Sri Fahnur Septiani
Sri Fahnur Septiani
Oleh :
SRI FAHNUR SEPTIANI
Nim : 143110233
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PADANG
TAHUN 2017
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikankarya tulis ilmiah ini dengan judul
“Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Isolasi Sosial di Kelurahan Surau
Gadang Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Pada Tahun 2017”. Saya
menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, saya tidak
akan sampai ke tahap ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
kepada,Yth:
1. Ibu Renidayati, S.Kp, M.Kep Sp.Jiwa selaku pembimbing I dan Bapak
N.RachmadanurS.Kp,MKM selaku pembimbing II yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan karya tulis ilmiah ini
2. Ka. Prodi D III Keperawatan Padang Poltekkes Kemenkes Padang yang
telah membantu dalam administrasi untuk memperoleh data yang
diperlukan.
3. Bpk Drg. Darius sebagai pimpinan Puskesmas Nanggalo kota Padang yang
telah mengizinkan untuk melakukan penelitian.
4. Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral
5. Saudara dan sahabat saya yang telah memberikan semangat dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
6. Teman-teman seperjuangan dengan saya yang telah banyak membantu
saya dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga nantinya dapat membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.
Peneliti
ABSTRAK
Laporan Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2015, jumlah pasien
gangguan jiwa di seluruh puskesmas di Kota Padang terus meningkat. Jumlah
pasien gangguan jiwa di Puskesmas Nanggalo tahun 2016 sebanyak 117 orang.
Masalah yang biasa terjadi pada pasien gangguan jiwa adalah Isolasi Sosial.
Tujuan penelitian ini menerapkan asuhan keperawatan pada 2 partisipan isolasi
sosial di Kelurahan Surau Gadang wilayah kerja Puskesmas Nanggalo Padang.
Desain penelitian deskriptif, diakukan di Kelurahan Surau Gadang dari
bulan Januari sampai Juni 2017. Data diperoleh dari wawancara, observasi dan
pengkajian menggunakan format pengkajian kesehatan jiwa, lembar observasi
isolasi sosial, tensimeter, stetoskop, termometer, alat ukur berat badan dan tinggi
badan Populasi sebanyak 63 orang gangguan jiwa. Sampel penelitian adalah 2
partisipan yang berada di Kelurahan Surau Gadang. Pengambilan sampel dengan
teknik sampling. Analisa dilakukan dengan membandingkan kasus dengan teori.
Hasil pengkajian didapatkan penampilan tidak rapi, enggan berbicara
dengan orang lain,suka menyendiri dan merasa tidak berguna. Diagnosa
keperawatan utama yaitu isolasi sosial. Intervensi yang dilakukan melatih
perberkenalan dan berinteraksi dengan orang lain dan melakukan kegiatan yang
bermanfaat. Setelah melakukan implementasi keperawatan selama 10 hari
partisipan mampu melakukan perawatan diri dengan dibantu.
Melalui pimpinan Puskesmas Nanggalo disarankan kepada pemegang
program kesehatan jiwa untuk dapat meningkatkan pemberian asuhan
keperawatan pada pasien gangguan jiwa dengan Isolasi Sosial. Bagi peneliti
selanjutnya agar lebih memperbanyak responden penulisan supaya dapat
membandingkan satu kasus yang sama terhadap partisipan yang berbeda.
Kata Kunci (Key Word) : ISOLASI SOSIAL, Asuhan Keperawatan
Daftar Pustaka : 22 (2006 – 2016)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................4
C. Tujuan Penulisan .........................................................................4
D. Manfaat Penulisan .......................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 5. Genchart
Untuk mama dan papa kedua orang tua tercinta yang saya sayangi terimakasih
telah mendo’akan dan membantu perjuangan saya dari awal hingga saat sekarang
dan nanti.
Terimakasih untuk segala bentuk dukungan dan perjuangan mama dan papa. Saya
selalu berdo’a semoga mama dan papa selalu dalam lindungan Allah SWT, sehat
selalu yaa ma pa? Hingga nanti mama dan papa merasakan kesuksesan yang saya
dapat hingga nanti mama dan papa bisa melihat cucu mama dan papa kelak.
Maafkan sifat tia yang kadang tidak sesuai dengan harapan mama dan papa.
Sertakan tia selalu dalam do’a sesuai sholat mama dan papa yaa. Tia sayang
mama, tia sayang papa.
Terimakasih juga dukungan dan do’a dari abang Adek, kakak Mamik dan adik tia
yang bernama Wiwik selalu menasehati untuk menuju jalan yang lebih baik dan
yang selalu mau mendengarkan keluh kesah tia terkadang juga ngajakin berantem.
Thanks you so much brother and sister am really miss you ! semoga kita
bersaudara selalu menjaga nama baik orang tua dan menjadi kebanggan bagi
orang tua, agama, bangsa, dan negara kita.
Terimakasih juga untuk teman-teman yang berbeda jurusan yang kenal nya ada di
PPS yang kenal nya ada dilingkungan kampus dan yang kenalnya ada di kost
teman seperti Rita sahara yang selalu memberi semangat saat urusan KTI tia rasa
sulit,dan terimakasih juga kepada Hikmatul Fauziah dan Zahara sakinah si manjo
yang suka bikin hidup tidak nyaman tapi bahagia,cewek dua ini cewek lemot
mereka selalu memberikan nasehat kebaikan dan nasehat keburukan. Ooh betapa
bahagianya saya punya banyak teman. Terimakasih yaaa semoga kita selalu
menjalin silaturrahmi dengan baik,dan sehat selalu dalam lindungan Allah Swt.
Untuk sahabat SD,SMP,SMA yang masih dekat sampai sekarang terimakasih doa
dan dukungan kalian yaa yang tidak bisa disebutkan satu-satu namanya tap ada
beberapa yang masih terasa dekat seperti Riza Zakia cewek tomboi yang
ngebantuin aku dalam menyelesaikan KTI ini agar tetap semangat. Apuk
Terakhir untuk dia, yang masih disimpan oleh Allah di Lauhul Mahfud. Aku
yakin dia juga sedang berjuang ahaha. Semoga kita bertemu diwaktu yang tepat
yaa,amiiin Ya Allah..
“Barang siapa yang mencari suatu ilmu pengetahuan, maka Allah subahana
wata’ala memudahkan jalan nya ke syurga’’
Salam Semangat
Agama : Islam
Ayah : Seno
Ibu : Aprismida
Riwayat Pendidikan
A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi mental sejahtera yang
memungkinkan hidup harmonis dan produktif sebagai bagian utuh dari
kualitas hidup seseorang, dengan memperhatikan semua segi kehidupan
manusia. Kesehatan jiwa mempunyai rentang sehat – sakit jiwa yaitu sehat
jiwa, masalah psikososial dan gangguan jiwa ( Keliat et al., 2016).
Secara umum klasifikasi gangguan jiwa menurut hasil Riset Kesehatan Dasar
tahun 2013 dibagi menjadi dua bagian, yaitu (1) gangguan jiwa berat atau
kelompok psikotik dan (2) gangguan jiwa ringan meliputi semua gangguan
mental emosional yang berupa kecemasan, gangguan alam perasaan dan
sebagainya. Sedangkan yang termasuk gangguan jiwa berat salah satunya
yaitu skizofrenia (Yusuf, dkk, 2015).
Hasil penelitian oleh Hariyanto tahun 2013 di RSJD Surakarta terhadap salah
satu klien dengan isolasi sosial menunjukkan bahwasanya hubungan saling
percaya dengan klien tercapai ditandai klien bersedia diajak ngobrol dengan
penulis, klien bersedia menyebutkan nama dan nama panggilan yang disukai,
serta klien bersedia menceritakan tentang masalah yang dialaminya, klien
juga menjelaskan tentang isolasi sosial: menarik diri yang dialaminya, selain
itu klien juga bersedia diajak berdiskusi tentang manfaat berhubungan dengan
orang lain, klien juga mampu mengulang manfaat berhubungan dengan orang
lain.
Berdasarkan data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kota Padang tahun
2015 bahwa puskesmas Nanggalo berada pada posisi kedua dari 22
puskesmas dengan jumlah didapatkan klien dengan gangguan psikotik dan
skizofrenia sebanyak 569 orang (DKK, 2015). Hasil laporan yang didapatkan
di Puskesmas Nanggalo pada tahun 2016 jumlah kunjungan pasien jiwa
berdasarkan wilayah kerja totalnya yaitu 525 orang, diantaranya terdiri dari
251 orang pada Kelurahan Surau Gadang, 187 orang di Kelurahan Kurao
Pagang, 9 orang di Kelurahan Gurun Laweh dan 78 orang yang di luar
Wilayah. Sedangkan kunjungan pasien jiwa berdasarkan kasus tahun 2016
yang tertinggi yaitu psikotik dengan jumlah 472 orang (Puskesmas Nanggalo,
2016).
Data yang didapat dan survey awal yang dilakukan peneliti pada saat praktek
lapangan keperawatan jiwa-komunitas di Puskesmas Nanggalo pada bulan
November 2016 didapatkan hasil wawancara dengan klien dan keluarga klien
yang mengalami gangguan jiwa isolasi sosial ditandai dengan klien banyak
diam, tidak mau bicara, menyendiri, tidak mau berinteraksi dengan orang
yang terdekat, klien tampak sedih, ekspresi datar, dan kontak mata kurang.
Peran perawat dalam menangani masalah isolasi sosial ada dilakukannya
Hasil wawancara juga yang dilakukan pada bulan November 2016 kepada
salah seorang pemegang program keperawatan jiwa di Puskesmas Nanggalo
yaitu klien kadang ditemani oleh keluarga atau hanya keluarga yang datang
ke Puskesmas Nanggalo untuk mengambil obat saja ke Puskesmas dan saat
itu keluarga tidak ada dilatih untuk penerapan strategi pelaksanaan kepada
klien. Klien juga dikunjungi ke rumah-rumah oleh salah satu pemegang
program keperawatan untuk menerapkan strategi pelaksanaan sesuai dengan
diagnosa saat itu, disamping itu juga mengevaluasi perkembangan klien dan
tindakan apa saja yang telah diterapkan keluarga ke klien untuk mengontrol
keadaannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat diambil suatu
rumusan masalah “Bagaimana Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Isolasi
Sosial di Kelurahan Surau Gadang Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Tahun
2017?”
2. Puskesmas
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dalamasuhan
keperawatan pada klien dengan Isolasi Sosial di Kelurahan Surau Gadang
Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang tahun 2017.
3. Institusi Pendidikan
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran untuk
pengembangan ilmu dalam asuhan keperawatan pada klien dengan Isolasi
Sosial di Kelurahan Surau Gadang Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo
Padang tahun 2017.
6. Mekanisme koping
Individu yang mengalami respon sosial maladiptif menggunakan berbagai
mekanisme dalam upaya untuk mengatasi ansietas. Mekanisme tersebut
berkaitan dengan dua jenis masalah hubungan yang spesifik (gall,W Stuart
2006). Koping yang berhubungan dengan gangguan kepribadian antisosial
antara lain proyeksi, spliting dan merendahkan orang lain, koping yang
berhubungan dengan gangguan kepribadian ambang spliting, formasi reaksi,
proyeksi, isolasi, idealisasi orang lain, merendahkan orang lain dan
identifikasi proyektif.
7. Sumber Koping
Contoh sumber koping yang berhungan dengan respon maladaptif menurut
Stuart, (2006) meliputi :
a) Keterlibatan dalam hubungan keluarga yang luas dan teman.
b) Hubungan dengan hewan peliharaan.
9. Penataklaksanaan.
a. Terapi Medis
Berupa Therapy farmakologi
(1) Clorpromazine (CPZ)
a) Indikasi: Untuk syndrome psikosis yaitu berdaya berat dalam
kemampuan menilai realitas, kesadaran diri terganggu, daya nilai
norma sosial dan tilik diri terganggu, berdaya berat dalam fungsi -
fungsi mental: waham, halusinasi, gangguan perasaan dan
perilaku yang aneh atau, tidak terkendali, berdaya berat dalam
fungsi kehidupan sehari -hari, tidak mampu bekerja, hubungan
sosial dan melakukan kegiatan rutin.
d. Therapy Individu
Menurut Pusdiklatnakes (2012)tindakan keperawatan dengan pendekatan
strategi pelaksanaan (SP) pada pasien dapat dilakukan sebagai berikut :
a) Strategi pelaksanaan pertemuan 1 pada pasien :
Pengkajian Isolasi sosial, dan melatih bercakap-cakap antara pasien dan
keluarga.
(1) Membina hubungan saling percaya
(2) Membantu pasien menyadari masalah isolasi sosial
(3) Melatih bercakap-cakap secara bertahap antara pasien dan anggota
keluarga
b) Strategi pelaksanaan pertemuan 2 pada pasien :
Melatih pasien berinteraksi secara bertahap (pasien dengan 2 orang lain),
latihan bercakap-cakap saat melakukan 2 kegiatan harian.
e. Therapy Lingkungan
Menurut Rusdi (2013), manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungan
sehingga aspek lingkungan harus mendapatkan perhatian khusus dalam
kaitannya untuk menjaga dan memelihara kesehatan manusia. Lingkungan
berkaitan erat dengan stimulus psikologi seseorang yang akan berdampak
1. Deskripsi
Tanggapan atau deskripsi tentang isolasi yaitu suatu keadaan kesepian yang
dialami oleh seseorang karena orang lain menyatakan sikap yang negatif dan
mengancam (towsend, 1998).Seseorang dengan perilaku menarik diri akan
menghindari interaksi dengan orang lain.
2. Pengkajian
Pengelompokan data pada pengkajian kesehatan jiwa berupa faktor
presipitasi, penilaian stressor , suberkoping yang dimiliki klien. Setiap
melakukan pengajian ,tulis tempat klien dirawat dan tanggal dirawat isi
pengkajian meliputi :
a) Identitas Klien
Meliputi nama klien , umur , jenis kelamin , status perkawinan, agama,
tangggal MRS , informan, tangggal pengkajian, No Rumah klien dan
alamat klien.
b) Keluhan Utama
Keluhan biasanya berupa menyediri (menghindar dari orang lain)
komunikasi kurang atau tidak ada , berdiam diri dikamar ,menolak
interaksi dengan orang lain ,tidak melakukan kegiatan sehari – hari ,
dependen
3. Faktor predisposisi
Kehilangan,perpisahan , penolakan orang tua ,harapan orang tua yang tidak
realistis ,kegagalan/frustasi berulang, tekanan dari kelompok sebaya;
perubahan struktur sosial.Terjadi trauma yang tiba tiba misalnya harus
dioperasi , kecelakaan dicerai suami , putus sekolah ,PHK, perasaan malu
karena sesuatu yang terjadi ( korban perkosaan , tituduh kkn, dipenjara tiba –
5. Aspek Psikososial
Genogram yang menggambarkan tiga generasi
Konsep diri
a) Citra tubuh :
Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah atau tidak
menerima perubahan tubuh yang telah terjadi atau yang akan terjadi.
Menolak penjelasan perubahan tubuh , persepsi negatip tentang tubuh .
Preokupasi dengan bagian tubuh yang hilang , mengungkapkan keputus
asaan, mengungkapkan ketakutan.
b) Identitas diri
Ketidak pastian memandang diri , sukar menetapkan keinginan dan tidak
mampu mengambil keputusan .
c) Peran
Berubah atau berhenti fungsi peran yang disebabkan penyakit , proses
menua , putus sekolah, PHK.
d) Ideal diri
Mengungkapkan keputus asaan karena penyakitnya : mengungkapkan
keinginan yang terlalu tinggi.
e) Harga diri
Perasaan malu terhadap diri sendiri , rasa bersalah terhadap diri sendiri ,
gangguan hubungan sosial , merendahkan martabat , mencederai diri, dan
kurang percaya diri. Klien mempunyai gangguan/hambatan dalam
melakukan hubunga social dengan orang lain terdekat dalam kehidupan,
6. Status Mental
Kontak mata klien kurang /tidak dapat mepertahankan kontak mata , kurang
dapat memulai pembicaraan , klien suka menyendiri dan kurang mampu
berhubungan dengan orang lain , Adanya perasaan keputusasaan dan kurang
berharga dalam hidup.
8. Mekanisme Koping
Klien apabila mendapat masalah takut atau tidak mau menceritakan nya pada
orang orang lain( lebih sering menggunakan koping menarik diri).
9. Aspek Medik
Terapi yang diterima klien bisa berupa therapy farmakologi ECT,
Psikomotor, therapy okopasional, TAK , dan rehabilitas.
a) Isolasi Sosial
b) Harga diri rendah
c) Halusinasi
Pohon Masalah
D. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah tahapan ketika perawat mengaplikasikan ke dalam bentuk
intervensi keperawatan guna membantu klien mencapai tujuan yang telah di
tetapkan. Implementasi tindakan keperawatan disesuaikan dengan rencana
tindakan keperawatan. Sebelum melaksanakan tindakan yang sudah
direncanakan, perawat perlu memvalidasi dengan singkat, apakah rencana
tindakan masih sesuai dan dibutuhkan oleh klien saat ini (Keliat dkk, 2005).
E. Evaluasi
Menurut Rusdi (2013), dokumentasi asuhan keperawatan dilakukan pada setiap
tahap proses keperawatan yang meliputi dokumentasi pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi tindakan keperawatan dan evaluasi.
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif berupa mendeskripsikan
atau memaparkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa kini, dengan
rancangan penelitian yang berbentuk studi kasus.
Studi kasus merupakan rancangan penelitian yang mencakup pengkajian satu
unit penelitian secara intensif misalnya suatu klien, keluarga, kelompok,
komunitas, atau institusi. Meskipun jumlah subjek cenderung sedikit namun
jumlah variabel yang diteliti cukup luas (Nursalam, 2008).
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari data profil objek yang akan diteliti, serta
dokumentasi dari objek tersebut. Data sekunder yang diperoleh oleh
peneliti berupa dokumentasi data pasien gangguan jiwa Isolasi Sosialyang
diperoleh dari Medical Record Puskesmas Nanggalo kota Padang.
G. Prosedur Penelitian
Adapun langkah-langkah prosedur penelitian yang dilakukan oleh peneliti
sebagai berikut :
1. Peneliti meminta izin penelitian dari institusi asal peneliti yaitu Poltekkes
Kemenkes Padang.
2. Peneliti mendatangi Dinas Kesehatan Kota Padang dan menyerahkan surat
izin penelitian dari institusi ke ruangan Kepala Dinas Kesehatan Kota
Padang.
3. Meminta surat rekomendasi ke Puskesmas Nanggalo kota Padang
4. Meminta izin ke Kepala Puskesmas Nanggalo kota Padang
5. Meminta izin ke Bpk. Rt wilayah Surau Gadang
6. Mendatangi responden dan menjelaskan tentang tujuan penelitian
7. Informed Consent diberikan kepada responden
8. Responden diberikan kesempatan untuk bertanya
9. Responden menandatangani Informed Consent, peneliti meminta waktu
responden untuk melakukan asuhan keperawatan,dan kemudian peneliti
pamit.
A. Deskripsi Kasus
Tabel 4.1
Deskripsi Kasus Pada Asuhan Keperawatan pada klien dengan Isolasi
Sosial di kelurahan Surau Gadang Wilayah kerja Puskesmas Nanggalo
Asuhan Partisipan 1 Partisipan 2
Keperawatan
Keluhan saat
Partisipan merasa bingung Partisipan mengatakan kalau
dikaji ketika diajak kenalan dia hanya berdiam diri
dengan orang lain dan dirumah dan jarang keluar
tidak tau mulai dari mana rumah, partisipan hanya
dengan apa yang akan mau berinteraksi dengan
dibicarakan. orang yang ada dirumahnya,
Keluarga terkadang partisipan mengatakan
mengajak partisipan untuk hanya menghabiskan
Status Mental
Partisipan berpenampilan Partisipan berpenampilan
tampak tidak rapi dan tampak tidak rapi dan kotor,
kotor, partisipan jarang partisipan jarang mandi,
mandi, kebersihan gigi dan kebersihan gigi dan mulut
mulut partisipan tampak partisipan tampak kotor.
kotor. tampak tenang dan tampak tenang dan orientasi
orientasi terhadap waktu, terhadap waktu, tempat dan
tempat dan orang. orang.
Implementasi
Diagnosa keperawatan Implementasikeperawatan
Keperawatan prioritas pertama yang disesuaikan dengan rencana
diambil adalah isolasi tindakankeperawatan.
1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses
keperawatan. Tahap pengkajian dimulai dari pengumpulan data dan
perumusan kebutuhan atau masalah klien. Data yang dikumpulkan
meliputi data biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Data pada
pengkajian kesehatan jiwa dapat dikelompokan menjadi faktor
predisposisi, faktor presipitasi, penilaian terhadap stressor, sumber koping
dan mekanisme koping (Keliat, 2005).
2. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan teori dari Yusuf, dkk (2015), setelah data terkumpul dan
didokumentasikan dalam format pengkajian kesehatan jiwa, maka
seseorang perawat harus mampu melakukan analisis data dan menetapkan
suatu kesimpulan terhadap masalah yang dialami pasien. Hasil
kesimpulan tersebut kemudian dirumuskan menjadi masalah keperawatan.
Partisipan biasanya memiliki lebih dari satu masalah keperawatan.
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari
tindakan keperawatan pada klien. Evaluasi dilakukan sesuai dengan
tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi dapat dibagi dua
yaitu evaluasi proses dan evaluasi formatif, dilakukan setiap selesai
melaksanakan tindakan evaluasi hasil atau sumatif dilakukan dengan
membandingkan respon klien pada tujuan yang telah ditentukan
(Afnuhazi, 2015).
A. Kesimpulan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis memberikan saran sebagi berikut :
1. Bagi Pimpinan Puskesmas Nanggalo Kota Padang
Bagi pemegang program Keperawatan Jiwa dapat mengembangkan program
kesehatan jiwa yang dapat memfasilitasi penanganan masalah gangguan
kesehatan jiwa pada klien dengan Isolasi Sosial.
2. Penulis.
Penulisan ini dapat mengaplikasikan dan menambah wawasan ilmu
pengetahuan serta kemampuan penulis dalam mendiskripsikan asuhan
keperawatan pada klien dengan Isolasi Sosial di Kelurahan Surau Gadang
Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Kota Padang.
Dermawan, Deden dan Rusdi. (2013). Konsep dan Kerangka Kerja Asuhan Keperawatan
Jiwa. Yogyakarta: Gosyen Publishing
Hidayat, Aziz Alimul. 2012. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah
Edisi kedua. Jakarta: Salemba Medika.
Keliat, et al. 2016. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas: CMHN (Basic
Course). Jakarta: EGC.
Keliat, Budi Anna, dkk. (2009). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 2.
Jakarta:EGC
Purba,dkk (2008). Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Psikosial Dan Gangguan Jiwa.
Medan
Riset Kesehatan Dasar (2013). Laporan Nasional. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Departemen RI
Riyadi, Sujono, 2009, Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 1,Yogyakarta : Graha Ilmu.
Stuart, Gail W. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC
Yosep, Iyus., Sutini, Titin. (2014). Buku Ajar Keperawatan Jiwa (dan Advance mental
healyh nursing). Bandung: Refika Aditama.
Yusuf, AH, dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika.
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny.A
Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Jln. Pesisir Selatan no 715. Kelurahan Surau Gadang, Kec
Nanggalo Kota Padang
Tanggal Pengkajian: 22 Mei 2017
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
: Perempuan : Klien
2. Konsep diri
a. Gambaran diri :Klien mengatakan tidak ada bagian anggota tubuh
yang tidak disukai
b. Identitas diri :Klien merupakan anak ke 5 dari 5 saudara.
c. Peran diri :Klien mengatakan sekarang hanya bekerja
membantu orang tua dirumah.
d. Ideal diri :Klien mengatakan ingin sembuh dan bisa
berinteraksi dengan masyarakat.
e. Harga diri :Klien mengatakan merasa tidak mampu, merasa
tidak berguna, mudah putus asa dan
kurang percaya diri.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Klien memiliki orang-orang terdekat dalam kehidupannya sebagai
tempat mengadu, meminta bantuan dan sokongan terutama ibunya.
dan.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Klien mengatakan jarang mengikuti kegiatan dimasyarakat. Klien
mengatakan malas ikut dalam kegiatan.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan rajin melaksanakan ibadah. Klien rajin shalat dan
puasa.
√
Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak
seperti
Jelaskan :
...................................................................................................................
2. Pembicaraan
Jelaskan :
__________________________________________________________ _____
________________________________________________________________
______
Masalah Keperawatan :
________________________________________________
3. Aktivitas Motorik:
√ √
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Jelaskan :
__________________________________________________________
Masalah Keperawatan :
_____________________________________________
4. Alam perasaaan
√ √
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira
berlebihan
Jelaskan
:___________________________________________________________
Masalah Keperawatan :
______________________________________________
5. Afek
Jelaskan :
__________________________________________________________
Masalah Keperawatan :
_____________________________________________
√
Kontak mata (-) Defensif Curiga
Jelaskan :
__________________________________________________________
Masalah Keperawatan :
_____________________________________________
7. Persepsi
Pengecapan Penghidu
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
8. Proses Pikir
Jelaskan : Klien tampak saat berinteraksi tiba-tiba berhenti saat berbicara dan
kemudian melanjutkan kembali
9. Isi Pikir
Jelaskan :
__________________________________________________________
√
bingung sedasi stupor
Disorientasi
Jelaskan :
............................................................................................................................
Masalah Keperawatan :
______________________________________________
11. Memori
√
Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat
jangka pendek
Masalah Keperawatan :
______________________________________________
Jelaskan :
................................................................................................
...................
Masalah Keperawatan :
_____________________________________________
√
Gangguan ringan gangguan bermakna
Jelaskan :
..........................................................................................................................
Masalah Keperawatan :
______________________________________________
Jelaskan :
...........................................................................................................................
Adaptif Maladaptif
Masalah Keperawatan :
_______________________________________________
Koping obat-obatan
Lainnya :
______________________________________________________
Sp 3 pasien
1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan
dan bicara saat melakukan 2 kegiatan
harian. Beri pujian
2. Latih cara berbicara saat melakukan
kegiatan harian
3. Masukkan kedalam jadwal kegiatan
Sp 4 pasien
1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan,
bicara saat melakukan 4 kegiatan
harian. Beri pujian
2. Latih bicara social : belanja kewarung,
meminta sesuatu, menjawab pertanyaan
3. Masukkan kedalam jadwal kegiatan
harian berkenalan lebih dari 5 orang
Sp keluarga
Sp 1 keluarga
1. Diskusikan masalah yang dirasakan
dalam merawat pasien
2. Jelaskan pengertian tanda dan gejala
dan proses terjadinya isolasi social
Sp 2 keluarga
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
merawat atau melatih klien berkenalan
dan berbicara saat melakukan kegiatan
harian. Beri pujian
2. Jelaskan kegiatan rumah tangga yang
dapat melibatkan klien berbicara
(makan, sholat bersama)
3. Latih cara membimbing klien berbicara
4. Anjurkan membantu klien mengatur
jadwal
SP 3 Pasien:
1. Evaluasi kegiatan pertama dan kedua
yang telah dilatih dan berikan pujian
2. Bantu klien memilih kegiatan yang
ketiga untuk dilatih
3. Latih kegiatan ketiga ( alat-cara)
4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk
SP 4 Pasien:
1. Evaluasi kegiatan pertama, kedua dan
ketiga yang telah dilatih dan berikan
pujian.
2. Bantu klien memilih kegiatan keempat
yang akan dilatih.
3. Latih kegiatan keempat ( alat dan cara)
4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk
latihan: empat kegiatan masing-masing
dua kali per hari.
SP 1 Keluarga:
1. Diskusikan masalah yang dirasakan
dalam merawat pasien
2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala,
SP 2 Keluarga:
1. Evalusi kegiatan keluarga dalam
membimbing klien melaksanakan
kegiatan pertama yang dipilih dan
dilatih klien, beri pujian
SP 3 Keluarga:
1. Evalusi kegiatan keluarga dalam
membimbing klien melaksanakan
kegiatan pertama dan kedua yang telah
dipilih dan dilatih, beri pujian
2. Bersama keluarga melatih klien dalam
melakukan kegiatan ketiga yang
dipilih.
3. Anjurkan membantu klien sesuai
jadwal dan memberi pujian.
SP 4 Keluarga:
1. Evalusi kegiatan keluarga dalam
1. SP 3 pasien
1. Evaluasi latihan mengontrol marah 1
dan 2
2. Melatih cara mengontrol marah dengan
cara verbal
3. Memasukkan ke dalam jadwal kegiatan
SP 4 Pasien
1. Mengevaluasi kegiatan latihan 1,2, dan
2. Memberi pujian
3. Melatih mengonrol marah dengan
spritual
Memasukkan kedalam jadwal kegiatan
harian
Strategi Pelaksanaan 2 S:
Keluarga: - Keluarga
1. Mengevaluasi kegiatan mengatakan
keluarga dalam merawat mengerti tentang
pasien latihan minum penyakit yang
obat. Beri pujian
dialami klien
2. Melatih keluarga cara
mengontrol marah - Keluarga
dengan latihan fisik 1 mengatakan
dan 2 mengerti tentang
3. Anjurkan membantu pengertian,
klien memasukan penyebab dan
kedalam jadwal harian. tanda gejala pk
- Keluarga mengerti
tentang latihan
fisik 1 dan 2
Poltekkes Kemenkes Padang
O:
- Keluarga tampak
antusias saat
berinteraksi
- Keluarga mampu
mengajarkan cara
mengontrol marah
dengan latihan
fisik yang benar
kepada klien
A: Masalah teratasi
P : Strategi pelaksanaan 3
keluarga
Rabu/ 24 Mei 2. Strategi Pelaksanaan 3 pasien S:
1. Evaluasi latihan mengontrol - Klien mengatakan
2017
marah 1 dan 2 mengetahui cara
2. Melatih cara mengontrol
menontrol marah
marah dengan cara verbal
3. Memasukkan ke dalam dnegan bercakap-
jadwal kegiatan cakap
O:
- Klien tampak
mengerti dengan
latihan yang
diajarkan
- Klien dapat
Poltekkes Kemenkes Padang
mempraktekannya
saat marah
A: Masalah teratasi
P : Strategi pelaksanaan 4
pasien
Strategi Pelaksanaan 3 S:
Keluarga: - Keluarga
1. Evaluasi kegiatan keluarga mengatakan
melatih mengontrol marah mengerti tentang
dengan minum obat dan cara mengontrol
latihan fisik 1 dan 2
marah dengan cara
2. Melatih keluarga cara
mengontrol marah dengan verbal
cara verbal O:
3. Anjurkan membantu klien - Keluarga mampu
memasukan kedalam jadwal mengajarkan cara
harian. mengungkapkan
marah dengan
verbal yang benar
kepada klien
A: Masalah teratasi
P : Strategi pelaksanaan 4
keluarga
Strategi Pelaksanaan 4 S:
Keluarga: - Keluarga
1. Mengevaluasi kegiatan mengatakan
keluarga dalam latihan mengerti tentang
1,2, dan 3 cara mengontrol
2. Memberi pujian
marah dengan cara
3. Melatih keluarga
mengonrol marah spiritual
O:
Poltekkes Kemenkes Padang
dengan spritual - Keluarga tampak
4. Anjurkan membantu antusias saat
klien memasukan berinteraksi
kedalam jadwal harian.
- Keluarga mampu
Menganjurkan follow up ke
fasilitas pelayanan kesehatan mengajarkan cara
secara teratur minum obat yang
benar kepada klien
A: Masalah teratasi
P : Strategi pelaksanaan
dioptimalkan keluarga
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn.W
Umur : 51 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Jl. Padang panjang 1 no 200, suaru gadang, siteba
Tanggal Pengkajian: 22 Mei 2017
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
: Perempuan : Klien
Masalah Keperawatan :
___________________________________________
2. Konsep diri
a. Gambaran diri :Klien mengatakan tidak ada yang tidak disukainya
b. Identitas diri :Klien merupakan anak ke 2, klien mengatakan
c. Peran diri :Klien mengatakan sekarang hanya bekerja
membantu saudaramya dirumah.
d. Ideal diri :Klien mengatakan ingin sembuh dan bisa bekerja
seperti teman-temannya.
e. Harga diri :Klien mengatakan merasa tidak mampu, merasa
tidak berguna, mudah putus asa dan
kurang percaya diri.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Klien memiliki orang-orang terdekat dalam kehidupannya sebagai
tempat mengadu, meminta bantuan kepada saudaranya dan. Partisipan
beragama islam partisipan rajin melaksanakan ibadah.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan rajin melaksanakan ibadah. Klien rajin shalat dan
puasa.
Jelaskan :
...................................................................................................................
2. Pembicaraan
Jelaskan :
______________________________________________________ _____
____________________________________________________________
__________
Masalah Keperawatan :
________________________________________________
Jelaskan :
__________________________________________________________
Masalah Keperawatan :
_____________________________________________
4. Alam perasaaan
Jelaskan :____________________________________________________
Masalah Keperawatan :
______________________________________________
5. Afek
Jelaskan :
__________________________________________________________
Masalah Keperawatan :
_____________________________________________
Masalah Keperawatan :
_____________________________________________
7. Persepsi
Pengecapan Penghidu
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
8. Proses Pikir
√
flight of idea blocking pengulangan
pembicaraan/persevarasi
Jelaskan : Klien tampak saat berinteraksi tiba-tiba berhenti saat berbicara dan
kemudian melanjutkan kembali
9. Isi Pikir
√
Obsesi Fobia Hipokondria
Jelaskan :
__________________________________________________________
√
bingung sedasi stupor
Disorientasi
Jelaskan :
............................................................................................................................
Masalah Keperawatan :
______________________________________________
11. Memori
√
Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat
jangka pendek
Jelaskan :
............................................................................................................................
Masalah Keperawatan :
______________________________________________
Jelaskan :
................................................................................................
.........
√
Gangguan ringan gangguan bermakna
Jelaskan :
..........................................................................................................................
Masalah Keperawatan :
______________________________________________
Jelaskan :
...........................................................................................................................
Masalah Keperawatan :
______________________________________________
Adaptif Maladaptif
Masalah Keperawatan :
_______________________________________________
Koping obat-obatan
Lainnya :
______________________________________________________
X. Aspek Medik
Sp 4 pasien
1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan,
bicara saat melakukan 4 kegiatan
harian. Beri pujian
2. Latih bicara social : belanja kewarung,
meminta sesuatu, menjawab pertanyaan
3. Masukkan kedalam jadwal kegiatan
harian berkenalan lebih dari 5 orang
Sp keluarga
Sp 1 keluarga
1. Diskusikan masalah yang dirasakan
dalam merawat pasien
2. Jelaskan pengertian tanda dan gejala
dan proses terjadinya isolasi social
3. Jelaskan cara merawat isolasi social
Sp 2 keluarga
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
merawat atau melatih klien berkenalan
dan berbicara saat melakukan kegiatan
harian. Beri pujian
2. Jelaskan kegiatan rumah tangga yang
dapat melibatkan klien berbicara
(makan, sholat bersama)
3. Latih cara membimbing klien berbicara
4. Anjurkan membantu klien mengatur
jadwal
Sp 3 keluarga
1.Evaluasi kegiatan keluarga dalam
merawat klien dengan cara berkenalan,
berbicara saat melakukan kegiatan
harian dan rumah tangga
2.Jelaskan cara melatih klien melakukan
kegiatan social seperti berbelanja,
meminta sesuatu yang lain
3.Latih keluarga mengajak klien belanja
4.Anjurkan membantu klien sesuai jadwal
Sp 4 keluarga
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
merawat klien dengan cara berkenalan,
berbicara saat melakukan kegiatan
harian, berbelanja dan beri pujian
2. Jelaskan follow up ke PKM, tanda
kambuh, rujukan
3. Anjurkan membantu klien sesuai jadwal
dan beri pujian
SP 3 Pasien:
1. Evaluasi kegiatan pertama dan kedua
yang telah dilatih dan berikan pujian
2. Bantu klien memilih kegiatan yang
ketiga untuk dilatih
3. Latih kegiatan ketiga ( alat-cara)
4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk
latihan: tiga kegiatan, masing-masing dua
kali perhari.
SP 4 Pasien:
1. Evaluasi kegiatan pertama, kedua dan
ketiga yang telah dilatih dan berikan
pujian.
2. Bantu klien memilih kegiatan
keempat yang akan dilatih.
3. Latih kegiatan keempat ( alat dan
SP 1 Keluarga:
1. Diskusikan masalah yang dirasakan
dalam merawat pasien
2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala,
dan proses terjadinya Harga Diri
Rendah (gunakan booklet)
3. Diskusikan kemampuan atau aspek
positif klien yang pernah dimiliki
sebelum dan setelah sakit.
4. Jelaskan cara merawat Harga Diri
Rendah terutama memberikan pujian
semua hal yang positif pada klien.
5. Anjurkan membantu klien sesuai jadwal
dan memberikan pujian.
SP 2 Keluarga:
1. Evalusi kegiatan keluarga dalam
membimbing klien melaksanakan
kegiatan pertama yang dipilih dan dilatih
klien, beri pujian
2. Bersama keluarga melatih klien dalam
melakukan kegiatan kedua yang dipilih
klien.
SP 3 Keluarga:
1. Evalusi kegiatan keluarga dalam
membimbing klien melaksanakan
kegiatan pertama dan kedua yang telah
dipilih dan dilatih, beri pujian
2. Bersama keluarga melatih klien dalam
melakukan kegiatan ketiga yang dipilih.
3. Anjurkan membantu klien sesuai
jadwal dan memberi pujian.
SP 4 Keluarga:
1. Evalusi kegiatan keluarga dalam
membimbing klien melaksanakan
kegiatan pertama, kedua, dan ketiga yang
telah dipilih dan dilatih, beri pujian
2. Bersama keluarga melatih klien dalam
melakukan kegiatan keempat yang
dipilih.
3. Jelaskan follow up ke RSJ/PKM tanda
kambuh, rujukan
4. Anjurkan membantu klien sesuai
jadwal dan memberi pujian.
Strategi Pelaksanaan 2 S:
Keluarga: - Keluarga
- Mengevaluasi kegiatan mengatakan
keluarga dalam merawat mengerti tentang
pasien latihan minum penyakit yang
obat. Beri pujian
dialami klien
- Melatih keluarga cara
mengontrol marah - Keluarga
dengan latihan fisik 1 mengatakan
dan 2 mengerti tentang
- Anjurkan membantu pengertian,
klien memasukan penyebab dan
kedalam jadwal harian. tanda gejala pk
- Keluarga mengerti
tentang latihan
fisik 1 dan 2
O:
- Keluarga tampak
Strategi Pelaksanaan 3 S:
Keluarga: - Keluarga
- Evaluasi kegiatan keluarga mengatakan
melatih mengontrol marah mengerti tentang
dengan minum obat dan cara mengontrol
latihan fisik 1 dan 2
marah dengan cara
- Melatih keluarga cara
mengontrol marah dengan verbal
cara verbal O:
- Anjurkan membantu klien -
Keluarga mampu
memasukan kedalam mengajarkan cara
jadwal harian. mengungkapkan
marah dengan
verbal yang benar
kepada klien
A: Masalah teratasi
P : Strategi pelaksanaan 4
keluarga
Rabu/ 24 Mei Strategi Pelaksanaan 4 S:
Pasien - - Klien mengatakan
2017
- Mengevaluasi kegiatan mengetahui cara menontrol
Strategi Pelaksanaan 4 S:
Keluarga: - Keluarga
- Mengevaluasi kegiatan mengatakan
keluarga dalam latihan mengerti tentang
1,2, dan 3 cara mengontrol
- Memberi pujian
marah dengan cara
- Melatih keluarga
mengonrol marah spiritual
dengan spritual O:
- Anjurkan membantu - Keluarga tampak
klien memasukan antusias saat
kedalam jadwal harian. berinteraksi