin tidak boleh diberikan pada nya muncul pada saat pengobatan dimulai pada Dosis Doxorubicin tergantung pada siklus terapi yang 24 jam) demikian pula mielosupresi berkulminasi dalam
pasien dengan penekanan sumsum tulang yang parah. pasien leukemia atau limfoma yang disebabkan oleh digunakan seperti halnya kondisi umum dan pra- waktu 14 hari. Pengobatan yang dianjurkan berupa
Tidak boleh diberikan jika ditemukan anamnesa kardio- dekomposisi sel yang meningkat dan cepat yang pengobatan pada pasien. Dengan demikian informasi pengobatan simtomatik terhadap mukositis. Toksisitas
patologis (angina pektoris tidak stabil, insufisiensi menyebabkan meningkatnya nilai asam urat serum. berikut hanya merupakan pedoman. jantung biasanya bersifat sementara, reversibel dan
kardiak yang progresif, insufisiensi jantung tingkat IV, Reaksi alergi: eritema, pruritus, urtikaria, demam, - Dewasa: sebagai terapi tunggal: dapat menyebabkan perubahan EKG yang tidak
gangguan konduksi dan irama jantung yang parah, menggigil, jarang anafilaksis. Jarang terjadi hilangnya 60-75 mg/m 2 (1,2-2,4 mg/kg bb) spesifik (penurunan segmen ST, sinus takikardia, ekstra
infark jantung dalam 6 bulan terakhir, miokardiopati). batang kuku, hiperpigmentasi, tromboflebitis, epider- Intravena setiap 21 hari. sistolik). Jika terjadi mielosupresi maka perlindungan
Pasien yang mendapatkan obat golongan antrasiklin molisis, artralgia dan imunosupresi. 20-25 mg/m 2 (0,4 - 0,8 mg / kg bb) terhadap infeksi (pemberian antibiotik) dan substitusi
(seperti epirubicin, idarubicin, daunorubicin) sampai - Pada penyakit leukositosis, hiperurikemia teramati dan Intravena selama tiga hari berturut-turut. elemen corpuscular mungkin diperlukan.
dosis kumulatif maksimum tidak boleh diobati dengan memerlukan pemberian inhibitor xanthin oxidase. 20 mg/m 2 mingguan Toksisitas kronis muncul seperti kardiomiopati (insufisiensi
Doxorubicin. - Pasien yang sebelumnya atau secara simultan men- Dosis yang lebih rendah digunakan dalam kombinasi ventrikel kiri) terutama pada penggunaan dosis ku-
Pengobatan dengan Doxorubicin tidak boleh dimulai jalani radioterapi memiliki risiko reaksi lokal pada dengan obat dengan toksikologi yang mirip. mulatif di atas 500 mg/m 2. Pengobatan bersifat sim-
pada kasus kerusakan hati dan ginjal yang parah, infeksi bagian yang diradiasi (Recall Phenomenon); keru- - Anak-anak: dosis dewasa mungkin cocok tetapi tomatik.
tidak terkontrol dan peningkatan kecenderungan per- sakan akibat radiasi pada bagian yang sebelumnya mungkin perlu pengurangan dosis. Untuk diagnosis adanya kardiotoksisitas kumulatif, maka
darahan. Pemberian sercara intravesikal dikontra- telah sembuh dapat timbul kembali setelah pembe- - Lansia: dosis kumulatif tidak boleh melebihi 450 mg/m 2 echocardiography, pengukuran waktu sistolik dan ra-
indikasikan pada kasus sistitis. rian Doksorubisin (Recall Phenomenon). Bila dikombi- untuk pasien lebih dari 70 tahun. Dosis dewasa di- dionuclidangiography diperlukan.
Pemberian secara Intravesikal tidak boleh digunakan nasikan dengan sitarabin dapat terjadi kolitis nekrosis mungkinkan. Doxorubicin tidak dapat didialisis.
untuk pengobatan tumor invasif yang berpenetrasi ke yang kadang disertai infeksi yang parah. Bila dikom- Pada pasien yang tidak boleh mendapatkan dosis
dinding vesika. binasi dengan obat sitostatik lain, amenore dan azoo- HARUS DENGAN RESEP DOKTER
lengkap karena alasan tertentu (usia, mielosupresi,
Harus berhati-hati pada radioterapi simultan atau spermia dapat terjadi. Bila dikombinasikan dengan imunosupresi, kontraindikasi terkait) maka siklus terapi
radioterapi, dermatitis dan mukositis teramati pada KEMASAN
radioterapi sebelumnya di bagian mediastinal-peri- untuk mono- dan poli kemoterapi berikut ini dianjurkan:
bagian yang diradiasi. Neoplasma sekunder tidak Dus, 1 vial @ 5 mL.
kardial atau setelah pengobatan dengan bahan yang
dapat disingkirkan. - Infus jangka panjang 60 mg/m 2 selama 48-96 jam. No. Reg.: GKL1222250243A1
bersifat kardiotoksik lainnya, demikian juga pada pasien
- Efek samping yang terjadi pada tempat pemberian: - 5 -15 mg/m 2 sebagai dosis tunggal tiap minggu, dan
dengan kondisi klinis khusus yang tergantung jenis
total dosis tidak boleh melebihi 20 mg tiap pengo- PENYIMPANAN
penyakitnya seperti anemia, perikarditis leukemia dan/ Setelah injeksi pada vena yang sangat tipis atau
batan tunggal Simpan pada suhu 2 °- 8 ° C, terlindung dari cahaya.
atau miokarditis. setelah pemberian berulang pada vena yang sama,
- Pemberian tiap minggu untuk dosis 20 mg/m 2 sebagai Jangan dibekukan.
Pada kasus ini peningkatan risiko kardiotoksisitas dari dapat terjadi skeloris. Akibat pemberian doksorubisin
secara paravena dapat terjadi nekrosis jaringan lokal alternatif menjadi terapi tiap 3 minggu dengan dosis
Doksorubisin dapat terjadi. Dibuat oleh: PT SANBE FARMA
yang parah pada tempat penyuntikan. Risiko trombo- 60 mg/m 2.
Terdapat tanda-tanda myelosupresi, ulserasi bukal atau Bandung Barat-Indonesia BO 029 - 2
sensasi terbakar bukal. flebitis pada tempat penyuntikan dapat dikurangi jika Karena adanya kemungkinan efek samping terhadap
Penggunaan selama kehamilan dan menyusui: Doxo- instruksi pada rute pemberian diikuti. Eritema jarang jantung maka total dosis kumulatif tidak boleh melebihi
rubicin tidak boleh diberikan selama masa kehamilan 500-550 mg/m 2.

Ukuran: 280 x 284 mm (bolak-balik) • Bahan: Kertas HVS 60 gram • Warna: Teks dan garis  Hitam REV. DATE : 03/08/19
OGB SANBE doxorubicin showed embryotoxic and teratogenic adjustments may be required during simultaneous drug has to be reduced by approximately 50%.
activities in animal experiments, pregnancy is to be treatment for gout therapy. In combination with cyclo- In case of blood count changes, liver and renal function
excluded before starting therapy with doxorubicin. sporin therapy, neurologic disturbances and coma disturbances the dose is to be reduced corresponding
DOXORUBICIN Strict contraception must be guaranteed before and at cannot be excluded. Incompatibilities with heparin and to the laboratory results:
HYDROCHLORIDE least 3 months after therapy with doxorubicin in male alkaline solutions exist. Generally, doxorubicin should not
and female patients. be mixed with other solutions for infusion. Phenobarbital Leucocytes Thrombocytes Doxorubicin
2 mg/mL Since doxorubicin is excreted in breast milk, nursing is to can lead to an accelerated plasma clearance of over over dose
Injection i.a./i.v./i.ves. be avoided. doxorubicin. Doxorubicin may reduce oral bioavailability
5,000 150,000 100%
of digoxin. During doxorubicin therapy, no active
4,000 100,000 75%
ADVERSE REACTIONS vaccination must be carried out (the patient should
COMPOSITION 3,000 75,000 50%
- Severe, mostly reversible myelosuppression often avoid contact with individuals recently vaccinated with
Each mL contains: 2,000 50,000 25%
appears with a nadir after 10-14 days. Anaemia, polio vaccine). Cross-resistance exists between doxo-
Doxorubicin Hydrochloride ........................................ 2 mg thrombopenia and leucopenia are dose-dependent. rubicin and daunorubicin.
In combination with other cytostatic agents or in cannot be excluded. Incompatibilities with heparin and If the leucocytes value is < 2,000 and thrombocytes
PHARMACOLOGY radiation therapy the myelosuppressive activity is alkaline solutions exist. Generally, doxorubicin should not value < 50,000, doxorubicin should not be administered
Doxorubicin belongs to the class of anthracyclines. It is increased, particularly for doses > 550 mg/m 2 and be mixed with other solutions for infusion. Phenobarbital anymore.
used as cytostatic agent. Its antimicrobial properties are > 400 mg/m 2, respectively. Therefore, careful control- can lead to an accelerated plasma clearance of Bilirubin 1. 2-3 mg/100 mg; dose is 50%
not used therapeutically. The mechanism of action of ling of leucocytes, erythrocytes and thrombocytes is doxorubicin. Doxorubicin may reduce oral bioavailability Bilirubin over 3 mg; dose is 25%
doxorubicin is based on several mechanisms. Glycoside necessary. With the mentioned dosages, leucopenia of digoxin. During doxorubicin therapy, no active Serum creatinine 1.2-2 mg/100 mg; dose is 50%
binding of the daunosaminosaccharide leads to an appears mostly transient with a maximum after 10-14 vaccination must be carried out (the patient should
intercalation in the DNA double helix. The reversible DNA avoid contact with individuals recently vaccinated with Administration
days. Generally, it is reversible up to day 21. Infection
complexes formed inhibit the matrix function at the polio vaccine). Cross-resistance exists between doxo- Doxorubicin can be administered i.v. as single injection,
rate increases in the neutropenic phase.
replication and transcription. rubicin and daunorubicin. intra-arterially, i.v. as long-term infusion over 48-96 hours
- Like all other anthracyclines, treatment with doxoru-
or intravesically.
Furthermore, an impairment of the DNA arises due to bicin can cause heart damages. The risk of an anthra-
It is not to be administered intrathecally, intramuscularly,
reversible single strand and irreversible double strand cyclin-induced cardiomyopathy increases when the WARNINGS AND PRECAUTIONS
subcutaneously or orally. Paravasates are to be strictly
fractures. cumulative total dose in adults of 550 mg/m 2 and in Therapy with anthracycline should only be carried out
avoided as they can induce local necroses and throm-
The DNA repair mechanisms are inhibited. Doxorubicin, children 400 mg/m 2 is exceeded. The avoidance of by physicians with experience in cytostatic therapy.
bophlebitis.
a chinone-hydrochinone structure, can transform to a high concentrations which appear after high i.v. doses Intra-arterial administration should only be carried out
Long-term administration is indicated only in exceptional
semichinone through absorption of electrons aided by reduces cardiotoxicity. by an experienced physician. The pre requisite to treat
cases.
NADPH-cytochrom-P-450 reductase and participates - Acute Phase: Mostly within the first 24 hours after side effects must be given. Careful i.v. administration of
High local concentrations were reached with intra-
in redox reactions. Another mechanism of action is therapy starts, dose-independent ECG changes e.g., the drug into the blood stream must be guaranteed
arterial application. Widespread necroses may appear
based on the influence of chelating agents on the cell ST extension decrease, sinus tachycardia, supra- since tissue necroses and thrombophlebitis may result.
in the perfused tissue. This route of administration is
membrane function. ventricular and ventricular tachycardia. These ma- Careful controlling of the patient before, during and
therefore dangerous and must be considered carefully.
Its effectiveness is cell cycle specific but cell impairment nifestations are mostly reversible or can be treated with after therapy is required.
An exact application must be carried out if administered
is not phase-dependent. The highest toxic effect, how- antiarrhythmic therapy. In rare cases, life-threatening Monitor haematologic parameters e.g., blood count
as bolus injection respectively short-term infusion. The
ever, occurs mainly in the S and G 2 phase of the cycle. arrhythmias were reported within a few minutes post- including granulocytes, erythrocytes and thrombocytes.
exact position of the needle is to be checked by a
Doxorubicin is also active against slow-growing tumour administration (PA). Therapy can be continued, how- Early treatment of severe haemorrhagic conditions as
forerun of approximately 5 mL standard infusion solution
cells. ever, as soon as the arrhythmia is controlled. well as infection is necessary for therapy success.
(saline solution). To prevent back flow of Doxorubicin
After i.v. administration, plasma elimination follows tri- - Late Phase: Dose-dependent and cumulative induced Controlling of liver and renal functions e.g., bilirubin,
solution, the infusion cannule is to be disconnected at
phasic pharmacokinetics. The half-life of the initial cardiotoxicity. It appears mostly as congestive heart serum creatinine and dose adjustment if necessary.
the upper point of the liquid flow of doxorubicin and
distribution phase is approximately 12 minutes, half-life of failure (left heart failure) during therapy and months Blood urea level: In case of hyperuricaemia, a cor-
then Doxorubicin is to be injected into the infusion
the intermediary phase is approximately 3 hours and the and years after therapy ends (dyspnea, arm and leg responding therapy must be carried out.
cannule. The whole Doxorubicin solution is administered
terminal half-life is 30 hours. edema). The anthracycline-induced cardiomyopathy Monitor cardiologic parameters e.g., ECG, echocardio-
slowly i.v. (10-20 minutes). The clamp on the infusion
is associated with a tension reduction in the QRS gram, left ventricular ejected fraction. Early diagnosis
Approximately 35% of the administered doxorubicin is cannule is opened and then washed out with standard
interval, a prolongation of the systolic interval and a and a rapid treatment are necessary for therapy suc-
bound irreversible to microsomal proteins at the tissue infusion solution (sodium chloride) to reduce the risk of
reduction of the left ventricular ejected fraction and cess.
site. Metabolism occurs mainly in the liver. Over 50% of thrombosis.
can rapidly develop and may not be detected during Controlling of infections: Systemic infections must be
the dosage follows hepatic elimination, and approxi- During intravesical administration, dilution with urine in
a routine ECG. Cardiomyopathy responds well to a controlled before therapy starts.
mately 2 - 10% renal elimination. An impaired liver func- the bladder is to be avoided. In order to reduce urine
therapy but may become irreversible and even fatal Previous cardiac diseases, previous therapy with
tion can prolong elimination and can lead to accumu- production to approximately 50 mL/hour, the patient is
if not detected. Dyspnea, arm and leg edema may cardiotoxic substances e.g., anthracyclines in high cu-
lation in plasma and tissue. to avoid liquids 12 hours before therapy begins. When
lead to an anthracycline-induced cardiomyopathy. mulative doses increase the risk of cardiotoxicity. A risk-
The main metabolite doxorubicinol, is formed by aldo- the instillate is in the bladder, the position of the patient
Before therapy with doxorubicin, an ECG, echocar- benefit ratio is to be considered in affected patients.
keto reductase. A further metabolism path exists the must be changed every 15 minutes. In general, the ad-
diogram and the determination of the left ventricular If a pregnancy is desired after therapy is discontinued,
reductive decomposition of the glycoside binding ministration period is 1 hour. Subsequently the patient
ejected fraction should be carried out. During and genetic consultation is recommended.
through a NADPH-dependent reductive glycosidase. should urinate.
after therapy the cardiac function must be monitored Doxorubicin may impair ability in driving and handling
Simultaneously, various aglycon metabolites appear. For dilutions, normal saline is to be used. At intrave-
regularly. with machines.
Accumulation did not appear with continuous infusion or sical instillation it is recommended to dissolve 50 mg
- Reversible alopecia was often observed (85%).
with repeated single administration over 3 consecutive Cautions for usage Doxorubicin in 30-50 mL normal saline solution.
- Nausea, anorexia, gastrointestinal spasms, diarrhea
days. As with other cytostatic drugs care is to be taken in If Doxorubicin is brought in contact with skin or mucosa it
often appear and are mostly reversible. Stomatitis and
Doxorubicin does not cross the blood-brain barrier. handling Doxorubicin. If contamination occurs, im- must be cleaned off with soap and water immediately.
oesophagitis: Mostly 5-10 days PA rarely lead to
mediate cleaning with soap and water is indicated.
ulcerations. Inflammations in the gastrointestinal tract
INDICATIONS Pregnant women must avoid contact with Doxorubicin. OVERDOSAGE
(rarely with ulcerations). At start of therapy, red co-
Solid tumours, haemoblastoses and lymphomas, e.g. Doxorubicin is inactivated at 700°C and by sodium Acute overdose can lead to mucositis, cardiac in-
loration of the urine can appear which is mostly
acute myeloid or lymphatic leucaemia, Hodgkin and hypochlorite solution diluted with 10 parts of water. Use sufficiency and heart arrhythmias (within 24 hours) as
reversible within 48 hours and is without any signifi-
non-Hodgkin's lymphoma, carcinomas of the mamma, only freshly prepared and clear solutions. For single use well as myelosuppresion which culminates within 14
cance.
urinary bladder, brochial tubes, cervix, ovary, stomach, only. days. Recommended therapy is symptomatic treat-
- Rare cases of hyperuricaemia, nephropathy appear
thyroid, testicle, neuroblastoma, soft-tissue sarcoma, ment of the mucositis. Cardiac toxicity is often reversible,
mostly at start of therapy in patients with leukemia
osteosarcoma (Ewing sarcoma), Wilms tumour, tumours DOSAGE temporary and can lead to unspecific ECG changes (ST
or lymphoma caused by rapid and increased cell
of the head and neck, multiple myelomas, intravesical The dosage of Doxorubicin depends on the respective extension decrease, sinus tachycardia, extrasystoles). In
decomposition which leads to increased serum uric
administration in case of superficial non-invasive blad- therapy cycle as well as on the general condition and case of myelosuppression, the patient needs to be
acid values. Allergic reactions: erythema, pruritus,
der carcinomas after transurethral resaction (TUR) and the pre-treatment of the patient. Therefore the following protected from infections (antibiotic treatment) and a
urticaria, fever, chills, rarely anaphylaxis. In rare cases
for recidive prophylaxis. data are only guidelines: substitution of the affected corpuscular elements may
loss of the body of the nail, hyperpigmentation, throm-
bophlebitis, epidermolysis, arthralgia, immunosup- - Adults: as single agents: be required. Chronic toxicity appears as cardiomyo-
CONTRAINDICATIONS 60-75 mg/m 2 (1.2-2.4 mg/kgbw) pathy (left ventricular insufficiency) particularly with
pression.
Hypersensitivity to any of the components of the Intravenously 21 day interval. cumulative doses > 500 mg/m 2. Therapy is symptom
- In diseases with leucocytosis, hyperuricaemia was
Doxorubicin. Doxorubicin is not to be administered in 20-25 mg/m 2 (0.4-0.8 mg/kgbw) oriented. In order to diagnose cumulative cardiotoxicity,
observed which requires the administration of xanthine
patients with a severe bone marrow depression. Intravenously over three successive days: echocardiography, measurement of systolic time frames
oxidase inhibitors.
It should not be administered in case of a cardio- - Patients with previous or simultaneous radiotherapy 20 mg/m 2 weekly and radionuclidangiography are required.
pathologic anamnesis (unstable angina pectoris, have an increased risk of local reactions in the ra- Lower doses will be necessary if used in combination Doxorubicin is not dialyzable.
progressive cardiac insufficiency, cardiac insufficiency diation field (recall phenomenon); previously healed with drugs of similar toxicology profile.
grade IV, severe heart rhythm and conduction dis- radiation damages can appear again with doxorubicin - Children: adults doses may be suitable but may need ON MEDICAL PRESCRIPTION ONLY
turbances, cardiac infarction within the last 6 months, (recall phenomenon). In combination with cytarabine, to be reduced.
myocardiopathy). Patients who received anthra- necrotic colitis sometimes with severe infection was - Elderly: cumulative dose should not exceed 450 mg/m 2 PRESENTATION
cyclines (e.g., epirubicin, idarubicin, daunorubicin) up to described. In combination with other cytostatics, for these patients over 70 years of age. Adults dose Box, 1 vial @ 5 mL.
the respective maximal cumulative dose are not to be amenorrhoea and azoospermia were observed. In may be. Reg. No.: GKL1222250243A1
treated with doxorubicin. combination with radiotherapy, dermatitis and mu- In patients who should not receive the complete dose
Doxorubicin therapy should not be started in cases of cositis were observed in the irradiated area. Secondary due to certain reasons (age, myelosuppression, immu- STORAGE
severe liver and renal impairments, uncontrolled in- neoplasms cannot be excluded. nosuppression, relative contraindication) the following Store at temperature 2°- 8°C, away from light. Do not
fections and increased haemorrhagic tendency. - Side effects induced at the site of administration: After therapy cycles in mono- and polychemotherapy are freeze.
Intravesical administration is contraindicated in cystitis. injection in very narrow veins or after repeated recommended:
Intravesical administration must not be used for the application in the same vein, sclerosis can appear. Due - Long-term infusion of 60 mg/m 2 over 48-96 hours. Manufactured by: PT SANBE FARMA
treatment of invasive tumours which penetrate the to paravenous injection of doxorubicin, severe local - 5 -15 mg/m 2 as weekly single dose, and the total dose Bandung Barat-Indonesia
vesical wall. tissue necrosis can appear at the injection site. The risk should not exceed 20 mg/single treatment. BO 029 - 2
Care is to be taken in simultaneous or previous ra- of thrombophlebitis at the injection site can be re- - Weekly administration of 20 mg/m 2 as alternative to a
diotherapy of the mediastinal-pericardial field or after duced if instructions on the route of administration are 3-weeks therapy with 60 mg/m 2
treatment with other cardiotoxic substances as well as in observed. Erythema appears rarely along the vein Due to possible cardiac side effects the cumulative total
patients with particular disease-dependent clinical where injection took place (only if i.v. administration is dose must not exceed 500 - 550 mg/m 2.
condition e.g., anaemia, leucaemic pericarditis and/or carried out too fast). The total dose must be reduced to 400 mg/m 2 in fol-
myocarditis. In these cases, an increased risk of the lowing cases: Previous radiation in the mediastinal field,
cardiotoxicity due to doxorubicin is possible. DRUG INTERACTIONS previous or simultaneous therapy with other cardiotoxic
Marked myelosuppression, buccal ulceration or buccal Drug interactions are to be expected with all drugs that agents (e.g. cyclophosphamide, mitoxantron) or rela-
burning sensation. by themselves have myelosuppressive, cardiotoxic or ted substances (daunorubicin).
Use in pregnancy and lactation: Doxorubicin must not hepatotoxic effect. Doxorubicin may lead to increased In cases of stomatitis or mucositis, therapy must only be
be used during pregnancy and lactation period. Since uric acid levels and therefore corresponding dose continued after healing of the lesions whereby the dose

Ukuran: 280 x 284 mm (bolak-balik) • Bahan: Kertas HVS 60 gram • Warna: Teks dan garis  Hitam REV. DATE : 03/08/19

Anda mungkin juga menyukai