Anda di halaman 1dari 6

DEFINISI INERT GAS & INERT GAS SYSTEM PADA KAPAL

TANKER

  Posted on5th May 2019

picture: www.pexels.com

Kapal tanker membawa muatan minyak dengan grades  muatan yang berbeda-


beda, yang memiliki karakteristik dapat menghasilkan uap dan gas (flammable
vapors and gases) yang mudah terbakar pada saat dimuat ke kapal atau
selama muatan tersebut ditransportasikan. Walaupun kapal tanker tidak dalam
kondisi bermuatan, ruang kargo (cargo hold) masih terdapat gas mudah
terbakar yang berbahaya.
Apabila uap yang dihasilkan oleh muatan minyak bercampur dengan udara
yang kandungan utamanya adalah oksigen, maka akan terjadi ledakan yang
mengakibatkan kerusakan dan korban jiwa. Ledakan juga dapat menyebabkan
polusi dikarenakan adanya tumpahan minyak ke laut. Untuk menghindari
terjadinya ledakan maka digunakan Inert Gas System pada kapal tanker.

    Inert Gas System  adalah sistem keamanan pencegahan ledakan pada kapal
tanker dengan memasukkan Inert Gas ke dalam tangki muatan untuk menjaga
agar kadar oksigen dalam keadaan rendah dan mengurangi hydrocarbon di
atmosfer tangki muatan pada kadar yang aman.

Inert Gas adalah gas atau campuran bermacam-macam gas yang dapat


mempertahankan kadar oksigen dalam presentase rendah sehingga dapat
mencegah terjadinya ledakan atau kebakaran. Sedangkan kondisi Inert adalah
kondisi dimana kadar oksigen pada tangki muatan dipertahankan dalam kadar
8% atau kurang dibandingkan dengan jumlah volume gas yang ada pada
atmosfer tangki muatan tersebut.
Sumber: https://www.marineinsight.com
Bercampurnya antara hydrocarbon dan udara tidak akan menimbulkan ledakan
kecuali apabila komposisinya masih berada pada daerah yang dikenal
dengan flammable range, daerah ini dibatasi dengan lower flammable
limit dan upper flammable limit. Apabila konsentrasi hydrocarbon  berada
dibawah flammable range berarti tidak terdapat gas hydrocarbon yang cukup
untuk menyebabkan terjadinya pembakaran, sedangkan apabila
kadar hydrocarbon berada diatas flammable limit berarti tidak cukup udara
untuk membakar.

Secara umum ada beberapa ketentuan tentang Inert Gas System menurut Rules


Biro Klasifikasi Indonesia Vol III Section 15 Special Requirements for Tankers,
diantaranya:

 Inert gas dapat dihasilkan oleh main atau auxiliary boiler, inert gas generator dengan
independent burner units, nitrogen generator atau peralatan lainnya.
 Pada kondisi normal operasional Inert Gas System harus mencegah udara masuk ke
tangki dan menjaga kandungan oksigen pada atmosfer tangki minimal 8 % dari
volume.
 Memasukkan inert gas ke dalam tangki yang kosong bertujuan untuk mengurangi
kandungan hydrocarbon hingga kurang dari 2 % dari volume.
 Kandungan oksigen pada inert gas tidak lebih dari 5 % dari volume.
Sumber: https://www.marineinsight.com

Ada beberapa komponen pada Inert Gas System, diantaranya:

1. Exhaust gases source: sumber gas inert diambil dari serapan gas buang boiler atau
mesin utama karena mengandung gas buang di dalamnya.
2. Inert gas isolating valve: berfungsi mengisolasi sistem saat tidak digunakan.
3. Scrubbing tower: Gas buang memasuki scrub tower dari bawah dan melewati
serangkaian semprotan air dan pelat penyekat untuk mendinginkan, membersihkan,
dan membasahi gas. Tingkat SO2 berkurang hingga 90% dan gas menjadi bersih dari
jelaga.
4. Demister: Biasanya terbuat dari polypropylene, digunakan untuk menyerap
kelembaban dan air dari gas buang yang diolah.
5. Gas Blower: Biasanya dua jenis blower kipas digunakan, steam driven turbine
blower untuk operasi inert gas dan electrically driven blower untuk pengisian ulang.
6. Pressure regulating valve: tekanan pada tangki berbeda-beda dikarenakan perbedaan
karakteristik muatan minyak dan atmosfer. Untuk mengontrol perbedaan tekanan ini
dan menghindari panas berlebih dari kipas blower katup pengatur tekanan dipasang.
7. Deck seal: untuk menghentikan gas yang kembali dari blower ke tangki muat.
8. Mechanical non return valve: perangkat mekanis non-balik tambahan sejajar
dengan deck seal.
9. Deck isolating valve: Katup yang digunakan untuk mengisolasi kamar mesin dari
sistem yang berada di deck.
10. Pressure Vacuum (PV) breaker: membantu dalam mengendali kan tekanan berlebih
atau tekanan turun pada tangki muat.
11. Cargo tank isolating valves: Kapal tanker memiliki beberapa tangki muat dan masing-
masing dilengkapi dengan isolating valve. Katup ini mengontrol aliran dari inert
gas dan dioperasikan hanya oleh petugas yang bertanggung jawab di kapal.
12. Mast riser: untuk mempertahankan tekanan gas inert pada saat pemuatan kargo dan
selama waktu pemuatan tetap terbuka untuk menghindari tangki muat bertekanan.
13. Safety and alarm system: pabrik pembuat Inert gas plant menyediakan berbagai fitur
keselamatan untuk melindungi tangki dan mesin itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai