Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn. P


DENGAN DIAGNOSA MEDIS EPILEPSY
DI RUANG IRNA III B RSUD KOTA MATARAM
TANGGAL 13-15 MEI 2022

I. PENGKAJIAN
Tanggal Masuk : 13 Mei 2022
Jam Masuk : 10 .00 WITA
Tanggal Pengkajian : 13 Mei 2022
Jam Pengkajian : 10.10 WITA
Ruangan : III B
Rumah Sakit : RSUD Kota Mataram
No RM : 440181
Diagnose Medis : Epilepsy

A. DATA BIOGRAFI
1. Identitas Klien
Nama : Tn. P
Umur : 19 Th
Suku\Bangsa : Sasak
Status perkawinan : Belum menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Bug-bug, Lingsar
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. Z
Umur : 52 Th
Suku / Bangsa : Sasak
Agama : Islam
pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Bug-bug, Lingsar
Hubungan Dengan Pasien : Anak Kandung
No Yang Dapat Di Hubungi : -
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama Masuk Rumah Sakit :
Kejang

2. Keluhan Saat Di Kaji :


Keluarga pasien mengatakan pasien kejang

3. Riwayat Penyakit Sekarang


Keluarga pasien mengatakan pasien jatuh dikamar mandi kemudian dibawa ke
puskesmas terdekat, namun tidak lama pasien dipulangkan. Keesokan harinya tiba-
tiba pasien kejang di rumah kemudian pasien langsung dibawa ke IGD RSUD Kota
Mataram namun pasien di indikasikan untuk rawat jalan di poli saraf. Pada tanggal 13
Mei 2022 pasien kontrol ke poli saraf namun tiba- tiba kejang dan dibawa ke IGD,
setelah di observasi beberapa jam pasien di indikasikan untuk dilakukan rawat inap.
Pukul 10.00 Wita pasien di pindahkan ke ruang IRNA III B untuk dilakukan
perawatan/ rawat inap.

4. Riwayat Penyakit Yang Sebelumnya


Keluarga Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit apapun sebelumnya

5. Riwayat Penyakit Keluarga


Keluarga Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga/ keturunan

6. Riwayat Kesehatan Lingkungan :


Keluarga Pasien mengatakan lingkungan rumahnya bersih dan selalu di sapu setiap
hari.
GENOGRAM

X X X X : Laki – laki
: Perempuan
X : Meninggal
: Pasien
I : Garis keturunan
: Garis pernikahan
--- : Tinggal serumah

C. KEBUTUHAN BIO – PSIKO – SOSIAL – SPIRITUAL


1. Pola Persepsi Dan Pemeliharaan Kesehatan
Persepsi Terhadap Penyakit :
Keluarga Pasien mengatakan kesehatan itu sangat penting

Penggunaan :
Tembakau ( Bungkus / Hari, Pipa, Cerutu, Berapa Lama, Kapan Berhenti ) :
Keluarga Pasien mengatakan bahwa pasien tidak merokok

Alkohol ( Jenis, Jumlah/ Hari/ Minggu/ Bulan) :


Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah mengkonsumsi minuman
keras

Alergi ( Obat-Obatan, Makanan, Plester, Dll ) :


Keluarga Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap apapun

Reaksi Alergi : -

2. Pola Nutrisi Dan Metabolisme


Diet / Suplement Khusus :
Keluarga Pasien mengatakan pasien tidak sedang melakukan program diet apapun

Intruksi Diet Sebelumnya :


Keluarga Pasien mengatakan pasien tidak pernah melakukan program diet apapun
sebelumnya

Nafsu Makan ( Normal, Meningkat, Menurun ) :


Keluarga pasien mengatakan pasien belum sadar sepenuhnya sehingga di beri makan
melalui selang yang dipasangkan dihidung
Penurunan Sensasi Kecap, Mual-Muntah, Stomatitis :
Keluarga pasien mengatakan tidak ada mual dan muntah

Fluktuasi BB 6 Bulan Terakhir (Naik/Turun) :


Keluarga Pasien mengatakan pasien tidak pernah mengukur berat badan

Kesulitan Menelan (Disfagia) :


Keluarga Pasien mengatakan tidak ada kesulitan dalam menelan

Gigi (Lengkap/Tidak, Gigi Palsu) :


Keluarga Pasien mengatakan gigi pasien lengkap dan tidak ada penggunaan gigi palsu

Riwayat Masalah Kulit/Penyembuhan/ (Ruam, Kering, Keringat Berlebihan,


Penyembuhan Abnormal) :
Keluarga Pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat penyakit kulit

Jumlah Minum/ 24 Jam Dan Jenis (Kehausan Yang Sangat) :


Keluarga Pasien mengatakan pasien minum kurang lebih 1300 CC sehari

Frekuensi Makan :
Keluarga Pasien mengatakan pasien makan sesuai dengan yang dijadwalkan oleh tim
gizi rumah sakit

Jenis Makan :
Keluarga Pasien mengatakan jenis makanan yang disediakan untuk pasien adalah susu

Pantangan Atau Alergi :


Keluarga Pasien mengatakan tidak ada pantangan atau alergi terhadap makanan pasien

Lain-Lain :-

3. Pola Eliminasi
Buang Air Besar (BAB)
Frekunsi : 1x sehari
Waktu :-
Warna : kuning feses
Konstitensi : lembek
Kesulitan (Diare, Konstipasi, Inkontinesia) : Tidak ada

Buang Air Kecil (BAK)


Frekuensi : 2- 4x sehari
Waktu : Tidak menentu
Warna : kuning
Konstitensi : cair
Kesulitan (Disuria, Noktiria, Hematuria, Retensi, Inkontinesia) : Tidak ada

4. Aktivitas Latihan Kemampuan Perawatan Diri :


0 = Mandiri 3 = Dibantu Orang Lain Dan Peralatan
1 = Dengan Alat Bantu 4 = Ketergantingan / Ketidak Mampuan
2 = Dibantu Orang Lain

Kegiatan / Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan dan Minum 4
Mandi 4
Berpakaian / Berdandan 4
Toileting 4
Mobilisasi ditempat Tidur 4
Berpindah 4
Berjalan 4
Menaiki Tangga 4
Berbelanja 4
Memasak 4
Pemeliharaan Rumah 4

Alat Bantu (Kruk, Pispot, Tongkat, Kursi Roda) : Tidak Ada


Kekuatan Otot :
+ +
+ +

Kemampuan ROM : Baik

Keluhan Saat Beraktivitas :


Keluarga pasien mengatakan pasien belum sadar sepenuhnya jadi belum mampu
melakukan aktivitas

5. Pola Istirahat Dan Tidur


Lama Tidur : .± 8 Jam / Malam, Tidur Siang: 2 jam Tidur Sore: -
Waktu :-

Kebiasaan Menjelang Tidur :


Keluarga Pasien mengatakan pasien tidak memiliki kebiasaan sebelum tidur

Masalah Tidur (Insomnia, Terbangun Dini, Mimpi Buruk) : Tidak Ada


Lain-Lain ( Merasa Segar / Tidak Setelah Tidur ) : -
6. Pola Kognitif Dan Persepsi
Status Mental (Sadar / Tidak, Orientasi Baik Atau Tidak ) : Pasien sadar, orientasi baik

Bicara : Normal ( ) Gagap ( √ ) Aphasia Ekspresif ( )


Kemampuan Berkomunikasi : Ya ( ) Tidak (√)

Kemampuan Memahami : Ya ( ) Tidak (√)

Tingkat Ansiestes : Ringan ( ) Sedang ( ) Berat ( ) Panik (√)

Pendengeran : DBN (√) Tuli ( ) Kanan/Kiri, Tinitis ( )


Alat Bantu Dengar ( )
Penglihatan (DBN, Buta, Katarak, Kacamata, Lensakontak, Dll) : Normal
Vertigo : Tidak ada

Ketidak Nyamanan/ Nyeri (Akut/Kronis) : keluarga pasien mengatakan pasien belum


sadar sepenuhnya

Penatalaksanaan Nyeri : -

Lain-Lain :-

7. Persepsi Diri Dan Konsep Diri


Perasaan Klien Tentang Masalah Kesehatan :
Keluarga Pasien mengatakan pasien belum sadar sepenuhnya

Lain-Lain : -

8. Pola Peran Hubungan


Pekerjaan : pelajar
Sistem Pendukung : Pasangan ( ), Tetangga ( ), Tidak Ada ( ),
Keluarga Serumah (√ ), Keluarga Tinggal Berjauhan( )

Masalah Keluarga Berkenan Dengan Perawatan RS :


keluarga pasien mengatakan tidak ada masalah dengan perawatan di rumah sakit yang
terpenting pasien bisa sembuh

Kegiatan Sosial: keluarga pasien mengatakan sering mengikuti kegiatan sosial


disekitar lingkungan tempat tinggal (kegiatan remaja)

Lain-Lain : -
9. Pola Seksual Dan Reproduksi
Tanggal Menstruasi Terakhir (TMA) :-
Masalah Menstruasi :-
Pap Smear Terakhir :-
Masalah Seksual B.D Penyakit :-
Lain-Lain :-

10. Pola Koping Dan Toleransi Stress :


Perhatian Utama Tentang Perawatan di RS Atau Penyakit
(Finansial, Perawatan Diri) :
Keluarga Pasien mengatakan pasien belum sadar sepenuhnya

Kehilangan / Perubahan Besar Dimasa Lalu :


Keluarga Pasien mengatakan pasien belum sadar sepenuhnya

Hal Yang Dilakukan Saat Ada Masalah (Sumber Koping) :.


Keluarga Pasien mengatakan pasien belum sadar sepenuhnya

Penggunaan Obat Untuk Menghilangkan Stress :


Keluarga Pasien mengatakan pasien tidak pernah menggunakan obat-obatan
penghilang stres

Keadaan Emosi Dalam Sehari-Hari (Santal/Tegang) :


Keluarga Pasien mengatakan emosi pasien sehari- hari dirumah dalam keadaan stabil

Lain-Lain :

11. Kenyakinan Dan Kepercayaan


Agama : Islam
Pengaruh Agama Dalam Kehidupan : keluarga pasien mengatakan agama sangat
berpengaruh dalam kehidupan sehari- hari
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan Status Generalis
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Delirium
GCS : E4, V3, M4
Tanda-Tanda Vital
- TD : 127/92 mmHg
- ND : 87 x/menit
- RR : 20 x/menit
- S : 37,8°C

2. Pemeriksaan Head To Toes


Bagian Tubuh Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
Kepala Bentuk bulat, Tidak ada - -
penyebaran nyeri tekan,
rambut merata, tidak teraba
rambut benjolan
berwarna
hitam
Wajah Tidak ada Tidak ada - -
luka/ lesi nyeri tekan,
tidak teraba
benjolan

Mata Tampak Tidak ada - -


simetris kiri nyeri tekan,
dan kanan, tidak teraba
tidak ada benjolan
secret, sclera
tidak ikterik,
konjungtiva
tidak anemis
Hidung Simetris, tidak Tidak ada - -
tampak adanya nyeri tekan
lesi, pasien
tampak
terpasang NGT
Mulut Tampak Tidak ada - -
bersih, gigi nyeri tekan
lengkap dan
tidak ada
penggunaan
gigi palsu,
mukosa bibir
lembab
Telinga Tampak Tidak ada - -
simetris kiri nyeri tekan
dan kanan,
tidak ada
secret
Leher Tampak Tidak ada - -
simetris, tidak nyeri tekan,
tampak tidak teraba
pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid
Thoraks Tampak Tidak ada Terdengar Suara paru
simetris, tidak nyeri tekan suara sonor vesikuler,
ada lesi, tidak terdengar
tampak suara jantung
penggunaan S1 S2 lup
otot bantu dup
pernafasan,
tidak ada
benjolan
Abdomen Tampak Tidak ada Terdengar Bising usus
simetris, tidak nyeri tekan dan suara timpani 8x/ menit
ada lesi, tidak nyeri lepas
ada benjolan
Ekstermitas Atas Tampak Tidak ada - -
simetris, tidak nyeri tekan,
ada lesi, tidak pasien teraba
ada benjolan, hangat
terpasang infus
di ektremitas
atas sebelah
kanan
Ekstermitas Tampak Tidak ada - -
Bawah simetris, tidak nyeri tekan,
ada lesi, tidak pasien teraba
ada benjolan hangat

Genetalia - - - -
3. Antropomentri ( Jika Perlu )
Berat Badan
BB Sebelum Sakit : 45 Kg
BB Saat Sakit : 45 Kg

Berat Badan Ideal (BBI)


Rumus = TB – 100 – (10%)
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nama : Tn. P Ruang : 3B
No RM : 440181 Tanggal Pemeriksaan : 09-05-2022

1. Pemeriksaan Laboratorium

PARAMETER HASI SATUAN NILAI


L RUJUKAN
WBC 20.30 x10^3/uL 3.80-10.60
Neu % 90.0 % 50.0-70.0
Lym% 4.1 % 25.0-40.0
Mon% 5.0 % 2.0-11.0
Eos% 0.7 % 2.0-4.0
Bas% 0.2 % 0.0-2.0
Neu# 18.27 x10^3/uL 2.30-6.10
Lym# 0.83 x10^3/uL 0.80-4.80
RBC 5.52 x10^6/uL 4.40-5.90
HGB 16.0 g/dL 13.2-17.3
HCT 50.1 % 40.0-52.0
MCV 90.6 fL 80.0-100
MCH 29.0 Pg 26.0-32.0
MCHC 32.0 g/dL 32.0-36.0
RDW-CV 12.8 % 11.4-14.5
RDW-SD 48.6 fL 37.0-54.0
PLT 451 x10^3/uL 150-450
MPV 7.5 fL 6.8-10.2
PDW 15.5 9.0-17.0
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
Nama : Tn. P Ruang : III B
No RM : 440181 Diagnosa Medis : Epilepsy

Nama Pemeriksaan :
1. Pemeriksaan Kimia Darah
2. Pemeriksaan HIV
3. Pemeriksaan Kultur Darah
4. Pemeriksaan Photo Thorax
5. Pemeriksaan CT-Scan
F. TERAPI OBAT
Nama : Tn. P Ruang : III B
No RM : 440181 Diagnosa Medis : Epilepsy

Tangga Nama obat Dosis Aturan Cara Kegunaan


l pakai pemberian
13/05/ Nacl 0,9 % D5 % : 20 Tpm Ivfd Sebagai
2022
Kidmin (1:1:1) elektrolit
Inj.Ceftriaxone 2 gr /12 jam Iv Antibiotic
Inj.Dexametason 2A /8 jam Iv Anti inflamasi
Inj. Citicolin 500 g /12 jam Iv Mencegah
kerusakan otak
(neuroproteksi)
Inj. Pantoprazole 40 g /24 jam Iv Mencegah/
mengatasi
peningkatan
asam lambung

Paracetamol 1 gr /8 jam Iv Analgesic dan


antipiretik

Phenytoin 100 mg /8 jam Iv Mencgah dan


meredakan
kejang pada
penderita
Diazepam epilepsy
1A (K/P) Bolus Iv
Mengatasi
pelan gangguan
kecemasan dan
kejang, kaku
otot atau sebagai
obat penenng
Asam Folat 1 Tab /24 jam Oral Melindungi
kesehatan
mental dan
emosional
14/05/ Nacl 0,9 % D5 % : 20 Tpm Ivfd Sebagai
2022
Kidmin (1:1:1) elektrolit
Inj.Ceftriaxone 2 gr /12 jam Iv Antibiotic
Inj.Dexametason 2A /8 jam Iv Anti inflamasi
Inj. Citicolin 500 g /12 jam Iv Mencegah
kerusakan otak
(neuroproteksi)
Inj. Pantoprazole 40 g /24 jam Iv Mencegah/
mengatasi
peningkatan
asam lambung

Paracetamol 1 gr /8 jam Iv Analgesic dan


antipiretik

Phenytoin 100 mg /8 jam Iv Mencgah dan


Diazepam 1A (K/P) Bolus Iv meredakan
kejang pada
pelan penderita
epilepsy

Asam Folat 1 Tab /24 jam Oral Mengatasi


gangguan
kecemasan dan
kejang, kaku
otot atau sebagai
obat penenng
Melindungi
kesehatan
mental dan
emosional
15/05/ Nacl 0,9 % D5 % : 20 Tpm /12 jam Ivfd Sebagai
2022 elektrolit
Kidmin (1:1:1)
Antibiotic
Inj.Ceftriaxone 2 gr /8 jam Iv
Anti inflamasi
Inj.Dexametason 2A /12 jam Iv Mencegah
kerusakan otak
(neuroproteksi)

Mencegah/
Inj. Citicolin 500 g /24 jam Iv mengatasi
peningkatan
asam lambung

Inj. Pantoprazole 40 g /8 jam Iv Analgesic dan


antipiretik
Paracetamol 1 gr /8 jam Iv
Phenytoin 100 mg /8 jam Iv Mencgah dan
meredakan
kejang pada
penderita
epilepsy
Mengatasi
Diazepam 1A (K/P) Bolus Iv gangguan
pelan kecemasan dan
kejang, kaku
otot atau sebagai
Asam Folat Oral obat penenng
1 Tab Melindungi
/24 jam kesehatan
mental dan
emosional
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Analisa Data
Nama : Tn. P Ruang : III B
No RM : 440181 Diagnosa Medis : Epilepsy

DATA ETIOLOGI MASALAH


Ds : Kejang Resiko Penurunan Perfusi
-keluarga pasien Serebral
mengatakan pasien belum
sadar sepenuhnya
-keluarga pasien Denyut jantung meningkat
mengatakan pasien kejang

Do :
- pasien tidak sadar Kerusakan neuron otak
-pasien tampak terpasang
NGT
- TD: 127/92 mmHg Gangguan saraf otonom
ND: 87 x/menit
RR: 20 x/menit
S : 37,8°C
Keadaan Umum : Lemah Resiko tinggi terhadap trauma
Kesadaran : Delirium
GCS : E4, V3, M4
Hipotensi

Syok

Resiko penurunan perfusi


serebral

Ds : Kejang Hipertermi
-keluarga pasien
mengatakan pasien demam

Do : Kontraksi otot meningkat


-pasien tampak terpasang
NGT
- TD: 127/92 mmHg
Demam meningkat
N : 87 x/menit
RR: 20 x/menit
S : 37,8°C
Keadaan Umum : Lemah hipertermia
Kesadaran : Delirium
GCS : E4, V3, M4

Ds : Demam Resiko Cedera


-keluarga pasien
mengatakan pasien belum
sadar sepenuhnya
-keluarga pasien
mengatakan pasien kejang
Perubahan beda potensial
Do : membran sel neuron
- pasien tidak sadar
-pasien tampak terpasang
NGT
- TD: 127/92 mmHg
ND: 87 x/menit Pelepasan muatan listrik
RR: 20 x/menit semakin meluas ke seluruh sel
S : 37,8°C maupun membran sel
Keadaan Umum : Lemah sekitarnya dengan bantuan
Kesadaran : Delirium neurotransiter
GCS : E4, V3, M4

Kejang

Resiko Cedera
B. Rumusan Diagnosa
1. Resiko penurunan perfusi serebral berhubungan dengan kejang di tandai dengan
keluarga pasien mengatakan pasien belum sadar sepenuhnya, keluarga pasien
mengatakan pasien kejang, pasien tidak sadar, TD: 127/92 mmHg, N : 87 x/menit,
RR : 20 x/menit, S : 37,8°C, keadaan umum lemah, kesadaran delirium, GCS : E4 V3
M3.
2. Hipertermi berhubungan dengan demam meningkat di tandai dengan keluarga pasien
mengatakan pasien demam, pasien tampak terpasang NGT, TD: 127/92 mmHg, N :
87 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 37,8°C, keadaan umum lemah, kesadaran delirium,
GCS : E4 V3 M3.
3. Resiko Cedera berhubungan dengan kejang di tandai dengan keluarga pasien
mengatakan pasien belum sadar sepenuhnya, keluarga pasien mengatakan pasien
kejang, pasien tidak sadar, TD: 127/92 mmHg, N : 87 x/menit, RR : 20 x/menit, S :
37,8°C, keadaan umum lemah, kesadaran delirium, GCS : E4 V3 M3.
III.INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : Tn. P Ruang : III B
No RM : 440181 Diagnosa Medis : Epilepsy

No Diagnosis Rencana Keperawatan


Keperawatan Tujuan Intervensi
1 Resiko penurunan Setelah dilakukan tindakan
perfusi serebral keperawatan selama 3x24
jam diharapkan
2 Hipertermia Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipertermia
(D.0130) keperawatan selama 3x24 1. Observasi
jam diharapkan termogulasi - Identifikasi penyebab
membaik dengan kriteria hipertermia (mis. Dehidrasi,
hasil: terpapar lingkungan panas,
- TTV dalam rentang penggunaan ikubator)
normal (TD: 100-120 - Monitor suhu tubuh
mmHg(Sistol) dan 70-80 - Monitor kadar elektrolit
mmHg (diastole), Nadi: - Monitor haluaran urine
60-100 x/mnt, Suhu: - Monitor komplikasi akibat
36,5 C - 37,5 C, RR: 16-
o o
hipertermia.
20x/mnt) 2. Terapeutik
- Menggigil berkurang - Sediakan lingkungan yang
- Warna kulit normal dingin
- Kejang berkurang - Longgarkan atau lepaskan
- Tidak pucat pakaian
- Pengidisn kapiler - Basahi dan kipasi permukaan
membaik tubuh
- Ventilasi membaik - Berikan cairan oral
- Kadar glukosa darah - Ganti linen setiap hari atau
membaik lebih sering jika mengalami
hyperhidrosis (keringat
berlebih)
- Lakukan pendinginan
eksternal (mis. Selimut
hipotermia atau kompres
hangat pada dahi, leher,
dada, abdomen, aksila)
- Hindari pemberian
antipiretik atau apirin
- Berikan oksigen, jika perlu
3. Edukasi
- Anjurkan tirah baring
4. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan
dan elektrolit intravena, jika
perlu
Regulasi Temperatur
1. Observasi
- Monitor suhu bayi sampai
stabil ( 36.5 C -37.5 C)
- Monitor suhu tubuh anak tiap
2 jam, jika perlu
- Monitor tekanan darah,
frekuensi pernapasan dan
nadi
- Monitor warna dan suhu
kulit
- Monitor dan catat  tanda dan
gejala hipotermia dan
hipertermia
2. Terapeutik
- Pasang alat pemantau suhu
kontinu, jika perlu
- Tingkatkan asupan cairan
dan nutrisi yang adekuat
- Bedong bayi segera setelah
lahir, untuk mencegah
kehilangan panas
- Masukkan bayi BBLR ke
dalam plastic segera setelah
lahir ( mis. bahan
polyethylene, poly urethane)
- Gunakan topi bayi untuk
memcegah kehilangan panas
pada bayi baru lahir
- Tempatkan bayi baru lahir di
bawah radiant warmer
- Pertahankan kelembaban
incubator 50 % atau lebih
untuk mengurangi
kehilangan panas Karena
proses evaporasi
- Atur suhu incubator sesuai
kebutuhan
- Hangatkan terlebih dahulu
bhan-bahan yang akan
kontak dengan bayi (mis.
seelimut,kain
bedongan,stetoskop)
- Hindari meletakkan bayi di
dekat jendela terbuka atau di
area aliran pendingin
ruangan atau kipas angin
- Gunakan matras penghangat,
selimut hangat dan
penghangat ruangan, untuk
menaikkan suhu tubuh, jika
perlu
- Gunakan kasur pendingin,
water circulating blanket, ice
pack atau jellpad dan
intravascular cooling
catherization untuk
menurunkan suhu
- Sesuaikan suhu lingkungan
dengan kebutuhan pasien
3. Edukasi
- Jelaskan cara pencegahan
heat exhaustion,heat stroke
- Jelaskan cara pencegahan
hipotermi karena terpapar
udara dingin
- Demonstrasikan teknik
perawatan metode kangguru
(PMK) untuk bayi BBLR
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antipiretik
jika perlu
3 Resiko cidera Setelah dilakukan tindakan Manajemen Keselamatan
keperawatan selama 3x24 Lingkungan
jam diharapkan keparahan 1. Observasi:
dan cedera yang diamati atau - Identifikasi kebutuhan
dilaporkan menurun dengan keselamatan
kriteria hasil: - Monitor perubahan status
- Kejaidan cedera menurun keselamatan lingkungan
- Luka/lecet menurun 2. Terapeutik:
- Perdarahan menurun - Hilangkan bahaya
- Fraktur menurun keselamatan, Jika
memungkinkan
- Modifikasi lingkungan untuk
meminimalkan risiko
- Sediakan alat bantu kemanan
linkungan (mis. Pegangan
tangan)
- Gunakan perangkat
pelindung (mis. Rel
samping, pintu terkunci,
pagar)
3. Edukasi
- Ajarkan individu, keluarga
dan kelompok risiko tinggi
bahaya lingkungan

Pencegahan Cidera
1. Observasi:
- Identifikasi obat yang
berpotensi menyebabkan
cidera
- Identifikasi kesesuaian alas
kaki atau stoking elastis
pada ekstremitas bawah
2. Terapeutik:
- Sediakan pencahayaan yang
memadai
- Sosialisasikan pasien dan
keluarga dengan lingkungan
rawat inap
- Sediakan alas kaki antislip
- Sediakan urinal atau urinal
untk eliminasi di dekat
tempat tidur, Jika perlu
- Pastikan barang-barang
pribadi mudah dijangkau
- Tingkatkan frekuensi
observasi dan pengawasan
pasien, sesuai kebutuhan
3. Edukasi
- Jelaskan alasan intervensi
pencegahan jatuh ke pasien
dan keluarga
- Anjurkan berganti posisi
secara perlahan dan duduk
beberapa menit sebelum
berdiri
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : Tn. P Ruang : III B
No RM : 440181 Diagnosa Medis : Epilepsy

N Hari/tgl/jam Dx Implementasi Respon Hasil


O
1. Jumat, 13-5- I
22.
10.30
2. Jumat, 13-5- II 1. Mengobservasi TTV 1) TD: 127/92 mmHg
22. N: 87x/menit
10.30 S : 37 ºC
RR: 20x/menit
SPO2:100%

2. Melonggarkan atau 2) Keluarga pasien


lepaskan pakaian melonggarkan dan
melepaskan pakaian pasien,
terutama saat demam
3. Memberikan kompres 3) Keluarga pasien
hangat pada (dahi, leher, memberikan kompres
dada, abdomen, aksila) hangat pada pasien
4. Mengkolaborasikan
pemberian antipiretik 4) Pasien di berikan
jika perlu paracetamol 1 gr/ 8 jam
5. Mengkolaborasikan melalui IV
pemberian cairan 5) Pasien diberikan cairan
intravena, jika perlu Nacl 0.9% 20 Tpm

3. Jumat, 13-5- III 1) Mengidentifikasi 1.


22. kebutuhan keselamatan
10.30 2) Memonitor perubahan
status keselamatan
lingkungan
3) Menghilangkan bahaya
keselamatan, Jika
memungkinkan
4) Memoodifikasi
lingkungan untuk
meminimalkan risiko
5) menyeediakan alat
bantu kemanan
linkungan (mis.
Pegangan tangan)
6) Menggunakan
perangkat pelindung
(mis. Rel samping, pintu
terkunci, pagar)
7) Mengajarkan individu,
keluarga dan kelompok
risiko tinggi bahaya
lingkungan
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : Tn. P Ruang : III B
No RM : 440181 Diagnosa Medis : Epilepsy

N Hari/tgl/jam Dx Implementasi Respon Hasil


O
Sabtu, 14-5- I
22.

1. Sabtu, 14-5- II 4. Mengobservasi TTV 1. TD: 142/94mmHg


22. N: 79x/menit
S : 36.5 ºC
RR: 21x/menit
SPO2:98%
5. Melonggarkan atau 2. Keluarga pasien
lepaskan pakaian melonggarkan dan
melepaskan pakaian pasien,
terutama saat demam
6. Memberikan kompres 3. Keluarga pasien
hangat pada (dahi, leher, memberikan kompres
dada, abdomen, aksila) hangat pada pasien

7. Mengkolaborasikan 4. Pasien di berikan


pemberian antipiretik paracetamol 1 gr/ 8 jam
jika perlu melalui IV
8. Mengkolaborasikan
5. Pasien diberikan cairan
pemberian cairan
Nacl 0.9% 20 Tpm
intravena, jika perlu

2. Sabtu, 14-5- III 8) Identifikasi kebutuhan 2.


22. keselamatan
9) Monitor perubahan
status keselamatan
lingkungan
10) Hilangkan bahaya
keselamatan, Jika
memungkinkan
11) Modifikasi lingkungan
untuk meminimalkan
risiko
12) Sediakan alat bantu
kemanan linkungan
(mis. Pegangan tangan)
13) Gunakan perangkat
pelindung (mis. Rel
samping, pintu terkunci,
pagar)
14) Ajarkan individu,
keluarga dan kelompok
risiko tinggi bahaya
lingkungan
VI. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : Tn. P Ruang : III B
No RM : 440181 Diagnosa Medis : Epilepsy

N Hari/tgl/jam Dx Implementasi Respon Hasil


O
Minggu, 15- I
5-22.

1. Minggu, 15- II 1. Mengobservasi TTV 1. TD: 140/100 mmHg


5-22. N: 75x/menit
S : 36.7 ºC
RR: 21x/menit
SPO2:97%
2. Melonggarkan atau 2. Keluarga pasien
lepaskan pakaian melonggarkan dan
melepaskan pakaian pasien,
terutama saat demam
3. Memberikan kompres 3. Keluarga pasien
hangat pada (dahi, leher, memberikan kompres
dada, abdomen, aksila) hangat pada pasien

4. Mengkolaborasikan 4. Pasien di berikan


pemberian antipiretik paracetamol 1 gr/ 8 jam
jika perlu melalui IV
5. Mengkolaborasikan
5. Pasien diberikan cairan
pemberian cairan
Nacl 0.9% 20 Tpm
intravena, jika perlu

2. Minggu, 15- III 15) Identifikasi kebutuhan 3.


5-22. keselamatan
10.30 16) Monitor perubahan
status keselamatan
lingkungan
17) Hilangkan bahaya
keselamatan, Jika
memungkinkan
18) Modifikasi lingkungan
untuk meminimalkan
risiko
19) Sediakan alat bantu
kemanan linkungan
(mis. Pegangan tangan)
20) Gunakan perangkat
pelindung (mis. Rel
samping, pintu terkunci,
pagar)
21) Ajarkan individu,
keluarga dan kelompok
risiko tinggi bahaya
lingkungan
VII. EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Tn. P Ruang : III B
No RM : 440181 Diagnosa Medis : Epilepsy

Hari/Tgl Evaluasi
Minggu 15 S:
Mei 2022
O:
A:
P
S:
O:
A:
P
S:
O:
A:
P

Anda mungkin juga menyukai