LOGO
DISUSUN OLEH
NAMA/NIM
PROGRAM STUDI
FAKULTAS
UNIV
TAHUn
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang...............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Landasan Hukum...........................................................................................5
D. Pembahasan..................................................................................................7
E. Kesimpulan...................................................................................................11
F. Saran............................................................................................................12
2
A. Latar Belakang
3
teknologi sehingga dapat berkomunikasi dengan banyak orang dengan
mudah. Bentuk penerapan teknologi informasi dan komunikasi tersebut
dapat berupa administrasi perkantoran, pengarsipan, dokumentasi,
informasi publik dan lainnya.
Pada jaman yang serba canggih ini diperlukan manajemen
informasi yang baik untuk memudahkan setiap orang untuk mengakses
informasi secara cepat, lengkap dan tepat. Menurut James Robertson,
manajemen informasi merupakan penerapan teknologi baru 3 untuk
mengatasi masalah-masalah semacam content manajement atau
manajemen dari isi sistem informasi atau lembaga informasi,
pengelolaan dokumen, sarana-sarana sistem informasi dan penerapan
portal pada lembaga tersebut. Komponen manajemen informasi menurut
James Robertson antara lain meliputi orang, proses, teknologi, dan isi.
Semua komponen tersebut sangat penting untuk manajemen informasi
dalam suatu organisasi agar dapat berjalan secara efektif
Terdapat kebijakan birokrasi dalam penyelenggaraan kegiatan
perkantoran diwajibkan untuk berjalan secara efektif dan efisien
sehingga penggunaan sistem konvensional dirubah menjadi sistem
digitalisasi. Dengan menerapkan e – office dalam lingkungan
perkantoran diharapkan dapat mendukung e- government (Dewandaru,
2013). Dalam Undang No 19 tahun 2016 juga telah diatur mengenai
Informasi dan Transaksi elektronik serta Undang – Undang No 14 Tahun
2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Oleh karena itu dalam
lingkup kerja berbagai instansi pemerintah penting untuk melakukan e-
office.
Penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam kegiatan
pemerintahan ditandai dengan electronic government yang dulunya
identik menggunakan paper based administration. Melalui teknologi dan
basis data yang kuat dapat digunakan untuk memudahkan pelaksanaan
pemerintahan yang lebih efektif dan efisien. salah satu contoh
penerapan teknologi dalam e-government adalah penerapan e- office.
4
Penerapan e-office dimaksudkan untuk menyederhanakan dan
memudahkan kegiatan perkantoran di lingkungan instansi termasuk
instansi pemerintah. Dengan menggunakan e- office maka data,
informasi dan keperluan administrasi lainnya dapat diakses dengan
mudah.
Perkembangan e-office membantu pegawai di lingkungan
pemerintah, swasta maupun perusahaan dalam penyelesaian tugas
secara cepat dan tepat waktu. Peminpin suatu perusahaan atau instansi
pun juga akan dimudahkan dengan adanya e-office ini. Data dan
informasi dapat diakses dengan cepat dan mudah secara realtime serta
meminimalkan penggunaan kertas. Data yang terkelola secara terpusat
dan satu pintu memberikan kemudahan tersendiri kepada masyarakat
dalam memperoleh informasi yang akurat. Setiap data yang disimpan
saling terhubung satu sama lain di suatu sistem data base instansi atau
perusahaan.
Penerapan e-office dalam instansi pemerintah cenderung kurang
maksimal dibandingkan instansi atau perusahaan swasta. Pemanfaatan
e-office tersebut belum maksimal dikarenakan kurangnya tenaga ahli,
sistem aplikasi dan juga kemampuan pegawainya. Padahal dengan
menerapkan teknologi informasi di lingkungan instansi akan
meningkatkan efektivitas kerja layanan masyarakat. Pengelolaan
administrasi perkantoran yang masih dilakukan secara manual justru
lebih membutuhkan banyak waktu, tenaga dan biaya dalam
penyimpanan dokumen serta proses pencarian data yang lebih
memakan waktu lebih lama jika tidak disimpan secara rapi.
Salah satu kota di Jawa Tengah yang telah menerapkan e-
government adalah Kota Semarang. Kota Semarang juga memiliki misi
untuk mengembangkan kualitas penyelengaraan pemerintahan yang
efektif dan efisien sesuai dengan prinsip good governance yang
didukung penerapan e- government menuju e-city. Hal tersebut
membuktikan bahwa Pemerintah Kota Semarang telah menyadari
5
pentingnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam
kegiatan perkantoran di lingkungan instasinya.
Pemerintah kota Semarang berkeinginan untuk menjadi e-
government dalam kegiatan pemerintahannya sehingga masyarakat juga
lebih mudah dalam mengakses layanan pemerintah. Salah satu contoh
penerapan e- goverment dalam pemerintah Kota Semarang adalah
dengan pembuatan website yaitu www.semarangkota.go.id. Website
tersebut bertujuan untuk memberikan informasi dan mendekatkan diri
kepada masyarakat, stakeholder dan pihak swasta dengan mudah dan
cepat. Masyarakat juga dapat memberikan masukan serta penilaian
terhadap kinerja pemerintah Kota Semarang dalam website tersebut.
Berikut merupakan tampilan website resmi kota Semarang.
Sumber : https://www.semarangkota.go.id/
6
dan Keagamaan, melaksanakan koordinasi dan pengembangan
kemitraan dengan satuan organisasi kerja di lingkungan Kementerian
Agama dan Pemerintah Daerah serta Lembaga Diklat lainnya.
B. Rumusan Masalah
C. Landasan Hukum
7
Mengembangkan kapasitas SDM dengan meningkatkan e-
literacy masyarakat.
Melaksanakan pengembangan egovernment secara sistematik
sehingga realistik dan terukur.
Sedangkan untuk penerapan e- office diatur dalam Undang-
Undang No 19 tahun 2016 perubahan dari UU No 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi elektronik serta Undang – Undang No
14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Pemanfaatan
teknologi informasi dan transaksi elektronik dalam undang- undang
tersebut bertujuan untuk:
a. mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari
masyarakat informasi dunia;
b. mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
c. meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik;
d. membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap Orang untuk
memajukan pemikiran dan kemampuan di bidang penggunaan
dan pemanfaatan Teknologi Informasi seoptimal mungkin dan
bertanggung jawab; dan
e. memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum bagi
pengguna dan penyelenggara Teknologi Informasi
D. Pembahasan
8
ini. Pengurusan segala sesuatu terkait pelayanan publik diarahkan
untuk memanfaatkan penggunaan teknologi dan informasi digital.
Sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efesiensi waktu, tenaga
dan biaya yang dikeluarkan baik oleh pemerintah maupun
masyarakat. Salah satu penerapan teknologi informasi di instansi
Balai Diklat Keagamaan Kota Semarang adalah penerapan e- office.
Berikut merupakan tampilan e- office Balai Diklat Keagamaan Kota
Semarang
Gambar Beranda Login e- Office Balai Diklat Keagamaan Kota
Semarang
9
merupakan rincian dari hasil survey BDK Kota Semarang yang diperoleh
dari website BDK Kota Semarang.
10
BDK Kota Semarang
11
Dalam rangka mendukung penerapan e-government di lingkup
pemerintahan Kota Semarang maka BDK Kota Semarang menerapkan
layanan e-office yang dapat masyarakat akses dengan mudah melalui
perangkat telepon genggam yang dimiliki secara cepat. Dalam e- office
tersebut masyarakat juga dapat melakukan penilaian serta umpan balik
dari pelayanan BDK Kota Semarang di form yang telah tersedia.
Masyarakat juga dapat melihat hasil survey terdahulu mengenai
penilaian kinerja BDK Kota Semarang dan dapat memberikan masukan
tambahan terhadap BDK Kota Semarang.
12
diperlukan untuk meningkatkan kualitas layanan publik sehingga
dapat berjalan dengan lancar.
Dukungan Pemerintah Kota Semarang
Kualitas SDM
Sumber daya manusia yang handal akan berpengaruh
terhadap proses input dan output yang dihasilkan oleh BDK Kota
Semarang.Sehingga diperlukan peningkatan kualitas SDM baik
melalui pelatihan maupun diklat- diklat guna meningkatkan
kompetensi pegawai Balai Diklat Kota Semarang agar dapat tetap
menyesuaikan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
Kemudahan Prosedur
E. Kesimpulan
13
keterbatasan sarana prasarana, kualitas SDM dan kemudahan
prosedur layanan.
F. Saran
14
Daftar Pustaka
15